BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIIB BACKPROPAGATION dan CONTOH

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : x

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

JARINGAN SYARAF TIRUAN

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang


Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ABSTRACT. Kata kunci: Fuzzy Tsukamoto, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

Studi Modifikasi standard Backpropagasi

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Proses Pembelajaran dengan BackPropagation pada kasus penyakit asma

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. ditinjau dari segi kasus penelitian, objek penelitian dan metode yang digunakan

3. METODE PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Architecture Net, Simple Neural Net

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dengan kasus atau metode yang akn diteliti. Pemanfaatan metode multilayer

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN WAJAH METODE EKSTRAKSI FITUR Sigit Kusmaryanto Teknok Elektro FTUB,

Presentasi Tugas Akhir

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN :

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh Sudharmadi Bayu Jati Wibowo (2011) dengan judul Diagnosa Penyakit Dengan Gejala Utama Demam Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik. Yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah : 1. Pada penulisan sebelumnya, fungsi aktivasi menggunakan sigmoid bipolar, maka pada penulisan kali ini pengguna dapat memilh fungsi aktivasi yang digunakan yaitu fungsi sigmoid biner maupun bipolar. 2. Dalam sistem sebelumnya, diagnosa hanya diperuntukan untuk masalah pendiagnosaan penyakit yang berawal dari gejala demam saja. Maka dalam sistem ini dibuat untuk membangun JST untuk semua permasalahan yang sifatnya adalah prediksi jumlah. 5

6 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan (JST) adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi. Jaringan syaraf tiruan tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran yang diambil oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran (Sudarmadi, 2012). 2.2.2 Propagasi Balik Metode propagasi balik merupakan metode yang sering digunakan dalam menangani masalah pengenalan pola-pola kompleks. Istilah tersebut diambil dari cara kerja jaringan ini, yaitu dilakukan berdasarkan perbedaan antara keluaran dengan target maka dihitung gradien kesalahan unit-unit, yang hasilnya kemudian digunakan untuk menghitung gradien kesalahan unit-unit pada layar sebelumnya (Sudarmadi, 2012). Algoritma pembelajaran untuk jaringan dengan satu layar tersembunyi adalah sebagai berikut (diambil dari Sri Kusumadewi,

7 2004). 1. Inisialisasi bobot (ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup kecil). 2. Tetapkan: Maksimum Epoh, Target Error dan Learning Rate (α). 3. Inisialisasi: Epoh=0, MSE=1. 4. Kerjakan langkah-langkah berikut selama ( Epoh < Maksimum Epoh) dan (MSE > Target Error). e. Epoh = Epoh +1 f. Untuk tiap-tiap pasangan elemen yang akan dilakukan pembelajaran, kerjakan: Feedforward Tiap-tiap unit input ( X i, i=1,2,3,..., n ) menerima sinyal X i dan meneruskan sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan yang ada di atasnya (lapisan tersembunyi). Tiap-tiap unit pada suatu lapisan tersembunyi ( Z j, j=1,2,3,..., p ) menjumlahkan sinyal-sinyal input berbobot

8 n z input j =b1 j + x i v ij i=1 gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya: z j = f (z input j ) dan dikirimkan sinyal tersebut ke semua unit di lapisan atasnya (unit-unit output). Tiap-tiap unit output y k,k=1,2,3,...,m ) menjumlahkan sinyal-sinyal input berbobot p yinput k =b2 k + z j w jk j=1 gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya: y k = f ( yinput k ) dan dikirimkan sinyal tersebut ke semua unit di lapisan atasnya (unit-unit output). Backpropagation

9 Tiap-tiap unit output ( y k, k=1,2,3,...,m ) menerima target pola yang berhubungan dengan pola input pembelajaran hitung informasi errornya: δ 2 k =(t k y k ) f ' ( y1 k ) φ 2 jk =δ k z j β 2 jk =δ k kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai w jk ): Δ w jk =αφ 2 jk hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b2 k ): Δ b2 k =αβ 2 k Tiap-tiap unit tersembunyi ( z j, j=1,2,3,..., p ) menjumlahkan delta inputnya ( dari unit-unit yang berada pada lapisan di atasnya): m δ input j = δ 2 k w jk k=1

