TIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT 25 OKTOBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. Negara dibawah koordinasi Satkorlak Bencana Gempa dan Tsunami di Banda

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar)

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 29TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Gempa Aceh. Gempa 6,4 SR di Aceh, Begini Potret Kepanikan Warga dan Bangunan yang Rusak Rabu 07 Dec 2016, 08:00 WIB Hestiana Dharmastuti - detiknews

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

13 Tahun Tsunami Aceh Untuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Sumatera Barat akan Ancaman Bencana Gempabumi dan Tsunami

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012

I. PENDAHULUAN. Jumlah Desa Rusak Tidak Total Kabupaten/Kota

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab tinjauan pustaka berisi tentang masalah kejadian-kejadian gempa

ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira

DESI HARTIKA KELAS XII MIPA

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

Irian Jaya) dan Trans Asiatic Earthquake Belt (Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara,

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

Gambar 1. Posisi Indonesia dalam Area Ring of Fire Sumber: Puslit Geoteknologi

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

TEORI TEKTONIK LEMPENG

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SERENTAK Tingkat provinsi (7 daerah) Tingkat kabupaten / kota. Aceh (Kota, 4 daerah dan Kabupaten, 16 daerah)

KEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam selama ini selalu dipandang sebagai forcemajore yaitu

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL KASUS MALARIA DI KELURAHAN PAYA SEUNARA KECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Sabuk Gempa Pasifik, atau dikenal juga dengan Cincin Api (Ring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT REHABILITASI TRAUMA DI PIDIE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

Pada Mingu, 26 Desember 2004, pukul WIB, gempa bumi berkekuatan 9.0 skala Richter mengguncang Aceh, yang terkenal dengan sebutan Kota Serambi

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ARTIKEL PERUBAHAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DIPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM SETELAH TSUNAMI

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH. Oleh: Kabid Pengembangan Investasi. Sosialisasi RUPM Aceh 29 Agustus 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

ANCAMAN GEMPABUMI DI SUMATERA TIDAK HANYA BERSUMBER DARI MENTAWAI MEGATHRUST

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH KAB. BLANGKEJEREN DAN ACEH BESAR, PROPINSI ACEH,

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

I.1 Latar Belakang. 1 Walhi, Menari di Republik Bencana: Indonesia Belum Juga Waspada. 30 Januari

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian khusus dalam hal perlindungan terhadap bencana karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : BAPEDALDA Prov. NAD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

PELAJARAN DARI GEMPA BUMI YOGYAKARTA 27 MEI 2006

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Aceh. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan pembangunan yang sangat pesat, juga diikuti munculnya

ANALISA STRUKTUR DI WILAYAH SUMATERA BARAT (KOTA PADANG) PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. bencana gempa bumi. Hal ini juga disebabkan oleh posisi geografisnya yang

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. epidemik campak di Nigeria, dan banjir di Pakistan (ISDR, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya tahap pra-bencana. Pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

TIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA?

TYPIKAL KERUSAKAN BANGUNAN

Kampus STIE Kerjasama Tipikal keruntuhan karena desain kolom lemah balok kuat. Desain seperti ini tidak sesuai kaidah bangunan tahan gempa. Penggunaan tulangan polos juga tidak sesuai kaidah bangunan tahan gempa

Gedung Kantor BPKP Keruntuhan karena adanya soft-story (lantai lemah) pada bagian (lantai dasar). Akibatnya terjadi rigid body movement yang besar

Tipikal Kerusakan Rumah Sederhana Setiap 3m2 dinding dan disudut seharusnya dibuat kolom praktis beton. Kolom praktis menggunakan bata tidak akan mampu menahan gaya geser gempa

GAMBAR-GAMBAR KERUSAKAN AKIBAT GEMPA

Gbr. Kerusakan Jembatan Fly-over akibat gempa berskala 7.1 Skala Richter di Auckland, California (1989)

26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih 41,000 terbunuh.

