HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK PGRI 4 NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

PENGARUH PRESTASI TEORI TERHADAP PRESTASI PRAKTIK SISWA SMK N I ADIWERNA TEGAL TENTANG SERVIS SISTEM REM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Matrix Proporsional Populasi Terjangkau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN A.

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2008/2009 Isky Fadli Fu adi Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Budiarso Eko Email: budiarso_eko@plasa.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Murdani Email: drs.murdani@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Adiwerna, sebarapa besar prestasi praktik kerja industri siswa SMK Negeri 1 Adiwerna, dan seberapa besar hubungan minat berwirausaha dengan prestasi praktik kerja industri siswa SMK Negeri 1 Adiwerna. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 1 Adiwerna tergolong tinggi. Sebanyak 34 siswa (50%) memiliki minat yang tinggi, bahkan 30 siswa (44,12%) dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi psikis sebagian besar siswa memiliki keinginan yang tinggi untuk berwirausaha dan didukung dengan usaha yang tinggi untuk menjaga kondisi fisik serta mendapat dorongan dari kondisi lingkungan baik keluarga, sekolah dan masyarakat. Prestasi praktik kerja industri pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Adiwerna tergolong baik dengan rata-rata 82,8. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r xy = 0,662 dengan uji t = 7,183. Kata kunci : Minat Berwirausaha, Prestasi Praktik Kerja Industri PENDAHULUAN Minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan dari belajar yang dialaminya. Jadi yang dimaksud minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekeja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Menurut Nurwakhid (1995:12) minat bertalian erat dengan perhatian, keadaan lingkungan, perasaan dan kemauan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah stabil, karena dalam kondisi tertentu minat bisa berubah-ubah, tergantung faktorfaktor yang mempengaruhinya, yang mempengaruhi minat secara garis besar ada tiga faktor, yaitu : Kondisi psikis, kondisi fisik, dan kondisi lingkungan. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti berani, utama, dan berdiri sendiri. Kata usaha berarti kegiatan untuk memenuhi kebutuhan. Maka istilah wirausaha dalam arti luas yaitu keberanian dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Wasty Soemanto, 1992:42). Maka istilah Wirausaha dalam arti luas dimaksudkan keberanian dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekutan yang ada pada diri sendiri. Santoso (1993:19) menyatakan bahwa minat wirausaha adalah gejala psikis untuk 92

Isky Fadli Fu adi, Budiarso Eko, Murdani; Hubungan Minat Berwirausaha 93 memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang, karena membawa manfaat bagi dirinya maupun orang lain. Menurut pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat menerima tantangan, percaya diri, kreatif, dan inovatif serta mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan. Pendidikan sistem ganda merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu (Djojonegoro, 1999:46). Dalam rangka merealisasikan pendidikan sistem ganda tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui praktik kerja industri yang sering disebut dengan praktik kerja lapangan (PKL) yaitu suatu kegiatan pendidikan dan latihan kerja dengan mengembangkan kemampuan, keahlian dan profesi ditempat kerja sesuai dengan bidang studi atau jurusan masingmasing siswa. Kemampuan keahlian profesional sangat penting karena tuntutan kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan produktif, maka program pendidikan dan latihan kerja perlu ditingkatkan. Menurut Djojonegoro, (1999:75) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan PSG bertujuan: 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 2. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan/kecocokan (link and match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja. 3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional dengan memanfaatkan sumberdaya pelatihan yang ada di dunia kerja. 4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Pelaksanaan praktik kerja industri secara tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman yang diperoleh pada saat melaksanakan praktik industri, selain mempelajari bagaimana cara mendapatkan pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa tersebut. Pengalaman dalam hal ini adalah pengalaman yang didapat setelah melaksanakan praktik kerja industri, pengalaman kerja inilah yang akan menentukan minat siswa untuk berwirausaha, karena didalam industri, siswa diajarkan untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya sendiri sehingga mereka akan mandiri. Minat siswa untuk berwirausaha tersebut diharapkan akan berhubungan dengan prestasi praktik kerja industri. Prestasi yang didapat dan dipahami, akan memungkinkan bertambah tingginya minat siswa untuk berwirausaha, sebaliknya siswa yang prestasi praktik kerja industrinya rendah, memungkinkan rendahnya minat siswa untuk berwirausaha, jadi minat berwirausaha tersebut akan semakin tumbuh setelah siswa tersebut memiliki prestasi praktik kerja industri yang baik. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka timbul beberapa permasalahan, antara lain : (1) Seberapa besar minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 1 Adiwerna? (2) Seberapa besar prestasi praktik kerja industri

