STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DOMESTIK KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)

PENERAPAN KONSEP 3R MELALUI BANK SAMPAH DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN RAWAJATI, JAKARTA SELATAN

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INSTITUSI KOTA PADANG GENERATED SOLID WASTE AND COMPOSITIONS OF INSTUTIONAL WASTE IN PADANG CITY

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH NON DOMESTIK KOTA BUKITTINGGI 1)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN BANYUMANIK KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

1. Pendahuluan ABSTRAK:

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

ANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA PADANG

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 3 (2017)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INDUSTRI KOTA PADANG

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

BAB III METODE PERENCANAAN

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni

BAB III STUDI LITERATUR

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penelitian

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA STUDY ON HOUSEHOLD HAZARDOUS WASTE MANAGEMENT AT WONOKROMO DISTRICT SURABAYA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Hygiene

Studi Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Fisika dan Kimia (Proximate Analysis) Sampah Non Domestik di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

PERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, KARAKTERISTIK, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH NON DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

KUESIONER PENELITIAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

Transkripsi:

VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN) Pramiati P.P.Riatno, Setijati H.E, Widita Vidyaningrum Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta 11440, Indonesia E-mail : pramiati@trisakti.ac.id, setijati@trisakti.ac.id, widita@yahoo.com Abstrak Pengelolaan sampah saat ini masih mengandalkan sistem konvensional yaitu kumpul-angkut-buang sehingga masih bergantung pada tempat pembuangan sampah (TPA) sedangkan TPA yang tersedia sangat terbatas sesuai dengan umur pakai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume sampah baik dari sumber maupun di tempat pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat dimanfaatkan. Dalam melakukan studi evaluasi pengelolaan sampah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui volume timbulan sampah, komposisi sampah dan kondisi eksistingnya. Metode sampling menggunakan SNI 19-3964-1994 dan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk digunakan metode Geometrik. Pada tahun 2007, jumlah penduduk di Kecamatan Cilandak sebesar 154.890 dengan volume timbulan sampah sebesar 430,6 m3/hari dan laju timbulan sampah sebesar 2,78 liter/orang/hari. Sumber sampah yang dihasilkan wilayah Kecamatan Cilandak sebesar 92,26% berasal dari permukiman (sampah domestik) dengan komposisi organik sebesar 64,07% dan anorganik sebesar 35,93%. Komposisi kimia untuk kadar air sebesar 80,56%, kadar abu sebesar 3,96%, nilai kalor 3826 cal/g, Nitrogen sebesar 0,81% and Phosphor sebesar 418.12 ppm. Abstract The Evaluation Study of Solid Waste Management using 3R Concept (Case Study : Cilandak District, Southern Jakarta). The conventional system (collection-transport-dumping) of waste management nowadays makes more dependency of landfill. Otherwise, the quantity of landfill is getting rare. In order to reduce the amount of waste, that will be dump in landfill, the application of waste management based on 3R concept (reduce, reuse, recycle) near the source of waste is one of the applicable solutions. The purpose of this research is to find out the generation rate of waste, composition of waste, and the existing waste management system in order to design the waste management based on 3R concept suitable with the existing social condition. The sampling methods used SNI 19-3964-1994 (standard for the sampling of solid waste) and to estimate the population used Geometric Methods because of its high accuracy. In 2007, the population of Cilandak District is about 154.890 people with the generation of solid waste approximately about 430,6 m 3 /day and the generation rate of solid waste about 2,78 liter/people/day. About 92,26% source of waste is coming from residential (domestic solid waste) with the composition about 64,07% organic waste and 35,93% non-organic waste. The chemical compostion was water content about 80,56%, ash content about 3,96%, energy content about 3826 cal/g, Nitrogen about 0,81% and Phosphor about 418.12 ppm. Key words : solid waste, conventional, management 14

VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 15 1. Pendahuluan Berdasarkah hasil evaluasi kebersihan kota-kota di Indonesia, disimpulkan bahwa tidak seluruh sampah dibuang ke TPA. Menurut Damanhuri, 2004 [1], hal tersebut disebabkan karena pengelolaan sampah di DKI Jakarta saat ini masih mengandalkan sistem kumpulangkut-buang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban dalam penanganan sampah yaitu dengan mereduksi volume sampah baik dari sumber maupun di tempat pengolahan sampah. Konsep daur ulang sampah atau yang biasa disebut juga dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat dimanfaatkan [1]. Pengelolaan sampah yang mengikuti konsep 3R dapat dilakukan secara terpadu atau terintegrasi. Kecamatan Cilandak merupakan salah satu kecamatan di Kotamadaya Jakarta Selatan dan berdasarkan data Kecamatan Cilandak dalam Angka, 2005 [2], luas wilayah Kecamatan Cilandak sebesar 18,20 km 2 yang terdiri dari 5 Kelurahan, terdiri dari 45 RW dan 471 RT dan jumlah penduduk sebesar 152.002 jiwa pada tahun 2005 serta total timbulan sampah sebesar 317 m 3 /hari. Kecamatan ini merupakan wilayah studi terpilih dengan beberapa alasan antara lain: 1. Berdasarkan Perda No. 6 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kecamatan Cilandak termasuk kedalam wilayah yang pengembangannya sangat dikendalikan mengingat kawasan tersebut merupakan daerah konservasi resapan air. 2. Di Kecamatan Cilandak terdapat suatu kawasan yang dikenal dengan nama Kampung Banjarsari telah menerapkan konsep daur ulang/3r, sehingga dapat sebagai tolak ukur dalam penerapan konsep tersebut. Tujuan dari studi evaluasi ini yaitu: 1. Mengetahui sumber sampah, komposisi, serta timbulan sampah beserta proyeksi dimasa mendatang di setiap kelurahan yang berada di Kecamatan Cilandak. 2. Mengetahui pola teknis operasional pengelolaan sampah eksisting di Kecamatan Cilandak. Peta Kecamatan Cilandak dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kecamatan Cilandak Sampah mempunyai potensi untuk didaur ulang. Proses daur ulang harus memperhatikan komposisi dan karakteristik sampah yang dominan. Proses daur ulang juga dilakukan di sumber timbulan dan TPS atau pada skala kawasan, sehingga dapat meminimalkan biaya pengangkutan ke TPA [1]. Pengelolaan sampah terintegrasi atau terpadu dapat didefinisikan sebagai pemilihan dan penerapan teknikteknik, teknologi, dan program-program manajemen yang sesuai untuk mencapai sasaran dan tujuan yang spesifik dari pengelolaan sampah [3]. Menurut Tchobanoglous, 1997 [4], pengelolaan sampah terpadu yakni: pengurangan sampah diawal sumber (source reduction), daur ulang (recycling), pengolahan limbah (waste transformastion) dan landfilling. Namun, pada intinya, setiap elemen pada konsep pengelolaan sampah terpadu/terintegrasi harus berjalan dengan semestinya dan terus dikembangkan karena saling berkesinambungan serta saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Seperti contohnya, tahap kegiatan daur ulang baru bisa berjalan ketika kegiatan pengurangan sampah diawal sumber telah berjalan. Sama halnya dengan pengolahan limbah dapat dilakukan setelah kegiatan daur ulang telah berjalan, sehingga sampah yang diolah hanyalah sampah yang tidak dapat didaur ulang [4]. 2. Metodologi Pengumpulan data primer antara lain sampling timbulan sampah dengan menentukan jumlah sampel dan melakukan pengukuran berdasarkan SNI 19-3964- 1994.

16 VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 TAHAP PERSIAPAN Studi Literatur PENGUMPULAN DATA : Data Sekunder Jumlah Penduduk Kecamatan Cilandak Jumlah Penduduk Kecamatan Cilandak 2002-2006 154000 153000 152000 151000 149000 148000 148574 150131 151351 152002 2002 2003 2004 2005 2006 153604 Jumlah Penduduk (Jiwa) PENGOLAHAN DATA : Perhitungan proyeksi penduduk Analisis hasil sampling sampah, proyeksi timbulan dan komposisi sampah REKOMENDASI HASIL PENELITIAN : Alternatif pengelolaan sampah dengan konsep 3R Gambar 2. Diagram pelaksanaan penelitian Gambar 3 Jumlah Penduduk (Jiwa) 170000 165000 160000 155000 145000 Jumlah penduduk kecamatan Cilandak tahun 2002-2006 Sumber: [5] Proyeksi Penduduk Kecamatan Cilandak 2007-2017 154890 Gambar 4 156185 157491 158808 160136 161475 162825 164187 165560 166944 168340 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Perencanaan Proyeksi Penduduk (Jiwa) Proyeksi jumlah penduduk di kec.cilandak tahun 2007-2017 3. Hasil dan Pembahasan Proyeksi Jumlah Penduduk, Timbulan dan Komposisi Sampah Kecamatan Cilandak. Dasardasar yang digunakan dalam melakukan perhitungan proyeksi jumlah penduduk yakni data jumlah penduduk Kecamatan Cilandak dari tahun 2002 hingga tahun 2006. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk yakni, Metode Aritmatik dan Metode Geometrik, karena keduanya memiliki ketelitian yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk menggunakan kedua metode tersebut maka metode terpilih dengan nilai standard deviasi terkecil yaitu metode Geometrik. Pada Gambar 3, terlihat bahwa peningkatan penduduk setiap tahunnya di Kecamatan Cilandak yakni rata-rata sebesar 0,83% per tahun. Kenaikan jumlah penduduk di Kecamatan Cilandak setiap tahunnya akan berdampak pada timbulan sampah yang dihasilkan setiap tahunnya. Gambar 4 menunjukkan hasil perhitungan proyeksi penduduk untuk 10 tahun ke-depan, tahun 2007-2017.Data timbulan sampah di Kecamatan Cilandak selama 5 tahun terakhir, yakni dari tahun 2002 hingga 2006 diperlukan untuk melihat kecenderungan peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan penduduk di Kecamatan Cilandak. Jumlah Penduduk (Jiwa) 154000 153000 152000 151000 149000 148000 Gambar 5 Jumlah Penduduk dan 2002-2006 338 148574 314 150131 261 151351 317 152002 253 2002 2003 2004 2005 2006 Jumlah Penduduk 400 153604 Jumlah penduduk dan timbulan sampah pada kec. Cilandak tahun 2002 2006 Sumber: [5] Pada Gambar 5 menyajikan jumlah penduduk di Kecamatan Cilandak beserta timbulan sampah yang dihasilkan dari tahun 2002 hingga 2006. Berdasarkan Gambar 5, terlihat bahwa terdapat hubungan antara jumlah penduduk dengan volume timbulan sampah yang dihasilkan Jumlah penduduk yang terus meningkat menghasilkan volume timbulan sampah yang fluktuatif (naik-turun). Volume timbulan sampah yang berfluktuatif tersebut disebabkan karena di beberapa lokasi terdapat kegiatan 3R. Rata-rata penurunan volume timbulan sampah kecenderungannya sebesar 25% per 5 tahun atau 5% per tahun. Hasil perhitungan proyeksi timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Cilandak seperti terlihat pada Gambar 6, berdasarkan asumsi bahwa volume timbulan sampah diproyeksikan seiring dengan jumlah 300 200 100 0 Timbulan Sampah (m 3/ hari)

VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 17 penduduk serta berdasarkan penurunan volume timbulan sampah sebesar 25% tiap 5 tahun, selama 10 tahun perencanaan. Perhitungan dalam perencanaan pengelolaan sampah diasumsikan bahwa volume sampah berkurang 25% per 5 tahun. Hal tersebut disebabkan karena sesuai dengan kondisi eksisting volume timbulan sampah di Kecamatan Cilandak yang telah menerapkan konsep 3R, rata-rata mengalami penurunan sebesar 25% per 5 tahun serta agar kebutuhan teknis operasional pengelolaan sampah diproyeksikan sesuai dengan kebutuhan. Komposisi sampah yang dihasilkan di setiap wilayah berbeda-beda tergantung peruntukan wilayah serta jenis kegiatan yang mendominasi wilayah tersebut. Perbedaan komposisi sampah mempengaruhi jenis pengolahannya, tergantung jenis sampah yang mendominasi. Berdasarkan pada Tabel 1, proyeksi komposisi sampah di Kecamatan Cilandak di dominasi oleh sampah organik. Sementara sampah anorganik yang paling banyak dihasilkan adalah sampah kertas, plastik serta kaca/gelas. Dengan mengetahui komposisi dominan sampah yang dihasilkan maka dapat direncanakan pengolahan sampah yang paling tepat di Kecamatan Cilandak. Dari persentase komposisi sampah yang dihasilkan maka akan dapat diketahui kapasitas sampah sesuai dengan komposisi sampah yang akan diolah. Selain itu, dapat diketahui pula jumlah serta jenis peralatan yang dibutuhkan untuk mengolah sampah di TPS skala kawasan. Sumber Sampah. Menurut data dari Kecamatan Cilandak, 2006 [6], dijelaskan bahwa 80% dari luas wilayahnya merupakan permukiman. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber sampah yang dihasilkan dari permukiman sebesar 92,26% dengan terbagi dalam 3 jenis rumah yaitu Rumah Permanen, Semi Permanen dan Sementara. Berdasarkan hasil sampling menunjukkan bahwa rumah permanen yang paling banyak menghasilkan sampah di Kecamatan Cilandak, yakni sekitar 35%, sedangkan rumah semi permanen sebesar 34% dan rumah sementara sebesar 31% seperti terlihat pada gambar 7. Proyeksi Kecamatan Cilandak 2007-2017 600 500 400 300 200 100 0 Gambar 6 431 442 453 464 476 488 501 514 527 540 554 377 387 396 406 417 427 438 450 461 473 485 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Perencanaan Proyeksi Seiring dengan Pertambahan Jumlah Penduduk Proyeksi Berkurang 25% dalam 5 Proyeksi timbulan sampah di kec. Cilandak tahun 2007 2017 Tabel 1 Proyeksi komposisi sampah kec. Cilandak Proyeksi Komposisi Sampah Organik Anorganik TOTAL 2007 242.08 135.05 377 2008 250.33 136.42 387 2009 258.70 137.67 396 2010 267.20 138.80 406 2011 276.41 140.09 417 2012 285.74 141.26 427 2013 295.81 142.57 438 2014 306.02 143.73 450 2015 316.38 144.74 461 2016 326.90 145.60 473 2017 338.18 146.57 485 Berdasarkan Sumbernya (%) Rumah Sementara (31%) Rumah Semi Permanen (34%) Rumah Permanen (35%) Gambar 7 timbulan sampah menurut sumbernya berdasarkan jenis perumahan. Volume timbulan sampah di Kecamatan Cilandak berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian di lapangan, menghasilkan sebanyak 430,6 m 3 /hari dengan laju timbulan sampah sebesar 2,78 l/jiwa/hari dengan kepadatan sampah (densitas) sebesar 0.15 kg/l. Komposisi Sampah. Rata-rata komposisi fisik sampah dari masing-masing jenis bangunan berdasarkan hasil penelitian di lapangan seperti yang terdapat pada Tabel 2. Komposisi fisik sampah di Kecamatan Cilandak didominasi oleh sampah organik yaitu sebesar 64,07%. sedangkan sampah anorganik yang dihasilkan didominasi oleh sampah kertas sebesar 15,97% dan sampah plastik sebesar 14,83%. Adapun jenis sampah organik yang dihasilkan berupa daun-daunan serta sisa makanan, sedangkan sampah anorganiknya rata-rata berupa kertas boncos, kertas kardus, plastik keras, plastik kemasan dan plastik lunak.

