Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

dokumen-dokumen yang mirip
Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

Panduan Penerapan Penilaian Indonesia 18 (PPPI 18) Penilaian Dalam Rangka Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

MODUL 5 : PENGADAAN TANAH DIBAWAH 5 HA

Formulir 2 : Laporan Kegiatan Usaha, Laporan Keuangan, dan Realisasi Program Kerja Tenaga Asing

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN Jakarta, Januari 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.02/2013 TENTANG

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306) Exposure draft

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

DIKLAT PENGADAAN TANAH KATA PENGANTAR

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan perkembangan KJPP Sih Wiryadi & Rekan

PENDAHULUAN. UU No. 30 Tahun 2009 (Pasal 2) tentang Ketenagalistrikkan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIKLAT MANAJEMEN PROYEK. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

Reformasi Peraturan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. wajar sebesar Rp Nilai tersebut berada di atas nilai pasar

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR.22 TAHUN 2013

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PENDANAAN BAGI KEPERLUAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1UO TAHUN 2016 TENT ANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

e-gov Aplikasi Pelaporan PP dan KJPP Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Re

FORMULIR PENDAFTARAN DALAM REGISTER NEGARA AKUNTAN

PROFESI PENILAI & KONSEP DAN TEORI DASAR PENILAIAN PROPERTI

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2014

REGULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBERIAN HAK ATAS TANAH UNTUK PERKEBUNAN

Perizinan Penilai Publik KATEGORI BUKTI IDENTITAS/KEANGGOTAAN

Petunjuk Teknis PENILAIAN UNTUK TUJUAN LELANG (SPI 366)

PERMOHONAN PENDAFTARAN PENILAI SEBAGAI PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ekspose Draf Standar Penilaian Indonesia 363 ( SPI 363 ) Kaji Ulang Penilaian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU No. 2 thn ASAS DAN TUJUAN POKOK-POKOK PENGADAAN TANAH PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 SERI E.104 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 TENTANG

Perencanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Disampaikan dalam Semiloka Refeleksi setahun nota kesepakatan bersama (NKB) Selasa, 11 November 2014 Hotel Mercure Ancol, Ancol Jakarta Baycity

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Jakarta, September 2015 Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN PEMBERIAN GANTI RUGI ATAS TANAH HAK MILIK DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR MASS RAPID TRANSIT ( MRT

No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar)

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

SKEMA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

1 of 9 21/12/ :39

Perubahan Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan oleh Auraylius Christian

Transkripsi:

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

Pendahuluan Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

PERATURAN YG ADA TDK MENJAMIN MEMPEROLEH TANAH

Dasar Hukum UUPA No. 5/1960 Pencabutan Hak UU No. 20/1961 Pelepasan Hak UU No. 2/2012 Ganti Kerugian Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum: - Perpres No. 6/2005 jo Perpres No. 65/2006 - Perpres No. 71/2012, dst

B a r u 1. Undang-Undang No. 2 tahun 2012 2. Peraturan Presiden No. 71 tahun 2012 3. Perpres No. 40 Th. 2014 4. Perpres No. 99 Th. 2014 5. Perpres No. 30 Th. 2015 6. Permendagri No. 72 tahun 2012 7. Peraturan Kepala BPN No. 5 tahun 2012 8. Peraturan Menkeu No. 13/PMK.01/2013 9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 tahun 2015, ttg Perubahan Perkaban NO. 5 tahun 2012 10. Peraturan Presiden No. 148 Th 2015

Pengadaan Tanah (UU No. 2/2012) Pelaksanaan Penyerahan Hasil Perencanaan Kegiatan Perencanaan : kesesuaian dengan tata ruang lokasi, letak, luas dan status tanah analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wialayah dan masyarakat perkiraan nilai tanah Persiapan Kegiatan Persiapan : pemberitahuan rencana pembangunan; pendataan awal lokas konsultasi Publik rencana pembangunan penjelasan cara penghitungan ganti kerugian. Kegiatan Pelaksanaan : inventarisasi dan identifikasi atas tanah; penilaian ganti kerugian; musyawarah; pemberian ganti kerugian; dan pelepasan tanah Instansi.

