Membangun, Mengembangkan dan Memelihara Jaringan LAN michael@sunggiardi.com CTO PT BoNet Utama, Bogor CTO PT Marvel Network Sistem, Jakarta CTO PT Xtreme Network Sistem, Samarinda Anggota Yayasan IndoWLI (Indonesia Wireless LAN Internet) Badan Pengawas Nasional Awari (Asosiasi i Warnet Indonesia) Kabid Teknologi Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) Certified Engineer untuk : Cirronet, Compex, Proxim, Motorola dan WaveRider
Filosofi dan Dasar Teknologi Informasi Rekan Kerja Rekan Kerja
Filosofi dan Dasar Teknologi Informasi Rekan Kerja eja Rekan Kerja
Filosofi dan Dasar Teknologi Informasi Rekan Kerja Rekan Kerja
Filosofi dan Dasar Teknologi Informasi Rekan Kerja Rekan Kerja
Mengakses Internet di Indonesia Dial-up melalui saluran telepon PT Telkom Rp 49,- per menit ADSL sambungan akses Internet dari PT Telkom yang biayanya berkisar Rp 125.000,- per 1Gbps kuota per bulan atau Rp 750.000,- untuk penggunaan flat tidak terbatas Koneksi ke ISP rata-rata 1 juta per bulan untuk kecepatan 64Kbps
Harga akses Internet dari luar negeri Rata-rata per bulan, per 1Mbps USD 800, belum termasuk investasi perangkat yang dipakai, jika menggunakan satelit, sekitar USD 20.000 per satu set Jika menggunakan fibre optic, relatif lebih murah, USD 1.000 per 10Mbps up and down
Kenapa Internet di Indonesia mahal? Monopoli dan high cost dari incumbent Jumlah pelanggan Internet masih terlalu sedikit untuk dapat mencapai titik effisien Sambungan untuk mengakses Internet t masih sangat mahal, biasanya melalui satelit atau fibre optic
Komponen mengakses Internet Biaya untuk mengakses Internet di Amerika, sekitar USD 200 untuk T1 (1,5Mbps) Biaya satelit rata-rata USD 2 untuk 1bps-nya, sehingga 1Mbps-nya mencapai ribuan dolar Biaya untuk mengakses Internet di lokal Indonesia, melalui l IIX (Indonesia Internet t Exchange) adalah nol rupiah Biaya sambungan dua titik dalam jarak dibawah 100 km sekitar 7 juta Rupiah
Biaya tinggi mengakses Internet dapat diatasi dengan membangun Intranet seperti yang sudah dilakukan oleh Depdiknas
Untuk perorangan dapat membangun RT- RW-Net yang intinya juga Intranet RT-RW-Net Pertama di Bogor
Visi RT-RW RW-Net Memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan akses Internet yang murah dengan cara swadaya dan terjangkau
Misi RT-RW RW-Net Membangun infrastruktur swadaya Membangun aplikasi di lingkungan RT-RW RW yang bersangkutan Merawat dan mengembangkan jaringan yang sudah ada
Siapa yang bisa membangun RT-RW-Net Andapun bisa Tidak memerlukan teknologi tinggi atau kepandaian tinggi Menguasai sedikit teknologi komputer dan jaringan Kalau tidak memiliki kemampuan teknis, bisa bekerja sama dengan orang yang terbiasa memasang jaringan, atau dengan warnet terdekat
Di Amerika, jaringan RT-RW-Net juga dikembangkan di berbagai kampung dengan metode yang lebih terorganisir dan melalui koperasi Di Indonesia, ada baiknya dimulai dengan komunitas RT, lalu RW, kemudian bisa skala Kecamatan dan Kelurahan
NTCA di Amerika
Kalau ingin membangun RT-RW RW-Net kuncinya : Bisa sedikit ngoprek komputer, terutama soal jaringan komputer Memilih salah satu dari teknologi yang tersedia Harus dibuat semurah mungkin, karena teknologinya terus berkembang
