Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

PUTRI ARI WINARNI ABSTRAK

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

PERBANDINGAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KUPEDES DENGAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

M.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini. faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Bank Syariah PIEw14 1

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB I PENDAHULUAN. materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD tahun 1945 mutlak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Analisis Perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank Konvensional dengan Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah pada PT Bank Jabar Banten dan PT Bank Jabar Syariah Tbk Wenny Djuarni Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur - No 66 Tlp (0263) 262604, By Pass Cianjur 43215 e-mail: wenny_dj@yahoo.com Abstrak. Kredit merupakan peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain. Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dan masing-masing pihak memberikan konstribusi dana. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pemberian kredit pada bank Jabar Banten konvensional dengan prosedur pembiayaan musyarakah pada bank syariah adalah sama.perbedaan antara pemberian kredit dengan musyarakah dapat silihat dari metode perhitungan kebutuhan kredit dan evaluasi kebutuhan pembiayaan. Pada Bank Jabar Konvensional metode yang digunakan adalah metode perputaran modal kerja, sedangkan pada Bank Jabar Syariah digunakan metode analisa proyeksi arus kas. Selain itu perbedaan yang mendasar dari pemberian kredit dengan musyarakah adalah dari keuntungan yang diperoleh. Pada Bank Jabar Konvensional keuntungan dari pemberian kredit diperoleh dari bunga, sedangkan pada Bank Jabar Syariah keuntungan yang diperoleh dari pemberian musyarakah didapat dari bagi hasil. Key Words: Pemberian Kredit, Pembiayaan Musyarakah 1. Pendahuluan Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha yaitu bank yang melakukan usaha secara konvensional dan bank yang melakukan usaha secara syariah. Bank syariah di Indonesia mulai berkembang tahun 1992, pada awalnya bank syariah diragukan akan sistem operasianalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah membuktikan eksistensinya dan bank syariah terbukti mengalami kemajuan setelah Indonesia mengalami krisis moneter Perkembangan bank umum syariah dan bank konvensional yang membuka cabang syariah juga didukung dengan tetap bertahannya bank syariah pada saat perbankan nasional mengalami krisis cukup parah pada tahun 1998. Sistem bagi hasil perbankan syariah yang diterapkan dalam produk-produk bank syariah menyebabkan bank tersebut relatif mempertahankan kinerjanya dan tidak hanyut oleh tingkat suku bunga simpanan yang melonjak sehingga beban operasional lebih rendah dari bank konvensional. Bank syariah memiliki keunggulan dalam sistem bagi hasilnya, sistem tersebut memiliki keuntungan bagi kedua belah pihak karena 251

