PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG)

dokumen-dokumen yang mirip
Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG)

ABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY

DAFTAR ISI. vii. repository.unisba.ac.id

ANALISA PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AMPBELL DUDECK SMITH, PALMER, DAN DANNENBRING DI PT.LOKA REFRAKTORIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN


PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Screw Conveyor dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT Kerta Laksana

PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve).

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

Perbaikan Penjadwalan Percetakan di PT. Hamudha Prima Media, Surakarta

PENJADWALAN JOB SHOP UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN (Studi Kasus di PT. Fuji Dharma Electric)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan Kriteria Minimisasi Makespan *

BAB 2 LANDASAN TEORI

Hasil Perhitungan Penjadwalan Dengan Metode FCFS. yang terlambat, waktu penyelesaian rata-rata 48,2 hari,dan utilitas 9%.

Analisis Dan Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada PT. Muliaglass Container

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ABSTRAK. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS)

PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin besar,

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

JOB SCHEDULING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ACTIVE, ALGORITMA NON DELAY DAN HEURISTIC SCHEDULE GENERATION (STUDI KASUS : BOROBUDUR KNITTING)

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG

PERBAIKAN JADWAL PRODUKSI MENGGUNAKAN CDS DI PT. TAESUNG ABADI

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENJADWALAN PRODUKSI CETAK LETTER PRESS DAN OFFSET DI PT ART

SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ

SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL

ABSTRACT. Keywords: Scheduling, CDS method, FCFS method. viii Universitas Kristen Maranatha

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Perencanaan dan Penjadwalan Produksi di PT. Bondi Syad Mulia

BAB II LANDASAN TEORI

Penjadwalan Jobshop di CV. Sinar Indah Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN ALGORITMA HEURISTIK POUR (STUDI KASUS: KONVEKSI ONE WAY MALANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

PENJADWALAN PRODUKSI JOB SHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PT. XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

OPTIMALISASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT. PROGRESS DIECAST

ABSTRAK. Kata kunci: metode First Come First Serve (FCFS), metode Campbell Dudek and Smith (CDS), total waktu produksi, penjadwalan produksi

Penjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

Abstrak. Kata Kunci : penjadwalan kerja, active schedule, heuristic schedule

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA NAWAZ ENSCORE HAM

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii. 1.3 Tujuan Penelitian...5

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan

PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli Dzakiy Sulaiman, Emsosfi Zaini, Arnindya Driyar M.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PERBAIKAN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI N JOB M MACHINE PADA PERUSAHAAN PT. POLIDAYAGUNA PERKASA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan

PENJADWALAN PRODUKSI DEPARTEMEN WEAVING Di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENGEMBANGAN PENJADUALAN JOB SHOP INSERTED IDLE TIME DENGAN SCHEDULLING GRAPH UNTUK MEMINIMASI BIAYA TARDINESS & EARLINESS

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri dewasa ini membuat banyak industri yang sejenis

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

Penjadwalan Produksi Garment Menggunakan Algoritma Heuristic Pour

Ratna Ekawati Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman KM.03, Cilegon

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG

MUHAMAD RIZAL ARIFIN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

PENJADWALAN PRODUK PAINTED DI PT. X DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MEMINIMASI MEAN FLOW TIME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN MENGUNAKAN METODE NAWAZ ENSCORE AND HAM (NEH), HEURISTIK POUR, CAMPBELL DUDEK SMITH (CDS) UNTUK MINIMASI TARDINESS

