JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Lecture 3 : model Antrian dan Aplikasinya. Teknik industri 2015

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAYANAN MEKANIK PADA BENGKEL RING MARKET

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, multi-channel single phase, M/M/s. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL SISTEM ANTRIAN

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

ANALISIS ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG BEKASI JUANDA

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

ANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

Operations Management

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

Unnes Journal of Mathematics


Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

Dosen Pembimbing : Supriyo Hartadi. W., S.E., M.M.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Model Antrian, Multiple Channel Query System, Waktu Pelayanan. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

SIMULASI ANTRIAN DUA JALUR (TWO CHANNELS, SINGLE-PHASE QUEUING SYSTEM) MENGGUNAKAN MS-EXCEL. Asep Juarna 1 Erni Rihyanti 2.

ANALISIS SISTEM ANTRIAN BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH SEMARANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, jumlah teller optimum. vii. Universitas Kristen Maranatha

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB II LANDASAN TEORI

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Pengambilan Keputusan Manajerial

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN. KELAS PERAWATAN DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN PADA SISTEM PELAYANAN TELLER DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

Transkripsi:

PERBANDINGAN MODEL SALURAN TUNGGAL DAN SALURAN GANDA POISSON TERHADAP MEKANISME PELAYANAN ANTRIAN PASIEN Des Suryani 1 ABSTRACT Queue is a common problem faced by anyone in the community. Service delivery and the best comfort for every patient is a priority for organizations large and small, because this is the second aspect of a patient may or may not be loyal to the institution. With large numbers of patients, physicians took place in the queue. The existence of patients who are waiting in line turned out to cause problems in patient care. This paper discusses the steps in solving the queue for service patients by using two models: Single Channel and Channel Model Double. Based on the results of both models to compare with to determine the best model, queuing model queuing systems with multiple channels, can minimize the queuing time with patients, so this model can provide optimum services to patients. Keywords : queue, single-channel, dual channel INTISARI Antrian adalah masalah umum yang dihadapi oleh siapa saja dalam kehidupan bermasyarakat. Pemberian layanan dan kenyamanan terbaik bagi setiap pasien adalah prioritas utama bagi instansi besar maupun kecil, karena kedua aspek inilah yang menentukan seorang pasien dapat loyal atau tidak kepada instansi tersebut. Dengan banyaknya jumlah pasien, maka terjadi antrian dalam praktek dokter. Adanya pasien yang mengantri ternyata menimbulkan masalah dalam pasien. Tulisan ini membahas langkah-langkah dalam menyelesaikan antrian terhadap pasien dengan menggunakan dua model yaitu Model Saluran Tunggal dan Saluran Ganda. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kedua model tersebut dilakukan perbandingan dengan menentukan model terbaik, sistem antrian dengan model antrian saluran ganda, dapat meminimalisasi waktu antrian pasien sehingga diharapkan dengan model ini dapat memberikan yang lebih optimal terhadap pasien. Kata kunci : Antrian, Saluran Tunggal, Saluran Ganda 1 Universitas Islam Riau 15

