LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN (04)

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN (3300)

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN O47 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 UNAUDITED LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakar Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakarta Pusat.

Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Laporan Keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Jakarta, 27 April 2015 Sekretaris Kementerian, Dra. Sri Danti Anwar, MA NIP.19591115.198803.2.001 - i - Kata Pengantar

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 15, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3842638, 3805562 FAXIMILE (021) 3805559, 3805562 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Audited sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta, April 2015 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA - ii - Pernyataan Tanggung Jawab

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 15, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3842638, 3805562 FAXIMILE (021) 3805559, 3805562 PERNYATAAN TELAH DIREVIU PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Unaudited berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan lain terkait. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Reviu terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada pejabat entitas pelaporan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas telah disajikan sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Jakarta, 23 Februari 2015 Inspektur Ketua Tim Reviu, Titi Eko Rahayu, S.E., MAP NIP.19690304.199503.2.001 - iii - Pernyataan Telah Direviu

Daftar Isi Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Pernyataan Telah Direviu iii Daftar Isi iv Daftar Tabel vi Daftar Grafik ix Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 5 II. Neraca 6 III. Catatan atas Laporan Keuangan 8 A. Penjelasan Umum 8 A.1. Dasar Hukum 8 A.2. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian PPPA 9 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 11 A.4. Kebijakan Akuntansi 12 B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 20 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 20 B.2. Belanja Negara 23 C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 51 C.1. Aset Lancar 51 C.2. Aset Tetap 61 C.3. Aset Lainnya 79 C.4. Kewajiban Jangka Pendek 85 C.5. Ekuitas Dana Lancar 88 C.6. Ekuitas Dana Investasi 89 D. Pengungkapan Penting Lainnya 90 D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 90 D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 91 D.3. Rekening Pemerintah 91 D.4. Pengungkapan Lain-lain 94 - iv - Daftar Isi

Daftar Tabel Tabel 1 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 2 : Uraian Satuan Kerja di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Periode TA 2014 Tabel 3 : Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 4 : Rincian Nilai Realisasi PNBP Lainnya Per Satuan Kerja dan Akun Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tabel 5 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tabel 6 : Perbandingan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 7 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Per Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 8 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tabel 9 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 10 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 11 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tabel 12 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal dengan Nilai Perolehan Aset Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Tabel 14 : Perbandingan Nilai Pengembalian Belanja Menurut Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Tabel 15 : Perbandingan Nilai Pengembalian Belanja Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Halaman 3 12 20 22 23 25 27 29 31 34 38 39 41 47 48 - v - Daftar Tabel

Tabel 16 : Perbandingan Nilai Aset Lancar Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 51 2013 Tabel 17 : Daftar Setoran Pertanggungjawaban Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran 52 Per 31 Desember 2013 Tabel 18 : Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja 52 Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 19 : Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2014 53 Tabel 20 : Daftar Setoran/Pertanggungjawaban Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas 53 Per 31 Desember 2014 Tabel 21 : Daftar Setoran/Pertanggungjawaban Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas 54 Per 31 Desember 2013 Tabel 22 : Perbandingan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Menurut Satuan Kerja 56 Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 23 : Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR 57 Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 24 : Rincian Nilai Persediaan Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2014 dan 58 31 Desember 2013 Tabel 25 : Rincian Nilai Persediaan Per 31 Desember 2014 59 Tabel 26 : Perbandingan Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 61 2013 Tabel 27 : Rincian Daftar Mutasi/Perubahan Aset Tetap Per 31 Desember 2014 62 Tabel 28 : Perbandingan Posisi Aset Tetap pada Neraca dan data BMN 65 Per 31 Desember 2014 Tabel 29 : Rincian Daftar Mutasi/Perubahan Aset Peralatan dan Mesin 67 Per 31 Desember 2014 Tabel 30 : Rincian Mutasi/ Perubahan Nilai Aset Peralatan dan Mesin Per kelompok 70 Barang Per 31 Desember 2014 Tabel 31 : Rincian Nilai Aset Peralatan dan Mesin Menurut Satuan Kerja 71 Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 32 : Rincian Nilai Buku Aset Tetap Setelah Penyusutan Per 31 Desember 2014 76 Tabel 33 : Rincian Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Menurut Satuan Kerja 77 Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 34 : Perbandingan Nilai Aset Lainnya Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 79 2013 - vi - Daftar Tabel

Tabel 35 : Perbandingan Posisi Aset Lainnya pada Neraca dan data BMN Per 31 Desember 2014 Tabel 36 : Rincian Aset Tak Berwujud Lainnya (Software Komputer) Per 31 Desember 2014 Tabel 37 : Perbandingan Nilai Aset Tak Berwujud Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 38 : Rincian Nilai Aset Lain-lain yang Dihapuskan dari Daftar BMN Per 31 Desember 2014 Tabel 39 : Rincian Nilai Usulan Barang Rusak Berat yang akan Dihapuskan dari Daftar BMN Per 31 Desember 2014 Tabel 40 : Rincian Nilai Kewajiban Jangka Pendek Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 41 : Perbandingan Nilai Ekuitas Dana Lancar Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel 42 : Perbandingan Nilai Ekuitas Dana Investasi Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 80 81 82 83 84 85 88 89 - vii - Daftar Tabel

Daftar grafik Halaman Grafik 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 2 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 2 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Per Satuan Kerja 25 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 3 : Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Satker Pusat 28 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 4 : Perbandingan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja 30 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 5 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai 31 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 6 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Menurut Satuan Kerja 32 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 7 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang 33 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 8 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Menurut Satuan Kerja 36 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 9 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal 37 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 10 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Menurut Satuan Kerja 40 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 11 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang (Hibah) 41 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grafik 12 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Menurut LembagaDonor 42 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 13 : Perkembangan Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang 45 berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 14 : Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang 46 berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 - viii - Daftar Grafik