Langkah pertama, kita mencari akses broadband Internet yang terjangkau Kabel modem :Rp 300.000,- 000 per bulan ADSL modem : Rp 750.000,- per bulan Wireless LAN : Rp 1.000.000,- per bulan Leased Line : Rp 4.000.000,- per bulan Intinya, jika dibagi ke setiap rumah, tidak lebih dari Rp 500.000,- 000 per bulan
Perhitungan pembangunan RT-RW RW-Net Investasi awal untuk minimal 10 rumah : Modem High Speed Pasang koneksi Hub 2 buah Kabel per rol Rp 500.000, 000 - Rp 500.000,- Rp 700.000,- 000 Pipa dan sealed TOTAL Rp 800.000,- Konektor dan ongkos Rp 400.000,- 000 Rp 500.000,- Rp 3.400.000,- 000 Dibagi 10 rumah -- @ Rp 340.000,-
Perhitungan pembangunan RT-RW RW-Net Bayaran bulanan : Langganan ISP Rp 750.000, 000 - Teknisi stand by Rp 500.000,- TOTAL per bulan Rp 1.250.000,- 000 Per rumah per bulan @ Rp 125.000,- flat 24 jam akses Internet
Beberapa cara kita mengakses jaringan Internet
Jika sudah ada penentuan sistem, tinggal mengajak tetangga untuk bergabung, bisa dua macam cara a : Membuka semua biaya, dibagi ramai-ramai ke tetangga yang ingin ikut dalam proyek ini Mengusahakan sendiri semuanya, lalu menjual ke tetangga Cara pertama lebih bisa long term,, cuma bisa jadi bingung tidak jalan-jalan, jalan, karena seperti menentukan telur dan ayam
Wireless LAN menggunakan frekwensi radio untuk menyebarkan sinyal Internet standar TCP/IP
Keuntungan Wireless LAN : Tidak tergantung dengan pemilik infrastruktur, sehingga pelaksanaannya bisa langsung dikerjakan Kecepatan akses data-nya bisa tinggi, minimal 11Mbps Bisa dipasang dimana saja selama persyaratan line of sight terpenuhi
Kerugian Wireless LAN : Teknologinya masih berkembang terus, sehingga bisa salah investasi Pada frekwensi 2,4GHz jumlah kanalnya sangat terbatas, sehingga sering kali terjadi saling ganggu perangkat Terlalu banyak jenis perangkat yang tidak saling kompatibel Dibutuhkan pengalaman untuk memasang perangkatnya
ADSL memanfaatkan saluran telepon untuk mengakses Internet dengan bandwidth besar
Keuntungan ADSL : Menggunakan infrastruktur yang sudah ada, walaupun kwalitas kabel telepon tidak memadai untuk mengakses data kecepatan tinggi Kecepatan akses data-nya bisa tinggi, sampai 2Mbps (atau ada yang sampai 8Mbps) Investasi di sisi pelanggan tidak terlalu tinggi, sekitar USD 300 untuk modem ADSL Khusus di Indonesia, ISP sendiri tidak perlu berinvestasi i lagi
Kerugian ADSL : Teknologinya masih berkembang terus, sehingga bisa salah investasi Harus bekerja sama dengan dua pihak pemilik jaringan (PT Telkom bagian Jarlok dan MMA), sehingga pelayanan menjadi tidak bisa satu atap Kecepatannya tidak stabil, karena kebanyakan teknologi ini menggunakan prinsip berbagi bandwitdh
Kabel Modem memanfaatkan saluran televisi kabel untuk bisa dipakai mengakses Internet
Keuntungan Kabel Modem : Menggunakan infrastruktur yang sudah ada, terutama yang sudah berlangganan kabel televisi Biayanya bisa murah karena metode penyebarannya point to multi point Di Indonesia, bandwidth downstream-nya nya bisa sampai 512 Kbps Perangkatnya relatif murah, dibawah USD 300
Kerugian Kabel Modem : Karena menggunakan metode sharing bandwidth, maka kecepatannya tidak stabil Kalau jaraknya terlalu jauh dari sentral, maka sering kali sambungannya terputus Harus berlangganan televisi kabel
