PETUNJUK PELAKSANAAN SESI STATISTIK BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL (BPPDAN) TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL (BPPDAN) TAHUN 2015

Informasi Statistik. 1. Catatan Statistik 3

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

Perihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia

Perihal : Statistik Gempa Bumi Indonesia

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG

PRINSIP DAN PRAKTEK REASURANSI JIWA

SISTEM PERUSAHAAN ASURANSI

Pengantar & Praktikum Underwriting

BROKERAGE INSURANCE CONTRACT PRESENTATION. By : Riani Dwi Puteri

ASURANSI Gempa Bumi Indonesia

ASURANSI Gempa Bumi Indonesia Per 30 Juni 2012

ASURANSI Gempa Bumi Indonesia

Plita HIIS(Health Insurance Information System)

w w w. m a i p a r k. c o m PT Reasuransi MAIPARK Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,

MAIPARK, Statistik, 06/2015. PT Reasuransi MAIPARK Indonesia

w w w. m a i p a r k. c o m

PT REASURANSI MAIPARK INDONESIA

Kontrak Asuransi DOKUMENTASI ASURANSI FUNGSI PROPOSAL FORM :

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2015 TENTANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. beban underwriting ada baiknya terlebih dahulu mengetahui kebijakan akuntansi yang

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014

6. RENEWAL AND CANCELLATION

PERAN INDUSTRI ASURANSI DALAM. PT. Asuransi MAIPARK Indonesia

KONTRIBUSI. 3. Timbulnya kontribusi

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK. Pada kegiatan kerja praktek di PT Asuransi Ramayana Tbk. penulis

PEDOMAN UNDERWRITING

FAQ (Frequently Asked Question)

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

LAMPIRAN - I SK. DIREKSI NO. 061/KEPT/DU/VIII/2008

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PELAKSANAAN PENEMPATAN REASURANSI/RETROSESI

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Ayat,Safri Pengantar Reasuransi. Cet. 1. Jakarta : Giani Duta Utama.

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI ASURANSI CONTRACTOR S ALL RISK (CAR) PADA PROYEK CIRCULAR CULVERT

1. Sebutkan 4 (empat) perbedaan Fidelity Insurance dengan Surety Bond Chapter 5B (soal yang sama dengan 9(b) ujian bulan 13 Maret 2007)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31/SEOJK.05/2015 TENTANG

TENTANG PENETAPAN TARIF PREMI ATAU KONTRIBUSI PADA LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2017

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

BAB II LANDASAN TEORI

KONSORSIUM ASURANSI RISIKO KHUSUS (KARK) Frequently Asked Questions (FAQ) KOSMIK Edisi I 26 Januari 2016

SOSIALISASI. Jakarta, 7 Desember 2015 Otoritas Jasa Keuangan Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

BAB II LANDASAN TEORI. termuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang atau Wetboek van Koophandel

2015, No.71 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111

Asuransi kembali risiko yang diterima asuradur kepada reasuradur baik s ebagian maupun s eluruhnya

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

CHAPTER 5. BASIC PRINCIPLES OF INSURANCE II. A. Contribution

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

4. DOKUMEN ASURANSI. Terjemahan dari The Principles & Practices of Insurance. Facilitator: Imam MUSJAB, SE, AAIK, QIP

PENDAHULUAN PROPORTIONAL TREATY LATIHAN PEMAHAMAN KONSEP PENUTUP

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PENGUKURAN RISIKO DENGAN VALUE AT RISK PADA RETENSI OPTIMAL UNTUK REASURANSI STOP LOSS

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas.

INDEMNITY. - Cash Payment:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.

