BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Penyeragaman pada tingkat atau jenjang pendidikan dilaksanakan secara

SISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN MASA PENDUDUKAN JEPANG DI AMBARAWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB VI KESIMPULAN. ayah kandungnya baru dia ketahui setelah ia lulus sekolah AMS (Algemene

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

A. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru

Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso.

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II HINDIA BELANDA PADA AWAL ABAD XX DAN MUNCULNYA GERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang mampu melakukan olah cipta sebab

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

MEDIA PEMBELAJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

2.sistem pendidikan, tingkat dan jenis sekolah yang didirikan Belanda. 3.Perkembangan suatu sistem pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetapi sumber daya manusianya pun dipergunakan untuk kepentingan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada akhir abad XIX kaum pelajar Indonesia jumlahnya sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain. Cukup l\ama bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh bangsa Jepang selama 3,5 tahun yang meninggalkan bekas luka yang menyakitkan pada hati rakyat Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia cukup membuat goresan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia (Hendri F. Isnaeni dan Apid, 2008:4 dan 24). Pendudukan Jepang tidak berlangsung lama dari bulan Mei 1942 sampai Agustus 1945, sejak awal kedatangannya Jepang sudah melancarkan propaganda dan janji-janjinya kepada rakyat Indonesia tetapi hal itu hanyalah sebuah janji belaka. Orientasi yang sebenarnya lebih pada upaya eksploitasi sumber alam, memobilisasi sumber daya manusia, serta mengupayakan sumber daya kerja untuk keperluan industri dan angkatan perang Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Kolonialisasi telah menghancurkan kepercayaan rakyat kepada dirinya sendiri dan telah menimbulkan kompleks inferioritas di mana orang kulit putih dianggap sebagai makhluk yang luar biasa dengan kemampuan yang tanpa batas. Itulah sebabnya mengapa Jepang ingin membebaskan rakyat dari sihir 1

Kolonial. Mereka mendorong rakyat untuk yakin bahwa orang Indonesia mampu memerintah dirinya sendiri (Nugroho Notosusanto, 1979:11). Mulamula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan tanah airnya. Itulah sebabnya maka tentara Jepang dianggap sebagai pembabas rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda (Sagimun, 1985:25-26). Pendudukan Jepang memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, serta pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah Jepang mendayagunakan bidang ini untuk menanamkan pengaruhnya, seperti: pemerintahan Jepang sadar akan pentingnya peran kaum pemuda dalam menciptakan lingkungan baru dimana kepentingan Jepang akan akan terwujud apabila semangat itu tumbuh didalam jiwa setiap pemuda di Indonesia, salah saru sarana yang dipakai untuk mempengaruhi kaum muda ialah sarana pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan khusus. Yang dimaksud dengan pendidikan umum ialah, sekolah rakyat (Sekolah Dasar) dan sekolah menengah. Pendidikan khusus yang dimaksud adalah pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Jepang (Sartono Kartodirdjo, Marwati Djoned Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 2008:43). Pengadaan kembali pendidikan formal bagi anak-anak Indonesia khususnya pada jenjang Sekolah Dasar oleh pemerintah Jepang telah diatur dan ditetapkan dalam Undang-Undang No.12 dan Aturan tentang Sekolah. Salah satu ciri yang menonjol dalam penyelenggaraan pendidikan masa 2

pemerintahan Jepang adalah dengan menghapuskan sistem diskriminasi dan dualisme dalam pendidikan yang menekankan perbedaan yang menyolok antara pendidikan di sekolah Belanda dan sekolah pribumi. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 tentang pembukaan sekolah dan aturan tentang sekolah, menetapkan bahwa sekolah-sekolah pada masa pemerintahan Belanda yang ditutup akibat peralihan kekuasaan antara Belanda ke Jepang akan dibuka kembali pada tanggal 29 April 1942. Sekolah dasar pada masa pemerintahan Belanda seperti Volksshcool (Sekolah Desa), Sekolah Kelas Dua atau sekolah pribumi lengkap (Volledige Tweede Klas School), Hollands Inlandse School (HIS), Schakelschool di masa pendudukan Jepang semua berganti nama menjadi Sekolah Rakyat (Kan Pō, 2603/1943, hal 12, 33). Sebelum kekuasaan Belanda beralih ke tangan Jepang, sekolah-sekolah dari Jenjang atau tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama banyak didirikan di Ambarawa, seperti : 1. Tingkat Sekolah Dasar: Sekolah Desa (Volksshcool) 3 tahun, Hollands Chinese School (HCS) 6 tahun, Hollands Inlandse School (HIS) 6 tahun, Schakelschool 5 tahun. 2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Beralihnya kekuasaan Belanda kepada Jepang mengakibatkan terjadinya perubahan di bidang pendidikan. Pendidikan masa Jepang mengalami perubahan besar, perbedaan status sosial dihapus dan sekolahsekolah yang setingkat diseragamkan. Adapun tujuan pendidikannya adalah 3

1. Untuk membentuk tenaga di bidang militer yang dapat dipergunakan untuk membantu Jepang dalam melanjutkan peperangannya dengan tentara Sekutu (Inggris dan Amerika). Oleh karena itu selain diselenggarakan pendidikan militer secara khusus, pelajaran yang diutamakan di sekolah-sekolah adalah gerak badan atau taiso agar para murid dipersiapkan sebagai tenaga di medan tempur. 2. Untuk menanamkan rasa hormat dan kagum terhadap Jepang, oleh karena itu pelajaran bahasa dan kebudayaan Jepang diajarkan di semua sekolah (Sumarwoto, 2004:72 dan 77) Pada masa pemerintahan militer Jepang pendidikan tingkat Sekolah Dasar dijadikan satu macam saja yaitu Sekolah Dasar 6 tahun. Penyeragaman tersebut hanya untuk memudahkan pengawasan sekolah-sekolah tersebut, baik dalam isi maupun dalam hal penyelenggaraannya (Sartono Kartodirdjo, 1975:170). Di Ambarawa Sekolah Rakyat (SR) atau Kokumin Gakko didirikan setelah Undang-Undang dan Aturan tentang penyelenggaraan sekolah rakyat dikeluarkan. Pada masa pendudukan Jepang kesempatan belajar yang sama tanpa membedakan status sosial atau golongan penduduk diperoleh dan terbuka lebar bagi anak-anak yang telah genap dan diatas usia 6 tahun serta anak-anak peralihan dari sekolah masa pemerintahan Belanda. Pendidikan pada masa Jepang lebih menitik beratkan pada membentukan kader-kader guna mempelopori serta melaksanakan konsepsi kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Dengan demikian, kebijakan pendidikan yang meliputi semua 4

aspek dalam penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintahan Jepang tidak terlepas dari kepentingannya untuk mencapai cita-cita kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Sejalan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat (SR) Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta memperluas pengetahuan tentang Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. b. Manfaat Praktis 1. Mengenalkan kepada masyarakat mengenai Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang Di Ambarawa 2. Memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan sejarah pada khususnya yaitu mengenai materi sejarah lokal. 5