ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FRESMON PACIFIK PRIMA DI SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT GRAHA SARANA DUTA DI MAKASSAR. Oleh : Sennahati (Dosen STIE-LPI Makassar) Abstract PENDAHULUAN

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

Analisa Laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan, yaitu sebagai berikut : lancar dijamin dengan Rp 0,839 aktiva lancar.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT TIRTA SARANA BORNEO DI TANJUNG REDEB. Nahwani Fadelan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FRESMON PACIFIK PRIMA DI SAMARINDA Endah Rachmawati 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. Fancy.hunney@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this paper is to analyze the effectiveness of the use of working capital in PT. Fresmon Pacific Prima in Samarinda, in 2009 until 2012. For the purposes of this paper, the main issues raised "Is the use of working capital in PT. Prima in Samarinda Fresmon Pacific from 2009 to 2012 has been effective? " Based on these basic problems, it proposed the following hypothesis: "The use of working capital in PT. Prima in Samarinda Fresmon Pacific from 2009 to 2012 have been effective ". Analysis tools used in this study is to calculate the ratio likuidas, profitability and working capital turnover with the data analysis is the comparison of Balance Sheet and Income Statement ranging from 2009 to 2012. After going through the stages of research, analysis and discussion in mind that the ability of the company to meet all obligations finansisal short term (liquidity) and a company's ability to generate profits or earnings (earnings) can be said to be decreased or did not improve from the previous year or have not been effective. While the calculation of working capital turnover company also showed a decrease or not effective. Thus the hypothesis that the use of working capital in PT. Pacific Fresmon Prima has not been proven effective or hypothesis is rejected. Keywords: Use of Working Capital I. PENDAHULUAN Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, persediaan yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena baik kelebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak negatif bagi perusahaan. Kegiatan operasional tersebut, PT. Fresmon Pacifik Prima juga tidak terlepas dari masalah-masalah keuangan, seperti penentuan jumlah modal kerja. Karena besarnya jumlah modal kerja berpengaruh pada profitabilitas perusahaan. Kekurangan modal kerja juga akan menghambat kelancaran kegiatan usaha, begitu pula jika terjadi kelebihan modal kerja akan menyebabkan dana yang tidak produktif yang akan mengakibatkan kerugian dalam memperoleh keuntungan atau laba perusahaan. Manajer harus dapat menilai apakah modal yang tertanam dalam aktiva lancar terlalu besar atau kecil, untuk menghindari ketidaktepatan modal kerja. Manajer keuangan juga harus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan dana agar tidak terjadi penyimpangan. Penyimpangan ini dapat diketahui dari posisi keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Modal kerja yang berlebihan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga dapat merugikan perusahaan karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif. Dana yang mati, yaitu dana-dana yang tidak digunakan menyebabkan diadakannya investasi dalam proyek-proyek yang tidak diperlukan dan yang tidak produktif. Disamping itu kelebihan modal kerja juga akan menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan. Untuk mengetahui jumlah modal kerja yang 44

tepat, digunakan analisis rasio. Manajer dapat menganalisis jumlah modal kerja perusahaan melalui laporan keuangan. Dan dikaitkan dengan jumlah profitabilitas perusahaan. Berdasarkan penelitian sementara, penulis mengambil data laporan keuangan PT. Fresmon Pacifik Prima periode 31 Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2012 Dengan data perbandingan berdasarkan hasil pengamatan sementara menggunakan konsep Modal Kerja Kuantitatif yaitu dengan menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva yang masa perputarannya kurang satu tahun. Dimana modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar. Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka modal kerja ini disebut modal kerja bruto atau Gross Working Capital (Sutrisno, 2009: 39-40) diperoleh data perbandingan jumlah modal kerja dan laba usaha PT. Fresmon Pacifik Prima yang tercantum dalam Neraca dan Laporan Rugi Laba dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Modal kerja pada PT. Fresmon Pacifik Prima pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan, kemudian terjadi penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2011 ke tahun 2012 atau bisa dikatakan berfluktuasi. Dengan ini, penulis mencoba menganalisis efektivitas penggunaan modal kerja perusahaan dengan membandingkan keadaan keuangan perusahaan pada tahuntahun sebelumnya dan menghitung tingkat lukuiditas dan rentabilitasnya. Hasil analisis diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya dapat menunjang kontinuitas usaha PT. Fresmon Pacifik Prima. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Apakah penggunaan modal kerja pada PT. Fresmon Pacifik Prima Samarinda dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 telah efektif? II. DASAR TEORI Penelitian in berjudul Analisis Efektivitas Penggunaan Modal Kerja pada PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda, sehingga yang menjadi variable dan indicator penelitian ini adalah efektifitas, Likuiditas dan Rentabilitas. Efektivitas berarti tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan subersumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Definisi efektivitas menurut Siswanto (2005:55) adalah menjalankan pekerjaan dengan benar dan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Menurut Ricky W. Griffin (2004:88) terdapat beberapa model pendekatan mengenai efektivitaas suatu organisasi yaitu sebagai berikut : 1. Pendekatan sumber daya sistem (system resource approach) berfokus pada sejauh mana organisasi dapat memperoleh sumber-sumber daya yang diperlukan. 2. Pendekatan proses internal (internal process approach) berkaitan dengan mekanisme internal dari organisasi, dan melaksanakan operasi secara lancar dan efisien. 3. Pendekatan tujuan (goal approach) berfokus pada tingkat dimana suatu organisasi mencapai tujuannya. 4. Pendekatan konstituensi strategis (strategic constituencies approach) berpokus pada kelompok yang memiliki kepentingan dalam organisasi. Menurut pandangan ini efektivitas adalah sejauh mana organisasi berhasil memuaskan permintaan dan ekspektasi dari semua kelompok ini. 45

Likuiditas menurut Sutrisno (2001-247) adalah Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang segera harus dipenuhi. Rentabilitas adalah Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dalam presentase. Rentabilitas digolongkan menjadi dua, yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri. a. Rentabilitas ekonomis adalah modal yang digunakan tidak dibedakan apakah itu modal sendiri ataukah modal asing. b. Rentabilitas modal sendiri, modal yang digunakan dibedakan antara modal sendiri dan modal asing. Modal Kerja Menurut Raharjaputra (2009:156) merupakan investasi perusahaan dalam jangka pendek atau disebut juga sebagai asset lancar (current assets); di antaranya adalah kas/bank, persediaan, piutang, investasi jangka pendek dan biaya dibayar di muka. III. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian pada PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda ini diperlukan berbagai data dan informasi yang menunjang dalam pencapaian tujuan penelitian. Adapun data yang diperlukan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Gambaran umum PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda 2. Neraca tahun 2009 2012 PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda 3. Laporan Laba Rugi tahun 2009 2012 PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda Alat analisis dan pengujian hipotesis merupakan salah satu unsur terpenting dari suatu penelitian, di mana penentuan alat analisis dan pengujian hipotesis dilakukan secara tepat agar permasalahan yang dihadapi dapat diukur dan dipecahkan. Alat analisis Likuiditas dan Rentabilitas menurut Sutrisno (2001:306) sebagai berikut : a. Rasio Likuiditas Menghitung nilai rasio likuiditas antara hasil Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio. Aktiva Lancar 1) Current Ratio = x 100 Hutang Lancar % Aktiva Lancar Persediaan 2) Quick Ratio = x x 100 % Hutang Lancar 3) Cash Ratio = Kas + Bank x 100 % Hutang Lancar Piutang b. Rasio Rentabilitas Perhitungan rentabilitas dengan menggunakan Profit Margin, Asset Turover dan Basic Earning Power. Penjualan - HPP 1) Profit Margin = x Penjualan 100 % 2) Net Profit Margin = Laba bersih stlh pajak 3) Return on Inverstmen = x c. Tingkat Perputaran Modal Kerja Perhitungan perputaran modal kerja menggunakan rumus (Riyanto, 2001:90) : Tingkat Perputaran Modal kerja Penjualan = x 1 Kali Modal Kerja Laba bersih stlh pajak Penjualan Total Aktiva IV. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Fresmon Pacific Prima sebelumnya merupakan sebuah CV. Fresmon yang didirikan pada Tahun 1997. Karena semakin meningkatnya kegiatan Perusahaan, maka sejak Tahun 2003 ditingkatkan menjadi PT. Fresmon Pacific Prima. Adapun PT. Fresmon Pacific Prima merupakan salah satu Distributor Pelumas di Indonesia untuk wilayah Kalimantan, dan x 100 % x 100 % 46

