PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KEGIATAN AKADEMIK

2014 Peraturan Akademik

Peraturan Akademik ITS Tahun

BAB VIII KELULUSAN Pasal 24 (1) Mahasiswa program D III dinyatakan lulus tahap D III apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Menimbang: Mengingat:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB I PENGERTIAN UMUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DIPLOMA III DAN DIPLOMA IV POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) April 2017 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 066/KEP/UDN-01/VII/2008. tentang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3)

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Nomor : 075/KEP/UDN-01/IV/2009 PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN AKADEMIK 2009/2010

BAB I KETENTUAN UMUM

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PERATURAN AKADEMIK. Rektor Universitas Dian Nuswantoro

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 012A/SK/R/UI/2007

DAFTAR ISI. i iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KERANGKA ACUAN Dasar Peraturan Akademik

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

KATA PENGANTAR. Semarang, April 2012 Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph. D NIP

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015

UNIVERSITAS AIRLANGGA

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

IV. PERATURAN AKADEMIK

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 5.

I. SISTEM PENDIDIKAN

Page 1 SISTEM PENERIMAAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA

Ditetapkan di : Inderalaya Pada tanggal : 27 Agustus 2012 D e k a n, dto.

PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA LANDASAN PEMIKIRAN

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN UMUM AKADEMIK

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DAFTAR ISI... KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... KATA PENGANTAR... SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR: 01 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO Nomor : 209/PER/UN7/2012 TENTANG PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 838A/SK/R/UI/2007 REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

Transkripsi:

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009 Tentang PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2009 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Menimbang : 1. bahwa dalam rangka implementasi kurikulum ITS tahun 2009 2014 terhitung mulai awal semester gasal 2009/2010, maka dipandang perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Akademik ITS Tahun 2004; 2. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dalam butir 1 di atas, perlu ditetapkan Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 melalui Peraturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 1

tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Kepmendikbud RI Nomor 0443/ O/1992 tentang Statuta ITS; 6. Kepmendikbud RI Nomor 0816/ O/1995 jo. Kepmendiknas Nomor 96/0/2001 ten tang Organisasi dan Tata Kerja ITS; 7. Kepmendikbud RI Nomor 232/ U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 8. Kepmendikbud RI Nomor 045/ U/2002 tentang kurikulum Inti Perguruan Tinggi; 9. Peraturan Mendiknas No. 26 Tahun 2007 tentang Kerjasama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri; 10. Surat Edaran Dirjen Dikti 4071/ D/T/2006 tentang Implementasi Rambu rambu Pelaksanaan Bahan Kajian Pengembangan Ke Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 2

Memperhatikan pribadian dan Berkehidupan Bermasyarakat; 11. Surat Keputusan Rektor ITS Nomor 1187/I2/LL/2008 tentang Rencana Strategis ITS Tahun 2008 2017; 12. Peraturan Rektor ITS Nomor 2692/I2/PP/2008 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum ITS Tahun 2009 2014; 13. Peraturan ITS Nomor 4709/I2/ KM/2009 tentang Peraturan Tata Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa ITS. : 1. Hasil rapat senat ITS komisi akademik pada tanggal 29 April 2009, 6 dan 13 Mei 2009; 2. Hasil rapat senat pleno ITS pada tanggal 27 Mei 2009. MEMUTUSKAN Menetapkan : Peraturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tentang Peraturan Akademik tahun 2009 2014. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 3

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum (1) ITS adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (2) Rektor adalah rektor ITS. (3) Dekan adalah dekan fakultas di lingkungan ITS. (4) Direktur pascasarjana adalah direktur pascasarjana ITS. (5) Ketua jurusan adalah ketua jurusan dalam suatu fakultas di lingkungan ITS. (6) Ketua program studi adalah ketua program studi dalam suatu fakultas di lingkungan ITS. (7) Pimpinan ITS adalah rektor dan pembantu rektor. (8) Calon mahasiswa baru adalah peserta seleksi penerimaan yang telah dinyatakan diterima. (9) Mahasiswa ITS adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di ITS. (10) Tahap persiapan adalah tahap pembelajaran yang dijadwalkan dalam dua semester pertama pada kurikulum program sarjana, program diploma tiga (D III), dan program diploma empat (D IV). (11) Tahap sarjana adalah tahap pembelajaran sesudah tahap persiapan yang dijadwalkan dalam enam semester, yaitu Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 4

mulai semester tiga sampai dengan semester delapan pada kurikulum program sarjana. (12) Tahap diploma adalah tahap pembelajaran sesudah tahap persiapan yang dijadwalkan dalam empat semester pada kurikulum program D III, yaitu mulai semester tiga sampai dengan semester enam; dan dijadwalkan dalam enam semester pada kurikulum program D IV, yaitu mulai semester tiga sampai dengan semester delapan. (13) Perguruan tinggi mitra adalah perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri yang mempunyai nota kesepahaman dan/atau kesepakatan secara kelembagaan dengan pimpinan ITS. BAB II PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 2 ITS menyelenggarakan program pendidikan akademik, program pendidikan vokasi, pendidikan profesi dalam sejumlah bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta program pendidikan berkelanjutan. Pasal 3 (1) Program pendidikan akademik adalah program pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program pendidikan akademik terdiri dari program sarjana, program magister, dan program doktor. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 5

