HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

dokumen-dokumen yang mirip
HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

I. PENDAHULUAN. inflasi, substitusi impor dan memenuhi permintaan dalam negeri (Direktorat Jendral

PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurunnya kualitas lahan akibat sistem budidaya yang tidak tepat dapat

I. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Click for the next show

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi. Tanaman ini jarang dikonsumsi dalam bentuk mentah, tetapi biasa

Disebut Hidroponik, apabila menggunakan air bersih dan nutrisi sebagai media tanam

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Tahun Bawang

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

PANDUAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

PETUNJUK TEKNIS. Prasyarat : Program Studi : Pendidikan Teknik Agroindustri : Susilawati EW, Ibnu Umar, dan Imas Aisyah Kode Dosen :

BAB I PENDAHULUAN. biologi tanah untuk mengoptimalkan produksi tanaman (Budiasa, 2014). Pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I I. PENDAHULUAN

Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) MK. DASAR BUDIDAYA TANAMAN (DBT) 4 SKS

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia. Pembangunan pertanian

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hidroponik

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Apa itu PERTANIAN ORGANIK?

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan upaya sadar dan terancang untuk melaksanakan

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

Penerapan Teknologi Berkebun Sayur secara Vertikultur pada Siswa Sekolah Dasar di Purwokerto, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

Modul satu Aspek Ekonomi dan Botani Tanaman Serealia Modul dua Lingkungan Tumbuh Tanaman Serealia

TINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian

faktor faktor yang berpengaruh

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNIK BERCOCOK TANAM

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

I. PENDAHULUAN. saat Revolusi Hijau pada tahun 1980-an. Revolusi hijau merupakan teknik

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

Modul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia merupakan salah satu pusat

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I. PENDAHULUAN. ini belum mampu memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga kekurangannya

Pupuk Organik Cair AGRITECH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Cara pandang masyarakat

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) MATA KULIAH: BOTANI PERTAMANAN 408H4103. Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr. Dr. Elis Tambaru, M.Si.

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

MINGGU KE JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK POKOK BAHASAN MATERI TIM DOSEN I Pendahuluan 1. Penjelasan aturan dan kegiatan pembelajaran 2. Budidaya Tanaman Non Konvensional Rommy A.L. II III IV V Pengertian dan Lingkungan Hidroponik Macam-macam Sistem Hidroponik Pesemaian dan Pembibitan Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen 1. Pengertian Hidroponik 2. Persyaratan Lingkungan Hidroponik 1. Sistem Sumbu 2. Sistem Fertigasi 3. Sistem NFT, DFT 4. Sistem Rakit Apung 1. Pesemaian Sistem Sumbu 2. Pesemaian Sistem Fertigasi 3. Pesemaian Sistem NFT, DFT 4. Persemaian Rakit Apung 1. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem Sumbu 2. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem Fertigasi 3. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem NFT Rommy A. L Rommy A. L Rommy A. L Rommy A. L VI Aquaponik Rommy A. L VII Aeroponik Rommy A. L VIII UTS Tim

MINGGU KE JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK POKOK BAHASAN MATERI TIM DOSEN IX Vertikultur Darso Sugiono X Tabulampot Prinsip Budidaya Tanaman Buah dalam Pot Darso Sugiono XI Lingkungan Tabulampot Darso Sugiono XII Pengadaan Bahan Tanaman Tabulampot Darso Sugiono XIII Penanaman dan Pemeliharaan, Panen dan Pasca PanenTabulampot Darso Sugiono XIV - XV Presentasi / Seminar Tim XVI UAS Tim

PRAKTIKUM No. Kelas Judul Praktikum Jumlah Kelompok 1 VII A Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Daun pada Hidroponik Sistim NFT 6 2 VII B Pengaruh Jenis Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis pada Hidroponik Sistim Fertigasi 3 VII C Pengaruh Jenis Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lettuce Lollo Rossa pada Budidaya Hidroponik Sistem Rakit Apung 6 10

KKNI Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional, hal tersebut akan berdampak pada kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes).

No. Profil Deskripsi Profil 1. Pelaku bidang o Pengguna IPTEKS pada sistem produksi pertanian tanaman, memiliki kepentingan terhadap IPTEKS pada sistem produksi tanaman 2. Peneliti o Pelaksana penelitian pada sistem budidaya pertanian, proses penyelidikannya ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah dalam sistem budidaya pertanian 3. Manager o Perencana, perancang, pengarah, penilai serta mediator pada sistem produksi tanaman 4. Wiraswasta o Inovator yang menerapkan IPTEKS bidang produksi tanaman ke dalam praktek bisnis. 5. Pendidik o Pentransfer ilmu tentang budidaya tanaman kepada masyarakat, berperan sebagai fasilitator, motivator, dan mediator

Tata Tertib Wajib membawa Android Wajib berperan aktif di dalam kelas Wajib datang tepat waktu, jika terlambat lebih dari 10 menit, dilarang mengikuti perkuliahan kecuali dapat menjelaskan biografi singkat salah satu pahlawan nasional atau menyebutkan salah satu ayat dalam UUD 1945 Wajib menggunakan pakaian formal dan berdandan seelegan dan serapih mungkin. Dilarang Keras menggunakan kaos, sendal, celana alay, rok pendek, jika melanggar akan dikenakan sanksi.