Permasalahan Penilaian PT Masyarakat/Pemilik Tanah 1. Apa prinsip perhitungan Nilai yang akan digunakan? 2. Apa saja yang dapat diganti rugi? 3. Bagaimana penerapan teknik penghitungan/ penilaiannya dilakukan? Instansi Yg Membutuhkan Tanah atau Pemerintah/BUMN 1. Apakah kegiatan perencanaan telah sesuai? 2. Apakah kegiatan persiapan telah memadai? 3. Apakah identifikasi dan inventarisasi atas objek penilaian telah memenuhi? fokus bahasan pada presentasi ini. Amanah UU No. 2/2012 7

Tahapan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Planning Document (agency require land) Public Consultation (agency and Prov Govt) Location Determination (Governor) Compensation Value Determination (independent apprisal) Land Acquisituon (Land Agency) Agency require land Planing Preparation Implementation Handover of results Minimum Time (days) (without objection) Maximum Time (days) (with objection) 141 141 37 Total 319 289 257 37 Total 583 Notes : Time counted since planning document officially received by the governor (post planning stage). Time counted by working days unit.

Tahapan Persiapan No Proses 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 A 1 Persiapan Gubernur dapat membentuk Tim Persiapan 2 Pemberitahuan 10 hari 10 hari 3 Pendataan 4 Konsultasi Publik 60 hari 5 Konsultasi Publik Ulang 6 7 8 9 10 11 Gubernur menetapkan lokasi rencana pembangunan Pembentukan Tim Kajian Keberatan, Pelaksanaan Kajian Keberatan dan Pengajuan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Pengadilan Tata Pemutusan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Pengadilan Tata Pengajuan Keberatan atas Lokasi Pembangunan ke Mahkamah Agung Pemutusan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Mahkamah Agung Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan 14 hari 14 hari 14hari 17 hari

Tahapan Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil No Proses 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510 520 530 540 550 560 570 580 B Pelaksanaan 1 Inventarisasi dan Identifikasi Data Pihak yang Berhak 2 Pengumuman Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 3 Pengajuan Keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 14 hari 14 hari 4 Verifikasi dan Perbaikan terhadap Hasil Inventarisasi 5 Proses Pengadaan Penilai 14 hari 6 Penilai mengadakan Penilaian terhadap Objek Pengadaan Tanah (*dalam konfirmasi) 7 Musyawarah Bentuk Kerugian 8 9 Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Pengadilan Tata Usaha Negara Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tata Usaha Negara 14hari 10 Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Mahkamah Agung 14hari 11 Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Mahkamah Agung 12 Pelaksanaan Ganti Kerugian dan Pelepasan Objek 7 hari C. Penyerahan Hasil 1. Penyerahan Hasil Kepada Instansi 7 hari 2. Pendaftaran/Persetifikatan

TAHAP PENGADAAN TANAH BERDASARKAN PERPRES 148/2015 No Proses 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 A 1 Persiapan Gubernur dapat membentuk Tim Persiapan 2 Pemberitahuan 2 hari 3 hari 3 Pendataan 4 Konsultasi Publik 5 Konsultasi Publik Ulang 60 hari 3 hari 6 7 8 9 10 11 12 Gubernur menetapkan lokasi rencana pembangunan Pembentukan Tim Kajian Keberatan, Pelaksanaan Kajian Keberatan dan Rekomendasi atas Kajian Pengajuan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pemutusan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pengajuan Keberatan atas Lokasi Pembangunan ke Mahkamah Agung Pemutusan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Mahkamah Agung Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan Catatan :» Total Waktu Jika ada keberatan : 528 hari 7 hari 14 hari 14hari 9 hari» Total Waktu Jika Tidak ada keberatan : 287 hari