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Penjadwalan, Campbell, Dudek, and Smith, make to order, makespan, idle time, dan first-come first serve.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG) Livia 1, Achmad Alfian 2 1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang Jl. Bangau 60 Palembang 30113 Telp 0711 366326 2 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang Jl. Bangau 60 Palembang 30113 Telp 0711 366326 Email: alfian_60@yahoo.com, alfian60@gmail.com Abstrak Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam body repair terutama untuk kendaraan roda empat. Dalam memproduksi produknya, Bengkel Bubut Chevi Sintong hanya melayani pesanan saja (Job Shop) dan melibatkan banyak mesin dalam pengerjaannya. Dalam memenuhi pesanan pelanggan tersebut, masih adanya mesin yang menganggur ketika sedang mengerjaan job lain sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian waktu pengerjaan job atau melebihi batas maksimal (due date). Hal inilah yang membuat sekitar 75% (menurut planner) produk jasa perbaikan mengalami keterlambatan. Keterlambatan pemenuhan permintaan ini mengakibatkan biaya jasa perbaikan yang lebih besar dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan akan menurun karena tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan due date yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan pada setiap mesin untuk meminimumkan jumlah dan waktu keterlambatan tersebut. Adapun metode yang memiliki fungsi untuk meminimasi jumlah dan waktu keterlambatan adalah menggunakan metode non delay. Penjadwalan non delay merupakan jadwal nyata yang tidak membiarkan satu pun mesin dalam keadaan menganggur sehingga dapat menghasilkan jumlah dan waktu keterlambatan yang minimum. Hasil dari penjadwalan dengan metode non delay menunjukkan total waktu penyelesaian job sebesar 769.506 menit dengan urutan proses job 3, job 1, job 2, job 4, job 6 dan job 5 dengan total hanya 1 job yang mengalami keterlambatan dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan yaitu sebesar 918.184 menit dengan total 5 job yang terlambat, yaitu pada job 2, job 3, job 4, job 5 dan job 6. Waktu yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian non delay relatif lebih kecil dibandingkan dengan waktu keterlambatan yang dilakukan perusahaan. Penjadwalan dengan metode non delay memungkinkan beberapa operasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan tetapi dengan mesin yang berbeda, sehingga apabila diterapkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas produksinya. Selain itu, adanya penurunan biaya jasa perbaikan sebesar Rp.134.645,00 dengan penjadwalan non delay. Kata kunci: Due date; Job; Keterlambatan; Non Delay; Penjadwalan Pendahuluan Bengkel Bubut Chevi Sintong merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam body repair terutama untuk kendaraan roda empat dan sangat memperhatikan kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, maka Bengkel Bubut Chevi Sintong harus mengembangkan sistem produksi yang efektif dan efisien dimana salah satu perencanaan yang harus diperhatikan adalah penjadwalan. Dalam memproduksi produknya, Bengkel Bubut Chevi Sintong hanya melayani pesanan saja (Job Shop) dan melibatkan banyak mesin dalam pengerjaannya. Dalam memenuhi pesanan pelanggan tersebut, masih adanya mesin yang menganggur ketika sedang mengerjaan job lain. Waktu mengganggur mesin yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan job-job secara bersamaan menjadi sia-sia sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian waktu pengerjaan job atau melebihi batas maksimal (due date). Hal inilah yang membuat sekitar 75% (menurut planner) produk jasa perbaikan mengalami keterlambatan. Keterlambatan pemenuhan permintaan ini mengakibatkan biaya jasa perbaikan yang lebih besar karena memakan waktu yang lebih lama dalam memperbaiki produk tersebut, jadwal perbaikan yang seharusnya dapat berjalan sesuai dengan rencana akhirnya berubah total dan kerugiannya adalah kepercayaan konsumen terhadap perusahaan akan menurun karena tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan due date yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan pada setiap mesin untuk meminimumkan jumlah dan waktu keterlambatan tersebut. Adapun metode yang memiliki fungsi untuk meminimasi jumlah dan waktu keterlambatan adalah menggunakan metode non delay. Penjadwalan non delay merupakan jadwal nyata yang tidak membiarkan satu pun I-1