Gbr. Kerusakan akibat gempa 7.2 Skala Richter di Kobe Jepang, pada 17 Jan 1995, 6.000 nyawa tewas

Gbr. Kerusakan akibat gempa 9.2 Skala Richter di Alaska (1964)

Gbr. Kerusakan akibat gempa di Guatemala (4 Feb 1976), berkekuatan 7.5 SR dan menyebabkan 22,778 tewas.

Gbr. Kerusakan akibat gempa 6.6 Skala Richter di Caracas, Venezuela (1967)

Gbr. Kerusakan Sarana & Prasarana Infrastruktur akibat gempa 8,9 Skala Richter dan Tsunami di Aceh, 2004

Gempa & Tsunami di Aceh, 8,9 Skala Richter, 26 Desember 2004 Pasca Tsunami H+30 (Banda Aceh, 25/1/05) Korban Meninggal 173. 981 Jiwa Jumlah korban yang meninggal akibat gempa dan tsunami di NAD dan Sumut mencapai sekitar 173. 981 jiwa (173.741 jiwa di NAD dan 240 jiwa di Sumut) dan 89.832 di antaranya telah dimakamkan. (Data Departemen Kesehatan pada pukul 08.24 tanggal 23 Januari 2005). Korban luka yang dirawat inap 2.512 orang dan rawat jalan 55.011 orang.

DATA KORBAN JIWA PADA GEMPA ACEH, 2005 (PASCA GEMPA H+30) PROVINSI N.A.D 01. Kota Banda Aceh 02. Kab. Aceh Besar Jumlah Penduduk 269.091 306.718 Wafat 78.417 58 Mengungsi 40.331 108.747 03. Kab. Sabang 27.447 18 5.527 04. Kab. Pidie 517.452 4.646 38.697 05. Kab. Bireun 350.964 1.488 17.041 06. Kab. Aceh Utara 395.800 2.217 28.113 07. Kab. Lhokseumawe 156.478 394 16.412 08. Kab. Aceh Timur 09. Kab. Langsa 253.151 141.138 224 0 16.160 2.806 10. Kab. Aceh Tamiang 238.718 0 800 11. Kab. Aceh Jaya 111.671 19.661 40.382 12. Kab. Aceh Barat 97.523 11.830 29.201 13. Kab. Nagan Raya 14. Kab. Aceh Barat Daya 15. Kab. Aceh Selatan 152.748 153.411 167.052 493 835 6 9.964 113.964 5.634 16. Kab. Simeuleu 76.629 22 15.551 17. Kab. Aceh Singkil 174.007 73 18. Kab. Aceh Tengah 158.641 192 4.005 19. Kab. Aceh Tenggara 20. Kab. Gayo Lues 168.034 67.514 21. Kab. Bener Meriah 120.000 36 1.204 Jumlah NAD 4.104.187 173.741 394.539 26 27

Tingkat Kerusakan akibat Gempa di Aceh Sarana pendidikan yang rusak ; sebanyak 914 Gedung SD, 155 Gedung SMP, 67 Gedung SMA, dan 16 Gedung SMK. Sarana kesehatan yang rusak sebanyak 240 terdiri dari Rumah Sakit 8 dan Puskesmas 232. Perkantoran yang rusak 1.644, terdiri dari Kantor Gubernur 1, Kantor Bupati 4, Kantor Camat 56, Kantor Desa 1.550, dan Kantor Polisi 27. Jalan dan jembatan yang rusak sepanjang 6.286 km, terdiri dari jalan nasional 423 km, jalan propinsi 2.191 km, jalan kabupaten/kota 32.270 km dan jembatan 18.761 km (499 buah).

KEGIATAN PASCA BENCANA GEMPA DI ACEH Pembangunan sarana sanitasi di lokasi pengungsi yang diikuti distribusi dan variasi logistik, Penyelenggaraan kembali sektor pendidikan terutama tingkat SLTA ke bawah, Menjalankan roda pemerintahan, Melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerahnya.

