PENDETEKSIAN KERUSAKAN MODUL PADA TRANSMISI SATELIT PT. TELKOM RO PADANG MENGGUNAKAN BORLAND C++

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45

PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MENGENAL PORT SERIAL. Annisa Dwiyanti. Abstrak. Pendahuluan. ::

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab 6 Interface Komunikasi Data

BAB II LANDASAN TEORI

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

PERCOBAAN IV Komunikasi Data MODEM

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

Tata Cara Komunikasi Data Serial

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

BAB II DASAR TEORI Serial RS232

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS MODEM DIAL UP

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut :

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Teknik Komunikasi Data Digital

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Keamanan Perumahan [SFI 2004] 1. Sistem Terpantau Panel Kontrol Keypad Sirine Detektor Gerak Kontak Pintu dan Jendela

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pengendali Jarak Jauh Radio Digital Berbasis PC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Penggunaan Serial Port Untuk Mengendalikan Atau Menerima Sinyal Dari Peralatan Elektronik

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM KOMPUTER UNTUK KENDALI PEMBANGKIT SINYAL RF SIKLOTRON PROTON 13 MeV DENGAN TEKNIK DDS

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KONSEP KOMUNIKASI SERIAL. Oleh : Sunny Arief SUDIRO

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

EMS Application Note. 1x Kabel USB 1x Komputer (Memiliki wireless adapter, serta wireless network melalui router atau program Connectify)

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

ANTARMUKA KOMUNIKASI DATA

SISTEM MONITORING LAYAR KOMPUTER SECARA REMOTE MENGGUNAKAN JARINGAN MULTIDROP RS 485

PERTEMUAN INTERFACE EKSTERNAL (PORT) Dalam sistim Komputer dikenal dua jenis Port yaitu: EIA/TIA 232 (RS 232C) A.PORT SERIAL.

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

FLOW CONTROL & A VARIABLE. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SAKLAR PERALATAN LISTRIK JARAK JAUH DENGAN MEMAMFAATKAN REMOTE DESKTOP CONNECTION

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

WAN (Wide Area Network)

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

MODEM. Sebelum kami membicarakan modem kepada Anda, ada beberapa istilah teknik yang

Transkripsi:

PENDETEKSIAN KERUSAKAN MODUL PADA TRANSMISI SATELIT PT. TELKOM RO PADANG MENGGUNAKAN BORLAND C++ Oleh : Yenniwarti Rafsyam (1), Jonifan (2) Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang (1) Staf Pengajar Teknik Komputer Universitas Gunadarma Jakarta (2). ABSTRACT Detection of module damage at satellite transmission designed to be able to detect damage of transmission equipment especially at satellite transmission of PT. Telkom RO Padang. Module detected is a modem IDR (CDM 550). The system is an output of modem that will be an input at PC where its detection using interface RS-232 and C++. So that, from communications between modem with PC resulting file error.txt. That file containing of damage status from modem. This Simulation expected to help the technician to detect the damage at satellite transmission equipment. This system more economical and give the best services to customers. Keyword : Modem IDR CDM 550, C++, Interface RS-232, error.txt PENDAHULUAN PT. TELKOM RO Padang saat ini mengoperasikan Stasiun Bumi Besar (SBB) yang terletak di DLD-RO Padang. Transmisi satelitnya telah menghubungkan beberapa daerah seperti Padang Medan yang menggunakan empat buah modem IDR, Padang Muaro Labuh, Padang Sikakap, Padang Tapan dan Padang Balai Selasa dimana masing-masing menggunakan sebuah modem IDR. Modem IDR (Intermediate Data Rate) yang digunakan ialah pabrikan Comtech EF Data CDM 600. Modem IDR merupakan suatu perangkat transmisi digital dengan kecepatan (bit rate) 64 Kbps s/d 34 Mbps yang dioperasikan pada stasiun bumi dengan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda. Fungsinya untuk mengubah sinyal digital baseband dari perangkat tail link / sentral dalam bentuk sinyal IF yang dapat ditransmisikan melalui satelit, serta mengubah kembali sinyal IF dari transmisi satelit dalam bentuk sinyal digital baseband. Ada beberapa perangkat yang mendukung kerja modem IDR di transmisi satelit RO Padang. Perangkat tersebut berupa, Up/Down Converter, HPA (High Power Amplifier), LNA (Low Noise Amplifier) dan antena. Selama ini, kerusakan yang terjadi pada perangkat transmisi satelit dideteksi oleh sistem alarm. Namun tidak diketahui perangkat mana yang mengalami kerusakan sehingga teknisi akan memeriksa satu persatu perangkat tersebut. Hal ini mungkin akan memakan waktu yang cukup lama dan layanan yang diberikan kepada pelanggan pun akan terganggu. Untuk itulah dirancang suatu sistem yang dapat mendeteksi kerusakan modul atau perangkat yang terdapat pada transmisi satelit. Dengan menggunakan sistem ini output dari perangkat satelit akan menjadi input pada PC. Artinya, jika suatu modul mengalami kerusakan, secara otomatis modul akan tertampil pada PC dengan Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009 53

tampilan yang mengidentifikasikan kalau modul tersebut sedang bermasalah. Untuk pendeteksian, penulis menggunakan interface yang cocok dengan interface PC yaitu interface RS- 232. Dimana proses pendeteksian kerusakannya dilakukan sesuai dengan parameter yang terdapat pada data sheet modem. Komunikasi antara PC dengan modem IDR menggunakan bahasa pemograman C++ dengan interface-nya borland C++. Hasil komunikasi tersebut menghasilkan file berektensi.txt yang diberi nama error.txt. File tersebut berisikan status kerusakan dari modem dan ditempatkan pada web server Apache agar nantinya terkoneksi dengan PHP sehingga pendeteksian dapat dilakukan. Modem yang digunakan dalam pendeteksian ialah modem CDM 550. Antara CDM 550 dengan CDM 600 tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada media konektor atau jumlah port yang digunakan. Pembuatan pendeteksian kerusakan modul pada transmisi satelit bertujuan untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada transmisi satelit, sehingga dapat diketahui perangkat atau modul mana yang mengalami kerusakan. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan teknisi dalam mengatasi kerusakan yang terjadi pada perangkat transmisi tersebut. Jadi pada saat alarm mengidentifikasikan adanya kerusakan, perangkat atau modul yang bermasalah akan langsung tertampil pada PC. Sehingga teknisi tidak perlu lagi memeriksa satu persatu perangkat yang ada pada transmisi satelit tersebut. Dengan demikian, gangguan komunikasi yang terjadi dapat ditangani secepat mungkin sehingga tidak menggangu pelanggan yang memanfaatkan pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. Telkom. (a) RS-232 (DB-9) (b) Gambar 1. Modem IDR CDM 550 (a) Panel Depan (b) Panel Belakang Panel depan dari modem IDR ini terdiri dari sebuah display yang disebut dengan VFD (Vacuum Fluorescent Display), keypad, dan delapan buah lampu indikator. Seperti yang terlihat pada Gambar 1 (a). Untuk memasukkan data digunakan keypad dan pesannya akan tertampil di display pada VFD. Lampu indikator akan memberi tahu status dari modem tersebut. VFD akan menampilkan dua baris keterangan yang masing-masing terdiri dari 40 buah karakter. Pesan pada display tersebut akan tertampil dengan warna biru. Baris pertama akan menampilkan circuit ID sedangkan baris kedua menampilkan nilai Eb/No. Pesan tersebut akan selalu ditampilkan dan bergerak dari kanan ke kiri. Untuk keypad-nya terdiri dari enam buah tombol. Pada panel belakang modem IDR terdiri dari beberapa konektor, seperti IEC line input connector, RX dan TX IF connector, IDR alarm connector, IDI 54 Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009

dan DDO connector, auxiliary serial connector, dan remote control connector yang dapat terlihat pada Gambar 1 (b). IEC line connector terdiri dari switch ON/OFF dan memiliki dua buah fuse. RX dan TX IF connector merupakan konektor tipe BNC 50 Ω (female). IDR alarm connector menggunakan konektor DB-15 dengan tipe female (DB-15-F). IDI dan DDO connector, kedua konektor ini menggunakan BNC 75 Ω yang berfungsi sebagai Insert Data In dan Drop Data Out Port. Remote control connector menggunakan DB-9 dengan tipe male (DB-9-M) yang dapat dihubungkan dengan EIA-232 dan EIA- 485. Auxiliary serial connector merupakan port yang menggunakan konektor USB tipe B. Modem IDR akan terhubung ke PC dengan menggunakan konektor port serial DB-9-F tepatnya pada port remote control. Seperti yang terlihat pada Gambar 1 (b). Pada port inilah nantinya proses pendeteksian kerusakan dilakukan. Komunikasi data antara modem dengan PC merupakan komunikasi serial. Dimana modem CDM 550 yang digunakan hanya memiliki port serial dan konektor BNC. Oleh karena itulah port serial dipilih sebagai interface agar dapat berkomunikasi dengan PC. Peralatan yang menggunakan media serial port untuk berkomunikasi dibagi dalam dua kelompok, yaitu Data Communication Equipment (DCE) dan Data terminal Equipment (DTE). Contoh DCE ialah modem dan printer, sedangkan contoh DTE ialah terminal yang ada pada komputer. Masing-masing pin-out serial port pada DB 9 menghasilkan sinyalsinyal untuk berkomunikasi. Hubungan konektor serial port dengan nama sinyalnya, dapat dilihat pada tabel 1. Table 1. Pin-Out Serial Port DB-9 Singkatan Nama Pin Pin 3 TD Transmit Data Pin 2 RD Receive Data Pin 7 RTS Request To send Pin 8 CTS Clear To Send Pin 6 DSR Data Set Ready Pin 5 SG Signal Ground Pin 1 CD Carrier Detect Pin 4 DTR Data Terminal Ready Pin 9 RI Ring Indicator Berikut ini merupakan penjelasan dari sinyal-sinyal serial port : TD : Merupakan jalur output data serial RD : Merupakan jalur input data serial RTS : Memberitahu DCE bahwa UART siap bertukar data CTS : Menunjukkan bahwa DCE siap bertukar data DSR : Memberitahu UART bahwa DCE siap membangun hubungan CD : Aktif jika DCE mendeteksi carrier dari DCE lain yang terhubung di ujung lain DTR : Kebalikan dari DSR yang berfungsi untuk memberitahu DCE bahwa UART siap berhubungan RI : Aktif jika DCE mendeteksi sinyal Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009 55

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, port yang digunakan adalah port serial dengan interface EIA-232, data ditransmisikan secara asynchronous, dengan menggunakan karakter ASCII. Oleh sebab itu, untuk melakukan hubungan dengan modem, sebaiknya mengikuti aturan yang telah ditentukan untuk modem. Pengaturan ini tercakup dalam suatu packet structure, yang terdiri atas start of packet, target address, address de-limiter, instruction code, code qualifier, dan optional arguments. Selain interface EIA-232 digunakan juga bahasa pemograman C+ + untuk membantu proses pendeteksian dan pembuatan file error.txt. METODE PENELITIAN START PERSIAPKAN LINGKUNGAN PROGRAM KIRIM DATA TERIMA DATA PROSES DATA END Gambar 2. Diagram Alir Program Pendeteksian Pendeteksian diawali dengan mempersiapkan lingkungan program yang meliputi pengaturan interupsi dan pengaturan komunikasi. Pengaturan komunikasi terdiri atas pengaturan terhadap DLAB, LCR, FCR dan MCR. Setelah pengaturan komunikasi ini selesai maka proses pengiriman data dapat dilaksanakan. Selanjutnya pengirim mengirimkan data pada penerima. Oleh penerima data ini akan diproses untuk kemudian ditampilkan pada media hasil dari pengolahan data tersebut dalam hal ini adalah monitor PC. Secara umum diagram alirnya pada gambar 2 berikut : Modem CDM 550 Terhubung ke port R e m o te C o n tro l Untuk melakukan komunikasi dengan modem perlu ditentukan terlebih dahulu port mana yang akan digunakan. Dari penjelasan sebelumnya port yang digunakan adalah port remote control. Port tersebut dipilih karena disanalah terdapat parameter-parameter yang mengindentifikasikan kerusakan modem. Parameter tersebut ialah : Unit Fault, Tx Traffic Status, Rx Traffic Status, dan Open Network. Kemudian untuk melakukan komunikasi, modem dengan PC dihubungkan dengan menggunakan kabel serial port DB-9. PC RS 232 (DB 9) Unit Fault Tx Traffic Status Rx Traffic Status Open Network C++ Error.txt Gambar 3. Proses Pembuatan File error.txt yang revisi 56 Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009 d id e te k s i

Langkah awalnya, dilakukan pengalamatan port dengan cara mengatur beberapa parameter pada modem seperti; address : 0000 ; baud rate : 9600 dan interface RS-232. Kemudian dirancang program yang mengatur register-register yang digunakan untuk komunikasi tersebut. Program yang dirancang ini sudah mencakup seluruh program yang digunakan untuk komunikasi ini, termasuk program pembuatan file error.txt dengan menggunakan C++. File tersebut ditempatkan pada sebuah folder apache, yang mana akan diterjemahkan oleh PHP. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pendeteksian dilakukan dengan pengecekan address port, pengaturan register dan kemudian pendefenisian parameter-parameter modem yang nantinya dihasilkan file error.txt. seluruh proses tersebut dibuat dengan C++ yang dieksekusi menggunakan Borland C++. Parameter modem didefenisikan sebagai berikut : >0000/FLT=abcdef\r dimana tanda > merupakan kode ASCII 62. Untuk target addressnya terdiri atas 4 karakter dengan nilai 0000, karena untuk komunikasi ini digunakan interface EIA- 232. Sedangkan untuk address limiternya digunakan tanda / yang merupakan kode ASCII 47. Kemudian pengaturan untuk instruction code. Instruction code ini terdiri atas 3 karakter alphabet yang mengindentifikasikan subjek pesan. Sebagi contohnya, TFQ untuk transmit frequency, RMD untuk receive modulation type, FLT untuk fault, dan lain-lain. Untuk code qualifier, digunakan tanda? yang digunakan untuk mengindikasikan bahwa ada error pada pesan yang dikirimkan oleh kontroler. Selanjutya pengaturan untuk optional arguments, yang terdiri dari karakter 0-9 (ASCII 48-57), A-Z (ASCII 65-90), periode (ASCII 46), spasi (ASCII 32), * (ASCII 42), + (ASCII 43), - (ASCII 45), / (ASCII 47) dan koma (ASCII 44). Untuk membuktikan program yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak, maka dapat dilakukan pengujian dari program tersebut dengan jalan mengoperasikannya terlebih dahulu pada kompiler Borland C++. Langkah awal pengujian adalah dengan mengaktifkan kompiler Borland C++, dan kemudian membuka file yang berisikan program simulasi yang akan diuji. Program simulasi ini disimpan dengan nama TEST.C. Setelah tampilan program muncul maka dilakukan pengkompilasian terhadap program tersebut. Jika tidak terdapat kesalahan atau error pada program maka proses kompile telah selesai dan akan terbuat sebuah file TEST.EXE. File inilah yang akan digunakan untuk pengujian program melalui command prompt pada windows. Bentuk tampilan dari file TEST.EXE tersebut dapat dilihat pada gambar 4 berikut : Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009 57

Gambar 4. Tampilan Menu CMD Dengan Kondisi Kerusakan Modul Proses diatas akan menghasilkan suatu file yang berisikan status dari modul tersebut. Sesuai dengan yang dirancang dalam program, file tersebut dinamakan file ERROR.TXT. Isi dari file tersebut terlihat pada gambar 5. Gambar 5. Tampilan Isi Dari File error.txt Pembahasan Untuk dapat mengirimkan data, terlebih dahulu proses ini akan melalui beberapa tahap pengecekan. Yang pertama pengecekan address port yang berguna untuk mengecek alamat dari serial port. Apabila pengecekan ini tidak berhasil maka program tidak akan mengeksekusi data dalam artian program sudah berakhir. Tetapi bila pengecekan alamat ini berhasil, maka program akan mengecek komunikasi pada serial port tersebut. Pada pengecekan komunikasi ini akan dilakukan pengaturan terhadap DLAB, LCR, FIFO Control Register, DTR, RTS, dan OUT2. Setelah proses pengecekan ini berhasil maka proses pengiriman paket data dapat dilaksanakan. Dan diteruskan dengan proses pembacaan paket data, kemudian paket ini diterjemahkan. Setelah proses ini selesai, maka hasil dari proses ini akan ditampilkan pada layar. Proses ini akan berulang terus-menerus tergantung pada delay yang diberikan pada program. 58 Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6. START CEK ADDRESS PORT ADA N PESAN TIDAK ADA dengan jumlah perulangan dan lama delay yang sudah diatur pada program. Jika nilai bit ke-5 LSR tidak bernilai 0 maka program akan terus menceknya sampai bit ini bernilai 1 untuk kemudian dilakukan proses selanjutnya. CEK KOMUNIKASI START BERHASIL PESAN TIDAK ADA I = 0 KIRIM PAKET BACA PAKET BALASAN 1<STRLEN (DATA) END TERJEMAHKAN PAKET BALASAN LSR bit ke 5 = 1 TAMPILKAN SELESAI SEND KIRIM DATA (I) KE COM 1 Gambar 6. Flow Chart Program Pendeteksian Kerusakan Modul I ++ Pada saat program mulai berjalan, dia akan mencek apakah nilai i (int i) sudah sama dengan nol (0), apabila i = 0 maka program akan mencek lagi apakah i bernilai kecil dari panjang data yang telah ditentukan melalui program. Jika tidak maka program akan mencek lagi dari awal. Jika nilai i kecil dari panjang data maka program akan diteruskan untuk mengecek bit ke-5 dari register LSR. Jika bit ke-5 dari LSR ini bernilai 1, maka program akan mengirimkan data ke COM1. Seperti yang terlihat pada gambar 7. Setelah itu dilakukan penambahan terhadap nilai i dan program akan kembali lagi pada tahap perbandingan nilai i dengan panjang data dan melakukan proses berikutnya. Hal ini akan terjadi berulang-ulang sesuai Gambar 7. Flow chart pengiriman data ke RS 232 KESIMPULAN Simpulan dari proses pendeteksian ini, adalah sebagai berikut : 1. Pendeteksian ini dirancang untuk dapat memudahkan teknisi transmisi satelit PT. Telkom RO Padang dalam mendeteksi kerusakan pada perangkat transmisi mereka. 2. Dengan memanfaatkan pendeteksian ini bisa menghemat waktu dan tenaga sehingga teknisi akan langsung terfokus pada modul yang rusak. Dengan demikian kerusakan yang mungkin terjadi Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009 59

dapat diatas sesegera mungkin dan layanan yang diberikan kepada pelanggan tidak terganggu dalam waktu yang lama. 3. Pada perancangan program untuk sistem ini, program untk simulasi dan program untuk hubungan langsung dengan alat berbeda. Dimana pada program yang berhubungan langsung dengan alat, didalam perancangan program C++-nya dimasukkan parameter-parameter kerusakan modem, sedangkan untuk program simulasi parameter tersebut dimasukkan ke dalam program PHP. 4. Dalam pembuatan program, yang terpenting ialah ketelitian seorang programer dalam merangkai dan menganalisa program-programnya. Sehingga setiap kode program yang digunakan dapat menjalankan fungsifungsi dengan baik dan benar. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Anna Syahrani yang telah membantu penulis dalam pengambilan data di PT. Telkom RO Padang. Dan juga kepada Kadin OPHAR Radio dan Satelit PT. Telkom RO Padang yang telah mengijinkan penulis untuk menggunakan peralatan transmisi satelit. Atas kerjasama pimpinan, karyawan dan teknisi PT. Telkom RO Padang penulis mengucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA http://dataaquisitonweb.com http://dataaquisitionweb.com/datasheeta ndaquisitionweb http://dataaquisitonweb.com/rs232stand artaquisitiondata http://dataaquisitonweb.com/signalsdataa quisition 60 Elektron: Vol. 1 No. 2, Edisi: Desember 2009