II. LANDASAN TEORI. Asuransi atau pertanggungan, di dalamnya tersirat pengertian adanya suatu resiko,

dokumen-dokumen yang mirip
Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

Asuransi Jiwa

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

BAB V PENUTUP. Jakarta (studi kasus proyek pembangunan Gedung Kesehatan RS Pendidikan. IRNA-3 RSUP Dr. Kariadi oleh PT PP dengan PT ASEI), maka dapat

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KHATULISTIWA LUBUKSIKAPING DENGAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM ASURANSI

Naskah Publikasi ASURANSI KERUGIAN : STUDI TENTANG ASURANSI KEBAKARAN DENGAN SISTEM TOTAL LOST ONLY DI PT. JASINDO SURAKARTA

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI

BAB II PEMBAHASAN ASURANSI JIWA SECARA UMUM. sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB V PENUTUP. bagaimanapun sebagai sebab timbulnya kebakaran. (Pasal 290 KUHD).Salah

I. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula

Aspek Hukum dalam penanganan masalah kerusakan Prasarana dan Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen Perjanjian Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda Verzekering atau Assurantie. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya selalu dihadapkan dalam dua hal, yaitu hal-hal baik dan hal-hal

HUKUM ASURANSI. Lecture: Andri B Santosa

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

I. PENDAHULUAN. Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

We Take Care of Your Risk with The Best Possible Solution MEKANISME PENGAJUAN KLAIM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP)

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah asuransi adalah serapan dari istilah bahasa Belanda assurantie, dalam

Minggu Ke IV ASURANSI KEBAKARAN

PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI (PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

DASAR & HUKUM ASURANSI KESEHATAN BAB 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

ANALISIS HUKUM PEMBERATAN RISIKO DALAM ASURANSI JIWA PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. lain yang bersedia untuk menerima dan menanggung kerugian yang terjadi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

THIRD LEGAL LIABILITY INSURANCE OLEH ADVOKAT SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB DALAM MENJALANKAN PROFESINYA Oleh: Hengki M. Sibuea *

Oleh : Ni Putu Eni Sulistyawati I Ketut Sudantra. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Verzekering (bahasa Belanda) berarti pertanggungan dalam suatu asuransi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD

Prosiding Matematika ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB II KARAKTERISTIK ASAS INDEMNITAS DALAM PERJANJIAN ASURANSI. yang dilakukan oleh tertanggung. Asas asas dalam asuransi adalah: ganti kerugian.

Informasi Produk Asuransi Allianz

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ASURANSI DI INDONESIA. Asuransi dalam bahasa Belanda disebut verzekering

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASURANSI JIWA DAN KLAIM ASURANSI JIWA

ABSTRACT Keywords: the key points of the insurance, insurance law Kata kunci : poin-poin penting dalam asuransi, hukum asuransi A.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang mungkin dapat menggangu kesinambungan usahanya. 1. kelancaran aktifitas dalam dunia perdagangan pada umumnya.

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM HAL MUSNAHNYA OBYEK HAK TANGGUNGAN KARENA BENCANA ALAM

POLIS STANDAR KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA

BAB VI POLIS ASURANSI

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I. Perkembangan ekonomi Indonesia melalui perusahaan asuransi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASURANSI. Asuransi atau dalam bahasa Belanda Verzekering yang berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Syarat-syarat dan Prosedur Pengiriman Barang di Aditama Surya

BAB I PENDAHULUAN. Mengamati perkembangan perekonomian dari sisi informasi dimasa sekarang ini,

Minggu Ke III ASURANSI JIWA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

BAB II RUANG LINGKUP HUKUM ASURANSI Oleh : SURAJIMAN

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang begitu cepat, terlebih lagi hal tersebut didukung dengan

WANPRESTASI DALAM PEMBAYARAN PREMI ASURANSI DIHUBUNGKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG ASURANSI JIWA

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

Transkripsi:

II. LANDASAN TEORI 2.1 Asuransi sebagai Lembaga Peralihan Resiko Asuransi atau pertanggungan, di dalammya selalu mengandung pengertian adanya suatu resiko. Resiko yang dimaksud adalah ketidakpastian karena masih tergantung pada suatu peristiwa yang belum pasti pula. Menurut Dewan Asuransi Indonesia Asuransi atau pertanggungan, di dalamnya tersirat pengertian adanya suatu resiko, yang belum dapat dipastikan, dan adanya pelimpahan tanggungjawab memikul beban resiko tersebut kepada pihak lain yang sanggup mengambil alih tanggungjawab. Sebagai kontra prestasi dari pihak lain yang melimpahkan tanggungjawab ini, ia diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang menerima pelimpahan tanggungjawab. Menurut David L. Bickelhaupt Asuransi adalah sebuah pertanggungan yang mempunyai tujuan, pertama ialah mengalihkan segala resiko dan asuransi juga adalah suatu institut yang direncanakan guna menangani resiko.

