TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB VII TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendirian pabrik industri kimia dan diusahakan untuk dapat. mengekspor produk kimia seperti sodium klorat.

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. meningkat. Dengan meningkatnya pembangunan fisik di Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

BAB I. PENDAHULUAN. industrialisasi. Tahap yang sering disebut sebagai era tinggal landas, yaitu suatu

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong berdirinya suatu industri adalah adanya kesempatan pasar

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

BAB II DESKRIPSI PROSES

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan

I. PENDAHULUAN. memikirkan potensi industrinya. Pertumbuhan industri di Indonesia semakin

BAB 3 GAMBARAN UMUM SITE PERENCANAAN. Gambar Peta Surakarta Sumber : (Bappeda, 2016)

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. bahan tambahan yang disebut dengan plasticizer, yaitu bahan yang

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM DIFOSFAT HEPTAHIDRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT KAPASITAS TON / TAHUN

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Unit Phonska Departemen Produksi II A PT. Petrokimia Gresik, I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk antara berupa aluminium sulfat. Aluminium sulfat termasuk dalam heavy chemical industy yang memegang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

I. PENDAHULUAN. Indonesia berpengaruh pada pembangunan di sub-sektor industri.

Lokasi Pabrik ditentukan

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

memenuhi efisiensi waktu, mutu dan biaya begitu. Pada Cluster Divena Deshna ini proyek pembangunan jalan terdapat dua jenis perkerasan jalan yaitu pek

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB VI HASIL RANCANGAN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES

S-1 Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang banyak berkembang adalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan pada saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB II METODA DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

PERANCANGAN PABRIK: PENENTUAN LOKASI PABRIK

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

PENDAHULUAN. industri. Sasaran penting yang ingin dicapai dalam pembangunan bidang. menghemat devisa, dan meningkatkan ekspor untuk menunjang

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PERANCANGAN ARSITEKTURAL PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER (VCM) di CILEGON

BAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PROYEK KAWASAN INDUSTRI

Transkripsi:

VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan kelancaran produksi pabrik. Pabrik Sodium Klorat dengan kapasitas 30.000 ton/tahun ini direncanakan didirikan di Kawasan Industri Gresik Jawa Timur dengan luas lahan 38.850 m 2. Bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut: Tabel 7.1 Tabel pemilihan lokasi pabrik Faktor Primer 1. Sumber bahan baku 2.Daerah pemasaran 3. Transportasi Faktor Sekunder 1. Persediaan air 2. Tenaga kerja 3. Kondisi masyarakat dan keamanan 4. Tanah 5. Lingkungan 6. Kebijakan pemerintah Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik. Faktor ini dapat dibagi menjadi :

1. Faktor primer a. Sumber bahan baku Asam Klorida (HCl) dibeli dari PT. Industri Soda Indonesia, Waru- Sidoarjo. Sedangkan NaCl diperoleh dari pengolahan air Laut Jawa. BaCl 2 dan Na 2 CO 3 diimpor dari Amerika Serikat, sedangkan Na 2 Cr 2 O 7 didatangkan dari Jepang. Dengan didukung fasilitas pelabuhan yang ada, dapat memudahkan pengiriman bahan-bahan impor tersebut. b. Daerah pemasaran Asam Klorida (HCl) dibeli dari PT. Industri Soda Indonesia, Waru- Sidoarjo. Sedangkan NaCl diperoleh dari pengolahan air Laut Jawa. dan Na 2 Cr 2 O 7 didatangkan dari Jepang. Dengan didukung fasilitas pelabuhan yang ada, dapat memudahkan pengiriman bahan-bahan impor tersebut. c. Transportasi Gresik memiliki akses jalan tol menuju kota Surabaya yang merupakan pusat industri di Jawa Timur sehingga pemasaran produk akan lebih mudah. Selain itu adanya Pelabuhan milik PT. Petrokimia Gresik yang mampu melayani aktivitas perdagangan dalam skala internasional akan memudahkan impor sodium klorat ke beberapa negara di Asia. 100

