BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

Transkripsi:

SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 3. Undang-Undang... 1

3. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4887); 9. Peraturan... 2

9. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24); 10. Peraturan Bupati Belitung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 30); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BELITUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 7. Sekretaris... 3

7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung. 13. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian... 4

Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat terdiri atas: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, terdiri atas: 1. Seksi Advokasi dan Penggerakan; 2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana; dan 3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga. d. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri atas: 1. Seksi Jaminan Ber-KB; 2. Seksi Pembinaan Kesertaan Ber-KB; dan 3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri atas: 1. Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan Masyarakat; 2. Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna; dan 3. Seksi Pemerintahan Desa. f. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Struktur organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III... 5

BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 5 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. pemaduan dan sinkronisasi kebijakan Pemerintahan Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk; b. pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah; c. pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana sesuai kearifan budaya lokal; d. pendayagunaan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana; e. pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana di daerah; f. pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah kabupaten dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-kb; g. pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; h. pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah kabupaten dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; i. penyelenggaraan penataan desa; j. fasilitasi kerja sama antar desa dalam satu daerah; k. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa; l. pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang pelaku masyarakat hukum adat yang sama dalam daerah; dan m. pemberdayaan... 6

m. pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa. Bagian Kedua Dinas Pasal 6 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Pasal 7 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi: a. perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan desa; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dalam lingkup pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan desa; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan desa; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administratif... 7

administratif dan teknis pada semua unsur di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 9 Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan; b. penyiapan penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, dan pemberdayaan masyarakat dan desa; c. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset; d. pengelolaan umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan urusan Aparatur Sipil Negara; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 10 Sekretariat terdiri atas: a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 11 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang perencanaan dan keuangan. Pasal 12 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program kegiatan dan anggaran; b. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dan anggaran; c. penyiapan... 8

c. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana, dan pemberdayaan masyarakat dan desa; d. pelaksanaan pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi, verifikasi dan pembukuan; e. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan aset; f. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 13 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang umum dan kepegawaian. Pasal 14 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan urusan administrasi umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga, kearsipan serta perjalanan dinas; b. penyiapan bahan urusan administrasi Aparatur Sipil Negara; c. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; d. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Pasal 15 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengendalian... 9

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan penggerakan daerah. Pasal 16 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi: a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. perumusan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; c. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; d. pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; e. pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk; f. pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk daerah; g. pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; h. pelaksanaan pendayagunaan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana; i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; j. pemberian... 10

j. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; k. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 17 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan terdiri atas: a. Seksi Advokasi dan Penggerakan; b. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana; dan c. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga. Pasal 18 Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan advokasi dan penggerakan. Pasal 19 Seksi Advokasi dan Penggerakan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana dalam mendukung program pengendalian penduduk dan keluarga berencana; b. penyiapan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program pengendalian penduduk dan keluarga berencana; c. penyiapan bahan pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; d. penyiapan... 11

d. penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan hasil kajian dan penelitian; e. penyiapan bahan pelaksanaan penetapan kebijakan dan pengembangan advokasi, dan komunikasi, informasi dan edukasi; f. penyiapan bahan pelaksanaan penyelenggaraan operasional advokasi, dan komunikasi, informasi dan edukasi; g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan mekanisme operasional lini lapangan; h. penyiapan bahan pelaksanaan advokasi, dan komunikasi, informasi dan edukasi serta koordinasi dengan mitra kerja dalam hubungan antar lembaga; i. penyiapan bahan pelaksanaan promosi program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; k. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 20 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana. Pasal 21 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan pedoman dan penyiapan bahan pembinaan bagi Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana; b. penyiapan... 12

b. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dalam bentuk rekomendasi; c. penyiapan bahan pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; d. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan konsultasi ke lembaga yang membawahi urusan Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan Keluarga Berencana; e. penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan personil dalam mendukung program Keluarga Berencana Nasional, termasuk jajaran medis teknis, tokoh masyarakat dan tokoh agama; f. penyiapan bahan pelaksanaan pengembangan penguatan pelembagaan dan jejaring program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan teknis Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan dalam program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; h. penyiapan bahan pelaksanaan penyediaan dukungan operasional bagi Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan dalam program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; j. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 22 Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi pengendalian penduduk dan informasi keluarga. Pasal 23... 13

