III. KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS

dokumen-dokumen yang mirip
Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

Deskripsi Kegiatan. Tujuan Kegiatan

Rencana Umum Pengadaan

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Rencana Umum Pengadaan

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir: Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir:

MEI 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Rencana Umum Pengadaan

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 02.1/Kpts/OT.160/I/2004 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REDAKSI SITUS WEB DEPARTEMEN PERTANIAN MENTERI PERTANIAN,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

.000 WALIKOTA BANJARBARU

INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Tahun Anggaran 2015

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 44 TAHUN : 2000 SERI : D NO.38 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 87 TAHUN 2000 TENTANG

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH TAHUN : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

NOMOR INDEKS SURAT DINAS,Kode klasifikasi Arsip Disusun Oleh : Ahmad Satibi (Sekretaris Desa Malangsari)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN)

TATA TERTIB PESERTA SOROPADAN AGRO EXPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

LAPORAN BULANAN JANUARI 2014

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

III KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Barang 1 tahun Rp ,00 APBD awal: akhir: Rp ,00 APBD awal: akhir:

Transkripsi:

III. KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS A Pameran dan Promosi Pameran dan Promosi meliputi beberapa kegiatan antara lain : 1. Expo Aquaculture a. Pengertian Expo Aquaculture adalah kegiatan peragaan bidang perikanan yang dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi perikanan. b. Tujuan 1) Ajang tukar menukar informasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga lebih memotivasi dalam menerapkan teknologi perikanan yang dikembangkan. 2) Memperagakan metode dan cara pembangunan bidang perikanan; 3) Memvisualisasikan keberadaan dan potensi kemitraan perikanan di Indonesia. c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Stadion Harapan Bangsa Banda Raya Kota Banda Aceh d. Sasaran Sasaran Expo Aquaculture adalah semua peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017. e. Peserta Peserta adalah berasal dari institusi yang menangani bidang perikanan yang berminat mengisi wahana Expo Aquaculture. f. Materi Tema dari Expo Aquaculture adalah Meningkatkan Pendapatan Petani Nelayan Melalui Penguasaan Teknologi Tepat Guna Perikanan dan Kelautan. Secara umum materi dalam Expo Aquaculture mencakup teknologi dan informasi tentang : 1) Sarana dan prasarana produksi perikanan (benih, obat-obatan dan bahan dan peralatan, dan lain-lain) 2) Teknologi Budidaya Perikanan Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 1

3) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 4) Pelestarian Lingkungan Hidup Perikanan g. Pelaporan 1) Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana bertanggungjawab dalam mencatat/merekam/mendokumentasikan semua kegiatan Expo Aquaculture. 2) Seksi Expo Aquaculture bekerjasama dengan panitia pelaksana merumuskan laporan untuk selanjutnya diserahkan kepada Panitia Penyelenggara. h. Bentuk Visualisasi 1) Gambar grafik, 2) Foto-foto, 3) Film, 4) Slide, 5) Video, 6) Multimedia, 7) Diorama, 8) Bahan cetakan, 9) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Aquaculture ditangani oleh Panitia Penyelenggara; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Aquaculture; h. Sarana Utama 1) Lahan sesuai kebutuhan 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) 2. Expo Agroforestry a. Pengertian Expo Agroforestry adalah kegiatan peragaan bidang agroforestry dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi kehutanan. b. Tujuan 1) Memberikan informasi tentang program dan keberhasilan pembangunan kehutanan khususnya di bidang agroforestry 2) Memotivasi dan mengevaluasi bidang agroforestry sebagai bagian dari pembangunan kehutanan c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Satadion Kanjuruan Banda Raya Kota Banda Aceh d. Peserta Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 2

Peserta Expo Agroforestry adalah berasal dari institusi baik pemerintah maupun swasta yang menangani bidang agroforestry yang berminat mengisi wahana Expo Agroforestry. e. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa gambaran mengenai kegiatan dan visualisasi keberadaan serta potensi agroforestry. f. Bentuk Visualisasi 1) Benda sesungguhnya 2) Gambar grafik, 3) Foto-foto, 4) Film, 5) Slide, 6) Video, 7) Multimedia, 8) Diorama, 9) Bahan cetakan, 10) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Agroforestry ditangani oleh Panitia Penyelenggara (seksi Expo Agroforestry; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Agroforestry; h. Sarana Utama 1) Lahan seperlunya 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) i. Jadwal 1) Persiapan 2) Pembukaan 3) Waktu Expo (setiap hari, jadwal lebih rinci akan ditentukan kemudian) 3. Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian a. Pengertian Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian merupakan sarana bagi petani/kelompok tani untuk memasarkan produk hasil pertaniannya secara transparan. Pada pasar lelang ini diharapkan petani mendapatkan penawaran harga yang tinggi dan bersaing terhadap hasil produk pertaniannya. Penaksiran harga akan dilakukan oleh panitia lelang di hadapan peserta lelang. Penaksiran harga akan disesuaikan dengan kualitas hasil produk pertanian yang dimiliki oleh petani. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 3