Safe General (Business Application For Insurance). Proposal Implementasi Aplikasi Asuransi Kerugian

Statistik Asuransi Gempa Bumi Indonesia 2010

Hal : Workshop Comprehensive Claim Handling untuk Property, Machinary Breakdown dan Business Interruption

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

A. Ringkasan Respon Nasabah...4 B. Pertanyaan Umum Mengapa Perusahaan perlu meningkatkan manfaat kesehatan nasabah?... 5

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

penerimaan atau penolakan pertanggungan dan/atau klaim

Analisis Pengaruh Rasio Klaim Dan Underwriting Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera,

KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2018

MARINE CARGO INSURANCE

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2 P a g e ( )

101: PRAKTEK ASURANSI

Transkripsi:

PETUNJUK PELAKSANAAN SESI STATISTIK BADAN PENGELOLA PUSAT DATA ASURANSI NASIONAL () TAHUN 2013 Agar pelaksanaan sesi statistik dapat berjalan dengan baik, mencapai sasaran secara efektif dan efisien, ReINDO selaku (Reasuradur) memandang perlu untuk membuat Petunjuk Pelaksanaan secara terperinci. Reindo selaku akan senantiasa berupaya melakukan pengembangan statistik sehingga dapat memberikan manfaat yang memadai bagi perusahaan Asuransi Umum di dalam menetapkan kebijakankebijakan perusahaan khususnya dalam bidang Underwriting dan Marketing. Demi tercapainya statistik yang akurat maka perusahaan pemberi sesi sepakat untuk menyampaikan data lengkap mengenai risiko yang dipertanggungkan dan apabila dalam suatu laporan sesi ditemukan data yang tidak lengkap maka Reindo selaku ( Reasuradur ) wajib untuk meminta perusahaan Asuransi yang bersangkutan untuk melengkapi data pertanggungan dimaksud. Pasal. 1 Perusahaan Pemberi Sesi Yang dimaksud dengan Perusahaan Pemberi Sesi adalah seluruh Perusahaan Asuransi Umum Anggota AAUI yang selanjutnya disebut sebagai Asuradur (Reinsured). Pasal. 2 Perusahaan Penerima Sesi Yang dimaksud dengan Perusahaan Penerima Sesi adalah PT. Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO), yaitu perusahaan yang ditunjuk sebagai Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional ( ) yang selanjutnya disebut sebagai Reasuradur ( Reinsurer ). Pasal. 3 Jenis Pertanggungan Bisnis yang disalurkan ke dalam Sesi Statistik adalah Fire and Allied Perils, Property all Risks / Industrial All Risks / Commercial All Risks ( Munich Re or ABI Standard Wording ), Loss of Profit / Business Interruption / Consequential Loss dan Earthquake Risks. Pasal. 4 Bisnis yang Dikecualikan Bisnis yang dikecualikan dalam Sesi Statistik adalah semua bisnis yang ditutup oleh Asuradur dengan cara dan / atau jenis pertanggungan sebagai berikut : 1. Reinsurance Treaty ( Proportional and Non Proportional ) Business 2. Retrocession Business 3. Inward Facultative Business 4. Pool Business 5. Excess of Loss / First Loss / Layered and PML Basis Insurance and Reinsurance Business PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 1