18 VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 Tabel 2 Komposisi fisik sampah di kec.cilandak No Komponen TOTAL (%) 1 Organik 64.07 2 Plastik 14.83 3 Kertas 15.97 4 Kayu 0.95 5 Tekstil 0.27 6 Metal/Logam 0.62 7 Kaca/Gelas 1.25 8 Tulang 0.33 9 Karet/Kulit 0.82 10 B3 0.07 11 Lain-Lain 0.83 TOTAL 100 Tabel 3. Komposisi kimia sampah di kec.cilandak Parameter Satuan Hasil Metode Kadar Air % 80.56 Gravimetry Kadar Abu % 3.98 Gravimetry Nilai Kalor cal/g 3826 Bomb Calorimetry Nitrogen % 0.81 Titrimetry (Kjeldahl) Phospor ppm 418.12 Spectrometry Komposisi kimia sampah di Kecamatan Cilandak seperti pada Tabel 3 berdasarkan hasil analisis laboratorium, sampel sampah tersebut mengandung kadar air yang tinggi serta nilai kalor yang cukup tinggi, disebabkan karena sampah yang dihasilkan sebesar 64,07% merupakan sampah organik yakni berupa sisa-sisa makanan yang masih mengandung kadar air yang tinggi. Hasil analisis laboratorium tersebut akan menjadi dasar untuk pemilihan alternatif pengolahan sampah. Hasil Kuesioner. Kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 39 buah dan menunjukkan respon yang baik apabila akan dilakukan kegiatan pemilahan sampah mulai dari sumbernya (100% responden warga rumah permanen, semi permanen dan sementara). Secara umum, respon sangat positif terutama mengenai pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 3R. sampah organik dengan anorganik, yang terdiri dari 26.32% responden warga rumah permanen dan 90.90% responden warga rumah semi permanen. Sementara itu, sebanyak 100% responden dari warga untuk tiap jenis rumah bersedia melakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya. Selain itu, sebanyak 47.37% responden warga rumah permanen, 45.46% responden warga rumah semi permanen dan 100% responden warga rumah sementara, menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang disarankan apabila TPA sudah tidak dapat menampung sampah lagi, yakni dengan pengelolaan sampah berdasarkan konsep 3R. 4. Kesimpulan dan Saran 1. Timbulan sampah di Kecamatan Cilandak pada tahun 2007 adalah sebesar 430,6 m 3 /hari dengan laju timbulan sebesar 2,78 L/jiwa/hari. 2. Sampah yang dihasilkan pada Kecamatan Cilandak sebesar 92,26 % bersumber dari permukiman dengan komposisi sampah yang dihasilkan terdiri dari 64,07% sampah organik dan 35,93% sampah anorganik. 3. Peran serta masyarakat Kecamatan Cilandak dalam pengelolaan sampah dapat dikatakan cukup baik, hal tersebut ditandai dengan terdapatnya beberapa komunitas yang dengan inisiatif melakukan pengelolaan sampah berkonsep 3R di lingkungan rumah warga. 4. Hasil penyebaran kuesioner, menyatakan bahwa sebesar 48,39% warga telah melakukan pemilahan di rumahnya dan 100% warga menyatakan bersedia melakukan pemilahan sampah di rumahnya. 5. Perencanaan pengelolaan sampah yang terpadu/terintegrasi dengan konsep 3R perlu dilakukan. Daftar Acuan [1] Damanhuri, E., Pengelolan Sampah. ITB: Bandung, 2004. [2] BPS, Kecamatan Cilandak dalam Angka, Jakarta, 2005. [3] Vesilind, Solid Waste Engineering, McGraw-Hill. Singapore, 2004. [4] Tchobanoglous, G & R, Eliansen., Solid Waste Engineering Principle and Management Issu. McGraw-Hill Kogokuska LTD. Tokyo, 1997. [5] BPS, Monografi Kecamatan Cilandak. Jakarta, 2007. [6] Seksi Dinas Kebersihan, Laporan Seksi Kebersihan Kecamatan Cilandak, Jakarta: Kecamatan Cilandak, 2006. Hasil perhitungan pengisian kuesioner, sebanyak 48.39% responden telah melakukan pemilahan antara