MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

BAB III LANDASAN TEORI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

IV METODE PENELITIAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

TIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dan objek penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

IV. METODE PENELITIAN

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

III. METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MUHAMMAD TAUFIQ

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

CARA-CARA UNTUK MEMUDAHKAN PEMBUATAN ALTERNATIF BUDGET TAHUNAN DAN PROYEKSI KEUANGAN PROYEK

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

ANALISIS INVESTASI HUNIAN KOS DI DARMO PERMAI SELATAN

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR

SESI 11 Internal Rate of Return

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Kuliah ke-2 Ekonomi Teknik Biaya, Keuntungan, dan Aliran Kas (Cost, Benefit, dan Cashflow) Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

EVALUASI INVESTASI RUKO

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

IV METODOLOGI PENELITIAN

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

EKONOMI TEKNIK PERBANDINGAN BIAYA DAN MANFAAT BC RATIO, IRR, NET BENEFIT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

III. METODE PENELITIAN

EVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

MODEL ANALISIS INVESTASI PENGEMBANG PERUMAHAN

BAB III LANDASAN TEORI

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA Bernard Julius Seto 1, Danny Sungko 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Meningkatnya kebutuhan akan perumahan sederhana memunculkan peluang investasi. Dengan metode investasi proyek perumahan sederhana yang tepat maka investor dapat memperoleh tingkat pengembalian modal yang layak. Untuk itu, diperlukan sebuah model yang dapat digunakan untuk melakukan studi kelayakan dari sebuah rencana investasi proyek perumahan sederhana. Pengguna model studi kelayakan ini dapat dengan secara subjektif memasukkan nilai input sesuai dengan rencana investasi proyek perumahan sederhana yang dimiliki pengguna. Model ini berupa program sederhana menggunakan Microsoft Excel yang akan menghitung nilai Internal Rate of Return. Tiga skenario cash flow dalam model ini dibuat untuk optimistic cash flow, most-likely cash flow, dan pessimistic cash flow yang dibuat sesuai dengan rencana investasi pengguna. Kelayakan sebuah rencana investasi proyek perumahan sederhana akan dilihat dari tingkat Internal Rate of Return yang dibandingkan dengan Minimum Attractive Rate of Return. Hasil perbandingan ini kemudian akan digunakan oleh para investor atau developer sebagai bahan pengambilan keputusan. KATA KUNCI: model, Internal Rate of Return, Minimum Attractive Rate of Return, cash flow, optimistic, most-likely, pessimistic. 1. PENDAHULUAN Meningkatnya kebutuhan akan perumahan sederhana memunculkan peluang investasi. Perlu adanya studi lebih lanjut tentang kelayakan investasi ini, dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat tingkat menengah kebawah yang menjadi konsumen dari proyek perumahan sederhana ini. Dengan metode investasi perumahan yang tepat maka investor dapat memperoleh pengembalian modal yang layak. Dalam menentukan ketepatan rencana investasi proyek perumahan sederhana, maka diperlukan sebuah model yang menghitung tingkat pengembalian modal (Rate of Return) dari rencana investasi tersebut. Nilai Internal Rate of Return kemudian akan dibandingkan dengan Minimum Attractive Rate of Return yang telah ditentukan oleh investor. Hasil perbandingan ini kemudian akan digunakan oleh para investor sebagai bahan pengambilan keputusan. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, bernard.jseto@gmail.com 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, dannysungko@gmail.com 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, alifrat@petra.ac.id 1

2. LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Maka pengertian dari model studi kelayakan rencana investasi proyek perumahan sederhana adalah sebuah pola yang akan meneliti rencana investasi proyek perumahan sederhana untuk menentukan layak tidaknya rencana investasi tersebut dilaksanakan. Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 11/ PERMEN/ M/ 2008 tentang Pedoman Peserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman, rumah sederhana adalah rumah yang tidak bersusun dengan luas lantai bangunan tidak lebih dari 70m 2 yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling 54 m 2 sampai 200 m 2 dan biaya pembangunan per m 2 tidak melebihi dari harga satuan per m 2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas kelas C yang berlaku. Berdasarkan Standarisasi Harga Barang dan Jasa Nomor 79 Tahun 2014, pedoman perhitungan harga satuan tertinggi bangunan rumah dinas kelas C adalah Rp. 3.688.000,-. 2.1 Internal Rate of Return (IRR) Apabila kita melakukan suatu investasi maka ada saat tertentu dimana terjadi keseimbangan antara semua pengeluaran yang terjadi dengan semua pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut. Keseimbangan ini akan terjadi pada tingkat pengembalian (yang sering dinyatakan sebagai tingkat bunga) tertentu. Tingkat bunga yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran dan semua pemasukan pada suatu periode tertentu disebut dengan Internal Rate of Return yang biasa disingkat dengan IRR. Dengan kata lain, IRR adalah suatu tingkat penghasilan yang mengakibatkan nilai Net Present Value (NPV) dari suatu investasi sama dengan nol. Secara matematis hal ini dapat dinyatakan (Blank, Tarquin, 2002): Dimana: NPV = Net Present Value Ct = Cash Flow dalam periode t Co = Cash Flow dalam periode 0 T = Periode waktu t = Periode waktu r = Rate of Return dari proyek atau investasi tersebut 2.2 Minimum Attractive Rate of Return (MARR) Menurut Pujawan (2012), tingkat bunga yang dipakai patokan dasar dalam mengevaluasi dan membandingkan dari berbagai alternatif dinamakan MARR (Minimum Attractive Rate of Return). MARR ini adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga yang bisa diterima oleh investor. Dengan kata lain bila suatu investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian (Rate of Return) yang lebih kecil dari MARR maka investasi tersebut dinilai tidak ekonomis sehingga tidak layak untuk dikerjakan. 2

Nilai MARR akan berbeda untuk setiap proyek investasi dan bidang usaha. Dalam menentukan nilai MARR, banyak faktor yang harus diperhitungkan. Selain itu, nilai MARR tidak memiliki suatu nilai pasti karena nilai MARR dapat diubah sesuai jenis pekerjaan dan bidang usaha. Nilai MARR ditentukan oleh kebijakan dari setiap perusahaan, sehingga nilai MARR pada masing masing perusahaan akan berbeda. 2.3 Cash Flow Menurut Blank dan Tarquin (2002), cash flow dapat didefinisikan sebagai aliran uang yang terdiri dari pemasukan (Inflow) dan pengeluaran (outflow). Setiap orang atau perusahaan menerima uang masuk berupa pemasukan dan keuntungan (inflow) dan juga mengeluarkan uang berupa biaya (outflow). Penerimaan dan pengeluaran ini adalah cash flow dengan pemasukan dihitung secara positif, dan pengeluaran dihitung negatif. Cash flow selalu terjadi pada suatu satuan waktu seperti 1 bulan atau 1 tahun. Adapun beberapa contoh dari estimasi cash inflow seperti: - Pendapatan - Penghematan pada operating costs - Salvage value dari asset - Penghematan dari pajak penghasilan - Penghematan dari construction cost dan facility cost Sedangkan contoh untuk estimasi cash outflow adalah: - First Cost dari asset - Engineering design costs - Operating costs - Biaya perawatan dan renovasi - Bunga pinjaman - Biaya perbaikan yang terduga maupun tak terduga - Pajak penghasilan Karena aliran cash flow biasanya terjadi dalam waktu yang bervariasi dalam sebuah timeline, maka Blank & Tarquin (2002) membuat sebuah asumsi yang memudahkan perhitungan yaitu: End of period convention yang berarti bahwa semua cash flows diasumsikan terjadi pada akhir dari sebuah timeline. Ketika beberapa pemasukan dan pengeluaran terjadi dalam sebuah timeline, net cashflow dari cash flow ini diasumsikan terjadi pada akhir timeline. Sebagai contoh, apabila sebuah tabungan dilakukan pada 1 Juli 2002 dan penarikan dilakukan 1 Juli pada tiap tahun berikutnya untuk 10 tahun. Maka, end of period berarti akhir dari timeline, bukan akhir dari hari kalender. 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Gambar 1 ditampilkan proses dari model rencana investasi proyek perumahan sederhana dari proses input data hingga diperoleh nilai IRR dari 3 skenario cash flow. Nilai IRR dari 3 skenario cash flow ini kemudian akan dibandingkan dengan nilai MARR sebagai bahan pengambilan keputusan. 3