No Proses 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510 520 530 B Pelaksanaan Penetapan Pelaksana Pengadaan Tanah Kanwil BPN dapat menugaskan Kantah BPN Kantah BPN membentuk pelaksana pengadaan Tanah 2 hari 2 hari 2 hari Inventarisasi dan Identifikasi Data Pihak yang Berhak Pengumuman Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 14 hari Pengajuan Keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 14 hari Verifikasi dan Perbaikan terhadap Hasil Inventarisasi 14 hari Proses Pengadaan Penilai Penilai mengadakan Penilaian terhadap Objek Pengadaan Tanah (*dalam konfirmasi) Musyawarah Bentuk Kerugian Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Pengadilan Tata Usaha Negara Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tata Usaha Negara 14hari Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Mahkamah Agung 14hari Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Mahkamah Agung Pelaksanaan Ganti Kerugian dan Pelepasan Objek 7 hari C. Penyerahan Hasil 1. Penyerahan Hasil Kepada Instansi 3 hari 2. Pendaftaran/Persetifikatan Catatan :» Total Waktu Jika ada keberatan : 528 hari» Total Waktu Jika Tidak ada keberatan : 287 hari

JIKA GUBERNUR MENDELEGASIKAN BUPATI/WALIKOTA

TAHAP PENGADAAN TANAH JIKA DIDELEGASI KE BUPATI/WALIKOTA BERDASARKAN PERPRES 148/2015 No Proses 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 A 1 2 Persiapan Gubernur dapat mendelegasi ke Bupati/Walikota Bupati/Walikota membentuk Tim Persiapan 3 Pemberitahuan 4 Pendataan 5 hari 5 hari 3 hari 5 Konsultasi Publik 6 Konsultasi Publik Ulang 60 hari 3 hari Gubernur menetapkan lokasi rencana 7 pembangunan Pembentukan Tim Kajian Keberatan, 8 Pelaksanaan Kajian Keberatan dan Rekomendasi atas Kajian Pengajuan Keberatan atas Lokasi 9 Pembangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pemutusan Keberatan atas Lokasi 10 Pembangunan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pengajuan Keberatan atas Lokasi 11 Pembangunan ke Mahkamah Agung 12 Pemutusan Keberatan atas Lokasi Pembangunan oleh Mahkamah Agung Pengumuman Penetapan Lokasi 13 Pembangunan Catatan :» Total Waktu Jika ada keberatan : 536 hari 7 hari 14 hari 14hari 9 hari» Total Waktu Jika Tidak ada keberatan : 295 hari

No Proses 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510 520 530 540 B Pelaksanaan Penetapan Pelaksana Pengadaan Tanah Kanwil BPN dapat menugaskan Kantah BPN Kantah BPN membentuk pelaksana pengadaan Tanah 2 hari 2 hari 2 hari Inventarisasi dan Identifikasi Data Pihak yang Berhak Pengumuman Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 14 hari Pengajuan Keberatan atas Hasil Inventarisasi dan Identifikasi 14 hari Verifikasi dan Perbaikan terhadap Hasil Inventarisasi 14 hari Proses Pengadaan Penilai Penilai mengadakan Penilaian terhadap Objek Pengadaan Tanah (*dalam konfirmasi) Musyawarah Bentuk Kerugian Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Pengadilan Tata Usaha Negara Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pengajuan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian ke Mahkamah Agung Pemutusan Keberatan atas Bentuk Ganti Kerugian oleh Mahkamah Agung Pelaksanaan Ganti Kerugian dan Pelepasan Objek C. Penyerahan Hasil 1. Penyerahan Hasil Kepada Instansi 14hari 14hari 7 hari 3 hari 2. Pendaftaran/Persetifikatan Catatan :» Total Waktu Jika ada keberatan : 536 hari» Total Waktu Jika Tidak ada keberatan : 295 hari