6. Extra Contractual Obligations Exclusion Endorsement 7. All Tipe of Business not expressly mentioned under the Business & Scope 8. Nuclear Energy Risks Exclusion Clause 1994 NMA 1975 ( a ) 9. War and Civil War Exclusion Clause NMA 464 10. Seepage and Pollution Risks - NMA 1685 11. Policy period more than 18 month 12. Riots, Strikes, Malicious Damage greater than 4.1AAA less terrorism and sabotage ( as per NMA 2921 ) 13. Electronic Date Recognition Endorsement A; NMA 2800-11/12/1997 14. Transmission & Distribution Lines Exclusion Clause 15. IT Hazard Clarification Clause NMA 2912 12/11/01 16. Cyber Exclusion Clause NMA 2915 17. Pasar Traditional Risk Code 2935 Pasal. 5 Jumlah yang disesikan Jumlah yang disesikan adalah sebesar 2.50% dari Nilai Pertanggungan pada setiap risiko atau polis termasuk endorsement ( bila ada ) yang diterbitkan dengan maksimum limit Rp 500.000.000,00 atau US$. 55,556.00 atau ekuivalen terhadap nilai US Dollar untuk penutupan dengan mata uang asing lainnya. a. Bentuk Laporan Pasal. 6 Laporan Sesi Statistik Asuradur dapat memilih salah satu bentuk laporan yang disampaikan ke Reasuradur, sebagai berikut : 1. Copy Polis dan / atau Copy Endorsement Polis. Diterbitkan oleh Asuradur disertai dengan rekapitulasi polis-polis dan/atau Endorsement Polis yang bersangkutan ( Contoh lampiran 1). 2. Bordero Bulanan Isinya berupa rincian dari Polis / Endorsement Polis yang diterbitkan dalam bulan yang bersangkutan oleh Asuradur sesuai dengan format bordero ( Reasuradur ) (Contoh Lampiran 2). 3. Diskette / Soft data. Isinya berupa rincian dari Polis / Endorsement Polis disertai dengan rekapitulasi yang diterbitkan dalam bulan yang bersangkutan oleh Asuradur. Bentuk rincian dan rekapitulasi tersebut sesuai dengan format dari Reasuradur. (Contoh Lampiran 3a & 3b). b. Kelengkapan Data Setiap Laporan Sesi baik dalam bentuk Copy Polis, Bordero maupun Diskette / Soft data harus memuat data lengkap tentang risiko yang dipertanggungkan sebagai berikut : 1. Nomor Polis / Endorsement Polis. 2. Nama Tertanggung. 3. Alamat Risiko secara lengkap termasuk nama kota & kode pos (tidak dibenarkan hanya mencantumkan nama kota atau nama Ibu Kota). Apabila di suatu kota tertentu belum ada nama jalan, maka harus disebutkan nama desa / kelurahan dan nama kotanya. 4. Uraian Pertanggungan dan nilai masing-masing pertanggungan serta total nilai yang dipertanggungkan ( TSI ) 5. Kode Okupasi dan / atau Okupasi. PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 2

6. Kelas Konstruksi Bangunan. 7. Periode Pertanggungan. 8. Jaminan yang diberikan polis ( Basic Cover and Extention Cover ). 9. Discount yang bersifat teknis (FEA Discount, Discount for Voluntary Deductable). 10. Data Ko-asuransi secara lengkap (nama dan komposisi saham masing-masing Co-leader dan Co-member(s). 11. Untuk Polis Standard Gempa Bumi Indonesia (PSGBI) dan Polis LOP wajib disebutkan polis asuransi kebakaran yang diterbitkan untuk objek pertanggungan yang sama. 12. Premi 100% dan premi Saham Sesi Statistik. 13. Pada Endorsment Polis harus dicantumkan setiap perubahan yang jelas, baik perhitungan premi atau perubahan-perubahan lainnya di dalam polis. 14. Untuk Polis dengan Multi Location harus dicantumkan data risiko secara lengkap pada setiap lokasi sebagaimana disebutkan diatas. 15. Untuk PSGBI disamping data yang disebutkan diatas harus dilengkapi dengan data Activity Zone, Kelas Konstruksi dan Kategori Bangunan. 16. Untuk Polis LOP harus dilengkapi dengan tambahan data Indemnity Period, Deductable / Time Excess. c. Cara Pengiriman Laporan Sesi Laporan sesi di kirim langsung oleh kantor pusat Asuradur ke Reasuradur secara berkala melalui email. d. Batas Waktu Pengiriman Laporan Sesi ( Polis ) 1. Laporan dalam bentuk Copy Polis / Copy Endorsement polis Disampaikan 30 hari setelah berakhirnya bulan efektifnya polis / endorsement polis dimaksud dan paling lambat 90 hari dari berakhirnya bulan efektifnya polis / endorsement polis. Lewat tanggal dimaksud maka polis akan diproses dengan ketentuan tidak ada klaim. 2. Laporan dalam bentuk Bordero, Diskette maupun E-mail Disampaikan 30 hari setelah berakhirnya bulan efektifnya polis / endorsement polis dimaksud dan paling lambat 90 hari dari berakhirnya bulan efektifnya polis / endorsement polis. Lewat tanggal dimaksud maka polis akan diproses dengan ketentuan tidak ada klaim. e. Batas Waktu Pengiriman Laporan Sesi ( Endorsement Polis ) 1. Laporan dalam bentuk Copy Polis / Copy Endorsement polis Disampaikan paling lambat 90 hari dari tanggal terjadinya endorsement polis. Apabila endorsement polis terjadi setelah berakhirnya masa periode asuransi atau melewati periode asuransi maka tidak ada perhitungan penambahan/pengurangan premium. Perhitungan penambahan/pengurangan premium yang disebabkan karena terjadinya endorsement polis dihitung secara prorata dari tanggal terjadinya endorsement polis tersebut. 2. Laporan dalam bentuk Bordero, Diskette maupun E-mail Disampaikan paling lambat 90 hari dari tanggal terjadinya endorsement polis. Apabila endorsement polis terjadi setelah berakhirnya masa periode asuransi atau melewati periode asuransi maka tidak ada perhitungan penambahan/pengurangan premium. Perhitungan penambahan/pengurangan premium yang disebabkan karena terjadinya endorsement polis dihitung secara prorata dari tanggal terjadinya endorsement polis tersebut. PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 3