mesin dalam keadaan menganggur sehingga dapat menghasilkan jumlah dan waktu keterlambatan yang minimum. Dengan demikian, maka dapat meminimasi biaya jasa perbaikan dan dapat mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dengan jadwal yang telah ditetapkan Tinjauan Pustaka Metode Penjadwalan Non Delay Algoritma non delay merupakan penjadwalan yang dilakukan secara bertahap. Algoritma non delay merupakan subset dari jadwal non aktif, tetapi jadwal optimal belum tentu berada dalam jadwal non delay (Baker, 1974). Metode ini merupakan jadwal nyata yang tidak membiarkan satu pun mesin dalam keadaan menganggur. Notasi-notasi yang digunakan dalam algoritma ini adalah sebagai berikut: PS t : Jadwal parsial yang mengandung sejumlah t operasi yang telah dijadwalkan. S t : Kumpulan operasi-operasi yang siap dijadwalkan. c j : Saat paling awal operasi j S t dapat mulai dikerjakan. r j : Saat paling awal operasi j S t dapat diselesaikan (r j = c j + t ij ). t ij : Waktu proses pekerjaan I pada proses j. Langkah-langkah Algoritma Penjadwalan Non Delay adalah sebagai berikut (Baker, 1974): Langkah 1 : Pada t = 0 PS t = 0. Langkah 2 : Tentukan c* min {c j ; j S t } dan mesin m*, yaitu mesin yang merealisasikan c*. Langkah 3 : Untuk semua operasi j S t yang memerlukan m* dan memenuhi c j < r j, maka tambahan operasi j yang memenuhi syarat ini ke dalam PS t dan dikerjakan dalam waktu r j terpilih. Langkah 4 : Buat suatu jadwal parsial baru P t+1 dan memperbaiki kumpulan data dengan cara: a. Menghilangkan operasi j dari S t. b. Buat S t+1 dengan cara menambah pengikut langsung operasi j yang telah dihilangkan. c. Menambah satu pada t. Langkah 5 : Kembali ke langkah 2 untuk setiap alternative jadwal parsial PS t yang dapat dibuat pada langkah ke 3. Lanjutkan proses ini sampai selesai. Perhitungan Waktu Baku Adapun beberapa tahapan untuk mendapatkan waktu baku: 1. Uji Kenormalan Uji Kolmogorov Smirnov dapat digunakan untuk menguji kenormalan terhadap suatu data. 2. Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data sampel yang digunakan memiliki penyeimbangan yang normal dari nilai rata-ratanya pada tingkat kepercayaan/ signifikasi tertentu sebelum menetapkan waktu standar (Wignjosoebroto, S., 2008). 3. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data digunakan untuk menentukan bahwa jumlah sampel data yang diambil telah cukup. Tujuannya supaya data yang diperoleh kemudian bisa memberikan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian sesuai dengan yang diharapkan (Wignjosoebroto, S., 2008). 4. Menghitung Performance Rating Tabel 1. Westinghouse Table Skill Effort Condition Consistency +0.15 (A1) +0.13 (A1) +0.06 (A) +0.04 (A) +0.13 (A2) +0.12 (A2) +0.04 (B) +0.03 (B) +0.11 (B1) +0.10 (B1) +0.02 (C) +0.01 (C) +0.08 (B2) +0.08 (B2) 0.00 (D) 0.00 (D) +0.06 (C1) +0.05 (C1) -0.03 (E) -0.02 (E) +0.03 (C2) +0.02 (C2) -0.07 (F) -0.04 (F) 0.00 (D) 0.00 (D) - - -0.05 (E1) -0.04 (E1) - - -0.10 (E2) -0.8 (E2) - - -0.16 (F1) -0.12 (F1) - - -0.22 (F2) -0.27 (F2) - - (Sumber: Wignjosoebroto, S. 2008) I-2