10 kalikan nilai ini dengan turunan dari fungsi aktivasinya untuk menghitung informasi error: δ 1 j =δinput j f ' (z input j ) φ 1 ij =δ 1 x i β1 j =δ1 j kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai v ij ): Δ v ij =α φ1 ij hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b2 k ): Δ b1 j =αβ 1 j Tiap-tiap unit output ( y k,k=1,2,3,...,m ) memperbaiki bias dan bobotnya (j=0,1,2,...,p): w jk (baru)=w jk (lama)+δw jk b2 k (baru)=b2 k (lama)+δ b2 k Tiap-tiap unit tersembunyi( z k, j=1,2,3,...,m ) memperbaiki bias dan bobotnya (i=0,1,2,...,n): v ij (baru)=v ij (lama)+δ v ij

11 b1 j (baru)=b1 j (lama)+δ b1 j c. Hitung MSE 2.2.3 Fungsi Aktivasi Fungsi aktivasi digunakan untuk menentukan keluaran suatu neuron (unit). Pada sistem ini pengguna diharuskan untuk memilh fungsi aktivasi yang akan digunakan yaitu fungsi sigmoid dengan range (0,1) biner atau sigmoid bipolar yang memiliki range (-1,1). Fungsi aktivasi Sigmoid Biner maupun Sigmoid bipolar dirumuskan sebagai berikut (diambil dari Sri Kusumadewi,2004). Rumus Sigmoid Biner y= f ( x)= 1 1+e σ x dengan f ' ( x)=σ f (x)[1 f (x)] Rumus Sigmoid Bipolar y= f ( x)= 1 e x dengan f ' ( x)= σ [1+ f (x)][1 f (x)] 1+e x 2 2.2.4 Laju Pembelajaran Laju pembelajaran (α) digunakan untuk melakukan perubahan bobot dalam jaringan, semakin kecil nilai laju pembelajaran maka tingkat akurasi hasil dari output jaringan syaraf

12 tiruan akan semakin baik tetapi waktu yang digunakan untuk melakukan proses perhitungan akan semakin lama karena iterasi yang dilakukan semakin banyak. Sebaliknya apabila nilai laju pembelajaran besar, maka hasil akurasinya akan menurun tetapi proses perhitungan akan semakin cepat (Sudarmadi,2012). 2.2.6 MSE Kesalahan dihitung berdasarkan rata-rata kuadrat kesalahan terkecil yang diperkenalkan oleh Widrow dan Hoff. Selanjutnya menurut Sudarmadi (2012) rata-rata kuadrat kesalahan (MSE) dihitung dengan rumus: Dengan Q = jumlah pola yang dihitung, t k = vektor target, a k = vektor keluaran jaringan 2.2.7 Momentum Penambahan parameter momentum dalam mengubah bobot dapat mempercepat proses pembelajaran. Selanjutnya menurut Sudarmadi (2012) hal tersebut disebabkan karena momentum memaksa proses perubahan bobot terus bergerak sehingga tidak

13 terperangkap dalam minimum-minimum lokal. Jika μ adalah konstanta (0 μ 1) yang menyatakan parameter momentum, maka bobot baru dihitung berdasarkan persamaan : 2.2.4 Teknologi JSE (Java Standar Edition ) Java SE dikenal sebagai Java 2 Platform, Standard Edition atau J2SE dari versi 1.2 sampai versi 1.5. The "SE" digunakan untuk membedakan platform dasar dari Enterprise Edition Java EE dan Micro Edition Java ME. Java SE 6 (Mustang) dirilis di bawah JSR 270 (Wikipedia.org, 2012). 2.2.4 Comma Separated Values Comma Separated Values atau CSV adalah suatu format data dalam basis data di mana setiap record dipisahkan dengan tanda koma (,) atau titik koma (;). Selain sederhana, format ini dapat dibuka dengan berbagai text-editor seperti Notepad, Wordpad, bahkan MS Excel (Wikipedia.org, 2012).