Pasal. 7 Pengolahan Sesi Statistik Laporan Sesi yang diproses untuk Premium List setiap bulan adalah Laporan Sesi yang diterima Reasuradur sampai tanggal 15 bulan ybs. Laporan sesi yang diterima sesudah tanggal tersebut akan diproses untuk Premium List bulan berikutnya Sedangkan Claim List merupakan klaim-klaim yang telah disetujui Reasuradur pada bulan ybs. Penjelasan lebih lengkap mengenai hal diatas seperti terlampir (lampiran 4). Pasal. 8 M o n i t o r i n g Laporan Sesi yang masuk sangat diperlukan untuk akurasi Data Statistik dan Reasuradur selaku secara berkala memberikan laporan kepada Departemen Keuangan, AAUI dan Badan Statistik dan Pemantau Harga Asuransi ( BSPHA ) dalam bentuk Laporan Statistik. BSPHA dalam hal ini akan memonitor laporan sesi statistik yang diterbitkan oleh Ceding Company. Pasal. 9 Bisnis Ko-asuransi a. Dalam hal suatu pertanggungan ditutup secara ko-asuransi maka Co-Leader dan Co-Member masing-masing wajib mengirimkan Laporan Sesi kepada Reasuradur dengan mencantumkan informasi ko-asuransi di dalam Laporan Sesi yang dikirimkan. b. Reasuradur hanya memproses perusahaan asuransi yang mengirimkan sesi ko-asuransi, bagi perusahaan yang tidak mengirimkan sesi ko-asuransi tidak ada share. c. Informasi ko-asuransi yang sangat dibutuhkan; nama Co-Leader dan Co-Member(s) dan komposisi saham masing-masing dalam polis ko-asuransi tersebut. d. Dalam kasus terjadi penutupan secara ko-asuransi setiap anggota ko-asuransi wajib menyampaikan LKS / LKP. Perusahaan yang tidak mengirimkan sesi maka tidak memperoleh recovery. Pasal. 10 Laporan Klaim a. Bentuk Laporan dan Kewajiban Untuk Melaporkan : 1. Setiap kejadian kerugian melibatkan sesi statistik harus dilaporkan dalam bentuk Laporan Kerugian Sementara ( LKS ) atau Bordero kepada Reasuradur dengan menyebutkan nomor LKS, Nama Tertanggung, Nomor Polis, Jumlah Pertanggungan (100%), Tanggal Kejadian, Sebab Kerugian, Jumlah Kerugian (100%) dan bulan & tahun produksi sesi polis ybs ( untuk mempermudah penelitian sesi ), dan dokumen pendukung dapat berupa softcopy. 2. Setiap kejadian kerugian yang sudah pasti harus dilaporkan dalam bentuk Laporan Kerugian Pasti (LKP) atau Bordero kepada Reasuradur dengan menyebutkan nomor LKP, Nama Tertanggung, Nomor Polis, Jumlah Pertanggungan (100%), Tanggal Kejadian, Sebab Kerugian, Jumlah Kerugian (100%) dan bulan & tahun produksi sesi polis ybs ( untuk mempermudah penelitian sesi ), dan dokumen pendukung dapat berupa softcopy. 3. Untuk pertanggungan yang ditutup secara ko-asuransi, Co-Leader dan Co-Member masingmasing wajib melaporkan LKS dan/atau LKP serta mencantumkan komposisi saham koasuransi dan untuk Co-Member wajib mencantumkan Nomor Polis Co-Leader-nya. b. Batas Waktu Pengiriman Laporan Klaim 1. Pemberitahuan awal tentang terjadinya kerugian (Notice of Loss) atau Bordero Klaim dikirimkan ke Reasuradur sesegera mungkin setelah diketahui terjadinya kerugian yang melibatkan polis dimaksud. PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 4