PENDAHULUAN Masalah antrian adalah masalah umum yang dihadapi oleh siapa saja dalam hidup bermasyarakat. Seperti antrian untuk mengisi mesin kendaraan, membeli karcis di bioskop, memarkir kendaraan, menggunakan fasilitas umum seperti telepon umum, menggunakan lift, membayar rekening listrik bahkan pada saat sekarang ini permintaan untuk pemasangan listrik juga harus antri. Antrian merupakan suatu kejadian yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan oleh kesibukan layanan. Antrian pada umumnya menggunakan sistem First-In First- Out yang dikenal dengan istilah disiplin,[1] artinya antrian yang lebih dulu datang, lebih dulu dilayani. Masalah yang ada dalam antrian ini adalah bagi yang tidak memiliki nomor antrian. Apabila datang tidak berdasarkan nomor antriannya maka akan masuk pada nomor antrian paling bawah (belakang), sehingga hal ini dapat menyebabkan kejenuhan bagi pengantri, sedangkan bagi dokter itu sendiri bisa kehilangan pasien yang harus dilayani karena sistem antrian yang digunakan tidak efektif. Dalam pasien tidak selalu membutuhkan waktu yang sama karena adanya keterbatasan saat melayani pasien yang memiliki banyak keluhan. Masalah antrian ini timbul bila permintaan untuk memperoleh sesuatu lebih besar dari tingkat nya []. Bila ada tiga mobil datang secara bersamaan di suatu pompa bensin yang hanya memiliki satu mesin pompa maka akan terjadi suatu garis tunggu atau antrian ketiga mobil tersebut. Dengan demikian kita dapat melihat dengan jelas bahwa tingkat kedatangan pelanggan untuk melayani, dan tingkat fasilitas yang melayani merupakan dua unsur pokok yang akan menentukan apakah masalah garis tunggu atau antrian di dalam sebuah sistem akan timbul atau tidak. Yang dimaksud dengan sistem disini adalah suatu kesatuan fasilitas dan sejak dari masuk, yaitu pelanggan yang akan menggunakan jasa hingga keluar, yaitu pelanggan yang telah memperoleh [3]. PEMBAHASAN Model Antrian Dalam pengelompokkan antrian yang berbeda-beda dibuatkan suatu notasi yang disebut dengan Kenall s Notation. Notasi ini sering dipergunakan karena notasi tersebut merupakan alat yang efisien untuk mengidentifikasi, tidak hanya model antrian tetapi asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Notasi ini dapat dilihat pada tabel 1 [5]: Tabel 1. Keterangan Notasi Singkatan Penjelasan M kedatangan dan D kedatangan atau determinastik 16

(diketahui konstan) K Distribusi selang waktu antar kedatangan atau S Jumlah fasilitas I Sumber populasi atau kepanjangan antrian F Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (Finite) Dengan tanda tanda tersebut ditunjukkan empat model berbeda yang dirumuskan sebagai berikut [5] : 1. Model 1 : M/M/I/I/I Gambar 1 menunjukkan rumusan yang harus diikuti agar model ini dapat dipergunakan. Model ini merupakan model antrian yang sederhana, tetapi menggunakan banyak asumsi asumsi yang harus ditepati Populasi (I) Antrian (M) Fasilitas (M/I) Sumber tak terbatas kedatangan FCFS Keluar Kepanjangan antrian tak terbatas Gambar 1. Model 1 : M/M/I/I/I 17

. Model : M/M/S/1/1 Gambar model adalah sistem multi chanel single phase yang mempunyai antrian tunggal (single Phase) dengan melalui beberapa fasilitas. Pada model ini dua atau lebih individu dapat dilayani pada waktu bersamaan oleh fasilitas fasilitas yang berlainan. Sumber tak terbatas Kedatangan FCFS Keluar Kepanjangan antrian tak terbatas Gambar. Model : M/M/S/I/I 3. Model 3 : M/M/I/I/F Populasi (I) Antrian (M) FCFS Fasilitas Pelayanan(M/I) Sumber terbatas kedatangan Keluar Kepanjangan antrian tak terbatas Gambar 3. Model 3 : M/M/M/I/I/F 4. Model 4 : M/M/S/F/1 Sumber terbatas Kedatangan FCFS Keluar Kepanjangan antrian terbatas Gambar 4. Model 4 : M/M/S/F/I 18