Pasal 23 Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk dan informasi keluarga; b. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis pemetaaan dan perkiraan pengendalian penduduk; c. penyiapan bahan pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; d. penyiapan bahan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga; e. penyiapan bahan pelaksanaan pengumpulan dan penghimpunan bahan-bahan data untuk menetapkan kebijakan pengendalian penduduk; f. penyiapan bahan pelaksanaan pembuatan parameter dan grand design kependudukan daerah; g. penyiapan bahan pelaksanaan pendataan pengolahan, pemutakhiran, analisa dan penyediaan data keluarga; h. penyiapan bahan pelaksanaan penghitungan dan penetapan perkiraan permintaan masyarakat program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; i. penyiapan bahan pemanfaaatan jaringan komunikasi untuk menyampaikan informasi perkembangan dan kemajuan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga kepada publik; j. penyiapan bahan pelaksanaan pengolahan data, pengelolaan teknologi informasi, pelayanan informasi, pengelolaan dokumentasi program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga; k. pelaksanaan umpan balik terhadap hasil program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga dan data mikro kependudukan; l. pelaksanaan... 14

l. pelaksanaan koordinasi monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga; m. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; n. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Pasal 24 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam perumusan kebijakan teknis bidang pelaksanaan keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga daerah. Pasal 25 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, menyelenggarakan fungsi: a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. perumusan kebijakan teknis dae rah bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; c. pelaksanaan kebijakan teknis daerah bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; d. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; e. pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi daerah; f. pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana; g. pelaksanaan... 15

g. pelaksanaan kebijakan teknis daerah bidang pembinaan ketahanan remaja; h. pelaksanaan kebijakan teknis daerah bidang bina keluarga lansia dan rentan; i. pelaksanaan kebijakan teknis daerah bidang pemberdayaan keluarga sejahtera melalui usaha mikro keluarga; j. pelaksanaan pembinaan kesertaan ber-kb daerah; k. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; l. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; m. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; n. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 26 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri atas: a. Seksi Jaminan Ber-KB; b. Seksi Pembinaan Kesertaan Ber-KB; dan c. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Pasal 27 Seksi Jaminan Ber-KB mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi jaminan ber-kb. Pasal 28 Seksi Jaminan Ber-KB dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi; b. penyiapan bahan pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program keluarga berencana; c. penyiapan... 16

c. penyiapan bahan pelaksanaan penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan kelurga berencana dan kesehatan reproduksi; d. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; e. penyiapan bahan pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; f. penyiapan bahan pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kontrasepsi; g. penyiapan bahan pelaksanaan perluasan jaringan dan pelayanan Keluarga Berencana; h. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dengan Mitra kerja; i. pelaksanaan ketersediaan tempat pelayanan, fasilitas, sarana, alat dan obat kontrasepsi serta tenaga pelayanan keluarga berencana yang berkualitas; j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan jaminan ber-kb; k. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 29 Seksi Pembinaan Kesertaan ber-kb mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi pembinaan kesertaan ber-kb. Pasal 30 Seksi Pembinaan Kesertaan ber-kb dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan penetapan target pencapaian keluarga berencana; b. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan tingkat drop out peserta Keluarga Berencana; c. penyiapan... 17

c. penyiapan bahan pelaksanaan peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi keluarga berencana pria dalam pelaksanaan program pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; d. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; e. penyiapan bahan pelaksanaan perluasan jaringan dan pembinaan kesertaan ber-kb; f. penyiapan bahan pelaksanaan penetapan perkiraan sasaran pelayanan keluarga berencana, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran unmet need, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan terhadap mitra kerja, Kader Keluarga Berencana, tokoh agama dan masyarakat dalam kesertaaan ber-kb; h. penyiapan bahan pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi dan Konseling program Keluarga Berencana; i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya; j. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 31 Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Pasal 32 Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan... 18