berpusat di Samarinda - Kalimantan Timur. PT. Fresmon Pacific Prima beralamatkan di jalan Kemakmuran No. 4A. Hingga kini perusahaan terus berkembang pesat dengan tetap menjaga komitmen untuk memberikan pelayanan dan menjadi yang terbaik untuk konsumen maupun untuk para karyawan yang bekerja sama pada PT. Fresmon Pacific Prima. Adapun visi PT. Fresmon Pacific Prima adalah Menjadi Perusahaan yang terpercaya dalam bidang distributor. V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas, maka perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk sampai pada pemecahan dan penyelesaian permasalahan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut : Rasio Likuiditas, Current Ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Current Ratio yang tinggi menunjukkan jaminan yang lebih baik atas utang jangka pendek. Tetapi apabila terlalu tinggi, efeknya terhadap earning power juga kurang baik, karena tidak semua modal dapat didayagunakan. Current Ratio pada PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda tahun 2009 sebesar 87%, tahun 2010 sebesar 96%, 2011 sebesar 108%, dan tahun 2012 sebesar 115% dengan kata lain Current Ratio Perusahaan mengalami peningkatan. Sedangkan tingkat pertumbuhan current ratio perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 10,3%, tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 12,5% dan tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 6,48% dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Quick Ratio (Acid Test Ratio), yaitu perbandingan antara (aktiva lancarpersediaan) dengan utang lancar. Elemenelemen aktiva lancar selain inventori, dianggap paling likuid, untuk menjamin pembayaran utang pada saat jatuh tempo. Kreditur akan memperhatikan ratio ini dalam pemberian kredit. Qiuck Ratio pada PT. Fresmon Pacifik Prima tahun 2009 sebesar 64%, tahun 2010 sebesar 65%, tahun 2011 sebesar 78% dan tahun 2012 sebesar 78%. Quick Ratio perusahaan mengalami peningkatan. Sedangkan tingkat pertumbuhan quick ratio perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 1,6%, tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 2% dan tahun 2011 ke tahun 2012 tidak ada pertumbuhan dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Cash Ratio adalah kemampuan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat digunakan. Cash ditambah dengan efekefek merupakan alat likuid yang paling dipercaya. Bertambah tinggi Cash Ratio berarti jumlah uang tunai yang tersedia semakin besar, sehingga mengalami kesulitan. Tetapi bila terlalu tinggi akan mengurangi potensi untuk mempertinggi rate of return. Cash Ratio pada PT.Fresmon Pacifik Prima tahun 2009 sebesar 68%, tahun 2010 sebesar 74%, tahun 2011 sebesar 101% dan tahun 2012 sebesar 129%, Cash rasio perusahaan mengalami peningkatan. Sedangkan tingkat pertumbuhan cash ratio perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 8,82%, tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 36,5% dan tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 27,7% dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Rasio Rentabilitas, Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan 47

sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan. Gross Profit pada PT.Fresmon Pacifik Prima di samarinda tahun 2009 sebesar 64%, tahun 2010 sebesar 68%, tahun 2011 sebesar 68% dan tahun 2012 sebesar 68%. Gross Profit Margin perusahaan mengalami peningkatan dan stabil pada tahun 2010 sampai 2012. Sedangkan tingkat pertumbuhan Profit Margin perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 6,25% dan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 tidak ada pertumbuhan dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Net Profit Margin, Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net Profit Margin pada PT.Fresmon Pacifik Prima di samarinda tahun 2009 sebesar 36%, tahun 2010 sebesar 40%, tahun 2011 sebesar 41%, dan tahun 2012 sebesar 41%. Net Profit Margin perusahaan mengalami peningkatan dan stabil pada tahun 2011 dan 2012. Sedangkan tingkat pertumbuhan net profit margin perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 11,1%, tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 2,5% dan tahun 2011 ke tahun 2012 tidak ada pertumbuhan dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. ROI pada PT.Fresmon Pacifik Prima di Samarinda tahun 2009 sebesar 17%, tahun 2010 sebesar 18%, tahun 2011 sebesar 18% dan tahun 2012 sebesar 17%. ROI perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke 2010, namun mengalami sedikit penurunan pada tahun 2011 ke 2012. Sedangkan tingkat pertumbuhan ROI perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 5,88%, tahun 2010 ke tahun 2011 tidak ada pertumbuhan dan tahun 2011 ke tahun 2012 menurun sebesar 5,56% dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami Working Capital Turnover adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda yang berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang investasikan PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda untuk menghasilkan pendapatan. Working Capital Turover pada PT.Fresmon Pacifik Prima di Samarinda tahun 2009 sebesar 1,7 kali, 2010 sebesar 1,7 kali, tahun 2011 sebesar 2,0 kali dan tahun 2,1 kali. Working Capital Turnover perusahaan mengalami peningkatan atau kemampuan modal investasi perusahaan membaik. Sedangkan tingkat pertumbuhan working capital turnover perusahaan dari tahun 2009 ke tahun 2010 tidak ada, lalu tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 0,3 kali dan tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 0,1 kali dengan kata lain tingat pertumbuhan perusahaan mengalami VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan penelitian ini sebagai berikut : Pertumbuhan Likuiditas perusahaan lihat dari Current Ratio dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,3%, dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 12,5% lalu dari 48

tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 6,48% yang disebabkan karena perubahan aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan. Dilihat dari Quick Ratio dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,6%, sedangkan dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 2%, lalu dari tahun 2011 ke 2012 quick rasio perusahaan tidak ada pertumbuhan disebabkan karena adanya perubahan persediaan dan hutang lancar perusahaan. Dilihat dari Cash Rasio dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 8,82%, sedangkan 2010 ke 2011 mengalami kenaikan menjadi sebesar 36,5%, lalu dari tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 27,7%. Jadi kesimpulan pertumbuhan Likuiditas perusahaan dari tahun 2009 ke 2012 adalah mengalami penurunan atau belum efektif. Pertumbuhan Rentabilitas perusahaan dilihat Profit Margin dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,25%, sedangkan dari tahun 2010 sampai 2012 Profit Margin perusahaan tidak mengalami pertumbuhan disebabkan adanya kenaikan dan penurunan pada penjualan. Dilihat dari Net Profit Margin dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 11,1%, sedangkan dari tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan menjadi sebesar 2,5%, lalu dari tahun 2011 ke 2012 tidak ada pertumbuhan yaitu sebesar 41%. Dilihat dari Return on Inverstmen dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar 5,88%, sedangkan dari tahun 2010 ke 2011 tidak ada pertumbuhan, lalu pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan derastis sebesar 5,56%. Jadi kesimpulan Pertumbuhan Rentabilitas perusahaan dari tahun 2009 ke 2012 adalah mengalami penurunan atau belum efektif. Pertumbuhan Working Capital Turnover perusahaan dari tahun 2009 ke 2010 sebesar 1,7 kali, sedangkan dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikkan sebesar 0,3 kali, lalu dari tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 0,1 kali menjadi 2,1 kali. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan Working Capitan Turnover perusahaan adalah mengalami penurunan atau belum efektif. Elemen-elemen Likuiditas dan Rentabilitas perusahaan dari tahun 2009 sampai 2012 bisa dikatakan menurun, pada working capital turnover perusahaan juga dikatakan menurun sehingga dapat dikatakan penggunaan modal kerja pada PT.Fresmon Pacifik Prima dari tahun 2009 sampai tahun 2012 adalah belum efektif, ditolak. B. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi pihak manajemen PT. Fresmon Pacifik Prima untuk mempertahankan dan sekaligus memperbaiki kinerja keuangan dan dalam rangka menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan perusahaan, yaitu sebagai berikut: Diharapkan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hasil penjualan yang telah diperoleh PT. Fresmon Pacifik Prima dapat lebih ditingkatkan pada tahun berikutnya, dengan memperhatikan perputaran modal kerjanya hingga mencapai 12 kali dalam 1 (satu) tahunnya. Pihak manajemen keuangan perusahaan PT. Fresmon Pacifik Prima di Samarinda hendaknya secara rutin melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan secara periodik, selain untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan juga digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan dan kebijaksanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta juga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka menghadapi permasalahan-permasalahan 49

terutama yang berhubungan dengan aspek / masalah perusahaan. DAFTAR PUSTAKA [1] Sutrisno, 2009, Manajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Ekonisia, Yogyakarta. [2] Griffin, Ricky W, 2004, Manajemen, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta. [3] Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. [4] Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, EKONISIA, Yogyakarta. 50