Kedatangan Menurut Saluran Tunggal dengan Ratarata Pelayanan Eksponensial Kedatangan menurut Saluran Tunggal [] dengan ratarata mengikuti fungsi eksponensial, hanya ada satu unit fasilitas layanan, sedangkan tingkat kedatangan langganan mengikuti fungsi poisson. Ratarata mengikuti fungsi eksponensial bebas terhadap banyaknya pelanggan yang berada dalam antrian. Dibawah ini akan disajikan rumusan untuk menghitung operasi karakteristik dari model single chanel single phase : M/M/I/I/I Peluang (probabilitas) waktu yang digunakan (P) P = A/B Peluang tidak ada pelanggan atau fasilitas sedang menganggur (P1) P1 = 1 P Dimana, P = peluang (probabilitas) waktu yang digunakan Rata-rata pelanggan yang menunggu dalam sistem (NT) NT = A / (B A) Rata-rata pelanggan yang menunggu dalam antrian (NQ) A NQ B( B A) Rata-rata waktu tunggu pelanggan dalam sistem (TT) 1 TT ( B A) Rata-rata waktu tunggu pelanggan dalam antrian (TQ) A TQ B( B A) 19

Kasus Saluran Tunggal dengan Model 1:M/M/1/I/I kedatangan pelanggan dalam periode puncak adalah 0 pasien per hari, dengan tingkat kedatangan mengikuti distribusi. Waktu rata-rata 30 menit untuk satu orang pasien, sehingga dapat diketahui variabel yang ada adalah tingkat kedatangan (A) yaitu 10 pelanggan per hari. Untuk rata-rata (B) 30 menit. Solusi permasalahan tersebut adalah : Peluang waktu P = A / B P = 0 /30 P = 0,67 = 67 % Peluang tidak ada pasien P1=1-P P1=1-0,67 P1=0,33 = 33 % Rata-rata pasien yang menunggu dalam sistem NT=A /(B-A) NT=0/(30-0) NT=0/10 NT= pasien Rata-rata pasien yang menunggu dalam antrian NQ=A /B (B-A) NQ=0 / 30(30-0) NQ= 400/ 300 NQ= 4/3= 1,33= pasien Rata-rata waktu tunggu pasien dalam sistem TT=1 / (B-A) TT= 1 / (30-0) TT = 1 / 10 TT = 0,1 * 6 jam = 0,6 jam= 36 menit Keterangan : waktu praktek dokter 6 jam dalam satu hari Rata-rata waktu tunggu pasien dalam antrian TQ = A / B (B-A) TQ= 0 /30 (30-0) TQ = 0 / 300 TQ = 0,07 *6 jam = 0,4 jam = 5, menit Ket : waktu praktek dokter 6 jam dalam satu hari 1. Kedatangan Menurut Saluran Ganda dengan Ratarata Pelayanan Eksponensial Pada sistem antrian saluran ganda ada beberapa tempat yang paralel sebanyak S dan N langganan antrian dalam waktu tertentu, apabila N < S maka tidak ada masalah karena tidak menimbulkan antrian, sebaliknya apabila N > S maka akan menimbulkan antrian, karena langganan yang datang lebih besar dari tingkat kemampuan. Dibawah ini akan disajikan rumusan operasi karakteristik model antrian single chanel multi phase : M/M/S/I/I Faktur utilitis = Rho A Rho SB Dimana, S = jumlah fasilitas layanan (unit) 0

Peluang atau probabilitas tidak ada langganan (PO) 1 PO N N ( A / B) ( A / B) S 1 N S!(1 A / SB Dimana, S = jumlah fasilitas layanan (unit) N = jumlah individu dalam sistem (unit) Waktu pelanggan menunggu dalam antrian (PW) PO PW S!(1 A/ SB) A) ( A/ B) Dimana, S = jumlah fasilitas layanan (unit) PO = probabilitas tidak ada langganan Jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem NT = N + A/B Dimana, N = jumlah individu dalam antrian (unit) s Waktu rata-rata dalam antrian PO TQ ( A/ B) BS( S!)(1 A/ SA) Dimana, S = jumlah fasilitas layanan (unit) PO = probabilitas tidak ada langganan Waktu rata-rata dalam sistem TT = TQ + 1 / B Dimana, TQ = waktu ratarata dalam antrian Kasus Saluran Ganda dengan Model 1:M/M/S/I/I kedatangan pelanggan dalam periode puncak adalah 0 pasien per hari, dengan tingkat kedatangan mengikuti distribusi. Waktu rata-rata 30 menit untuk satu orang pasien, serta banyaknya fasilitas layanan dimisalkan terdapat fasilitas layanan, sehingga dapat diketahui variabel S 1