Setelah memilih satu alternatif untuk mengakses jaringan Internet, maka selanjutnya sea kita harus menentukan e teknologi yang dipakai untuk menyalurkan akses Internet yang sudah kita dapatkan Teknologi yang ada semuanya ditujukan pada penggunaan rumah (HOME) sehingga banyak keterbatasan yang kita hadapi, terutama jaraknya yang tidak bisa jauh menjangkau blok-blok yang ada
Perbandingan teknologi LAN yang dapat dipakai untuk mendistribusikan akses Internet et dan mewujudkan RT-RW RW-Net HomePLUG (Power Line Carrier) HomePNA HomeCNA Wireless 802.11b Ethernet Kecepatan 14Mbps 10Mbps 1Mbps 11Mbps 100Mbps Media Listrik PLN Saluran telepon Saluran televisi Udara Kabel Cat 5 Biaya Rendah Rendah Rendah Mahal Sangat Rendah Instalasi Sangat Mudah Mudah Mudah Mudah Sulit Sambungan Harus ada colokan listrik Harus memasang kabel telepon Harus memasang antena televisi Tidak perlu kabel Harus menarik kabel baru lagi
HomePLUG HomePLUG dikenal juga sebagai Power Line Carrier merupakan satu teknologi yang memanfaatkan jaringan listrik PLN Kawat listrik bertegangan 220 volt dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendistribusikan akses Internet Kita tidak tergantung kepada PLN untuk bisa menyalurkan akses Internet Teknologi ini sebetulnya dirancang untuk penggunaan di dalam rumah sendiri i
Blok Diagram Power Line Carrier
Spesifikasi teknologi PLC : HomePlug 1.0 compliant Data rate : 14 Mbps Jarak maksimum antar dua perangkat 100 meter Maksimum 16 titik (perangkat) dalam satu segmen Interface bisa Ethernet port 10/100Mbps atau USB (yang mendukung Windows 98, 2000, Me dan XP)
Perangkat PLC bermacam-macam merk- nya, yang tersedia salah satunya adalah Planet : Planet Ethernet Powerline PL-101E Planet USB Powerline PL-101U
Contoh pemasangan PLC di RT-RW-Net
HomePNA Home Phone Network Alliance, menggunakan line telepon di rumah sebagai sarana untuk menghubungkan jaringan komputer HPNA 2.0 bekerja di kecepatan 10Mbps, sementara HPNA 1.0 di 1Mbps Jarak maksimum di kedua titik terjauh 300 meter
Ada dua perangkat HPNA yang bisa dipakai, berbentuk card PCI yang dipasang di dalam daa komputer dan box seperti hub atau switch
Penggunaan frekwensi dalam satu pair kawat untuk koneksi berbagai macam peralatan. ata
Contoh penggunaan HomePNA
HomeCNA Home Cable Network Alliance, bekerja dalam satu kabel coaxial, bisa mengirim dan menerima sinyal data komputer dan sinyal gambar televisi, sama persis dengan metode kabel modem (DOCSIS, Data Over Cable Service Interface Specification) HomeCNA memanfaatkan frekwensi 5 sampai 863MHz yang bisa digunakan di kabel coaxial Data rate : 1 Mbps sampai 40 Mbps
Penggunaan frekwensi dalam coaxial untuk koneksi berbagai macam sistem
Perangkat HomeCNA berbentuk seperti hub atau perangkat HomePNA, hanya output-nya dalam bentuk konektor BNC
Contoh penggunaan Home CNA
Wireless LAN Standar Wireless-LAN (W-LAN) untuk penggunaan di dalam ruangan adalah IEEE 802.11, dimana terdapat beberapa variasi sejak pertama kali 802.11 diperkenalkan dengan menggunakan frekwensi 2,4GHz dan bandwith hanya 2Mbps Hanya ada 11 kanal dalam standar 802.11B dengan bandwidth 83,5MHz, sehingga penggunaan radio menjadi amat terbatas
