24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa kelas VIII tepatnya di desa Huntu, Pilobuhuta kecamatan Batudaa. SMP Negeri 1 Batudaa merupakan salah satu sekolah yang menjadi objek penelitian khususnya di kelas VIII. Disana dapat dilihat keadaan fisik sekolah yaitu memiliki luas tanah 9415 M 2, luas bangunan 1948 M 2, 18 ruang kelas, 1 ruang dewan guru, kantin, 1 perpustakaan, lapangan olahraga, 1 laboratorium komputer dan 2 laboratorium IPA. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 selama ± 3 bulan. Hal ini mencakup tahap persiapan selama 2 minggu, waktu pengambilan data selama 3 minggu dan penyelesaian hasil penelitian sampai dengan penyusunan selama 7 minggu. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2012:117).
25 Sarwono (2006:111) populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa yang tersebar di enam kelas. Tabel 4 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa Kelas 3.2.1 Sampel Pria Jumlah Wanita Jumlah Total VIII 1 9 8 17 VIII 2 9 9 18 VIII 3 13 14 27 VIII 4 10 16 26 VIII 5 15 12 27 VIII 6 10 17 27 (Sumber : Daftar hadir siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa pada tahun ajaran 2012/2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono (2012:118). Sampel adalah sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari/diteliti Sarwono (2006:111). a. Cara menentukan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara cluster random sampling (sampling kelompok) atau penarikan sampel secara berkelompok. Dari kelas yang ada, akan dipilih dua kelas sebagai sampel yang dianggap homogen dari segi kemampuan belajar siswa, bahan ajar dan guru pengajarnya sehingga tidak mengganggu jadwal pelajaran. Kelas yang terpilih sebagai sampel adalah kelas VIII 1 dan VIII 2.
26 b. Cara menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari dua kelas yang telah dipilih ditentukan dengan cara acak menggunakan koin. Pemilihan sampel seperti ini bertujuan untuk menghindari keberpihakan terhadap kelas tertentu. Dan di dapatkan kelas VIII 1 sebagai kelas kontrol dan kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen. 3.3 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan disekolah bertujuan utnuk mengetahui pengaruh pembelajaran model inkuiri berbasis metode pictorial riddle. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode ini dilihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan pada kelas eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Desain dari penelitian ini adalah dengan pretest-posttest control group design dengan satu macam perlakuan. Dalam model ini, sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok diberi tes awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal (0 1 ) selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (X 1 ) dan pada kelompok pembanding diberi perlakuan berbeda (X 2 ). Sesudah selesai perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai posttest (0 2 ). Arikunto (2010:210) Desain tersebut terbentuk sebagai berikut : Keterangan : E 0 1 X 1 0 2 P 0 1 X 2 0 2 (Arikunto, 2010:210)
27 E = Kelas eksperimen P = Kelas Pembanding /Kontrol 0 1 = Tes awal (Pretest) 0 2 = Tes Akhir (Posttest) X 1 = Perlakuan pada kelas eksperimen X 2 = Perlakuan pada kelas kontrol Dengan skema seperti diatas dapat diketahui bahwa efektivitas perlakuan ditunjukkan oleh perbedaan antara (0 2-0 1 ) pada kelompok eksperimen dengan (0 2-0 1 ) pada kelompok pembanding/kontrol. Kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol Inkuiri metode pictorial riddle Kooperatif Posttest Gambar 5 Desain Penelitian 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2012:60). Variabel didefinisikan sebagai sesuatu yang berbeda atau bervariasi, simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Pada metode
28 eksperimen terdapat dua variabel yang perlu diperhatikan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 3.4.1 Variabel Bebas X (Independent Variabel) Sarwono (2006:54) mengemukakan variabel bebas (independent variable) merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya di ukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis metode pictorial riddle dan model pembelajaran kooperatif. 3.4.2 Variabel Terikat Y ( Dependent Variabel) Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan rekasi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya dimatai dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas Sarwono (2006:54). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Batudaa.. 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Penelitian Sugiyono (2012: 305) mengemukakan dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam
29 mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner. Tabel 5 Instrumen Penelitian Tujuan Pembelajaran Menuliskan pengertian cahaya Menyebutkan sifat perambatan cahaya Menyebutkan jenis-jenis pemantulan cahaya Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung Melukiskan bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cemin cembung Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung Soal Tuliskan pengertian cahaya! Tuliskan sifat-sifat cahaya! Sebutkan jenis-jenis pemantulan Berikan contoh peristiwa pemantulan baur dan pemantulan teratur dalam kehidupan sehari-hari Sebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung! Gambarkan letak bayangan benda yang dihasilkan oleh cermin cekung apabila benda berada di ruang 2, yakni antara titik fokus dan titik jari-jari kelengkungan cermin? (Gunakan sinar-sinar istimewa) Tuliskan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung! Jelaskan sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung Berikan contoh penggunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari (minimal 2)! Aspek Kognitif C1 C1 C1 C3 C1 C3 C1 C2 C3
30 Melukiskan bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung Menerapkan persamaan untuk cemin cekung dan cembung dalam soal latihan Gambarkan letak bayangan benda yang dihasilkan oleh cermin cembung apabila benda berada di ruang 1, yakni antara titik kelengkungan cermin dan titik fokus! (Gunakan sinar-sinar istimewa) Sebuah benda terletak 100 cm di depan cermin cekung yang memiliki titik fokus 60 cm. Tentukan letak bayangan benda tersebut! C3 C3 3.5.2 Validitas Sarwono (2006: 99) menyatakan suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang diperoleh peneliti. Adapun rumus Pearson dimaksud adalah sebagai berikut : = ( )( ) ( ( ) )( ( ) ) (4) (Arikunto,2010:171) Keterangan : r XY = Koefisien korelasi yang dicari X = Nilai Variabel 1 Y = Nilai Variabel 2 N = Jumlah responden/banyaknya subjek pemilik nilai Kriteria pengujiannya adalah suatu tes dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Dengan membandingkan harga r hitung dengan r tabel setiap item soal diperoleh bahwa r hitung > r tabel.
31 Dalam penelitian ini, item tes hasil belajar dikatakan valid apabalia koefisien validitasnya yaitu r > 0,413 dan item tes hasil belajar dikatakan tidak valid apabila r < 0,413. Uji validitas dilakukan pada kelas VIII 3 dengan jumlah responden sebanyak 23 orang. Koefisien validitas pada item tes sapat dilihat pada tabel seperti dibawah ini: Tabel 6 Validitas Setiap Item Tes Nomor item tes Koefisien korelasi (r hitung ) Kriteria 1 0.552 Valid 2 0.442 Valid 3 0,156 Tidak Valid 4 0,170 Tidak Valid 5 0.561 Valid 6 0.503 Valid 7 0,282 Tidak Valid 8 0,103 Tidak Valid 9 0,204 Tidak Valid 10 0 Tidak Valid 11 0.518 Valid 12 0,049 Tidak Valid 13 0.617 Valid 14 0.458 Valid 15 0.549 Valid 16 0.673 Valid 17 0.490 Valid 18 0.462 Valid 19 0,334 Tidak Valid Sumber : Analisis koefisien validitas tiap item tes pada lampiran 6 3.5.3 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran
32 dan hasilnya Sarwono (2006:100). Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Pengujian reliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Yaitu sebagai berikut : Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir soal = Jumlah varians skor tiap-tiap item = 1 (5) (Arikunto, 2010:180) = Varians total a. Untuk menghitung varians total setiap item digunakan persamaan berikut : = (6) Hasil perhitungan varians setiap item soal dapat dilihat pada tabel ini: Tabel 7 Nilai Varians Setiap Item Soal Nomor Soal Varians 1 0,98 2 0,25 3 0,33 4 3,79 5 1,03 6 15,24 7 0.33 8 2,85 9 15,24
33 10 1,49 11 8,24 Jumlah 49,82 Sumber : Analisis Varians Setiap Item Soal Pada Lampiran 6 b. Menghitung reliabilitas tes Riduwan (2010:228) Setelah diperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan angka tersebut dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel 8 Interpretasi Nilai r Nilai r Keterangan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Cukup 0,60-0,799 Tinggi 0,80-1,000 Sangat Tinggi Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas tes adalah 0,699. Nilai reliabilitas tes termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Normalitas Data Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik. Pengujian normalitas data ini bertjuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi dengan normal atau tidak. Statistik uji yang akan digunakan adalah rumus Chi kuadrat = ( ) (7)
34 (Arikunto, 2010:312) Keterangan : = Harga Chi kuadrat yang dicari = Frekuensi yang ada ( frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan) = Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori 3.6.2 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogentias varians dengan tes Barlett a) Menentukan varians gabungan dari semua sampel = () ( ) (8) b) Menentukan harga satuan B =(log ) ( 1) (9) c) =ln10 ( 1)log (10) Dimana : ln 10 = 2.3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli daripada bilangan 10 d) Menghitung harga Chi-Kuadrat (X) dengan rumus : =2,3026 ( 1)log (11) (Arikunto, 2010 :319) 3.6.3 Pengujian Hipotesis Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji (Sarwono, 2006:43). Pengujian hipotesis untuk membandingkan dua objek dalam penelitian. Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian
35 hipotesis. Data yang telah digunakan untuk menguji normalitas dan homogenitas digunakan juga untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis kovarian. Skor hasil belajar siswa berupa pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diuji dengan menggunakan analisis kovarian atau anakova, dengan rumus berikut : Langkah 1 : Menghitung jumlah kuadrat total JK T untuk variable; X, Y, XY JK = Y ( ) (12) Langkah 2 : Menghitung jumlah kuadrat JK D untuk variabel X, Y, XY JK () = X ( ) (13) Langkah 3 : Menghitung jumlah kuadrat residu total, dalam kelompok, antar kelompok Jkres = Jkt () (14) Jkres = Jkd () (15) Jkres =Jkres Jkres (16) Langkah 4 : menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam kelompok, antar kelompok = 2 (17) = 1 (18)
36 = 1 (19) Langkah 5 : Menghitung varians residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu kelompok (Mkers a ) = (20) Langkah 6 : Menghitung rasio F residu (F) = (21) Keterangan : F = rasio F residu Mkres a = Varians kuadrat residu Mkres d = Varians residu pada antar kelompok (Arikunto, 2010:457) Kriteria pengujian : pengujian hipotesis ini berdasarkan pada hipotesis statistik penelitian. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : H 0 : µ0 = µ1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis metode pictorial riddle dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. H a : µ0 > µ1 terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis metode pictorial riddle dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. (Arikunto, 2010:47)