POTRET PEMBIAYAAN KESEHATAN BERSUMBER PEMERINTAH: CONTOH KASUS KABUPATEN PIDIE JAYA. April 8 th 2015 HANIFAH HASNUR

dokumen-dokumen yang mirip

DISTRICT HEALTH ACCOUNT KAB. TrENGGALEK TAHUN ANGGARAN 2013 TIM DHA KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Oleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERAN STRATEGIS DPR RI DALAM MEMBANGUN KESEHATAN BANGSA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi sistem desentralisasi atau yang sering dikenal sebagai era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan lebih dekat dengan masyarakat. Otonomi yang dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kuncoro, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. landasan hukum dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang. menjadi UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004.

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

Sumber-Sumber Pendanaan Kesehatan. Department of Health Policy and Management

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi UU 32/2004) tentang Pemerintah Daerah memisahkan dengan tegas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

TENTANG STAN DAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS NON RAWAT INAP KOTA MOJOKERTO

Revenue & Expenditure

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

PUSKESMAS : Suprijanto Rijadi dr PhD. Center for Health Policy and Administration UI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

=========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

PECAPP. Revenue & Expenditure. Pengenalan tentang Keuangan Daerah. Syukriy Abdullah

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

2015, No Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kapasitas Fiskal Daerah yang selanjutnya disebut Kapasitas Fiskal adalah g

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

Jumlah (Rp) Bertambah/(berkurang) DASAR HUKUM. sebelum perubahan. setelah perubahan. (Rp)

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

PROYEKSI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA PENDANAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PMK.07/2015 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

SITUASI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA Oleh : Dewi Klarita Furtuna

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

Keuangan Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

PROVINCIAL HEALTH ACCOUNT (PHA) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PENDAHULUAN. daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Dulunya, sistem

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

Bertambah/(berkurang) Jumlah (Rp) KODE REKENING. URAIAN sebelum perubahan DASAR HUKUM. setelah perubahan. (Rp) LAMPIRAN III

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

, ,00 10, , ,00 08,06

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki hak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 25 tahun 1999

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

INUNG ISMI SETYOWATI B

Jamkesda: Trigger! (Setelah JPKM)

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATRIK REALISASI CAPAIAN LAKIP TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi yang mensyaratkan perlunya pemberian otonomi seluas-luasnya

LAPORAN REALISASI YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

Transkripsi:

POTRET PEMBIAYAAN KESEHATAN BERSUMBER PEMERINTAH: CONTOH KASUS KABUPATEN PIDIE JAYA Prepared for: 2 ND Indonesian Health Economics Association (InaHEA) April 8 th 2015 HANIFAH HASNUR CHEPS Centre for Health Economics and Policy Studies

Provinsi Aceh Daerah Otonomi Khusus 2014:Dana Otsus mencapai 8,1 T (2% DAU nasional 2008-2023, 1% 5 tahun berikutnya) UU no.11/2006 Kabupaten Pidie Jaya Belanja kesehatan Rp.55 M dari Rp. 474 M APBD (11% termasuk gaji)

17 %

HASIL PENELITIAN 5

1 Sumber Pembiayaan 1. Pemerintah 2. Non-Pemerintah (donor, RT, dll) (PKEK- FKMUI) 2 Pengelola (Financial Agent) 1. Pemerintah 2. Semi Pemerintah 3. Non-Pemerintah 3 Penyedia (Provider) 1. Pemerintah 2. Non Pemerintah (Faskes Swasta, LSM dll) Jenis Kegiatan 1. Langsung 2. Tidak Langsung Mata Anggaran 1. Investasi 2. Operasional 3. Pemeliharaan Program 1. PP #38 2. Permendagri #59 3. SPM 4. MDG s Jenjang Kegiatan Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa/Masyarakat Penerima Manfaat Bayi, balita, sekolah, remaja, usia produktif, usila, semua umur 4 5 6 7 8

Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Pendapatan Total % Belanja Total %2 1 Pendapatan Asli Daerah 14,039,505,000 2.78% Aparatur 287,692,112,332 57.24% 2 Dana Perimbangan 429,030,848,000 *dana Bagi Hasil Pajak/bukan Pajak 27,809,406,000 Pengeluaran 5.50% pembiayaan 1,000,000,000 0.20% *Dana alokasi Umum 350,574,172,000 69.37% 3 *Dana Alokasi Khusus 50,647,270,000 10.02% Lain-Laian Pendapatan yang sah Publik 204,943,584,963 40.77% *Hibah 562,079,000 0.11% *Bagi hasil pajak dari prov. dan dari Pemda lainnya 9,129,208,000 1.81% *dana penyesuaian dan Otonomi Khusus 42,621,105,000 8.43% Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemda Laiannya 10,000,000,000 1.98% Total 505,382,745,000 100% 493,635,697,295 100% Surplus 11,747,047,705 2.32% Terdiri dari 8 Kecamatan, 222 Desa Jumlah Penduduk : 139.663 jiwa, 11 Puskesmas Luas Wilayah : + 1,162.84 km 2

