UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES MELITUS TIPE II INFUS BUAH KESEMEK (Diospyros kaki Linn.) TERHADAP TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)BENTUK BULAT

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN:

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH ( PIPER CROCATUM LINN

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

Kata kunci: antihiperglikemia, tes toleransi glukosa, glibenklamid, belimbing wuluh (Averrhoa biimbi L.)

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BAYAM (Amaranthus cruentus L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. EFEK INFUSA BIJI BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN

UJI EFEKTIVITAS PENURUNAN KADAR GULA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN SENDOK

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

UKDW BAB I PENDAHULUAN

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

ABSTRAK PENGARUH INFUSA BIJI ALPUKAT (Perseae Semen) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

Jurnal Farmasi Indonesia, November 2014, hal

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

Kata Kunci : ekstrak rambut jagung, hiperglikemia, Tes Toleransi Glukosa Oral

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES INFUSA DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

NOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

SIENDY KURNIAWAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IGNASIUS JEFFREY FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA MENCIT YANG DI INDUKSI ALOKSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAD I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Biji Jengkol (Pithecellobium jiringa) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Balb/c

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEH (Camellia sinensis L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara

UJI EFEKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETANOL DAUN MAHONI (Swietenia macrophylla King) TERHADAP TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Procumbens Back ) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

Pembimbing I : Dr. Diana K. Jasaputra, dr, M.Kes. Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr,sp.pk, M Kes.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

ADRIANTA KETUT AGUS*, I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI* Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja No 11 A, Denpasar, Indonesia

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Susilawati: Aktivitas Antidiabetes Dariekstrak Etanol Biji Hanjeli (Coix lacryma-jobi) Pada mencit galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2014, 2 (2), 39-44 39 ISSN 2354-6565 UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES MELITUS TIPE II INFUS BUAH KESEMEK (Diospyros kaki Linn.) TERHADAP TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Yulia Wardati, Dytha Andri Deswati, Idayati Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Al-Ghifari yulwar@yahoo.com ABSTRAK Pengobatan diabetes mellitus tipe II dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alam, seperti buah kesemek, yang mengandung beberapa metabolit sekunder, diantaranya polifenol. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok tikus jantan putih galur Wistar berumur 3 bulan dengan dosis yang berbeda (22,5 mg/kg BB, 45 mg/kg BB dan 90 mg/kg BB) dengan menggunakan kontrol positif glukosa, kontrol negatif aquadest dan pembanding glibenklamid.metode yang digunakan adalah GOD-PAP (Glucose Oxidase-Phenol 4-Aminoantipirin). Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ketiga dosis infus buah kesemek (Diospyros kaki Linn.) yang digunakan menunjukkan adanya efek menurunkan kadar gula darah yang berbeda nyata secara statistik dengan taraf nyata α=0,05. Dosis sediaan uji yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah tikus hiperglikemik adalah dosis III 90 g/kg BB tikus dengan taraf nyata α=0,05. Penelitian ini merupakan pembuktian penggunaan buah kesemek secara empiris. Penggunaan buah kesemek dapat digunakan untuk antidiabetik karena terbukti dalam penelitian dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah tikus. Kata kunci : Antidiabetes melitus, Infus, Buah kesemek, Metode GOD-PAP ABSTRACT Treatment of type II diabetes mellitus can be done by using natural materials, such as persimmon, containing some secondary metabolites, such as polyphenols. The study was conducted in three groups of white male Wistar rats aged 3 months at different doses (22.5 mg / kg, 45 mg / kg and 90 mg / kg) using glucose positive control, negative control distilled water and comparison glibenclamide.this method used is the GOD-PAP (Glucose Oxidase-Phenol 4- Aminoantipirin). From the research, it is known that the three-dose infusion of persimmon (Diospyros foot Linn.) Were used showed the effect of lowering blood sugar levels were statistically significantly different at α = 0.05 significance level. The dose of the test preparation is most effective in lowering blood sugar levels are hyperglycemic mice III dose of 90 g / kg mice with significance level α = 0.05. This study is a proof of the use of persimmon empirically. Use of persimmon can be used for antidiabetic as evidenced in research can lower blood glucose levels in mice. Key word : Antidiabetes mellitus, Infusion, persimmon fruit, GOD-PAP method PENDAHULUAN Diabetes Mellitus yang dikenal juga sebagai penyakit kencing manis, adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) melebihi batas normal yaitu kadar gula darah 2 jam setelah makan sama dengan atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah saat puasa lebih dari atau sama dengan 126 mg/dl (Atun, 2010). Kadar glukosa serum darah tikus adalah 70-110 mg/dl (Harkness, dkk., 1983). Menurut data dari WHO, dinyatakan bahwa jumlah penderita diabetes terus meningkat setiap tahunnya. Data tahun 2001 menyebutkan jumlah penderita tersebut sebesar 17 juta orang. Indonesia sendiri menempati peringkat keempat di dunia untuk jumlah penderita diabetes setelah India, Cina

40 Kartika J. Ilm. Far, Des 2014, 2 (2), 39-44 dan Amerika Serikat. Selama ini obat untuk penyakit ini masih mengandalkan pada suntikan insulin ke tubuh pasien dan antidiabetik oral sintetik (Mutschler, 1991). Pada dasarnya obat-obat antidiabetes melitus ini bahannya tidak semua dari bahan kimia, akan tetapi bisa dari bahan alam. Untuk itu kami akan mencoba mengadakan penelitian dengan salah satu bahan alam yaitu dari buah kesemek. Buah yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai food of the God alias makanan para dewa ini mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Buah kesemek mengandung tanin dan senyawa fenol. Senyawa fenol merupakan salah satu jenis komponen fitokimia yang penting untuk kesehatan. Senyawa fenol dalam buah kesemek dapat berperan sebagai antioksidan dengan cara menghambat proses oksidasi dan proses pembentukan radikal bebas. Sifat antioksidan tersebut dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung (Astawan, 2004). Kesemek juga kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah kanker, phytochemical lutein, beta karoten dan serat. Kandungan polifenol di dalam kesemek dapat menurunkan kolesterol jahat yang menyebabkan diabetes melitus karena dapat menghisap insulin, sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin, sehingga kadar gula dalam darah akan naik dan dapat menimbulkan penyakit jantung (Utomo, 2007). Dalam penggunaan di masyarakat, buah kesemek yang digunakan untuk mengobati diabetes melitus adalah sebanyak 500 gram per hari. Pada penelitian ini akan ditelusuri lebih lanjut aktivitas antidiabetes melitus tipe II infus buah kesemek (Diospyros Kaki L.) terhadap tikus jantan putih galur wistar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut : 1. Pengumpulan Bahan Tanaman 2. Determinasi Tanaman 3. Penapisan Fitokimia Buah Kesemek dan Infus Buah Kesemek 4. Pembuatan Sediaan a. Sediaan infus buah kesemek b. Sediaan glukosa c. Sediaan glibenklamid 5. Penyiapan hewan percobaan a. Uji Aktivitas Antidiabetes Melitus Tipe II terhadap Tikus Jantan Putih Galur Wistar b. Analisis Data statistic HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Determinasi Tanaman. Hasil determinasi tanaman kesemek yang dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi Universitas Padjajaran Bandung menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan pada penelitan ini adalah benar Diospyros kaki L. Hasil Penapisan Senyawa Kimia. Hasil Skrining Fitokimia Infus Buah Kesemek Senyawa Pereaksi Ket Dragendoff - Alkaloid Bouchardat - Mayer - Flavonoid Zn + HCl 2N + Amil alkohol - Mg + HCl pekat + Amil alkohol - FeCl3 1% + Tanin Steasny - Na-asetat + FeCl3 1% - Saponin HCL 2N - Kuinon Larutan NaOH 1N - Fenol FeCl3 1% + Keterangan: (+) = mengandung metabolit sekunder (-) = tidak mengandung metabolit sekunder Berdasarkan data tabel diatas, infus buah kesemek memiliki kandungan tanin dan fenol. Hal ini sesuai dengan kondisi yang seharusnya. Hasil Infus Buah Kesemek. Sebanyak 2 buah kesemek segar dengan berat 500 g dibuat infus dengan penambahan 100 ml aquades dipanaskan pada pada suhu 90 0 C selama 15 menit, dan infus buah kesemek yang diperoleh sebanyak 100 ml.