2. Bordero dikirimkan ke Reasuradur sesegera mungkin setelah adanya kepastian terhadap kerugian dimaksud. c. Cara Pengiriman Laporan Klaim 1. Laporan Kerugian (Notice of Loss, atau Bordero) disampaikan / dikirim ke Reasuradur ( Bagian Klaim ) melalui pos tercatat atau special courier. a. Pembuatan Pasal. 11 Premium dan Claim List Reasuradur menerbitkan Premium dan Claim List berdasarkan sesi yang dikirimkan oleh masingmasing asuradur dan klaim yang telah dikonfirm. b. Pengiriman Reasuradur mengirimkan kepada Kantor Pusat Asuradur berupa Premium dan Claim List bulanan dalam minggu ke empat setelah berakhirnya bulan bersangkutan. c. Konfirmasi Asuradur memberikan konfirmasi kepada Reasuradur atas Premium dan Claim List dalam waktu 15 hari setelah dokumen tersebut diterima. Apabila dalam waktu 15 hari setelah dokumen tersebut diterima tidak ada pemberitahuan dari Asuradur, maka dapat dianggap bahwa Premium dan Claim List telah disetujui. d. Pembayaran Pembayaran dilaksanakan dalam waktu 15 hari setelah konfirmasi Premium dan Claim List diterima Reasuradur. e. Koreksi Premium dan Claim List Apabila diketahui adanya kekeliruan atas Premium dan Claim List, maka kekeliruan tersebut sesegera mungkin dilakukan koreksinya. Pasal. 12 Komisi Reasuransi Reasuradur memberikan Komisi Reasuransi sebesar 30 % atas setiap risiko atau polis yang disesikan dari Jumlah Premi yang disalurkan oleh masing-masing asuradur ke dalam sesi Statistik. Pasal.13 Cash Loss N I L PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 5

Pasal. 14 Berlakunya Sesi Statistik Sesi Statistik ini berlaku terhadap polis-polis beserta endorsement-endorsementnya yang masa pertanggungannya dimulai pada dan atau sesudah tanggal 1 Januari 2013. Pada setiap tahun dilakukan treaty baru. Pasal.15 S t a t i s t i k Reasuradur akan menerbitkan Statistik dalam bentuk Risk and Loss Profile sebanyak 2 kali dalam satu ( 1 ) tahun masing-masing untuk Edisi Bulan Juni dan Desember. Statistik yang diterbitkan Reasuradur disampaikan kepada Direktur Eksekutif AAUI, Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia ( FAPI ). Disamping itu Reasuradur juga menyampaikan Statistik kepada Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia, Ketua Badan Statistik dan Pemantau Harga Asuransi ( BSPHA ) Asosiasi Asuransi Umum Indonesia ( AAUI ) dan seluruh Perusahaan Asuransi Umum Anggota AAUI. Pasal.16 Kondisi Khusus a. Sesi sehubungan dengan resiko Earthquake, Volcanic Eruption and Tsunami Endorsement code 4.2 is subject to the following conditions: a.1. As per AAUI Earthquake Standard Policy S.K. AAUI No. 005/AAUI/2003 dated 9 Januari 2003. a.2. Premium rate subject to PT. Asuransi MAIPARK Indonesia b. Currency Fluctuation Clause (Proportional) Demikian Petunjuk Pelaksanaan ini disusun agar dapat digunakan sebagai Pedoman Pelaksanaan Sesi Statistik dan terima kasih atas kerjasamanya. Jakarta, Desember 2012 PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Selaku Administrator Mohamad Rusli, CFP Direktur Teknik & Marketing PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Page 6