BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27. perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu Negara sangat ditunjang oleh berkembangnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

STRATEGI BISNIS WARUNG SOTO AYAM CAK SUEP PADA PERUMAHAN DELTA SARI INDAH DI WARU SIDOARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian indonesia artinya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. senatiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang lebih baik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menyediakan pekerjaan bagi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya yang ada.

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. program pengembangan kegiatan usaha dan peningkatan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. satunya di pasar. Mereka berpikir, pasar adalah tempat tujuan bagi para. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas bisnis yang meliputi penjualan produk dan jasa kepada konsumen untuk

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun

BAB I PENDAHULUAN. melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BAB I. Pendahuluan. digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu

PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada bank telah mendorong munculnya bank-bank baru dan. menimbulkan persaingan antar bank dalam memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang tanpa batasan ruang dan jarak, yang semakin. tumbuh dan berkembangnya peradaban baru di abad 21 ini.

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kondisi perekonomian negara tidak stabil, hal ini

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

STRATEGI BISNIS USAHA BATIK MADURA (Studi Kasus pada Galeri TRESNA art di Bangkalan Madura) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi industri kecil tersebut antara lain: tanah dan bangunan tempat usaha. c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan UMKM cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

(UKM) APAAN TU????

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara

BAB VI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan si pelaku bisnis atau bisnisman (businessman) itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor-sektor yang dapat memperlihatkan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, krisis ekonomi pernah

Kegiatan Diskusi Rutin 3 Bulanan, OLEH : AMELIA HAYATI, SSI.,MT. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

MEMILIH USAHA KECIL DAN PENGEMBANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang. dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya dalam kehidupan perekonomian khususnya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015, berasal

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manajer untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dengan demikian industri kecil dan rumah tangga merupakan

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

I. PENDAHULUAN. banyak sumber daya dengan meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I. Pendahuluan. masyarakat adalah usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini terbukti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan usaha perseorangan sering didengar oleh banyak masyarakat luas namun belum paham apa makna dari usaha perseorangan tersebut. Badan usaha perseorangan disebut juga perusahaan dagang (PD) ataupun Usaha Dagang (UD) adalah usaha yang didirikan oleh peorangan dengan modal dari satu orang dan segala resiko yang terjadi tehadap usaha tersebut menjadi tanggung jawab pribadi pendiri usaha tersebut. Adapun yang masuk kedalam kategori usaha perseorangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 adalah pengrajin, industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa. Usaha Dagang adalah perekonomian rakyat yang berskala kecil memiliki keunggulan dibandingkan dengan usaha menengah dan usaha besar. Pada kenyataannya usaha dagang juga mampu berperan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan oleh inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Usaha dagang banyak memberikan lapangan kerja baru sehingga disebut sebagai salah satu cara dalam memecahkan masalah-masalah dalam pembangunan Indonesia seperti tingginya angka pengangguran dan mampu membantu pertumbuhan ekonomi yang lebih mantap. Usaha Dagang masih kategorikan dalam usaha kecil ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan, bukan cabang perusahaan yang dimiliki dan dikuasai 1

2 atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang seperti dilihat dari pendapatannya pertahun bahwa usaha kecil Usaha kecil: memiliki kekayaan bersih > Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- atau hasil penjualan tahunan > Rp. 300.000.000,- sampai Rp.2.500.000.000,- dan dilihat dari tenaga kerjanya Usaha Dagang yang memiliki karyawan dari 5 sampai 19 orang termasuk ke dalam usaha kecil. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah usaha kecil pada tahun 2010 mencapai 573.601 unit dan pada pada tahun 2011 mencapai 602.195 unit dan mengalami pengembangan 28.593 unit pertahun atau 4,98%. Agar dapat berkembang dan berhasil dalam usahanya maka pedagang pasar harus memperhatikan berbagai macam faktor yang antara lain memanajamen pengelolaanya, terus juga faktor-faktor pendukung lainnya. Tidak dapat diingkari bahwa manajemen pengelolaan merupakan faktor terpenting dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha. Banyak usaha di sektor informal yang mengalami kegagalan dikarenakan manajemen pengelolaannya kurang baik. Pengelolaan disebut juga dengan manajemen yang dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan berbagai sumberdaya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan. Berdirinya suatu usaha tidak terlepas dari bermulanya proses perencanaan yang matang hingga pelaksanaannya. Perencanaan merupakan bagian yang

3 menentukan perkembangan usaha karena segala macam pekerjaan berpusat pada bagian perencanaan. Perencanaan usaha dagang meliputi perencanaan lokasi dan bangunan, perencanaan alat dan bahan, perencanaan keuangan (modal), perencanaan tenaga kerja dan perencanaan pemasaran dan perkembangannya. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Sedangkan Pelaksanaan akan dilakukan jika perencanaan benar-benar matang dan dipertimbangkan dengan baik. Pelaksanaan secara teratur dan sempurna akan menjamin kelangsungan hidup serta keberhasilan usaha. Dalam perusahaan koefisien pelaksaaan kerja perlu diperhatikan sehingga tidak memungkinkan terjadinya kemacetan dan perubahan mutu dalam produksi. Permasalahan Usaha Dagang yang sering terjadi adalah sebagai pemilik dan pengelola tanggung jawab jika terjadi kerugian kekayaan pribadi pemilik digunakan untuk melunasi hutang-hutang perusahaan. Hal ini sering menyebabkan pemilik Usaha Dagang mengalami kebangkrutan karena tidak memiliki pembedaan antara uang pribadi dengan uang perusahaan sehingga jika ada pemilik usaha yang gelap mata menganggap uang perusahaan adalah uang pribadinya dan tidak memperkirakannya dengan jelas. Kemampuan mengelola perusahaan terbatas tergantung pada pemilik karena dalam usaha yang menjadi masalah dan tantangannya adalah pengelolaannya. Jumlah usaha kecil yang ada di Sumatera Utara sebanyak 698.666 unit pada tahun 2012 yang tercatat di kantor Badan Pusat Statistik (BPS). Tidak dipungkiri di Sumatera Utara juga sangat banyak yang tertarik dengan usaha kecil

4 khususnya di Ibukota Sumut yaitu Medan banyak Usaha Dagang khususnya di pasar - pasar tradisional. Dari hasil obeservasi langsung yang sudah dilakukan peneliti beberapa kali ke Pasar Sukaramai untuk melihat permasalahan yang terjadi di Usaha Dagang. Permasalahan yang dapat dilihat langsung yaitu pemilik Usaha Dagang kurang memperhatikan kebersihan toko, pelayanan yang diberikan pemilik usaha kurang memperhatikan semua pembelinya disebabkan pemilikpemilik Usaha Dagang yang terletak di Pasar Sukaramai hanya memiliki satu karyawan sehingga pembeli kurang terlayani dan lambat. Permasalahan lain yang didapat dari Usaha Dagang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area yaitu banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di depan toko-toko sehingga menyebabkan pembeli lebih memilih berbelanja di depan toko daripada masuk ke dalam toko serta yang menjadi masalah karena yang dijual hampir sama sehingga sangat mengganggu dan sulit bagi pemilik toko untuk menarik pembeli di tokonya. Namun lain halnya dengan Usaha Dagang Sari Minang yang terletak di Pasar Sukaramai tersebut, karena pengelola memiliki kreatifitas dalam mengelola usahanya, penempatan lokasi Usaha Dagang Sari Minang dirancang dengan sangat strategis. Oleh karena itu, pengelola Usaha Dagang Sari Minang tidak menyewa di dalam Pasar Sukaramai dan tidak juga berjualan di badan jalan melainkan menyewa ruko di depan Pasar Sukaramai sehingga mempermudah pembeli belanja karena dekat jalan. Usaha Dagang Sari Minang berbeda dengan usaha- usaha bumbu disekitarnya, terlihat dari proses pengelolaan yang ada di Sari Minang dimana bahan baku sudah dipilih, produksi bahan sangat steril dan yang

5 sudah terpilih serta proses produksinya berbeda dengan tempat penjualan biasanya di dalam toko dan dihalangi oleh pedagang kaki lima menyebabkan pembeli lebih jauh berbelanja. Alasan itu yang membedakan Usaha Dagang Sari Minang dengan usaha bumbu yang ada di Pasar Sukaramai. Pelanggan tetap Usaha Dagang Sari Minang seperti rumah makan atau partai besar yang membeli bumbu disediakan tempat pembelian khusus sehingga mempermudah pelanggan mengambil pesanannya. Dan ada hal lain yang menarik dari Usaha Dagang Sari Minang, walaupun mereka hanya menjual bumbu pengelola menarik perhatian pembelinya dengan memberikan karyawannya seragam sehingga pejalan yang ada pasti akan tertarik untuk sekedar melihat- lihat atau ada yang langsung membeli bumbu di Sari Minang. Hal ini jarang sekali dijumpai di tempat lain dan juga menjadi keistimewaan dari Usaha Dagang Sari Minang mulai dari lokasi usaha, pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan pembeli, penyediaan karyawan dengan tugas-tugas yang telah diberikan masing-masing serta hal yang menarik dari Usaha Dagang Sari Minang, pengelola juga memberikan citra rasa bumbu yang berbeda dengan produksi yang bagus. Untuk menambah kepuasan pelanggan dan pembeli di Usaha Dagang Sari Minang sekaligus mengembangkan usaha dagang yang berjalan dengan menambah bahan usaha atau jenis barang yang dijual dan dibutuhkan kebanyakan pelanggan dimana pengelola bukan hanya menjual bumbu masakan tetapi juga menjual keperluan di rumah makan seperti tisu, sedotan minuman, plastik dan lain-lain untuk mempermudah dan membantu pelanggan tidak perlu membeli keperluan di tempat lain.

6 Ditambah lagi dengan hasil wawancara peneliti kepada pemilik Usaha Dagang Sari Minang, dimana usahanya telah memiliki tiga cabang dan semua cabang hanya menjual bumbu-bumbu masakan dan salah satu cara pengelola untuk meningkatkan dari segi penjualan dan dari segi pemasarannya. Usaha Dagang Sari Minang banyak bekerja sama dengan berbagai rumah makan besar yang ada di Medan dan menerima pesanan-pesanan dari partai besar. Usaha Dagang Sari Minang mempunyai tiga belas karyawan diberikan motivasi bekerja dan semua sudah mempunyai bidang masing- masing. Sedangkan dari segi keuangan, keuangan usaha dagang dipegang langsung oleh pengelola dan mempunyai laporan keuangan setiap harinya yang dilaporkan catatan transaksi yang terjadi oleh karyawannya dari setiap cabang berdasarkan pemantauan langsung dari pengelola. Walaupun laporan keuangan masih berbentuk manual namun dari hal tersebut bisa membantu pengelola untuk mengetahui perkembangan usahanya serta pengelola selalu memberi evaluasi kepada karyawan agar karyawannya dapat memiliki dan meningkatkan keterampilan dari segala bidangnya dan tugasnya. Maka dari itu, pengelola hanya menerima karyawan yang bersuku minang dengan tujuan agar pengelola dapat memberikan pembelajaran mengenai pengelolaan bumbu khas sukunya dengan mereka yang memiliki suku yang sama dari setiap bidangnya serta karyawan dapat memanfaatkan ilmu yang sudah diberi pengelola terkhususnya dalam pengelolaan usaha bumbu. Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas maka penulis berkeinginan untuk dapat mempelajari sekaligus mengetahui lebih dalam tentang

7 pengelolaan di Usaha Dagang Sari Minang tersebut dengan judul Kiat Sukses Pengelolaan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area. B. Fokus Masalah Dari permasalahan yang dijelaskan di latar belakang, serta mempermudah penulisan dalam melakukan penelitian dan untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka penelitian difokuskan pada Kiat sukses Pengelolaan Usaha Dagang Sari Minang Di Pasar Sukaramai di Kecamatan Medan area C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus permasalahan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah dengan rincian sebagai berikut : 1. Bagaimana kiat pengelolaan yang dilakukan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area? 2. Bagaimana hasil atau kesuksesan pengelolaan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area? D. Tujuan Penelitian Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai, oleh karena itu penelitian ini diperlukan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kiat sukses pengelolaan kegiatan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Medan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendiskripsikan tentang kiat pengelolaan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area.

8 2. Untuk mengetahui hasil atau kesuksesan pengelolaan yang telah dilakukan Usaha Dagang Sari Minang di Pasar Sukaramai Kecamatan Medan Area. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat praktis a. Pemilik atau pengelola usaha, diharapkan dapat memilih pengelolaan yang cocok dalam mengelola usaha yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas penjualan dengan melihat peluang usaha disekitarnya. b. Karyawan, diharapkan dapat bekerja dengan baik dan meningkatkan keterampilan dan kinerjanya dalam memproduksi khususnya dalam proses pengelolaan usaha. 2. Manfaat teoritis Untuk menambah kajian ilmu bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) terutama yang berkaitan dengan kiat sukses pengelolaan Usaha Dagang dalam meningkatkan hasil produksi penjualan serta sebagai bahan masukkan bagi penulis lain untuk meniliti masalah yang sama atau meneliti kajian ilmu lainnya yang berkaitan dengan managemen usaha.