Ringkasan Laporan Keuangan Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Audited telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi Pendapatan Negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.031.260.380,00 (satu miliar tiga puluh satu juta dua ratus enam puluh ribu tiga ratus delapan puluh rupiah) atau mencapai 0% (nol persen) dari Estimasi Pendapatannya sebesar Rp0,00 (nol rupiah). Sedangkan realisasi Belanja Negara sebesar Rp184.697.798.695,00 (seratus delapan puluh empat miliar enam ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu enam ratus sembilan puluh lima rupiah) atau mencapai 95,94% (sembila puluh lima koma sembilan puluh empat persen) dari alokasi Anggaran sebesar Rp192.494.559.000,00 (seratus sembilan puluh dua miliar empat ratus sembilan puluh empat juta lima ratus lima puluh sembilan ribu rupiah). Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai berikut: -1 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

Grafik 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 250.000.000.000 200.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 - Pendapatan Belanja Negara Negara dan Hibah 31 Desember 2014 1.031.260.380 184.697.798.695 31 Desember 2013 507.558.935 224.535.579.428 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana per 31 Desember 2014 dan 2013. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesar Rp142.713.437.409,00 (seratus empat puluh dua miliar tujuh ratus tiga belas juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu empat ratus sembilan rupiah) yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp2.535.626.492,00 (dua miliar lima ratus tiga puluh lima juta enam ratus dua puluh enam ribu empat ratus sembilan puluh dua rupiah); Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp136.596.012.417,00 (seratus tiga puluh enam miliar lima ratus sembilan puluh enam juta dua belas ribu empat ratus tujuh belas rupiah); Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) masing-masing sebesar Rp0,00 (nol rupiah) dan Rp3.581.798.500,00 (tiga miliar lima ratus delapan puluh satu juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus rupiah). -2 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp1.479.630.691,00 (satu miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta enam ratus tiga puluh ribu enam ratus sembilan puluh satu rupiah) yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu, nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp141.233.806.718,00 (seratus empat puluh satu miliar dua ratus tiga puluh tiga juta delapan ratus enam ribu tujuh ratus delapan belas rupiah) yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp1.055.995.801,00 (satu miliar lima puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu delapan ratus satu rupiah) dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp140.177.810.917,00 (seratus empat puluh miliar seratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus sepuluh ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah). Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tanggal Neraca Uraian Per 31 Des 2014 Per 31 Des 2013 Naik/(Turun) ASET 142.713.437.409 70.314.352.726 72.399.084.683 Aset Lancar 2.535.626.492 4.871.916.265 (2.336.289.773) Aset Tetap 136.596.012.417 62.034.096.554 74.561.915.863 Piutang Jangka Panjang 0 0 0 Aset Lainnya 3.581.798.500 3.408.339.907 173.458.593 KEWAJIBAN 1.479.630.691 1.793.775.453 (314.144.762) Kewajiban Jangka Pendek 1.479.630.691 1.793.775.453 (314.144.762) EKUITAS 141.233.806.718 68.520.577.273 72.713.229.445 Ekuitas Dana Lancar 1.055.995.801 3.078.140.812 (2.022.145.011) Ekuitas Dana investasi 140.177.810.917 65.442.436.461 74.735.374.456 KEWAJIBAN + EKUITAS 142.713.437.409 70.314.352.726 72.399.084.683 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014. -3 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Audited, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara. Sedangkan dalam penyajian Neraca per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. -4 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

I. Laporan Realisasi Anggaran LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PENDAPATAN URAIAN CATATAN B.1 31 DESEMBER 2014 31 DESEMBER 2013 ANGGARAN REALISASI % REALISASI 42 BELANJA Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) B.1,1 Rp - Rp 1.031.260.380 0,00% Rp 507.558.935 JUMLAH PENDAPATAN Rp - Rp 1.031.260.380 0,00% Rp 507.558.935 TRANSAKSI KAS RUPIAH MURNI B.2 Rp 192.494.559.000 Rp 184.697.798.695 95,95% Rp 221.378.857.080 Rp 189.689.656.000 Rp 182.289.292.530 96,10% Rp 213.144.235.552 51 Belanja Pegawai B.2,1 Rp 32.990.452.000 Rp 31.576.202.566 95,71% Rp 29.872.170.066 52 Belanja Barang B.2,2 Rp 75.890.805.000 Rp 71.074.106.231 93,65% Rp 124.247.647.573 53 Belanja Modal B.2,3 Rp 80.808.399.000 Rp 79.638.983.733 98,55% Rp 59.024.417.913 PINJAMAN DAN HIBAH Rp 2.804.903.000 Rp 2.408.506.165 85,87% Rp 8.234.621.528 52 Belanja Barang B,2,4 Rp 2.804.903.000 Rp 2.408.506.165 85,87% Rp 7.881.398.528 57 Bantuan Sosial Rp - Rp - 0,00% Rp 353.223.000 TRANSAKSI NON KAS Rp - Rp - 0,00% Rp 3.156.722.348 52 Belanja Barang Non Kas Rp - Rp - 0,00% Rp 3.156.722.348 JUMLAH BELANJA Rp 192.494.559.000 Rp 184.697.798.695 95,95% Rp 224.535.579.428 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014-5 - Laporan Realisasi Anggaran Kemen PPPA

