Team Teaching? Afid Burhanuddin 1

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi. Kesemua unsur-unsur pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Qomar, 2013

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

TEAM TEACHING: SEBUAH STRATEGI UNTUK MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Apalagi pelaksanaan kurikulum 2013 yang merupakan usaha. pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD

TEAM TEACHING I T S-SURABAYA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI)

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri dari kajian teori yang meliputi metode team teaching dan pembelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI. Maison, Asrial, Syaiful M

BAB I PENDAHULUAN. membekali setiap sumber daya manusia dengan pengetahuan, kecakapan dan

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. belajar (pengajaran) maupun penilaian pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

SILABUS MATAKULIAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN MODEL KOLABORASI JIGSAW ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA KELAS V SD PADA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. National Cauncil of Teacher of Mathematics (NCTM, 2000) menyebutkan. masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat

Jurnal FamilyEdu 40 Vanya Nikki Hadiarti Tamara et al

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PEMBELAJARAN SEJARAH. Yusni Pakaya Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Belajar matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah dan

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODELS EFFECT TOWARD STUDENT S PROBLEM SOLVING SKILL

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu upaya yang dilakukan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. dilakukan, peneliti menyimpulkan beberapa hal sesuai dengan tujuan penelitian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menteri

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PROYEK TERHADAP PENGEMBANGAN LIFE SKILL MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR

penemuan (discovery atau invention). 3. Lima tipe inovasi; produk, proses, pemasaran, organisasi, dan bisnis.

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh: ESTI FITRIYANI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Pencapaian standar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN PENDEKATAN KUIS TIM DALAM MENINGKATKAN TANGGUNGJAWAB INDIVIDU DALAM KELOMPOK BELAJAR

KEGIATAN LESSON STUDY BIOLOGI DI SMPN 1 JATINANGOR Oleh : Siti Sriyati 1) dan Tuti Hasanah 2)

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. siswa belum menguasai materi secara keseluruhan. Sistem pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Transkripsi:

Team Teaching Team Teaching? Afid Burhanuddin 1

Mengapa Team Teaching diperlukan? 1. guru dapat memikirkan suatu perubahan/perbaikan dalam pembelajaran dibandingkan dengan mengajar sendirian secara terisolasi. 2. Meningkatkan kebutuhan guru untuk bekerjasama atau berkolaborasi karena tuntutan perkembangan teknologi pembelajaran 3. Memberi peluang kepada guru muda/yunior untuk bertim dengan guru senior Afid Burhanuddin 2

Mengapa Team Teaching diperlukan? 4. Tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks 5. Membahas tentang suatu problem dan menyelesaikannya secara komprehensif dari berbagai aspek 6.... Tinjauan Team Teacing terhadap aspek-aspek pembelajaran Aspek-aspek Pembelajaran Hakekat Mata Pelajaran Kemampuan guru & siswa Jumlah siswa Variasi dalam Latar Belakang siswa Afid Burhanuddin 3

model kerja sama perhatian & interaksi dengan siswa meningkat guru lebih aman guru menampilkan yang terbaik balikan bagi siswa banyak & komprehensif variasi yang menantang persiapan/waktu ekstra tidak mudah menjadi anggota tim yang kompak dana/fasilitas ekstra Pengaturan waktu Antisipasi ketidakhadiran tim 2Collaborative Teaching 4Complimentary / Supportive Team Teaching 6Parallel Instruction 8Monitoring Teacher 10Differentiated Split Class Afid Burhanuddin 4

1. Collaborative Teaching: guru di dalam team bekerja bersama dalam membuat rancangan pembelajaran dan menyampaikannya bersama sama pada siswa dengan cara berdiskusi dan bertukar ide dan teori di depan siswa. siswanya juga dapat dibentuk dalam kelompok diskusi. 2. Complimentary / Supportive Team Teaching: Satu orang guru bertanggungjawab pada topik pembelajaran, sedang guru yang lainnya memberikan kegiatan follow up pada topik atau skill tertentu Afid Burhanuddin 5

3. Parallel Instruction: Kelas dibagi menjadi dua atau lebih kelompok dan masing masing guru bertanggungjawab terhadap topik atau materi yang sama. Cara ini sesuai untuk kegiatan project based learning atau problem solving, sehingga guru dapat memberi bantuan pada siswa secara individu. 4. Differentiated Split Class: Membagi kelas menjadi kelompok kecil sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Misal: kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, kelompok perkalian dan kelompok pembagian. Kelas dibagi berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Afid Burhanuddin 6

5. Monitoring Teacher Satu orang guru bertanggungjawab terhadap penyampaian topik dan guru lain memonitor kemampuan dan perilaku siswa Pengertian Pembuatan Rencana bersama, mengajar sendiri- sendiri Variasi 1: Mata Pelajaran Sejarah Kelas A guru 1 Kelas B guru 2 Kelas C guru 3 Afid Burhanuddin 7

Variasi 2: Mata Pelajaran Sejarah Kelas A Kelompok 1 guru 1 Kelompok 2 guru 2 Kelompok 3 guru 3 Variasi 3: Mata Pelajaran Sejarah Kelas A Topik a Topik b Topik c (guru 1) (guru 2) (guru 3) Afid Burhanuddin 8

Team Teacing Penuh Pengertian Satu tim mengajar di satu kelas dalam waktu yang sama Prinsip Pelaksanaan, perlu : Penilaian berkesinambungan Kesepakatan Komitmen Team Teacing Penuh Variasi 1: Matas Pelajaran Sejarah KELAS A guru 1 (presentasi) guru 2 (peragaan/contoh) Afid Burhanuddin 9

Team Teacing Penuh Variasi 2: Mata Pelajaran Sejarah KELAS B Topik 1 guru 1 Topik 2 guru 2 Topik 3 guru 3 Kelebihan Team Teaching Alternatif untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Membangun budaya kemitraan yang positif diantara guru Dengan diskusi, lebih mematangkan kegiatan perencanaan dan persiapan mengajar. Menjamin pengawasan pembelajaran secara efektif. Menjalin komunikasi yang intensif antar guru. Afid Burhanuddin 10

Kelebihan Team Teaching Team Teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban mengajar 24 jam dalam satu minggu, sebagaimana tuntutan yang terdapat dalam PP no 74 tahun 2008 Bab IV pasal 52 ayat 2 tentang Beban Kerja guru. menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa menerapkan juklak BNSP tentang KTSP bahwa pembelajaran IPA dan IPS adalah terpadu. menumbuhkan sikap kooperatif antar guru mata pelajaran. Kelemahan Team Teaching perlu pengaturanan waktu tampil sebagai pembelajar dan kolabor yang ketat. perlu diantisipasi ketidak hadiran salah satu anggota tim. Afid Burhanuddin 11