HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

KETELAN. Oleh: PUTRI J Disusun Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA PGRI 4 DENPASAR

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

SKRIPSI. Oleh : RINI J Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh. ijazah S1 Ilmu Gizi

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI MADRASAH ALIYAH NEGERI DOLOK MASIHUL DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SMA NEGERI 6 MEDAN TENTANG SINDROMA PREMENSTRUASI (PMS) KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: SITI HAJAR BINTI RAMLI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KONSUMSI MAKAN DAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI


PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 4 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

AFIKA DWI KISSWARDHANI J410

: ANITA DIAN SETYANINGRUM J

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

ABSTRAK HUBUNGAN RERATA ASUPAN KALSIUM PER HARI DENGAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEREMPUAN DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA TAHUN 2015

SKRIPSI PERBEDAAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN KEBIASAAN SARAPAN ANTARA STATUS GIZI SISWA OVERWEIGHT DAN NON-OVERWEIGHT DI SMK 2 MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FASTFOOD DAN AKTIVITAS FISIK ANTARA STATUS GIZI OVERWEIGHT DAN NON-OVERWEIGHT PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi. Disusun oleh :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK

Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASUPAN MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN FREKUENSI DIARE BALITA DI DESA BOLON, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMP KRISTEN 1 SURAKARTA

PERBEDAAN ASUPAN SERAT DAN BESAR UANG SAKU ANTARA STATUS OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

RADITYA WAHYUNINGSIH PUSPITASARI J310

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).

Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi. Disusun oleh : DIAN KUSUMAWATI J

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN AWITAN MENOPAUSE PADA GURU WANITA DI SMA NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KESEGARAN JASMANI DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR REMAJA PUTRI SMK PENERBANGAN BINA DHIRGANTARA KARANGANYAR

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KAYA ASAM LEMAK OMEGA-3 DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMAN 1 GONDANGREJO KARANGANYAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Antara Status Gizi (IMT) dengan Usia Menarche pada Remaja Putri Usia Tahun di SMPN 1 Pace Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol.1 No. 2 Juni 2017

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Ijazah S1 Gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010, 2011, DAN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, MAGNESIUM DAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA SISWI DI SMK MUHAMMADIYAH BUMIAYU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DAN IX DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD (FREKUENSI DAN SUMBANGAN ENERGI) DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

FEBRI GALUH KUSUMANINGTYAS J310

HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN TEBAL LEMAK BAWAH KULIT PADA SISWI SMA N 6 YOGYAKARTA

Transkripsi:

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU Naskah Publikasi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi Disusun Oleh : IKA NOVITASARI J 310 141 022 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 1

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Judul Penelitian : Hubungan Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi SMA N Colomadu Nama Mahasiswa : Ika Novitasari Nomor Induk Siswa : J 310 141 022 Telah diuji dan dinilai Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 22 Maret 2016 dan layak untuk dipublikasikan Menyetujui Surakarta, 22 Maret 2016 Pembimbing I Pembimbing II Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi NIP : 196706261991032001 NIDN : 0615078801 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D NIK/NIDN : 744 / 06-2312-7301 2

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Judul Penelitian : Hubungan Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi SMA N Colomadu Nama Mahasiswa : Ika Novitasari Nomor Induk Siswa : J 310 141 022 Telah diuji dan dinilai Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 22 Maret 2016 dan layak untuk dipublikasikan Surakarta, 22 Maret 2016 Penguji I : Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si ( ) Penguji II : dr. Listiana DS., M.Si ( ) Penguji III : Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc ( ) Mengetahui, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan Dr. Suwaji, M.Kes NIP/NIDN : 19531123 198303 1002/00-2311-5301 3