II. Neraca NERACA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NAMA PERKIRAAN (dalam Rupiah) CATATAN PER 31 DES 2014 PER 31 DES 2013 ASET ASET LANCAR C.1 Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 0 62.550.520 Kas di Bendahara Penerimaan 0 0 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 1.531.611.904 3.236.256.517 Kas pada BLU 0 0 Jumlah Kas dan Bank 1.531.611.904 3.298.807.037 Piutang Piutang Bukan Pajak 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak 0 0 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA 0 0 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.1.3 0 20.000.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TTGR 0 (20.000.000) Jumlah Piutang (Bersih) 0 0 Belanja Dibayar Dimuka 0 0 Persediaan C.1.4 1.004.014.588 1.573.109.228 JUMLAH ASET LANCAR 2.535.626.492 4.871.916.265 ASET TETAP Tanah C.2 C.2.1 294.120.000 294.120.000 Tanah Badan Layanan Umum 0 0 Peralatan dan Mesin C.2.2 47.077.232.800 29.719.888.380 Gedung dan Bangunan C.2.3 118.729.623.419 240.425.660 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.2.4 556.667.125 255.108.000 Aset Tetap Lainnya C.2.5 393.313.914 525.355.414 KDP C.2.6 0 57.450.779.353 Akumulasi Penyusutan C.2.7 (30.454.944.841) (26.451.580.253) JUMLAH ASET TETAP 136.596.012.417 62.034.096.554 PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan Penjualan Angsuran 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TPA 0 0 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 0 0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR 0 0 JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG (BERSIH) 0 0 ASET LAINNYA C.3 Aset Tak Berwujud C.3.1 3.581.798.500 3.359.045.500 Aset Lain-lain C.3.2 0 1.382.915.737 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.3.3 0 (1.333.621.330) JUMLAH ASET LAINNYA 3.581.798.500 3.408.339.907 JUMLAH ASET 142.713.437.409 70.314.352.726-6 - Neraca Kemen PPPA

(dalam Rupiah) NAMA PERKIRAAN CATATAN PER 31 DES 2014 PER 31 DES 2013 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.4 Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 1.163.363.060 1.240.900.878 Uang Muka dari KPPN C.4.2 0 62.550.520 Pendapatan yang Ditangguhkan C.4.3 224.282.409 490.324.055 Utang Jangka Pendek Lainnya C.4,4 91.985.222 0 Pendapatan Diterima Dimuka 0 0 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.479.630.691 1.793.775.453 JUMLAH KEWAJIBAN 1.479.630.691 1.793.775.453 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR C.5 Cadangan Piutang 0 0 Cadangan Persediaan 1.004.014.588 1.573.109.228 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang 0 0 Dana Lancar BLU 0 0 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima 0 0 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan 0 0 Ekuitas Dana Lancar Lainnya 51.981.213 1.505.031.584 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 1.055.995.801 3.078.140.812 EKUITAS DANA INVESTASI C.6 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 136.596.012.417 62.034.096.554 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 3.581.798.500 3.408.339.907 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 140.177.810.917 65.442.436.461 JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014. 141.233.806.718 68.520.577.273 142.713.437.409 70.314.352.726-7 - Neraca Kemen PPPA

III. Catatan Atas Laporan Keuangan A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, 2. Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, 3. Undang-Undang RI Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, 4. Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, 7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, 9. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah, 10. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, 11. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 248/PMK.07/2010 tentang perubahan atas PMK Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, 12. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 01/PMK.06/2013 sebagaimana telah diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014 dan perubahan kedua dengan PMK No.247/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, - 8 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

13. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar, 14. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 04/KMK.06/2013 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Pemerintah Pusat, 15. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, 16. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-69/PB/2006, tentang Pedoman Koreksi Kesalahan Laporan Keuangan, 17. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009, tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual Pada Laporan Keuangan, 18. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011, tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar, 19. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Akun Neraca Pada Bagan Akun Standar, 20. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A.2.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, 2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipimpin oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. - 9 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; b. Koodinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. A.2.2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi : Terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak Misi : Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak. Tujuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah: 1) Mewujudkan pembangunan yang responsif gender, 2) Mewujudkan pembangunan yang peduli anak, dan 3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Tujuan ini akan tercapai melalui dua fokus utama. Pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, melalui implementasi strategi pengarusutamaan gender termasuk dalam mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran di setiap kementerian atau lembaga. Fokus ini bertujuan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan bagi perempuan dari setiap tindak kekerasan. Kedua, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian perlindungan anak melalui (a) memformulasikan dan mengharmonisasikan berbagai macam regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak; (b) meningkatkan kapasitas dari implementasi perlindungan anak; (c) meningkatkan pengadaan data dan informasi dalam perlindungan anak; (d) meningkatkan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan stakeholder terkait dalam memenuhi hak-hak anak serta meningkatkan perlindungan bagi anak-anak dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi. - 10 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Selain itu, penerapan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak juga didukung oleh: a. Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan dalam kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak, b. Sistem manajemen data dan informasi tentang gender dan anak, c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program, stakeholder dan institusi. A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Audited ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Laporan Keuangan ini berupa laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kemen PPPA yang meliputi satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan kepadanya. Jumlah satuan kerja di lingkup Kemen PPPA untuk periode Tahun Anggaran 2014 adalah 19 (sembilan belas) satker yang terdiri dari 7 (tujuh) satker kantor pusat, dan 12 (dua belas) satker dekonsentrasi TA 2014. Dari jumlah tersebut, semua satker telah menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: - 11 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Tabel 2 Uraian Satuan Kerja pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Periode TA 2014 No Kode Satker Nama Satker 1 427944 (KP) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan 2 664937 (KP) Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi 3 664941 (KP) Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum 4 664958 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 5 664962 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Anak 6 664979 (KP) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 7 664983 (KP) Komisi Perlindungan Anak Indonesia 8 060105 (DK) Badan PP dan PA Provinsi NAD 9 080100 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sumatera Barat 10 090100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Riau 11 110101 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sumatera Selatan 12 140100 (DK) Badan PP, dan PA, KKB Provinsi Kalimantan Tengah 13 170103 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sulawesi Utara 14 240100 (DK) Badan PP Sekda Provinsi NTT 15 250113 (DK) Biro PP Sekda Provinsi Papua 16 280100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Maluku Utara 17 310100 (DK) Biro PP dan Kesra Sekda Provinsi Gorontalo 18 330100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Papua Barat 19 340103 (DK) Biro PP dan PA Sekda Provinsi Sulawesi Barat. Sumber : DIPA Satker dilingkungan KPP&PA Periode TA 2014 A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Audited telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) adalah sebagai berikut: - 12 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. (2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja. (3) Kebijakan Akuntansi atas Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. - 13 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus - 14 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