b. Tujuan 1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani-nelayan dan pelaku agribisnis dalam melakukan pemasaran hasil produksi pertanian melalui mekanisme pasar lelang. 2) Mendapatkan penawaran harga produk hasil pertanian dengan harga dan cara yang transparan. 3) Membangun jaringan pemasaran hasil produksi pertanian antara petaninelayan dan pelaku agribisnis. c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu - Selasa, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman belakang Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh d. Peserta Berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pasar lelang adalah sebagai berikut: 1) Penjual/produsen/petani-nelayan 2) Pembeli/konsumen/pabrikan/pasar swalayan 3) Petugas Pasar Lelang 4) Bank/Lembaga Keuangan/Koperasi yang berfungsi sebagai instansi yang berhubungan dengan proses pembayaran antara penjual dan pembeli, baik yang bersifat spot maupun berjangka 5) Dinas pemerintah daerah seperti Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Dispenda 6) Dinas terkait lainnya yang membantu pelaksanaan maupun sebagai fasilitator dalam pasar lelang. e. Prosedur Pelaksanaan Pasar Lelang 1) Persyaratan peserta lelang sebagai penjual a) Peserta adalah petani-nelayan dan pelaku agribisnis yang berasal dari daerah masing-masing kontingen. b) Mengisi formulir pendaftaran sebagai penjual yang telah disediakan Panitia Pasar Lelang. c) Membawa contoh hasil produk pertanian, perikanan dan kehutanan dalam bentuk kemasan, baik segar maupun olahan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan). d) Mencantumkan taksiran harga indikasi yang diinginkan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 4

e) Menyebutkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan yang dimiliki. 2) Persyaratan Peserta Lelang sebagai Pembeli 1) Pembeli adalah petani-nelayan, pedagang, pasar swalayan dan pelaku agribisnis (dalam dan luar negeri). 2) Mengisi formulir pendaftaran sebagai pembeli yang telah disediakan panitia lelang sebelum lelang dilaksanakan. 3) Pelaksanaan pasar lelang pada PENAS XV Petani Nelayan 2017 menggunakan system terbuka dan penyerahan langsung (spot). Namun tidak tertutup untuk dilakukan dengan system penyerahan kemudian (forward) untuk komoditi tertentu sesuai permintaan peserta lelang. Pada pasar lelang sistem terbuka, juru lelang harus menggunakan alat pengeras suara untuk menawarkan komoditi pada tempat yang telah ditentukan. f. Persiapan dan Pelaksanaan Pelelangan 1) Persiapan, Pukul 08.00 09.00 WIB a) Pendaftaran peserta lelang sebagai penjual hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan kepada panitia lelang untuk mendapatkan nomor urut komoditi peserta lelang. b) Petugas/panitia lelang mencatat hasil produksi yang didaftarkan oleh peserta lelang meliputi : nama produk, kualitas produk, volume produk yang dimiliki oleh peserta lelang dan taksiran harga yang diinginkan. c) Pendaftaran peserta lelang sebagai pembeli hasil produksi kepada panitia lelang untuk mendapatkan perlengkapan seperti : nomor peserta penawar, papan penawaran dan alat tulis. 2) Pelaksanaan, Pukul 09.00 13.00 WIB a) Petugas lelang membuka lelang dan melakukan penawaran produksi dengan harga indikasi untuk setiap komoditi secara berurutan dengan berdasarkan nomor urut komoditi. b) Pembeli melakukan penawaran sampai terjadi harga keseimbangan. c) Petugas lelang akan menetapkan pemenang lelang produk hasil pertanian kepada penawar dengan harga keseimbangan yang tertinggi. d) Penawar yang dinyatakan menang, menyelesaikan administrasi pembayaran dan penyerahan barang melalui petugas pelelangan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 5

g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan pengembangan pasar lelang hasil pertanian, perikanan dan kehutanan pada PENAS XV Petani Nelayan 2017 adalah : 1) Formulir Pendaftaran Peserta Lelang sebagai pembeli dan penjual. 2) Papan (white board) ukuran 1.2 x 2.7 meter, 1 buah 3) Spidol white board (3 warna), 6 dos 4) Spidol permanen (3 warna), 1 dos. 5) Papan penawaran harga ukuran 20 x 30 cm, 50 buah. 6) Meja untuk contoh produk yang akan dilelang, 30 buah. 7) Kursi petugas pelelangan dan peserta 150 buah. 8) Sound system, 1 unit 9) Alat tulis kantor untuk panitia dan petuga pelelangan, 1 set. h. Talkshow : pengembangan pasar lelang melalui internet a. Waktu : Hari Minggu, 8 Juni 2017 b. Tempat : Halaman belakang Stadion Harapan Bangsa Aceh c. Peserta : kelompoktani/pembina peserta PENAS 4. Expo dan Kontes Peternakan Nasional a. Pengertian Expo Peternakan Nasional adalah kegiatan peragaan peternakan dengan berbagai cara dan metode visualisasi keberadaan dan potensi peternakan. Kontes Peternakan Nasional adalah kegiatan peragaan ternak atau visualisasinya dan pemilihan ternak favorit. Ternak yang diikutsertakan dalam kontes merupakan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan spesifik lokal yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. b. Tujuan 1) Memberikan informasi dan program keberhasilan pembangunan bidang peternakan; 2) Memperkenalkan sumberdaya genetik ternak (SDG ternak) lokal untuk dikembangkan lebih lanjut. c. Waktu dan Tempat Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 6