4

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU Ika Novitasari (J 310 141 022) Pembimbing : Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102 Email : inovita88@gmail.com ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF FAT INTAKE AND NUTRITIONAL STATUS TO THE MENSTRUAL CYCLE AMONG FEMALE STUDENTS THE COLOMADU STATE HIGH SCHOOL The nutrient intake and nutritional status can affect the menstrual cycle, imbalance nutrient intake and nutritional status will affect the growth and function of organs which leads to disruption of reproductive function and disturb the menstrual cycle. The purpose of the research to determine the relationship of fat intake and nutritional status to the menstrual cycle among female students The Colomadu State High School. This research is observational study with crosssectional design. Total subjects were 61 female students, who were selected through systemic proportional random sampling of all female students in class XI who had qualification of inclution and exlution criterias. Nutrient intake (fat) data were obtained using from SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionaires), nutritional status data were obtained by measuring the weight and height which then determine the z-score of BMI for age, while menstrual cycle data were obtained from the questionaire. Data were analyzed using Pearson Product Moment test. A total of 32 (52.5%) of the subjects experienced abnormal menstrual cycles. Most subjects have high levels of fat intake more than the RDA is 25 (41.0%). A total of 49 subjects, (80.3%) had good nutritional status. Statistic test showed that there is a relationship of fat intake to menstrual cycle (p=0.012;r=0.312) and nutritional status to menstrual cycle (p=0.028;r=0.281). There is relationship of fat intake and nutritional status to the menstrual cycle among adolescent female students The Colomadu State High School. Keywords : fat intake, nutritional status, menstrual cycle ABSTRAK Asupan zat gizi dan status gizi dapat mempengaruhi siklus menstruasi, asupan zat gizi dan status gizi yang kurang atau lebih akan berpengaruh pada pertumbuhan fungsi organ tubuh dan akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi yang berdampak pada terjadinya gangguan siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel 61 siswi dipilih secara proportional random 5

sampling dari seluruh siswi kelas XI yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data asupan zat gizi (lemak) diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner FFQ (Food Frequency) semi kuantitatif, data status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung z-skor IMT menurut umur, sedangkan data siklus menstruasi diperoleh dari pengisian lama siklus menstruasi selama satu siklus dengan kalender. Data dianalisis dengan korelasi Pearson Product Moment. Sebanyak 32 subyek (52,5%) mengalami siklus menstruasi tidak normal. Sebagian besar subyek memiliki tingkat asupan lemak lebih dari AKG yaitu 25 subyek (41,0%). Sebanyak 49 subyek (80,3%) memiliki status gizi baik. Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan asupan lemak dengan siklus menstruasi (p=0.012;r=0.312). Ada hubungan status gizi dengan siklus menstruasi (p=0.028;r=0.281). Terdapat hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Kata Kunci : asupan lemak, status gizi, siklus menstruasi PENDAHULUAN Siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari pertama dan berakhir sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Panjang siklus menstruasi yang khas 28 hari dan rentang yang masih normal 21-35 hari (Benson, 2009). Remaja perempuan lebih sering mengalami permasalahan saat menstruasi seperti siklus menstruasi yang tidak normal (Hillard, 2005). Menurut Riskesdas 2010 pada wanita kelompok umur 15-19 tahun di Indonesia 11,7% mengalami siklus menstruasi tidak normal. Pada remaja perempuan yang tinggal di perkotaan 14,9% mengalami siklus menstruasi tidak normal. Alasan siklus menstruasi tidak normal pada remaja perempuan usia 15-19 tahun di Indonesia 0,6% karena sakit, 0,9% karena penggunaan KB, dan 10,2 % tidak mengetahui alasannya (Kemenkes RI, 2010). Asupan lemak dan status gizi dapat mempengaruhi siklus menstruasi, hal ini berhubungan dengan perubahan kadar hormon steroid yang berpengaruh dalam proses pengaturan siklus menstruasi (Suandi, 2004). Asupan lemak yang kurang maupun lebih akan menyebabkan siklus menstruasi tidak normal (Paath, 2005). Selain asupan lemak status gizi juga berpengaruh pada siklus menstruasi (Wiknjosastro, 2007). Pada wanita dengan status gizi lebih maupun kurang rata-rata panjang siklus akan meningkat (Waryana, 2010). Pada survey pendahuluan di SMA N Colomadu pada 30 siswi yang dipilih secara acak 9 (30%) mengalami siklus menstruasi tidak 6

normal dan 21 (70%) mengalami siklus menstruasi normal. Pada 9 siswi dengan siklus menstruasi tidak normal, 3 siswi memiliki status gizi normal, 4 siswi status gizi kurang, dan 2 siswi status gizi lebih. Pada 21 siswi dengan siklus menstruasi normal, 16 siswi memiliki status gizi normal, 3 status gizi kurang, dan 2 status gizi lebih. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 di SMA N Colomadu. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas XI. Penentuan sampel dilakukan dengan proporsional random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah subjek penelitian 61 siswi. Data identitas responden ditanyakan langsung kepada responden dengan kuesioner. Data asupan lemak diperoleh dengan wawancara menggunakan FFQ (Food Frequency) semi kuantitatif. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung dengan z- skor IMT menurut umur remaja perempuan 5-19 tahun. Data siklus menstruasi diperoleh dengan pengisian kalender selama satu siklus menstruasi. Uji kenormalan data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Analisis bivariat menggunakan uji hubungan Pearson Product Moment. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subjek Penelitian SMA N Colomadu beralamat di Jl.Fajar Indah Kecamatan Colomadu Kab. Karanganyar Jawa Tengah. Tabel 1. Distribusi subjek berdasarkan umur Umur Frekuensi (n) Persentase (%) 16 47 77,0 17 14 23,0 Total 61 100,0 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan umur minimal subjek 16 tahun dan umur maksimal subjek 17 tahun. Sebagian besar subjek penelitian berumur 16 tahun 47 siswi (77%). Tabel 2. Distribusi Subjek Berdasarkan Umur Menarche Umur menarche Frekuensi (n) 10 8 13,1 11 18 29,5 12 18 29,5 13 17 27,9 Persentase (%) Total 61 100,0 Berdasarkan Tabel 2 umur menarche minimal subjek 10 tahun dan umur maksimal subjek 13 tahun. 7

Sebagian besar subjek penelitian memiliki umur menarche 11 dan 12 tahun yaitu 18 siswi (29,5%). Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Variabel Penelitian Tabel 3. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Variabel Penelitian Variabel Ratarata Mini -mal Maksi -mal SD Asupan Lemak 70,24 39,2 123,6 19,9 Status Gizi Siklus Menstruasi -0,065 31,56-2,2 18 2,2 42 1,24 6,85 Tabel 3 menunjukkan asupan minimal lemak subjek 39,2 gram/hari sedangkan asupan maksimal 123,6 gram/hari. Rata-rata asupan lemak subjek 70,24±19,9 gram/hari. Ratarata status gizi subjek berdasarkan z-skor IMT/U adalah -0,065±1,2 SD, z-skor terendah -2,2 SD dan z-skor tertinggi 2,2 SD. Rata-rata lama siklus menstruasi subjek 31,56±6,8 hari, lama siklus menstruasi terpendek 18 hari, lama siklus menstruasi terpanjang 42 hari. Siklus Menstruasi Tabel 4. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Siklus Menstruasi Siklus menstruasi Frekuensi (n) Persentase (%) Normal 29 47,5 Tidak 32 52,5 normal Total 61 100,0 Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar subjek mengalami siklus menstruasi tidak normal yaitu 32 siswi (52,5%). Rata-rata lama siklus menstruasi subjek penelitian 31,56±6,8 hari dan lama siklus menstruasi terpendek 18 hari sedangkan lama siklus menstruasi terpanjang 42 hari. Asupan Lemak Tabel 5. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Siklus Menstruasi Asupan lemak Frekuensi (n) Persentase (%) Kurang 13 21,3 Baik Lebih 23 25 37,7 41,0 Total 61 100,0 Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar subjek memiliki asupan lemak kategori lebih yaitu 25 siswi (41%). Rata-rata asupan lemak pada subjek penelitian adalah 70,24±19,9 gram/hari, asupan lemak terendah 39,2 gram/hari dan asupan lemak tertinggi 123,6 gram/hari. Status Gizi Tabel 6. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Status Gizi Status Gizi Frekuensi (n) Persentase (%) Kurang 2 3,3 Normal Lebih 49 10 80,3 16,4 Total 61 100,0 Tabel 6 menujukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki status gizi dalam kategori normal yaitu 49 siswi (80,3%). Ratarata status gizi subjek berdasarkan kategori z-skor IMT/U -0,065±1,2 SD 8