5. Menghitung Waktu Baku Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data yang terkumpul itu adalah sebagai berikut (Render. B, dkk. 2009 pada Wignjosoebroto, S., 2008): xi Ws N (1) Wn = Ws x Performance Rating (%) Wb = Wn + (Allowance (%) x Waktu Normal) Dimana Ws = Waktu penyelesaian rata-rata selama pengukuran Wn = Waktu normal Wb = Waktu baku PR = Faktor penyesuaian rating a = Allowance Perhitungan Biaya Jasa Perbaikan Unsur Biaya Jasa Perbaikan, yaitu: 1. Biaya bahan baku. Biaya bahan baku mencakup seluruh komponen biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan baku. 2. Biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja mencakup komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung untuk membuat produk. Biaya tenaga kerja = Biaya tenaga kerja per bulan : 25 (hari kerja) : 8 3. Biaya Overhead. Biaya overhead mencakup alat tulis kantor (ATK), biaya listrik, biaya air dan biaya telepon. Biaya listrik = daya (kw) x waktu pemakaian x biaya listrik per kwh (Hartanto,H. 2013). Mulai Studi Lapangan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder Pengolahan Data 1. Melakukan Perhitungan Waktu Baku 2. Melakukan Penjadwalan dengan Metode non delay 3. Menghitung Biaya Jasa Perbaikan Analisis Hasil Penelitian Simpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Flow Chart Metodelogi Penelitian I-3

Hasil dan Pembahasan Hasil Tabel 2 Urutan Pengerjaan Job Job Urutan Pengerjaan 1 2 3 4 5 6 7 1 ML MS MCLB MP MR MH F 2 ML MB MB MH F 3 MB MP F 4 MB MP F 5 MB MF MB MB F 6 ML MP MSlip F Keterangan Job: 1 = Block Mobil 3 = Piston 5 = Roda Gigi 2 = Degsel (Cylinder Head) 4 = Connecting Rod 6 = As/ Crankshaft Tabel 3 Data Penjadwalan Perusahaan Job Operasi Mesin Waktu Waktu Waktu Proses Mulai Selesai 1 1 40,702 0,000 40,702 2 2 96,848 40,702 137,550 3 3 111,514 137,550 249,064 1 4 4 35,080 249,064 284,144 5 5 105,354 284,144 389,498 6 6 50,926 389,498 440,424 7 7 24,040 440,424 464,464 1 1 55,636 40,702 96,338 2 8 86,024 96,338 182,362 2 3 9 70,712 182,362 253,074 4 6 52,428 440,424 492,852 5 7 24,833 492,852 517,684 1 8 86,619 182,362 268,981 3 2 4 41,162 284,144 325,306 3 7 25,097 517,684 542,782 1 8 87,661 268,981 356,641 4 2 4 55,448 356,641 412,090 3 7 24,833 542,782 567,614 1 8 87,959 356,641 444,600 2 10 208,996 444,600 653,596 5 3 8 57,151 653,596 710,747 4 9 129,373 710,747 840,120 5 7 26,022 840,120 866,142 1 1 56,953 96,338 153,291 6 2 4 125,608 412,090 537,697 3 11 355,126 537,697 892,823 4 7 25,361 892,823 918,184 I-4