APBD Untuk KESEHATAN 2013 Rp 505,382,745,000 TOTAL APBD UNTUK KESEHATAN: Total APBD Untuk Kesehatan Rp. 53,485,738,784 Belanja Gaji Rp. 35,315,442,282 Kecukupan Terhadap 10% APBD 10.58% Kecukupan menurut UU Kesehatan (Nomor 36 Tahun 2009) 3.60% 8

Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Sumber di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 Dimensi 1 APBN KEMENDAGRI PNPM MANDIRI 1,00% APBN KEMENTRIAN KESEHATAN 7,60% APBN: Di luar Kementrian Kesehatan Lainnya 0,10% APBN KEMENSOS: PKH 3,40% APBD KABUPATEN 88,00% 9

Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Pengelola di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 Dimensi 2 PUSKESMAS 1,23% BKBPP 1,63% PMD 4,10% ASKES/BPJS 1,80% Asur Swasta 0,41% KEMENDAGRI 0,95% Kemensos: PKH 3,35% Pemkot Lainnya 0,87% RSUD 13,54% Kimpraswil 4,10% Dinas Kesehatan 71,99% 10

Dimensi 3 Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Penyedia Pelayanan di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 APOTEK Pemerintah 0,00% Pelkes masyarakat lain 0,12% Pel AMBULAN 0,22% penyedia Pel penunjang lainnya 0,01% Adm pem lainnya 11,32% Puskesmas 2,95% Adm Pemerintah lainnya 0,01% RSUD 6,31% Adm RSUD 8,81% Dinas Kesehatan 70,25% 11

Investasi SDM: 1. Investasi Dini SDM 2. Produktivitas Penduduk Prof. Asco: RIGHT WING ZERRO COMMA... % Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Program Kesehatan di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 Dimensi 4 No. Program Total % Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2,853,479,057 4,69% 1 PR.1.1.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 818,916,000 1.35% 2 PR.1.1.2 Gizi 266,935,017 0.44% 3 PR.1.1.3 Imunisasi 20,054,000 0.03% 4 PR.1.1.4 KB dan Konseling 989,083,000 1.63% 5 PR.1.2.1 UKS 18,805,740 0.03% 6 PR.1.2.3 Kesehatan Lingkungan 544,541,700 0.90% 7 PR.1.2.5 Pengawasan Makan,Minum and Hygine 31,720,000 0.05% 8 PR.1.3.2 Malaria 24,643,600 0.04% 9 PR.1.3.5 DHF 31,330,000 0.05% 10 PR.1.3.7 Pencegahan Penyakit Menular Lainnya 37,710,000 0.06% 11 PR.1.4.3 Jiwa 32,440,000 0.05% 12 PR.1.2 Pelayanan Promokes dan Pencegahan 37,300,000 0.06% Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) 5,591,245,358 9,20% 13 PR.2.1 Pelayanan Rawat Jalan 504,842,960 0.83% 14 PR.2.2 Pelayanan Rawat Inap 1,594,849,227 2.62% 15 PR.2.3 Pelayanan Rujukan 90,435,400 0.15% 16 PR.2.5 Pelayanan Kuratif/ Individu Lainnya 3,401,117,771 5.59% Program Penunjang 52,355,661,125 86,11% 17 PR.3.1 Administrasi dan Manajemen 39,186,661,102 64.45% 18 PR.3.2 Sistem Informasi Kesehatan 39,932,000 0.07% 19 PR.3.3 Program Peningkatan Kapasitas SDM 81,423,000 0.13% 20 PR.3.4 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur 10,735,030,023 17.66% 21 PR.3.5 Penelitian dan Pengembangan 22,890,000 0.04% 22 PR.3.6 Pembiayaan Kesehatan 250,000,000 0.41% 23 PR.3.7 Program Pemberdayaan Masyarakat 2,039,725,000 3.35% Grand Total 60,800,385,540 100% Right wing Public Health Left wing 9,2% Curative services

Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Jenis Kegiatan di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 Dimensi 5 No. Jenis Kegiatan Total % Jenis Kegiatan Langsung 5,901,694,832 9,71% Kegiatan Program Kesehatan Masyarakat 2,406,791,747 3,96% 1 HA.2.1.1 Promosi dan Penyuluhan kesehatan 770,100,000 1.27% 2 HA.2.1.10 Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan 8,353,500 0.01% HA.2.1.11 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Alat 3 Medis 1,343,009,030 2.21% 4 HA.2.1.12 Kegiatan Kesehatan Masyarakat Langsung Lainnya 252,185,017 0.41% 5 HA.2.1.9 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 33,144,200 0.05% Kegiatan Program Kesehatan Individu 3,494,903,085 5,75% 6 HA.2.2.1 Diagnosis dan Pengobatan 38,017,008 0.06% 7 HA.2.2.3 Tindakan Medis 2,744,779,965 4.51% 8 HA.2.2.7 Kegiatan Individu Langsung Lainnya 712,106,112 1.17% Jenis Kegiatan Tidak Langsung 54,898,690,708 90,29% 9 HA.1.1 Manajerial dan Koordinasi 40,020,725,115 65.82% 10 HA.1.2 Pengadaan dan Peningkatan Kapasitas Personil 88,623,000 0.15% 11 HA.1.3 Perencanaan dan Penganggaran Program 324,829,000 0.53% 12 HA.1.4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 114,607,000 0.19% HA.1.5 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur&Alat Non Medis 12,262,998,833 20.17% 13 14 HA.1.6 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 21,097,000 0.03% 15 HA.1.7 Supervisi dan Bimbingan Teknis 14,200,000 0.02% 16 HA.1.8 Peningkatan Kesejahteraan Pegawai 11,660,760 0.02% 17 HA.1.9 Kegiatan Tidak Langsung Lainnya 2,039,950,000 3.36% Grand Total 60,800,385,540 100%

Dimensi 5 Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Mata Anggaran dan Jenis Kegiatan di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 50.000.000.000 45.000.000.000 72,53% 40.000.000.000 35.000.000.000 30.000.000.000 25.000.000.000 20.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 0 0,14% 16,68% 9,57% 1,08% Investasi Operasional Pemeliharaan Langsung Tidak Langsung

Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan Jenjang dan Program di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 No HL.4 Kecamatan/Pusk esmas % Dimensi 7 HL.5 Desa/Keluraha n/masyarakat % Grand Total Row Labels HL.2 Provinsi % HL.3 Kabupaten % Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) PR.1.1.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 68,916,000 0.11% 750,000,000 1.23% 818,916,000 1 2 PR.1.1.2 Gizi 266,935,017 0.44% 266,935,017 3 PR.1.1.3 Imunisasi 20,054,000 0.03% 20,054,000 4 PR.1.1.4 KB dan Konseling 989,083,000 1.63% 989,083,000 5 PR.1.2.1 UKS 18,805,740 0.00% 18,805,740 6 PR.1.2.3 Kesehatan Lingkungan 531,444,000 0.87% 13,097,700 0.02% 544,541,700 PR.1.2.5 Pengawasan Makanan, Minuman and 7 Hygine 8,200,000 0.01% 23,520,000 0.04% 31,720,000 8 PR.1.3.2 Malaria 17,396,600 0.03% 7,247,000 0.01% 24,643,600 9 PR.1.3.5 DHF 26,380,000 0.04% 200,000 0.00% 4,750,000 0.01% 31,330,000 10 PR.1.3.7 Pencegahan Penyakit Menular Lainnya 9,460,000 0.02% 28,250,000 0.05% 37,710,000 11 PR.1.4.3 Jiwa 32,440,000 0.05% 32,440,000 12 PR.1.2 Pelayanan Promosi Kesehatan dan Pencegahan 600,000 0.00% 7,000,000 0.01% 29,700,000 0.05% 37,300,000 Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) 13 PR.2.1 Pelayanan Rawat Jalan 504,842,960 0.83% 504,842,960 14 PR.2.2 Pelayanan Rawat Inap 549,595,227 0.90% 1,045,254,000 1.72% 1,594,849,227 15 PR.2.3 Pelayanan Rujukan 90,435,400 0.15% 90,435,400 16 PR.2.5 Pelayanan Kuratif/ Individu Lainnya 3,401,117,771 5.59% 3,401,117,771 Program Penunjang PR.3.1 Administrasi dan 17 Manajemen 67,357,000 0.11% 38,876,073,962 63.94% 243,230,140 0.40% 39,186,661,102 18 PR.3.2 Sistem Informasi Kesehatan 39,932,000 0.07% 39,932,000 PR.3.3 Program Peningkatan 19 Kapasitas SDM Kesehatan 81,423,000 0.13% 81,423,000 20 PR.3.4 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur 8,174,462,023 13.44% 1,498,628,000 2.46% 1,061,940,000 1.75% 10,735,030,023 21 PR.3.5 Penelitian dan Pengembangan 22,890,000 0.04% 22,890,000 22 PR.3.6 Pembiayaan Kesehatan 250,000,000 0.41% 250,000,000 23 PR.3.7 Program Pemberdayaan Masyarakat 2,039,725,000 3.35% 2,039,725,000 Grand Total 67,357,000 0.11% 55,694,538,943 91.60% 2,904,819,880 4.78% 2,133,669,717 3.51% 60,800,385,540