1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, 18 s.d. 23 Juni 2011(7s/d12 Juni) d. Tempat : Areal sebelah timur Stadion Harapan Bangsa Aceh e. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa: 1. Pameran pembangunan peternakan dan visualisasinya 2. Peragaan ternak SDG-Hewan spesifik local yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. e. Bentuk Visualisasi 1. Gambar grafik 2. Foto-foto 3. Film 4. Slide 5. Video 6. Multimedia 7. Diorama 8. Bahan cetakan f. Peserta expo dan kontes Peternakan adalah instansi pemerintah, swasta dan masyarakat peternakan g. Sarana Utama 1) Lahan untuk lokasi pameran dan peragaan ternak SDG Hewan lokal spesifik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia atau visualisasinya. 2) Meja dan kursi untuk peserta expo 3) Kandang dan peralatan untuk memperagakan ternak hidup atau SDG -Hewan spesifik lokal 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) 5. Pameran Pembangunan Pertanian Nasional a. Pengertian Pameran pembangunan Pertanian Nasional adalah kegiatan yang menginformasikan, memamerkan dan mempromosikan berbagai perkembangan hasil-hasil produksi dan jasa dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang diikuti oleh unsur petani-nelayan, koperasi tani, pengusaha, perusahaan swasta, BUMN dan instansi pemerintah pusat maupun daerah. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 7

b. Tujuan 1) Memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk pertanian baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan produksi petani nelayan, koperasi, BUMN/BUMD dan swasta. 2) Menumbuhkan image yang baik pada masyarakat terhadap produk-produk unggulan pertanian lokal baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan 3) Memperagakan perkembangan hasil-hasil teknologi yang telah dicapai. 4) Meningkatkan pemasaran produk hasil pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Sasaran Sasaran dari promosi atau pameran ini yaitu meningkatkan image masyarakat terhadap produk-produk unggulan pertanian lokal, perikanan dan kehutanan serta meningkatnya peluang pemasaran. d. Waktu dan Tempat 1) Waktu, tanggal : Hari Sabtu - Kamis, 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Parkir Barat Stadion Harapan Bangsa Banda Raya Kota Banda Aceh 3) Pukul : 09.00 WIB 22.00 WIB e. Peserta 1) Petani Nelayan, Koperasi Nelayan, Asosiasi Petani 2) Koperasi/UKM, BUMN/BUMD, swasta serta instansi pemerintah pusat dan daerah f. Pelaksana 1) Pameran pembangunan nasional dilaksanakan oleh tim penyelenggara yang dibentuk berdasarkan SK Mentan (Sk menyusul) 2) Untuk kelancaran tugasnya tim penyelenggara dibantu oleh PT. Fery Agung Corindotama (FERACO) g. Tahapan Pelaksanaan Pameran 1) Persiapan a) Koordinasi awal antara tim penyelenggara pusat dengan tim penyelenggara daerah dan even organizer (EO) mengenai kesiapan lokasi stand, jumlah stand, dll. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 8

b) Pembuatan/pengiriman undangan untuk ikut serta sebagai peserta pada pameran. c) Pendaftaran peserta melalui pengisian formulir dan mengembalikan ke EO kontak person (menyusul) atau penyelenggara kontak person (menyusul) d) Rekapitulasi jumlah peserta dan jalur yang akan di lalui Bp. Presiden RI, Bapak Menteri dan para undangan. e) Finalisasi koordinasi akhir f) Technical meeting bagi peserta pameran g) Pendistribusian undangan pembukaan pameran 2) Pelaksanaan 3) Pelaporan B Temu Usaha Agribisnis 1. Pengertian Temu Usaha Agribisnis merupakan kegiatan mempertemukan petani-nelayan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petaninelayan dengan pengusaha atau perusahaan. 1. Tujuan a. Terbukanya kesempatan bagi petani nelayan selaku produsen komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk mempromosikan secara langsung komoditas dan atau hasil olahan kepada para pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan b. Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan. c. Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 2. Sasaran a. Terbukanya kesempatan bagi petani-nelayan selaku produsen komoditas pertanian, baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 9

mempromosikan secara langsung komoditas pertanian dan atau hasil olahan komoditas pertanian kepada para pengusaha di bidang pertanian. b. Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian. c. Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 3. OUTPUT Terlaksananya kegiatan Temu Usaha Agribisnis pada penyelanggaraan PENAS XV Petani Nelayan 2017. Dan diharapkan terjadinya kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan dibidang agribisnis yang meliputi : a. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk tanaman pangan milik kelompok tani; b. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk hortikultura milik kelompok tani; c. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perkebunan milik kelompok tani; d. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk peternakan milik kelompok peternak; e. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perikanan dan kelautan milik kelompok tani-nelayan. 4. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu-Rabu, 7-11 Juni b. Tempat : Halaman Block Office 5. Peserta a. Temu Bisnis Bidang Perkebunan Karet, Kelapa Sawit, Kopi, Kelapa, Tebu, Kakao Jumlah peserta 1.000 orang, terdiri dari : Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 10

Petani Pekebun Pengusaha Asosiasi dll b. Temu Bisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura a) Temu Bisnis Jagung Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Pengawas benih Pengawas hama Penyuluh Peneliti Dll b) Temu Bisnis Hortikultura Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Pengawas Benih Pengawas Hama dll c) Temu Bisnis Perberasan Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 11

Badan Urusan Logistik (BULOG) PERPADI dll c. Temu Bisnis Bidang Peternakan a) Temu Bisnis Ayam Broiler, Layer dan Buras Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen Pengusaha (Poultryshop, Kios Sapronak) Penyuluh Peneliti Dinas/Instansi dll b) Temu Bisnis Sapi Potong Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak / produsen Pengusaha Sapi Potong Pedagang Sapi Potong Penyuluh Peneliti Dll. c) Temu Bisnis Kambing dan Domba Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen Pengusaha kambing dan domba Penyuluh dan Peneliti Dinas/Instansi Dll d. Temu Bisnis Bidang Kelautan dan Perikanan a) Temu Bisnis Udang dan Bandeng Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 12

Pembudidayaan udang dan bandeng Pengusaha cold storage Pengusaha pakan udang dan bandeng Penyuluh perikanan Perekayasaan perikanan Peneliti Perikanan Dll b) Temu Bisnis Patin, Nila, Gurame, Mas, Lele Jumlah peserta 1000 orang, terdiri dari : Pembudidayaan ikan Pengusaha cold storage Pengusaha pakan ikan Penyuluh perikanan Perekayasaan perikanan Peneliti Perikanan dll. e. Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan Peserta dengan jumlah ± 300 orang, terdiri dari : 1) Petani kehutanan / LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah hutan) ; 2) Pengusaha Hutan; 3) Penyuluh Kehutanan; 4) Perekayasa Kehutanan; 5) Peneliti Kehutanan 7. Materi dan Narasumber Materi dan narasumber pada acara temu usaha agribisnis adalah sebagai berikut: 1) Temu Usaha Agribisnis Bidang Tanaman Pangan Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan temu usaha agribisnis perberasan, temu usaha agribisnis jagung, dan temu usaha agribisnis kedelai.» Narasumber pada acara temu bisnis Jagung adalah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan; Asosiasi Jagung Nasional dan Daerah; Ditjen P2HP; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 13

Pengusaha Pabrik Pakan Ternak; Eksportir Jagung; Pengusaha Agroinput dan Alsintan; serta praktisi lainnya.» Narasumber pada acara temu bisnis perberasan adalah Ditjen P2HP; Ditjen Tanaman Pangan; Eksportir dan Pedagang Nasional Beras; Pengusaha Agroinput dan Alsitan; BULOG; Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan praktisi lainnya.» Narasumber pada acara temu bisnis kedelai adalah Ditjen P2HP, Ditjen Tanaman Pangan, Asosiasi kedelai nasional dan daerah, Pengusaha tahu dan tempe, Pengusaha agroinput dan Alsintan. 2). Temu Usaha Agribisnis Bidang Hortikultura Materi temu usaha agribisnis hortikultura adalah buah, sayur dan tanaman hias. Narasumber acara temu usaha agribisnis hortikultura adalah Direktorat Jenderal Hortikultura; Ditjen P2HP; Eksportir dan Pedagang nasional hortikultura, Asosiasi Hortikultura (buah, sayur dan bunga); Masyarakat Jeruk Indonesia (MJI), Pengusaha Agroinput dan Alsintan atau praktisi lainnya. 3). Temu Usaha Agribisnis Bidang Perkebunan Materi temu usaha agribisnis perkebunan adalah berkaitan dengan kelapa sawit, karet, kelapa, tebu dan kakao. Narasumber acara temu usaha agribisnis perkebunan adalah Direktorat Jenderal Perkebunan; Ditjen P2HP; Direktorat Jenderal PLA; Dinas Perkebunan dan Balitbun. 4). Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang peternakan adalah bisnis ayam broiler, layer dan buras; temu bisnis sapi potong serta temu bisnis kambing dan domba. Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Temu Usaha Agribisnis ayam broiler, layer dan buras narasumbernya BPTU (dwiguna); Direktorat Jenderal Peternakan; Pengusaha Pakan/Alsinnak; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 14

Gabungan Pengusaha Pakan Nasional; Assosiasi Peternak Unggas Nasional; Breeding Farm; PINSAR (Pusat Informasi Pasar) Nasional; Perbankan/Perkreditan dan Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis sapi potong sebagai narasumber adalah : BPTU (Sapi potong); BIB Daerah dan Balai Besar IB; Ditjen P2HP; Importir sapi potong; Ditjennak; Assosiasi Pengusaha Sapi Potong; Perbankan/Perkreditan; Ditjen PLA; BPTU (dwiguna) serta Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis kambing dan domba sebagai narasumber adalah : BPTU (kambing/domba); BIB/BIB Daerah; Ditjennak; Ditjen P2HP; Eksportir/Importir; Assosiasi Peternak Kambing dan Domba; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. 5). Temu Usaha Agribisnis Bidang Perikanan-Kelautan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang perikanankalautan meliputi bisnis udang dan, bisnis patin dan jambal serta bisnis ikan nila. Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Perikanan dan Kelautan adalah :» Temu Usaha Agribisnis udang sebagai narasumber : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis patin dan jambal sebagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis ikan nila sbagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 15

6). Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang kehutanan adalah berkaitan dengan hasil-hasil hutan yang diusahakan oleh petani kehutanan atau LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan). Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan adalah :» Temu Usaha Agribisnis Kehutanan sebagai narasumber : Ditjen, Badan Sumberdaya Manusia Kehutanan; Badan Litbang Kehutanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya. 8. Metode Pertemuan a. Pengumpulan Data Peserta Kelompok Tani dan Pengusaha Agribisnis Dilakukan pengiriman surat ke Provinsi untuk mendaftarkan kelompok tani peserta Temu Usaha Agribisnis sesuai komoditasnya dengan persyaratan yang telah ditentukan. Demikian pula dilakukan pengiriman surat dengan folder semua pengusaha agribisnis untuk ikut mendaftar sebagai peserta. Data-data petaninelayan yang mendaftar berikut produknya yang akan ditransaksikan dibukukan berupa Leaflet/brosur/fólder/dll dan disampaikan pada para pengusaha agribisnis pada saat temu usaha agribisnis dilakukan. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontaktani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili diluar Aceh mendaftarkan diri kepada panitia pusat. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontaktani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Aceh mendaftarkan diri kepada panitia daerah. Panitia pusat menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. b. Pemaparan Produk Pertanian, Kelompok Tani serta Kontak Bisnis dan atau Transaksi Bisnis Pemaparan produk petani-nelayan dilakukan secara rinci saat temu usaha dan dilanjutkan dengan acara transaksi langsung dengan para pengusaha yang berminat. Dalam acara temu usaha dipimpin oleh narasumber dan dilakukan Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 16

pencatatan hasil kontak bisnis dan atau transaksi bisnis. Karena itu disiapkan blangko-blangko untuk kontak bisnis dan atau transaksi bisnis serta blanko/contoh MOU (nota kesepahaman kontak bisnis dan transaksi bisnis). Pertukaran informasi dalam bentuk peragaan sampel produk dan atau diskusi/diskusi panel mengenai kebutuhan dan penyediaan produk pertanian/industri berdasarkan jumlah, mutu, waktu dan harga sesuai permintaan pasar, permodalan, teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan instrumentasi sesuai peraturan perdagangan. Pertemuan untuk penandatangan kontrak jual beli, penyerahan produk dan pembayaran perdana. Transaksi kerjasama perlu ada terjadi kontrak bisnis. c. Narasumber Temu Usaha Narasumber yang melakukan pemanduan dalam temu usaha sangat menentukan dari keberhasilan kontak bisnis dan transaksi bisnis. Narasumber setiap bidang produk pertanian umumnya tidak sama karena itu diperlukan beberapa narasumber antara lain bidang produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Narasumber perlu dipastikan sejak awal dan harus hadir tepat waktu agar tidak meresahkan petani dan peserta lainnya. d. Pelaku 1) Kontaktani-nelayan sebagai produsen hasil pertanian; 2) Pengusaha dan atau Buyer/BUMN/Perusahaan Pembimbing/Mitra kerja yang bergerak dibidang agribisnis; 3) Instansi/Lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian. e. Kontak Bisnis Pelaksana kontrak bisnis adalah pihak yang menandatangani kontrak atau melaksanakan hasil kontrak dengan disaksikan oleh satu atau beberapa orang pejabat pemerintah yang terkait. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 17

f. Sarana Sarana utama yang ada adalah : a. Gedung berkapasitas 500 1000 orang b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis. c. Sound system dan perlengkapannya d. Alat bantu visualisasi (LCD proyector, overhead, papan tulis, laptop dll). g. Pelaporan Panitia pelaksana Temu Usaha Agribisnis membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis setelah selesai pelaksanaan kegiatan dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 9. Penyaji a. Petani-nelayan dan pembudidaya ikan. b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/Perusahaan pembimbing/mitra kerja yang bergerak di bidang agribisnis. c. Instansi/lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 10. Sarana Utama a. Gedung berkapasitas 200 orang. b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis. c. Sound system dan perlengkapannya. d. Alat bantu visualisasi (LCD proyektor, overhead, papan tulis, laptop dll). 11. Pelaksanaan a. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di luar Kalimantan Timur mendaftarkan diri kepada Panitia Penyelenggara. b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Aceh mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 18

