PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN SENAM AEROBIC INTENSITAS SEDANG DAN TINGGI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN. Naskah Publikasi. Disusun oleh :

PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA PESERTA SANGGAR SENAM ONO AEROBIC DI SALATIGA

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.

PENDAHULUAN METODE DAN BAHAN

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN INTENSITAS TINGGI TERHADAP PERSENTASE LEMAK BADAN DAN LEAN BODY WEIGHT

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 2,1 milyar dan hal ini pada gilirannya akan berakibat pada

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

KEBUGARAN. Nani Cahyani Sudarsono. pengantar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan penelitian ini yaitu fat loss programme dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Senam aerobik banyak diminati oleh masyarakat sebagai alternatif

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA PESERTA SANGGAR SENAM ONO AEROBIC DI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lalu bagaimana peran olahraga dalam mencapai tingkat kebugaran optimal?

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

PERBEDAAN KETEBALAN LEMAK ABDOMINAL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK HIGH IMPACT PADA WANITA DI SANGGAR SENAM BENGAWAN SPORT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

Hubungan Kebugaran Jasmani Dan Lemak Tubuh Pada Kelompok Senam Dan Kelompok Tidak Senam

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

PENGARUH SENAM TAE BO TERHADAP TINGKAT OBESITAS DI DESA PANDANAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN PENURUNAN BERAT BADAN, PERSEN LEMAK SERTA RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL MAHASISWA GIZI YANG OVERWEIGHT

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN AEROBIC INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI AEROBIC AND FITNESS CENTER FORTUNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

Pengaruh Latihan Aerobic Class dan Body Language terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

PROFIL TEKANAN DARAH ANGGOTA KELOMPOK SENAM LANSIA CONDONG CATUR, DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Putu Asti Wulandari 1, Susy Purnawati 2

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN PERSENTASE KADAR VO2 MAX PADA PEROKOK AKTIF MAHASISWA STIKES BAITURRAHIM JAMBI

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA WANITA USIA PRODUKTIF

SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.

PRINSIP PROGRAM OLAHRAGA UNTUK KESEHATAN

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

Pengaruh Olahraga Fitnes Terhadap Kadar Kolesterol Darah Pada Peserta Fitnes

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

PELATIHAN LARI SIRKUIT 2 X 10 MENIT DAN PELATIHAN LARI KONTINYU 2 X 10 MENIT DAPAT MENINGKATKAN VO 2 MAX TAEKWONDOIN PUTRA KABUPATEN MANGGARAI - NTT

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan mengakibatkan. meningkatnya usia harapan hidup manusia (life expectancy).

Journal of Sport Sciences and Fitness

Dampak Senam Aerobik terhadap Daya Tahan Tubuh dan Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PENGARUH LARI RUTIN DENGAN LARI RUTIN DITAMBAH LATIHAN OTOT INTI TERHADAP LINGKAR PINGGANG PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

Change of HDL Level and LDL Level as Response to Aerobic Exercise insonia The Aerobic and Fitness Center Bandar Lampung

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 17,5 CM

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN ANTARA TES BANGKU METODE QUEEN S COLLEGE DAN TES BANGKU METODE FREKUENSI TETAP 25 KALI/MENIT

MANFAAT SENAM BAGI KESEHATAN

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

Journal of Sport Sciences and Fitness

EFFECTS OF CIRCUIT TRAINING ON MAX, BODY MASS INDEX, AND THE BODY FAT PERCENTAGE OF ROS-IN HOTEL YOGYAKARTA FITNESS MEMBER

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

PERBEDAAN PILATES EXERCISES

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

Transkripsi:

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA Yulisna Mutia Sari Dosen Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1 Kartasura Surakarta E-mail: yulisna.mutia.sari@gmail.com ABSTRAK Based on their intensity, aerobic dance is classified into low, moderate, and hight. The various intensities differ in the source of energy for activity. Low intensity aerobic dance mostly use fat oxidation, hight intensity aerobic dance mostly use carbohydrate oxidation, while moderate intensity aerobic dance use both fat and carbohydrate oxidation equally. Fat oxidation may cause decrease of storage fats on the visceral and subcutaneous tissues. The aim of this study is to investigate the difference effects between low and moderate intensity aerobic dances on body fat percentage. The subject of this study is 24 female members of Arobic and Fitness Centre Fortuna, aged between 20-40 years. Body fat percentage was measured indirectly according to the Brozek formula. The measurement we performed before the exercise and 4 weeks of the exercise. Design of this study is Quasi Experiment with Pre and Post test two group design. The result of the analysis statistical parametric with Paired Sample T-test shows that there is any effects of low and moderate intensity aerobic dance on body fat percentage. Then analysis statistical with Independent Sample T-test show no significant effect between low and moderate intensity aerobic dance on body fat percentage, p>p value (0,606>0,05). From these results, it can be concluded that low and moderate intesity of aerobic dance can decrease body fat percentage. Keywords : aerobic dance, intensity, source of energy, body fat percentage PENDAHULUAN Kelebihan lemak adalah kenyataan yang dapat memicu terjadinya banyak penyakit dan latihan fisik merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kelebihan lemak sekaligus untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani yang baik (Wilmore & Costill, 2002., Pollowck & Wilmore, 2009). Latihan fisik dapat berupa latihan yang bersifat aerobik maupun anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan yang memerlukan oksigen untuk pembentukan energinya yang dilakukan secara terus

menerus, ritmis, dengan melibatkan kelompok otot-otot besar terutama otot tungkai pada intensitas latihan 60-90 % dari Maximal Heart Rate (MHR) dan 50-85 % dari penggunaan maksimal oksigen selama 20-50 menit dengan frekuensi latihan tiga kali perminggu (Wilmore & Costill, 2002). Hodder & Stonghton (2009) melaporkan bahwa senam aerobik dapat menurunkan presentase lemak badan serta menambah myofilamen otot, struktur padat tulang dan jaringan ikat. Khusus pengaruhnya terhadap lemak badan, Patrilasni et al. (2001) menyimpulkan bahwa senam aerobik yang dilakukan selama 12 minggu dapat menurunkan persentase lemak badan secara bermakna, dengan rata-rata penurunan persentase lemak badan sebesar 17,36%. Abe et al. (2000) melaporkan bahwa latihan aerobik seperti lari, bersepeda dan senam dapat menurunkan persentase lemak badan maupun viseral (McArdle et. al., 2004). Menurut American College of Sport Medicine (ACSM) intensitas latihan aerobik harus mencapai target zone sebesar 60-90 % dari frekuensi denyut jantung maksimal atau Maximal Heart Rate (MHR). Intensitas latihan dikatakan ringan apabila mencapai 60-69% dari MHR, sedang apabila mencapai 70-79% dari MHR, dan tinggi apabila mencapai 80-89% dari MHR. Intensitas latihan dapat diingkatkan dengan menambah beban latihan dengan gerakan meloncat-loncat atau dengan mempercepat gerakan senam (Pollock & Wilmore, 1999). Latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu dengan durasi latihan 20-30 menit setiap kali latihan (Wilmore & Costill, 2002). Ahli lain, Giam & Teh (2003) mengatakan bahwa durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup apabila latihan dilakukan secara terus menerus dan didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri 3-5 menit pendinginan. Abe et al. (2000) melaporkan bahwa latihan aerobik 3-5 kali perminggu seperti yang direkomendasikan ACSM dapat menurunkan massa lemak subkutan dan lemak viseral. Dalam penelitan Sudibjo (2001) senam aerobik intensitas ringan-sedang dapat menurunkan persentase lemak badan sebesar 20,46 % sedangkan senam aerobik intensitas tinggi hanya 4,63% setelah diberi perlakuan selama 6 minggu.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui beda pengaruh senam aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap prsentase lemak badan di aerobic and fitness centre Fortuna. METODE Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan pendekatan Pre and Post Test two group design yaitu membandingkan antara perlakuan kelompok senam aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang. Penelitian ini dilakukan di Aerobic and Fitness Centre Fortuna Manahan pada bulan Juli 2011. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh member Aerobic and Fitnes Centre Fortuna Manahan yang memenuhi kriteria inklusi: Wanita dengan variasi umur antara 20-40 tahun, aktif mengikuti senam aerobik sekurang-kurangnya 3x seminggu dan maksimal 4x seminggu, tidak sedang mengikuti aktivitas fisik lain diluar senam, baik aerobik maupun anaerobik dan responden masuk dalam zona latihan intensitas ringan atau sedang serta bersedia menjadi sampel dalam penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah Paired Sample T-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05 untuk menilai perubahan persentase lemak badan sebelum dan setelah perlakuan senam aerobik intensitas ringan dan senam aerobik intensitas sedang. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh akan dilakukan uji Independent Sample T-Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan uji kenormalan data, maka pengujian statistik dilakukan dengan uji Paired Sample T-Test. Berikut hasil uji Paired Sample T-Test : Tabel 1. Hasil Uji Paired Sample T-test Variabel Nilai p Kesimpulan Persentase lemak pada Intensitas ringan 0,000 H a diterima Persentase lemak pada Intensitas Sedang 0,000 H a diterima Sumber : Data diolah

Hasil perhitungan uji Paired Sample T-Test menunjukkan bahwa ada pengaruh senam aerobik intensitas ringan terhadap penurunan persentase lemak badan yang signifikan. Sedangkan pada senam aerobik intensitas sedang, diperoleh nilai signifikan (p-value) sebesar 0,000. Karena 0,000<0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan senam aerobik intensitas sedang terhadap penurunan persentase lemak badan. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara senam aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap persentase lemak badan maka dilakukan uji beda yaitu menggunakan analisa data uji Independent Sample T-Test. Tabel 2. Hasil Uji Independent Sample T-test Variabel Mean Nilai p Kesimpulan Intensitas Ringan 1,6592 0,606 H a ditolak Intensitas Sedang 1,9208 Dari hasil analisa menggunakan uji Independent Sample T-Test diatas, tampak bahwa senam aerobik intensitas sedang memiliki rata-rata pengaruh yang lebih besar daripada senam aerobik intensitas ringan (1.9208>1.6592). Namun nampak pada tabel di atas, diperoleh nilai signifikan (p-value) sebesar 0,606. Karena 0,606>0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara senam aerobik intenstas ringan dan intensitas sedang terhadap penurunan persentase lemak badan. Wanita setelah mengalami pubertas akan terjadi penimbunan lemak badan akibat pengaruh hormon estrogen dengan bertambahnya usia akan bertambah pula lemak badannya (Wilmore & Costill, 2002). Brook (2008) mengatakan bahwa pada wanita dewasa, jaringan lemak menunjukkan peningkatan akibat proses penuaan dan akan terus meningkat sampai usia sekitar 60 tahun. Ahli lain, Abe et al. (2000) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa peningkatan persentase lemak badan yang terjadi akibat proses penuaan dapat diturunkan dengan latihan aerobik seperti lari, senam dan bersepeda. Dengan demikian, seiring

bertambahnya umur pada wanita akan terjadi peningkatan persentase lemak badan apabila tidak diimbangi dengan latihan aerobik. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa senam aerobik intensitas ringan yang dilakukan selama 4 minggu, frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan zona latihan 60-69% dari MHR dan durasi 60 menit sudah dapat berpengaruh terhadap persentase lemak badan. Begitu pula dengan senam aerobik intensitas sedang yang dilakukan selama 4 minggu serta durasi dan frekuensi yang sama dengan senam aerobik intensitas ringan, namun dengan zona latihan 70-79% dari MHR juga memiliki pengaruh terhadap persentase lemak badan. Hal ini sesuai dengan Wilmore & Costill (2002) dan Abe et al. (2000), yang menyatakan bahwa latihan aerobik intensitas ringan-sedang yang dilakukan selama 3-5 kali perminggu dengan durasi minimal 20-30 menit sudah dapat berpengaruh terhadap penurunan presentase lemak badan. Penelitian ini didukung oleh Patrilasni et al. (2001) yang mengatakan bahwa latihan fisik baru dapat memberikan hasil apabila latihan dilakukan selama minimal 4-6 minggu. Penurunan presentase lemak badan terjadi akibat pembongkaran lemak simpanan. Hodder & Stonghton (1999); McArdle et al. (2004) dan Wilmore & Costill (2002) mengatakan bahwa pembongkaran lemak simpanan dapat terjadi pada latihan aerobik seperti latihan ketahanan dengan intensitas ringan dan sedang yang dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu. Pembongkaran lemak simpanan memerlukan oksigen yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pembongkaran karbohidrat (Clarke & David, 2004). Pada senam aerobik intensitas ringan, energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam tingkatan ringan, dan karena waktu yang cukup, sistem kardiovaskuler masih mampu mencukupi kebutuhan oksigen pada otot yang bekerja, sehingga oksidasi lemak merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. Begitu pula pada senam aerobik intensitas sedang, walaupun energi yang dibutuhkan dalam tingkatan sedang namun masih dapat ditoleransi oleh tubuh serta didukung oleh waktu yang cukup maka energi untuk kontraksi otot juga berasal dari oksidasi lemak. Lemak yang dioksidasi ini adalah lemak simpanan yaitu lemak subkutan dan lemak visceral (McArdle et al., 2004; Wilmore & Costill, 2002).

Hasil dari penelitian ini juga didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh antara senam aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap penurunan presentase lemak badan. Walaupun dari rata-rata pengaruh didapatkan hasil bahwa intensitas sedang memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan senam aerobik intensitas ringan, namun dari uji analisis statistik didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara senam aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap presentase lemak badan. Penelitian ini didukung oleh Irianto (2001)yang mengatakan bahwa intensitas yang paling bermanfaat dan bersifat aerobik adalah 60 90% dari MHR dan intensitas latihan dapat diatur sesuai maksud latihan. Intensitas latihan 65 75% mempengaruhi komposisi lemak badan, 75 85% mempengaruhi komponen kardiorespirasi dan seluruh komponen kebugaran badan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari analisa hasil statistik, dapat diambil kesimpulan : (1) Senam aerobik intensitas ringan memiliki pengaruh terhadap penurunan persentase lemak badan, (2) Senam aerobik intensitas sedang memiliki pengaruh terhadap penurunan persentase lemak badan, (3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara senam aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang terhadap persentase lemak badan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilaksanakan dangan jumlah sampel yang lebih banyak serta kriteria subjek penelitian yang lebih spesifik (misalnya dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) yang berbvariasi, asupan makanan, aktifitas fisik serta komponen kebugaran lainnya). DAFTAR PUSTAKA Abe, T., Sakurai, J., Kawakami, Y. & Fukunaga, T. 2000 Subcutaneous and visceral fat distribution and daily physical activity : comparison between young and middle age women. Br. J.Sports Med. 30 : 297 300. Abe, T., Kawakami, Y., Sugita, M. & Fukunaga, T. 2000 Relationship between training frequency and subcutaneous and visceral fat in women. Med. Sci. Sports Exerc. 29 : 1549 53.

Brook, C.GD. 2008 Cellular Growth : Adipose Tissue, dalam Fulkner, F. and Tanner, J.M. (eds) : Human Growth 2 : Principles and Prenatal Growth, pp. 21 31. Plenum Press, New York. Clarke WJ, David NA. 2004. Fundamentals of Resistance Training, Progression and exercise prescription. Med Sci Sports Exercise Giam, C.K. & Teh, K.C. 2003 Sport Medicine, Exercise and Fitness. P.G. Publishing Pte Ltd., Singapore. Hodder & Stonghton. 2009 Sport Therapy : An Introduction to Theory and Practice. Scotprint Ltd., Musselburg. Irianto, D.P. 2001. Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Lukman Offfset, Yogyakarta. McArdle, W.D., Katch, F.I. & Katch, V.L. 2004 exercise Physiology : Energy, Nutrition, and Human Performance. 2 nd. Ed. Lea & Febiger, Philadelphia. Nila, 2010; Kelebihan kolesterol Dipicu Gaya Hidup. http://www.resep.web.id, Post:24 Mei 2010. 05.30 PM Partrilasni, A., Noerhadi, M., priyonoadi, B. & Sukamti, E.R. 2001 Pengaruh Latihan Beban dan Latihan Aerobik Terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh dan Peningkatan Kesegaran kardiorespirasi. Laporan Penelitian, Fak. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Yogyakarta. Pollowck, M.L. & Wilmore, J.H. 2009 Ecercise in Health and Disease : Evaluation and Prescription for Prevention and Rehabilitation. 4 th. Ed. Saunders, Philadelphia. Sudibjo, Prijo, 2001. Pengaruh Senam Aerobik Intensitas Sedang dan Intensitas Tinggi Terhadap Persentase Lemak Badan dan Lean Body Weight. Yogyakarta. Wilmore, J.H. & Costill, D.L. 2002 Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetic Publisher Inc., Champaign.