252 Wenny Djuarni adanya kesepakatan (akad) yang dibuat, rugi atau untung akan ditanggung bersama baik pihak bank dan nasabah debitur maupun kreditur dengan ketentuan bagi hasil yang telah ditetapkan. Sebagai salah satu bank pelopor yang menerapkan dual banking system, bank Jabar Banten selalu berkomitmen untuk meningkatkan layanan perbankan konvensional dan syariah. Satu hal yang sangat menarik, yang membedakan antara bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Jika dilihat pada bank umum, pembiayaan disebut kredit (loan). Secara umum kredit yang disalurkan oleh bank konvensional banyak jenisnya, diantaranya adalah kredit investasi, kredit modal kerja, kredit dengan jaminan, kredit tanpa jaminan, dan lain-lain. Balas jasa yang diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga (baik untuk kredit maupun simpanan) dalam presentase pasti. Sementara pada bank dengan sistem syariah, hanya memberi dan menerima balas jasa berdasarkan perjanjian (akad) bagi hasil. Selanjutnya dalam perbankan syariah dikenal istilah mudharabah, murabahah dan musyarakah untuk program pembiayaan. Bank syariah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil, dari proyek yang dibiayai oleh bank tersebut. Pembiayaan yang sering dipakai adalah pembiayaan murabahah dan musyarakah. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, perlu dilakukan penelitian mengenai analisis perbandingan metode pemberian kredit di bank konvensional dengan pembiayaan musyarakah di bank syariah pada PT. bank Jabar Banten tbk dan pt Bank Jabar syariah tbk. Permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemberian kredit pada bank konvensional? 2. Bagaimana pembiayaan musyarakah pada bank syariah? 3. Bagaimana analisa perbandingan pemberian kredit pada bank konvensional dengan pembiayaan musyarakah pada bank syariah? 1. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1.1. Bank Menurut G.M Verryn Stuart dalam buku manajemen perbankan Lukman Dendawijaya (2005:13): Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Menurut Ascary (2001:45), Bank Islam adalah sebuah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagi risiko sebagai metode utama, dan meniadakan keuangan berdasarkan kepastian serta keuntungan yang ditentukan sebelumnya. Menurut Kasmir bank memiliki fungsi pokok sebagai berikut yaitu : penciptaan uang, mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, penghimpunan dana simpanan masyarakat, mendukung kelancaran transaksi internasional, penyimpanan barang-barang berharga, pemberian jasa-jasa lainnya. Persamaan antara kredit pada bank konvensional dengan al musyarakah pada bank syariah terletak pada: a. Sisi teknis penerimaan uang, yaitu melalui pembukaan rekening nasabah. b. Persamaan dalam hal mekanisme transfer, c. Teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Analisis Perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank Konvensional dengan Pembiayaan Musyarkah... 253 sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua hal yang terjadi pada Bank Syariah itu sama persis dengan yang terjadi pada Bank Konvensional, nyaris tidak ada perbedaan. Menurut Muhammad Syafi i Antonio (2007:34) setidaknya terdapat 5 (lima) perbedaan mendasar kredit pada bank konvensional dengan musyarakah pada bank syariah yaitu: 1. Al musyarakah pada bank syariah berdasarkan bagi hasil dan margin keuntungan, sedangkan kredit pada bank konvensional memakai perangkat bunga. 2. Pada bank syariah hubungan dengan bank syariah berbentuk kemitraan, sedangkan pada bank konvensional hubungan itu berbentuk debitur kreditur. 3. Musyarakah Bank syariah melakukan investasi yang halal saja, sedangkan kredit bank konvensional, bisa halal, syubhat dan haram. 4. Musyarakah berorientasi keuntungan duniawi dan ukhrawi, yakni sebagai pengamalan syariah, sedangkan orientasi kredit pada bank konvensional semata duniawi. Tabel. 1 Perbedaan Kredit pada Bank Konvensional dengan Musyarakah pada Bank Syariah Kredit 1. Memakai perangkat bunga 2. Hubungan dengan nasabah sebagai debitur-kreditur 3. Investasinya bisa halal, subhat dan haram 4. Berorientasi hanya pada duniawi Musyarakah 1. Berdasarkan bagi hasil dan margin keuntungan 2. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan 3. Melakukan investasi yang halal saja 4. Berorientasi keuntungan duniawi dan ukhrawi Sumber: Syafi i Antonio Selanjutnya, perbedaan yang mendasar antara kredit pada bank konvensional dengan musyarakah pada bank syariah adalah bunga dan bagi hasil, menurut M.Syafii Antonio (2007:61) perbedaan bunga dan bagi hasil dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Bunga 1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung 2. Besarnya presentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. 3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan Tabel. 2 Perbedaan bunga dan bagi hasil Bagi Hasil 1.Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi 2.Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh 3.Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha ISSN 2089-3590 Vol 2, No.1, Th, 2011

