Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN I. INFORMASI UMUM

Term of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS

Call for Proposal SUB-RECIPIENT (SR) NASIONAL COMMUNITY SYSTEM STRENGTHENING (CSS) DAN REMOVING LEGAL BARIER (RLB)

Bagian A Deskripsi Program dan Tujuan Hibah 4 Bagian B Petunjuk Proposal Hibah 5 a.penyelesaian dan penyerahan proposal hibah 5

INSTRUKSI PENGADAAN JASA KONSULTAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN TATAKELOLA PROGRAM TFCA-SUMATERA

Call for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS)

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

PROGRAM HARM REDUCTION DI INDONESIA "DARI PERUBAHAN PERILAKU KE PERUBAHAN SOSIAL"

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

Panduan Permohonan Hibah

Hibah Pengetahuan Hijau

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PerPres 75 /2006 vs PerPres 124 /2016 Peran KPAN,dan Kab/Kota Kewenangan KPA paska PerPres 124/ 2016 Rekomendasi Penutup

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

1 of 9 21/12/ :39


Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

Undangan pengajuan usulan penelitian HIV

Australia Awards Indonesia Skema Hibah Alumni

MEKANISME PENDANAAN APBD BAGI CSO DI ROV. SULSEL DALAM UPAYA PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN NAPZA & HIV AIDS OLEH IR. SRI ENDANG SUKARSIH, MP KARO BINA

Implementasi Kebijakan dan Program AIDS pada Kelompok Pengguna Napza

Panduan Hibah Elearning UGM 2014

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP)

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Maret Kabar Menara Topas 9

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG

Kode Unit : O

Informasi Epidemiologi Upaya Penanggulangan HIV-AIDS Dalam Sistem Kesehatan

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Perihal: Request for Applications (RFA) Nomor 007 Peningkatan Kapasitas Para Pelaku dalam Implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambah

Buku Pedoman. Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

Pertemuan Evaluasi Program GWL. Untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi pengembangan program

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

Tanggal Diterbitkan: 26 Juni 2015 Tanggal Penutupan: 31 Juli 2015

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!

REQUEST FOR PROPOSAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

Perihal: Request for Applications (RFA) Nomor 002 Fasilitasi Pengembangan KPH (Output 3.1) Multi-Stakeholder Forestry Programme (MFP3)

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

KERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN INSTITUSI PENELITIAN SKRINING HIV BERBASIS KOMUNITAS

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

LAMPIRAN 5. PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap)

NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

Peningkatan Kemandirian Penanggulangan AIDS

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

PERMOHONAN PROPOSAL PELUANG HIBAH. Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP) Indonesia

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

Bantuan Hibah Grassroots Untuk Kemanusiaan

Revisi Pedoman Pelaporan dan Pencatatan. Pemutakhiran pedoman pencatatan Monev

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 26 /PBI/2003 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2013 Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. ttd

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

KNCV bekerja sama dengan Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis (NTP) yang didukung dan dibiayai oleh Global Fund memerlukan konsultan untuk

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1

PROGRAM HIBAH PENINGKATAN TATAKELOLA PERGURUAN TINGGI SWASTA

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH RISET MONITORING DAN EVALUASI

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

O JUDUL UNIT

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 2

UNDANGAN Konsep Usulan Penelitian HIV dan AIDS Tahun 2013: Prioritas pada Pencegahan Melalui Transmisi Seksual

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UNDANGAN MENGAJUKAN PROPOSAL

LAMPIRAN 2. PENJELASAN ATAS PRESEDEN NOTA KESEPAHAMAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (Versi Lengkap)

AIDS dan Sistem Kesehatan: Sebuah Kajian Kebijakan PKMK FK UGM

Penguatan Fasilitator Gender. Mendorong perencaan dan penganggaran yang responsif gender

Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

Transkripsi:

Lampiran 1 Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu 1. PENDAHULUAN 1.1. Pertimbangan Umum Penggunaan dan ketergantungan napza adalah isu kesehatan masyarakat dengan dampak serius pada pembangunan dan keamanan. Penggunaan narkoba suntikan telah diakui sebagai salah satu faktor utama yang bertanggung jawab untuk penyebaran HIV di Indonesia. Pada Juni 2011, dilaporkan total kumulatif 26.483 kasus AIDS dan 36,2% kasus AIDS ditemukan di antara pengguna narkoba suntikan. Proyek UNODC (bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Kementrian Sosial (Kemensos)) mengenai pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza terpadu mendukung pengembangan, peningkatan dan perluasan kapasitas teknis untuk penyediaan pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan, pengobatan dan pelayanan perawatan HIV yang terpadu beragam dan efektif (termasuk Agonis opioid) di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pengobatan ketergantungan napza dan rehabilitasi di Indonesia. Proyek ini memiliki tiga strategi: a. Advokasi untuk diseminasi praktik-praktik yang baik pada pengobatan ketergantungan napza sebagai suatu gangguan kesehatan dan meningkatkan pemahaman di antara populasi umum dan spesialis. b. Peningkatan kapasitas praktisi tentang pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza, dan c. Integrasi pengobatan ketergantungan napza berbasis bukti dan komunitas (terutama agonis opioid) dan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan HIV. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memastikan bahwa kesempatan tidak terlewatkan untuk memberikan pencegahan HIV pada pengguna napza yang masuk pengobatan ketergantungan napza. Proyek ini meliputi kapasitas untuk memberikan dukungan terhadap implementasi pencegahan HIV dan pengobatan ketergantungan napza terpadu untuk waktu yang terbatas. Bila proposal yang sesuai diterima, sejumlah dana yang sama akan dialokasikan di lima provinsi di mana proyek dilaksanakan. 1

1.2. Gambaran umum UNODC akan menerima usulan kegiatan yang memenuhi syarat dari, organisasi nirlaba non-pemerintah (LSM). LSM dapat mengajukan aplikasi atas nama sebuah konsorsium, yang dapat melibatkan gabungan penyedia layanan pemerintahan, seperti Puskesmas (maksimal 4 organisasi), tetapi LSM akan menjadi titik fokus utama dan akan bertanggung jawab secara finansial untuk pelaksaan kegiatan yang mendapat bantuan. Pelamar dapat meminta dana hingga USD 11.000, dan dana yang dialokasikan untuk digunakan selama periode enam bulan. Dalam melaksanakan kegiatan ini beberapa hal berikut harus dipertimbangkan: o Tujuan dari dana hibah ini adalah untuk mendukung pekerjaan dari lembaga yang telah diberikan pelatihan; o Pada akhir proyek, dana harus telah digunakan seluruhnya; o Secara implisit, dana dibagi untuk di lima provinsi di mana pelatihan telah dilakukan; o Dalam melaksanakan kegiatan ini, prinsip-prinsip PBB dalam kesetaraan dan transparansi harus diikuti dan mencatat bahwa dana dari UNODC, maka panduan PBB harus diikuti; o Karena dana terbatas dan waktu yang tersedia singkat, maka hanya pengembangan penggunaan dana, monitoring dan mekanisme pelaporan yang akan dimintakan kepada penyedia layanan (layanan nonpemerintah yang kecil dengan dana yang terbatas), UNODC dan Komite Pengarah dan jika memungkinkan harus dihindari. Jumlah dari proposal yang sukse akan tergantung pada anggaran yang diajukan dalam proposal proyek yang dipilih. Pengumuman panggilan pengajuan proposal akan dilakukan pada tanggal 14 November 2011 dan penerimaan proposal akan ditutup pada tanggal 2 Desember 2011 pukul 18.00 WIB. 2. KRITERIA PERSYARATAN Prinsip-prinsip dasar berikut telah diidentifikasi dalam praktek-praktek yang menjanjikan terhadap pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan HIV terpadu. Pemohon didorong untuk sedapat mungkin merefleksikannya dalam aplikasi ini: Sebuah pendekatan berbasis etika, hak asasi manusia Kemitraan dengan para pemangku kepentingan lainnya Desain proyek dengan potensi replikasi Keberlanjutan Dukungan sumber dana tambahan. Pendekatan inovatif sangat diharapkan. 2

2.1. Organisasi yang dapat mengajukan proposal Organisasi yang memenuhi syarat untuk menerima pendanaan melalui Fasilitas Hibah Kecil 2012 harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Organisasi harus non-profit, non-pemerintah yang secara hukum terdaftar di Indonesia; b. Organisasi tersebut harus memberikan rincian dari program pengobatan ketergantungan napza mereka dan rencana untuk memperluas kegiatan terkait pencegahan pengobatan, dan perawatan HIV sebagai bagian dari program mereka; c. Organisasi harus menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan organisasi lain; d. Organisasi harus memberikan bukti bahwa staf mereka telah mengilkuti program pelatihan pengobatan ketergantungan napza dan pencegahan HIV terpadu yang diberikan oleh proyek; e. menunjukkan bahwa program pengobatan ketergantungan napza mereka berbasis bukti dan efektif; f. Organisasi harus memiliki komitmen untuk pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk terapi ketergantungan napza; g. Organisasi harus menunjukkan kapasitas operasional dan profesional yang memadai; h. Organisasi harus menunjukkan kemampuan keuangan yang memadai; i. Kelompok kecil terdiri dari dua sampai empat organisasi dapat mengajukan proposal gabungan. Namun harus ada satu organisasi yang memimpin, dan disertai penjelasan mengenai di mana dan kepada siapa dana akan diberikan. LSM dapat mengajukan permohonan atas nama sebuah konsorsium (lebih dari 2 organisasi dan maksimum 4), tetapi LSM akan menjadi titik fokus utama dan akan bertanggung jawab secara finansial untuk pelaksanaan kegiatan yang mendapat bantuan; j. Organisasi yang mendapat mengajukan proposal harus mendapat rekomendasi dari KPAP dengan melampirkan bukti surat rekomendasi dari KPAP. 2.2. Prioritas Geografis Aplikasi hanya dapat diterima dari LSM, namun pemohon dapat memimpin sebuah konsorsium yang meliputi penyedia layanan pemerintahan. Aplikasi hanya akan diterima dari lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Semua proposal akan diberikan perlakuan yang adil dan merata. Dana pada awalnya akan dibagi rata di antara lima propinsi. 3