yang ada adalah tingkat kedatangan (A) yaitu 10 pelanggan per hari. Untuk rata-rata (B) 30 menit dan untuk jumlah fasilitas layanan (S) unit. Solusi permasalahan tersebut adalah : Faktur Utilitis Rho = A / (S*B) Rho = 0 / (*30) Rho = 0 / 60 Rho = 0,33 = 33 % Peluang tidak ada pasien 1 PO N N ( A / B) ( A / B) S 1 N S!(1 A / SB Waktu rata-rata dalam antrian PO TQ ( A/ B) BS( S!)(1 A/ SA) TQ = 9/5 / [(( 30*)!)*(1-0/*0) ] * (0/30) TQ = 9/5 / 10 * 4/16 ( 4/9 ) TQ = 9/5 / 30 * ( 4/9 ) TQ = 4/150 = /75 = 0,07 = 0,0 * 6 jam = 0,1 jam = 7, menit Waktu rata-rata dalam sistem TT = TQ + 1 / B TT = /75 + 1/30 TT = 4/150 + 5/150 TT = 9/150 = 0,06 * 6 jam = 0,36 jam = 1,6 menit S PO = 1/ [-1((/3) /) + ((/3) /! (1 0 / *30)] PO = 1/ [1(4/ 9 / ) + ( 4/9 / ( 4/6 ))] PO = 1/ (/9 + 1/3 ) PO = 1/ 5/9 PO = 9/5 = 1,8 Waktu pelanggan menunggu dalam antrian (PW) PO PW ( A/ B) S!(1 A/ SB) A) PW = 9/5 (! (1 0 / 60 0) * (0 / 30) PW = 9/5 / 18/36 * (4/9) PW = 36/18 * 9/5 * 4/9 PW = 36 / 160 = 9/40 = 0,5 = 0, Jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem NT = N + A/B NT = + 0/30 NT =,67 = 3 pasien s KESIMPULAN Dari perbandingan kedua kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa waktu antrian dengan menggunakan saluran tunggal lebih banyak dari pada waktu antrian saluran ganda, hal ini dikarenakan pada saluran ganda terdapat beberapa fasilitas layanan yang dapat melayani pasien. Waktu ratarata dalam antrian saluran tunggal dan ganda diperoleh perbandingan 3,5 : 1. Dengan diterapkannya sistem antrian dengan model antrian saluran ganda, dapat meminimalisasi waktu antrian pasien. Disamping itu dokter dapat memberikan yang maksimal kepada pasien, sehingga semua keluhan pasien dalam antrian ini dapat teratasi. Dokter tidak perlu takut kehilangan pasien, karena dengan adanya saluran ganda terdapat beberapa fasilitas layanan yang dapat diberikan dalam melayani beberapa pasien.

DAFTAR PUSTAKA [1] B. Rubbinstein, Reuven Y, and Benjamin Melamed.. Modern Simulation and Modelling. New York: John Wiley and Sons Inc. 1998. [] Banks, Jerry, J. Carson II, B. L. Nelson. Discrete-Event System Simulation. London: Prentice- Hall International, Inc. 1984. [3] Law, Averil M, and W. David Kelton. Simulation, Modelling and Analysis. London : McGrawHill. 000. [4] Setiawan S. Simulasi Teknik Pemrograman. Yogyakarta: Andi Offset. 1993. [5] Soeparlan S. Pengantar Simulasi. Jakarta: Gunadarma. 1995. 3