ribu rupiah), dan Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. - 15 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Aset Lain-lain merupakan aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah. (4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. (5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. - 16 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Penggolongan kualitas piutang disajikan dalam tabel berikut: Kualitas Piutang Keterangan Tarif Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat 10% Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal 100% Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Sumber : PMK No.201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. - 17 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 yang diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014 dan perubahan kedua dengan PMK No.247/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: 1. Tanah 2. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) 3. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dipindahtangankan, dimusnahkan, atau dihapuskan. Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Terhadap Aset Tetap yang diperoleh sebelum Tahun 2005, maka sebagai tindak lanjut dari hasil inventarisasi dan penilaian: 1. Penghitungan Penyusutan dilakukan sejak Semester II Tahun 2010 sampai dengan berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap; 2. Pencatatan penyusutan dalam Neraca dilakukan sejak penghitungan Penyusutan sampai dengan Aset Tetap tersebut dihapuskan. Perhitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. - 18 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap secara merata setiap semester selama masa manfaat. Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat dapat disajikan sebagai berikut: Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya : 2 s/d 20 tahun : 10 s/d 50 tahun : 5 s/d 40 tahun : 4 tahun - 19 - Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.031.260.380,00 (satu miliar tiga puluh satu juta dua ratus enam puluh ribu tiga ratus delapan puluh rupiah) atau mencapai 0,00% (nol persen) dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0,00 (nol rupiah). Nilai estimasi pendapatan tidak ditentukan karena Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bukan merupakan Kementerian/Lembaga yang menghasilkan pendapatan atau ditarget penerimaan pendapatannya. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Kemen PPPA berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. B.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya Realisasi PNBP Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan periode yang sama TA 2013, disajikan sebagai berikut: Tabel 3 Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Kode Akun Uraian Realisasi PNBP Lainnya 31 Desember 2014 31 Desember 2013 423129 423219 423221 423752 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Pendapatan Pelayanan Pertanahan Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Rp 119.700.000 Rp 27.700.000 Rp 100.000 Rp - Rp 196.900 Rp 2.324.407 Rp 369.545.118 Rp - 423911 423913 423921 423922 423999 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 16.875.521 Rp - Rp 397.093.881 Rp 467.534.528 Rp 127.504.960 Rp 10.000.000 Rp 244.000 Rp - Rp - Rp - JUMLAH Rp 1.031.260.380 Rp 507.558.935 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. -20- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Realisasi PNBP Lainnya naik sebesar Rp523.701.445,00 (lima ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus satu ribu empat ratus empat puluh lima rupiah) yang dipengaruhi oleh adanya transaksi penyetoran pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah dari pembagunan gedung Kemen PPPA dan pendapatan dari Pemindahtanganan BMN berupa penerimaan hasil lelang pada periode TA 2014. Selain berasal dari pengembalian belanja TAYL, realisasi PNBP Lainnya pada Kemen PPPA berupa pendapatan yang berasal dari : 1) Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN sebesar Rp119.700.000,00 (seratus sembilan belas juta tujuh ratus ribu rupiah) berasal dari hasil bersih lelang non eksekusi wajib BMN RL-062/2014 tanggal 23 Mei 2014, 2) Pendapatan Pelayanan Pertanahan sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) merupakan kesalahan penggunaan akun penyetoran pengembalian belanja TAYL yang sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan belum dilakukan ralat MAP, 3) Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) sebesar Rp196.900,00 (seratus sembilan puluh enam ribu sembilan ratus rupiah) merupakan penyetoran pendapatan jasa giro terhadap rekening satker dekonsentrasi yang belum memberlakukan kebijakan Treasury Nation Pooling, 4) Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah sebesar Rp369.545.118,00 (tiga ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat puluh lima ribu seratus delapan belas rupiah) berasal dari denda keterlambatan penyelesaian pembangunan gedung Kemen PPPA, 5) Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara sebesar Rp127.504.960,00 (seratus dua puluh tujuh juta lima ratus empat ribu sembilan ratus enam puluh rupiah) berasal dari pelunasan TGR atas hilangnya Kendaraan Dinas Roda 4 (empat) dengan Nomor Polisi B 1541 KQ sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan kesalahan penggunaan akun penyetoran pengembalian belanja TAYL yang sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan belum dilakukan ralat MAP sebesar Rp107.504.960,00 (seratus tujuh juta lima ratus empat ribu sembilan ratus enam puluh rupiah), 6) Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara sebesar Rp244.000,00 (dua ratus empat puluh empat ribu rupiah) merupakan kesalahan penggunaan akun penyetoran pengembalian belanja TAYL yang sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan belum dilakukan ralat MAP. -21- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Rincian realisasi PNBP Lainnya juga disajikan per Satker dan Akun Penerimaan Negara sebagai berikut: Tabel 4 Rincian Nilai Realisasi PNBP Lainnya Per Satuan Kerja dan Akun Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 No Kode Satker Uraian Akun Nilai 1 427944 423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp 119.700.000 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Rp 369.545.118 Pekerjaan Pemerintah 423911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Rp 16.875.521 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 182.538.981 423921 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Rp 127.504.960 423922 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Rp 244.000 yang Diderita oleh Negara 2 664937 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 8.790.000 3 664962 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 177.324.200 4 664979 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 1.760.000 5 664983 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 2.812.800 6 060105 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 1.197 7 100040 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 400 8 140100 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 6.243 9 150023 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 9.915.000 10 160036 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 1.595.600 11 180035 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 139.547 12 210006 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 49.913 13 230044 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 2.578.000 14 260038 423219 Pendapatan Pelayanan Pertanahan Rp 100.000 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 9.778.900 J UMLAH R p 1.031.260.380 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan masing-masing satker, jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014. Penerimaan Negara berupa Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan pada satker 060105 Badan PP dan PA Prov. Nangroe Aceh Darussalam dan satker 140100 Badan PP dan PA KKB Prov. Kalimantan Tengah merupakan Jasa Giro periode TA 2014. Sedangkan -22- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan pada satker 180035 Badan PP dan KB Prov. Sulawesi Tengah dan satker 210006 Biro PKSDM Setda Prov. Maluku merupakan Jasa Giro periode TA 2013 yang dilakukan penyetoran pada periode TA 2014. Selain itu, Penerimaan Negara berupa Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL pada satker 100040 Badan PM dan PP Prov. Jambi, satker 150023 Badan PP dan PA Prov. Kalimantan Selatan, Satker 160036 Badan PP dan KB Prov. Kalimantan Timur, satker 230044 Badan PP dan PA Prov. NTB, dan satker 260038 Badan PP dan PA Prov. Bengkulu merupakan pengembalian belanja pada satker dekonsentrasi periode TA 2013 yang baru dilakukan penyetoran pada periode TA 2014. B.2. BELANJA NEGARA Realisasi Belanja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp184.697.798.695,00 (seratus delapan puluh empat miliar enam ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu enam ratus sembilan puluh lima rupiah) atau mencapai 95,95% (sembilan puluh lima koma sembilan puluh lima persen) dari anggarannya sebesar Rp192.494.559.000,00 (seratus sembilan puluh dua miliar empat ratus sembilan puluh empat juta lima ratus lima puluh sembilan ribu rupiah) setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp332.172.990,00 (tiga ratus tiga puluh dua juta seratus tujuh puluh dua ribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah). Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut: Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Kode Program Uraian BELANJA TRANSAKSI KAS Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Anggaran Realisasi (netto) % 01.01.06 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 2.473.663.000 Rp 1.375.751.100 55,62% 01.01.07 Program Perlindungan Anak Rp 2.090.401.000 Rp 1.018.439.820 48,72% 11.04.07 Program Perlindungan Anak Rp 9.984.903.000 Rp 9.648.185.053 96,63% 11.05.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPP-PA Rp 162.791.192.000 Rp 158.238.237.614 97,20% 11.05.06 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 15.154.400.000 Rp 14.417.185.108 95,14% JUMLAH Rp 192.494.559.000 Rp 184.697.798.695 95,95% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja (Gabungan) menurut program, jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014. -23- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Keterangan Tabel : 1. Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (01.01.06) dan Program Perlindungan Anak (01.01.07) dijalankan oleh 12 (dua belas) Satker Dekonsentrasi TA 2014. Pencapaian realisasi belanja kedua program tersebut tidak maksimal masing-masing sebesar 55,62% (lima puluh lima koma enam puluh dua persen) dan 48,72% (empat puluh delapan koma tujuh puluh dua persen). Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala pelaksanaan dekonsentrasi TA 2014 yang menyebabkan satker 240100 Badan PP Sekda Prov. NTT dan satker 250113 Biro PP Sekda Prov. Papua tidak dapat melaksanakan kegiatan dekon dan realisasi belanjanya tersaji Rp0,00 (nol rupiah). Dengan nilai pagu anggaran yang besar dibandingkan dengan satker dekon yang lain pada kedua satker tersebut, sehingga mempengaruhi pencapaian realisasi belanja secara keseluruhan per program. 2. Program Perlindungan Anak (11.04.07) dijalankan oleh Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak dan Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, 3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPP-PA (11.05.01) dijalankan Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 4. Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (11.05.06) dijalankan Satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, Satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum dan Satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan. Program 11.05.01 dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KPP-PA nilai realisasi belanjanya naik sebesar 17,52% (tujuh belas koma lima puluh dua persen) karena meningkatnya kebutuhan layanan dukungan manajemen bagi semua pihak dilingkungan Kemen PPPA baik berupa gaji dan tunjangan, pemeliharaan aset, sewa gedung kantor, layanan pimpinan (Menteri), maupun kebutuhan belanja modal dalam rangka pembangunan gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang penyelesaiannya dilakukan pada periode TA 2014. Sedangkan program yang lain, nilai realisasi belanjanya turun jika dibandingkan dengan periode tahun 2013 karena berkurangnya nilai anggaran dalam rangka penghematan anggaran, alokasi subsidi BBM dan alokasi anggaran untuk pembangunan gedung Kemen PPPA. Perbandingan nilai realisasi belanja per program dengan periode TA 2013 secara detail disajikan sebagai berikut: -24- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Tabel 6 Perbandingan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Kode Program Uraian BELANJA TRANSAKSI KAS Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014 31 Desember 2013 % naik/(turun) 01.01.06 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 1.375.751.100 Rp 12.352.700.220-88,86% 01.01.07 Program Perlindungan Anak Rp 1.018.439.820 Rp 4.564.265.996-77,69% 11.04.07 Program Perlindungan Anak Rp 9.648.185.053 Rp 21.969.323.518-56,08% 11.05.01 11.05.06 11.05.06 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPP-PA Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan BELANJA TRANSAKSI NON KAS Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (Transaksi Non Kas) JUMLAH Rp 158.238.237.614 Rp 134.645.116.285 17,52% Rp 14.417.185.108 Rp 47.847.451.061-69,87% Rp - Rp 3.156.722.348-100,00% Rp 184.697.798.695 Rp 224.535.579.428-17,74% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Transaksi Kas dan Transaksi Non Kas (Gabungan) menurut program, jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. Nilai Realisasi Belanja juga disajikan menurut satuan kerja di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sebagai berikut: Grafik 2 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Per Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 KPAI TKA PA PP 7.430.377.450 Realisasi Anggaran 7.600.000.000 4.432.990.898 4.560.000.000 5.215.194.155 5.424.903.000 5.748.645.565 6.034.400.000 PUG POL PUG EKO Menegpp 4.239.320.529 4.560.000.000 4.429.219.014 4.560.000.000 150.807.860.164 155.191.192.000-25- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

