PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Daerah

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76

SEKSIPEMROSESAN BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 24 TAHUN 2012

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 4 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI PESISIR SELATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 11 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK KOTA SORONG

Transkripsi:

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Teradu Satu Pintu Kabupaten Banjar; b. bahwa berdasarkan pertimbangan maksud huruf a konsideran ini, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Taun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048 ); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Daerah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Unadang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585); 10 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Otonomi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 tahun 2000 tentang Kewenangan (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 19 Seri D Nomor Seri 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR 2 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANJAR.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Banjar. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banjar; c. Bupati adalah Bupati Banjar. d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar. e. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar. f. Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah Kepala Kantor Pelayanan terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar. g. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjar. h. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Banjar BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Pertama Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana tugas tertentu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Daerah; (2) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah; Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 4 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempuyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah dibidang pelayanan terpadu satu pintu yang meliputi perizinan dan non perizinan.

4 Pasal 5 Jenis perizinan dan non perizinan serta uraian tugas unsur-unsur Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Keempat Fungsi Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan ; b. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; c. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan perijinan dan non perijinan ; d. Pengelolaan urusan tata usaha. Bagian Kelima Kewenangan Pasal 7 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai kewenangan penandatanganan perizinan dan non perizinan yang telah di delegasikan oleh Bupati. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 8 (1) Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu terdiri dari : a. Kepala ; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan ; d. Seksi Pelayanan Perizinan; e. Seksi Pelayanan Non Perizinan; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sub Bagian dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu; (3) Bagan Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

5 Bagian Kedua Unsur-Unsur Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Paragraf 1 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 9 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan administrasi ketatausahaan, yang meliputi urusan perencanaan, umum, kepegawaian, keuangan, dan pelaporan Pasal 10 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagai dimaksud Pasal 9 Peraturan Daerah ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana kerja/kegiatan; b. Pengelolaan urusan surat menyurat dan kearsipan; c. Pengelolaan administrasi kepegawaian; d. Pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan; e. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; f. Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Paragraf 2 Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan Pasal 11 Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas bidang informasi dan pengaduan. Pasal 12 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Daerah ini, Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang informasi dan pengaduan; b. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi; c. Penyelenggaraan pelayanan informasi; d. Penyelenggaraan pelayanan pengaduan. Paragraf 3 Seksi Pelayanan Perizinan Pasal 13 Seksi Pelayanan Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan perizinan yang meliputi penerimaan permohonan, pengecekan dan pemrosesan serta pendistribusian. Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan Daerah ini, Seksi Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi : a. Persiapan bahan dan prosedur kerja pengolahan perizinan;

b. Penerimaan permohonan perizinan dan pengecekan kelengkapan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis sesuai peraturan yang berlaku ; c. Penyelesaian perizinan sesuai dengan prosedur dan mekanisme kerja yang telah ditetapkan ; d. Pelaksanaan hubungan kerjasama/koordinasi dengan instansi terkait. Paragraf 4 Seksi Pelayanan Non Perijinan Pasal 15 Seksi Pelayanan Non Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan pelayanan non perizinan yang meliputi penerimaan permohonan, pengecekan dan pemrosesan serta pendistribusian. Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 15 Peraturan Daerah ini, Seksi Pelayanan Non Perizinan mempunyai fungsi : a. Persiapan bahan dan prosedur kerja pengolahan non perizinan; b. Penerimaan permohonan non perizinan dan pengecekan kelengkapan persyaratan administrasi ; c. Penyelesaian non perizinan sesuai dengan prosedur dan mekanisme kerja yang telah ditetapkan; d. Pelaksanaan hubungan kerjasama/koordinasi dengan instansi terkait. 6 Paragraf 5 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan keahlian dan kebutuhan ; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 17 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terdiri dari berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya ; (2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ; (3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

7 BAB IV TATA KERJA Pasal 19 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kepala Sub Bagian Tata Usaaha, Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan wajib nenerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 20 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 21 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu wajib mengawasi bawahannya dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 22 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 23 Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari para bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 24 Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam menyampaikan laporan kepada atasannya, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 25 Dalam rangka pelaksanaan tugas, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu beserta bawahannya wajib mengadakan rapat berkala. BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 26 (1) Kepala Kantor Pelayanan Teradu Satu Pintu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati ;

(2) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8 BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS Pasal 27 (1) Perangkat Daerah yang secara teknis terkait dengan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan atas pengelolaan perizinan dan non Perizinan sesuai dengan bidang tugasnya ; (2) Dalam hal penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari pelayanan perizinan dan non perizinan besaran target penerimaan menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah Teknis. Pasal 28 (1) Pemeriksaan Teknis di lapangan dilakukan oleh Tim Kerja Teknis di bawah koordinasi Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (2) Tim Kerja Teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, beranggotakan masingmasing dari Perangkat Daerah Teknis Terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Tim Kerja Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan/non perizinan. Pasal 29 Data setiap perizinan dan non perizinan yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu disampaikan kepada Perangkat Daerah Terkait pada setiap bulan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 30 Sumber pembiayaan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber-sumber lain yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banjar. Ditetapkan di Martapura pada tanggal 9 Agustus 2007 BUPATI BANJAR, ttd H. G. KHAIRUL SALEH 9 Diundangkan di Martapura pada tanggal 10 Agustus 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANJAR, ttd H. YUSNI ANANI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2007 NOMOR 16

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR : 16 Tahun 2007 TANGGAL : 9 Agustus 2007 10 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANJAR ' KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN SEKSI PELAYANAN PERIJINAN SEKSI PELAYANAN NON PERIJINAN BUPATI BANJAR, ttd H. G. KHAIRUL SALEH

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANJAR 1. PENJELASAN UMUM Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola dan menumbuh kembangkan perekonomian di daerahnya. Pengembangan ekonomi tersebut dilakukan dengan menggali, mengolah dan mengembangkan secara optimal sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan peningkatan iklim investasi. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian yang lebih besar pada peran usaha mikro, kecil dan menengah yang tentunya berdampak pada peningkatan pembangunan di berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap pertumbuhan ekenomi di daerah. Untuk mewujudkan hal terrsebut maka aparatur daerah dituntut untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan prima kepada pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya dunia usaha guna menarik sebanyak-banyaknya investor ke daerah. Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka Pemerintah Daerah diwajibkan untuk membentuk Perangkat Daerah yang menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu. Perangkat Daerah yang dibentuk tersebut memiliki tugas pokok dan fungsi mengelola semua bentuk pelayanan perizinan dan non perizinan di daerah dengan sistem satu pintu. Tujuan dibentuknya Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan. Sedangkan sasarannya adalah terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan,pasti dan terjangkau serta meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik. Berdasarkan pemikiran di atas, maka Pemerintah Kabupaten Banjar membentuk Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dengan harapan agar pelayanan terhadap masyarakat dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sesuai dengan prinsip otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Adapun Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar adalah : a. Kepala ; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan ; d. Seksi Pelayanan Perijinan ; e. Seksi Pelayanan Non Perijinan ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

12 II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Huruf e : Cukup Jelas Huruf f : Cukup Jelas Huruf g : Cukup Jelas Huruf h : Cukup Jelas Pasal 2 : Cukup Jelas Pasal 3 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas Pasal 4 : Cukup Jelas Pasal 5 : Cukup Jelas Pasal 6 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Pasal 7 ayat 1 : Cukup Jelas Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Huruf e : Cukup Jelas Huruf f : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas ayat 3 : Cukup Jelas Pasal 8 : Cukup Jelas Pasal 9 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Huruf e : Cukup Jelas Huruf f : Cukup Jelas Pasal 10 : Cukup Jelas Pasal 11 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Pasal 12 : Cukup Jelas Pasal 13 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Pasal 14 : Cukup Jelas

13 Pasal 15 Huruf a : Cukup Jelas Huruf b : Cukup Jelas Huruf c : Cukup Jelas Huruf d : Cukup Jelas Pasal 16 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas Pasal 17 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas ayat 3 : Cukup Jelas Pasal 18 : Cukup Jelas Pasal 19 : Cukup Jelas Pasal 20 : Cukup Jelas Pasal 21 : Cukup Jelas Pasal 22 : Cukup Jelas Pasal 23 : Cukup Jelas Pasal 24 : Cukup Jelas Pasal 25 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas Pasal 26 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Cukup Jelas Pasal 27 ayat 1 : Cukup Jelas ayat 2 : Perangkat Daerah Terknis terkait adalah Badan, Dinas, Kantor yang mengelola pelayanan perijinan dan non perijinan. ayat 3 : Cukup Jelas Pasal 28 : Cukup Jelas Pasal 29 : Cukup Jelas Pasal 30 : Cukup Jelas Pasal 31 : Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13

14