254 Wenny Djuarni apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi 4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak 4.Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan 5. Eksistensi bunga diragukan oleh 5.Tidak ada yang meragukan bagi hasil semua agama Sumber: Muhammad syafi i Antonio, bank syariah dari teori ke praktek. 1.2. HIPOTESIS Adapun tahapan dalam metode analisis data yang dilakukan penulis adalah sebagai beriku: 1. Teknik pengolahan data Pengolahan data merupakan teknik yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Hal ini sebagai dasar dalam melakukan pemecahan masalah agar data, fakta dan informasi yang diperoleh dapat memberikan makna yang berguna. Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1) Tahapan identifikasi Merupakan tahap pengumpulan data pedoman pemberian kredit dan standar pembiayaan musyarakah dan data lainnya yang dianggap relevan. 2) Tahapan perhitungan Berdasarkan data yang telah diperoleh yang kemudian disusun dalam bentuk tabel atau gambar. Selanjutnya dilakukan perhitungan guna mengetahui besaran rasio nasabah sehingga kredit atau pembiayaan dicairkan. 3) Tahap penyajian Data yang telah terkumpul dan telah diperhitungkan serta disajikan dalam bentuk tabel atau gambar serta diberikan uraian dan penjelasan, selanjutnya siap untuk dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan dan saran. 2. Teknik analisis data Setelah diadakan pengolahan data, tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang pada dasarnya menggambarkan hasil olahan data yang didapat dengan penjelasan-penjelasan yang memadai tanpa mengkuantifikasinya. Analisis data tidak dimungkinkan secara kuantitatif dikarenakan keterbatasan jumlah data yang ada, sehingga apabila dilakukan analisis kuantitatif dengan alat bantu statistika maka data hasil analisisnya pun tidak dapat diandalkan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisa, terdapat persamaan maupun perbedaan antara pemberian kredit pada Bank Jabar Konvensional dengan pembiayaan musyarakah pada Bank Jabar Syariah. 1. Persamaan Pemberian Kredit dengan Pembiayaan Musyarakah Persamaan dari pemberian kredit pada Bank Jabar Konvensional dengan pembiayaan musyarakah pada Bank Jabar Syariah adalah terletak pada prosedurprosedur yang dilakukan, dimulai dari proses pengajuan hingga monitoring. Persamaan yang lainnya yaitu pada saat melakukan anlisa ratio. Persamaanpersamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Persamaan prosedur Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Analisis Perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank Konvensional dengan Pembiayaan Musyarkah... 255 Dalam memberikan kredit atau pembiayaan tentunya bank memiliki prosedurprosedur yang harus dilaksanakan calon debitur baik pada Bank Jabar Konvensional maupun pada Bank Jabar Syariah. Prosedur-prosedur tersebut antara lain: a. Proses pengajuan kredit atau pembiayaan musyarakah b. Pengumpulan data dan persyaratan c. Analisa kredit atau pembiayaan dan analisa rasio d. Keputusan kredit atau pembiayaan musyarakah e. Pengikatan f. Monitorring 2) Persamaan analisa rasio Meskipun analisa rasio bukan merupakan alat utama penentu besar kecilnya pencairan kredit atau pembiayaan musyarakah, tetapi analisa rasio penting dilakukan untuk memelihara kondisi keuangan perusahaan. 2. Perbedaan Pemberian Kredit dengan Pembiayaan Musyarakah Selain persamaan juga terdapat perbedaan mendasar pada pemberiaan kredit Bank Jabar Konvensional dengan pembiayaan musyarakah Pada Bank Jabar Syariah. Perbedaan tersebut antara lain: 1) Metode atau dasar dalam menentukan besarnya pencairan kredit atau musyarakah, perbedaan tersebut yaitu: a. Bank Jabar Banten Konvensional Metode yang digunakan oleh Bank Jabar Konvensional yaitu metode perhitungan perputaran modal. Perhitungan perputaran modal kerja digunakan untuk menghitung kebutuhan keuangan debitur untuk periode yang akan datang atas dasar rencana penjualan yang ditetapkan. b. Bank Jabar Syariah Analisa proyeksi keuangan digunakan oleh Bank Jabar Syariah sebagai dasar persetujuan besarnya pembiayaan yang dapat dicairkan. Analisa proyeksi arus kas ini harus dibuat untuk setiap permohonan pembiayaan, proyeksi arus kas dibuat untuk menilai kebutuhan keuangan debitur (jumlah, kapan digunakan dan berapa lama) dan untuk menilai kemampuan debitur untuk menilai kemampuan dalam mebayar kembali hutangnya kepada bank. 2) Keuntungan yang diperoleh Sebenarnya terdapat perbedaan yang nyata, yakni pada keuntungan yang diperoleh dari pemberian kredit dan pembiayaan tersebut. Pada bank konvensional keuntungan tersebut diperoleh dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah sedangkan pada bank syariah tidak mengenal bunga karena dianggap sebagai riba melainkan bagi hasil. a. Bank Jabar Banten Konvensional Keuntungan yang diperoleh oleh Bank Jabar Konvensional didapatkan dari perolehan bunga kredit. Menentukan berapa besamya tingkat bunga kredit yang dikenakan kepada nasabah debitur (loan pricing) sangat dipengaruhi oleh berbagai variable yaitu: cost of fund, berapa besar biaya dana bank (cost of loanable funds), spread, biaya overhead, pajak dan premi resiko yang diperkirakan yang semuanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Beberapa aspek yang dijadikan perhitungan Base Lending Rate (Suku Bunga Kredit) adalah : ISSN 2089-3590 Vol 2, No.1, Th, 2011