SULBAR PAP-BAR GORTL MALUT PAPUA NTT SULUT KALTENG SUMSEL RIAU SUMBAR NAD 0 0 208.866.600 Realisasi Anggaran 210.574.000 416.030.000 520.000.000 214.383.800 225.854.000 264.504.600 273.304.000 1.700.000.000 245.110.000 232.887.820 246.621.000 194.382.700 221.557.000 206.983.700 215.948.000 206.942.600 208.272.000 221.570.700 226.430.000 227.638.400 270.394.000 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat - Wilayah (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014. Pada Grafik 2, satker dekon provinsi Papua dan provinsi NTT nilai realisasi belanjanya 0 (nol) karena adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan dekon pada kedua satker tersebut antara lain perubahan nomenklatur badan, revisi anggaran yang mengakibatkan dekon hanya menjalankan 1 (satu) aktifitas dalam 2 (dua) kegiatan dan program yang berbeda sehingga kegiatan dekon tidak dilaksanakan. Dengan nilai pagu anggaran yang besar pada satker dekon provinsi Papua sebesar Rp1.700.000.000,00 (satu miliar tujuh ratus juta rupiah), hal ini mempengaruhi pencapaian realisasi belanja secara keseluruhan pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Selain kedua satker tersebut, secara keseluruhan pencapaian realisasi belanja masingmasing satker memberi kontribusi positif dalam pencapaian realisasi belanja Kemen PPPA sesuai dengan nilai anggarannya. Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan memberi kontribusi terbesar dalam pencapaian realisasi belanja Kemen PPPA karena menjalankan program dukungan manajemen dimana sebagian besar anggarannya berupa pelayanan seperti belanja pegawai (gaji dan tunjangan), belanja barang berupa sewa gedung, pemeliharaan, layanan pimpinan, dan belanja modal perolehan aset gedung dan bangunan. -26- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Penyajian nilai anggaran dan realisasi belanja menurut satuan kerja juga dibandingkan dengan periode TA 2013. Perbandingan dilakukan pada 7 (tujuh) satker pusat karena satker dekon di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) hanya berjalan 1 (satu) periode tahun anggaran, sebagai berikut: Tabel 7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Per Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Kode Satker Uraian Satker TA 2014 TA 2013 Anggaran Realisasi (netto) Anggaran Realisasi (netto) 427944 Menteri Negara PP Rp 155.191.192.000 Rp 150.807.860.164 Rp 152.080.050.000 Rp 125.476.305.962 664937 664941 664958 Deputi Bidang PUG Bid. Ekonomi Deputi Bidang PUG Bid. Polsoskum Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia Jumlah Rp 4.560.000.000 Rp 4.429.219.014 Rp 17.212.673.000 Rp 16.186.236.234 Rp 4.560.000.000 Rp 4.239.320.529 Rp 10.494.791.000 Rp 9.752.094.479 Rp 6.034.400.000 Rp 5.748.645.565 Rp 23.297.439.000 Rp 25.065.842.696 Rp 5.424.903.000 Rp 5.215.194.155 Rp 12.023.373.000 Rp 11.410.130.350 Rp 4.560.000.000 Rp 4.432.990.898 Rp 10.826.408.000 Rp 10.559.193.168 Rp 7.600.000.000 Rp 7.430.377.450 Rp 10.000.000.000 Rp 9.168.810.323 Rp 187.930.495.000 Rp 182.303.607.775 Rp 235.934.734.000 Rp 207.618.613.212 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat - Wilayah (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. Dari perbandingan anggaran dan realisasi belanja pada masing-masing satker, nilai realisasi belanja turun dibandingkan dengan TA 2013 dari Rp207.618.613.212,00 (dua ratus tujuh miliar enam ratus delapan belas juta enam ratus tiga belas ribu dua ratus dua belas rupiah) menjadi Rp182.303.607.775,00 (seratus delapan puluh dua miliar tiga ratus tiga juta enam ratus tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah). Hal ini lebih disebabkan oleh berkurangnya anggaran yang diterima Kemen PPPA pada masingmasing satker setelah adanya revisi penghematan, subsidi BBM, dan pengalokasian belanja pembangunan gedung. Sedangkan dari segi persentase, pencapaian realisasi belanja naik dari 88,00% (delapan puluh delapan persen) menjadi 97,01% (sembilan puluh tujuh koma satu persen) yang detail per satkernya disajikan sebagai berikut: -27- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Grafik 3 Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Satker Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 427944 664937 664941 664958 664962 664979 664983 TA 2014 97,18% 97,13% 92,97% 95,26% 96,13% 97,21% 97,77% TA 2013 82,51% 94,04% 92,92% 107,59% 94,90% 97,53% 91,69% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat - Wilayah (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. Persentase realisasi belanja masing-masing satker naik dibandingkan dengan TA 2013 kecuali pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan dan satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak. Pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan persentase realisasi belanja turun dari 107,59% (seratus tujuh koma lima puluh sembilan persen) menjadi 95,26% (sembilan puluh lima koma dua puluh enam persen). Hal ini karena pada TA 2013 terdapat belanja transaksi non kas berupa pengesahan belanja hibah dalam bentuk barang/jasa yang diperoleh dari UNFPA. Pengesahan belanja hibah bentuk barang/jasa dilakukan tanpa pengesahan pagu anggaran, sehingga pada TA 2013 realisasi belanjanya melebihi nilai pagu anggaran satker secara keseluruhan atau mencapai 107,59% (seratus tujuh koma lima puluh sembilan persen). Penyebab lain adalah berkurangnya alokasi bantuan dana hibah UNFPA yang diberikan pada TA 2014 dari anggaran sebesar Rp8.764.640.000,00 (delapan miliar tujuh ratus enam puluh empat juta enam ratus empat puluh ribu rupiah) pada TA 2013 menjadi Rp1.940.