c. Panitia Penyelenggara menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. d. Panitia Pelaksana Temu Usaha Agribisnis diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 12. Tata Tertib Dalam pelaksanaan Temu Usaha Agribisnis tersebut peserta harus mematuhi tata tertib sebagai berikut : 1. Peserta hadir 30 menit sebelum acara dimulai 2. Peserta mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia perorangan atau kelompok 3. Bagi peserta dari instansi Penelitian, Penyuluh, Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengamat Hama (POPT), untuk keperluan angka kredit dapat membawa formulir untuk ditandatangani dan dicap dari panitia 4. Peserta yang belum mendaftar sebelumnya diharapkan mendaftar kepada panitia melalui ketua kelompok atau perorangan 5. Mengikuti acara dengan tertib sampai selesai 6. Apabila terjadi transaksi maka telah disediakan tempat khusus untuk transaksi bisnis. 7. Peserta yang membawa contoh produk dan leaflet/brosur diharapkan untuk diserahkan ke Panitia untuk disampaikan ke pengusaha sesuai dengan komoditasnya. 13. Panitia Pelaksana Susunan panitia seksi Temu Usaha Agribisnis adalah sebagai berikut : Ketua I Ketua II : Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan : Ir. Sudarsi (Kelompok KTNA Nasional) Sekretaris I : Ir. Heni Rayhani Yusuf, MM (Ditjen Tanaman Pangan) Sekretaris II : Drs. Noeryantho (Kelompok KTNA) Anggota : 1. Tawa (IKAMAJA) 2. Ir. Munandar, MM. (Ditjen Tanaman Pangan) Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 19

3. Ir. Surahman Suwardi, MP. (BBPP Lembang, BPPSDM-Pertanian) 4. Ir. Lamhi Hutahuruk, MS. (BPPSDM-Kementerian Pertanian) 5. Ir. Wignyo Sadwoko, MM. (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan) 6. Ir. Triastuti Andajani, Msi. (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan) 7. Ir. Murdwi Astuti, MM (Ditjen Perkebunan) 8. Ir. Siti Marfoeah Batoebara, MM. (Ditjen Perkebunan) 9. Ir. Yanuardi, MM. (Ditjen Hortikultura) C Lomba Stand 1. Pengertian Lomba Stand adalah kegiatan penilaian stand pameran yang meliputi pelayanan informasi, keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan kebersihan. Lomba stand diselenggarakan untuk menetapkan stand terbaik dari seluruh stand peserta yang mengikuti kegiatan pameran dan promosi pada PENAS XV Petani-Nelayan 2017. 2. Tujuan Meningkatkan daya inovasi dan kreativitas peserta pameran pembangunan dalam menyampaikan pesan informasi melalui peragaan dalam bentuk visualisasi/peragaan produk dan jasa. 3. Sasaran Sasaran kegiatan lomba stand PENAS XV Petani-Nelayan 2017 adalah Terselenggaranya penilaian stand peserta pameran dan promosi pada PENAS XV Petani-Nelayan 2017. 4. Out Put Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 20

Terpilihnya peserta terbaik (Juara I, II, dan III) dari lomba stand untuk 4 kategori, yaitu kategori: Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. 5. Waktu dan Tempat a. Pendaftaran Pendaftaran peserta lomba stand dilakukan sejak tanggal 20 April s.d 31 Mei 2017, pada: 1) Bidang III PENAS XV Petani-Nelayan 2017, yaitu Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, Seksi Lomba Stand (Contact Person menyusul 2) Sekretariat PENAS XV Petani-Nelayan 2017, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 5, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta-Selatan, 12550 (No Telp/Fax (021) 7826084/7804386, Contact Person Nunung Nuryanti,S.Sos.,HP 08129330257). b. Penyelenggaraan Penilaian lomba stand dilakukan pada: Waktu : Minggu Selasa, 8 10 Juni 2017 Tempat : Arena Pameran. c. Pengumuman Pemenang Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilakukan pada Tanggal 11 Juni 2017, bertempat di arena pameran. 4. Peserta Peserta lomba stand adalah : a. Pemerintah provinsi, kabupaten/kota b. BUMN, Swasta. c. Koperasi, UKM Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 21

d. Umum (Kelompok Tani) 5. Katagori Lomba Stand a. Agribisnis b. Agromina c. Agroforestry d. Umum 6. Materi Penilaian Materi penilaian meliputi aspek antara lain : 1) Penyajian Materi. Perkebunan a. Hulu : Benih Bibit Pohon/tanaman Hasil Panen (Buah, dll) b. Hilir : - TBS - Crumb rubber - Kopi Bubuk - Cokelat - CPO - Minyak kelapa - Gula Pasir - Teh - Gambir bubuk - Sheet - Minyak Nilam - Nata de Coco - Minyak & derivat derivatnya - Mitra Usaha Pertanian a. Hulu : - Benih - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen - Hasil Panen (Gabah, dll) b. Hilir : - Mesin Pengolah Gabah - RMU (Rice Milling Unit) Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 22

- Beras kualitas - Pengemasan beras - Dolog, perusahaan besar (Mitra) Peternakan a. Hulu b. Hilir Hortikultura a. Hulu b. Hilir : : : : - Benih ternak - Pakan ternak - Obat-obatan - Peternakan - Telur - Daging - Kemasan daging - Mitra Usaha - Benih Hortikultura - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan - Mitra Perikanan a. Hulu b. Hilir Kehutanan a. Hulu b. Hilir : : : : - Benih - Pakan - Keramba ikan - Kolam - Obat-obatan - Perikanan darat (air tawar) - Perikanan darat - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan - Mitra - Benih - Pembibitan/persemaian - Tanaman - Obat-obatan - Panen kayu - Madu, tanaman semusim - Pabrik pengolahan kayu - Kayu olahan - Veneer - Triplek - Pulp Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 23

- Hard Board - Fiber board Keseluruhan aktivitas produksi, menampilkan: - Kegiatan hulu, hilir, 4 (empat) sub sektor pertanian - Angka, grafik, gambar, skema, brosur-brosur, leaflet, dll 2) Penataan Ruang 1. Nilai Artistik - Keindahan, perpaduan warna serasi - Kandungan nilai seni modern atau tradisional - Kerapian - Ada denah/maket ruangan 2. Urutan Penyusunan Materi - Teratur dan berurutan sesuai tahapan proses produksi serta mudah dipahami oleh masyarakat awam 3. Keserasian antara Tema, Materi, Alur Pengunjung dan dilengkapi dengan: - Jalan yang memadai dan nyaman (rata, tidak becek, tidak berdebu - Pintu masuk dan pintu keluar diatur sedemikian rupa agar tidak semrawut, dilengkapi gapura - Ada penunjuk arah pintu masuk, alur pengunjung dan pintu keluar 4. Keunikan - Bangunan stand unik (mempunyai ciri khas yang berbeda dengan stand lainnya tetapi tetap mempertahankan nilai artistik dan banyak menarik perhatian pengunjung) ditambah atraksiatraksi dengan door price, pemutaran film, demo, peragaan/ praktek, konsultasi, dll. 3) Kebersihan Stand 1. Sarana Kebersihan - Tersedia bak/kantong sampah secara memadai di lokasi stand 2. Keadaan Materi dan Lingkungan - Materi baru dan selalu dijaga kebersihannya - Halaman dan lantai stand selalu dalam keadaan bersih dan teratur - Kondisi ruangan segar, nyaman dan tidak berbau yang tidak Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 24

sedap 4) Pelayanan Pemandu 1. Penampilan - Tata busana/seragam rapi, serasi - Tutur kata dan wajah yang ramah - Kesopanan 2. Penguasaan materi - Menguasai materi/data/informasi/laporan perkembangan/harga di pasar dalam dan luar negeri - Mampu menjelaskan kepada pengunjung secara runtut/sistema- Tis dan mudah dipahami 3. Keramahan - Memberi salam kepada setiap pengunjung, menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan dengan ramah dan memberikan ucapan terima kasih atas kunjungan para pengunjung 5) Animo Pengunjung - Ada buku tamu untuk mencatat pengunjung yang datang ke stand - Jumlah pengunjung yang datang ke stand 6. Pelaksanaan Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Tim Penilai pada hari pelaksanaan lomba stand. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan dan disetujui sebelumnya. Beberapa kriteria yang digunakan dalam penilaian suatu stand adalah sebagai berikut : a. Teamwork (Kerjasama Tim) Teamwork (kerjasama tim) adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Beberapa aspek yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kerjasama antara lain Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 25

pembagian kerja yang baik diantara penjaga stand dan penjaga stand menunjukkan keaktifan yang sama. b. Konsep Stand Konsep stand berkaitan dengan bagaimana suatu stand menampilkan dirinya. Hal-hal yang dapat dinilai dari konsep stand adalah: (1) dekorasi, yaitu keindahan penataan stand serta kesesuaian dekorasi stand dengan tema acara serta produk yang ditampilkan; (2) cara penyajian, yaitu keramahan penjaga stand dalam melayani permintaan pengunjung dan menjawab seluruh pertanyaan pengunjung, kesamaan pakaian yang digunakan, apa yang dilakukan penjaga stand ketika tidak ada pengunjung dan hal-hal lain yang terlihat ketika penilaian yang dapat mempengaruhi penilaian dari Tim Penilai. c. Manajemen Waktu Manajemen waktu dinilai dari sejauh mana pemilik stand mampu mempersiapkan stand miliknya dalam jangka waktu yang diberikan. Manajemen waktu juga melihat kaitan antara kerumitan dekorasi stand dengan waktu yang diberikan. Semakin rumit dekorasi suatu stand semakin bagus penilaian stand tersebut dari aspek manajemen waktu. d. Animo Pengunjung/Peserta Lain Animo pengunjung/peserta lain dapat diartikan sebagai antusiasme pengunjung/peserta lain untuk datang ke stand yang dinilai. Hal-hal yang dapat dinilai antara lain: (1) perbandingan antara jumlah pengunjung yang hadir dengan jumlah pengunjung yang datang ke stand; (2) waktu yang dihabiskan pengunjung di stand, dan (3) keaktifan pengunjung ketika berkunjung ke stand. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 26