a. penyiapan bahan pelaksanaan pembentukan, pembinaan serta evaluasi program pengembangan dan peningkatan ekonomi keluarga melalui usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera; b. penyiapan bahan pelaksanaan pembentukan, pembinaan, pengembangan serta evaluasi program tribina melalui Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL); c. penyiapan bahan pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; d. penyiapan bahan pelaksanaan pembentukan, pembinaan dan pengembangan serta evaluasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) melalui jalur pendidikan dan jalur masyarakat; e. penyiapan bahan pelaksanaan pembentukan, pembinaan dan pengembangan serta evaluasi Gerakan Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana (SAKA KENCANA); f. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera; g. penyiapan bahan pelaksanaan kemitraan untuk aksesbilitas permodalan, teknologi, manajemen serta pemasaran guna peningkatan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera; h. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan mitra kerja terkait dengan pengembangan kelompok kegiatan ketahanan keluarga; i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; j. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam... 19

Bagian Keenam Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pasal 33 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. Pasal 34 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, mempunyai fungsi: a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. perumusan pelaksanaan fasilitasi swadaya gotong royong masyarakat; c. pelaksanaan pemilihan dan pelantikan kepala desa serentak dan pemberhentian kepala desa; d. pelaksanaan pengangkatan dan pemberhentian Badan Permusyawaratan Desa; e. fasilitasi kerja sama desa dan penyelesaian perselisihan Desa dan batas desa. f. pelaksanaan pembinaan kepala desa dan Badan Permusyarawatan Desa; g. pelaksanaan pembinaan aparatur desa; h. pelaksanaan fasilitasi bantuan kepada masyarakat; i. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat; j. pelaksanaan pembinaan kelembagaan masyarakat dan desa; k. pelaksanaan pengembangan desa/kelurahan; l. pembinaan administrasi pemerintahan desa; m. pelaksanaan pembinaan pengelolaan keuangan dan aset desa; n. pemberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 35 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri atas: a. Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan Masyarakat; b. Seksi... 20

b. Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna; dan c. Seksi Pemerintahan Desa. Pasal 36 Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di bidang sosial budaya dan kelembagaan masyarakat. Pasal 37 Seksi Sosial Budaya dan Kelembagaan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pembinaan sosial budaya masyarakat dan kelembagaan masyarakat; b. penyiapan bahan pembinaan partisipasi perempuan dalam pembangunan; c. penyiapan bahan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai sosial budaya dan kelembagaan masyarakat; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya; e. pemberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 38 Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di bidang usaha ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna. Pasal 39 Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan pengembangan dan pembinaan usaha ekonomi masyarakat; b. penyiapan... 21

b. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan usaha ekonomi mikro; c. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan usaha ekonomi simpan pinjam; d. penyiapan bahan pelaksanaan bantuan kepada masyarakat; e. penyiapan bahan pemanfaatan dan pemasyarakatan teknologi tepat guna; f. penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama dan pengembangan teknologi tepat guna; g. pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan usaha ekonomi masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna; h. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 40 Seksi Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bidang pemerintahan desa. Pasal 41 Seksi Pemerintahan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi pengembangan desa dan kelembagaan desa; b. penyiapan bahan pemilihan dan pelantikan kepala desa serentak dan pemberhentian kepala desa; c. penyiapan bahan pelaksanaan pengangkatan dan pemberhentian Badan Permusyawaratan Desa; d. penyiapan bahan fasilitasi kerja sama, penyelesaian perselisihan desa dan batas desa; e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa; f. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan aparatur desa; g. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan desa; h. penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi pengelolaan aset desa; i. penyiapan... 22

i. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan pengelolaan keuangan desa; j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya; k. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasal 42 (1) Pada organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dapat dibentuk UPT sesuai kebutuhan. (2) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta Tata Kerja UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 43 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 44 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB IV... 23

BAB IV TATA KERJA Pasal 45 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dari unit organisasi, dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 46 Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 47 (1) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 48 (1) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. (2) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 49... 24

Pasal 49 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di bantu kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 50 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Belitung Nomor 40 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2009 Nomor 40), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 51 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. 1 2 3 4 5 6 7 PARAF KOORDINASI Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 BUPATI BELITUNG, ttd. SAHANI SALEH 25

Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, ttd. KARYADI SAHMINAN BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2016 NOMOR 47 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 26

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BELITUNG Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 27