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus empat puluh juta rupiah) pada TA 2014. -28- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, persentase realisasi belanja menunjukan angka naik yang paling tinggi dari 82,51% (delapan puluh dua koma lima puluh satu persen) menjadi 97,18% (sembilan puluh tujuh koma delapan belas persen) karena adanya peningkatan termin pembayaran belanja modal perolehan aset gedung dan bangunan terkait pembangunan gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Nilai anggaran dan realisasi belanja juga disajikan menurut jenis belanja sebagai berikut: Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Kode Jenis Belanja Uraian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember2014 Anggaran Realisasi (netto) % Belanja Transaksi Kas Rupiah Murni 51 Belanja Pegawai Rp 32.990.452.000 Rp 31.576.202.566 95,71% 52 Belanja Barang Rp 75.890.805.000 Rp 71.074.106.231 93,65% 53 Belanja Modal Rp 80.808.399.000 Rp 79.638.983.733 98,55% Pinjaman dan Hibah 52 Belanja Barang Rp 2.804.903.000 Rp 2.408.506.165 85,87% 57 Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - 0,00% Belanja Transaksi Non Kas 52 Belanja Barang Non Kas Rp - Rp - 0,00% Jumlah Rp 192.494.559.000 Rp 184.697.798.695 95,95% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014. Menurut jenis belanja, realisasi belanja modal memberi kontribusi terbesar dalam pencapaian realisasi belanja Kemen PPPA sebesar Rp79.638.983.733,00 (tujuh puluh sembilan miliar enam ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus delapan puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh tiga rupiah) karena pada tahun 2014 konsentrasi alokasi anggaran Kemen PPPA adalah penyelesaian pembagunan gedung dan pengadaan aset penunjang gedung baru. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode TA 2013, realisasi belanja menurut jenis belanja disajikan sebagai berikut: -29- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Grafik 4 Perbandingan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 TA 2013 TA 2014 52 HLLN B/J - 3.156.722.348 57 HHLN 52 HLLN 53 52 51 353.223.000-7.881.398.528 2.408.506.165 29.872.170.066 31.576.202.566 59.024.417.913 79.638.983.733 71.074.106.231 124.247.647.573 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014. Realisasi belanja pegawai naik dibandingkan dengan periode TA 2013 dari Rp29.872.170.066,00 (dua puluh sembilan miliar delapan ratus tujuh puluh dua juta seratus tujuh puluh ribu enam puluh enam rupiah) menjadi Rp31.576.202.566,00 (tiga puluh satu miliar lima ratus tujuh puluh enam juta dua ratus dua ribu lima ratus enam puluh enam rupiah) yang disebabkan adanya penerimaan pegawai (CPNS) pengadaan tahun 2013 yang mulai masuk pada tahun 2014 dimana pada tahun 2011-2013 dilakukan moratorium penerimaan CPNS. Realisasi belanja barang turun dari Rp124.247.647.573,00 (seratus dua puluh empat miliar dua ratus empat puluh tujuh juta enam ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus tujuh puluh tiga rupiah) pada tahun 2013 menjadi Rp71.074.106.231,00 (tujuh puluh satu miliar tujuh puluh empat juta seratus enam ribu dua ratus tiga puluh satu rupiah). Sedangkan realisasi belanja modal naik dari Rp59.024.417.913,00 (lima puluh sembilan miliar dua puluh empat juta empat ratus tujuh belas ribu sembilan ratus tiga belas rupiah) pada tahun 2013 menjadi Rp79.638.983.733,00 (tujuh puluh sembilan miliar enam ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus delapan puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh tiga rupiah). Hal ini antara lain disebabkan oleh alokasi anggaran yang lebih menitikberatkan pada penyelesaian pembangunan gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), adanya penghematan anggaran, dan alokasi subsidi BBM. -30- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Selain itu, realisasi belanja yang bersumber dari hibah langsung baik dalam bentuk uang atau barang/jasa juga turun karena berkurangnya alokasi bantuan yang diberikan oleh lembaga donor pada tahun 2014. Penjelasan nilai realisasi belanja menurut jenis belanja secara rinci sebagai berikut: B.2.1 Belanja Pegawai Perbandingan anggaran dan realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan dalam grafik berikut: Grafik 5 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 33.500.000.000 33.000.000.000 32.500.000.000 32.000.000.000 31.500.000.000 31.000.000.000 30.500.000.000 30.000.000.000 29.500.000.000 29.000.000.000 28.500.000.000 28.000.000.000 32.990.452.000 32.789.823.000 31.576.202.566 29.872.170.066 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi TA 2014 TA 2013 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014 Sedangkan perbandingan nilai realisasi belanja pegawai per akun untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan dalam tabel berikut: Kode Akun Tabel 9 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Uraian 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Periode Selisih Naik/(Turun) TA 2014 TA 2013 Nilai % 511111 Belanja Gaji Pokok PNS Rp 7.982.510.472 Rp 7.264.840.780 Rp 717.669.692 9,88% 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp (422.224) Rp 111.905 Rp (534.129) -477,31% 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp 523.278.939 Rp 469.260.280 Rp 54.018.659 11,51% -31- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