Wireless LAN Indoor Unit dengan tambahan antena luar, bisa maksimum sekitar 10 km, menggunakan Wireless In The Box : Komodo Bali Outdoor Unit dengan antena luar yang punya gain tinggi, bisa sampai 40 km : Komodo Borneo Point to multi point : Komodo Borneo 10
Peranti Wireless LAN
Wireless LAN Khusus untuk distribusi ke pelanggan (point to multi-point) ada dua macam perangkat yang bisa dipakai dan sangat sesuai : Teknologi DECT Loop yang bisa men-delivery sinyal suara Cirronet WaveBolt yang mampu menangani sampai 1.200 pelanggan dalam satu box
Cirronet WaveBolt untuk banyak user
DECT Loop untuk voice dan data
Ethernet Solusi paling mudah dan murah untuk membangun jaringan komputer Teknologinya sudah terbukti dan kecepatan perpindahan datanya tinggi, sampai 100 Mbps Teknologi kabel sudah bisa menembus angka 10Gbps, dengan menggunakan kabel CAT 6 sampai maksimum 40 KM Standar Ethernet 10Gbps adalah IEEE 802.3ae
Ethernet Kabel UTP hanya bisa bekerja pada jarak maksimum 100 meter (328 feet) Menggunakan konektor RJ-45 Menggunakan standar CAT 5, yaitu kabel dengan kemampuan transfer sampai 100Mbps Jenis lain dari UTP adalah STP, kabel UTP yang di shielded atau dilindungi ground, terutama dipakai di outdoor
Kabel UTP bisa dipasang silang, untuk menghubungkan perangkat yang sama
Kabel UTP bisa dipasang langsung, g, untuk menghubungkan perangkat yang berbeda
Rekaman acara E-Life Style di MetroTV
Jaringan Ethernet di RT-RW RW-Net
Perangkat utama jaringan ethernet adalah HUB 8 port, USD 40 per unit-nyanya Dengan menggunakan hub, kita bisa mulai Membangun, mengembangkan dan memelihara jaringan LAN
Kabel UTP digelar dan diberi perlindungan pipa paralon plastik past melewati ee gotd di depan rumah
Pipa paralon yang menjulur kemana- mana, pada satu titik akan masuk ke rumah tetangga Pastikan di setiap lekukan dipasang knee dengan lem plastik, supaya jangan masuk air
Kotak HUB diletakan di tempat yang mudah dijangkau teknisi nantinya Kotak hub, isinya i terdiri dari hub, power supply, anti petir dan colokan listrik PLN untuk memberi catu daya ke power supply
Untuk mendistribusikan jaringan, cukup menggunakan hub yang harganya murah Hub yang menyediakan konektor BNC dapat menjangkau tempat yang makin jauh, maksimum 300 meter
Contoh penempatan p kotak hub di salah satu sudut rumah tetangga Supaya nantinya mudah diakses oleh teknisi jika terjadi kerusakan, kotak hub sebaiknya diletakan diluar, misalnya di pinggir bak sampah
Contoh lain penempatan p kotak hub Kita bisa juga meletakan kotak hub di teras, dibawah lindungan gondola
Membuat sendiri perangkat Access Point yang terdiri dari 10 radio untuk melayani sampai 500 pelanggan wireless LAN
Membuat sendiri perangkat wireless client
Membuat sendiri perangkat wireless client
Membuat sendiri router
What NEXT dengan RT-RW-Net Mengisi informasi di lingkungan RT dan RW Membangun chat server atau game server Membangun sistem VoIP, sehingga dapat menelpon dengan biaya murah Mengumpulkan materi pelajaran jarak jauh untuk di share bersama-sama di RT dan RW Membangun video surveillance di lingkungan g RT-RW RW sehingga dapat dipantau dari jauh
Terima kasih atas perhatiannya, jika ada pertanyaan, silakan mengirim e-mail ke : michael@sunggiardi.com