Yogyakarta 2 Departmen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

SNI 7325:2008. Standar Nasional Indonesia. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE)

POLA PERTUMBUHAN KAMBING JAWARANDU BETINA DI KABUPATEN REMBANG (Growth Pattern of Female Jawarandu Goat in Rembang Regency)

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

KARAKTERISTIK FENOTIP SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF KAMBING KACANG DI KABUPATEN MUNA BARAT. ABSTRAK

Relationship Between Body Weight and Body Size Some Quantitative Properties Goat Kacang in Bone regency Bolango.

POLA PERTUMBUHAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN GROBOGAN (The Growth Pattern of Kacang Goat Bucks in Grobogan District)

KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN PRODUKSI KAMBING BOER, KACANG DAN PERSILANGANNYA PADA UMUR 0 3 BULAN (PRASAPIH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

Fahrul Ilham ABSTRAK PENDAHULUAN

Grade Kambing Peranakan Ettawa pada Kondisi Wilayah yang Berbeda

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH

DAFTAR PUSTAKA. Blakely, J dan D. H. Bade Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

KARAKTERISTIK KUANTITATIF DAN KUALITATIF KAMBING DAN DOMBA SEBAGAI HEWAN QURBAN DI MITRA TANI FARM

STUDI PERFORMANS EKSTERIOR INDUK KAMBING JAWARANDU BERDASARKAN PARITAS DAN UMUR DI DESA BANYURINGIN KECAMATANSINGOROJO KABUPATEN KENDAL

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

Kata kunci : ukuran tubuh; bobot badan; korelasi; kambing Jawarandu ABSTRACTS

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

EVALUASI KARAKTERISTIK SAPI PERAH FRIES HOLLAND (Studi Kasus pada Peternakan Rakyat di Wilayah Kerja KPSBU Lembang)

PERBEDAAN FENOTIPE PANJANG BADAN DAN LINGKAR DADA SAPI F1 PERANAKAN ONGOLE (PO) DAN SAPI FI SIMPO DI KECAMATAN SUBAH KABUPATEN SAMBAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

Bibit domba Garut SNI 7532:2009

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

KARAKTERISTIK MORFOLOGI KAMBING PE DI DUA LOKASI SUMBER BIBIT

STUDI PERFORMANS INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWAH BERDASARKAN JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DI DESA BANYURINGIN KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA SKALA TORSO DENGAN BOBOT HIDUP KAMBING 1

Animal Agriculture Journal 3(4): , Desember 2014 On Line at :

KARAKTERISTIK DAN KINERJA INDUK SAPI SILANGAN LIMOUSIN-MADURA DAN MADURA DI KABUPATEN SUMENEP DAN PAMEKASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang

POTENSI KERAGAMAN SUMBERDAYA GENETIK KAMBING LOKAL INDONESIA

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Persebaran Kambing Peranakan Ettawah (PE) galur lainnya dan merupakan sumber daya genetik lokal Jawa Tengah yang perlu

SISTEM BREEDING DAN PERFORMANS HASIL PERSILANGAN SAPI MADURA DI MADURA

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

Kusuma Adhianto*, Sulastri Sulastri, M.D.Iqbal Hamdani, Dewi Novriani, dan Lisa Yuliani

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KARAKTERISTIK SAPI PERAH LAKTASI FRIES HOLLAND (Kasus di Wilayah Kerja Koperasi Peternak Garut Selatan, Garut)

Bibit sapi potong - Bagian 2: Madura

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia Vol 1(2):28-32, Agustus 2017 Nandia Thara Dhita et.al

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH FRIES HOLLAND LAKTASI DI KAWASAN USAHA PETERNAKAN BOGOR

Denie Heriyadi dan Novi Mayasari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, 2006

KARAKTERISTIK FISIK DAN PERFORMA PRODUKSI INDUK DOMBA PRIANGAN DI KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT

DOE PRODUCTIVITY AND KID CROP OF ETAWAH GRADE DOES KEPT UNDER INDIVIDUAL AND GROUP HOUSING IN TURI SUB DISTRICT, SLEMAN DISTRICT - DIY PROVINCE

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI. Oleh ARIES RAHARDIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

PENDUGAAN BOBOT BADAN CALON PEJANTAN SAPI BALI MENGGUNAKAN DIMENSI UKURAN TUBUH

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Identifikasi Sifat Kualitatif dan Kuantitatif...Deddy Arwan Sihite

Hubungan penampilan induk anak domba dari berbagai tipe kelahiran

BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah betina dewasa di Kabupaten Klaten

TINJAUAN PUSTAKA. sangat populer di kalangan petani di Indonesia. Devendra dan Burn (1994)

DOI: pissn eissn X

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha diversifikasi pangan dengan memanfaatkan daging kambing

UKURAN LINIER TUBUH BABI LOKAL TIMOR JANTAN YANG DIPELIHARA SECARA EKSTENSIF Redempta Wea dan Theresia Koni ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo Artiodactyla, Subordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN ANAK KAMBING KOSTA SELAMA PERIODE PRASAPIH PADA INDUK YANG BERUMUR LEBIH DARI 4 TAHUN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

EVALUASI POTENSI GENETIK GALUR MURNI BOER

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

ANALISIS POTENSI REPRODUKSI KAMBING KACANG DI WILAYAH PESISIR KEPULAUAN WANGI-WANGI, KABUPATEN WAKATOBI

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

POTENSI SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) KEBUMEN SEBAGAI SUMBER BIBIT SAPI LOKAL DI INDONESIA BERDASARKAN UKURAN TUBUHNYA (STUDI PENDAHULUAN)

IDENTIFIKASI MODEL KURVA PERTUMBUHAN BERDASARKAN UKURAN- UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL UMUR 1 6 BULAN

Seleksi Awal Performa Calon Bibit Domba Garut Anisa Pusparini

PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

PENDUGAAN BOBOT HIDUP KERBAU MENGGUNAKAN UKURAN DIMENSI TUBUH SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA DI PULAU KABAENA

PENDAHULUAN. Domba merupakan ternak ruminansia kecil dan termasuk komoditas. Kelompok Ternak Palasidin sebagai Villa Breeding Center yang

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Karakteristik Morfologi Rusa Timor (Rusa timorensis) di Balai Penelitian Ternak Ciawi

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG PADA KONDISI DI KANDANGKAN: 1. BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH, JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN DAYA HIDUP ANAK PRASAPIH

UJI KEAKURATAN RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN UKURAN TUBUH PADA KAMBING KEJOBONG JANTAN MUDA DAN DEWASA ABSTRAK

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

TINJAUAN PUSTAKA Kurban Ketentuan Hewan Kurban

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN ANALISIS FILOGENI PADA ENAM SUB POPULASI KAMBING LOKAL INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

Transkripsi:

KARAKTERISTIK EKSTERIOR DAN UKURAN TUBUH INDUK KAMBING BLIGON DI DESA BANYUSOCO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA EXTERIOR CHARACTERISTIC AND BODY MEASUREMENT OF EWE BLIGON GOAT IN BANYUSOCO VILLAGE, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Latifah 1, Dwi Ahmad Priyadi 1, Dyah Maharani 1, Kustantinah 2, dan Tety Hartatik 1 * 1 Departemen Pemuliaan dan Reproduksi, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2 Departmen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif induk kambing Bligon di Desa Banyusoco Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Sampel yang diamati sebanyak 41 induk kambing Bligon. Induk kambing Bligon dikelompokkan berdasarkan umur I 2 sebanyak 9 ekor, I 3 sebanyak 16 ekor dan I 4 sebanyak 16 ekor. Peubah yang diamati yaitu sifat kualitatif (distribusi warna) dan sifat kuantitatif (berat badan, panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak). Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk kambing Bligon memiliki rata-rata berat badan 22,8 ± 5,9 kg ; panjang badan 52,9 ± 4,2 cm; lingkar dada 63,3 ± 8,4 cm; tinggi pundak 58,4 ± 5,5 cm pada I 2 dengan distribusi warna tubuh coklat (44,4%), putih (33,3%) dan coklat putih (22,2%) ; rata-rata berat badan 28,9 ± 8,2 kg ; panjang badan 54,5 ± 5,6 cm; lingkar dada 67,5 ±4,6 cm; tinggi pundak 59,9 ± 4,6 cm pada I 3 dengan distribusi warna tubuh coklat (81,3%), putih (6,3%) dan coklat putih (12,5%); rata-rata Berat badan 33,2 ± 8,7 kg; panjang badan 58,2 ± 5,4; lingkar dada 69 ±8,9 cm; tinggi pundak 60,3 ± 4,6 cm pada I 4 dengan distribusi warna tubuh coklat (68,8%), putih (12,5%) dan coklat putih (18,8%). Berdasarkan hasil deskriptif, berat badan dan ukuran tubuh induk kambing Bligon pada I 4 lebih besar daripada I 2 dan I 3. Distribusi warna pada ketiga kelompok umur didominasi dengan warna coklat. Kata kunci: Induk Kambing Bligon, Karakteristik kualitatif, Karakteristik kuantitatif ABSTRACT The aim of this research was to characterize the qualitative and quantitative data of Bligon goat in Banyosoco village, Gunung Kidul, Yogyakarta. A total of 41 ewes of Bligon goats were obseved. The goats were divided in to 3 groups (I 2 = 9 heads, I 3 = 16 heads and I 4 = 16 heads). Variables observed were qualitative traits (color distribution) and quantitative traits (body weight, body length, chest circumference and height shoulder). The quantitative data was analysed using descriptive method. The result of this research showed that the average of body weight, body length, chest circumference and height shoulder in I 2 were 22,8 ± 5,9 kg ; 52,9 ± 4,2 cm; 63,3 ± 8,4 cm; 58,4 ± 5,5 cm, respectively while the colour variation in Bligon goats were brown (44,4%), white (33,3%) dan brown white (22,2%). The average of body weight, body length, chest circumference and height shoulder in I 3 were 28,9 ± 8,2 kg ; 54,5 ± 5,6 cm; 67,5 ±4,6 cm; 59,9 ± 4,6 cm, respectively while the colour variation were brown (81,3%), white (6,3%) and brown white (12,5%). Furthermore, the average of body weight, body length, chest circumference and height shoulder in I 4 were 33,2 ± 8,7 kg; 58,2 ± 5,4; 69 ±8,9 cm; 60,3 ± 4,6 cm, respectively while the colour variation were brown (68,8%), white (12,5%) * Korespondensi (corresponding author): E-mail: tety@ugm.ac.id 244

and brown white (18,8%). In conclusion, the body weight and body length of ewes Bligon goat in I 4 was higher than I 2 or I 3. Color distribution whitin 3 groups of age were dominated in brown. Keywords: Ewe Bligon goat, Qualitative characteristic, Quantitative characteristic Pendahuluan Indonesia memiliki sumber daya genetik ternak yang beraneka ragam dan merupakan asset besar dalam usaha pengembangan ternak. Berbagai rumpun ternak lokal spesifik lokasi, baik yang sudah dikenal umum maupun yang belum dapat ditemukan di setiap propinsi dengan jumlah dan potensi yang belum diketahui. Rumpun tersebut mempunyai keunggulan komparatif dibanding ternak impor, antara lain daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan tropis dengan sifat reproduksi yang baik sebagai akibat seleksi alam yang alami. Diantara berbagai jenis ternak lokal, kambing merupakan ternak yang banyak dipelihara (Murdjito, et al., 2011). Populasi kambing di Indonesia dari tahun 2011 sampai 2015 berturut-turut adalah 16.946, 17.906, 18.500, 18.640 dan 18.880 ekor. Melihat dinamika populasi kambing di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga berpotensi sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan daging nasional Menurut data statistik 2015 daging kambing telah mampu memenuhi kebutuhan daging dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 66,3; 65,2; 65,2; 65,142 dan 65,9 ton. (Dirjennak, 2015). Bangsa kambing yang ada di Indonesia meliputi kambing Kacang, Peranakan Etawa (PE), Bligon, Kejobong, Gembrong, Marica, Samosir, Muara, dan Benggala (Hartatik, 2014). Jenis kambing yang saat ini banyak mendapat perhatian adalah kambing Bligon. Kambing Bligon merupakan kambing persilangan kambing lokal Kacang dengan Perananakan Etawah, dan kambing Bligon memiliki profil darah lebih dari 50% kambing Kacang (Budisatria, et al., 2012). Karakteristik eksterior dan ukuranukuran tubuh pada kambing Bligon berperan penting dalam pemilihan ternak. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang kambing Bligon maka yang pertama dilihat adalah bagian eksteriornya. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakteristik eksterior baik secara kualitatif (distribusi warna) maupun secara kuantitatif (berat badan, panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak) pada kambing Bligon di desa Banyusoco kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan informasi tentang karakteristik fenotip khas induk kambing Bligon di Desa Banyusoco Kabupaten Gunung kidul Yogyakarta. Materi dan Metode Penelitian ini dilakukan di desa Banyusoco kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Materi penelitian yang digunakan adalah 41 ekor induk kambing Bligon dengan 3 kelompok umur yaitu poel 2 (I 2 ) sebanyak 9 ekor, poel 3 (I 3 ) sebanyak 16 ekor dan poel (I 4 ) sebanyak 16 ekor. Karakteristik kuantitatif yang diukur meliputi berat badan dan ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak). Peninmbangan berat badan induk kambing Bligon menggunakan timbangan dengan ketelitian 100 gram. Tinggi Pundak (TP) merupakan jarak tertinggi pundak sampai ke tanah, diukur menggunakan tongkat ukur dengan satuan cm. Panjang Badan (PB) adalah jarak garis lurus dari tulang pocessus spinosus dari vertebrae thoracalis tertinggi sampai benjolan tulang tapis (tulang duduk), diukur dengan menggunakan pita ukur dalam satuan cm. Lingkar Dada (LD), diukur melingkari rongga dada melalui os scapula. Karakteristik kualitatif yang diamati pada penelitian ini adalah distribusi warna pada induk kambing Bligon yang dikelompokkan dalam 5 warna yaitu coklat, putih, hitam, coklat putih dan coklat hitam. Bagian tubuh yang diamati yaitu bagian badan, kepala leher, kaki dan ekor. 245

Data kuantitatif yang meliputi berat badan dan ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak) dianalisis menggunakan metode deskriptif berdasarkan kelompok umur (I 2, I 3 dan I 4 ). Hasil dan Pembahasan Rerata berat badan dan ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak) di desa Banyusoco kecamatan pada Tabel 1. Secara deskriptif, rerata berat badan dan ukuran tubuh kambing Bligon pada kelompok umur I 4 lebih besar dibandingkan dengan kelompoj I 2 dan I 3. Hal ini menunjukkan bahwa umur berpengaruh terhadap berat badan dan ukuran tubuh. Menurut Basuki (1998), faktor umur sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ternak. Berat badan Rata-rata berat badan hasil penelitian dari ketiga kelompok induk kambing berdasarkan kelompok umur untuk induk kambing Bligon I 2 22,8 ± 5,9 kg; I 3 28,9 ± 8,2 kg dan I 4 33,2 ± 8,7 kg. Komariyah et.al. (2015), melaporkan bahwa berat badan kambing Jawarandu untuk kurban 27,4 ± 4,8 kg. Berat badan pada kambing PE pada umur 0,5 1 tahun; > 1 2 tahun dan > 2 4 tahun berturut-turut adalah 22 ± 5 kg; 34 ± 6 kg dan 41 ± 7 kg (Anonimus, 2008). Ukuran tubuh Rerata panjang badan 52,9 ± 4,2 cm; lingkar dada 63,3 ± 8,4 cm; tinggi pundak 58,4 ± 5,5 cm pada I 2 ; rerata panjang badan 54,5 ± 5,6 cm; lingkar dada 67,5 ±4,6 cm; tinggi pundak 59,9 ± 4,6 cm pada I 3 ; rerata panjang badan 58,2 ± 5,4; lingkar dada 69 ±8,9 cm; tinggi pundak 60,3 ± 4,6 cm pada I 3. Rerata panjang badan dan lingkar dada pada kambing Jawarandu untuk kurban berturut-turut adalah 53, 2 ± 6,2 dan 63 ± 6,3 (Komariah, et.al., 2015). Hasil penelitian Sutiyono et.al. (2006) menunjukkan bahwa induk kambing beranak tunggal memiliki panjang badan ± 65,07 cm dan tinggi pundak ± 64,78 cm; induk beranak kembar dua memiliki panjang badan ± 67,75 cm dan tinggi pundak ± 69,77 cm; dan induk beranak kembar lebih dari dua memiliki panjang badan ± 69,69 cm dan tinggi pundak ± 66,46 cm. Distribusi warna Distribusi warna tubuh induk kambing Bligon di desa Banyusoco kecamatan pada Tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi warna pada induk kambing Bligon didominasi warna coklat (44,4% pada I 2 ; 81,3% pada I 3 dan 68,8% pada I 4 ). Menurut Komariah, et al. (2015), Kambing Jawarandu dengan warna dominan (C) tampak lebih beragam dibandingkan dengan kelompok (H) dan (P), yaitu coklat tua polos, coklat muda polos, coklat dengan belang besar, belang kecil hitam maupun putih, coklat dengan garis punggung hitam. Pola warna pada kambing Jawarandu coklat yang diamati ada tiga macam, yaitu: coklat polos atau coklat dengan hitam, coklat dengan putih atau kombinasi tiga warna tersebut. Secara deskriptif, rerata berat badan dan ukuran tubuh kambing Bligon pada kelompok umur I 4 lebih besar dibandingkan dengan kelompoj I 2 dan I 3. Hal ini menunjukkan bahwa umur berpengaruh terhadap berat badan dan ukuran tubuh. Menurut Basuki (1998), faktor umur Umur Tabel 1. Rerata hasil pengukuran berat badan dan ukuran tubuh Berat Badan Ukuran Tubuh PB LD TP I 2 22,8 ± 5,9 kg 52,9 ± 4,2 cm 63,3 ± 8,4 cm 58,4 ± 5,5 cm I 3 28,9 ± 8,2 kg 54,5 ± 5,6 cm 67,5 ± 4,6 cm 59,9 ± 4,6 cm I 4 33,2 ± 8,7 kg 58,2 ± 5,4 cm 69,0 ± 8,9 cm 60,3 ± 4,6 cm 246

sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ternak. Berat badan Rata-rata berat badan hasil penelitian dari ketiga kelompok induk kambing berdasarkan kelompok umur untuk induk kambing Bligon I 2 22,8 ± 5,9 kg; I 3 28,9 ± 8,2 kg dan I 4 33,2 ± 8,7 kg. Komariyah et.al. (2015), melaporkan bahwa berat badan kambing Jawarandu untuk kurban 27,4 ± 4,8 kg. Berat badan pada kambing PE pada umur 0,5 1 tahun; > 1 2 tahun dan > 2 4 tahun berturut-turut adalah 22 ± 5 kg; 34 ± 6 kg dan 41 ± 7 kg (Anonimus, 2008). Ukuran tubuh Rerata panjang badan 52,9 ± 4,2 cm; lingkar dada 63,3 ± 8,4 cm; tinggi pundak 58,4 ± 5,5 cm pada I 2 ; rerata panjang badan 54,5 ± 5,6 cm; lingkar dada 67,5 ±4,6 cm; tinggi pundak 59,9 ± 4,6 cm pada I 3 ; rerata panjang badan 58,2 ± 5,4; lingkar dada 69 ±8,9 cm; tinggi pundak 60,3 ± 4,6 cm pada I 3. Rerata panjang badan dan lingkar dada pada kambing Jawarandu untuk kurban berturut-turut adalah 53, 2 ± 6,2 dan 63 ± 6,3 (Komariah, et.al., 2015). Hasil penelitian Umur I 2 I 3 I 4 Tabel 2. Distribusi warna induk kambing Bligon Sutiyono et.al. (2006) menunjukkan bahwa induk kambing beranak tunggal memiliki panjang badan ± 65,07 cm dan tinggi pundak ± 64,78 cm; induk beranak kembar dua memiliki panjang badan ± 67,75 cm dan tinggi pundak ± 69,77 cm; dan induk beranak kembar lebih dari dua memiliki panjang badan ± 69,69 cm dan tinggi pundak ± 66,46 cm. Distribusi warna Distribusi warna tubuh induk kambing Bligon di desa Banyusoco kecamatan pada Tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi warna pada induk kambing Bligon didominasi warna coklat (44,4% pada I 2 ; 81,3% pada I 3 dan 68,8% pada I 4 ). Menurut Komariah, et al. (2015), Kambing Jawarandu dengan warna dominan (C) tampak lebih beragam dibandingkan dengan kelompok (H) dan (P), yaitu coklat tua polos, coklat muda polos, coklat dengan belang besar, belang kecil hitam maupun putih, coklat dengan garis punggung hitam. Pola warna pada kambing Jawarandu Distribusi Warna Bagian tubuh Coklat Putih Hitam Coklat putih Coklat hitam N % N % N % N % N % Badan 4 44,4 3 33,3 0 0,0 2 22,2 0 0,0 Leher 5 55,6 4 44,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Kepala 3 33,3 1 11,1 0 0,0 4 44,4 1 11,1 Kaki 3 33,3 1 11,1 0 0,0 4 44,4 1 11,1 Ekor 1 11,1 3 33,3 4 44,4 1 11,1 0 0,0 Badan 13 81,3 1 6,3 0 0,0 2 12,5 0 0,0 Leher 15 93,8 1 6,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Kepala 10 62,5 1 6,3 0 0,0 2 12,5 3 18,8 Kaki 9 56,3 1 6,3 4 44,4 1 6,3 1 6,3 Ekor 2 12,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 87,5 Badan 11 68,8 2 12,5 0 0,0 3 18,8 0 0,0 Leher 12 75,0 2 12,5 0 0,0 2 12,5 0 0,0 Kepala 8 50,0 2 12,5 0 0,0 0 0,0 6 37,5 Kaki 6 37,5 4 25,0 3 33,3 2 12,5 1 6,3 Ekor 2 12,5 2 12,5 12 75,0 0 0,0 0 0,0 247

coklat yang diamati ada tiga macam, yaitu: coklat polos atau coklat dengan hitam, coklat dengan putih atau kombinasi tiga warna tersebut. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskriptif, berat badan dan ukuran tubuh induk kambing Bligon pada I 4 lebih besar daripada I 2 dan I 3. Distribusi warna pada ketiga kelompok umur didominasi dengan warna coklat. Daftar Pustaka Anonimus. 2008. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE). Badan Standardisasi Nasional. SNI: 7325. Basuki, P., Nono, N. dan Gatot, M., 1998. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Hand Out. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta. Budisatria I. G. S., Panjono, A. Agus1and H. M. J. Udo. 2012. The Productivity of Kejobong and Bligon Goats, a Local Indonesian Goats Kept by Farmers. Proceedings of the 15th AAAP Animal Science Congress.Thammasat University. Rangsit Campus. Thailand. Dirjennak. 2015. Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hwan Kementrian Pertanian RI. Avaliabel at http://ditjennak.pertanian.go.id/. Diakses pada senin, 14 Desember 2015 pukul 13.45 wib. Hartatik, T., 2014. Analisis Genetik Ternak Lokal. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 75-88. Komariah, Dwi Joko Setyono, dan Aslimah. 2015. Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif Kambing Dan Domba Sebagai Hewan Qurban Di Mitra Tani Farm. Buletin Peternakan Vol. 39 (2): 84-91. Murdjito, G., I Gede Suparta Budisatria, Panjono, Nono Ngadiyono, dan Endang Baliarti.2011. Kinerja Kambing Bligon gang Dipelihara Peternak Di Desa Giri Sekar, Panggang, Gunungkidul. Buletin Peternakan. 35(2): 86-95. Sutiyono B. N. J. widyani dan E. Purbowat. 2006. Studi Performans Induk Kambing Peranakan Etawah Berdasarkan Jumlah Anak Sekelahiran Di Desa Banyuringin Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner: 537-544. 248