dengan hasil z-skor terendah -2,2 SD dan z-skor tertinggi 2,2 SD. Hubungan Asupan Lemak dengan Siklus Menstruasi Tabel 7. Hubungan Asupan Lemak dengan Siklus Menstruasi Siklus Menstruasi Asupan Lemak Normal Tidak Normal Total n % n % n % Kurang 3 23,1 10 76,9 13 100 Baik Lebih 16 10 69,6 40,0 7 15 30,4 60.0 23 25 100 100 Tabel 7 menunjukkan bahwa subjek dengan asupan lemak kurang cenderung memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu 76,9% dan subjek dengan asupan lemak lebih cenderung memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu 60%, sebaliknya subjek dengan asupan lemak baik cenderung memiliki siklus menstruasi normal yaitu sebesar 69,6%. Hubungan asupan lemak dan siklus menstruasi di uji menggunakan uji Pearson Product Moment dan didapatkan adanya hubungan signifikan (p<0,05) dan memiliki korelasi yang positif yaitu didapatkan hasil (p=0,012;r=0,312). Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi menurut Manuaba (2010) pada remaja perempuan yang kekurangan asupan lemak akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Hal ini karena lemak mempengaruhi kadar gonadotropin dalam serum dan urine, sehingga gonadotropin dan pola sekresinya mengalami penurunan dan kejadian tersebut berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus. Apabila kadar gonadotropin menurun maka FSH (Folikel Stimulating Hormon) dan LH (Leuteinizing Hormone) juga hormon estrogen dan hormon progesteron terganggu. Hormon steroid estrogen dan progesteron menurun, LH juga akan menurun sehingga tidak menghasilkan sel telur yang matang yang akan berdampak pada gangguan siklus menstruasi yang terlalu lama. Pada makanan yang berlemak tinggi akan mengakibatkan pertambahan berat badan pada remaja perempuan, dengan begitu persen lemak tubuh akan bertambah (Baziad, 2008). Menurut Liu (2012) pada wanita yang memiliki persen lemak tubuh lebih tinggi terjadi peningkatan produksi hormon androstenedion yang merupakan 9

androgen yang berfungsi sebagai prekursor, hormon seks androgen digunakan untuk memproduksi hormon estrogen dengan bantuan enzim aromatase. Didalam tubuh proses aromatisasi androgen menjadi estrogen terjadi pada sel-sel granulosa dan jaringan lemak, maka dengan banyaknya jaringan lemak tubuh akan semakin banyak pula estrogen yang terbentuk dan akan mengganggu keseimbangan hormon reproduksi didalam tubuh yang pada akhirnya akan mengganggu siklus dari menstruasi. Gangguan siklus menstruasi disebabkan karena gangguan umpan balik negatif dengan kadar estrogen yang terlalu tinggi sehingga FSH (follicle stimulating hormone) tidak mencapai puncak, maka pertumbuhan folikel terhenti sehingga terjadi gangguan ovulasi yang menyebabkan ketidaknormalan siklus menstruasi. Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Tabel 8. Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Siklus Menstruasi Status gizi Normal Tidak Normal Total n % n % n % Kurang 0 0 2 100 2 100 Normal Lebih 28 1 57,1 10,0 21 9 42,9 90,0 49 10 100 100 Tabel 8 menunjukkan bahwa subjek dengan status gizi kurang cenderung memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu 100% dan subjek dengan status gizi lebih cenderung memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu 90%, sebaliknya subjek dengan status gizi normal cenderung memiliki siklus menstruasi normal yaitu 57,1%. Hubungan status gizi dan siklus menstruasi di uji menggunakan uji Pearson Product Moment dan didapatkan adanya hubungan yang signifikan (p<0,05) dan memiliki korelasi yang positif yaitu (p=0,028;r=0,281). Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Menurut teori Marmi (2013), status gizi memiliki peranan penting dalam siklus menstruasi. Asupan zat gizi dan status gizi yang baik sangat diperlukan agar siklus ovulasi dapat terpelihara dengan normal. Status gizi pada perempuan baik kekurangan maupun kelebihan akan berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus yang tidak memberikan rangsangan kepada hipofisis anterior untuk menghasilkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH 10