Dari pendapat-pendapat para ahli asuransi dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya asuransi atau pertanggungan itu adalah suatu usaha guna menanggulangi bila terjadinya suatu resiko. Fungsi dari asuransi ialah merupakan suatu upaya untuk menanggulangi ketidakpastian terhadap kerugian khusus untuk kerugian-kerugian murni dan bukan kerugian yang bersifat tidak murni. Oleh karena itu sesungguhnya lembaga peralihan ini merupakan satu manifestasi dari usaha manusia untuk menghindari, mengurangi serta melimpahkan resiko yang seharusnya ditanggung sendiri kemudian dialihkan kepada pihak lain yang bersedia menerimanya melalui perjanjian asuransi atau pertanggungan. Secara tersirat pengertian asuransi adalah adanya suatu resiko yang terjadi belum dapat dipastikan, dan juga adanya pelimpahan tanggungjawab memikul beban resiko tersebut kepada pihak lain yang sanggup mengambil alih tanggungjawab. Sebagai kontra prestasi dari pihak lain yang melimpahkan tanggungjawab ini, Tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang menerima pelimpahan tanggung jawab. 2.2 Pengertian Premi Premi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan tertanggung kepada penanggung sebagai resiko yang ditanggungnya. Pada dasarnya suku premi yang diberikan kepada tertanggung sebagaimana tercantum dalam polis dan kwitansi

diperkenankan untuk dilakukan perubahan, disesuaikan dengan kondisi waktu dan situasi yang terjadi. 2.3 Polis Asuransi Rumah Polis asuransi rumah adalah alat bukti tertulis bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara tertanggung dengan penanggung. Di samping itu, polis juga memuat kesepakatan mengenai syarat-syarat khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban untuk mencapai tujuan asuransi. Polis asuransi rumah selain harus memenuhi syarat-syarat umum pasal 256 KUHD, harus menyebutkan syarat-syarat khusus yang hanya berlaku bagi asuransi rumah seperti ditentukan dalam pasal 1287 KUHD tersebut ( Djoko Prakoso ) a. Hari dan tanggal kapan asuransi rumah itu diadakan. b. Nama tertanggung yang mengadakan asuransi rumah untuk kepentingan diri sendiri atau pihak ketiga. c. Keterangan yang cukup jelas mengenai yang diasuransikan terhadap asuransi rumah. d. Jumlah yang harus diasuransikan terhadap bahaya-bahaya yang tercatat dalam perjanjian. e. Bahaya-bahaya (Evenemen) mulai berjalan dan berakhir menjadi tanggungan penanggung. f. Permi asuransi rumah yang dibayarkan oleh tertanggung.

g. Janji-janji khusus yang diadakan pihak-pihak dan keadaan yang perlu diketahui oleh dan untuk kepentingan penanggung. h. Letak dan perbatasan benda yang diasuransikan. i. Pemakaian untuk apa benda yang diasuranikan. j. Sifat dan pemakaian rumah atau gedung yang berbatasan, sejauh itu berpengaruh terhadap suatu resiko kebakaran yang menjadi beban penanggung. k. Harga benda yang diasuransikan. l. Letak dan perbatasan gedung dan tempat di mana terdapat, tersimpan atau tertimbun benda bergerak yang diasuransikan. 2.4 Evenemen Bahaya Asuransi Kebakaran Bahaya-bahaya penyebab timbulnya kebakaran yang menjadi tanggungan penanggung diatur dalam pasal 290 KUHD. Penanggung menerima sebagai tanggungjawabnya semua kerugian yang ditimbulkan oleh terbakarnya benda asuransi. Pengertian Terbakar meliputi kebakaran biasa yang lebih luas dari pada itu. Dalam pasal 290 KUHD disusun sebab-sebab kebakaran yang sangat luas: 1. Petir, api, kurang hati-hati dan kebakaran lain. 2. Kesalahan atau itikad jahat dari penggunaan sendiri, tetangga sendiri, musuh, perampok dan lain-lain.

3. Sebab-sebab lain dengan nama apa saja dengan cara bagaimanpun kebakaran itu terjadi, direncanakan atau tidak, biasa atau luar bias dengan tiada kecualinya. Terjadinya Evenemen penyebab kebakaran yang menjadi tanggungan pada penanggung mengakibatkan timbulnya kerugian bagi tertanggung. Dalam hal ini timbul kerugian, penanggung berkewajiban membayar klaim yang diajukan oleh tertanggung. Untuk memenuhi kewajibannya, penanggung perlu membuktikan apakah kebakaran yang terjadi itu adalah sebab dari yang menjadi tanggungjawabnya. Menurut pasal 294 KUHD : penangung dibebaskan dari kewajiban untuk membayar kerugian apabila membuktikan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian tertanggung sendiri yang sangat melampaui batas. Tetapi Pasal 294 KUHD menentukan secara khusus tentang kesalahan tertanggung sendiri dalam asuransi kebakaran. Kekhususan pasal 294 KUHD itu adalah penanggung harus dapat membuktikan kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian tertanggung sendiri yang sangat melampaui batas. Kerugian dihitung menurut harga-harga dan waktu kebakaran terjadi.

1.5 Perhitungan Premi Asuransi Setiap asuransi yang ditawarkan di PT. Asuransi Parolamas mempunyai harga premi yang berbeda dari jenis asuransi apa yang diasuransikan. Untuk jenis Asuransi Rumah pemberian tarif premi digolongkan berdasarkan paket, asuransi rumah mempunyai lima jemis paket yaitu sebagai berikut : 1. Paket A berupa pertanggungan untuk kebakaran Premi asuransi = Harga Pertanggungan x 0,48 2. Paket B berupa pertanggungan untuk kebakaran, banjir Premi asuransi = Hrga Pertanggungan x 0,50 3. Paket C berupa pertanggungan untuk kebakaran, gempa bumi Premi asuransi = Harga Pertanggungan x 0,50 4. Paket D berupa pertanggungan untuk kebakaran, banjir, gempa bumi Premi asuransi = Harga Pertanggungan x 0,55 5. Paket E berupa pertanggungan untuk kebakaran, banjir, gempa bumi, kebongkaran Premi asuransi = Harga Pertanggungan x 0,58