2. Faktor sekunder a. Persediaan air dan sumber pembangkit tenaga listrik Utilitas terdiri dari air yang akan dipenuhi dengan mengolah air Sungai Bengawan Solo. Pengadaan energi listrik berasal dari PLN daerah Jawa Timur. Bahan Bakar yang berupa fuel gas disediakan oleh PT. Jatim Energi Service (PT JES). b. Tenaga kerja Tenaga kerja yang berkualitas dibutuhkan dalam pabrik yang akan didirikan. Beberapa universitas terkemuka yang ada di Jawa Timur seperti Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Surabaya menunjang tersedianya tenaga kerja dengan kualitas yang baik. c. Kondisi masyarakat dan keamanan di sekitar lokasi Penduduk Gresik dan sekitarnya sudah terbiasa dengan lingkungan industri sehingga pendirian pabrik baru mudah diterima dan tidak ada kesulitan dalam beradaptasi. d. Iklim dan kondisi tanah di daerah yang bersangkutan Iklim yang baik (kelembaban udara, intensitas panas matahari, curah hujan, dan angin) serta kondisi tanah yang baik mempengaruhi kelancaran proses produksi sekaligus menjadi faktor pendorong bagi 101

karyawan untuk bekerja lebih baik dengan keadaan di sekelilingnya yang mendukung. e. Kebijakan pemerintah Pemerintah daerah Kabupaten Gresik mempunyai kebijakan untuk mengembangkan dan memajukan daerahnya, dengan adanya pembangunan pabrik sodium klorat ini diharapkan daerah dan masyarakat sekitarnya akan semakin sejahtera dan berkembang. B. Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang meliputi tempat bekerjanya karyawan, tempat penyimpanan bahan baku, dan produk yang saling berhubungan. Tata letak pabrik harus dirancang sedemikian rupa sehingga pembangunan area pabrik efisien dan proses produksi serta distribusi dapat berjalan dengan lancar, sehingga keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi karyawan dapat dipenuhi. Selain peralatan proses, beberapa bangunan fisik seperti kantor, bengkel, klinik, laboratorium, kantin, pemadam kebakaran, tempat parkir, pos keamanan, dan sebagainya ditempatkan pada bagian yang tidak mengganggu lalu lintas barang dan proses. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak suatu pabrik antara lain: a. Letak peralatan produksi ditata dengan baik, sehingga memberikan kelancaran dan keamanan bagi tenaga kerja. Selain itu, penempatan alat- 102

alat produksi diatur secara berurutan sesuai dengan urutan proses kerja, berdasarkan pertimbangan teknik, sehingga dapat diperoleh efisiensi teknis dan ekonomis. b. Letak peralatan harus mempertimbangkan faktor maintenance (perawatan dan pemeliharaan) yang memberikan area yang cukup dalam pembongkaran dan penambahan alat bantu. c. Alat-alat yang berisiko tinggi harus diberi ruang yang cukup sehingga aman dan mudah melakukan penyelamatan jika terjadi kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya. d. Jalan di dalam pabrik harus cukup lebar dan memperhatikan faktor keselamatan manusia, sehingga lalu lintas dalam pabrik dapat berjalan dengan baik. Perlu dipertimbangkan juga adanya jalan pintas jika terjadi keadaan darurat. e. Letak alat-alat ukur dan alat kontrol harus mudah dijangkau oleh operator. f. Letak kantor dan gudang sebaiknya tidak jauh dari jalan utama. C. Prakiraan Areal Lingkungan Pabrik direncanakan didirikan diatas tanah seluas 38.850 m 2 dengan rincian pada tabel.7.1 berikut : Tabel.7.2. Perincian luas Area pabrik Sodium Klorat Bangunan Luas (m 2 ) Kantor 1000 GSG 800 Tempat Ibadah 200 Klinik Kantin 400 103

Sarana Olahraga 500 Perumahan 2000 Taman n Jalan 1500 Area Perluasan 5000 Control Room 500 Laboratorium 500 Bengkel 250 Utilitas 10.000 Proses 15.000 Area Parkir 1000 Pos Keamanan 100 Gudang 100 Total 38.850 Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi dan tata letak pabrik serta peralatan dapat di lihat pada Gambar 7.1, 7.2, dan 7.3. Lokasi Pabrik 104

Lokasi Pabrik Lokasi Pabrik Gambar 7.1. Lokasi Pabrik 105

Gambar 7.2 Tata letak pabrik dan fasilitas pendukung 106

Gambar 7.3 Tata letak alat proses 107