Metode Evaluasi: 1. UTS 30% (tidak wajib) 2. UAS 30% 3. Tugas Terstruktur 10% 4. Praktikum 20% 5. Kehadiran 10%

Tugas Terstruktur/ mahasiswa Buatlah 1 sampel budidaya sayuran daun hidroponik Sistim Wick dan Identifikasi pertumbuhan dan perkembangan setiap harinya. (Konsep sesuai Kreatifitas Individu) 1. Komoditas 2. Pertumbuhan 3. OPT 4. Nutrisi (pupuk) 5. Media Tanam 6. dll

Lanjutan... Semua tercatat alasannya dan tercatat setiap harinya semua aspek komponen budidaya dalam Log book Hasil laporan dikumpulkan beserta bukti fisiknya (sampel Sistem Wick) saat tanaman masuk usia Panen. Laporan dalam format PDF, dikirim ke email rommy.laksono@staff.unsika.ac.id Tugas Terstruktur sebagai Tiket UTS dan UAS jika Nilai belum memenuhi...!!!

REFERENSI Suhardiyanto, H. 2009. Teknologi Hidroponik Untuk Budidaya Tanaman. Bogor. IPB Press. Heriwibowo, K dan Budiana,N.S, 2015. Hidroponik Portabel. Penebar Swadaya. Jakarta. Sastradihardja, S dan Mustofa, W. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran Hidroponik. Puri Pustaka. Bandung. Pracaya. 2010. Bertanaman Sayur Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. AHIK. 2014. Hidroponik Tanpa Green House dan skala Rumahan. Makalah Pelatihan. Karawang Sutarminingsih, Ch.2003. Vertikultur. Karninus.Yogyakarta. Sastradiharja, S. 2009. Bertanam Tanman Buah Dalam Pot. Titian Ilmu. Bandung.

PERMASALAHAN PERTANIAN LAHAN UNTUK PERTANIAN SEMAKIN SEMPIT KUALITAS TANAH SEMAKIN MENURUN KEBUTUHAN PANGAN SEMAKIN MENINGKAT KONSUMEN SEMAKIN MENUNTUT BAHAN MAKANAN YANG SEHAT PENGGUNAAN PESTISIDA TIDAK TERKONTROL BERBAGAI JENIS TANAMAN HANYA DAPAT BERBUAH SESUAI MUSIM

LAHAN UNTUK PERTANIAN SEMAKIN SEMPIT BPS (2001) dalam kurun waktu 7 tahun (1993-2000) penyusutan lahan pertanian Indonesia 710.000 ha atau 56,167 ha per tahun. ± 80.000 ha per tahun areal pertanian berubah fungsi ke sektor lain atau setara 220 hektare setiap harinya (Direktur Perluasan dan Pengelolaan lahan Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI dalam PR on line 25 Desember, 2013-15:06)

KUALITAS TANAH SEMAKIN Revolusi hijau : MENURUN Input yang tinggi tanpa disertai pemberian bahan organik maupun pengembalian limbah pertanian produksi tinggi keuntungan jangka pendek Jangka panjang? Sifat fisik, biologi dan kimia tanah?

KEBUTUHAN PANGAN SEMAKIN MENINGKAT Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun.

KONSUMEN SEMAKIN MENUNTUT BAHAN MAKANAN YANG SEHAT PERTIMBANGAN KUALITAS PRODUK BUAH / SAYUR: 1. KANDUNGAN PESTISIDA ATAU RESIDU BAHAN KIMIA 2. TINGKAT KEMASAKAN (KESEGARAN) 3. UKURAN DAN BENTUK HAMPIR SERAGAM (DIPERLUKAN GRADING YANG BENAR) 4. PRODUK TIDAK CACAT ATAU RUSAK.

PENGGUNAAN PESTISIDA TIDAK TERKONTROL Ledakan OPT terutama hama dan penyakit tanaman penggunaan pestisida yang berlebihan Tanaman sayuran paling rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman penggunaan pestisida tinggi residu Konsumsi sayuran : Sehat vs sakit?

Alternatif Solusi: Hidroponik, aeroponik Vertikultur Bertanam tanaman buah dalam pot

PENANAMAN SECARA HIDROPONIK 1. BERSIH, KONDISI STERIL 2. NUTRIEN YANG DIBERIKAN DIGUNAKAN SECARA EFISIEN OLEH TANAMAN 3. NUTRIEN YANG DIBERIKAN SESUAI DENGAN YANG DIPERLUKAN TANAMAN KARENA TIDAK ADA ZAT LAIN YANG MUNGKIN DAPAT BEREAKSI DENGAN NUTRIEN 4. TANAMAN BEBAS DARI GULMA

HIDROPONIK VS KONVENSIONAL No Hidroponik Konvensional 1. 2. 3. 4. 5. Bersih, kondisi steril Nutrisi yang diberikan digunakan secara efisien Nutrisi yang diberikan sesuai dengan yang diperlukan tanaman karena tidak ada zat lain yang mungkin dapat bereaksi dengan nutrisi Tanaman bebas gulma Tanaman lebih jarang terserang HPT Tidak bersih, tidak steril Penggunaan nutrient oleh tanaman tidak efisien Nutrisi yang diberikan dapat bereaksi dengan zat yang mungkin terdapat dalam tanah Adanya gulma Tanaman sering terserang HPT

HIDROPONIK VS KONVENSIONAL N o 6. 7. 8. Hidroponik Pertumbuhan tanaman lebih terkontrol Tanaman dapat berproduksi tinggi baik kuantitas maupun kualitas Ciri pertanian hidroponik: - Lahan yang diperlukan sempit - kesuburan media tanam dapat diatur - Nilai jualnya tinggi Konvensional Pertumbuhan kurang dapat terkontrol Kuantitas dan kualitas produksi tanaman kurang Pertanian dengan tanah berciri: - Lahan yang dipakai lebih luas - Mengandalkan unsure hara tanah - Nilai jual relative rendah dibanding dengan hidroponik

KECENDERUNGAN KOSUMEN PANGAN PERKOTAAN SAAT INI: MENCARI PRODUK YANG MEMILIKI NILAI TAMBAH TERHADAP MANFAAT KESEHATAN (TERMASUK SANITASI PENGELOLAAN HINGGA PASCA PANEN), BERPENAMPILAN MENARIK, DAN HARGA YANG RASIONAL

MENGAPA DIPILIH PRODUK HIDROPONIK (DARI PANDANGAN PASAR)? 1. KONTINUITAS LEBIH TERJAGA 2. KUALITAS LEBIH BAIK: PRODUK LEBIH SERAGAM RASA, AROMA, DAN BENTUK LEBIH BAIK.

SEGMEN PASAR HIDROPONIK 1. KONSUMEN MENENGAH KE ATAS 2. SUPERMAKET 3. FRESH FRUIT DAN VEGETABLES COUNTER 4. EKSPOR.

PERTIMBANGAN KUALITAS PRODUK BUAH / SAYUR: 1. KANDUNGAN PESTISIDA ATAU RESIDU BAHAN KIMIA 2. TINGKAT KEMASAKAN (KESEGARAN) 3. UKURAN DAN BENTUK HAMPIR SERAGAM (DIPERLUKAN GRADING YANG BENAR) 4. PRODUK TIDAK CACAT ATAU RUSAK.

KENDALA YANG SERING TERJADI PADA PERTANIAN KONVENSIONAL : 1. PRODUK TIDAK KONTINYU KARENA KETERSEDIAAN BIBIT, PENGARUH IKLIM DAN PENYAKIT 2. SIKLUS MUSIM YANG MEMPENGARUHI SUPPLY DEMAND. 3. HARGA.

Produktivitas panen sayuran secara hidroponik dan di lahan hidroponik lahan terbuka (ton/ha/tahun) 1. Brokoli 97,5 10.5 2. Kedelai 46 6 3. Kubis 172,5 30 4. Mentimun 750 30 5. Terong 56 20 6. Tomat 375 100 7. Lada 96 16

HIDRPONIK SISTEM FERTIGASI

HIDROPONIK SISTEM NFT

HIDROPONIK SISTEM RAKIT APUNG

HIDROPONIK SISTEM WICK

AEROPONIK

VERTIKULTUR Menghemat lahan dan air Mendukung pertanian organik Bahan-bahan wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat / ketersediaan bahan yang ada. Pemeliharaan tanaman sederhana Keindahan pekarangan

VERTIKULTUR

VERTIKULTUR

TABULAMPOT Menghemat tempat Berbuah tidak mengenal musim, Rasa buah lebih manis Panen lebih cepat Keindahan pekarangan

TABULAMPOT