7. Evaluasi / pelaporan Tahap evaluasi/pelaporan merupakan tahap terakhir dari suatu penilaian suatu stand. Evaluasi dilakukan terhadap tahap hasil penilaian yang diperoleh oleh Tim Penilai. Hasil evaluasi akan berupa laporan kepada pihak penyelenggara lomba stand mengenai jalannya proses penilaian beserta peringkat dari stand yang dinilai. Peringkat yang dihasilkan akan digunakan untuk menentukan pemenang dari lomba stand yang diadakan. Biasanya laporan evaluasi sudah diterima oleh penyelenggara, beberapa jam sebelum acara selesai karena laporan ini akan digunakan sebagai dasar untuk pengumuman pemenang yang biasanya dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pameran. 8. Pembiayaan Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan lomba stand dibebankan kepada masingmasing kementerian (Pertanian, Kelautan-Perikanan, Kehutanan), APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. D Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis 1. Pengertian Pengembangan jaringan informasi agribisnis adalah kegiatan pelayanan informasi agribisnis dalam bentuk pembelajaran singkat dengan memanfaatkan jaringan komunikasi melalui Teknologi Informasi (IT). 2. Tujuan a. Membangun Sistem Informasi Agribisnis melalui Jaringan Komputerisasi/ Website/Internet; b. Membangun jaringan informasi agribisnis antara pelaku utama, pelaku usaha dan lembaga-lembaga informasi teknologi; c. Membangun Pusat-pusat informasi agribisnis di sentra-sentra produksi pertanian, perikanan dan kehutanan; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 27

d. Menyediakan pelayanan informasi teknologi agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan secara cepat dan tepat (online); e. Mendorong peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 untuk mengenal penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis berbasis komputer melalui jaringan internet; f. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer. 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu-Rabu, 7 s.d. 11 Juni 2017 (Dua sesi / shift dalam sehari: 9.00 12.00 dan 13.30 16.30. setiap sesi 40 peserta) b. Tempat : Kantor Badan Diklat Kab. Aceh 4. Peserta Peserta PENAS XV Petani-Nelayan 2017 dari setiap kabupaten/kota masing-masing 1 (satu) orang. 5. Materi a. Materi untuk mendukung usaha agribisnis antara lain: 1) Pemanfaatan Internet, 2) Layanan surat elektronik/e-mail, 3) Layanan Informasi situs web e-petani 4) Layanan informasi situs web forum konsultasi 5) Layanan SMS Center, 6) Layanan informasi situs web Kementerian Pertanian dan KTNA. b. Waktu pemberian materi ada 3 (tiga ) jam pelajaran untuk setiap kelas. 6. Sarana Utama a. Komputer komputer termasuk jaringan LAN/Internet yang disiapkan sebanyak 40 unit yang akan disewa dari perusahaan sewa komputer per hari untuk 5 (lima) hari. b. Ruangan belajar berkapasitas 40 orang dengan dilengkapi penyejuk ruangan AC, LCD projector dan layar, papan tulis/whiteboard, printer meja dan kursi, ATK dan BOK. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 28

c. Sertifikat dengan format logo PENAS dan Kementan sebanyak 360 buah d. Honorarium untuk 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten e. 3 (tiga) buah spanduk f. Standing banner g. Leaflet -leaflet h. Pembelajaran akan disampaikan oleh 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten 7. Fasilitator a. Pembelajaran akan difasilitasi oleh 1 (satu) orang instruktur b. Instruktur akan dibantu oleh 3 (tiga) orang asisten. 8. Pelaksanaan a. Koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan PENAS yang akan melibatkan panitia penyelenggara dan panitia pelaksana. Koordinasi meliputi tahapan survey lokasi penyelenggaraan PENAS, Pelaksanaan PENAS, Penyusunan laporan dan penggandaan dan lain-lain. Koordinasi akan dilaksanakan dalam bentuk konsinyasi untuk pelaksanaan rapat koordinasi awal dan akhir dengan peserta diperkirakan mencapai 12 orang selama 2-3 hari kerja. b. Survei lokasi penyelenggaraan PENAS dalam rangka untuk mendapatkan data dan informasi langsung di lokasi yang menjadi tempat pembelajaran peserta PENAS. Pelaksana survey lokasi penyelenggara PENAS akan dilakukan oleh 2-3 orang melalui anggaran perjalanan dinas selama 2-3 hari kerja. c. Pelaksanaan PENAS yang merupakan pelaksanaan pembelajaran bagi peserta PENAS 5 (lima) hari kerja, yang dibagi dalam 2 (dua) kelas, dengan fasilitator 1 (satu) orang instruktur dan 3 (tiga) orang asisten. Ruang kelas berkapasitas 30-40 orang dilengkapi dengan komputer yang terhubung ke jaringan LAN/internet termasuk perlengkapan lain seperti printer, projector, layar, papan tulis, meja dan kursi, materi pembelajaran, serta ATK dan BOK. Kelas akan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kelas pagi dan sore. Pembelajaran pada setiap kelas akan memakan waktu 3 jam pembelajaran. Perkiraan peserta yang akan mendapat pembelajaran adalah total 360 orang dan waktu total adalah 27 jam pelajaran d. Penyusunan laporan dan penggandaan dalam rangka penyusunan laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas berakhirnya pelaksanaan kegiatan pemyelenggaraan PENAS seksi Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis oleh panitia penyelenggaraan dan panitia pelaksana. Laporan tersebut di dokumentasikan dan diperbanyak apabila dibutuhkan untuk kebutuhan selanjutnya. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 29