94 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009 pada siswa SMK Negeri 1 Adiwerna? (3) Seberapa besar hubungan minat berwirausaha dengan prestasi praktik kerja industri pada siswa SMK Negeri 1 Adiwerna? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui seberapa besar minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Adiwerna, (2) Untuk mengetahui seberapa besar prestasi praktik kerja industri siswa SMK Negeri 1 Adiwerna, (3) Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara minat berwirausaha dengan prestasi praktik kerja industri siswa SMK Negeri 1 Adiwerna. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK kelas XII Teknik Otomotif yang berada di SMK Negeri 1 Adiwerna tahun ajaran 2008/2009, yang terbagi atas tiga kelas, yaitu XII teknik otomotif 1, XII teknik otomotif 2, dan XII teknik otomotif 3. Jumlah populasi yang hendak diteliti berjumlah 104 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling. Tiga kelas tersebut diambil secara acak, dan terpilihlah dua kelas yang dijadikan sampel. Kedua kelas yang terpilih adalah kelas XII tekinik otomotif 2 dan XII teknik otomotif 3. Jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 68 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : (1) Metode Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal yang tertulis, seperti : buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen, rapat, catatan harian, dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:158). Penggunaan metode dokumentasi membutuhkan ketelitian. Agar pelaksanaan metode dokumentasi berjalan dengan baik, peneliti menggunakan pedoman (instrumen) dokumentasi berupa daftar identitas siswa dan nilai atau hasil dari praktik kerja industri siswa SMK Negeri 1 Adiwerna. Nama-nama siswa yang termasuk dalam kategori ini dicatat dan didokumentasikan. (2) Metode kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Metode angket digunakan untuk memperoleh data mengenai minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 1 Adiwerna. Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat, maka diperlukan alat untuk mengambil data yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam uji validitas, peneliti menggunakan sampel sebanyak 36 siswa SMK Negeri 1 Adiwerna. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen penelitian harus reliabel, artinya bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya (Suharsimi Arikunto, 2006:178). Metode analisis data yang digunakan: (1) Kriteria prestasi praktik kerja industri. (2) Analisis deskriptif kualitatif; Analisis ini digunakan untuk mengubah proses analisis data yang terkumpul berupa angka menjadi sebuah predikat, yaitu: sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Dengan memanfaatkan prosentase yang dijadikan sebagai dasar bagi penentuan predikat tersebut. (3) Analisis deskriptif persentase; Analisis ini digunakan untuk mengetahui

Isky Fadli Fu adi, Budiarso Eko, Murdani; Hubungan Minat Berwirausaha 95 Tabel 1. Kriteria Minat Berwirausaha Kriteria minat Interval % berwirausahaa 25,00 43,75 Sangat rendah 43,76 62,50 Rendah 62,51 81,25 Tinggi 81,26 100,00 Sangat tinggii (Maman Rachman, 1996:30) Tabel 2. Kriteria Prestasi Praktik Kerja Industri Kriteria prestasi Interval praktik kerja industri 9 N 10 Lulus Istimewa 7 N < 9 Lulus Baik N < 7 Gagal (SMK Negeri 1 Adiwerna) gambaran responden tentang berwirausaha. Berdasarkan skor-skor angket yang diperoleh, selanjutnya dijadikan dalam bentuk persentase skor, yaitu jumlah skor berbanding skor ideal. HASIL PENELITIAN Ujicoba instrumenn dilakukan pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 2009, sedangkan penelitian dilakukan pada hari Jum at tanggal 6 Maret 2009. Instrumen ujicoba di ujicobakan pada siswa kelas XII/TO.1 dengan jumlah 36 siswa. Instrumen penelitian diujikan pada siswa kelas XII/TO.2 dan kelas XII/TO.3 Program Keahlian Teknik Otomotif yang berjumlah 68 siswa. Analisis pengujian validitas instrumen dengan menggunakan rumus Product Moment terhadap 30 butir soal, N ujicoba sebanyak 36 siswa dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,334. item soal dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dari 30 soal yang di ujicobakan, terdapat 24 soal yang valid. Analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha menghasilkan r hitung sebesar 0,871. hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tab bel yang besarnya 0,334. Dari hasil tersebut ternyata r hitung > r tabel sehingga dapat dikatakan bahwaa instrumen tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian. Minat Berwirausaha Gambaran tentang minat berwirausah ha siswa kelas XII TMO SMK Negeri 1 Adiwerna berdasarkan hasil analisiss deskriptif dilihat pada gambar 1. Berdasarkan hasil analisiss deskriptif di atas menunjukkan bahwa minat berwirasuah ha siswa tergolong tinggi dalam Gambar 1. Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII TMO SMK Negeri 1 Adiwerna arti memiliki kondisi psikis yang baik, kondisi fisik yang baik dan kondisii lingkungan yang mendukung untuk berwirausah ha. Secara psikis menunjukkann bahwa sebagian besar siswa merasa senang dan berkeinginan untuk berwirausaha serta meningkatka an keterampilan dan berani mengambil resiko. Secara fisik dilihat dari tingginya siswa dalam menjaga kesehatan serta ditunjang oleh kondisi keluarga, sekolah serta lingkungan masyakat yang mendukung untuk berwirausaha. 2 Hasil perhitungan nilai dikonsultasi ikan dengann nilai 2 tabel dengann dk=k-3 dengan taraf signifikan 5% %. Dari dataa 2 penelitian diperoleh hitung = 7,445,, 2 2 sedangkan tabel = 9,,49. Karenaa hitung < 2 tabel, maka pengujian dataa tersebutt terdistribusi secara normal. Prestasi Praktik Kerja Industri Menggunakan metode dokumentasi, maka didapat rata-rata prestasi praktik kerja