2.3. Proposal yang memenuhi syarat Hanya biaya yang memenuhi syarat dapat diperhitungkan. Biaya-biaya ini harus: a. Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek; b. Akan dikeluarkan oleh pemohon selama periode implementasi; c. Mematuhi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik, khususnya untuk nilai uang dan efektivitas biaya; d. Biaya tercatat dalam rekening pemohon 'atau dokumen pajak, dapat diidentifikasi dan dapat diverifikasi dan didukung oleh dokumen pendukung asli. Berdasarkan kondisi ini, biaya langsung yang memenuhi syarat harus sesuai dengan harga pasar dan meliputi: a. Biaya staf ditugaskan untuk proyek, sesuai dengan gaji staf proyek yang sebenarnya ditambah biaya jaminan sosial dan lainnya yang berhubungan dengan imbalan biaya. Gaji dan biaya staf yang ditugaskan untuk proyek harus tidak melebihi total 30% dari anggaran yang diusulkan. b. Biaya peralatan, c. Biaya bahan habis pakai dan persediaan. Perkiraan dari semua anggaran biaya kegiatan perlu disediakan dengan menggunakan template yang telah disediakan Biaya tidak langsung (overhead) tidak memenuhi syarat. Biaya yang tidak memenuhi syarat lainnya adalah: a. Biaya untuk staf pemerintah; b. Utang dan penggantian untuk kerugian; c. Barang yang sudah dibiayai oleh proyek lain, kerangka kerja atau oleh donor lain; d. Kerugian akibat pertukaran mata uanga; e. Biaya yang berkaitan dengan persiapan pembuatan proposal proyek; f. cadangan kontingensi; Biaya yang diusulkan harus realistis. Setiap estimasi berlebihan, tidak realistis atau tidak terjustifikasi akan dikeluarkan dari pembiayaan. Jumlah yang diminta dapat dikombinasikan dengan dana yang ada lainnya dalam organisasi atau dengan dana dari sumber lain. Hal ini dapat disebutkan dalam semua bidang yang bersangkutan, termasuk Lampiran A (Proposal Proyek). 3. PEMILIHAN PENERIMA HIBAH Panggilan pengajuan proposal untuk pendanaan akan melalui proses yang terbuka, termasuk iklan di website KPA. Setiap lembaga atau layanan yang menyediakan pengobatan ketergantungan napza dan memiliki staf yang sudah terlatih dalam proyek ini dapat mengajukan proposal. 4

Semua pemohon harus mengirimkan proposal mereka baik dalam hard copy ke kantor: Unit HIV/AIDS UNODC Gedung Menara Thamrin. Lantai 10 Jl. MH Thamrin Kav 3, Jakarta 10250 dan dalam soft copy ke: aids.indonesia@unodc.org. Semua proposal harus sudah diterima sebelum tanggal 2 Desember 2011 pukul 17.00 WIB. Proposal proyek harus dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan template pada lampiran 2. Proposal proyek harus ditulis dengan jelas dan akurat dan tidak akan melebihi 10 halaman penuh (ukuran A4), termasuk rencana kerja dan anggaran. Semua bidang yang harus diisi agar proposal dipertimbangkan untuk mendapat pendanaan. Proposal akan dievaluasi dan dipertimbangkan untuk mendapat pendanaan oleh Komite Seleksi pada tanggal 8 Desember 2011. Evaluasi proposal akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut: Pemeriksaan administrasi Koordinator Proyek Nasional akan melakukan pemeriksaan administrasi terhadap aplikasi yang diterima. Proposal tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut jika: a. Pemohon tidak lengkap; b. Pemohon, usulan proyek atau biaya yang tidak memenuhi syarat, atau c. Pemohonan diterima setelah tanggal 2 Desember 2011. Pada tahap ini, tidak ada pemberitahuan yang akan dikirim ke pelamar. Evaluasi proyek dan pemeriksaan latar belakang Suatu evaluasi luas tentang kualitas proposal, termasuk anggaran dan kapasitas pemohon, akan dilakukan sesuai dengan kriteria evaluasi.proposals yang memenuhi syarat dan memenuhi kriteria seleksi akan diperingkatkan berdasarkan kriteria berikut: a. Relevansi terhadap Rencana Aksi Nasional KPAN tentang HIV / AIDS 2010-2014 dan sesuai dengan tujuan program kerja, prioritas dan saling melengkapi dengan instrumen Komunitas lainnya. b. Kualitas tindakan yang diusulkan tentang konsepsi, presentasi, organisasi, metodologi, hasil yang diharapkan. c. Kontribusi untuk integrasi pencegahan HIV ke dalam Pengobatan Ketergantungan napza (mengurangi risiko HIV di kalangan pengguna napza) d. Kesinambungan proyek dan diseminasi hasil. e. Nilai untuk uang. Sejauh mana pembiayaan diminta adalah wajar dengan mengingat hasil yang diharapkan dari proyek. 5

f. Dampak yang dapat dibuktikan dengan jelas. Komite Seleksi Sebuah komite seleksi, terdiri dari tiga anggota Komite Pengarah Proyek dan perwakilan dari UNODC dan KPAN akan mempertimbangkan aplikasi dan memutuskan penerima dana. a. Konsultasi juga akan dilakukan kepada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dari lima provinsi di mana proyek telah beroperasi. Pada awalnya, dana akan dibagi rata di antara lima provinsi, namun jika proposal yang masuk tidak sesuai panitia seleksi dapat mengarahkan dana kepada para pelamar yang paling cocok. b. Panitia seleksi akan memutuskan jumlah yang akan diberikan berdasarkan kualitas proposal. Rekomendasi akhir dan pemberitahuan penerima hibah Setelah rekomendasi diberikan oleh Komite Seleksi, kemudian akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua proposal yang direkomendasikan memenuhi persyaratan teknis, aturan dan peraturan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah konfirmasi rekomendasi Komite Seleksi yang memenuhi syarat, semua organisasi akan diberitahu tentang status aplikasi mereka. Pencairan Dana Setelah selesai dari proses seleksi dana akan dicairkan melalui mekanisme yang ada untuk pencairan dana untuk lembaga yang telah terbentuk di KPA. Rincian keuangan dan ketentuan pembayaran Organisasi pemohon dengan propoal yang terpilih akan menerima dana ke dalam rekening bank organisasi melalui transfer bank. Rincian perbankan akan dikumpulkan dari semua pemohon dalam rangka untuk mengurangi keterlambatan dalam pembayaran. Perkiraan Jadwal Berikut ini jadwal sementara yang diperkirakan Persiapan dan penyerahan proposal yang diajukan 14 November 2 Desember 2011 Tenggat waktu penyerahan proposal 2 Desember 2011 Penilaian awal proposal 8 Desember 2011 Pemilihan proposal penerima dana Desember 2011 6

Penilaian akhir proposal akan meliputi pertimbangan kriteria di bawah ini: Memiliki tujuan dan manfaat yang jelas, dan dapat diterapkan untuk mendukung upaya untuk mengintegasikan pencegahan HIV ke dalam pengobatan ketergantungan napza. Memiliki pendekatan dan metodologi pelaksanaan yang jelas, adanya harmonisasi antara kegiatan dan rencana kegiatan termasuk pengaturan waktu yang realistis. Pengalaman dan kredibilitas organisasi/jaringan/kelompok yang mengajukan proposal Nilai 30 Nilai 25 Nilai 15 Kelayakan anggaran yang diusulkan. Nilai 30 JUMLAH NILAI Nilai 100 4. PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI 4.1. Monitoring and evaluasi kegiatan proyek Organisasi dipilih bertanggung jawab atas pemantauan dan evaluasi kemajuan yang dibuat sesuai dengan indikator yang digariskan dalam dokumen proyek. Organisasi pelaksana harus memberikan kepada KPAN: a. Laporan narasi pada pertengahan dan akhir kegiatan. b. Laporan keuangan pada pertengahan dan akhir kegiatan 5. INFORMASI LEBIH LANJUT Setiap pertanyaan tentang proses aplikasi dapat dikirimkan ke alamat e-mail berikut: aids.indonesia@unodc.org dengan atensi kepada Tutut Sri Purwanti. Pertanyaan akan dijawab dalam waktu satu minggu. UNODC tidak akan memberikan pendapat sebelumnya tentang kelayakan pelamar atau proyek, juga tidak akan merespon pertanyaan individu tentang pemilihan proyek. 7