NEW REGULATION OLD REGULATION Compensation Costs Market Value and Fair Replacement Value PBB/Property Tax Property Tax + Market Value 2 Should be Assess by Land Valuer or Public Valuer Should not be Assess by Public Valuer, but by a Team that appointed by The Government for Land Acquisition

Pokok Pokok Pengadaan Tanah ( UU No. 2/2012 ) Pemerintah Pusat (K/L) & Daerah Menjamin tersedianya Tanah untuk Kepentingan Umum dan pendanaannya Pengadaan Tanah Harus Sesuai RTRW a. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; b. Rencana Strategis; dan c. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

Penerapan Penilaian Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

Objek Penilaian atas Ganti Rugi/Nilai Penggantian Wajar Kerugian fisik Kerugian non fisik Kerugian atas poperti sisa Tanah Ruang atas dan bawah tanah Bangunan Tanaman Benda yang berkaitan dengan tanah Kerugian usaha atau pekerjaan Biaya alih profesi Biaya pemindahan tempat Kerugian sisa tanah Kerugian fisik lain Kesetaraan dengan NILAI PASAR PREMIUM : Kerugian usaha Solatium Kerugian Hasil tanaman Biaya transaksi Bunga/Biaya masa tunggu

Kerugian Fisik/Langsung Objek penilaian dalam penentuan kerugian fisik meliputi: Tanah; dapat terdiri dari peruntukan seperti pertanian, pemukiman, industri atau komersial land Ruang atas tanah dan bawah tanah; - (lihat Hak Guna Ruang Atas Tanah meliputi hak atas permukaan bumi tempat pondasi bangunan dan hak untuk menguasai ruang udara seluas bangunan tersebut serta hak kepemilikan bangunan, dan Hak Guna Ruang Bawah Tanah meliputi hak atas permukaan bumi yang merupakan pintu masuk/keluar tubuh bumi dan hak membangun dan memakai ruang dalam tubuh bumi, serta hak milik atas bangunan yang berbentuk ruang dalam tubuh bumi)

Object relating to land Kerugian Fisik/Langsung Bangunan; dapat terdiri bangunan residensial, industri, komersil Tanaman; building - dapat terdiri dari tanaman semusim, hortikultura atau tanaman keras plant Benda yang berkaitan dengan tanah, seperti utilitas dan sarana pelengkap bangunan.

Kerugian nonfisik (Penjelasan UU) Yang dimaksud dengan kerugian lain yang dapat dinilai adalah kerugian nonfisik yang dapat disetarakan dengan nilai uang, yaitu ; kerugian karena kehilangan usaha atau pekerjaan, biaya pemindahan tempat, biaya alih profesi, dan nilai atas properti sisa. rice field small shop loss the harvest loss the income

Kerugian Non Fisik/Tidak Langsung kerugian emosional (solatium) dengan pertimbangan adanya kerugian tidak berwujud yang biasanya dikaitkan dengan pengambilalihan tanah yang digunakan sebagai tempat tinggal utama dari pemilik.

Nilai Penggantian Wajar = Nilai Ganti Kerugian Affected People sebelum Compensation Adil & Layak (Betterment) sesudah better than before acquisition

Pola Pengukuran NPW Dasar Pengukuran Nilai bagi pemilik Kerugi an fisik Kesetaraan dengan Nilai Pasar Kerugian non fisik Kehilangan pekerjaan/bisnis/alih profesi Kerugian emosional Biaya transasksi Masa tunggu Kerugian sisa tanah & fisik lainnya

Pola Pengukuran Nilai Pasar Dasar Pengukuran Ekonomi Bentuk Pengukuran Waktu Pengukuran Mata uang (tunai) Transaksi pasar Tanggal Penetapan Lokasi Kriteria Pelaku Pasar Kriteria Pemasar an Pembeli yang berminat membeli Penjual yang berminat menjual Memahami dan bertindak hati-hati Tanpa paksaan Transaksi bebas ikatan Pemasaran dilakukan secara layak

27 Nilai Pasar vs Nilai Ganti Kerugian Nilai Pasar Nilai GR Apa tindakan dan solusinya bagi Penilai? 1.Pemilik tidak berkeinginan sehingga berpotensi tidak pernah setuju; 2.Terdapat oknum mengambil kesempatan untuk berspekulasi; 3.Pemilik berkeinginan namun mencoba memanfaatkan penggantian yang setinggitingginya; 4.Pemilik berkeinginan dan bersedia dengan penggantian wajar sesuai pasar.