96 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009 Tabel 3. Prestasi Praktik Kerja Industri Interval Kriteria Frekuensi % 9 < N < 10 Lulus Istimewa 0 0 7 < N < 9 Lulus baik 68 100 N < 7 Gagal 0 0 Jumlah 68 100 Mean 82,8 industri siswa kelas XII SMK Negeri 1 Adiwerna sebesar 82,8. Angka ini termasuk kategori baik. Siswa mendapat prestasi praktik kerja industri dengan nilai antara 8-8,5 dalam kategori lulus baik (Tabel 3). Hasil perhitungan nilai 2 dikonsultasikan dengan nilai 2 tabel dengan dk=k-3 dengan taraf signifikan 5%. Dari data penelitian diperoleh 2 hitung = 8,862, sedangkan 2 tabel = 9,49. Karena 2 hitung < 2 tabel, maka pengujian data tersebut terdistribusi secara normal. Prestasi Praktik Kerja Industri dan Minat Berwirausaha Agar dapat mengetahui hubungan antara minat berwirausaha dengan prestasi praktik kerja industri dapat dilihat dari hasil uji korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,662. Akan tetapi nilai r tidak tersedia dalam tabel, karena tidak semua nilai r tersedia di dalam tabel untuk konsultasi. Maka untuk menganalisisnya menggunakan uji keberartian koefisien korelasi. Untuk menguji keberartian koefisien korelasi melalui tabel uji t (t-test), setelah terlebih dahulu diketahui harga t-nya, yaitu sebesar 7,183. Pada α = 5% dan dk = (68-2) = 66 diperoleh t (1-1/2α)(n-2) = 2,00. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha (X) dengan prestasi praktik kerja industri (Y) siswa kelas XII teknik otomotif di SMK Negeri 1 Adiwerna. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 34 siswa (50,00%) memiliki minat berwirausaha yang tinggi bahkan 30 siswa (44,12%) tergolong sangat tinggi, namun ada 4 siswa (5,88%) yang memiliki minat rendah. Tingginya minat berwirausaha ini ditunjukkan pula dari beberapa komponen, yaitu kondisi psikis, fisik, faktor lingkungan selain dari beberapa komponen tersebut, minat berwirausaha juga dipengaruhi oleh indikator-indikator yang terdapat di dalam komponen-komponen tersebut. Berdasarkan kondisi psikisnya, sebanyak 35 siswa (51,47%) yang memiliki kondisi psikis tinggi, bahkan ada 30 siswa (44,12%) yang memiliki kondisi psikis yang sangat tinggi, meskipun masih ada 3 siswa (4,41%) yang memiliki kondisi psikis yang rendah untuk berwirausaha. Apabila dilihat dari tiap indikator kondisi psikisnya, terdapat 36 (52,94%) yang merasa senang, bahkan terdapat 28 siswa (41,18%) yang merasa sangat senang untuk menggeluti pekerjaan sebagai wirausaha. Akan tetapi masih ada 4 siswa (5,88%) yang memiliki tingkat kesenangan yang rendah untuk berwirausaha. Selain kondisi psikis, kondisi fisik merupakan hal penting dalam berwirausaha. Dari data diperoleh gambaran bahwa sebanyak 30 siswa (44,12%) memiliki kondisi fisik yang sangat tinggi, dan juga 30 siswa (44,12%) memiliki kondisi fisik yang tinggi untuk berwirausaha. Meskipun masih ada 7 siswa (10,29%) memiliki kondisi fisik yang rendah dan 1 siswa (1,47%) memiliki kondisi fisik yang sangat rendah untuk berwirausaha. Untuk menjaga kondisi fisik siswa melakukannya dengan cara menjaga kesehatannya. Mereka memiliki keyakinan bahwa dengan kondisi fisik yang sehat dapat menunjang cita-citanya termasuk dalam berwirausaha. Faktor lain yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan siswa ternyata juga menunjang minat berwirausaha siswa. Dari data diperoleh gambaran bahwa sebanyak 34 siswa (50,00%) memiliki kondisi lingkungan yang tinggi, dan 28 siswa (41,18%) memiliki

