Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

: Niken Kurniawati NPM :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

DETERMINAN TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Transkripsi:

This research uses a multiple regression analysis.the research partial result shows that PAD, DAU and DAK influence the economic growth of residence/cities in East Java. It means that they play an important role in influencing economic growth, while DBH does not the economic growth. While simultaneously, PAD, DAU, DAK and DBH influence the economic growth. Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang umumnya digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di dalam suatu daerah dengan ditunjukkan oleh perubahan output. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencerminkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang baik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut E. Kwan Choi dan Hamid Beladi (1996) dalam Todaro (2000:143), secara umum sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi dan kemajuan teknologi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan suatu penelitian dengan judul: Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2011-2012. Penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Timur LANDASAN TEORI Menurut Tambunan (2011:40) pertumbuhan ekonomi adalah penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) yang berarti peningkatan Pendapatan Nasional (PN). Sedangkan menurut Kuznets dalam Todaro (2000:144) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri terjadi oleh adanya kemajuan atau penyesuaian penyesuaian teknologi, kelembagaan dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah (Halim dan Kusufi, 2012:101). Menurut Kristiadi (1991) dalam Kuncoro (2004:7), Undang-undang pertama yang mengatur hubungan fiskal (keuangan) pusat-daerah adalah UU No. 32 tahun 1956. UU ini menetapkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil perusahaan daerah. Sumber-sumber

pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu (UU No. 32/2004) : hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan block grant yang diberikan kepada semua kabupaten dan kota untuk tujuan mengisi kesenjangan antara kapasitas dan kebutuhan fiskalnya, dan didistribusikan dengan formula berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang secara umum mengindikasikan bahwa daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak daripada daerah kaya. Tujuan penting alokasi DAU adalah dalam kerangka pemerataan kemampuan penyediaan pelayanan publik antar pemda di Indonesia (Kuncoro, 2004:30). Menurut Kuncoro (2004:34) Dana Alokasi Khusus (DAK) ditujukan untuk daerah khusus yang terpilih untuk tujuan khusus. Karena itu, alokasi yang didistribusikan oleh pemerintah pusat sepenuhnya merupakan wewenang pusat untuk tujuan nasional khusus. Kebutuhan khusus tersebut sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan APBN. Dalam UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Bagi Hasil bertujuan untuk mengurangi ketimpangan vertikal sekaligus memberikan akses yang lebih besar kepada Daerah terhadap sumber-sumber penerimaan yang relatif cukup besar. Menurut Berkah (2012), di dalam Islam terdapat instrumen ekonomi yang dapat mengentaskan kemiskinan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yaitu zakat, infaq, dan shadaqah. Pandangan Berkah (2012) tentang pertumbuhan ekonomi, diteguhkan dengan landasan Qurani, yakni: Mencari rezeki atau berusaha adalah perintah Allah yang harus dikerjakan. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. ( QS Al-Jumuah ( 62 ) : 10 )

Model Kerangka Pemikiran PAD DAU Pertumbuhan Ekonomi DAK DBH METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Timur terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota. Dalam penentuan sampel, peneliti menggunakan metode sampling jenuh. Menurut Burhanuddin (2013) sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dan diperoleh peneliti dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. Data sekunder yang digunakan merupakan data time series dari PDRB, PAD, DAU, DAK dan DBH Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur tahun 2011-2012, dengan sumber: a. Data PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 menurut Kabupaten/Kota provinsi Jawa Timur tahun 2011-2012 bersumber dari BPS Provinsi Jawa Timur. b. Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2011-2012 bersumber dari BPS provinsi Jawa Timur. c. Data Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2011-2012 bersumber dari BPS provinsi Jawa Timur. d. Data Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2011-2012 bersumber dari BPS provinsi Jawa Timur. e. Data Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2011-2012 bersumber dari BPS provinsi Jawa Timur.