28 Seharusnya Nilai Penggantian Wajar Nilai Pasar Nilai Penggantian Wajar

Nilai Penggantian Wajar/NPW (SPI 306) memperhatikan basis pemilik Pasar Nilai Penggantian Wajar (Fair Replacement Value) adalah nilai untuk kepentingan pemilik (value to the owner) yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud. memperhatikan kerugian lainnya Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai 29 Pasar Properti

Pemahaman NPW Kepentingan pemilik (value to the owner); Kesetaraan dengan Nilai Pasar; Unsur luar biasa; terkait dengan kerugian non fisik dan/atau premium yang disebabkan adanya keterpaksaan bagi pemilik Properti untuk melepaskan haknya. Kerugian non fisik dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang dimaksud dalam UU No. 2 thn 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya dan sebagaimana dimaksud dalam SPI 306 dan peraturan pelaksanaan lainnya; Kepemilikan properti;

Komponen dasar penentuan NPW (Juknis SPI) NP P T B K R Atas dasar Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) pada kondisi yang wajar Premium atas penghunian rumah tinggal atau alih profesi Biaya pindah, perizinan dan pajak Kompensasi masa tunggu (bunga) Kerugian sisa tanah Kerusakan fisik lain NPW Nilai bagi pemilik yang disetarakan Nilai Pasar Properti dan Kerugian lainnya

Persyaratan Penilaian Penilaian untuk keperluan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum hanya dapat dilakukan sepanjang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut : Dilakukan oleh Penilai yang kompeten dalam pemenuhan penilaian untuk kepentingan pengadaan tanah Adanya kerangka acuan atau lingkup penugasan yang jelas sebelum penugasan dimulai dan disepakati antara pemberi tugas dan Penilai Seluruh pelaksanaan penilaian untuk objek dan tujuan yang sama apakah dilakukan untuk pemberi tugas yang sama atau tidak, harus dilaksanakan sesuai kepada Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI)

Sistematika Penggunaan SPI dan KEPI Prinsip Dasar Nilai UMUM SPI 101 SPI 102 Nilai Pasar Nilai Penggantian Wajar PENERAPAN SPI 201 Tujuan Penilaian SPI 103 Implementasi SPI 202 SPI 104 Pelaporan Penilaian SPI 203 SPI 105 Prinsip Dasar Pelaksanaan Kode Etik Penilai Indonesia TEKNIS SPI 300 SPI 306 SPI 310 SPI SPI SPI 350 SPI 362 Tanah & Bangunan (Objek penilaian) Pengadaan tanah Metodelogi Penilaian Inspeksi

Format Perhitungan (SPI 306) Objek Penilaian Fisik : Tanah atau Tanah dan Bangunan Bangunan dan/atau Sarana Pelengkap Tanaman (dapat/belum termasuk tanah) Basis Perhitungan Pendekatan Keterangan Pasar dan non Pasar Biaya Penggantian Baru dengan Penyesuaian Pasar dan norma perhitungan budidaya yang berlaku wajar Pendekatan Pasar Pendekatan Pendapatan Pendekatan Biaya Pend. Pendapatan Pendekatan Pasar Perhitungan Depresiasi hanya digunakan sebagai penyesuaian kondisi fisik saja - Dengan metode DCF untuk satu siklus - Untuk tanaman non komersial, dengan menggunakan rujukan dari instansi terkait Pendekatan Biaya - Untuk tanaman belum menghasilkan