Tabel 4 Penjadwalan dengan Metode Non Delay T St Cij Tij Rj m* c* PSt 111 0 40,702 40,702 1 0 111 211 0 55,636 55,636 0 1 2 3 4 5 6 7 318 0 86,619 86,619 8 0 318 418 0 87,661 87,661 518 0 87,959 87,959 611 0 56,953 56,953 122 40,702 96,848 137,55 2 40,702 122 211 40,702 55,636 96,338 1 40,702 211 324 86,619 41,162 127,781 4 86,619 324 418 86,619 87,661 174,28 8 86,619 418 518 174,28 87,959 262,238 611 96,338 56,953 153,291 133 137,55 111,514 249,064 3 137,55 133 228 174,28 86,024 260,304 8 174,28 228 337 127,781 11,888 139,669 7 127,781 337 424 174,28 55,448 229,728 4 174,28 424 518 174,28 87,959 262,238 611 96,338 56,953 153,291 1 96,338 611 144 249,064 35,08 284,144 239 260,304 70,712 331,016 9 260,304 239 437 229,728 11,756 241,484 7 229,728 437 518 260,304 87,959 348,263 8 260,304 518 624 229,728 125,608 355,336 4 229,728 624 144 355,336 35,08 390,416 4 355,336 144 246 331,016 52,428 383,444 6 331,016 246 5210 348,263 208,996 557,259 10 348,263 5210 6311 355,336 355,126 710,462 11 355,336 6311 155 390,416 105,354 495,77 5 390,416 155 257 383,444 11,624 395,068 7 383,444 257 538 557,259 57,151 614,41 8 557,259 538 647 634,024 25,493 659,518 166 495,77 50,926 546,696 6 495,77 166 549 614,41 129,373 743,783 9 614,41 647 647 710,462 25,493 735,955 7 710,462 549 177 659,518 10,831 670,349 7 659,518 177 557 657,758 25,758 683,516 8 557 743,748 25,758 769,506 7 769,506 557 Tabel 5 Perhitungan Keterlambatan pada Job 1 Sampai Job 6 Job 1 2 3 4 5 6 Waktu Selesai 464.46 517.68 542.78 567.61 866.14 918.18 Due Date 700 435 230 250 765 845 Keterlambatan -235.54 82.68 312.78 317.61 101.14 73.18 Tabel 6 Perhitungan Keterlambatan Menggunakan Non Delay Job 3 1 2 4 6 5 Waktu Selesai 139,67 670,35 395,07 241,48 735,99 769,50 Due Date 230 700 435 250 845 765 Keterlambatan -90,33-29,65-39,93-8,52-109,01 4,50 Perhitungan utilitas mesin pada perusahaan dan dengan menggunakan algoritma non delay sebagai berikut: Utilitas Mesin Perusahaan = Waktu kerja komulatif : Makespan x 100% = (7 jam x 60 menit) : 918,184 x 100% = 420 : 918,184 x 100% = 45,742% I-5