(2) Program pendidikan vokasi adalah program pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam keahlian terapan tertentu. Program ini merupakan program diploma, yaitu D III dan D IV. (3) Pendidikan profesi adalah program pendidikan sesudah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam keahlian khusus dan diselenggarakan bersama dengan organisasi profesi. (4) Program pendidikan berkelanjutan adalah pendidikan yang termasuk dalam program pendidikan non formal dan tidak bergelar. Pasal 4 (1) Sistem penyelenggaraan pendidikan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang diartikan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan program. (2) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 18 (delapan belas) minggu perkuliahan atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk kegiatan evaluasi. (3) Satu sks untuk penyelenggaraan kuliah diartikan sebagai beban studi mahasiswa untuk mengikuti keseluruhan tiga kegiatan per minggu, yaitu 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, 50 100 menit kegiatan akademik terstruktur, dan 50 100 menit kegiatan akademik mandiri dalam satu semester. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 6

(4) Satu sks untuk penyelenggaraan responsi diartikan sebagai beban studi mahasiswa untuk mengikuti dua kegiatan per minggu, yaitu 2 x 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar dan 50 100 menit kegiatan akademik mandiri dalam satu semester. (5) Satu sks untuk penyelenggaraan praktikum di laboratorium/ studio diartikan sebagai beban tugas di laboratorium/studio selama 200 300 menit per minggu (termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri) dalam satu semester. (6) Satu sks untuk penyusunan tugas akhir (untuk program diploma dan sarjana), tesis (untuk program magister), dan disertasi (untuk program doktor) diartikan sebagai beban studi untuk mengikuti kegiatan tersebut selama 200 300 menit per minggu dalam satu semester. (7) Satu sks untuk penyelenggaraan kerja praktek diartikan sebagai beban tugas di lapangan untuk kerja praktek dan sejenisnya selama 400 600 menit (termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri) per minggu dalam satu semester. Pasal 5 (1) Program D III mempunyai beban studi 110 sks yang dijadwalkan dalam enam semester dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap diploma dengan beban studi 74 sks yang dijadwalkan dalam empat semester. (2) Program D IV mempunyai beban studi 144 sks yang dijadwalkan dalam delapan semester dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 7

dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap diploma dengan beban studi 108 sks yang dijadwalkan dalam enam semester. (3) Program sarjana mempunyai beban studi 144 sks yang dijadwalkan dalam delapan semester, dan dibagi dalam tahap persiapan dengan beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam dua semester, dan tahap sarjana dengan beban studi 108 sks yang dijadwalkan dalam enam semester. (4) Program magister mempunyai beban studi 36 sks yang dijadwalkan dalam empat semester. Bagi mahasiswa yang bidang studi asalnya tidak sebidang wajib mengikuti beberapa mata kuliah pada program sarjana yang diperlukan sebanyak banyaknya 12 sks. (5) Program doktor mempunyai beban studi yang terdiri dari perkuliahan dan disertasi sebagai berikut: a. 40 sks setelah menyelesaikan program magister yang sebidang dan dijadwalkan dalam enam semester; b. 52 sks setelah menyelesaikan program magister yang bidang studi asalnya tidak sebidang dan dijadwalkan dalam tujuh semester; c. 76 sks setelah menyelesaikan program sarjana yang sebidang dan dijadwalkan dalam delapan semester. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 8

BAB III PENERIMAAN MAHASISWA BARU Pasal 6 (1) ITS menerima mahasiswa baru, baik dari dalam maupun luar negeri melalui seleksi penerimaan yang diselenggarakan secara nasional dan/atau yang diselenggarakan oleh ITS, serta penerimaan dalam bentuk kerjasama. (2) Ketentuan penerimaan mahasiswa baru dari luar negeri diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 7 (1) Calon mahasiswa baru wajib mendaftarkan diri (tidak boleh diwakilkan) ke Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. tidak sedang terdaftar sebagai mahasiswa ITS; b. membayar biaya pendidikan yang telah ditetapkan oleh ITS; c. mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi syaratsyarat lain yang ditentukan oleh ITS; d. mengisi dan menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk tunduk dan menjalankan semua peraturan yang ditetapkan oleh ITS. (2) Calon mahasiswa baru yang tidak memenuhi persyaratan seperti tersebut dalam ayat (1) dianggap mengundurkan diri. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 9

BAB IV PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM LINTAS JALUR DAN LANJUT JENJANG Bagian Pertama PROGRAM LINTAS JALUR PADA PROGRAM SARJANA Pasal 8 (1) ITS dapat menerima lulusan program D III dari program studi yang sebidang pada program sarjana dengan mempertimbangkan daya tampung di jurusan yang dituju, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. lulus ujian masuk yang diselenggarakan oleh ITS; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D III dimana lulusan berasal harus terakreditasi sekurang kurangnya dengan nilai B. (2) Lulusan program D III yang dapat mengikuti ujian masuk adalah yang mempunyai IP 2,76 dan masa studi paling lama tujuh semester. (3) Calon mahasiswa yang lulus ujian masuk wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS. (4) Mahasiswa dikenakan masa percobaan dengan beban studi 36 sks dengan nilai setiap mata kuliah sekurang kurangnya C, yang harus diselesaikan paling lama dalam tiga semester. Apabila ketentuan ini tidak dipenuhi, mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studinya. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 10