No Jenis Variabel 1. Dependen Pertumbuhan Ekonomi 2. 3. Dana Alokasi Umum Independen 4. Dana Alokasi Khusus Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Ukuran Pendapatan Asli Daerah 5. Dana Bagi Hasil PDRB atas harga konstan 2000 Provinsi Jawa Timur menurut kabupaten/kota Realisasi penerimaan PAD pemerintah daerah di Propinsi Jawa Timur menurut kab/kota Realisasi penerimaan DAU pemerintah daerah di Propinsi Jawa Timur menurut kab/kota Realisasi penerimaan DAK pemerintah daerah di Propinsi Jawa Timur menurut kab/kota Realisasi penerimaan DBH pemerintah daerah di Propinsi Jawa Timur menurut kab/kota Milyar Rupiah Milyar Rupiah Milyar Rupiah Milyar Rupiah Milyar Rupiah ANALISIS DATA Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau beberapa variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis mengenai beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Tujuan utama analisis regresi adalah menjelaskan perilaku variabel tak bebas sehubungan dengan perilaku satu atau lebih variabel bebas, dengan memperhitungkan fakta bahwa hubungan antara semua variabel tersebut bersifat tidak pasti (Gujarati, 2007:7). Teknik yang digunakan untuk mencari nilai persamaan regresi yaitu dengan analisis Least Squares (kuadrat terkecil) dengan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan. Dalam penelitian ini, empat komponen dari pendapatan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil sebagai variabel independen, akan dianalisis pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X1 76 30.24 2280.00 1.6262E2 297.87984 DAU 76 250.09 1281.61 6.5291E2 223.93186 DAK 76.42 118.24 57.0349 25.27495 DBH 76 36.91 584.65 1.0299E2 79.61565 Pertumbuhan Ekonomi Valid N (listwise) 76 Sumber: Data yang diolah, 2015 (dalam milyar rupiah) Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized B 76 1081.93 1.07E5 1.0009E4 16846.66078 a Standardized Collinearity Statistics Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -.404.367-1.100.275 transformx1.816.089.644 9.181.000.399 2.505 transformx2 1.010.191.398 5.295.000.347 2.879 transformx3 -.339.071 -.285-4.803.000.556 1.797 transformx4.140.128.077 1.092.279.399 2.504 a. Dependent Variable: transformy Berdasarkan Tabel tersebut, terlihat bahwa seluruh variabel independen (PAD, DAU, DAK, dan DBH) memiliki nilai VIF di bawah 10 dengan nilai tolerance yang menunjukkan nilai lebih dari 0,10. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model yang terbentuk tidak terdapat adanya multikolinearitas antar variabel independen. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Data Variabel Bebas R Sig Keterangan PAD (X 1) -0.307 0.750 Homoskedastisitas DAU (X 2) -0.059 0.613 Homoskedastisitas DAK (X 3) -0.031 0.793 Homoskedastisitas DBH (X 4) 0.050 0.668 Homoskedastisitas Berdasarkan hasil dari data transformasi log yang diolah, menunjukkan bahwa nilai signifikansi semua variabel independen yang diuji lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), dengan demikian dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.928 a.860.853.15978 2.281 a. Predictors: (Constant), transformx4, transformx3, transformx1, transformx2 b. Dependent Variable: transformy Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai DW sebesar 2.281, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada tabel menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 76 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k = 4). Nilai DW 2.281 lebih besar dari batas atas (du) 1.74, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi. Hasil Uji Normalitas Uji Normalitas Setelah Transformasi Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 76 Normal Parameters a Mean.0000000 Most Extreme Differences Std. Deviation.15545763 Absolute.064 Positive.064 Negative -.047 Kolmogorov-Smirnov Z.556 Asymp. Sig. (2-tailed).917

Hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi data, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z 0,556 dan signifikansi sebesar 0,917 > 0,05, artinya data terdistribusi normal. Hasil Model Regresi Model Unstandardized B Std. Error Tabel 4.10 Persamaan Regresi a Standardized Beta t Sig. 1 (Constant) -.404.367-1.100.275 Correlations Zeroorder Partial Part transformx1.816.089.644 9.181.000.887.737.407 transformx2 1.010.191.398 5.295.000.645.532.235 transformx3 -.339.071 -.285-4.803.000.085 -.495 -.213 transformx4.140.128.077 1.092.279.732.128.048 a. Dependent Variable: transformy Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T) Uji T a Model 1 (Constant) Unstandardized B Std. Error Standardized Beta t Sig. -.404.367-1.100.275 Correlations Zeroorder Partial Part transformx1.816.089.644 9.181.000.887.737.407 transformx2 1.010.191.398 5.295.000.645.532.235 transformx3 -.339.071 -.285-4.803.000.085 -.495 -.213 transformx4.140.128.077 1.092.279.732.128.048 a. Dependent Variable: transformy

Hasil perhitungan statistik tersebut menunjukkan bahwa dari empat variabel indepenen yang dimasukkan dalam model, terdapat tiga variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Variabel tersebut adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.177 4 2.794 109.453.000 a Residual 1.813 71.026 Total 12.989 75 Berdasar tabel diatas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen, secara simutan (uji F), dari hasil perhitungan didapatkan nilai F hitung sebesar 154.036 (signifikansi F = 0.000). Karena Sig F < 5% (0.000 < 0.05), artinya bahwa variabel bebas yang terdiri dari PAD (X 1), DAU (X 2), DAK (X 3), dan DBH (X 4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Koefisien Determinasi Model R R Square Koefisien Determinasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.928 a.860.853.15978 2.281 Nilai Adjusted R-Square (Koefisien Determinasi) menunjukkan nilai sebesar 0.853 atau 85.3%. Menunjukkan bahwa kemampuan menjelaskan variabel independen (PAD, DAU, DAK dan DBH) terhadap variabel dependen (pertumbuhan ekonomi) sebesar 85.3%, sedangkan sisanya 14.7% dijelaskan oleh variabel lain di luar empat variabel independen tersebut yang tidak dimasukkan dalam model. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sidik (2000) dalam Maryati dan Endrawati (2010) menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan PAD hendaknya tidak hanya diukur dari jumlah yang

diterima, tetapi juga diukur dengan perannya untuk mengatur perekonomian. Sesuai dengan hasil penelitian diatas, semakin besar Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh maka pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut juga akan meningkat. Karena jika PAD meningkat, pemerintah akan berinisiatif untuk lebih menggali potensi yang ada dengan cara memberikan belanja modal yang lebih besar untuk pembangunan daerah, sehingga jika pembangunan daerah tersebut baik akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik pula. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian menujukkan bahwa ada pengaruh dari Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa semakin tinggi perolehan DAU, maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Hal ini karena peran dari DAU sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, karena tujuan penting dari alokasi DAU adalah dalam rangka pemerataan kemampuan penyediaan pelayanan publik antar pemda di Indonesia (Kuncoro, 2004:30). Dana Alokasi Umum yang diperoleh pemerintah daerah akan dialokasikan untuk pembiayaan pemerintah daerah, salah satunya dalam bentuk belanja modal dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, jika DAU yang diperoleh pemerintah daerah semakin tinggi maka pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut akan meningkat pula. Pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dari Dana Alokasi Khusus terhadap pertumbuhan ekonomi pada pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Hal ini disebabkan karena DAK yang diterima pemerintah daerah memang dialokasikan khusus untuk mendanai kebutuhankebutuhan daerah seperti pembiayaan kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana yang membutuhkan dana lebih besar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar DAK yang diperoleh pemerintah daerah, maka semakin baik pula pembangunan yang dilakukan di daerah tersebut. Pengaruh Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dana Bagi Hasil (DBH) menunjukkan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan potensi yang ada di kabupaten/kota berbeda-beda. Ada yang dianugrahi kekayaan alam yang melimpah, ada juga yang tidak memiliki kekayaan alam yang besar tapi struktur perekonomiannya telah tertata dengan baik maka potensi pajak dapat dioptimalkan. Nilai DBH yang diperoleh pemerintah daerah sesuai dengan angka presentase. DBH bersumber dari pajak dan sumber daya alam, jadi apabila pajak dan sumber daya alam pada daerah tersebut kecil, maka pembagian dari hasil pajak dan sumber daya tersebut akan kecil pula. Oleh karena itu, DBH tidak bisa dikatakan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh simultan PAD, DAU, DAK dan DBH terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari beberapa faktor yang mendukung. Dari beberapa faktor pendukung pertumbuhan ekonomi, beberapa diantaranya adalah PAD, DAU, DAK dan DBH yang memiliki peranan cukup besar dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Tanpa adanya PAD, daerah tidak bisa mandiri untuk mengelola kekayaan yang dimiliki dan menyebabkan daerah tersebut tidak mengalami pertumbuhan dalam perekonomian. Begitupula dengan dana perimbangan (DAU, DAK, DBH), tanpa adanya bantuan pembiayaan melalui DAU, DAK dan DBH dari pemerintah pusat, pemerintah daerah akan mengalami kesulitan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan daerah jika hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Jawa Timur, sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) secara silmultan berpengaruh terhadap pertumhan ekonomi kabupaten/kota di Jawa Timur, karena PAD, DAU, DAK dan DBH saling berperan dalam pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan daerah demi mewujudkan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik. Saran 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah daerah diharapkan bisa terus menggali potensi-potensi yang ada guna menambah Pendapatan Asli Daerah, demikian juga pemerintah daerah mengupayakan agar bisa menarik Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus semaksimal mungkin, dan juga meningkatkan hasil pajak dan sumber daya alam agar dapat meningkatkan prosentase pembagian Dana Bagi Hasil. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lainnya yang lebih bervariasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dalam pemilihan data menggunakan rentang periode yang lebih lama dengan data terbaru.