Format Perhitungan (SPI 306) Objek Penilaian Basis Perhitungan Pendekatan Keterangan Non Fisik : Penggantian terhadap kerugian pelepasan hak dari pemilik tanah yang akan diberikan premium : Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku -Kehilangan pekerjaan atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi Pasar dan Non Pasar Pendekatan Pendapatan Pendekatan Biaya Kerugian akibat penghentian atau penutupan tempat usaha. Contoh : Petani tambak, rumah makan, dan bengkel -Kerugian emosional (solatium) Tambahan yang dihitung berdasarkan bobot persentase dari nilai kerugian fisik. Contoh : 5% - 30% dari nilai ganti kerugian fisik untuk kepentingan tempat tinggal dari pemilik

Format Perhitungan (SPI 306) Objek Penilaian Basis Perhitungan Pendekatan Keterangan... Biaya transaksi Kompensasi masa tunggu (bunga) Berdasarkan kajian sosial ekonomi yang dilakukan oleh konsultan ahli dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku Berdasarkan bunga bebas resiko, atau bunga deposito bank pemerintah Pendekatan Biaya Kerugian sisa tanah Pasar Pendekatan Data Pasar Kerugian fisik lainnya Biaya Perbaikan Pendekatan Biaya 1. Biaya pemindahan 2. Biaya pengosongan 3. Biaya pajak terkait 4. Biaya PPAT Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

DOKUMENTASI HASIL INVENTARISASI atau DAFTAR NOMINATIF Data Nama, Pekerjaan, Alamat pemegang hak/pemilik tanah, bangunan dan tanaman; Fotokopi KTP/Tanda Pengenal/KK pemegang hak/pemilik tanah, bangunan dan tanaman; Fotokopi bukti kepemilikan tanah, bangunan dan tanaman; Fotokopi SPPT Pajak Bumi dan Bangunan; Data status tanah dan bangunan (SHM, HGB, HGU, HP, Girik, dan lain-lain); Data Jenis penggunaan tanah dan bangunan (sawah, ladang, tanah kering, kebun, rumah tinggal, sekolah, rumah sakit dan lain-lain); Data jenis tanaman, Besar kecil, Diameter, Hasil, Usia dan Jumlah Tanaman; Data luas tanah dan bangunan serta ukuran tanaman; Letak tanah, bangunan dan tanaman (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, dusun dan koordinat) Data pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah Peta obyek tanah, bangunan dan tanaman

Profesi Penilai Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

History Penilai di Indonesia dari masa ke masa 90-an 00-an Perbankan, Pajak & Pasar Modal 10-an Perbankan, Pajak, Pasar Modal, Pelaporan Keuangan & Pengadaan Tanah 80-an Perbankan, Pajak & Pasar Modal Perbankan dan Pajak Penilai Properti & Bisnis Penilai Properti

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) (Sebagai Asosiasi Profesi Penilai di Indonesia) Sesuai PMK No. 125/2008 jo PMK No. 101/2014 Menyelenggarakan USP (Ps 54) MAPPI Menyelenggarakan PPL 20 SKP (Ps 56) Menyusun SPI dan KEPI (Ps 55)

Dimana Nilai dibutuhkan? Standar Akuntansi Kompensasi Tanah Ketentuan Pengadaan Tanah Laporan Keuangan NILAI Ekonomi Pasar Modal Peraturan OJK/Bape pam UU PBB/BPHT B/PDRD Pajak Tanah & Bangunan Agunan Peraturan BI/OJK

Siapa Penilainya? Penilai Pertanahan, dengan persyaratan (pasal 1 UU 12/2012): independen dan profesional telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan*, dan telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan. *Pemenuhan atas persyaratan Penilai dimaksud dikenal dengan Penilai Publik sebagaimana diatur oleh PMK No. 101/2014. PMK 101/2014 KEPI SPI 102, 103 105 SPI 306 Wajib Mematuhi KEPI dan SPI