Kadar Glukosa (mg/dl) Kartika J. Ilm. Far, Des 2014, 2 (2), 39-44 41 Hasil Uji Antidiabetes Melitus Tipe II terhadap Tikus. Kriteria inklusi : Tikus jantan putih galur Wistar berumur 3 bulan yang dibagi dalam beberapa kelompok penelitian. Tabel 1. Kadar Glukosa Darah Rata-Rata Setelah Pemberian Infus Buah Kesemek terhadap Tikus Jantan Putih Galur Wistar Perlakuan Waktu T -30 To T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Kontrol negatif 71,85 75,41 79,33 76,84 74,66 73,72 75,59 74,67 Kontrol positif 80,25 81.66 145,61 152,59 158,93 149,30 144, 81 137,74 Pembanding 78,15 75,08 97,78 93,94 85,59 74,41 72,28 70,33 Dosis I 87,15 114,8 125,1 137,1 124,8 111,6 108 102,8 Dosis II 85,56 115,6 125,1 120,5 120,5 111,9 105,3 93,81 Dosis III 76,77 114,1 125,7 136,9 128,4 111,2 101,7 83,99 Keterangan : T -30 = Kadar gula darah tikus sebelum 30 menit pemberian glukosa (mg/dl) To = Kadar gula darah tikus awal (mg/dl) T 1 = Kadar gula darah tikus setelah 30 menit pemberian glukosa (mg/dl) T 2 = Kadar gula darah tikus setelah 60 menit pemberian glukosa (mg/dl) T 3 = Kadar gula darah tikus setelah 90 menit pemberian glukosa (mg/dl) T 4 = Kadar gula darah tikus setelah 120 menit pemberian glukosa (mg/dl) T 5 = Kadar gula darah tikus setelah 150 menit pemberian glukosa (mg/dl) = Kadar gula darah tikus setelah 180 menit pemberian glukosa (mg/dl) T 6 200 150 100 50 0 T-30 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu (per 30 menit) Kontrol negatif Kontrol positif Gambar 1. Perbandingan rata-rata kadar gula darah semua kelompok kontrol terhadap sediaan uji dosis I

Kadar Glukosa (mg/dl) 42 Kartika J. Ilm. Far, Des 2014, 2 (2), 39-44 Kadar Glukosa (mg/dl) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 T-30 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu (per 30 menit) Kontrol negatif Kontrol positif Pembanding Dosis II Gambar 2. Perbandingan rata-rata kadar gula darah semua kelompok kontrol terhadap sediaan uji dosis II 200 150 100 50 0 T-30 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu (per 30 menit) Kontrol negatif Kontrol positif Pembanding Dosis III Gambar 3. Perbandingan rata-rata kadar gula darah semua kelompok kontrol terhadap sediaan uji dosis III Tabel 2. Hasil ANAVA Satu Jalan Mengenai Pengaruh Pemberian Infus Buah Kesemek terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sumber Derajat Kebebasan Jumlah Kuadrat Kuadrat Statistik Uji F Variasi ( dk ) ( JK ) Tengah ( KT ) ( F hitung ) tabel Rata rata 1 2571718 Perlakuan 30 1 = 29 103396,5 3565,398 10,17 1,46 Kekeliruan 240 29 1 = 210 73628,03 350,6096 Jumlah 240 2748743 Ho : Tidak ada pengaruh pemberian infus buah kesemek (Diospyros kaki L.) terhadap penurunan kadar gula darah.

Kartika J. Ilm. Far, Des 2014, 2 (2), 39-44 43 Tabel 3. Uji Rentang Newman Keuls Kadar Gula Darah Setelah Induksi Infus Buah Kesemek Uji Dosis Uji Dosis Kontrol Kontrol Uji Dosis I Gibenklamid III II Negatif Positif Uji Dosis III - 0,10 4,07 28,91* 34,60* 21,51* Uji Dosis II - - 4,17 28,81* 34,49* 21,61* Uji Dosis I - - 32,98* 38,66* 17,44* Glibenklamid - - - - 5,68 50,42* Kontrol - - - - 56,10* Negatif Kontrol Positif - - - - - Keterangan : * = signifikan Hasil pengujian aktivitas antidiabetes melitus tipe II terhadap tikus jantan putih galur Wistar yang dilakukan dengan menggunakan beberapa variasi dosis, yaitu dosis 22,5 g / kg BB tikus, 45 g / kg BB tikus dan 90 g / kg BB tikus (Dosis I, II dan III), pemberian larutan glukosa sebagai penginduksi dan pemberian larutan glibenklamid 0,45 mg / kg BB tikus sebagai pembanding. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa infus buah kesemek mampu memberikan efek antidiabetes melitus tipe II, karena dengan pemberian infus buah kesemek dengan dosis tersebut mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa kelompok kontrol negatif menunjukkan kadar gula darah yang relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol lain dan sediaan uji dosis I. Namun peningkatan kadar gula darah yang paling besar ditunjukkan oleh kelompok kontrol positif, dimana hanya diberi larutan glukosa saja sehingga kenaikan kadarnya juga besar. Karena kadar glukosa serum darah tikus normal adalah 70-110 mg/dl (Harkness, at al 1983), kelompok kontrol positif menunjukkan keadaan hiperglikemik karena melebihi 110 mg/dl. Kenaikan kadar yang ditunjukkan oleh kelompok pembanding dan kelompok sediaan uji dosis I menunjukkan kenaikan kadar yang tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, hal ini disebabkan adanya pemberian larutan glibenklamid sebagai obat penurun gula darah dan juga sediaan uji infus buah kesemek dosis I 22,5 g/kg BB tikus yang juga dapat menurunkan kadar gula darah. Efek penurunan kadar gula darah, mulai terjadi pada menit ke-60 setelah pemberian larutan glukosa (T 2 ) ditunjukkan oleh kelompok pembanding dan sedangkan sediaan uji dosis I menunjukkan penurunan kadar gula darah mulai menit ke -90 (T 3 ). Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa semua kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar gula darahnya sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Namun, kadar gula darah tikus pada kelompok sediaan uji dosis II 45 g/kg BB tikus mengalami peningkatan sampai keadaan hiperglikemia pada menit ke-30 setelah pemberian larutan glukosa (T 1 ) karena kadar gula darahnya melebihi 110 mg/dl, namun kembali turun pada menit ke- 90 setelah pemberian larutan glukosa (T 2 ) sampai keadaan kadar gula darah kembali normal pada menit ke-150 (T 5 ). Jadi perlakuan dosis II 45 g / kg BB tikus mulai menunjukkan aktivitas penurunan kadar gula darah pada menit ke-90 (T 3 ). Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa semua kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar gula darahnya sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar1 dan 2. Kadar gula darah tikus pada kelompok sediaan uji dosis III 90 g/kg BB tikus mengalami peningkatan kadar gula darah pada menit ke-30 setelah pemberian larutan glukosa (T 1 ) sampai keadaan hiperglikemia, namun kembali turun pada menit ke-90 setelah pemberian larutan glukosa (T 2 ) sampai keadaan kadar gula arah kembali normal padamenit ke-120 (T 4 ). Selanjutnya data tersebut dianalisis secara statistik dengan uji ANAVA, dengan menggunakan Disain Acak Sempurna diperoleh hasil bahwa setelah pemberian infus buah kesemek, keenam kelompok perlakuan tersebut memberikan pengaruh

