SISTEM MANAJEMEN BANDWIDTH PADA JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INTERNET (VoIP) DENGAN METODE LOAD BALANCING JURNAL SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Kata kunci: VoIP, delay, packet loss, jitter, codec

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN SISTEM

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE

ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) PADA JARINGAN AD-HOC WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

TUGAS AKHIR APLIKASI VOIP PADA USUNET UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SAMUEL ML. TOBING

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

Bab IV. Implementasi

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

Bab III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Jenjang Strata-1 Program Studi Teknik Informatika

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

Transkripsi:

SISEM MANAJEMEN BANDWIDH PADA JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INERNE (VoIP) DENGAN MEODE LOAD BALANCING JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana eknik Disusun oleh: FAHAD ARWANI NIM. 105060301111024-63 KEMENRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAAN UNIVERSIAS BRAWIJAA FAKULAS EKNIK MALANG 2015 1

SISEM MANAJEMEN BANDWIDH PADA JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INERNE PROOCOL (VoIP) DENGAN MEODE LOAD BALANCING Fahad Arwani 1, Wahyu Adi Priyono., Ir., M.Sc. 2, Sigit Kusmaryanto, Ir., M.Eng. 2 1 Mahasiswa eknik Elektro Univ. Brawijaya, 2 Dosen eknik Elektro Univ.Brawijaya Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik Universitas Brawijaya Jalan M. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email: arwanifahad08@gmail.com Abstrak - VoIP memiliki daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan POS (Plain Old elephone Service), VoIP dapat diimplementasikan dengan biaya lebih murah. Melihat permasalahan ini, maka dilakukan penelitian tentang pembangunan sistem VoIP pada jaringan LAN (Local Area Network). Sementara itu, sistem manajemen bandwidth menggunakan metode HB (Hierarchical ocken Bucket) dengan teknik loadbalancing merupakan proses pengaturan bandwidth untuk mendukung kebutuhan layanan jaringan. Hasil analisis penerapan sistem ini membuktikan bahwa pembagian kapasitas bandwidth menyebabkan perbedaan nilai packet loss, delay end-to-end, dan throughput sistem. Nilai packet loss yang paling kecil menggunakan teknik load-balancing dengan alokasi bandwidth 2Mbps adalah 0.4217% dan packet loss paling besar tanpa menggunakan teknik load-balancing dengan alokasi bandwidth 256 kbps adalah 2.28909%. Nilai delay end-to-end paling kecil menggunakan teknik load-balancing dengan alokasi bandwidth 2Mbps adalah 0.004 ms dan delay end-to-end paling besar tanpa menggunakan load-balancing dengan alokasi bandwidth 256 kbps adalah 0.032 ms. Pengaturan sistem manajemen bandwidth ini menghasilkan throughput yang terkontrol sesuai dengan alokasi upload dan download yang diberikan oleh administrator. Kata Kunci - load-balancing, packet loss, delay end-to-end, throughput I. PENDAHULUAN Voice over Internet Protocol (VoIP) yang muncul sebagai alternatif untuk telepon umum biasa. Penyedia jasa layanan telepon IP bergerak dengan cepat dari penyebaran skala rendah bypassing tol kepada layanan carrier kompetitif skala besar. Hal ini memberikan jaringan perusahaan kesempatan dan pilihan mendukung solusi jaringan tunggal lebih murah daripada beberapa jaringan yang terpisah. Penyebaran suara melalui paket jaringan mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama empat tahun terakhir. Jumlah pelanggan VoIP di seluruh dunia mencapai 38 juta pada akhir tahun 2006 dan diproyeksikan bahwa akan ada sekitar 250 juta pada akhir tahun 2011 [1]. Pada penelitian yang berjudul Implementasi Voice-over-IP di Universitas Indonesia: Studi Kasus Fakultas Ilmu Komputer [2] telah dilakukan perancangan, implementasi dan pengujian terhadap sistem VoIP. VoIP diimplementasikan pada jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI). Penelitian ini menghasilkan dokumen perancangan sistem VoIP untuk Fasilkom UI serta berhasil melakukan implementasi. Aplikasi sistem client VoIP dapat juga digunakan sebuah User Interface yang akan menangani panggilan atau registrasi nomor baru [3]. Sementara itu, sistem manajemen bandwidth merupakan proses pengaturan bandwidth yang tepat untuk masing-masing client pada sistem jaringan internet yang mendukung kebutuhan aplikasi layanan internet. Pengimplementasian manajemen bandwidth diatur melalui pengalokasian kecepatan upload dan download pada masingmasing alamat IP client secara sentralisasi menggunakan router mikrotik. Dengan demikian, jika ada client yang mengakses internet membutuhkan kapasitas bandwidth yang besar, maka client lain tidak akan terganggu, karena masing-masing client sudah mempunyai kapasitas bandwidth masingmasing yang dapat dipakai untuk mengakses internet. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis performansi sistem manajemen bandwidth menggunakan metode HB (Hierarchical ocken Bucket) dengan teknik load-balancing sebagai langkah manajemen di sisi broadbandnya terhadap beberapa parameter diantaranya: packet loss, delay end-to-end, dan throughput sistem. Pengambilan dan pengujian data menggunakan software queue statistics dan software network analyzer wireshark. Perancangan pada penelitian menggunakan empat buah komputer sebagai client, satu buah router mikrotik, dan satu buah switch yang terhubung menggunakan kabel UP dengan topologi star, serta seperangkat komputer server. Pengujian di sisi client menggunakan layanan aplikasi CP/IP versi 4 kelas C pada 1

jaringan internet dengan layanan aplikasi internet yang dikaji adalah ftp (file transfer protocol). Pembatasan kapasitas bandwidth yang telah ditentukan router menggunakan software WinBox teknik antrian queue tree pada masing-masing alamat IP client. Penelitian ini hanya membahas bagaimana mengatur alokasi bandwidth dari trafik yang akan dikirimkan dari router menuju komputer client. Dasar teori ini dibahas adalah tentang Voice over Internet Protocol, QoS. A. Voice over Internet Protocol (VoIP) Voice over Internet Protocol (biasa juga disebut VoIP, IP elephony, Internet telephony, atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog seperti telepon biasa [4]. VoIP dapat diimplementasikan pada jaringan LAN (Local Area Network) dan WLAN (Wireless Local Area Network) [5]. B. Parameter Kinerja Jaringan Quality of Service (QoS) adalah perforrmansi yang menentukan derajat kepuasan pengguna terhadap service yang diberikan oleh jaringan berdasarkan parameter-parameter. Pada penelitian digunakan parameter packet loss, delay end to end, dan throughput dari sisi pengguna untuk menentukan QoS [6]. 1. Delay End to End abel 1.1 Kategori Kualitas Delay Kategori Bagus Cukup, Dapat ditolerir Buruk Delay 0-150 ms 150 ms 400 ms >400 ms (Sumber: IU G.114, 2011) [8] Delay end-to-end ditentukan berdasarkan arsitektur sistem dan merupakan penjumlahan semua delay yang ada dalam perjalanan paket dari sumber ke tujuan, yang disebut delay jaringan (tnetwork) 2. hroughput hroughput adalah jumlah rata-rata paket yang sukses diterima atau dikirimkan oleh saluran penerima atau pemancar per detik. hroughput merupakan salah satu parameter yang menunjukkan kinerja dari suatu sistem komunikasi data jumlah paket data benar yang diterima t v 3. Packet Loss Packet loss adalah adalah jumlah paket IP yang hilang selama proses transmisi dari source menuju destination. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya packet loss, yaitu congestion, node yang bekerja melebihi kapasitas buffer, memori yang terbatas pada node dan policing. abel 1.2 abel Kategori Packet loss Kategori Packet loss Sangat Bagus 0 % Bagus 0 % 3 % Gambar 1.1 Delay End-to-end (Sumber: www.cisco.com) Protokol IU- G.114 untuk komunikasi realtime pada jaringan menyarankan latency 150 ms dan masih memungkinkan sampai jarak hampir 24.000 km atau 15.000 mil sebagaimana pula untuk delay propagasi (yang kira-kira mencapai 60 % dari lingkar bumi). Bahkan untuk skenario terburuk secara teoritis (untuk panjang persis setengah lingkar bumi) hanya akan dibutuhkan 126 ms waktu keterlambatan [7]. Sedang 3 % - 15 % Buruk 15 % - 25 % (Sumber: IPHON, 2012) 2

II. MEODE PENELIIAN ahapan dalam penelitian meliputi pengambilan data (data sekunder dan data primer), analisis data, pengolahan data, pembahasan dan hasil dan penarikan kesimpulan. Penelitian mengkaji layanan Voice over Internet Protocol (VoIP) pada jaringan WLAN. Data-data yang diperlukan dalam kajian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data sekunder bersumber dari jurnal ilmiah, skripsi, buku, internet dan forum-forum resmi yang membahas WLAN. Data sekunder juga menghasilkan data perhitungan nilai-nilai parameter (delay end to end, packet loss dan throughput) melalui pendekatan teoritis. Data primer didapatkan dari hasil pengamatan nilai-nilai parameter kinerja jaringan (delay end-to-end, packet loss, dan throughput) menggunakan wireshark pada sisi pengguna. Rancangan konfigurasi perangkat ditunjukkan dalam blok diagram pada Gambar 2.1 Hierarchial oken Bucket (HB) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.2, peneliti melakukan rekayasa pada sisi bucket. Ketika alokasi bandwidth dinilai akan melampaui batas (overlimit), maka segera akan dilakukan pemindahan jalur pengiriman data menuju alamat yang diinginkan. Mekanisme ini dilakukan dengan metode load-balancing sebagai metode utamanya. Load-balancing sendiri adalah didefinisikan sebagai proses dan teknologi yang mendistribusikan lalu lintas situs antara beberapa server dengan menggunakan perangkat berbasis jaringan. Perangkat ini meng-intercept lalu lintas yang ditujukan kepada sebuah situs dan mengalihkan lalu lintasnya ke berbagai server. Proses Loadbalancing ini benar-benar transparan kepada pengguna akhir. Sering ditemui ada puluhan atau bahkan ratusan server yang beroperasi di belakang URL tunggal. Pengalihan jalur pengiriman data ini bertujuan untuk memperbesar nilai efisiensi pada sisi kecepatan pelayanan terhdap client ( ). Adapun proses berjalannya mekanisme ini dapat dilihat pada flowchart Gambar 2.3 berikut: MULAI Mengelompokkan paket data berdasar header data Urutan prioritas paket data berdasar alamat IP Gambar 2.1 Rancangan Konfigurasi Jaringan Data hasil pengamatan digunakan sebagai bahan pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan nilai delay end to end, packet loss, dan throughput. Paket data dikirim ke alamat client erjadi congestion? Penjadwalan pengiriman paket data berdasar skala prioritas IP Membagi bandwidth dalam satu line untuk mengirimkan paket data yang ada Paket Data yang akan Dikirim Metode HB Paket Data yang erkirim Delay melampaui standar IU- G.114? Menggunakan lebih dari satu line server untuk mengririmkan paket data tersisa Paket Data yang akan Dikirim Bandwidth Setiap kelas paket data sesuai Setting? Paket data dimasukkan ke dalam antrian sebelum dikirim Sebuah token ditambahkan ke bucket setiap Ukuran Bucket erjadi antrian? SELESAI Paket data dihapus Paket Data yang erkirim Gambar 2.2 Ilustrasi Sistem Metode Hierarchial ocken Bucket (HB) Berpatokan pada model arsitektur manajemen bandwidth jaringan metode Gambar 2.3 Flowchart Sistem Manajemen Bandwidth III. PEMBAHASAN DAN HASIL Pembahasan yang dilakukan meliputi perancangan, instalasi, pengujian hingga 3

analisis kualitas layanan Voice over Internet Protocol (VoIP). 1. Pengujian Pengujian dilakukan 2 tahap, yakni pengujian koneksi dan pengujian conference. Pengujian koneksi dilakukan untuk mengetahui koneksi antara server hingga pengguna. Hasil pengujian koneksi ditampilkan Gambar 3.1. Gambar 3.3 Perbandingan Delay End-to-end Hasil Pengamatan Gambar 3.1 Hasil Uji Koneksi Koneksi antara server dan pengguna telah terhubung. Hal ini dibuktikan dengan perintah PING berfungsi untuk menguji instalasi alamat IP yang digunakan pada suatu perangkat host sudah terhubung dengan host lain dengan jalur yang benar dengan cara mengirimkan paket uji dan menerima kembali paket uji tersebut dengan jangka waktu tertentu ke host penguji. Pengujian Voice Over Internet Protocol (VoIP) melalui WLAN bertujuan untuk mengetahui layanan Voice Over Internet Protocol (VoIP) dari server baik atau tidak. 2. Hasil QoS (Delay End to End, hroughput, Packet Loss) Data hasil pengamatan dan pengukuran menunjukkan nilai-nilai parameter delay end-toend, packet loss dan throughput berdasarkan hasil pengamatan langsung menggunakan Wireshark. Gambar 3.4 Perbandingan Delay End-to-end Hasil Perhitungan Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 menunjukkan perbandingan Delay End-to-end dari hasil pengamatan dan hasil perhitungan menggunakan Wireshark Gambar 3.5 Perbandingan hroughtput Gambar 3.5 menunjukkan nilai throughput yang berdasarkan hasil perhitungan dan hasil simulasi dengan menggunakan wireshark Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Packet Loss Gambar 3.2 menunjukkan perbandingan nilai Packet Loss hasil pengamatan yang merupakan perbandingan dari system dengan load-balancing dan tanpa loadbalancing. Dari hasil yang ditunjukkan gambar, dapat diketahui bahwa: erdapat perbedaan nilai parameter pada hasil Packet Loss antara bandwidth tanpa menggunakan Load-balancing dengan yang menggunakan Load-balancing. Hasil pengamatan dengan hasil perhitungan pada sisi Delay End-to-end memiliki perbedaan karena faktor C (kecepatan proses) yang dimana kecepatan proses pada perhitungan digunakan asumsi standar yang sudah ada, sedangkan pada pengamatan, kecepatan proses yang terjadi sesuai 4

aspek perangkat yang digunakan. Perbedaan jumlah data yang terjadi adalah karena pada sisi pengamatan Wireshark menghitung QoS berdasarkan per paket data, sedangkan pada perhitungan berdasarkan keseluruhan paket data. IV. KESIMPULAN 1. Konfigurasi sistem Voice over Internet Protocol (VoIP) pada jaringan Local Area Network (LAN) telah berhasil dibangun. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengujian untuk koneksi maupun komunikasi voice call. 2. Hasil perhitungan dari penangkapan data primer statistics winbox nilai packet loss tanpa teknik load-balancing paling besar adalah 2.2891% pada Komputer Client 4 dan paling kecil adalah 1.9157088% pada Komputer Client 1. Sedangkan dengan teknik load-balancing nilai packet loss paling besar adalah 0.4217% pada Komputer Client 4 dan nilai paling kecil adalah 0.2055197% pada Komputer Client 1. 3. Hasil perhitungan nilai packet loss ratarata pada kedua teknik baik dengan maupun tanpa menggunakan teknik loadbalancing berkisar antara 0-3%. Berdasarkan rekomendasi packet loss dari IPHON, 2012 maka sistem manajemen bandwidth prioritas alamat IP client dengan teknik load-balancing dapat diaplikasikan dalam sistem jaringan. 4. Hasil perhitungan nilai delay end-to-end tanpa teknik load-balancing paling lama adalah 0.027 ms pada Komuter Client 4 dan paling cepat sebesar 0.004 ms pada Komputer Client 1, sedangkan pada manajemen bandwidth dengan menggunakan teknik load-balancing nilai paling lama adalah 0.031 ms pada Komputer Client 4 dan nilai paling cepat adalah 0.004 ms pada Komputer Client 1. 5. Hasil penangkapan data primer network analyzer wireshark didapatkan nilai delay end-to-end pada sistem tanpa menggunakan teknik load-balancing paling lama adalah 0.026 ms pada Komputer Client 4 dan paling cepat adalah 0.004 ms pada Komputer Client 1, sedangkan pada sistem dengan menggunakan teknik load-balancing nilai paling lama sebesar 0.032 ms pada Komputer Client 4 dan nilai paling cepat sebesar 0.004 ms pada Komputer Client 1. 6. Kualitas layanan voice call berdasarkan parameter packet loss, delay end to end, dan throughput memiliki perbedaan nilai untuk hasil pengamatan dan hasil perhitungan. Perbedaan nilai parameter terjadi karena faktor kecepatan proses dari sisi pengamatan dan perhitungan 7. Kualitas performansi layanan voice call pada jaringan Local Area Netwok (WLAN) adalah sesuai dengan standar IU- G.114 untuk delay (delay end to end < 100 ms). DAFAR PUSAKA [1] Ahson, Syed A., Ilyas, Mohammad. 2009. VoIP Handbook Applications, echnologies, Reliability, and Security. Boca Raton: CRC Press. [2] Muharisa, F. 2005. Implemantasi Voiceover-IP di Universitas Indonesia: Studi Kasus Fakultas Ilmu Komputer. Depok: ugas Akhir Universitas Indonesia. [3] Aribagyo, H. 2011. Pembangunan Aplikasi Softphone Pada Jaringan VoIP Berbasis SIP Menggunakan Sistem Operasi Android. Surabaya: ugas Akhir Institute eknologi Sepuluh November. [4] Astriani, Dwiarum. 2013. eknologi VoIP. (Online). (http://ilmukomputer.org/2013/01/31/teknol ogi-voip/, diakses tanggal 12 Januari 2015) [5] Setiawan, Hendra. 2011. Rancang Bangun Sistem elekomunikasi VoIP pada Jaringan FI UII (Fakultas eknologi Industri Universitas Islam Indonesia). ogyakarta: ugas Akhir Universitas Islam Indonesia. [6] IU- Study Group 12. 2001. Recommendation G.117 - End User Multimedia QoS Categories. (Online). (http://www.itu.int/rec/-rec-g.1010-200111-i/en, diakses tanggal 19 November 2014). [7] IU-. 2011. Realtime Speech Quality versus Latency. (Online). (www.cisco.com, diakses tanggal 17 Januari 2015) [8] IU-. 2003. Recommendation IU- G.114: One-Way ransmission ime. (Online). (http://www.itu.int/rec/-rec- G.114-200305-I/en, diakses tanggal 19 November 2014). 5