256 Wenny Djuarni 1. Cost of Fund Merupakan biaya dana yang dikeluarkan bank untuk memperoleh sejumlah dana tertentu dari nasabahnya. COST OF FUND = Total Biaya Dana Total Dana Pihak Ketiga 2. Cost of Loanable Fund Biaya dana yang dikeluarkan bank setelah diperhitungkan dengan cadangan likuiditas wajib minimum (Reserve Requirement) yang harus dipelihara oleh bank dan selebihnya disalurkan kepada nasabah penempatan dana, dalam bentuk kredit dan lain-lain. 3. Cost of Money, Cost of Loanable Fund setelah ditambah dengan Overhead Cost (biaya operasi). 4. Overhead Cost, Komponen Biaya yang diperhitungkan dalam Biaya overhead ini adalah semua Biaya yang dikeluarkan bank dalam kegiatan penghimpunan dana dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi laba antara lain adalah: beban personalia, administrasi dan umum, dan beban lainnya. 5. Spread (Laba yang Diinginkan), Dalam menetapkan spread ini juga memperhatikan kondisi persaingan, kondisi nasabah serta menurut jenis proyek yang dibiayai. 6. Risk (Cadangan Risiko Kredit Macet), Merupakan salah satu komponen dalam menetapkan base lending rate suatu bank. Perhitungan cadangan (penyisihan) penghapusan sebagai berikut: a. Cadangan umum : 1% dari total aktiva produktif (dalam hal ini kredit) b. Cadangan khusus:, 5% dari kredit dalam perhatian khusus (special mention), 15% dari kridit kurang lancar (substandard), 50% dari kredit diragukan (doubtful), 100% dari kredit macet (loss). Dengan adanya kebijakan dan strategi struktur ulang perhitungan atas komponen biaya yang mempengaruhi tingkat bunga, maka base lending rate bank menjadi sangat kompetitif. Kebijakan ini jelas akan memberi dampak terhadap berbagai aspek dalam operasional bank, terutama dalam penyaluran kredit. a) Perhitungan Bunga Kredit Metode perhitungan bunga kredit: 1. Flat Rate, Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian juga angsuran (cicilan) pokok juga akan tetap sampai pinjaman lunas. 2. Sliding Rate Pembebanan bunga setiap bulan akan disesuaikan dengan sisa pinjamannya, sehingga angsuran (cicilan) bunga akan menurun seiring dengan berkurangnya nilai pinjaman, tetapi angsuran pokok akan tetap. 3. Floating Rate Metode ini menetapkan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang, sehingga tingkat suku bunga setiap bulan bisa berbeda. b. Bank Jabar Syariah Bank Jabar Syariah memperoleh keuntungan dari pendapatan bagi hasil atas pemberian pembiayaan. Untuk memperoleh besaran bnisbah dilakukan perhitungan sebagai berikut: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Analisis Perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank Konvensional dengan Pembiayaan Musyarkah... 257 Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai Ekspektasi keuntungan bank = 13% Data dan proyeksi neraca, L/R, Rasio keuagan Proyeksi penjualan Proyeksi laba kotor Perkiraan laba bersih Besaran pembiayaan Rp 10 juta Proyeksi pendapatan 5 juta Ekspekta si DPK = 6% OHC = 4% 13% x Rp 10 juta = Rp 5 juta Risk = 1% Spread = 2% 26 % (nisbah bank) = 100% - 26% 74% (nisbah nasabah) Gambar.1 Model Penetapan Bagi Hasil PT Bank Jabar Syariah Kantor Cabang Pembantu Cianjur Sumber : Bank Jabar Syariah 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Pemberian kredit pada Bank Jabar Banten Konvensional dilakukan melalui prosedur-prosedur yang telah ditentukan, dimulai dari pengajuan kedit, analisa kredit, keputusan kredit kemudian pelaksanaan keputusan kredit, serta collecting dan monitoring hingga laporan dari debitur. Dalam analisa kredit dilakukan analisa rasio untuk menilai laporan keuangan nasabah atau debitur agar tidak terjadi kredit yang bermasalah. 2. Proses pembiayaan musyarakah pada Bank Jabar Syariah sama dengan yang ada pada Bank Jabar Banten Konvensional. Prosedur-prosedur pengajuan pembiayaan musyarakah hingga proses monitoring, serta analisa rasio yang dilakukan oleh bank syariah tidak berbeda dengan yang prosedur yang dilakukan oleh bank konvensional. 3. Perbandingan antara kredit pada Bank Jabar Konvensional dengan pembiayaan musyarakah pada Bank Jabar Syariah dapat terlihat dalam menetukan evaluasi besarnya kebutuhan pembiayaan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan kredit Bank Jabar Konvensional menggunakan metode perputaran modal kerja sedangkan Jabar Syariah untuk menentukan evaluasi kebutuhan pembiayaan musyarakah ISSN 2089-3590 Vol 2, No.1, Th, 2011