Utilitas Mesin Non Delay = Waktu kerja komulatif : Makespan x 100% = (7 jam x 60 menit) : 743,748 x 100% = 420 : 743,748 x 100% = 57,470% Perhitungan biaya jasa perbaikan yang dilakukan dengan penjadwalan perusahaan: Biaya Tenaga Kerja = waktu perbaikan x biaya tenaga kerja per jam = 64,615 jam x Rp. 8.000,- + Rp. 34.000,- = Rp. 550.920,- Perhitungan biaya jasa perbaikan yang dilakukan dengan penjadwalan non delay: Biaya Tenaga Kerja = waktu perbaikan x biaya tenaga kerja per jam = 49,201 jam x Rp. 8.000,- + Rp. 22.667,- = Rp. 416.275,- Pembahasan Penjadwalan yang ditetapkan dalam perusahaan adalah dengan menggunakan aturan FCFS (First Come First Served), yaitu yaitu menjadwalkan produk dengan waktu kedatangan yang lebih awal dan berdasarkan urutan pengerjaan job yang banyak melewati beberapa mesin. Contohnya block mobil datang terlebih dahulu dibandingkan degsel, maka block mobil didahulukan terlebih dahulu pengerjaannya dibandingkan dengan degsel. Dalam penjadwalan perusahaan, yang dikerjakan terlebih dahulu adalah block mobil (job 1) diikuti cylinder head (job 2), piston (job 3), connecting rod (job 4), roda gigi (job 5) dan as/ crankshaft (job 6). Penjadwalan yang dilakukan perusahaan yaitu sebesar 918.184 menit. Hasil dari penjadwalan dengan metode non delay menunjukkan total waktu penyelesaian job sebesar 769.506 menit dengan urutan proses job 3, job 1, job 2, job 4, job 6 dan job 5. Penjadwalan dengan metode non delay menunjukkan total waktu penyelesaian yang lebih kecil jika dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan yaitu sebesar 918.184 menit. Pada pengolahan data, terdapat peningkatan utilitas mesin dengan penjadwalan menggunakan algoritma non delay sebesar 10,728%. Peningkatan utilitas mesin dapat mengurangi waktu menganggur mesin sehingga dapat meminimasi keterlambatan. Kesimpulan a) Hasil Penjadwalan dengan metode non delay efektif dalam meminimasi jumlah dan waktu keterlambatan dengan urutan proses job 3, job 1, job 2, job 4, job 6 dan job 5. b) Waktu yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian non delay 743,506 menit, lebih kecil dibandingkan dengan waktu keterlambatan yang dilakukan perusahaan sebesar 918,184 menit. Jika penjadwalan yang dilakukan perusahaan membuat 5 job terlambat, tetapi dengan penjadwalan non delay membuat 5 job tidak terlambat. Ada penurunan sebesar 66.67% sebelum dan sesudah dilakukan penjadwalan. c) Total biaya jasa perbaikan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan adalah Rp. 550.920,00 sedangkan total biaya jasa perbaikan dengan penjadwalan dengan metode non delay adalah Rp. 416.275,00. Dari perhitungan biaya yang telah dilakukan, adanya penurunan biaya sebesar Rp. 134.645,00 dengan menggunakan penjadwalan non delay. Daftar Pustaka Baker, K. R. 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling. John Willey and Son Inc., America. Bedworth, David D.; Bailey, James E. (1987). Integrated production control systems: management, analysis, design. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc., Canada. Budiman. 2012. Usulan Penjadwalan Produk Rotan dengan Metode Non Delay. Skripsi tidak diterbitkan. Palembang: STT MUSI. Ginting, R. 2009. Penjadwalan Mesin. Yogyakarta: Graha Imu. Gultom. Y. S. 2007. Perbaikan Penjadwalan Produksi dengan Metode Algoritma CDS ( Campbell, Dudek and Smith) pada PT Jakarata Tama. Skripsi Tidak Diterbitkan. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Gustomy, K. 2012. Usulan Penjadwalan Non Delay pada Bengkel Bubut Chevi Sintong. Kerja Praktik (KP) tidak diterbitkan. Palembang: STT MUSI. Hartanto, H. 2013. Cara Cepat dan Mudah Menguasai Fisika SMP. Jakarta: Indonesia Tera. Pinedo, Michael and Xiuli Chao. 1999. Scheduling: Theory, Algorithm and Systems. Englewood Cliffs. Prentice Hall, New Jersey. Render, B, dkk. 2009. Quantitative Analysis For Management. Tenth Edition. India: PHI Learning Private Learning Wignjosoebroto, S. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Penerbit Guna Widya. I-6

9 239 549 7 177 257 337 437 557 6 166 246 647 3 133 538 40,7 86,6 96.3 127.7 137.5 139,6 153.2 174.2 182,3 229.7 241,4 249.0 253,0 260,3 278.8 284,1 305,5 317,1 331,0 348,2 355,3 389,4 390,4 440,4 471,2 495,7 528,3 546,6 614,4 634,0 659,5 670,3 696,1 710,4 743,7 769,5 840 866 918,0 Waktu Proses Simposium Nasional RAPI XIII - 2014 FT UMS ISSN 1412-9612 Mesin 11 6311 10 5210 8 228 318 418 5 155 4 144 324 424 624 2 122 1 111 211 611 518 Gambar 2. Gantt Chart Penjadwalan Perusahaan I-7

9 239 549 7 337 437 257 257 177 647 557 40.7 86.6 96.3 127.7 137.5 139.6 153.2 174.2 182.3 229.7 241.4 249.0 253.0 260.3 278.8 284.1 305.5 317.1 331.0 348.2 355.3 389.4 390.4 440.4 471.2 495.7 528.3 546.6 614.4 634.0 659.5 670.3 696.1 710.4 743.7 769.5 Waktu Proses Simposium Nasional RAPI XIII - 2014 FT UMS ISSN 1412-9612 Mesin 11 6311 10 5210 8 318 418 228 518 538 6 246 166 5 155 4 324 424 624 144 3 133 2 122 1 111 211 611 Gambar 4 Gantt Chart Penjadwalan dengan Metode Non Delay I-8