Isky Fadli Fu adi, Budiarso Eko, Murdani; Hubungan Minat Berwirausaha 97 kondisi lingkungan yang sangat tinggi untuk berwirausaha. Meskipun masih ada 6 siswa (8,82%) yang memiliki kondisi lingkungan yang rendah untuk berwirausaha. Pihak dunia industri dan dunia usaha memberikan peluang untuk melaksanakan praktik kerja industri. Melalui kegiatan tersebut para siswa memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang diperolehnya dari sekolah serta menambah keterampilan dan pengetahuan baru dari dunia usaha dan industri. Di samping itu, lingkungan masyarakat yang telah membuka usaha wirausaha dan mencapai keberhasilan menjadi inspirasi bagi siswa untuk berwirausaha. Lingkungan tempat tinggal siswa sebagian besar mendukung untuk berkreasi dan mereka yakin mampu bersaing dengan usaha lain. Setelah melakukan praktik kerja industri siswa dituntut untuk bersikap baik dalam bekerja yaitu menjaga keselamatan kerja, melaksanakan disiplin kerja yang tinggi yang berpengaruh terhadap pembentukan kemandirian siswa dalam bekerja. Kondisi tersebut pada prinsipnya dapat mematangkan keuletan dan semangat dalam bekerja yang merupakan kunci sukses dalam berwirausaha setelah lulus dari sekolah nantinya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diambil simpulan antara lain, sebagai berikut: 1. Minat berwirausaha siswa kelas XII TMO SMK Negeri 1 Adiwerna tergolong tinggi. Sebanyak 34 siswa (50,00%) memiliki minat berwirausaha yang tinggi dan 30 siswa (44,12%) memiliki minat yang sangat tinggi, akan tetapi masih ada 4 siswa (5,88%) yang memiliki minat rendah untuk berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi psikis sebagian besar siswa memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk berwirausaha dan didukung dengan usaha yang sangat tinggi pula untuk menjaga kondisi fisik serta mendapatkan dukungan dari kondisi lingkungan siswa, baik keluarga, sekolah dan masyarakat. 2. Prestasi praktik kerja industri pada siswa kelas XII TMO SMK Negeri 1 Adiwerna juga tergolong baik. Terbukti dengan nilai rata-ratanya yang mencapai 82,8. 3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha dengan prestasi praktik industri siswa kelas XII TMO SMK Negeri 1 Adiwerna yaitu sebesar 0,662. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diberikan saran-saran, sebagai berikut : 1. Bimbingan dari pihak BK sangat membantu dalam proses pembentukan karakter siswa, untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa seperti keberanian menanggung resiko sebagai salah satu kunci keberhasilan siswa untuk berwirausaha. 2. Selain dari pihak BK, guru olahraga juga dapat membantu siswa untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk menjaga kesehatan fisik agar mendukung pelaksanaan pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. 3. Adanya upaya kerjasama antara sekolah dan keluarga untuk memberikan dorongan moral agar siswa berusaha merealisasikan cita-citanya sebagai wirausahawan yang sukses. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Djojonegoro, Wardiman. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT BalaiPustaka. Nurwakhid. 1995. Usaha Pengembangan Minat Murid SMK Terhadap

98 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009 Kewirausahaan di Kota Semarang (Laporan penelitian). Semarang : IKIP Semarang. Rachman, Maman. 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang : IKIP Semarang Press. Santoso. 1993. Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha. FKIP. UNS (Laporan Penelitian). Surakarta : UNS. Soemanto, Wasty. 1992. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Jakarta : Gunungjati.