(Leuteinizing Hormone). Hubungan status gizi dengan menstruasi yaitu jumlah perempuan anovulasi akan meningkat apabila berat badannya mengalami perubahan (meningkat atau menurun). Pada remaja perempuan dengan gizi lebih, jumlah hormon estrogen dalam darah meningkat akibat meningkatnya jumlah lemak tubuh. Kadar hormon estrogen yang tinggi memberi dampak negatif terhadap sekresi hormon GnRh (Gonadotropin Hormone) melalui sekresi protein inhibitor yang dapat menghambat hipofisis anterior untuk mensekresikan hormon FSH. Adanya hambatan pada sekresi hormon FSH menyebabkan terganggunya proliferasi folikel sehingga tidak terbentuk folikel yang matang. Hal inilah yang menjadi dasar mekanisme panjangnya siklus menstruasi atau keterlambatan menstruasi. Sedangkan terhadap hormon LH, peningkatan kadar hormon estrogen memberikan dampak positif sehingga terjadi kanaikan kadar hormon LH yang cepat. Kerja hormon LH beriringan dengan hormon FSH, jika FSH terganggu maka LH juga tidak berjalan dengan baik. LH yang terlalu cepat keluar menyebabkan pertumbuhan folikel baru terus menerus distimulasi namun tidak sampai pada pematangan dan ovulasi, sehingga mempengaruhi siklus menstruasi yang tidak normal (Baziad, 2008). Paath (2005) mengatakan bahwa gizi kurang selain akan mempengaruhi pertumbuhan fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Kekurangan zat gizi pada seseorang akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, hormon steroid akan mengalami perubahan yang berdampak pada terjadinya perubahan siklus ovulasi. Remaja perempuan yang mempunyai status gizi kurang akan mengalami hambatan dengan menstruasinya. Kehilangan berat badan dapat menyebabkan penurunan GnRh untuk pengeluaran hormon LH dan FSH yang mengakibatkan kadar hormon estrogen akan turun sehingga berdampak negatif pada siklus menstruasi yaitu menghambat terjadinya proses ovulasi hal ini dapat berdampak pada siklus haid yang memanjang. 11

KESIMPULAN Hasil penelitian tentang hubungan asupan lemak dan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu dapat disimpulkan bahwa : 1. Asupan lemak siswi SMA N Colomadu dengan kategori lebih sebanyak 41,0%. 2. Status gizi siswi SMA N Colomadu berdasarkan IMT/U dengan kategori status gizi normal sebanyak 80,3% 3. Siklus menstruasi siswi SMA N Colomadu dengan kategori tidak normal sebanyak 52,5% 4. Ada hubungan asupan lemak dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu 5. Ada hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. SARAN 1. Bagi SMA N Colomadu Diharapkan bagi pihak sekolah dapat bekerjasama dengan puskesmas terdekat untuk memberikan penyuluhan kepada para siswi tentang pentingnya kesehatan reproduksi terkait siklus menstruasi dan memberikan informasi gizi tentang asupan makan yang baik. 2. Bagi Siswi Sebaiknya para siswi mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk menjaga status gizi yang baik karena dapat mempengaruhi pada saat menstruasi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi siklus menstruasi seperti asupan serat, komposisi lemak tubuh, aktivitas fisik, dan faktor psikologis. DAFTAR PUSTAKA Benson, Ralph. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC Hillard, Adams, and Datch, Helen Ron. 2005. Menstrual Disorder in the College Age Female. Journal Pediatric Clinic North America. 52(1) : 189-197 12

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010. Jakarta : Balitbangkes Depkes RI Paath, Erna. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Suandi. 2004. Gizi Pada Masa Remaja Dalam Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka 13