Profesi Penilai berdasarkan UU No. 2 Tahun 2012 Izin Lisensi PENILAI PUBLIK INDEPENDEN & PROFESIONAL Jumlah PP = 486 orang Jumlah KJPP = 121 kantor PENILAI PERTANAHAN Jumlah PP = 280 orang Jumlah KJPP = 75 kantor Kementerian Keuangan Badan Pertanahan Nasional

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) Persyaratan: Izin Penilai Publik Anggota MAPPI 3 orang tenaga penilai Memiliki tempat usaha Memiliki SPM Memiliki sistem data Perjanjian kerjasama dan 2/3 Penilai Publik (KJPP Persekutuan) KJPP Perseorangan Rama KJPP Persekutuan Rama Sinta dan Rekan

Perkembangan Penilai Publik & KJPP

Pertumbuhan PP, KJPP, & Cabang KJPP 486 PP 121 KJPP 134 Cabang 2016 308 PP 106 KJPP 22 Cabang 310 PP 113 KJPP 40 Cabang 2010 2011 338 PP 108 KJPP 48 Cabang 2012 357 PP 112 KJPP 66 Cabang 468 PP 385 PP 118 KJPP 117 KJPP 131 Cabang 83 Cabang 2015 2013 2014 *data PPPK per Januari 2016

Persebaran PP 2 16 8 1 2 3 2 3 1 1 1 7 4 295 19 35 4 10 16 36 7 12 1 Jumlah Penilai Publik: 486 *data PPPK per Januari 2016

Persebaran KJPP 1 1 96 2 15 2 3 1 Jumlah KJPP: 121 *data PPPK per Januari 2016

Persebaran Cabang KJPP 1 15 8 1 1 1 1 4 1 12 2 14 2 12 5 28 2 10 2 10 1 1 Jumlah Cabang KJPP: 134 *data PPPK per Januari 2016

Pengguna Jasa Berdasarkan Bidang usaha 764 1.356 2.233 235 5.805 183 657 259 1.053 484 14.656 111.635 211 1.210 Asuransi Hotel dan pariwisata Jasa pembiayaan Konstruksi Pendidikan Perdagangan Pertanian, Perkebunan, kehutanan dan peternakan Transportasi 2.690 199 Dana pensiun 14 Infrastruktur Kesehatan 15 Manufaktur Perbankan Pertambangan dan energi Pos dan telekomunikas Bidang usaha lainnya Jumlah Pengguna Jasa Penilai Publik dan KJPP Berdasarkan Bidang Usaha Tahun 2014 No. Jenis Jumlah Prosentase 1 Asuransi 484 0,34% 2 Dana pensiun 183 0,13% 3 Hotel dan pariwisata 657 0,46% 4 Infrastruktur 259 0,18% 5 Jasa pembiayaan 1.053 0,73% 6 Kesehatan 211 0,15% 7 Konstruksi 1.210 0,84% 8 Manufaktur 2.690 1,87% Pendidikan 199 0,14% 9 Perbankan 111.635 77,72% 10 11 Perdagangan 5.805 4,04% 12 Pertambangan dan energi 764 0,53% Pertanian, Perkebunan, kehutanan dan 2.233 1,55% 13 peternakan Pos dan telekomunikas 235 0,16% Transportasi 1.356 0,94% Bidang usaha lainnya 14.656 10,20% Jumlah 143.630 100,00% *data PPPK LT KJPP Tahun 2014

Pengguna Jasa Berdasarkan Kepemilikan Badan Usaha 1.828 1.792 325 34.953 104.732 Jumlah Klien Berdasarkan Kepemilikan Badan Usaha Tahun 2014 No. Badan Usaha Jumlah Prosentase 1. Swasta 104.732 72,92% 2. BUMN 34.953 24,34% 3. BUMD 1.828 1,27% 4. Proyek Pemerintah 1.792 1,25% 5. Koperasi 325 0,23% J u m l a h 143.630 100,00% Swasta BUMN BUMD Proyek Pemerintah Koperasi *data PPPK LT KJPP Tahun 2014

Penilai Pertanahan, yang selanjutnya disebut Penilai, adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah (pasal 1 butir 11).

Surat Ijin Penilai Publik

Surat Ijin Kantor Jasa Penilai Publik

Lisensi Penilai Pertanahan

Lisensi Penilai Pertanahan Kantor Jasa Penilai Publik

Penilai Publik Perizinan (Psl 3, PMK 125/2008) : Klasifikasi Penilai Publik : Penilaian Properti (P) Penilaian Bisnis (B) Penilai Publik wajib mempunyai Kantor Jasa Penilai Publik /KJPP (Psl 7, PMK 125/2008) Lingkup Jasa (Psl 16/PMK No. 125/2008) : Bidang jasa Penilaian Properti (psl 2.2); Bidang jasa Penilaian Bisnis (psl 2.3) Bidang jasa lainnya yang terkait (psl 2.4)

METODE PENILAIAN : 1. PENDEKATAN DATA PASAR (Market Data Approach) 2. PENDEKATAN BIAYA (Cost Approach) 3. PENDEKATAN PENDAPATAN (Income Approach)

Harga, Biaya dan Nilai Harga dapat merupakan implikasi dari suatu perubahan yang ditawarkan dan diterima oleh penjual dan pembeli dari suatu penawaran atau transaksi yang terjadi Biaya digunakan dalam hubungannya dengan suatu perolehan atau produksi, bukan sebagai suatu perubahan (exchange). Biaya lebih ditentukan sebagai fakta atau estimasi saat ini Nilai adalah konsep ekonomi yang merujuk kepada harga yang sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli namun Nilai bukan merupakan fakta

KOMPETENSI PENILAI PUBLIK Untuk memenuhi tingkat kompentensi yang profesional maka bagi Penilai dibutuhkan : 1. Pendidikan (education), 2. Pengalaman (experience) 3. Etika (ethics) 4. Continuing Professional Development (CPD) 5. Ujian (examination) dan Sertifikasi

Jenjang Designasi Keanggotaan MAPPI-A Non Designasi MAPPI-P Pend. Dasar Penilaian (PDP) 2 tahun pengalaman MAPPI-T Pend. Lanjutan Penilaian (PLP) MAPPI-S Ujian Sertifikasi Penilai (USP)

REGULASI PROFESI PENILAI PUBLIK 1. Perizinan 2. Pembinaan & Pengawasan 3. Law Enforcement Complaints Kementerian Keuangan Stakeholders Jasa Profesional PP dan KJPP Complaints MAPPI 1. USP 2. PPL 3. SPI dan KEPI 4. Sanksi Keanggotaan

Pertanyaan : Penilaian Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dibutuhkan Data-data, antara lain, Apakah sudah ada?: 1. Apakah Dokumen Perencanaan sudah ada?, 2. Apakah Sosialisasi sudah dilakukan sebelum Penilaian? 3. Apakah Izin Penetapan Lokasi sudah ada?(kapan?), 4. Apakah Daftar Nominatif sudah ada?, 5. Apakah Peta Lokasi dan Peta Bidang (Rincik) dari BPN sudah ada? 6. Apakah Pengadaan Tanah skala kecil masih perlu Izin Lokasi/Penetapan Lokasi? 7. Bagaimana Pengadaan Penilai/KJPP?

TERIMAKASIH Disampaikan pada: Workshop Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Agustinus P Tamba 0811957286 & 081395054824 KOMITE PENYUSUN STANDAR PENILAIAN INDONESIA (KPSPI) MAPPI Website: www.kjppdha.com Email: aptamba@yahoo.co.id