KODE MODUL : 119. KK11

dokumen-dokumen yang mirip
KODE MODUL : 119. KK11

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

Pengertian Kas PENGERTIAN KAS

Materi Ajar: Mengidentifikasi Dokumen Transaksi. Memverifikasi Dokumen Transaksi. Memproses dokumen transaksi. Mengarsipkan dokumen transaksi

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

MENGELOLA DANA KAS KECIL

KAS dan INVESTASI JANGKA PENDEK 1. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

PROSEDUR PENERIMAAN KAS. Secara umum prosedur penerimaan kas dapat digambarkan sebagi berikut (lihat bagan Prosedur Penerimaan Kas).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

PENGENDALIAN INTERN & KAS

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)

MODUL ADMINISTRASI KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Administrasi Keuangan SMA/MAK Kelas XI Semester 2 1

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL KAS KECIL PADA PT. VR FASHIONS EXPORTINDO

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hasil Wawancara

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkembang di Provinsi Gorontalo, beralamat di Jln. Pangeran Hidayat ( JDS ), yang dulunya

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

SISTEM PENJUALAN TUNAI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas pada PT Hasta Bayu. 1. Kas dari Penjualan tunai produk

AKUNTANSI KAS DAN BANK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PENGADAAN OBAT MEDIS PADA RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

Transkripsi:

KODE MODUL : 119. KK11 Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta Akuntansi Kas Bank Handout 1

BAB I PENGAWASAN KAS A. Pendahuluan Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban dengan lebih mudah bila dibandingkan dengan aktiva lainnya. Oleh karena itu kas disebut juga aktiva liquid (cair). Karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Itulah sebabnya di dalam akuntansi untuk kas, prosedur-prosedur untuk melindunginya dari penyelewengan dan penyalahgunaan sangat penting artinya. Pengendalian intern terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Salah satu tindakan yang dapatdilakukan untuk pengawasan kasa adalah dengan menyetorkan semua kasa yang diterima ke bank. B. Pengertian Kas Kas adalah aktiva lancar baik berupa uang tunai atau benda lain yang segera dapat dijadikan uang tunai yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. Karakteristik umum suatu aset dikatakan sebagai kas adalah bahwa aset tersebut dapat diterima oleh bank sebagai setoran dengan jumlah yang sama dengan nominal yang tertera pada aset tersebut Ada dua kriteria agar alat pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai kas : a. Harus dapat diterima umum sebagai alat pembayaran atau diterima oleh bank sebagai simpanan sebesar nilai nominalnya. b. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan sehari-hari Dari pengertian seperti tersebut di atas, maka yang termasuk kas antara lain sebagai berikut : a. Uang kertas dan logam b. Cek dan bilyet giro yang diterima dari pihak lain sebagai bukti pembayaran c. Simpanan di bank dalam bentuk giro (demand deposit), yakni simpanan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil. d. Money order yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan keperluan pengguna e. Traveler s check yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan (Turisme-Bisnis) Akuntansi Kas Bank Handout 2

f. Cashier check yaitu yang dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank itu juga g. Bank Draf yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekkening di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah, melalui penyetoran lebih dulu di bank pembuat. Yang tidak dapat digunakan sebagai kas, antara lain : a. Cek mundur (Past dated check) yakni cek yang dapat diuangkan setelah tanggal jatuh tempo yang tertera pada cek. b. Deposito berjangka (time deposit) yakni simpanan di bank yang dapat diambil setelah jangka waktu berakhir. c. Wesel/Promes (Notes) d. Surat berharga e. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana (funds) C. Pengelolaan dan Pengendalian Intern Kas Kas perusahaan merupakan salah satu unsur yang rawan untuk diselewengkan. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian kas yang memadai. Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. a. harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. b. semua penerimaan hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. c. semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil Prinsip pertama diperlukan agar petugas yang bersangkutan dengan transaksi tidak dapat dengan mudah melakukan penggelapan kas, kecuali bila mereka bersekongkol. Prinsip kedua dirancang agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas perusahaan untuk keperluan pribadi. Prinsip ketiga (semua pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek) selain merupakan akibat prinsip kedua, juga dimaksudkan agar semua transaksi kas memiliki pencatatan yang terpisah dan dilakukan oleh pihak di luar perusahaan (ekstern). Hasil pencatatan yang dilakukan oleh bank Akuntansi Kas Bank Handout 3

dituangkan dalam laporan bank yang dapat dijadikan konfirmasi atas catatan yang dilakukan oleh perusahaan Selain hal tersebut, pengelolaan dan pengendalian kas juka memerlukan komponen dan dokumen yang lengkap dan akurat. Komponen dan dokumen tersebut meliputi berikut ini : a. Dokumen transaksi, baik penerimaan atau pengeluaran kas. b. Bukti setoran ke bank, sebagai bukti pendukung setoran kas c. Rekening koran dari bank, sebagai bukti konfirmasi saldo kas d. Register check, yakni buku jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk selanjutnya dokumen-dokumen penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperinci seperti berikut ini : Dokumen Penerimaan Kas meliputi : a. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan (BKM) b. Nota Kontan c. Surat pemberitahuan dari debitur, bahwa yang bersangkutan telah mengirimkan uang d. Memo (nota kredit) dari bank, sebagai bukti kita menerima transfer dari pihak lain. e. Bukti setoran ke bank. Dokumen pengeluaran kas : 1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan (BKK) 2. Faktur (Nota) pembelian tunai 3. Permintaan penggantian dana untuk keperluan pengisian kas perusahaan. 4. Bukti pembayaran utang pada kreditur. D. Pengawasan Penerimaan Kas Penerimaan kas berasal dari hasil penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan melalui kas register pada saat transaksi penjualan terjadi. Untuk menjamin bahwa angka rupiah yang dimasukkan (dicatat) ke dalam kas register sesuai dengan harga jual yang sesungguhnya, maka kas register harus ditempatkan pada loket kasir sedemikian rupa, sehingga dapat terbaca oleh si pembeli. Selain itu petugas diwajibkan untuk menjalani mesin kas register yang ditandai dengan bunyi kring, sebagai tanda bahwa mesin telah mencatat data yang dimasukkan ke dalamnya. Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah merancang data yang dimasukkan sedemikian rupa, sehingga mesin kas register hanya bisa dibuka oleh orang yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar catatan dalam kas register bisa dipercaya karena tidak mudah diubah Akuntansi Kas Bank Handout 4

oleh sembarang orang dan bersifat permanen. Cara lain (yang sebenarnya sudah agak kuno) ialah menempatkan gulungan kertas pencatat dalam kas register. Pada setiap jam tertentu, petugas pemeriksa membuka mesin untuk mengambil kertas pencatat dan memindahkannya ke catatan akuntansi. Penerimaan kas melalui pos dapat berwujud cek yang diterima di amplop atau berupa poswesel. Apabila cek yang diterima melalui pos, maka pada saat amplop dibuka harus dihadiri oleh dua orang petugas. Seorang diantaranya membuat daftar cek yang diterima sebanyak 3 (tiga) rangkap. Dalam daftar tersebut dicantumkan nama pengirim, maksud pembayaran, dan jumlah rupiahnya. Lembar pertama beserta cek-cek yang diterima, dikirimkan kepada kasir. Lembar kedua dikirimkan kepada bagian akuntansi, sedangkan lembar ketiga disimpan oleh petugas yang bersangkutan sebagai arsip Apabila penerimaan kas melaui pos berupa poswesel, maka seperti halnya penerimaan cek melalui pos, penanganannya dilakukan oleh dua orang petugas. Petugas pertama membuat daftar poswesel sebanyak 3 (tiga) rangkap, sedangkan petugas kedua bertugas menguangkan poswesel ke kantor pos. Petugas ini harus mendapatkan penunjukkan dari perusahaan untuk menguangkan poswesel atas nama perusahaan, dan memiliki kartu C7. Pendistribusian daftar penerimaan poswesel, sama seperti halnya daftar penerimaan cek. Kasir menyetorkan cek dan uang ke bank, dan petugas di bagian akuntansi mencatat transaksi penerimaan kas dalam jurnal. Dengan demikian apabila saldo menurut laporan bank direkonsiliasi (hal ini akan dibahas kemudian) oleh orang keempat, maka kesalahan atau kecurangan yang dilakukan dapat diketahui karena kas yang disetorkan ke bank harus sama jumlahnya dengan catatan yang dibuat oleh ketiga petugas lainnya. Dengan cara demikian, kecurangan jelas akan sulit dilakukan kecuali jika mereka bersekongkol. Petugas penerimaan pembayaran melalui pos harus melaporkan penerimaan tersebut kepada si pengirim. Jika hal ini tidak dilakukan, pengirim pasti akan menanyakannya. Kasir harus menyetorkan seluruh uang yang diterimanya, sebab saldo menurut laporan bank harus sama dengan saldo kas menurut bagian catatan di bagian akuntansi. Petugas di bagian akuntansi dan petugas yang akan melakukan rekonsiliasi tidak menangani uang atau cek yang diterima, sehingga mereka tidak mempunyai peluang untuk menggunakan atau menyelewengkan kas perusahaan Secara umum, pengawasan terhadap penerimaan kas perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti berikut ini: Akuntansi Kas Bank Handout 5

a. Terdapat pemisahan tugas secara tepat sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani penerimaan kas dan menyimpan kas tidak bertugas sebagai pencatat transaksi penerimaan kas b. Setiap penerimaan segera dicatat dan disetorkan ke bank c. Menetapkan pelaksanaan laporan kas setiap hari E. Pengawasan terhadap pengeluaran kas Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas melalui pos, merupakan hal yang penting. Akan tetapi kecurangan atau penyelewengan biasanya jarang terjadi melaui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas pengeluaran kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan kas. Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil yang dapat dilakukan melalu kas kecil. Jika kewenangan untuk menandatangani cek didelegasikan kepada seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam iuran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi. Dalam kas perusahaan kecil, manajer-pemilik biasanya menandatangani semua cek yang akan dikeluarkan dan dari kontak-kontak langsung ia mengetahui dengan pasti apa yang harus dibayar. Dalam perusahaan besar, kontak-kontak langsung semakin berkurang dan digantikan dengan prosedur-prosedur pengendalian intern. Prosedur harus dirancang untuk memberi informasi kepada penandatanganan cek, bahwa pembayaran yang akan dilakukan adalah benar-benar kewajiban perusahaan, benar-benar terjadi, dan karenanya harus dibayar. Prosedur-prosedur yang banyak diterapkan pada berbagai perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan dalam melaksanakan sistem voucher Secara umum, pengawasan terhadap pengeluaran kas perusahaan dapat dilakukan seperti berikut ini: a. Semua pengeluaran kas menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat c. Penulisan cek hanya dilakukan bila didukung bukti (dokumen) yang lengkap atau digunakan sistem voucher Akuntansi Kas Bank Handout 6

d. Mengadakan pemisahan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas e. Melakukan pemeriksaan intern dalam waktu yang tidak tentu f. Menetapkan membuat laoran kas harian Secara umum, untuk menerapkan prinsip pengawasan intern terhadap kas biasanya dilakukan : a. Pembentukan dana kas kecil (petty cash) b. Diadakan rekonsiliasi bank (menyesuaikan saldo kas yang ada di perusahaan dengan saldo kas yang terdapat di bank) c. Menggunakan sistem voucher dalam melakukan pembayaran/pengeluaran uang F. Prosedur Penerimaan Kas Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan TUNAI Prosedur penerimaan kas yang diterapkan tergantung pada struktur organisasi perusahaan. Perusahaan yang menjual barang dagangan secara eceran berbeda dengan perusahaan yang tidak menjual barang dagangan secara eceran, pada prosedur penerimaan kasnya. Bagian yang terlibat dan kegiatan yang dilaksanakan pada prosedur penerimaan kas untuk perusahaan yang tidak menjual barang dagangan secara tunai antara lain: Bagian Order Penjualan membuat faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar. a. Lembar 1, diserahkan ke pembeli untuk dibawa ke bagian kassa b. Lembar 2, diserahkan ke bagian gudang untuk menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli oleh bagian pengiriman c. Lembar 3, untuk arsip di Bagian Penjualan Bagian Kassa. a. menerima pembayaran sebesar harga faktur yang diserahkan oleh pembeli b. memasukkan data jumlah uang yang diterima ke dalam kas register c. menyerahkan faktur yang sudah dicap lunas bersama pita kas register kepada pembeli untuk diserahkan kepada bagian pengiriman d. membuat bukti setoran ke bank Bagian Pengiriman a. menerima barang bersama faktur lembar 2 dari bagian gudang b. menerima faktur lembar 1 bersama pita kas register dari bagian kassa via pembeli Akuntansi Kas Bank Handout 7

c. mengirimkan barang yang bersangkutan bersama faktur lembar 2 kepada pembeli setelah data faktur lembar 1 dan 2 dicocokkan d. menyerahkan faktur lembar 1 yang dilampiri pita kas register kepada bagian jurnal/akuntansi dan laporan. Bagian Jurnal/Akuntansi dan Pelaporan a. menerima faktur lembar 1 bersama pita kas register dari Bagian Pengiriman b. mencatat faktur penjualan tunai dalam buku jurnal penerimaan kas c. mengarsipkan faktur penjualan tunai beserta pita kas register d. secara periodic membuat laporan penjualan tunai G. Penerimaan Kas dari Piutang Piutang perusahaan timbul dari transaksi penjualan kredit. Pembayaran dari kreditur / pelanggan dilakukan dengan mengirim cek atau transfer dana sehingga akan diterima Bagian Sekretariat/Umum. Bagian yang terkait dan kegiatan yang dilaksanakan dalam prosedur penerimaan kas dari piutang antara lain: Bagian Sekretariat/Umum a. menerima surat pemberitahuan bersama cek dari pelanggan atau memo kredit dari bank bila pembayaran dilakukan dengan transfer dana. b. membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima dari pelanggan dan memo kredit yang diterima dari bank, sebanyak 2 lembar c. Lembar 1, diserahkan kepada bagian piutang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari debitur/pelanggan. d. Lembar 2, bersama cek yang bersangkutan diserahkan kepada bagian kassa Bagian Piutang: a. menerima daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian sekretariat yang dilampiri surat pemberitahuan dari debitor b. menerima bukti setoran ke bank dari bagian kassa c. membuat bukti penerimaan kas bedasarkan data daftar surat pemberitahuan d. Lembar 1, diserahkan kepada debitorsebagai bukti penerimaan pembayaran e. Lembar 2, diserahkan kepada bagian jurnal dan laporan, dilampiri daftar surat pemberitahuan dan bukti setoran ke bank yang diterima dari bagian kassa f. mencatat bukti penerimaan kas dalam buku pembantu piutang. Bagian Kassa: a. menerima daftar surat pemberitahuan bersama cek dari bagian sekretariat. b. membuat bukti setoran ke bank Akuntansi Kas Bank Handout 8

c. Lembar 1 bersama cek (setoran) diserahkan kepada bank d. Lembar 2 yang telah ditanda tangani oleh pejabat bank diserahkan kepada bagian piutang e. Lembar 3 untuk arsip di bagian kassa. Bagian Jurnal dan Laporan: a. menerima bukti penerimaan kas dilampiri daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang, surat pemberitahuan debitor, dan bukti setoran ke bank dari bagian piutang. b. mencatat bukti penerimaan kas dalam buku jurnal panerimaan kas. c. mengarsipkan bukti penerimaan kas, daftar surat pemberitahuan, surat pemberitahuan debitor, dan bukti setoran ke bank. H. Prosedur Pengeluaran Kas Dalam perusahaan yang mengelola kas dengan menarapkan sistem voucher,semua pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, termasuk pengeluaran untuk pemben-tukan dan penggantian danakas kecil. Bukti pengeluaran kas didukung oleh dokumen-dokumen yang terkait dengan transaksi. Semua pengeluaran kas pada dasarnya harus melalui Bagian Utang sehingga bagian-bagian (unit organisasi) yang terkait dengan transaksi pengeluaran kas meliputi bagian utang, bagian kassa, serta bagian jurnal dan laporan. Kegiatan masing-masing bagian sebagai berikut. Bagian Utang:(berada di dalam departemen akuntansi) a. menerima dokumen-dokumen pendukung yang diserahkan oleh bagian-bagian lain seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, faktur pembelian, surat permintaan pengisian kas kecil, daftar gaji, beserta rekap daftar gaji yang harus dibayar. b. membuat bukti pengeluaran kas dalam 3 rangkap. c. Lembar 1 dan 3, dimasukkan dalam map bukti pengeluaran kasyang belum jatuh tempo atau voucher belum dibayar. Map tersebut berfungsi sebagai buku pembantu utang. d. Lembar 2, disampaikan kepada bagian buku pembantu untuk dicatat dalam buku pembantu yang terkait, misalnya dalam buku (kartu) sediaan. e. mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar (register) bukti pengeluaran kas. f. mengeluarkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3 yang telah jatuh tempo pembayarannya beserta dokumen pendukung dari map bukti pengeluaran kas, kemudian diserahkan kepada bagian kasa untuk dilakukan pembayaran. Akuntansi Kas Bank Handout 9

g. menerima kembali bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas beserta doku-men pendukungnya dari bagian kassa. h. mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas yang diterima kembali dari bagian kassa dalam daftar bukti pengeluaran kas. i. menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang beserta dokumen pendukungnya kepada bagian jurnal dan laporan. Bagian Kas: a. menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3 yang telah jatuh tempo pemba-yarannya, beserta dokumen pendukung dari bagian utang. b. menyiapkan cek dengan jumlah uang yang tertulis dalam bukti pengeluaran kas, untuk ditandatangani sebagai pembayaran utang. c. menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan lembar 3: d. Lembar 1, setelah dicap lunas diserahkan kembali kepada bagian utang beserta dokumen pendukungnya. e. Lembar 3, diserahkan kepada kreditor yang bersangkutan bersamadengan cek yang telah ditandatangani sebagai pembayaran utang. Bagian Jurnal dan Laporan: a. menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 bersama dengan dokumen pendukungnya dari bagian utang. b. mencatat bukti pengeluaran kas dalm register cek yang berfungsi sebagai buku jurnal pengeluaran kas. c. mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama dengan dokumen pendukungnya menurut urutan nomor bukti pengeluaran kas dalam folder (map) khusus. Folder yang bersangkutan merupakan arsip voucher yang sudah dibayar I. Perhitungan Uang Kas (Cash Opname) Untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pencatatan uang kas, perlu diadakan perhitungan uang kas yang dapat dilakukan dengan 2 cara : a. Pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada b. Pemeriksaan saldo kas secara fisik Kegiatan tersebut dituangkan dalam berita acara perhitungan uang kas. Untuk melakukan pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, secara umum dibuat bagan sebagai berikut : Akuntansi Kas Bank Handout 10

Saldo kas awal Rp xx Penerimaan kas selama satu bulan Rp xx (+) Rp xx Pengeluaran kas selama satu bulan Rp xx (-) Saldo kas akhir bulan Rp xx Contoh berita acara perhitungan uang kas adalah sebagai berikut : Berita Acara Perhitungan Uang Kas UD SUBUR MAKMUR Per 30 Juni 2013 a. Saldo kas menurut catatan perusahaan Rp 1.500.000,- Saldo kas per 1 Juni 2013 Rp 345.150.000,- (+) Jumlah penerimaan selama bulan Juni 2013 Rp 346.650.000,- Jumlah pengeluaran selama bulan Juni 2013 Rp 327.225.500,- (-) Saldo buku kas per 30 Juni 2013 Rp 19.424.500,- b. Perhitungan uang kas per 30 Juni 2013 menghasilkan jumlah sbb : Uang kertas : lembar @ Rp 100.000,- = Rp 10.000.000,- lembar @ Rp 50.000,- = Rp 5.000.000,- lembar @ Rp 20.000,- = Rp 3.000.000,- lembar @ Rp 10.000,- = Rp 700.000,- lembar @ Rp 5.000,- = Rp 300.000,- lembar @ Rp 1.000,- = Rp 200.000,- lembar @ Rp 500,- = Rp 150.000,- (+) Rp 19.350.000,- Uang logam : keping @ Rp 1.000,- = Rp 30.000,- keping @ Rp 500,- = Rp 25.000,- keping @ Rp 200,- = Rp 10.000,- keping @ Rp 100,- = Rp 8.000,- keping @ Rp 50,- = Rp 1.550,- (+) Rp 74.550,- Rp 19.424.550,- Akuntansi Kas Bank Handout 11

Selisih kas : Saldo buku kas Rp 19.424.500,- Hasil pperhitungan kas Rp 19.424.550,- Selisih Kas (Lebih) Rp 50,- Yogyakarta, 30 Juni 2013 Akuntansi Seksi Pemeriksa 1. TIA (..) (Drs. ARIEF) 2. HAIYA (.) (TRI UTAMI, S.E.) J. Selisih Kas Jika hasil perhitungan fisik kas tidak sama dengan kas menurut catatan (buku kas) maka hal ini dikatakan terdapat SELISIH KAS. Selisih kas tersebut dapat berupa selisih lebih atau selisih kurang. Selisih lebih, jika jumlah uang tunai yang ada lebih besar dari jumlah kas menurut buku/catatan. Selisih kurang, jika jumlah uang tunai yang ada lebih kecil dari jumlah kas menurut buku. Selisih kas tersebut dicatat dalam akun SELISIH KAS (DEBET) jika terdapat selisih kurang dan akun SELISIH KAS (KREDIT) jika selisih lebih. Saldo debet selisih kas diperlakukan sebagai beban lain-lain atau beban di luar usaha. Sebab-sebab terjadinya selisih kas antara lain : a) Kesalahan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas ataupun jurnal pengeluaran kas b) Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehan (kecil) kemudian dibulatkan ke atas/ke bawah c) Adanya uang palsu d) Sebab-sebab yang sama sekali tidak diketahui Contoh : Berikut ini sebagian data transaksi yang terjadi pada UD Karya Mandiri pada bulan Januari 2013: Januari 25, Penjualan tunai barang dagangan seharga Rp 1.450.000,- ternyata uang tunai yang ada Rp 1.449.500,- Januari 27, Penjualan tunai barang dagangan seharga Rp 2.500.000,- sedangkan uang tunai yang ada Rp 2.501.000,- Akuntansi Kas Bank Handout 12

Januari 31, Januari 31, Saldo rekening kas Rp Rp 4.570.000,-, tetapi berdasarkan perhitungan secara fisik Rp 4.750.000,- Setelah dilakukan penelitian, ternyata pembelian perlengkapan kantor secara tunai pada tanggal 20 Januari 2004 Rp 1.570.000,- dicatat Rp 1.750.000,- Saldo rekening kas berjumlah Rp 13.450.000,- tetapi jumlah uang kas yang ada sebenarnya Rp 13.455.000,-. Setelah diteliti tidak ditemukan penyebab terjadinya selisih kas. Jurnal koreksi untuk mencatat transaksi di atas adalah : JURNAL UMUM Tanggal Uraian Ref Debet Kredit 2013 Jan 25 Selisih Kas Rp 500,- Kas Rp 1.449.500,- Penjualan Rp 1.450.000,- Jan 27 Kas Rp 2.501.000,- Selisih Kas R 1.000,- Penjualan Rp 2.500.000,- Jan 31 Kas Rp 180.000,- Perlengkapan Kantor Rp 180.000,- Jan 31 Kas Rp 5.000,- Selisih Kas Rp 5.000,- K. RANGKUMAN a. Kas merupakan alat pembayaran yang paling likuid sehingga rawan terhadap penyalahgunaan. Oleh karena itu diperlukan pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. b. Yang termasuk kas bukan hanya uang kertas dan logam saja tetapi juga simpanan pada bank yang dapat digunakan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. c. Untuk memeriksa kebenaran pencatatan kas perlu diadakan perhitungan uang kas, baik menurut catatan maupun jumlah fisik kas. Hasil perhitungan tersebut dilaporkan dalam bentuk Berita Acara Perhitungan Uang Kas. d. Selisih terjadi jika saldo kas menurut catatan tidak sesuai dengan jumlah fisik uang kas. Akuntansi Kas Bank Handout 13

L. TUGAS Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat! 1) Apakah yang dimaksud dengan kas? 2) Jelaskan pengawasan terhadap penerimaan kas! 3) Jelaskan pengawasan terhadap pengeluaran kas! 4) Sebutkan dokumen-dokumen transaksi penerimaan kas! 5) Sebutkan dokumen-dokumen transaksi pengeluaran kas! 6) Jelaskan contoh-contoh kas! Soal Praktik Kerjakan soal-soal berikut pada lembar kerja yang tersedia 1. Berikut ini komposisi aktiva pada CV Manunggal per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Uang tunai yang belum disetor ke bank Rp 12.400.000,- Saham PT Waskita Rp 35.000.000,- Wesel tagih atas Fa Cemerlang Rp 27.000.000,- Saldo rekening giro di Bank BNI Rp 45.600.000,- Deposito berjangka di Bank BNI Rp 50.000.000,- Uang tunai dana kesejahteraan pegawai Rp 7.500.000,- Materai 100 lembar @Rp 6.000,- Rp 600.000,- Cek Bank Niaga yang belum disetor ke Bank Rp 16.400.000,- Berdasarkan dari data tersebut di atas buat perhitungan kas per 31 Desember 2012! 2. PD Mekar, pada tanggal 31 Maret 2013 menemukan beberapa kesalahan pencatatan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai berikut : a. Penjualan tunai barang dagangan Rp 675.000,- dicatat Rp 765.000,- b. Penerimaan tagihan dari Toko Mekar Rp 1.750.000,- dicatat Rp 1.570.000,- c. Pembelian barang dagangan Rp 1.450.000,- dicatat Rp 1.540.000,- d. Pembayaran utang pada Fa. Abadi Rp 900.000,- oleh bagian akuntansi dicatat Rp 600.000,- e. Pembelian peralatan Toko Rp 1.650.000,- dicatat sebagai perlengkapan Toko Rp 1.560.000,- Dari data tersebut buat jurnal koreksi yang diperlukan! 3. Berikut ini data kondisi kas pada UD Maju Makmur pada bulan April 2013 Akuntansi Kas Bank Handout 14

a. Saldo akun kas pada tanggal 30 April 2013 Rp 4.575.000,- berdasarkan perhitungan secara fisik Rp 4.576.500,-, setelah diadakan pemeriksaan, ternyata tidak ditemukan sebab-sebabnya. b. Berdasarkan perhitungan fisik kas per 31 Maret 2013 terdapat uang tunai Rp 5670.000,- sedangkan saldo akun kas menunjukkan jumlah Rp 5.675.000,- Dari data tersebut buat jurnal koreksi yang diperlukan! 4. Saldo kas pada Toko Sederhana menerut Neraca per 31 Desember 2012 menunjukkan saldo Rp 8.950.000,-. Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 2013 adalah sbb : a. Pembelian barang secara kredit Rp 6.850.000,- b. Pembelian barang secara tunai Rp 3.750.000,- c. Penjualan barang secara kredit Rp 7.430.000,- d. Penjualan barang secara tunai Rp 5.640.000,- e. Penerimaan piutang dari debitur Rp 6.820.000,- f. Penerimaan hutang pada kreditur Rp 8.200.000,- g. Peneluaran untuk beban operasional Rp 3.270.000,- h. Pengambilan untuk keperluan pribadi Rp 1.500.000,- i. Pembayaran pajak Rp 1.200.000,- Dari data tersebut di atas diminta menghitung saldo kas per 31 Januari 2013. 5. Berikut ini informasi kas pada UD Menoreh pada bulan Mei 2013 sebagai berikut : Saldo kas per 1 Mei 2013 Rp 25.770.000,- Jumlah penerimaan kas Rp 72.700.000,- Jumlah pengeluaran kas Rp 49.500.000,- Menurut berita acara pemerikasaan kas yang dilakukan pada tanggal 31 Mei 2013, fisik uang yang ada berjumlah Rp 57.150.000,-. Setelah dilakukan pemeriksan kembali terhadap catatan kas, ditemukan kesalah pencatatan kas sebagai berikut : a. Pembayaran kepada kreditur sebesar Rp 12.500.000,- dikurangi potongan 2% dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun utang dan menghkredit akun kas masing-masing Rp 12.500.000,- b. Penerimaan piutang dari debitur sebesar Rp 13.500.000,- dicatat dalam jurnal penerimaan kas sebesar Rp 15.300.000,- Selisih kas (lebih/kurang) yang tidak diketahui penyebabnya dicatat dalam akun Selisih kas. Dari data tersebut diminta : a. Jurnal koreksi yang diperlukan b. Hitung dan catat selisih kas yang tidak diketahui penyebabnya. Akuntansi Kas Bank Handout 15