(5) Mahasiswa yang berhasil dalam masa percobaan diijinkan menyelesaikan studinya dengan beban sekurang kurangnya 34 sks dengan masa studi paling lama empat semester. (6) Jumlah sks pada masa percobaan dihitung untuk menentukan IP dan predikat lulusan. Masa studi di perguruan tinggi asal dihitung untuk menentukan masa studi keseluruhan. (7) Mahasiswa yang telah lima semester belum berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 70 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sama seperti SPP mahasiswa baru lintas jalur pada saat itu. Bagian Kedua PROGRAM LINTAS JALUR PADA PROGRAM MAGISTER Pasal 9 (1) Program magister ITS pada dasarnya dapat menerima lulusan program D IV dari program studi yang sebidang dengan syarat sebagai berikut: a. lulus seleksi masuk program magister; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D IV dimana lulusan berasal harus terakreditasi sekurang kurangnya dengan nilai B. (2) Calon mahasiswa yang memenuhi persyaratan pada ayat (1) di atas wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 11

(3) Mahasiswa wajib mengikuti beberapa mata kuliah pada program sarjana yang diperlukan sebanyak banyaknya 12 sks, dan setiap mata kuliah yang diambil harus mempunyai nilai sekurang kurangnya BC. Bagian Ketiga PROGRAM LANJUT JENJANG PADA PROGRAM DIPLOMA Pasal 10 (1) ITS dapat menerima lulusan program D III dari program studi yang sebidang pada program D IV dengan mempertimbangkan daya tampung di jurusan yang dituju, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. lulus ujian masuk yang diselenggarakan oleh ITS; b. khusus untuk lulusan perguruan tinggi swasta, program studi D III dimana lulusan berasal harus terakreditasi dengan peringkat A. (2) Lulusan program D III yang dapat mengikuti ujian masuk adalah yang mempunyai IP 2,50 dan masa studi paling lama delapan semester. (3) Calon mahasiswa yang lulus ujian masuk wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ITS. (4) Beban studi yang harus ditempuh sekurang kurangnya 34 sks termasuk tugas akhir yang dijadwalkan dalam dua semester dan harus diselesaikan paling lama dalam empat semester. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 12

(5) Masa dan beban studi, serta IP di perguruan tinggi asal dihitung untuk menentukan masa studi keseluruhan dan predikat kelulusan. BAB V PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI LAIN Bagian Pertama PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DALAM NEGERI Pasal 11 (1) ITS dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain untuk program studi yang sama dan terakreditasi dengan nilai sekurang kurangnya sama dengan program studi yang dituju, pada setiap awal tahun akademik dengan mempertimbangkan daya tampung jurusan/ program studi yang dituju dan kemajuan belajar yang diperoleh dari perguruan tinggi yang akan ditinggalkan. (2) Mahasiswa yang berminat pindah harus mengajukan permohonan kepada rektor dengan disertai transkrip selama studi di program studi yang akan ditinggalkan, surat keterangan pimpinan perguruan tinggi asal tentang status yang bersangkutan, dan alasan kepindahan. (3) Mahasiswa yang permohonan pindahnya disetujui wajib memenuhi Pasal 7 dalam peraturan ini dan menerima penetapan beban studi yang harus ditempuh di ITS melalui proses ekivalensi yang disetujui oleh ketua jurusan/program studi. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 13

(4) Untuk program diploma dan sarjana berlaku pula ketentuan sebagai berikut: a. mahasiswa dikenakan masa percobaan selama dua semester berturut turut dengan beban studi 36 sks yang sudah ditetapkan. Nilai setiap mata kuliah selama masa percobaan sekurang kurangnya C. Apabila ketentuan ini tidak dipenuhi, mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studinya; b. jumlah sks beban studi pada masa percobaan dihitung untuk menentukan IP dan predikat kelulusan. (5) Beban studi yang harus ditempuh di ITS sekurangkurangnya 50% dari seluruh beban studi, termasuk tugas akhir/tesis/disertasi. (6) Masa studi pada perguruan tinggi yang ditinggalkan diperhitungkan dalam perhitungan batas waktu studi di ITS. Bagian Kedua PINDAHAN DARI PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 12 (1) ITS dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi luar negeri yang telah diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2) Tata cara dan syarat syarat penerimaan mengacu pada ketentuan Pasal 11 peraturan ini, dan peraturan pemerintah yang berlaku. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 14

BAB VI KEGIATAN AKADEMIK Pasal 13 (1) Kegiatan akademik adalah kegiatan pembelajaran di dalam dan/atau di luar ruang kuliah, studio dan/atau laboratorium, pengerjaan tugas tugas, evaluasi pembelajaran, dan kegiatan administrasi yang menyertainya. (2) Mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan kegiatan akademik yang sesuai dengan baku mutu. (3) Dalam rangka menempuh pendidikan di ITS, mahasiswa wajib mengikuti kegiatan akademik yang didasarkan pada kalender akademik ITS. (4) Untuk mengikuti kegiatan akademik, setiap mahasiswa wajib mendaftar ulang dengan membayar SPP dan mengisi Formulir Rencana Studi (FRS) secara online pada setiap awal semester sesuai dengan kalender akademik yang berlaku. (5) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang sampai pada batas waktu yang ditetapkan, tidak diperkenankan mengikuti segala kegiatan akademik pada semester berlangsung. (6) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang dua semester berturut turut, dinyatakan mengundurkan diri melalui surat keputusan rektor. (7) Rektor dapat mempertimbangkan kembali status mahasiswa pada ayat (6) dengan syarat: Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 15

a. mahasiswa mengajukan surat permohonan aktif kembali kepada rektor selambat lambatnya empat minggu sebelum perkuliahan semester berikutnya dimulai; b. apabila permohonan disetujui rektor, maka mahasiswa diwajibkan membayar SPP selama periode yang tidak mendaftar ulang dan wajib mendaftar ulang sesuai dengan prosedur yang berlaku. (8) Ijin aktif kembali bagi mahasiswa tersebut pada ayat (7) hanya diberikan sekali selama studi di ITS, dan waktu selama tidak mendaftar ulang diperhitungkan sebagai masa studi. Pasal 14 (1) Untuk membantu setiap mahasiswa mengembangkan kemampuannya agar dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan tepat waktu, ditetapkan seorang tenaga pengajar tetap sebagai dosen wali. (2) Setiap dosen wali bertugas memantau perkembangan studi mahasiswa. (3) Setiap awal semester mahasiswa harus menyusun rencana studinya bersama dosen wali, dan rencana studi tersebut dituangkan dalam FRS online. (4) Mahasiswa berhak mendapat bimbingan dosen wali dalam hal mendapatkan informasi tentang program pendidikan di ITS, pengarahan dalam menyusun rencana studi untuk semester yang akan berlangsung, dan bantuan dalam memecahkan berbagai masalah, khususnya yang menyangkut akademik. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 16

Pasal 15 (1) Mahasiswa berhak mendapatkan rancangan pembelajaran untuk setiap mata kuliah yang diikuti pada awal semester. (2) Mahasiswa berhak mendapatkan pembelajaran sekurangkurangnya 90% dari yang dijadwalkan dalam satu semester. (3) Pembelajaran dapat terdiri dari perkuliahan, responsi, seminar, tugas, praktikum/studio, dan asesmen/evaluasi pembelajaran yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. (4) Mahasiswa yang tidak mengikuti pembelajaran melebihi 20% dari jumlah yang diselenggarakan dalam satu semester, mata kuliah yang diikutinya dinyatakan gagal dengan nilai E. (5) Pengecualian dari ayat (4) diberikan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan akademik/kemahasiswaan dengan seijin pimpinan ITS, atau yang sakit dengan menunjukkan surat keterangan resmi dari dokter. Pasal 16 (1) Mahasiswa dapat mengganti/menambah/membatalkan suatu mata kuliah yang sudah tercantum dalam FRS online dengan persetujuan dosen wali. (2) Kesempatan untuk mengganti dan/atau menambah suatu mata kuliah disediakan selama tiga minggu pertama dalam semester yang bersangkutan. (3) Pembatalan suatu mata kuliah dapat dilaksanakan sejak minggu pertama sampai dengan minggu ke 14 dalam semester yang berlangsung. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 17

Pasal 17 (1) Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah dari jurusan/ program studi lain di ITS dengan persetujuan dosen wali, ketua jurusan, dan dekan yang bersangkutan. (2) Mata kuliah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah mata kuliah institusional, mata kuliah pilihan, dan/atau mata kuliah lain yang disepakati oleh jurusan/program studi yang terkait. Pasal 18 (1) Evaluasi pembelajaran mahasiswa sekurang kurangnya dilakukan sebanyak empat kali, dan hasil akhirnya dinyatakan dengan nilai angka dan nilai huruf. (2) Hasil evaluasi pembelajaran dapat diketahui oleh peserta kuliah. (3) Skala pengukuran hasil evaluasi pembelajaran mahasiswa dinyatakan sebagai berikut: Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Numerik Sebutan 81 100 A 4 Istimewa 71 80 AB 3,5 Baik sekali 66 70 B 3 Baik 61 65 BC 2,5 Cukup baik 56 60 C 2 Cukup 41 55 D 1 Kurang 0 40 E 0 Kurang kli Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 18

Pasal 19 (1) Ukuran keberhasilan pembelajaran dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang dihitung sebagai berikut: Dengan: N : nilai numerik hasil evaluasi masing masing mata kuliah; K : besar sks masing masing mata kuliah; n : jumlah mata kuliah yang telah diambil. (2) Ukuran keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam satu semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS); IPS adalah IP yang dihitung dari semua mata kuliah yang diambil dalam semester yang bersangkutan. (3) Mahasiswa baru program diploma dan program sarjana wajib mengambil seluruh beban studi pada semester I dan sekurang kurangnya seluruh beban studi pada semester II. (4) Mahasiswa program diploma dan program sarjana pada semester II dan berikutnya, beban studinya ditentukan oleh IPS yang dicapai pada semester sebelumnya, dengan acuan sebagai berikut: IPS Beban studi IPS < 2,00 16 sks 2,00 IPS < 3,00 20 sks IPS 3,00 24 sks (5) Mahasiswa program magister dapat mengambil beban studi pada semester I sebanyak banyaknya 15 sks. Pada semester Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 19

II dan berikutnya beban studinya ditentukan oleh IPS pada semester sebelumnya, dengan acuan sebagai berikut: IPS IPS 3,00 IPS > 3,00 Beban studi 12 sks 15 sks (6) Mahasiswa program doktor wajib menyelesaikan beban studi selain disertasi dalam waktu selambat lambatnya: a. empat semester untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. enam semester untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang atau dari program sarjana sebidang. (7) Pengambilan setiap mata kuliah harus memperhatikan mata kuliah prasyaratnya, dengan nilai mata kuliah prasyarat sekurang kurangnya: a. D untuk program diploma dan sarjana; b. C untuk program magister; c. B untuk program doktor. (8) Mahasiswa program diploma dan sarjana diperkenankan mengulang mata kuliah, kecuali setelah semester keempat mahasiswa tidak diperkenankan mengulang mata kuliah pada tahap persiapan. (9) Semua mata kuliah yang pernah ditempuh akan tetap diperhitungkan sebagai beban studi dan dicantumkan dalam daftar nilai (transkrip). Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 20

(10) Nilai yang diakui untuk mata kuliah yang diambil ulang adalah nilai terakhir yang didapat. BAB VII EVALUASI MASA STUDI Bagian Pertama PROGRAM DIPLOMA TIGA Pasal 20 (1) Masa studi paling lama untuk mahasiswa program D III adalah 10 semester. (2) Evaluasi masa studi mahasiswa program D III dilakukan pada akhir semester dua dan empat. Mahasiswa program D III diperkenankan melanjutkan studi apabila: a. pada akhir semester dua, 18 sks dari 36 sks yang telah ditempuh pada tahap persiapan mendapat IP 2,0 untuk nilai terbaik selain mata kuliah yang bernilai E; b. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan sebanyak 36 sks dengan IP 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah dengan kode AB0903yz, AB0904yz, atau AB0905yz). (3) Mahasiswa yang telah delapan semester belum berhasil menyelesaikan beban studi sebanyak 110 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 21

(4) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (1) dan (2) di atas tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Kedua PROGRAM DIPLOMA EMPAT DAN SARJANA Pasal 21 (1) Masa studi paling lama untuk mahasiswa program D IV dan sarjana adalah 14 semester. (2) Evaluasi masa studi mahasiswa program D IV dan sarjana dilakukan pada akhir semester dua dan empat. Mahasiswa program D IV dan sarjana diperkenankan melanjutkan studi apabila: a. pada akhir semester dua, 18 sks dari 36 sks yang telah ditempuh di tahap persiapan mendapat IP 2,0 untuk nilai terbaik selain mata kuliah yang bernilai E; b. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan dengan IP 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah dengan kode AB0903yz, AB0904yz, atau AB0905yz) untuk program D IV; c. pada akhir semester empat, telah menempuh seluruh beban studi tahap persiapan dengan IP 2,0 tanpa nilai E dan tanpa nilai D untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama (yaitu mata kuliah Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 22

dengan kode AB0913yz, AB0914yz, atau AB0915yz) untuk program sarjana. (3) Mahasiswa yang telah 12 semester belum berhasil menyelesaikan beban studi sebanyak 144 sks, termasuk tugas akhir, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu. (4) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (1) dan (2) di atas tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Ketiga PROGRAM MAGISTER Pasal 22 (1) Masa studi paling lama untuk mahasiswa program magister adalah 8 semester. (2) Evaluasi masa studi mahasiswa dilakukan setiap semester, dimulai pada semester dua. (3) Bagi mahasiswa yang bidang studi asalnya tidak sebidang, setiap mata kuliah yang telah ditetapkan untuk diambil pada program sarjana harus diselesaikan paling lambat pada akhir semester tiga dengan nilai sekurang kurangnya BC. (4) Mahasiswa yang tidak berhasil mendapatkan IP 2,50 pada akhir semester dua dikenai status percobaan. (5) Mahasiswa dalam status percobaan diperkenankan melanjutkan studi apabila pada akhir semester tiga berhasil Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 23

mendapatkan IP 2,50 untuk mata kuliah semester 1, 2, dan 3. (6) Mahasiswa yang telah enam semester belum berhasil menyelesaikan seluruh beban studi termasuk tesis, diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu. (7) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan ayat (1), (3) dan (5) tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). Bagian Keempat PROGRAM DOKTOR Pasal 23 (1) Mahasiswa program doktor disebut peserta program doktor (PPD) dan PPD yang telah lulus ujian kualifikasi disebut kandidat doktor. (2) Panitia Penilai Ujian Kualifikasi dan Disertasi (PPUKD) terdiri dari tim pembimbing, penguji internal ITS, dan penguji eksternal. (3) Evaluasi masa studi didasarkan pada penyelesaian perkuliahan, ujian kualifikasi, dan kemajuan penelitian. (4) Masa penyelesaian perkuliahan harus sesuai dengan Pasal 19 ayat (6) dengan IP 3,00. (5) Ujian kualifikasi dalam bentuk ujian proposal disertasi dilakukan sebanyak banyaknya dua kali di depan PPUKD selambat lambatnya pada: Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 24

a. akhir semester empat untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. akhir semester enam untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang atau dari program sarjana sebidang. (6) Kemajuan penelitian kandidat doktor dilakukan melalui seminar di depan PPUKD (tanpa penguji eksternal) sekurang kurangnya satu kali pada setiap semester. (7) PPD wajib menyelesaikan seluruh beban studi dengan IP 3,00 dengan nilai ujian mata kuliah minimum B dan dalam waktu paling lama: a. sepuluh semester setelah menyelesaikan program magister yang sebidang; b. sebelas semester setelah menyelesaikan program magister yang bidang studi asalnya tidak sebidang; c. dua belas semester setelah menyelesaikan program sarjana yang sebidang. (8) Kandidat doktor diwajibkan membayar SPP sama seperti SPP mahasiswa baru pada saat itu apabila belum menyelesaikan seluruh beban studi termasuk disertasi setelah: a. delapan semester untuk yang berasal dari program magister sebidang; b. sembilan semester untuk yang berasal dari program magister tidak sebidang; Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 25

c. sepuluh semester untuk yang berasal dari program sarjana sebidang. (9) Kandidat doktor yang tidak memenuhi ketentuan pada ayat (6) dikenai status percobaan sebanyak banyaknya dua semester berturut turut. (10) PPD yang tidak memenuhi ketentuan ayat (4) atau kandidat doktor yang tidak memenuhi ketentuan ayat (5), (7), dan (9) tidak diperkenankan melanjutkan studi (putus studi). BAB VIII KELULUSAN Pasal 24 (1) Mahasiswa program D III dinyatakan lulus tahap D III apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 110 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pendukung dan/atau lain lain (yaitu mata kuliah dengan kode AB0902yz dan/atau AB0901yz), dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing dan Satuan Kegiatan Ekstrakurikuler Mahasiswa (SKEM). (2) Mahasiswa program D IV dinyatakan lulus tahap D IV apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 144 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pendukung dan/atau lain lain (yaitu mata kuliah dengan kode Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 26

AB0902yz dan/atau AB0901yz), dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing dan SKEM. (3) Mahasiswa sarjana dinyatakan lulus tahap sarjana apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 144 sks termasuk tugas akhir, mempunyai IP 2,0 tanpa nilai E, nilai D sebanyak banyaknya 12 sks untuk mata kuliah yang termasuk dalam kelompok kompetensi pendukung dan/ atau lain lain (yaitu mata kuliah dengan kode AB0912yz dan/atau AB0911yz), dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing dan SKEM. (4) Mahasiswa program magister dinyatakan lulus apabila telah berhasil menyelesaikan seluruh beban studi sebanyak 36 sks termasuk tesis; mempunyai IP 2,75 tanpa nilai E, D, dan nilai C sebanyak banyaknya 20% dari jumlah sks yang disyaratkan; mempunyai publikasi ilmiah sekurangkurangnya satu judul; dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing. (5) Mahasiswa program doktor dinyatakan lulus apabila telah berhasil menyelesaikan seluruh beban studi di program doktor termasuk disertasi, mempunyai IP 3,0 dengan nilai ujian setiap mata kuliah sekurang kurangnya B; mempunyai publikasi ilmiah sekurang kurangnya satu judul di jurnal internasional atau dua judul di jurnal nasional terakreditasi; dan memenuhi persyaratan nilai minimum salah satu bahasa asing. (6) Persyaratan nilai minimum bahasa asing dan SKEM sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan (5) adalah sebagai berikut: Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 27

Bahasa Inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Cina Mandarin D III D IV Sarjana Magister Doktor 450 450 477 477 500 240 240 280 280 320 60 60 66 66 71 60 60 66 66 71 60 60 66 66 71 Bahasa Arab 60 60 66 66 71 SKEM 750 1.000 1.000 (7) Kelulusan program diploma, sarjana, dan magister ditetapkan melalui surat keputusan rektor berdasarkan hasil sidang yudisium dalam rapat senat fakultas. (8) Kelulusan program doktor ditetapkan melalui surat keputusan rektor berdasarkan hasil sidang yudisium dalam rapat senat komisi guru besar. Pasal 25 Predikat Kelulusan (1) Kepada lulusan ITS diberikan predikat kelulusan yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian. (2) Predikat kelulusan ditetapkan berdasarkan IP dan masa studi seperti berikut: Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 28

a. Program D III Dengan pujian : 3,51 IP 4,00 dan masa studi 6 semester; Sangat memuaskan : 3,51 IP 4,00 dan masa studi > 6 semester; atau 2,76 IP 3,50 dan masa studi = 7 atau 8 semester; Memuaskan : 2,76 IP 3,50 dan masa studi > 8 semester; atau 2,00 IP 2,75; b. Program D IV dan program sarjana Dengan pujian : 3,51 IP 4,00 dan masa studi 8 semester; Sangat memuaskan : 3,51 IP 4,00 dan masa studi > 8 semester; atau 2,76 IP 3,50 dan masa studi = 9 atau 10 semester; Memuaskan : 2,76 IP 3,50 dan masa studi > 10 semester; atau 2,00 IP 2,75; c. Program magister Dengan pujian : 3,75 IP 4,00 dan masa studi 4 semester; Sangat memuaskan : 3,75 IP 4,00 dan masa studi > 4 semester; atau 3,50 IP 3,74 dan masa studi = 4 atau 5 semester; Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 29

Memuaskan : 3,50 IP 3,74 dan masa studi > 5 semester; atau 2,75 IP 3,49; d. Program doktor Dengan pujian : 3,75 IP 4,00 dan (masa studi 6 semester bagi kandidat doktor dari program magister sebidang, atau masa studi 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebidang, atau maa studi 8 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang); atau Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 30

Sangat memuaskan 3,75 IP 4,00 dan (masa studi = 7 atau 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister sebidang, atau masa studi = 8 atau 9 semester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebidang, atau masa studi = 9 atau 10 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang) dan mempunyai publikasi dalam jurnal internasional; : 3,75 IP 4,00 dan (masa studi > 6 semester bagi kandidat doktor dari program magister sebidang, atau masa studi > 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebidang, atau masa studi > 8 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang); atau Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 31

3,50 IP 3,74 dan (masa studi 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister sebidang, atau masa studi 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebidang, atau masa studi 9 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang); Memuaskan : 3,50 IP 3,74 dan (masa studi > 7 semester bagi kandidat doktor dari program magister sebidang, atau masa studi > 8 semester bagi kandidat doktor dari program magister tidak sebidang, atau masa studi > 9 semester bagi kandidat doktor dari program sarjana sebidang); atau 3,00 IP 3,49; (3) Predikat kelulusan dengan pujian hanya diberikan kepada lulusan yang memenuhi persyaratan seperti dinyatakan dalam ayat (2) dan tidak pernah mendapatkan sanksi akademik. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 32

BAB IX ALIH PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN ITS Pasal 26 (1) Mahasiswa program sarjana dimungkinkan untuk alih program studi. Mahasiswa yang berkeinginan untuk alih program harus mengajukan surat permohonan kepada rektor dengan tembusan kepada dekan dan disertai alasan yang kuat serta disetujui oleh ketua jurusan/program studi yang ditinggalkan maupun yang dituju. (2) Kesempatan untuk alih program studi diperkenankan satu kali saja pada akhir tahun pertama. (3) Lama studi di jurusan/program studi yang ditinggalkan diperhitungkan pada jurusan/program studi yang dituju serta dikenakan penyesuaian kurikulum. BAB X PEMINDAHAN KREDIT Bagian Pertama PEMINDAHAN KREDIT DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DALAM NEGERI Pasal 27 (1) Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah di perguruan tinggi negeri mitra ITS yang mempunyai perjanjian kerjasama pemindahan kredit dengan ITS. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 33

(2) Mahasiswa yang diperbolehkan melakukan pemindahan kredit harus: a. sudah menempuh sekurang kurangnya 110 sks untuk program sarjana dengan IP 3,0 tanpa nilai D dan E; dan 20 sks untuk program magister dengan IP 3,0 tanpa nilai C, D, dan E; b. berstatus sebagai mahasiswa ITS dan membayar biaya administrasi sebesar 10% SPP di ITS; c. melakukan pendaftaran dan pembayaran biaya pendidikan di perguruan tinggi mitra sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Jumlah kredit yang dapat diambil oleh mahasiswa di perguruan tinggi mitra sebanyak banyaknya 25% dari total beban studi, tidak termasuk tugas akhir/tesis/disertasi. (4) Mata kuliah yang ditempuh di perguruan tinggi mitra yang diakui kreditnya oleh ITS hanya mata kuliah dengan nilai sekurang kurangnya C. (5) Masa studi yang diijinkan untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi mitra paling lama tiga semester. (6) Mahasiswa wajib menyerahkan daftar nilai mata kuliah yang telah ditempuh dan disahkan oleh perguruan tinggi mitra kepada ketua jurusan/program studi. (7) Ketua jurusan/program studi mengekivalensikan mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra ke mata kuliah yang bersesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 34

(8) Yang dimaksud dengan ekivalensi pada ayat (7) adalah pengakuan atas mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra tanpa mengubah nama, kode, dan bobot sks. (9) Hasil ekivalensi pada ayat (7) dilaporkan kepada dekan dan pembantu rektor bidang akademik. Bagian Kedua PEMINDAHAN KREDIT DARI PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 28 (1) Mahasiswa ITS boleh mengambil sebanyak banyaknya 50% dari total beban studi yang diwajibkan di perguruan tinggi mitra luar negeri, tidak termasuk tugas akhir/tesis/disertasi, dengan persyaratan sebagai berikut: a. perguruan tinggi mitra yang dimaksud adalah perguruan tinggi di luar negeri yang mempunyai kerjasama dengan ITS; b. mata kuliah yang diambil mempunyai kesesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi di mana mahasiswa yang bersangkutan terdaftar; c. berstatus sebagai mahasiswa ITS dan membayar biaya administrasi sebesar 10% SPP di ITS. (2) Ketua jurusan/program studi mengekivalensikan mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra ke mata kuliah yang bersesuaian dengan mata kuliah yang ada di kurikulum program studi. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 35

(3) Yang dimaksud dengan ekivalensi pada ayat (2) adalah pengakuan atas mata kuliah yang telah ditempuh di perguruan tinggi mitra tanpa mengubah nama, kode, dan bobot sks. (4) Hasil ekivalensi pada ayat (2) dilaporkan kepada dekan dan pembantu Rektor bidang Akademik. BAB XI PROGRAM GELAR GANDA DAN PROGRAM KEMBARAN Bagian Pertama PROGRAM GELAR GANDA BERSAMA PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 29 (1) Program gelar ganda (dual degree) diselenggarakan bersama oleh ITS dan perguruan tinggi mitra di luar negeri untuk program studi sejenis pada pendidikan akademik dan/atau vokasi. (2) Lulusan program gelar ganda memperoleh ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi, dan/atau vokasi dari ITS dan dari perguruan tinggi mitra di luar negeri. (3) Persyaratan untuk memperoleh ijazah, gelar akademik dan/atau vokasi, program studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki kesamaan beban studi paling sedikit 75%. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 36

(4) Teknis pelaksanaan program gelar ganda diatur dalam peraturan tersendiri. Bagian Kedua PROGRAM KEMBARAN BERSAMA PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI Pasal 30 (1) Program kembaran adalah penyelenggaraan kegiatan antar perguruan tinggi untuk melaksanakan suatu program studi secara bersama serta saling mengakui lulusannya. (2) Program kembaran diselenggarakan bersama oleh ITS dan perguruan tinggi mitra di luar negeri yang program studinya terakreditasi di Indonesia atau di negara yang bersangkutan agar lulusannya diakui sama. (3) Persyaratan untuk memperoleh ijazah, gelar akademik dan/atau vokasi dari perguruan tinggi di Indonesia, mahasiswa harus telah menempuh beban studi paling sedikit 50% dari beban studi yang dipersyaratkan. (4) Teknis pelaksanaan program kembaran diatur dalam peraturan tersendiri. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 37

BAB XII BERHENTI STUDI Pasal 31 (1) Setiap mahasiswa selama mengikuti pendidikan di ITS dapat dinyatakan berhenti studi atau diberhentikan. (2) Berhenti studi atau diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: a. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; b. dinyatakan mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, ayat (6); c. masa studi habis; d. melanggar peraturan ITS. (3) Berhenti studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan melalui surat keputusan rektor. (4) Mahasiswa yang dinyatakan berhenti studi, diberikan hak untuk mendapatkan surat keterangan dan daftar prestasi studi. BAB XIII CUTI STUDI Pasal 32 (1) Mahasiswa diperbolehkan mengajukan cuti studi setelah mengikuti kuliah sekurang kurangnya dua semester pertama. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 38

(2) Bagi mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil diperbolehkan mengajukan cuti meskipun sejak semester pertama. (3) Cuti diberikan paling banyak empat semester selama studi di ITS untuk mahasiswa program diploma dan program sarjana; dan paling banyak dua semester selama studi di ITS untuk mahasiswa program magister dan program doktor. (4) Setiap cuti dapat diberikan sebanyak banyaknya dua semester berturut turut. (5) Permohonan cuti harus diajukan kepada rektor pada saat pendaftaran ulang dan paling lambat empat minggu setelah semester dimulai, kecuali bagi mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil. Permohonan tersebut harus disertai dengan dokumen dokumen penunjang yang disetujui oleh dosen wali, ketua jurusan/program studi dan dekan/direktur pascasarjana. (6) Mahasiswa yang mendapat ijin cuti diharuskan membayar biaya administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. (7) Cuti yang diajukan oleh mahasiswa yang sakit dan rawat inap di rumah sakit atau hamil setelah semester berjalan empat minggu atau lebih, SPP yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali. (8) Masa cuti tidak diperhitungkan dalam masa studi. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 39

BAB XIV PELANGGARAN KODE ETIK AKADEMIK Pasal 33 (1) Yang dimaksud dengan pelanggaran kode etik akademik adalah pelanggaran etika yang berkaitan dengan proses pembelajaran. (2) Jenis pelanggaran dapat berupa mencontek dalam ujian/ kuis/tes, plagiarisme dalam pengerjaan tugas kuliah/tugas akhir/tesis/disertasi, menggantikan peran orang lain dalam evaluasi, menyuruh orang lain untuk berperan seolah olah menjadi dirinya dalam evaluasi, penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik, kerjasama dengan petugas untuk berbuat curang, dan/atau pemalsuan identitas diri. (3) Semua pelanggaran yang terjadi harus dinyatakan dalam berita acara tertulis oleh pelapor dan diserahkan kepada ketua program studi/jurusan untuk diproses lebih lanjut oleh tim penyelesaian pelanggaran (TPP) guna mengusulkan jenis sanksi yang akan ditetapkan oleh dekan/rektor. (4) Jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa peringatan, pembinaan, pembatalan sebagian atau seluruh hasil evaluasi pembelajaran, pembatalan satu atau beberapa mata kuliah, pembatalan seluruh mata kuliah dalam satu semester, dan/atau pencabutan status kemahasiswaan, baik sementara maupun permanen. (5) Tata cara penyelesaian pelanggaran oleh TPP diatur dalam peraturan tersendiri. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 40

BAB XV KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 34 Aturan ekivalensi dari kurikulum 2004 2009 ke kurikulum baru 2009 2014 diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 35 Peraturan akademik ini hanya berlaku untuk program pendidikan akademik dan vokasi. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 36 Dinyatakan tidak berlaku lagi sejak berlakunya peraturan ini, terhadap peraturan sebagai berikut: a. Peraturan akademik ITS yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 0667.1/K03/PP/2004, tanggal 4 Maret 2004 berikut perubahannya beberapa kali, dan yang terakhir melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 340404/I2/PP/2007, tanggal 21 Juni 2007; b. Peraturan Pemberian Sanksi Pelanggaran/Kecurangan dalam Pelaksanaan Kuis/Ujian di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITS No. 0103/K03/PP/2005, tanggal 10 Januari 2005. Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 41

Pasal 37 (1) Hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri. (2) Peraturan ini berlaku sejak awal semester gasal tahun akademik 2009/2010. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal : 1 Juni 2009 Rektor, ttd. Prof. Ir. Priyo Suprobo, M.S., Ph.D. NIP. 131 415 622 Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 42