BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak di teliti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti, 1989 ; 32). Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Tujuan penelitian

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Januari 2013, bertempat di SMK Negeri 1 Gorontalo kelas XI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta

BAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dipakai dalam sebuah penelitian, yakni suatu cara untuk mencapai tujuan penelitian (research). Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Wirano Surakhmad (1998:131) bahwa: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatua sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta serta hubungan antar fenomena yang dihadapi. Hal ini selaras dengan definisi yang diungkapkan oleh Whitney (1960:63) adalah sebagai berikut Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. B. Variabel Peneltian Variabel adalah gejala yang bervariasi, sedangkan gejala itu adalah objek penelitian. Jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Sudjana (1991:3) mengemukakan mengenai definisi variabel adalah sebagai berikut 31

3 Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai cara individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif. Adapun variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah perlakuan yang sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas atau pengaruhnya terhadap variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Berdasarkan penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor sebagai variabel bebas (independent variable). Keterampilan Baris Berbaris sebagai variabel terikat (dependent variable). X R x Y Y X = Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Y = Keterampilan baris berbaris X x Y = Hubungan X dan Y C. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Data merupakan seperangkat fakta atau angka yang berhubungan dengan kejadian atau kenyataan yang dapat dikenali dan dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: data mengenai kemampuan gerak dasar lokomotor peserta ekstarkulikuler

33 paskibra berdasarkan program pembelajaran baris berbaris pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jonggol Bogor.. Sumber Data Menurut Suharsini Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis test dan pengukuran. Yang pertama adalah Borrow Motor Ability Tes digunakan untuk mengukur kemampuan motorik peserta paskibra, yang kedua adalah tes keterampilan baris berbaris yang digunakan untuk mengukur keterampilan baris berbaris peserta paskibra. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini, yang dimaksud populasi adalah peserta paskibra SMA Negeri 1 Jonggol. Beradasrkan observasi populasi penelitian ini sebanyak 30 orang dengan perincian sebagai berikut: a. Peserta Paskibra Laki laki sebanyak 15 orang. b. Peserta Paskibra Perempuan sebanyak 15 orang.. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan sampel penelitian yang ada, yakni 30 orang, maka penulis menggunakan seluruh dari sampel yang ada. E. Teknik Pengumpulan Data

34 Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, penulis menggunakan teknik observasi non partisipatif (test). Teknik ini digunakan untuk mengukur kemampuan individu. Dan teknik tersebut digunakan sebagai alat pengumpul datanya adalah sebagai berikut: 1. Tes dan Mengukur Tes atau suatu alat ukur harus dapat memenuhi dua syarat utama. Tes tersebut harus valid (sah) dan reliabel (dapat dipercaya). Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur atau sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya, meter, dikatakan valid apabila memang untuk mengukur jarak. Variabel suatu alat ukur merupakan salah satu syarat mutlak dalam menentukan perngaruh variabel yang satu terhadap variabel variabel lainnya. Disamping satu tingkat reliabilitasnya juga merupakan syarat untuk suatu alat ukur. Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Motor Ability Test. Nelson dan Johsnson (1969) dalam Nurhasan (000), mengemukakan tentang kegunaan tes General Motor Ability adalah sebagai berikut: a. Sebagai alat untuk mengelompokkan siswa siswi ke dalam kelompok yang homogen. b. Sebagai alat untuk mendiagnosa terhadap kekurangan kekurangan mengenai kemampuan gerak. c. Sebagai bentuk motivasi siswa sehingga ia mampu menilai satus dirinya dan catatan mengenai perkembangannya.

35 d. Sebagai salah satu dari sekian banyak pengukuran untuk prognosis tujuan. e. Sebagai suatu tes kemampuan fisik. Jenis tes General Motor Ability ini terbagi ke dalam dua bagian yaitu (1). Carpenter Motor Ability test dan (). Borrow Motor Ability tes. Pada kesempatan, penulis memfokuskan pengukuran sampel pada tes kedua yaitu Borrow Motor Ability Test. Dengan level tes adalah salah satu di anataranya adalah untuk siswa Sekolah Lanjutan Tingat atas. Tes ini terdiri dari: 1) Standing Broad Jump ) Zig-zag Run 3) Lari Cepat 50 meter Dengan alat ukur ini, penulis akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Adapun tata cara pelaksanaan baterai tes Borrow Ability Test adalah sebagai berikut: 1) Standing Broad Jump (Lompat Jauh Tanpa Lompatan) a. Tujuan Untuk mengukur komponen power tungkai. b. Alat / fasilitas 1. Bak lompat jauh. Meteran 3. Bendera Juri c. Tata cara Pelaksanaan Tes

36 Testee berdiri pada papan tolakan dengan mengambil sikap lutut dibengkokkan membentuk sudut 45 derajat, kedua lengan lurus berada dibelakang badan. Setelah sikap ini dianggap cukup testee langsung menolakkan kedua kaki (seperti mendarat pada lompat jauh). Lompatan dilakukan sebanyak tiga kali. d. Penilaian / Cara Menskor Hasil lompatan terjauh diukur dari papan tolakan sampai pendaratan kaki terdekat dengan papan tolakan. Skor yang diambil dari ketiga kali lompatan adalah skor tertinggi. ) Zig zag Run a. Tujuan Untuk mengukur kelincahan motorik seseorang. b. Alat / fasilitas 1. Tonggak. Stopwatch 3. Diagram c. Tata cara Pelaksanaan Tes Testee berdiri dibelakang garis start, bila ada aba aba YA, testee berlari secepat mungkit mengikuti arah panah sesuai dengan diagram sapai garis finish. Testee diberi kesempatan melakukan tes ini sebanyak tiga kali

37 kesempatan. Testee gagal apabila menggeserkan tonggak, tidak sesuai pada diagram tes tersebut. d. Penilaian / Cara Menskor Catat waktu tempuh yang terbaik dari ketiga kali percobaan dan dicatat sampai 1/10 detik. 3) Lari Cepat 50 Meter a. Tujuan Untuk mengukur kecepatan. b. Alat / fasilitas 1. Stopwatch. Lintasan yang berjarak 50 meter 3. Peluit/Bendera start c. Tata cara Pelaksanaan Tes Testee lari secepat mungkin dengan menempuh jarak 60 yard 50 m. testee diberi kesempatan melakukan tes ini hanya satu kali. d. Penilaian / Cara Menskor Waktu dari mulai aba aba YA sampai testee tersebut melewati batas finish. Waktu dicatat sampai 1/10 detik. Cara menskor keseluruhan (batre) dari Tes Borrow Motor Ability digunakan rumus (General Motor Ability Scoring), yaitu:, (standing broad jump) + 1,6 (zig zag run) + lari cepat 50 meter.

38 F. Tes Keterampilan Baris Berbaris Tes ini dipakai untuk mengetahui sejauhmana keterampilan baris berbaris yang dimiliki oleh peserta Paskibra. Dengan tes ini, penulis akan mendapatkan data mengenai keterampilan baris berbaris peserta Paskibra SMAN 1 Jonggol Kabupaten Bogor. Dalam menyusun tes keterampilan baris berbaris ini, penulis berpedoman kepada Surat Keputusan Pangab nomor: Skep/661/XI/1985 tanggal 8 Oktober 1985 tentang Peraturan Baris Berbaris Angkatan Bersenjata (PBB-AB). Namun dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi penelitian. Tes ini terdiri dari 17 butir yang secara garis besar terbagi dalam 3 (tiga) kategori gerakan yakni Gerakan Dasar, Gerakan Perubahan Arah dan Gerakan Jalan. Tatacara pelaksanaan tes keterampilan baris berbaris berikut cara penskorannya terdapat dalam lampiran. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes dan Pengukuran (Sumber; Barry L.Jhonson:1969) a. Uji Validitas Tes dan Pengukuran 1.. 3. Standing Broad Jump Zig Zag Run Lari 50 meter 0,996 0,996 0,997 b. Uji Reliabilitas Tes dan Pengukuran 1.. 3. Standing Broad Jump Zig Zag Run Lari 50 meter 0,895 0,795 0,88

39. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Keterampilan Baris Berbaris a. Uji Validitas Tes Keterampilan Baris Berbaris Koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu: r = n XY ( X )( Y ) { n X ( X ) } n Y ( Y ) { } n = Banyaknya Responden X = Nilai tiap butir tes Y = Nilai Total Tes Butir soal dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Apabila semua butir soal dinyatakan valid sehingga tes keterampilan baris berbaris ini dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Tes Keterampilan Baris berbaris Tes keterampilan baris berbaris ini adalah instrument yang penulis gunakan untuk mengukur keterampilan baris berbaris peserta Paskibra. Tes ini terdiri dari 17 butir soal. Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alfa. Rumus alfa digunakan untuk instrument yang dapat diberikan skor dari mulai 0,1,,3,4 dan seterusnya, bukan untuk skor yang nilainya 0 dan 1. rumus alfa tersebut adalah sebagai berikut: r k σ b = k 1 σ t 11 1

40 r 11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyak butir tes σ b = Jumlah varians butir σ t = Varians total 1. Langkah pertama dari uji reliabilitas ini adalah mencari varians tiap butir tes, varians tiap butir tes dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: σ = X N ( X ) N σ = varians butir soal X = Nilai tiap butir tes ΣX² = Jumlah Kuadrat nilai tiap butir tes ΣX = Jumlah nilai keseluruhan item soal N = Banyaknya responden. Langkah kedua adalah mencari varians total, varians total dengan menggunakan rumus sebagai berikut: σ t dihitung σ = Y N ( Y ) N σ = varians butir soal Y = Nilai total tes