Gempa 8,7 SR di Nias, 28 Maret 2005

Kerusakan fasilitas ekonomi Pasar Ya ahowu ( Pasar Bertingkat ) di Pasar G.Sitoli. Kerusakan rumah penduduk dan harta benda di Jl.Sirao G.Sitoli

Penduduk berusaha menyelamatkan harta benda dari reruntuhan bangunan Kerusakan fasilitas kesehatan-apotik di Pasar G.Sitoli.

Terjadi kepanikan penduduk eksodus karena mendengarkan isu bahwa Pulau Nias akan tenggelam Disamping terjadi kerusakan bangunan, beberapa tempat dibarengi kebakaran

Tingkat Kerusakan akibat Gempa 8,7 SR di Nias, 28 Maret 2005 Korban Jiwa ; 839 jiwa meninggal dunia, lebih dari 6.279 terluka, Sarana Pemukiman ; 15.000 rumah hancur dan lebih dari 30.000 rumah rusak berat dan ringan. Sarana Infrastruktur ; 12 pelabuhan dan pangkalan ikan hancur, 800 km jalan kabupaten dan 266 km jalan propinsi rusak. Sarana Pendidikan ; Lebih 700 unit gedung sekolah (90% total gedung sekolah di Nias) hancur, Sarana Kesehatan ; 2 rumah sakit dan ratusan puskesmas dan ribuan gedung peribadatan. (sumber BRR, 2006).

Gbr. Kerusakan Pemukiman akibat gempa 5,9 Skala Richter di Yogyakarta (27 Mei 2006)

Tingkat Kerusakan akibat Gempa di Bantul, Yogyakarta Pemantauan Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, mencatat gempa tektonik berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) ini terjadi pada pukul 05.53.58 di lepas pantai Samudra Hindia. Posisi episentrum pada koordinat 8,26 Lintang Selatan dan 110,33 Bujur Timur, atau pada jarak 38 kilometer selatan Yogyakarta pada kedalaman 33 kilometer. Korban Jiwa ; 4.611 tewas, 3.413 luka-luka dan diprediksi menghancurkan 40.000 bangunan (rumah) serta merusak beberapa situs bersejarah (candi, makam keraton).

Gempa di Padang Gempa berkekuatan 6,4 SR Kamis (14/4 2005) pukul 18:29 WIB, kembali mengguncang Kota Padang dan sekitarnya. Gempa kali ini berpusat di Samudera Hindia sekitar 385 km Barat Daya Pantai Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Makassar melaporkan gempa tektonik yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah pada Minggu (10/7 2005) pagi berkekuatan 5,7 pada Skala Richter. Gempa Palu

Gempa berkekuatan 5,6 skala richter terjadi pada July 18, 2005 yang mengguncang Kupang mengakibatkan sejumlah bangunan rubuh. Beberapa gedung SD dan kantor kecamatan di Kupang rubuh dan retak. Gempa Kupang

BAGAIMANA MENGANTISIPASI KERUSAKAN AKIBAT GEMPA?

i Gaya Gempa F = m a F = Gaya gempa m = Massa gedung a = Percepatan tanah

1. Memperkecil massa gedung 1. Ubah pola pemukiman dari rumah tembok (berat) ke rumah kayu (ringan)

2. Struktur bangunan dengan beton ringan No Kekuatan tekan beton pelat (MPa) Berat jenis beton (ton/m3) Rasio kekuatan terhadap berat jenis Gaya geser dasar catatan 1 40 2,4 16,67 14,62 Beton normal 2 60 2,4 25 12,75 Beton mutu tinggi 3 40 2,0 20 13,81 Beton ringan 4 60 2,0 30 12,29 Beton ringan kinerja tinggi

3. Memperkecil pengaruh percepatan tanah Tanpa base-isolation Dengan base-isolation

Prinsip Perancangan Tahan Gempa Kurang baik Sebaiknya Variasi Kekakuan Penyaluran Gaya

Prinsip Perancangan Tahan Gempa Setiap 12 m 2 dinding harus diperkuat