Gambar 1. Proses Model Proses dimulai dengan menghitung jumlah unit rumah, diawali dengan proses meng-input data luas tanah total dalam m2, luas tanah per unit dalam m2 dan luas jalan dalam %. Luas jalan yang ideal berkisar antara 20 30 %. Data luas tanah total dan luas jalan akan di proses dengan cara mengurangi luas tanah total dengan luas jalan yang kemudian akan menghasilkan luas tanah total untuk satu unit rumah saja. Setelah itu, hasil perhitungan ini akan dibagi dengan data luas tanah per unit dan menghasilkan jumlah unit rumah yang dapat dibangun pada lahan. 4

Pada tahap perhitungan harga jual per kavling ini proses akan dimulai dengan melakukan input data biaya beli lahan, biaya pembangunan, biaya pemasaran, biaya perijinan dan prasarana, biaya pemeliharaan, biaya overhead dan jumlah profit. Biaya prasarana yang di-input meliputi biaya persiapan lahan, pembangunan jalan akses, mekanikal dan elektrikal total, dan penghijauan. Proses dimulai dengan menjumlahkan semua item pada cash outflow yang meliputi biaya beli lahan, biaya pembangunan, biaya pemasaran, biaya perijinan dan prasarana, biaya pemeliharaan dan biaya overhead. Kemudian hasil dari penjumlahan ini akan dibagi dengan jumlah unit rumah yang telah diproses sebelumnya dan akan menghasilkan biaya per unit. Biaya per unit selanjutnya akan dikalikan dengan input jumlah profit (dalam %) sehingga menghasilkan total profit dari biaya per unit. Pada akhirnya, biaya per unit akan ditambah dengan total profit per unit yang akan menghasilkan harga jual per unit. Setelah tahap perhitungan jumlah unit rumah dan harga jual per unit selesai dilakukan, para investor atau pengguna model akan menyusun cash flow rencana proyek perumahan sederhana. Cash flow disini meliputi cash flow pada 3 skenario yaitu optimistic, most-likely, dan pessimistic. Perhitungan nilai IRR pada Microsoft Excel dimulai dengan menyusun sebuah cash flow dalam bentuk tabel. Kemudian, setiap bilangan pada timeline cash flow tersebut dijumlahkan menjadi net cash flow. Net cash flow inilah yang kemudian akan digunakan di dalam formula = IRR (values) untuk menghitung nilai IRR dari cash flow tabel tersebut. Setelah diperoleh nilai IRR dari 3 skenario cash flow, nilai IRR dari 3 skenario ini akan dibandingkan dengan nilai MARR yang telah ditentukan oleh pengguna model (developer atau investor). Hasil perbandingan inilah yang kemudia akan dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. 4. PEMBAHASAN Cara pemakaian model terhadap sebuah rencana investasi proyek perumahan sederhana. Adapun input dan cash flow pada contoh penggunaan model rencana investasi proyek perumahan sederhana ini akan berisi asumsi asumsi data dari penulis. Optimistic cash flow adalah menggambarkan skenario dengan kondisi terbaik yang dilihat dari tingkat penjualan unit rumah, diasumsikan memiliki masa investasi selama 18 bulan atau 1,5 tahun (Tabel 1) dan semua unit rumah habis terjual serta selesai masa pemeliharaannya pada pertengahan tahun kedua. Most-likely cash flow adalah menggambarkan skenario dengan kondisi rata rata yang dilihat dari tingkat penjualan unit rumah, memiliki masa investasi selama 24 bulan atau 2 tahun dan semua unit rumah habis terjual menjelang akhir tahun kedua serta semua masa pemeliharaan selesai pada akhir tahun kedua. Pessimistic cash flow adalah menggambarkan skenario dengan kondisi terburuk yang dilihat dari tingkat penjualan unit rumah, memiliki masa investasi selama 36 bulan atau 3 tahun dan semua unit rumah habis terjual menjelang akhir tahun ketiga dan semua masa pemeliharaan selesai pada akhir tahun ketiga. Cash outflow dari contoh rencana investasi proyek perumahan sederhana ini akan meliputi biaya beli tanah, biaya desain, biaya pemasaran, biaya perijinan dan prasarana, biaya pembangunan unit rumah, biaya pemeliharaan selama 3 bulan, dan biaya overhead. 5

Cash inflow dari contoh rencana investasi proyek perumahan sederhana ini diasumsikan terdiri dari uang muka sebesar 30% dan uang angsuran sebesar 23,33 % sebanyak 3 kali dari harga jual per unit untuk setiap unit rumah yang laku terjual. Tabel 1. Optimistic Cash Flow No Keterangan Cash outflow Akhir Bulan ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 B. Lahan 1,250,000,000 2 B. Design 77,000,000 3 B. Pemasaran 30,000,000 4 B. Perijinan & prasarana 177,500,000 Pembangunan: 5 Unit 1 81,666,667 81,666,667 81,666,667 6 Unit 2 81,666,667 81,666,667 81,666,667 7 Unit 3 81,666,667 81,666,667 81,666,667 8 Unit 4 81,666,667 81,666,667 81,666,667 9 Unit 5 81,666,667 81,666,667 81,666,667 10 Unit 6 81,666,667 81,666,667 81,666,667 11 Unit 7 12 Unit 8 13 Unit 9 14 Unit 10 15 B. Pemeliharaan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 16 B. Overhead 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 Cash inflow 17 UM unit 1 (30%) 166,842,000 18 UM unit 2 (30%) 166,842,000 19 UM unit 3 (30%) 166,842,000 20 UM unit 4 (30%) 166,842,000 21 UM unit 5 (30%) 166,842,000 22 UM unit 6 (30%) 166,842,000 23 UM unit 7 (30%) 166,842,000 24 UM unit 8 (30%) 166,842,000 25 UM unit 9 (30%) 26 UM unit 10 (30%) 27 Angsuran unit 1 129,766,000 129,766,000 129,766,000 28 Angsuran unit 2 129,766,000 129,766,000 129,766,000 29 Angsuran unit 3 129,766,000 129,766,000 129,766,000 30 Angsuran unit 4 129,766,000 129,766,000 129,766,000 31 Angsuran unit 5 129,766,000 129,766,000 129,766,000 32 Angsuran unit 6 129,766,000 129,766,000 129,766,000 33 Angsuran unit 7 34 Angsuran unit 8 35 Angsuran unit 9 17 Angsuran unit 10 Net Cash Flow (1,337,000,000) 323,684,000 (91,301,333) 419,882,667 182,397,333 81,198,667 384,882,667 81,198,667 81,198,667 414,882,667 No Keterangan Cash outflow Akhir Bulan ke- 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 B. Lahan 2 B. Design 3 B. Pemasaran 30,000,000 4 B. Perijinan & prasarana Pembangunan: 5 Unit 1 6 Unit 2 7 Unit 3 8 Unit 4 9 Unit 5 10 Unit 6 11 Unit 7 81,666,667 81,666,667 81,666,667 12 Unit 8 81,666,667 81,666,667 81,666,667 13 Unit 9 81,666,667 81,666,667 81,666,667 14 Unit 10 81,666,667 81,666,667 81,666,667 15 B. Pemeliharaan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 16 B. Overhead 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 Cash inflow 17 UM unit 1 (30%) 18 UM unit 2 (30%) 19 UM unit 3 (30%) 20 UM unit 4 (30%) 21 UM unit 5 (30%) 22 UM unit 6 (30%) 23 UM unit 7 (30%) 24 UM unit 8 (30%) 25 UM unit 9 (30%) 166,842,000 26 UM unit 10 (30%) 166,842,000 27 Angsuran unit 1 28 Angsuran unit 2 29 Angsuran unit 3 30 Angsuran unit 4 31 Angsuran unit 5 32 Angsuran unit 6 33 Angsuran unit 7 129,766,000 129,766,000 129,766,000 34 Angsuran unit 8 129,766,000 129,766,000 129,766,000 35 Angsuran unit 9 129,766,000 129,766,000 129,766,000 17 Angsuran unit 10 129,766,000 129,766,000 129,766,000 Net Cash Flow 81,198,667 81,198,667 384,882,666.67 81,198,666.67 81,198,666.67 81,198,666.67 (15,000,000.00) (15,000,000.00) (15,000,000.00) Setelah 3 skenario cash flow selesai disusun, model akan menampilkan nilai IRR dan keterangan tentang kondisi nilai IRR tersebut (Tabel 2). Apabila nilai IRR yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai MARR, maka model akan menampilkan kata OK. Sebaliknya apabila nilai IRR lebih 6