258 Wenny Djuarni digunakan metode analisa arus kas. Perbedaan antara kredit dengan musyarakah juga terdapat pada keuntungan yang diperoleh dari pemberian kredit dan pemberiaan pembiayaan musyarakah. Keuntungan yang diperoleh bank konvensional adalah dalam bentuk bunga atau kelebihan dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh nasabah. Pada bank syariah keuntungan tersebut diperoleh melalui bagi hasil, yang ditentukan melalui nisbah. Bagi hasil tersebut diambil dari keuntungan yang dicapai oleh nasabah, sedangkan jika nasabah mengalami rugi maka akan ditanggung bersama. DAFTAR PUSTAKA Ascary. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada. 2007 Jopie Jusuf. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Pustaka Utam. 2008 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisis Revisi. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafiondo Persada. 2008 Lukman Dendawijaya. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2005 Muhammad Syafi i Antonio. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Gema Insani. 2001 Sunarto Zulkifli. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Zikrul Hakim. 2007 http: //www.bank jabar.co.id/produk-produk bank jabar/prosedur pembiayaan/diakses pada hari: Rabu 2 Juni 2010 http://www.syariah-online.org/pengertianmusyarakah/jenis-jenis musyarakah/ diakses pada hari: Rabu 2 Juni 2010 http://www.google.com/perbedaan kredit dan musyarakah/diakses pada hari: Minggu 30 Mei 2010 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora