BAB II LANDASAN TEORI. Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sebuah proses berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dalam konteks pendidikan formal. Mahasiswa dalam peraturan

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II LANDASAN TEORI

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai agar warga negara terhindar dari kebodohan. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

wahk.. kok isoo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu. dilakukan antara lain dengan mengamati dan mencatat

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembangunan Masyarakat Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Pemberdayaan

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan (Ali, 2010). Sedangkan menurut Ivancevich, Konopaske, dan

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN DUKUNGAN PENERAPANNYA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

1 Universitas Indonesia

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar jika tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitasaktivitas

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

Bab 1. Hak-hak Pasal 1 Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan dan keselamatan pribadinya.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. PEMIMPIN 1. Definisi Pemimpin Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pemimpin memiliki kata dasar pimpin yang sering disebut sebagai pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja atau tua-tua yang dalam konteks perannya berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara dalam sistem tertentu. Sunindhia (2003) menyatakan bahwa pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk memberikan arahan kepada masyarakat dalam sistem tertentu. Teori ini sejalan menurut McShane (2004) yang menyatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu memberi arahan dan mempengaruhi aktivitas terkait dengan tugas dari anggota kelompok. Selanjutnya, peneliti berfokus pada pengertian pemimpin menurut Kartono (1994), bahwa pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengorganisir, mengarahkan usaha atau upaya orang lain sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 18 9

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang menjadi panutan dalam memberikan arahan kepada masyarakat atau individu, bertindak memimpin dengan cara memprakarsai tingkah laku sosial dan bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu atau beberapa tujuan bersama. 2. Karakteristik Pemimpin Menurut Yukl (1998), karakteristik pemimpin merupakan ciri-ciri atau sifat yang dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya, dapat dilihat dengan mengenal dan mengidentifikasi atasan melalui interaksi antara bawahan dengan atasan, artinya karakteristik ini berpengaruh terhadap persepsi bawahan terhadap pemimpin. Menurut Stogdill (dalam Yukl, 1998), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. Memiliki kharisma Menjadi pemimpin itu tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang. Perilakunya harus menjadi teladan atau patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan di atas kemampuan rata-rata orang biasanya. Singkatnya bahwa seorang pemimipin harus mempunyai kharisma. Pemimpin yang punya karisma memiliki: 1. Perilaku terpuji 19

2. Jujur dan dapat dipercaya 3. Memegang komitmen 4. Konsisten dengan ucapan 5. Memiliki moral agama yang cukup. b. Memiliki keberanian Sangat tidak masuk akal apabila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Sekurang-kurangnya keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab. c. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa pemimpin adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain yaitu : 1. Membuat orang lain merasa penting 2. Membantu kesulitan orang lain 3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif 4. Tidak merendahkan orang lain 5. Memiliki kelebihan atau keahlian. 20

d. Mampu membuat strategi Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Strategi yang dirancang banyak ditentukan untuk mengetahui majumundurnya suatu kota atau wilayah. Adapun seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi adalah: 1. Menguasai medan 2. Memiliki wawasan luas 3. Berpikir cerdas 4. Kreatif dan inovatif 5. Mampu melihat masalah secara komprehensif 6. Mampu menyusun skala prioritas 7. Mampu memprediksi masa depan. e. Memiliki moral yang tinggi Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang khususnya bagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi yakni : 1. Tidak menyakiti orang lain 2. Menghargai siapa saja 3. Bersikap santun 4. Tidak suka konflik 21

5. Tidak gegabah 6. Tidak mau memiliki yang bukan haknya 7. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan 8. Perilakunya mampu dijadikan contoh. f. Mampu menjadi mediator Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir secara objektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pemimpin untuk menjadi seorang mediator. Pemimpin sebagai mediator meliputi: 1. Berpikir positif 2. Setiap ada masalah selalu berada di tengah 3. Mampu mendudukkan masalah secara proporsional 4. Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum. g. Mampu menjadi motivator Seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Pemimpin adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator yaitu : 1. Memiliki kepedulian kepada orang lain 2. Mampu menjadi pendengar yang baik 3. Mengajak kepada kebaikan 4. Mampu meyakinkan oranglain 22

5. Berusaha mengerti keinginan orang lain. h. Memiliki rasa humor Seorang pemimpin akan lebih mudah melaksanakan tugas kepemimpinannya - jika didukung sifat humoris ataupun memiliki humor yang tinggi. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut : 1. Murah senyum 2. Mampu memecahkan kebekuan suasana 3. Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan 4. Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu 5. Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat. Dari beberapa hal yang telah dikemukakan diatas mengenai karakteristik pemimpin, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pemimpin dalam kepemimpinannya sangat tergantung pada sejauh mana pemimpin tersebut berhasil memiliki karakteristik-karakteristik tersebut, memberikan perubahan, serta dapat diaplikasikan kepada pemimpin kelompok maupun masyarakat (Gibson, 2000). Pemimpin dalam penelitian ini berfokus pada pemimpin kota yakni Walikota Medan. Menurut Data Pemko Medan (2012), Kota Medan berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, yang dipimpin oleh Walikota Medan dengan tugas memimpin dan menggerakkan jalannya roda pemerintahan, diantaranya 23

memiliki fungsi sebagai pemberian pelayanan, fungsi pengaturan (penetapan peraturan daerah), fungsi pembangunan, fungsi perwakilan, serta fungsi koordinasi dan perencanaan pembangunan kota (Kansil, 1996). B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERSPEKTIF DALAM MEMILIH PEMIMPIN Dalam memilih pemimpin, perspektif seseorang turut dipengaruhi beberapa faktor dalam pengkategorian responden, antara lain (Ross dalam Siagian, 1999): 1. Usia Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi seseorang dalam memilih pemimpin. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma lingkungan yang lebih kuat, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya. 2. Jenis Kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah di dapur yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga. Akan tetapi, semakin berkembang zaman peran perempuan telah bergeser kearah yang baik melalui adanya gerakan emansipasi dan pendidikan. Jenis kelamin laki-laki menjadi faktor dominan dalam menyuarakan pemilihan pemimpin di wilayahnya. 24

3. Status Tempat Tinggal Lingkungan dimana seseorang tinggal dianggap dapat menjadi pengaruh untuk mengetahui situasi yang terjadi di sekitarnya sehingga akan berpengaruh pada partisipasi seseorang dalam memilih pemimpin. Seseorang yang tinggal sendiri kurang memperoleh masukan dan informasi tentang kondisi di wilayahnya terutama tentang karakteristik pemimpin, beda dengan seseorang yang tinggal bersama orangtua yang akan banyak mendapatkan informasi tentang pemimpin baik yang telah memimpin dan pemimpin yang diharapkan untuk kedepannya dengan cara memberikan pandangan bahkan saling berdiskusi diantara keluarga. Sedangkan yang tinggal kost memiliki waktu terbatas dan kadangkala berpindah-pindah atau tidak tinggal lama sehingga informasi pun kurang diperoleh. 4. Lama Tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dapat menjadi pengaruh. Hal ini dikarenakan individu tersebut mengetahui situasi yang terjadi di sekitarnya dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang dalam memilih pemimpin. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dan ada rasa keinginan dan harapan memilih pemimpin yang terbaik untuk memimpin daerahnya tersebut. 25

C. MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2004), mahasiswa adalah individu atau sekelompok orang yang bekerja aktif mendorong, pelaksana sesuatu di berbagai bidang. Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control adalah penyambung lidah rakyat (Koran Media Indonesia, 2009: 8). Kata Mahasiswa, yang terdiri dari dua komponen yaitu maha dan siswa. Maha memiliki makna di atas ( sifat ) dan siswa yang memiliki makna orang yang terpelajar,. Dari dua komponen kata di atas di gabung menjadi kata mahasiswa yang dapat kita terjemahkan dalam pemahaman yang sederhana yaitu sekelompok orang yang memperoleh tingkat pendidikan yang paling atas (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa merupakan orang terpelajar yang dapat mengecap pendidikan yang tertinggi dalam tingkatan pendidikan formal. Di Universitas Sumatera Utara terdapat lebih dari 33.000 orang mahasiswa yang terbagi di 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Ilmu Komunikasi (Website USU, 2013). 26

D. KARAKTERISTIK PEMIMPIN KOTA MEDAN DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Mahasiswa sebagai kalangan akademik, khususnya di Universitas Sumatera Utara, diharapkan untuk lebih selektif dan lebih teliti lagi dalam menentukan karakteristik pemimpinnya (Burns dalam Gabriel, 2003). Hal ini menjadi penting demi kemajuan pembangunan dan mengubah sistem di kota Medan menjadi lebih baik dan terarah. Khususnya mahasiswa sebagai agent of change dapat melakukan pembaharuan di segala bidang terlebih memberi sumbangan pemikiran untuk mewujudkan pemimpin yang memiliki karakteristik pemimpin dalam kebaikan dan kebenaran (Koran Online Media Indonesia, 2011). Hal ini menjadi sejalan dengan perlunya perspektif terhadap keseluruhan karakteristik pemimpin untuk mewujudkan pemimpin yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, khususnya dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai bagian dari masyarakat Kota Medan (Sumutpos, 2011). 27

KERANGKA BERPIKIR PEMIMPIN KOTA MEDAN KARAKTERISTIK PEMIMPIN Permasalahan Kota Medan terkait Kepemimpinan Pemimpin menjamin kebebasan masyarakat untuk beribadah. Dengan adanya pemimpin kemamanan lingkungan dapat terjaga dari aksi-aksi premanisme. Perhatian pemimpin kepada masyarakat perkotaan maupun pedesaan Pembangunan yang dapat memperhatikan kehidupan masyarakat. Cth:perbaikan jalan, pengasrian lingkungan,dsb. Dipengaruhi oleh: Usia Jenis Kelamin Status Tempat Tinggal Lama Tinggal Kharisma Bermoral Berani Berpengaruh Motivator Mediator Kreatif Humoris KARAKTERISTIK PEMIMPIN MENURUT PERSPEKTIF 28 MAHASISWA/I USU PERSPEKTIF MAHASISWA Menginginkan pemimpin yang berkarakter pemimpin Lebih selektif, kritis sebagai upaya perubahan di Kota Medan Penyambung lidah rakyat, sebagai kalangan terpelajar mengharapkan kehadiran seorang pemimpin