kecil dari nilai MARR, maka model akan menampilkan kata NOT OK. Tampilan model dapat dilihat pada Tabel 2. INPUT : Tabel 2. Tampilan Model Luas tanah total : 1250 m 2 Luas tanah /unit : 100 m 2 Luas bangunan /unit : 70 m 2 Luas jalan : 20 % Biaya beli tanah : 1,000,000 /m 2 Biaya design : 77,000,000 LS Biaya pemasaran : 30,000,000 / 6 bulan Biaya perijinan dan prasarana : 177,500,000 LS Biaya pembangunan : 3,500,000 /m 2 Biaya pemeliharaan : 5,000,000 / bulan Biaya overhead : 10,000,000 / bulan Profit : 20 % MARR : 7% PROCESS Jumlah unit kavling : 10 Harga jual / kavling : 556,140,000 Uang Muka (30%) : 166,842,000 Angsuran (3X) : 129,766,000 OUTPUT IRR : Optimistic : 11.17% OK Most Likely : 7.61% OK Pesimistic : 3.50% NOT OK 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengambilan keputusan investasi dapat dipertimbangkan dengan melihat hasil perhitungan nilai IRR oleh model ini, terhadap 3 skenario cash flow rencana investasi proyek perumahan sederhana. Hasil perhitungan 3 nilai IRR ini masing masing memiliki keterangan OK atau NOT OK, yang ditentukan melalui perbandingan nilai IRR tersebut dengan nilai MARR yang telah ditentukan oleh pengguna (developer atau investor). Investor yang menggunakan model ini dapat memutuskan untuk menjalankan sebuah rencana investasi. Model ini hanya membantu investor untuk melakukan studi kelayakan terhadap sebuah rencana investasi dan memberi bahan pertimbangan untuk rencana investasi tersebut. Pada contoh skenario yang telah digambarkan pada Bab 4, menghasilkan nilai optimistic IRR sebesar 12.520 % MARR (= 7%), most-likely IRR sebesar 7.61 % MARR (= 7%), dan pessimistic IRR sebesar 3.5 % MARR (= 7%). Dengan mempertimbangkan ketiga nilai IRR ini, maka rencana investasi proyek perumahan sederhana ini layak untuk dilakukan 7

5.2 Saran Jika investor merencanakan sebuah investasi dengan metode pembayaran unit rumah yang berbeda dengan metode yang digunakan penulis, maka pengguna harus melakukan modifikasi pada tahap process dan susunan cash inflow agar disesuaikan dengan metode milik pengguna. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada bagian Net Cash Flow, bagian ini berfungsi menjumlahkan semua cash outflow dan cash inflow dalam setiap timeline yang kemudian digunakan dalam formula IRR. Sehingga tidak menjadi masalah apabila pengguna memiliki susunan cash outflow dan cash inflow yang berbeda dengan penulis. 6. DAFTAR REFERENSI Menteri Negara Perumahan Rakyat. (2008). Pedoman Peserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman. Nomor: 11/ PERMEN/ M/ 2008. Pemerintah Kabupaten Bantul. (2014). Standarisasi Harga Barang dan Jasa. Nomor: 79. Tarquin, A., Blank, L. (2002). Engineering Economy, McGraw-Hill, New York. Pujawan, I.N. (2012). Ekonomi Teknik, Guna Widya, Surabaya. 8