41 ΣY² = Jumlah kuadrat nilai total tes ΣY = Jumlah Keseluruhan nilai total tes N = Banyaknya responden 3. Langkah ketiga adalah menghitung realibilitas instrumen, dihitung degan menggunakan rumus alfa, perhitungannya adalah sebagai berikut: r k σ b = k 1 σ t 11 1 r 11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyak butir tes σ b = Jumlah varians butir σ t = Varians total G. Analisis Data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi empat cara pengolahan data. Hal ini dilakukan untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian yang penulis ajukan. Adapun pertanyaan penelitian berikut analisis datanya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan gerak dasar lokomotor pasukan pengibar bendera di SMA Negeri 1 Jonggol. b. Bagaimana peningkatan keterampilan baris berbaris pasukan pengibar bendera di SMA Negeri 1 Jonggol.

4 Analisis data yang penulis gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian point a dan b adalah: Pertama, menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku dari hasil tes kemampuan gerak dasar lokomotor, kemudian menentukan presentasi kemampuan gerak dasar lokomotor. Presentasi kemampuan gerak dasar lokomotor merupakan pengelompokan skor tiap sampel. Kategori pengelompokan tersebut dilakukan dengan menggunakan Patokan Acuan Norma (PAN). Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil penguuran seorang siswa terhadap siswa lain dalam kelompoknya. Pendekatan acuan pnelitian ini ditentukan dengan menetapkan patokan pembandingnya semata mata diambil dari kenyataan yang sesungguhnya pada saat pengukuran itu dilaksanakan yaitu berupa hasil pengukuran yang diperoleh dari para siswa itu sendiri. Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan apa adanya, tidak negaitkan dengan hal- hal yang terletak diluar hasil hasil pengukuran dari kelompok siswa itu. Ukuran statistika yang digunakan dalam penilaian acuan norma yaitu nilai rata rata (mean) dan simpangan baku. Nilai rata-rata adalah suatu nilai yang akan menggambarkan mengenai kemampuan kelompok secara keseluruhan, sedangkan simpangan baku merupakan ukuran penyebaran yang distandarkan yang bertolak dari nilai rata-rata. Makin besar simpangan baku kelompok berarti penyebaran skor skor dari kelompok itu makin jauh dari nilai rata-ratanya. Atau dengan kata lain keadaan skor skor kelompok itu makin heterogen. Sebaliknya apabila makin kecil simpangan baku suatu kelompok berarti penyebaran skor skor dari

43 kelompok itu makin mendekati nilai rata-ratanya atau dapat dikemukakan bahwa keadaan skor skor pada kelompok itu makin homogen. Kedua, menghitung presentasi kemampuan gerak dasar lokomotor. Presentasi kemampuan gerak dasar lokomotor merupakan pengelompokan skor tiap kategori pengelompokan tersebut dilakukan menggunakan Patokan Acuan Norma (PAN). Kategorinya dibagi menjadi lima kelompok yaitu Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang Sekali. c. Bagaimana perbedaan kemampuan keterampilan baris berbaris antara yang memiliki keterampilan gerak dasar yang rendah dengan yang tinggi di SMA Negeri 1 Jonggol. Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis menggunakan rencana analisis data dengan menggunakan Uji perbedaan rata rata (Uji t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keterampilan baris berbaris yang memiliki keterampilan gerak dasar rendah dengan gerak dasar tinggi. t hitung = s x 1 x 1 1 1 + n n n 1 = Jumlah Sampel yang memiliki keterampilan gerak dasar yang rendah n = Jumlah Sampel yang memiliki keterampilan gerak dasar yang tinggi x 1 = Jumlah Sampel yang memiliki keterampilan gerak dasar yang rendah x = Jumlah Sampel yang memiliki keterampilan gerak dasar yang tinggi s = Simpangan baku

44 Untuk mengetahui hubungan kemampuan gerak dasar lokomotor terhadap peningkatan keterampilan baris berbaris, penulis menggunakan uji korelasi. Rumus yang digunakan yaitu product moment, sebagai berikut: r xy = n XY X Y { n X ( X ) } n Y ( Y ) { } r xy = Koefisien korelasi pearson X y n = Nilai kemampuan gerak dasar lokomotor = Nilai keterampilan baris berbaris = Banyaknya responden Interprestasi yang digunakan untuk menilai derajat keeratan hubungan dari variabel yang ada adalah dengan menggunakan interprestasi nilai koefisien korelasi yang dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3. Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,0 0,0 0,40 0,40 0,70 0,70 0,90 0,90 1,00 Tingkat Hubungan Kecil Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi