PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN INVENTARISASI INFRASTRUKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN INVENTARISASI BARANG MILIK / KEKAYAAN NEGARA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 5 September 2005

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 335/KMK.01/2002 TANGGAL 15 JULI 2002 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN BARANG MILIK/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 55 / KMK.03 / 2001 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BUKU PEDOMAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

MEKANISME PENGELOLAAN & PENGENDALIAN BARANG DAERAH (MANAJEMEN LOGISTIK) Oleh : Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN ISTANA KEPRESIDENAN YOGYAKARTA NOMOR 22/SP/SETPRES/D-1/I-YOG/10/2012

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER -07/MBU/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 113/PMK.01/2006 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 153 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH YANG DIPISAHKAN MENTERI DALAM NEGERI,

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

MEKANISME PENGELOLAAN BARANG DAERAH PROPINSI JAWA BARAT. Bandung, 15 Desember 2003

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

BUPATI SELUMA KEPUTUSAN BUPATI SELUMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 21

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR: 5 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

Menimbang: Mengingat :

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI UMUM

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Arsip Seksi PKN, KPKNL Semarang

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI

WALlKOTA MAKASSAR. PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALlKOTA MAKASSAR. PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS/JABATAN (JOB DESCRIPTION) DAN PROFIL TUGAS/JABATAN (JOB PROFILE)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

DAFTAR I HASIL OPNAME FISIK BARANG TIDAK BERGERAK DAN ALAT ANGKUTAN. Nama UPB :... Kode UPB :... Jumlah Barang/ Volume. Harga.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

WALlKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

I. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN UMUM WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Transkripsi:

1 Juli 010 1/ Tujuan Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan, penetapan, penyediaan, pemeliharaan, infrastruktur atau barang inventaris kekayaan negara yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan.. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku bagi seluruh prasarana (barang inventaris) di lingkungan Politeknik Negeri Semarang. 3. Uraian Umum 3. Tujuan formal inventarisasi dengan batasannya adalah untuk memberikan kesempurnaan pengurusan dan pengawasan tata usaha keuangan Negara, dan tercapainya pengawasan yang efektif terhadap keuangan/kekayaan negara. 3.. Target pencapaian tujuan dari kegiatan inventarisasi untuk menunjang pencapaian sasaran organisasi/ lembaga yang memerlukan pemahaman dari pada hakikat keberadaan alat/ sarana secara kwantitatif dan kwalitatif, maka diperlukan bahan-bahan antara lain : tersusunnya daftar inventaris yang tertib dan memenuhi syarat untuk pertanggungjawaban penguasaan dan pengelolaan barang milik/ kekayaan Negara, dari daftar inventaris tersebut dapat dimanfaatkan/ difungsionalkan untuk menunjang pelaksanaan tugas Kementerian. 3.3. Fungsi inventarisasi adalah mencatat dan menghimpun data asset negara yang dikuasai Kementerian, menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan pengelolaan asset Negara, menyiapkan informasi mengenai asset yang dikuasai Kementerian sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan perlengkapan Kementerian, serta menyediakan informasi tentang asset yang dikuasai Kementerian untuk menunjang perencanaan dan pelaksanaan tugas Kementerian. 3.4. Sasaran inventarisasi adalah semua barang milik/ kekayaan negara yaitu semua barang baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang dibeli, didapat, dihasilkan baik secara sebagian maupun secara keseluruhan melalui APBN maupun di luar APBN sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pada dasarnya barang inventaris adalah barang-barang yang umur pakai/ teknisnya lebih dari satu tahun. Barang- barang tersebut meliputi barang bergerak (seperti kendaraan, peralatan besar, peralatan laboratorium, peralatan kantor, dll), barang tidak bergerak (seperti tanah, bangunan, gedung, dll), serta barang persediaan dalam gudang dan tempat

3.5. 1 Juli 010 / Dasar hukum inventarisasi 3.5. Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Compabiliteits Wet/ ICW) Stb. 15 No. 448 tentang Cara Pengurusan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. Terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 9 tahun 1968. 3.5.. Instruksi Presiden No. 3 tahun 1971 tanggal 30 Maret 1971 tentang Inventarisasi BarangBarang Milik/ Kekayaan Negara. 3.5.3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-5/MK/V/4/1971 tanggal 13 April 1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Tentang Inventarisasi BM/KN. 3.5.4. 3.6. Keputusan Presiden Nomor 17 tahun 000. Pengertian istilah dalam inventarisasi 3.6. PEBIN : Pembina Barang Inventaris adalah Menteri Pendidikan Nasional. 3.6.. Kuasa PEBIN adalah Sekretaris Jendreral Kementerian Pendidikan Nasional. 3.6.3. Pelaksana PEBIN adalah Kepala Biro Perlengkapan Kementerian Pendidikan Nasional. 3.6.4. Penguasa Barang Inventaris (PBI) adalah pejabat tertinggi di lembaga yang bertanggung jawab atas penguasaan barang dan pembinaan barang yang berada di bawah penguasaannya dalam hal ini Direktur Politeknik Negeri Semarang. 3.6.5. Pembantu Penguasa Barang Inventaris (PPBI) adalah pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang dari PBI untuk bertanggung jawab mengenai pengelolaan BM/KN yang berkaitan dengan kewenangan pengelolaan anggaran. Kode terdiri dari 10 digit mengikuti aturan Kepmenkeu No. 10/KMK/018 tentang Klasifikasi dan Kodefikasi barang inventaris milik kekayaan negara. 0 0 04. 00 Sub-Sub Kelompok Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan 3.6.6. Pelaksana PPBI adalah pejabat eselon III yang relevan dengan penatausahaan BM/KN. 3.6.7. Kuasa PBI adalah pejabat yang diberi kuasa secara fungsional oleh PBI untuk penatausahaan BM/KN 3.6.8. Unit Pengurus Barang (UPB) adalah unit kerja/ jurusan yang memakai/ menggunakan

3.6.9. 1 Juli 010 3/ PPI : Penanggung jawab Pelaksana Inventaris. 3.6.10. Pembantu PPI adalah pejabat yang diberi wewenang oleh PPBI untuk menguasai dan mengkoordinasikan pelaksanaan laporan inventarisasi. 3.6.1 PI adalah pejabat yang melaksanakan pengelolaan barang inventaris secara fisik. 3.6. Inventarisasi Barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan dan pendaftaran barang milik/ kekayaan negara (perlengkapan pemerintah pada suatu saat tertentu). 3.6.13. Laporan Inventaris Barang adalah suatu daftar yang menunjukkan catatan sejumlah BM/KN baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. 3.6.14. Barang Milik/ Kekayaan Negara (BM/KN) adalah semua barang milik Negara yang berasal/ dibeli dengan dana yang bersumber untuk seluruh atau sebagian dari APBN, dan dari dana masyarakat. 3.6.15. Barang adalah bagian dari kekayaan Negara yang terdiri dari satuan-satuan tertentu yang dapat dihitung/ diukur/ ditimbang dan dinilai kecuali uang. 3.6.16. Barang tidak bergerak/ barang tetap adalah barang yang menurut sifatnya dan penggunaannya tidak dapat dipindahkan atau menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bergerak, tanah, bangunan dan kapasitas diatas 150 ton. 3.6.17. Barang bergerak adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara yang menurut sifat dan penggunaannya dapat dipindahkan misalnya : alat kantor, alat pengangkutan, dsb. 3.6.18. Barang habis pakai adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara yang menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan dinas atau jangka waktu pemakaiannya kurang dari satu tahun. 3.6.19. Barang persediaan adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara yang masih disimpan dalam ruang penyimpanan/ gudang dan belum digunakan dalam proses kegiatan dinas. 3.6.0. Barang Inventaris adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara baik merupakan barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang berada dalam penguasaan dan pengurusan Departemen dan jangka waktu pemakaianya lebih dari satu tahun. 3.6. Pengurusan Barang adalah pejabat yang oleh negara diserahi tanggung jawab mengurus, mengatur dan membina administrasi maupun fisik barang milik Negara di luar

1 Juli 010 4/ 3.6.. Bendaharawan Barang adalah pejabat yang oleh Negara diserahi untuk menerima, menyimpan, memelihara, dan mengeluarkan serta mempertanggungjawabkan barang dalam gudang secara tertib dan teratur. 3.6.3. Gudang adalah suatu ruangan/ tempat penyimpanan baik yang tertutup ataupun yang khusus dipakai untuk tempat penyimpanan barang persediaan dan tempat tersebut bukan untuk umum. 3.6.4. Pusat Pembukuan Barang Inventaris Negara adalah barang yang dikuasakan Menteri Keuangan bertanggung jawab atas pembukuan barang inventaris dari seluruh Kementerian dan Lembaga. 3.6.5. Laporan Mutasi, Lembar Mutasi dan buku Mutasi adalah dokumen yang terdiri atas satu atau beberapa lembaran yang digunakan untuk mencatat semua pertambahan, pengurangan dan perubahan status barang. 3.6.6. Buku Induk Inventaris/ Lembar Inventaris adalah dokumen yang mencatat jumlah dan nilai seluruh barang inventaris yang berada di bawah penguasaan tanggung jawab PBI. 3.6.7. Kartu Inventaris Barang/ KIB adalah kartu yang digunakan untuk mencatat data asal inventaris, riwayat selama penggunaan, mutasi dan sebagainya khusus bagi barangbarang tertentu seperti tanah, bangunan, gedung, alat angkutan dan senjata api. 3.6.8. Daftar Inventaris Ruangan (DIR) adalah daftar yang memuat catatan barang inventaris yang berada pada setiap ruangan kerja, ruang aula, ruang wisma, ruang sekolah, ruang rumah sakit, ruangan laboratorium, dsb. 3.6.9. Daftar Inventaris Lainnya (DIL) adalah daftar yang memuat barang-barang yang tidak tertampung dalam DIR dan KIB. 3.6.30. Buku Catatan Non Inventaris adalah buku tempat mencatat seluruh barang non inventaris atau barang yang belum jelas status hukumnya yang dimiliki atau di bawah tanggung jawab PBI (Direktur). 4. Prosedur PROSEDUR INVENTARISASI 4. 4.. Kepala Urusan Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Menerima dokumen pengadaan dari Panitia Pengadaan Barang. Mendisposisi ke Koordinator Urusan Perlengkapan untuk ditindaklanjuti. Koordinator Urusan Perlengkapan Menerima dokumen pengadaan.

1 Juli 010 5/ Melakukan pengecekan secara fisik kedatangan barang sesuai dokumen pengadaan ke gudang/lokasi penempatan barang. Melakukan koordinasi dengan pelaksana gudang di lokasi sesuai penempatan barang. Jika ada ketidaksesuaian barang dengan dokumen pengadaan, maka memberikan masukan sebagai informasi pada Panitia Pengadaan dan Penerima. Memberikan nomor inventarisasi sesuai klasifikasi dan kodefikasi pada barang yang baru sesuai yang telah tercatat dalam Buku Induk Inventaris Barang. Memberikan instruksi pada pelaksana inventarisasi untuk melaksanakan proses pengecapan/penyablonan - penomoran pada fisik barang. Membuat lembar mutasi untuk barang yang harus didistribusikan ke beberapa lokasi unit kerja pengguna barang sesuai dengan dokumen pengadaan. 4.3. 4.4. Pelaksana Inventarisasi 4.3. Melakukan pengecapan/penyablonan penomoran. 4.3.. Melakukan pendistribusian sesuai dengan permintaan unit kerja. 4.3.3. Menyampaikan lembar mutasi ke unit kerja pemakai barang dan memasang DIR di lokasi. Kepala Unit Pengguna Barang Menerima lembar mutasi, berikut barang pesanan dan menandatangani lembar mutasi. Menempatkan barang yang telah diterima pada lokasi sesuai dokumen pengadaan. Jika tidak diuraikan dalam dokumen pengadaan maka memberikan informasi lokasi peletakan barang kepada Koordinator Urusan Perlengkapan. 4.5. 4.6. Koordinator Urusan Perlengkapan Mencatat barang yang masuk sesuai lokasi aktual pada Kartu Inventaris Barang. Merevisi DIR dengan adanya penambahan barang baru. Membuat laporan triwulan 1,, 3 berdasarkan barang masuk. PBI/ Direktur Menyetujui laporan akhir tahun ke Biro Perlengkapan Kemendiknas selambat-lambatnya 4 hari setelah triwulan berakhir.

1 Juli 010 6/ PROSEDUR PENGHAPUSAN Koordinator Sub Urusan Perlengkapan Membuat pengelompokan barang inventaris dengan kondisi rusak berat (RB) dalam suatu formulir (PM/L...). Melakukan konfirmasi dan koordinasi ke Unit Pemakai Barang dan Pembantu Pelaksananya yang ada di gedung/ ruang untuk mengumpulkan barang inventaris dengan kondisi rusak berat (RB) pada gudang unit pemakai barabg atau lokasi yang disepakati. 3. Mengambil barang inventaris dengan kondisi rusak berat untuk dikumpulkan di gudang pusat. 4. Membuat usulan draft penghapusan barang inventaris ke Kepala Urusan Kerumahtanggan dan Perlengkapan. Koordinator Urusan Kerumahtanggaan dan Perlengkapan sebagai PPI Mengecheck laporan akhir tahun. Menindaklanjuti/ dilaporkan kepada PBI/ Direktur. PBI/ Direktur Menyetujui laporan akhir tahun ke biro perlengkapan Kemendiknas selambat-lambatnya 4 hari setelah tahun anggaran berakhir. PROSEDUR OPNAME FISIK 4.7. Kepala Urusan Kerumahtanggaan dan Perlengkapan 4.8. Menerima disposisi untuk aktivitas opname fisik. Mendisposisi pelaksana opname fisik kepada Koordinator Urusan Perlengkapan. Koordinator Urusan Perlengkapan Mengkoordinasikan pelaksanaan opname fisik berdasarkan KIB, laporan rekap unit pemakaian barang. Mengkonfirmasi dan meminta klarifikasi ketidaksesuaian ke unit pemakai barang. Membuat laporan tahunan berdasarkan hasil opname fisik ke PPB I. Membuat laporan ketidaksesuaian barang inventaris ke PPBI. Laporan Tahunan. Menghitung asset Politeknik Negeri Semarang Wajib menghitung posisi.

1 Juli 010 7/ Kepala Unit Pelaksana Inventarisasi. UPB Unit Pemakai Barang Unit Kerja Pemakai Barang Setiap bulan Nopember menghitung posisi, jumlah, kondisi, seluruh barang yang ada di unit kerjanya/ bengkel/ laboratorium.. Melaporkan hasil, kondisi, jumlah, dan posisi ke Ketua Jurusan. Kondisi : B : Baik RR : Rusak Ringan RB : Rusak Berat Ketua Jurusan Merekapitulasi hasil perhitungan.. Melaporkan hasil rekapitulasi pada PD II selaku PPBI (Pembantu Penguasa Barang Inventaris). PPBI Mendisposisi Kepala Urusan Kerumahtangaan dan Perlengkapan untuk melakukan opname fisik dengan melampirkan rekapitulasi barang inventaris. 5. Lampiran PM./L1 Daftar Inventaris Ruangan PM./L Data Inventarisasi Barang Milik/ Kekayaan Negara PM./L3 Hasil Reinventarisasi Tahunan PM./L4 Lembar Mutasi Barang Triwulan PM./L5 Lembar Laporan Akhir Tahun 00

1 Juli 010 8/