HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Abstract

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENDAPATANNYA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SLTP

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTADI BELAJAR PADA SISWA KELAS TINGGI SDN 2 GEMBONG PATI TAHUN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

Laporan Penelitian HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI I CIMERAK KABUPATEN PANGANDARAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Pada Siswa Kelas VII di SMPN 2 Kota Tasikmalaya} Oleh Hj. TETI SALEHATI NIM. 108101116 ABSTRACT This study aimed to determine the relationship between emotional intelligence and achievement motives with student achievement in environmental education lessons. The study design used in this research is to use descriptive method, because this study with respect to the events or phenomena that has been and is going on and deal with the present condition of research object. The population in this study were students of class VII SMP 2 Tasikmalaya City totaling 450 people. The sampling technique used in this study is proportional random sampling technique, the sample size of 90 people. Instrument in this study of emotional intelligence questionnaire, and questionnaires achievement motive. Data analysis techniques used were correlation analysis, simple and multiple regression. The results showed emotional intelligence variables less category, variable achievement motive less category, and variable student achievement in environmental education lesson enough category. There is a relationship between emotional intelligence and student achievement in the subject of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.771 which category a strong cohesion and contributes 59.5%. The better emotional intelligence, the better student achievement in the subject of Environmental Education. There is a relationship between achievement motive with student achievement in the subject of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.772 which category a strong cohesion and contributes 59.5%. The better the achievement motive, the better student achievement in the subject of Environmental Education. There is a relationship between emotional intelligence and achievement motives with student achievement in the subject of Environmental Education. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.773 and a strong cohesion category contributed 59.7%. The better intelligence emosidan better achievement motive, the better student achievement in the subject of Environmental Education.

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan lingkungan hidup. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metoda deskriptif, sebab penelitian ini berkenaan dengan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang telah dan sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi objek penelitian masa kini. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Kota Tasikmalaya yang berjumlah 450 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, dengan sampel sebanyak 90 orang. Instrumen dalam penelitian ini angket kecerdasan emosi, dan angket motif berprestasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel kecerdasan emosi termasuk kategori kurang, variabel motif berprestasi termasuk kategori kurang, dan variabel prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan lingkungan hidup termasuk kategori cukup. Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,771 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,5%. Semakin baik kecerdasan emosi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,772 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,5%. Semakin baik motif berprestasi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,773 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,7%. Semakin baik kecerdasan emosidan semakin baik motif berprestasi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kata Kunci: Kecerdasan, Emosi, Motif, Prestasi, Belajar. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran, baik itu pembelajaran mengenai ilmu pengetahuan, nilai-nilai agama, sosial, norma, dan lain-lain. Keberadaan sekolah sangat diperlukan karena sebagai salah satu sarana dalam rangka mencerdaskan bangsa dan untuk membentuk manusia yang lebih

3 unggul. Lebih dari itu sekolah juga merupakan wahana pembelajaran sebagai pembentuk kepribadian siswa yang tidak hanya menekankan pada kecerdasan intelektual tetapi juga membentuk kecerdasan emosional mereka. Kercerdasan emosional ini diantaranya membentuk sikap atau perilaku dalam lingkungan sekitarnya. Emosi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan individu, akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta penampilannya. Emosi menunjukan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak, Nampak dan terbuka karena lebih termanifestasikan dalam perilaku fisik. Agar tidak terjerumus kepada penghayatan akan emosi-emosi yang bersifat negatif, sebaiknya individu selalu bertolak dari kenyataan, apa yang dimiliki dan bisa dikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang nyata juga. Siswa dengan motif berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi siswa yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Siswa yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan. Selain itu, siswa yang mempunyai motif berprestasi tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2007: 77) yang menyatakan bahwa prestasi belajar akan optimal kalau ada motif berprestasi yang tepat. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang siswa. Prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 2 Tasikmalaya bervariasi ada yang rendah, sedang dan tinggi. Mereka seperti tidak mempunyai motivasi atau dorongan untuk lebih berprestasi dalam mata pelajaran PLH. Mereka beranggapan bahwa pelajaran PLH tidak termasuk pelajaran yang di Ujian Nasional, sehingga di mata mereka PLH kurang begitu penting. Kecerdasan intelektual rata-rata siswa

4 SMPN 2 Tasikmalaya cukup tinggi tetapi dalam mengelola kecerdasan emosi masih rendah hal ini masih dilihat dari kurangnya dalam mengontrol atau menguasai emosi, memotivasi diri sendiri dan membina hubungan atau interaksi antar siswa dengan siswa atau dengan guru. Sikap dan perilaku mereka kadangkadang menyinggung perasaan orang lain, sehingga sering diantara mereka bertengkar Mereka juga kurang peka terhadap kebersihan lingkungan sekolah, misalnya membiarkan sampah berserakan, corat-coret di bangku atau dinding sekolah, kurangnya pemeliharaan WC, kurang perhatian terhadap pemeliharaan tanaman, serta tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan atau jajanan di sekolah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional. Motif berprestasi (Mc Clelland, 1985:224) merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai sukses dalam suatu persaingan berdasarkan suatu keunggulan yang didasarkan pada prestasi orang lain ataupun prestasi diri sebelumnya. Motif ini terefleksikan dalam perilaku-perilaku, seperti pencapaian tujuan yang sulit, penentuan rekor baru, ingin sukses dalam menyelesaikan tugas sulit dan mengerjakan sesuatu yang belum selesai sebelumnya. Individu tersebut menyukai tugas-tugas yang kesuksesannya, tergantung pada usaha dan

5 kemampuan maksimal mereka. Menurut Mc Clelland (1985:246) di dalam motif berprestasi terkandung aspek-aspek tanggung jawab pribadi, kebutuhan akan umpan balik, dan ketekunan. Siswa yang memiliki motif berprestasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. siswa yang memiliki motif intrinsik akan tekun belajar. lebih mandiri dalam belajar, serta akan berusaha dengan segala cara mencapai yang diinginkannya yaitu berprestasi dalam belajarnya..untuk semua itu siswa akan menghadapi segala hambatan atau rintangan yang dapat mengganggu tujuannya. Marsun dan Martaniah dalam Sia Tjundjing (2000:71) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Prestasi Belajar Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, diambil dari nilai mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup semester 2 kelas VII SMPN 2 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2011-2012 yang tertulis dalam buku laporan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif, sebab penelitian ini berkenaan dengan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang telah dan sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi objek penelitian masa kini. Objek dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi, motif berprestasi dan prestasi belajar siswa pada pendidikan lingkungan hidup. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 90), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari suatu penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 450 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling,

6 diambil 20 % dari populasi. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90 orang. Alat ukur yang digunakan adalah angket untuk mengukur data yang berkaitan dengan variabel kecerdasan emosi dan motif berprestasi. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang dapat diketahui dari nilai raport Pendidikan Lingkungan Hidup. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment., reliabitas dihitung dengan formula dari Alfpha Cronbch. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmalaya dengan jumlah responden sebanyak 30 orang diluar sampel masih dalam populasi. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian dari 40 item pernyataan yang valid sebanyak 32 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 8 item. Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil pengujian reliabitas instrumen pada item pernyataan yang sudah valid, diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,88 yang berarti bahwa konstruk yang merupakan dimensi faktor kecerdasan emosi (X 1 ) adalah reliabel, sehingga dapat diambil kesimpulan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian 50 item pernyataan yang valid sebanyak 37 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 13 item. Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil pengujian reliabitas instrumen pada item pernyataan yang sudah valid, diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,84 yang berarti bahwa konstruk yang merupakan dimensi faktor motif berprestasi (X 2 ) adalah sangat reliabel, sehingga dapat diambil kesimpulan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi data tentang kecerdasan emosi, motif berprestasi, dan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis. Beberapa syarat yang harus dalam

7 melakukan teknik analisis korelasi yaitu persyaratan pertama data berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Uji normalitas data pada setiap variabel penelitian menggunakan uji pengujian Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi.uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. hasil uji linieritas regresi dari variabelvariabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Semua pengujian persyaratan analisis maupun pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi ( ) = 0,05 atau 5%. Dari semua teknik pengolahan di atas, maka untuk memudahkan pengolahan data tersebut penulis menggunakan bantuan komputer dengan perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS (Statistical Product and Service Solutions). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu: 1) kecerdasan emosi, 2) motif berprestasi, dan 3) prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan lingkungan hidup. Data tersebut diperoleh melalui instrumen pengumpulan data, yaitu angket kecerdasan emosi dan angket motif berprestasi serta nilai raport pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Kelas VII di SMPN 2 Kota Tasikmalaya. Deskripsi data hasil penelitian menunjukan variabel kecerdasan emosi termasuk kategori kurang, variabel motivasi hidup sehat termasuk kategori kurang, dan variabel prestasi belajar pada pelajaran Pendidikam Lingkungan Hidup termasuk kategori kurang. Pengujian normalitas data hasil perhitungan diperoleh : Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: Untuk data dari variabel kecerdasan emosi (X 1 ) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,55 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, populasi sampel berdistribusi normal; data dari variabel motif berprestasi (X 2 ) didapat Asymp. Sig. sebesar 0,44 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, populasi sampel berdistribusi normal, dan variabel prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar

8 0,36 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, populasi sampel berdistribusi normal. Uji linieritas regresi variabel kecerdasan emosi (X 1 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (88) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Uji linieritas regresi variabel motif berprestasi (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (88) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Uji linieritas regresi variabel kecerdasan emosi (X 1 ) dan motif berprestasi (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (87) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kekuatan hubungan antara kecerdasan emosi (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = 55,57 + 0,26 X 1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,595. Ini berarti kecerdasan emosi memberikan konstribusi sebesar 59,5% terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 40,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, sikap dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,771 yang termasuk kategori keeratan kuat. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 129,39 dengan db = 88 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 3,98. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.

9 Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kekuatan hubungan antara motif berprestasi (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = 63,98 + 0,16 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,595. Ini berarti motif berprestasi memberikan konstribusi sebesar 59,5% terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 40,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan,minat,sikap dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,772 yang termasuk kategori keeratan kuat. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 129,45 dengan db = 88 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 3,98. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Kekuatan hubungan antara kecerdasan emosi (X 1 ) dan motif berprestasi (X 2 ) dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Y) pada model persamaan Y = = 59,78 + 0,13 X 1 + 0,08 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r 2 ) adalah 0,597. Ini berarti kecerdasan emosi dan motif berprestasi memberikan kontribusi sebesar 59,7% terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, 40,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, sikap dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0,773 yang termasuk kategori keeratan kuat. Berarti koefisien korelasi tersebut di uji dengan menggunakan uji-f menghasilkan F hitung sebesar 64,41 dan F tabel dengan db = 87 pada taraf signifikan 5% sebesar 3,13. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut

10 signifikan. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses disekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman (Gottman, 2001 : 250). Motif berprestasi merupakan suatu kebutuhan yang timbul dalam batin seseorang. Karena kebutuhan ini menyangkut harkat-martabat dan harga diri seseorang. Dengan sekuat tenaga dan jalan yang bagaimanapun seseorang selalu ingin memenuhi kebutuhan yang satu ini. Manusia selalu ingin menunjukkan jati dirinya dan tidak mau dianggap rendah oleh orang lain. Dalam kaitannya dengan prestasi belajar, manusia yang ingin merealisasikan dirinya lebih dari orang lain, maka dalam belajarnya ia akan berusaha secara sungguh-sungguh. Kecerdasan emosi membuat siswa lebih bersabar, tekun dan semangat dalam mengikuti pelajaran ditunjang dengan niat yang kuat atau kepercayaan serta motivasi maka prestasi belajar siswa akan meningkat pula. Dalam hal ini ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi siswa dengan prestasi belajar. Jika kecerdasan emosi dapat kendalikan dengan baik maka akan memotivasi siswa untuk lebih rajin dan giat belajar sehingga nantinya akan menghasilkan nilai atau prestasi belajar lebih baik. SIMPULAN DAN SARAN Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan lingkungan hidup Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai

11 koefisien korelasi sebesar 0,771 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,5%. Semakin baik kecerdasan emosi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan lingkungan hidup. Ada hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,772 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,5%. Semakin baik motif berprestasi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Ada hubungan antara kecerdasan emosi dan motif berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,773 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 59,7%. Semakin baik kecerdasan emosidan semakin baik motif berprestasi maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Diharapkan siswa dapat mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Karena kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik. Perlu adanya penanaman motif berprestasi pada siswa sejak dini melalui dibangunnya hubungan yang akrab dan bersahabat antara pihak sekolah dengan siswa, sehingga sisa dapat menunjukan adanya keinginan, harapan, penentuan untuk mencapai sesuatu hasil yang dinyatakan secara eksplisit DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek,. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

12 Goleman, Daniel. (2002). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mc Clelland, D.C. (1985) Human Motivation, Illinois: Scoot, Foresman & Company. Sardiman, A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1