Pembiayaan Kesehatan Berdasaarkan Penerima Manfaat Dan Jenjang di Kab.Pidie Jaya Ta. 2013 HB.1 0 - <1 tahun % HB.2 1-4 tahun % HB.3 5-12 tahun % HB.5 19-64 tahun % HB.7 Semua Kelompok Umur Dimensi 8 % HB.8 Umur belum dipilah Jenjang HL.2 Provinsi 67,357,000 0,11 HL.3 Kabupaten 51,514,000 0,08 989,083,000 1,63 52,614,216,943 86,5 2,039,725,000 3,35 HL.4 Puskesmas 18,805,740 0,03 1,045,254,000 1,72 1,840,760,140 3,03 HL.5 Desa 189,245,017 0,31 6,750,000 0,01 70,940,000 0,12 1,116,734,700 1,84 750,000,000 1,23 % Grand Total 189,245,017 0,31 58,264,000 0,10 89,745,740 0,15 2,034,337,000 3,35 55,639,068,783 91,5 2,789,725,000 4,59

KESIMPULAN Kondisi fiskal kabupaten Pidie Jaya memberi kesempatan untuk stakeholder kesehatan mengupayakan penambahan untuk pembiayaan program/kegiatan kesehatan kedepannya Kontribusi PAD terhadap pembiayaan kesehatan di Pidie Jaya masih sangat rendah dan pembiayaan kesehatan juga masih sangat bergantung dari transfer dana dari pusat. Dua pengelola pembiayaan kesehatan terbesar di Pidie Jaya adalah Dinas Kesehatan dan RSUD Pidie Jaya yang masing-masing mendapatkan 71,99% dan 13, 54%, Puskesmas hanya mendapatkan anggaran sebesar 1,23% Pembiayaan UKM sangat rendah dibandingkan pembiayaan untuk UKP dan penunjang.

KESIMPULAN Pembiayaan untuk mata anggaran penunjang lebih besar dari pembiayaan anggaran operasional dan pemeliharaan. Pembiayaan kesehatan terbesar ada di tingkat kabupaten (91,60%) sisanya untuk pembiayaan di tingkat desa (3,51%) dan Puskesmas (4,78%) dimana pembiayaan tersebut masih sangat rendah yang dialokasikan untuk program kesehatan yang ditujukan khusus untuk bayi dan balita. Realisasi alokasi belanja kesehatan di Dinas Kesehatan masih belum berbasis kinerja dimana realisasi belanja kesehatannya besar untuk mata anggaran operasional kegiatan tidak langsung langsung.

SARAN Memanfaatkan keadaan fiskal daerah untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan di Pidie Jaya Pembiayaan kesehatan berdasarkan Restrukturisasi SKN: Dinas Kesehatan kabupaten/kota dibiayai oleh APBD memiliki tanggung jawab mutlak untuk menyelenggarakan UKM, sedangkan UKP dibiayai BPJS diselenggaran oleh RSUD

SARAN Pembiayaan kesehatan mempertimbangkanteori laba-laba (5 Dimensi) untuk UHC, salah satunya: access to public health sebagai alternatif dalam hal penurunan biaya kesehatan (cost reduction) di kabupaten/kota (Gani, 2010) Penting untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mata anggaran pemeliharaan guna mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana kesehatan Penting untuk mengalokasikan anggaran operasional untuk kegiatan langsung agar pencapaian program-program untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dirasakan langsung oleh masyarakat manfaatnya

SARAN Penting untuk pendanaan yang cukup kelompok umur bayi dan balita karena merupakan salah satu upaya investasi dini yang sangat penting. Anggaran yang memadai untuk Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah dalam rangka revitalisasi fungsi Puskesmas sehingga dapat menjangkau masyarakat hingga ke desa-desa dan mengupayakan proram kesehatan di wilayahnya.