44 Kartika J. Ilm. Far, Des 2014, 2 (2), 39-44 yang berbeda terhadap kadar gula darah dengan taraf signifikansi α = 0,05. Pada Tabel 2, terlihat bahwa Ho ditolak artinya semua perlakuan setelah pemberian sediaan uji dan pembanding menunjukan penurunan kadar gula darah yang berbeda nyata secara statistik pada taraf kesalahan 5%. Pada Tabel 3, terlihat bahwa semua sediaan uji, kontrol negatif dan juga pembanding glibenklamid menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol positif. Perbedaan yang paling besar ditunjukkan oleh sediaan kelompok kontrol negatif. Dan untuk kelompok sediaan uji, perbedaan yang paling besar ditunjukkan oleh kelompok uji dosis II. Penelitian ini merupakan pembuktian penggunaan buah kesemek secara empiris. Penggunaan buah kesemek dapat digunakan untuk antidiabetik karena terbukti dalam penelitian dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah tikus. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Infus buah kesemek (Diospyros kaki L.) memberikan efek penurunan kadar gula darah atau antidiabetes melitus tipe II. 2. Infus buah kesemek (Diospyros kaki L.) yang paling efektif memberikan efek antidiabetes melitus tipe II adalah kelompok uji dosis III 90g/ kg BB tikus bila dibandingkan kelompok sediaan uji dosis I 22,5 g/kg BB tikus dan kelompok sediaan uji dosis II 45 g/kg BB tikus. DAFTAR PUSTAKA Atun M., 2010., Diabetes Melitus., Memahami, Mencegah, dan Merawat Penderita Penyakit Gula., Kreasi Wacana., Bantul : Hal 1-10, 111-114. Departemen Kesehatan RI., 2000., Acuan Sediaan Herbal., Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan., Jakarta. Dalimartha, Setiawan., 2004., Intisari Tanaman Obat Berkhasiat Indonesia Cetakan I., Jakarta: PT. Intisari Mediatama Fransworth, N.R., 1996., Biological and Phytochemycal Screening of Plants., J.Pharm., Sci 55. Harborne, J.B., 1996., Metode Fitokimia., Edisi 2., Terjemahan K. Padmawinata dan I. Soediro., Penerbit ITB., Bandung., Halaman : 36-39 Hapsoro, Sidik Eka., 2009., Uji Penurunan Kadar Glukosa Darah Tablet Effervescent Kombinasi Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) dan Herba Sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] NESS) pada Tikus yang Dibebani Glukosa., Skripsi., Program Sarjana Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta., Surakarta. Harkness, I E., Warger, I.E, The Biology and The Medicine of Rats, Rabbits and Rodents, Second Ed, Lea & Febiger, Philadelphia 1983, 213 230. Mutchler,Ernst, 1991, Dinamika Obat, Penerbit ITB, 343-351 Nugrahani, Ariztya Rizki., 2008., Uji Penurunan Kadar Glukosa Darah Infus Herba Daun Sendok (Plantago mayor L.) Pada Kelinci Jantan yang Dibebani Glukosa., Skripsi., Program Sarjana Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta., Surakarta. Subroto., 2006., Ramuan Herbal Untuk Diabetes Melitus., Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Hal : 4-9. Sudjana., 1995., Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung : Penerbit TARSITO. Suryo, Joko., 2009., Rahasia Herbal Penyembuh Diabetes., Seri Kesehatan Populer., PT. Bentang Pustaka., Yogyakarta. Hal : 7-28, 44 Tjay, Tan Hoan Drs. Kirana Raharja., 2002., Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya., PT. Elek Media Komputindo., Jakarta. Widowati,L., B. Dzulkarnain, dan Sa roni. 1997. Tanaman Obat untuk Diabetes Melitus..Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.