511122 Belanja Tunj. Anak PNS Rp 122.173.670 Rp 110.102.690 Rp 12.070.980 10,96% 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 3.575.970.000 Rp 3.419.820.000 Rp 156.150.000 4,57% 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 53.685.000 Rp 37.230.000 Rp 16.455.000 44,20% 511125 Belanja Tunj. PPh PNS Rp 428.977.918 Rp 356.757.317 Rp 72.220.601 20,24% 511126 Belanja Tunj. Beras PNS Rp 406.590.960 Rp 384.110.360 Rp 22.480.600 5,85% 511129 Belanja Uang Makan PNS Rp 1.310.301.000 Rp 1.289.385.000 Rp 20.916.000 1,62% 511147 Belanja Tunj. Lain-lain Rp - Rp 14.714.100 Rp (14.714.100) -100,00% 511151 Belanja Tunj. Umum PNS Rp 209.010.000 Rp 219.525.000 Rp (10.515.000) -4,79% 5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS Balanja Gaji Pokok Pegawai Non 511511 PNS Rp 1.426.500.000 Rp 1.426.500.000 Rp - 0,00% 511512 Belanja Tunj. Pegawai Non PNS Rp 144.375.000 Rp 161.875.000 Rp (17.500.000) -10,81% 5122 Belanja Lembur 512211 Belanja Uang Lembur Rp - Rp - Rp - 0,00% 5124 Belanja Tunj. Khusus dan Belanja Pegawai Transito Belanja Pegawai (Tunjangan 512411 Khusus/Kegiatan) Rp 15.393.251.831 Rp 14.717.937.634 Rp 675.314.197 4,59% JUMLAH Rp 31.576.202.566 Rp 29.872.170.066 Rp 1.704.032.500 5,70% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. Berdasarkan rincian akun belanja pegawai, realisasi belanja masing-masing akun naik dan mendukung naiknya realisasi belanja pegawai kecuali realisasi belanja pembulatan gaji PNS, belanja tunjangan lain-lain, belanja tunjangan umum PNS, dan belanja tunjangan pegawai Non PNS. Realisasi belanja pembulatan gaji PNS tersaji minus (-) sebesar Rp422.224,00 (empat ratus dua puluh dua ribu dua ratus dua puluh empat rupiah) karena nilai pengembalian belanja lebih besar dari nilai realisasi belanjanya. Berikut juga disajikan komposisi anggaran dan realisasi belanja pegawai menurut satuan kerja pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014: Grafik 6 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Menurut Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 664983 KPAI 1.426.500.000 REALISASI ANGGARAN 427944 Menegpp 30.149.702.566 31.563.952.000 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran per satker (Gabungan), 31 Desember 2014. -32- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Belanja pegawai pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan merupakan belanja gaji dan tunjangan seluruh pegawai dilingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) baik PNS maupun Non PNS, sedangkan belanja pegawai pada satker 664983 KPAI berupa gaji pegawai Non-PNS yang ada dilingkungan KPAI. Selain kedua satker tersebut, tidak terdapat alokasi anggaran maupun realisasi belanja pegawai. B.2.2 Belanja Barang Perbandingan anggaran dan realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan dalam grafik berikut: Grafik 7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 140.000.000.000 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 75.890.805.000 71.074.106.231 133.108.467.000 124.247.647.573 0 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi TA 2014 TA 2013 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2014 Dengan turunnya nilai alokasi anggaran belanja barang, maka nilai realisasi belanja barangnya juga turun, hal ini dapat dilihat pada grafik 7. Namun persentase pencapaian realisasi belanja barang naik dari 93,34% (sembilan puluh tiga koma tiga puluh empat persen) menjadi 93,65% (sembilan puluh tiga koma enam puluh lima persen). Sedangkan perbandingan nilai realisasi belanja barang per akun untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan dalam tabel berikut: -33- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Kode Akun Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Periode Selisih Naik/(Turun) Uraian TA 2014 TA 2013 Nilai % 5211 Belanja Barang Operasional 521111 Belanja Keperluan Perkantoran Rp 2.603.167.065 Rp 1.872.502.479 Rp 730.664.586 39,02% Belanja Penambah Daya Tahan 521113 Tubuh Rp 119.954.142 Rp 71.775.838 Rp 48.178.304 67,12% Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos 521114 Pusat Rp 45.038.000 Rp 70.130.800 Rp (25.092.800) -35,78% Belanja Honor Operasional Satuan 521115 Kerja Rp 1.234.751.500 Rp 1.772.968.500 Rp (538.217.000) -30,36% 521119 Belanja barang Operasional Lainnya Rp 3.457.126.499 Rp 4.028.756.940 Rp (571.630.441) -14,19% 5212 Belanja Barang Non Operasional 521211 Belanja Bahan Rp 6.521.817.296 Rp 11.619.074.235 Rp (5.097.256.939) -43,87% 521213 Belanja Honor Output Kegiatan Rp 2.495.805.000 Rp 4.572.888.500 Rp (2.077.083.500) -45,42% Belanja Barang Non Operasional 521219 Lainnya Rp 3.346.444.100 Rp 10.987.126.220 Rp (7.640.682.120) -69,54% 5221 Belanja Jasa 522111 Belanja Langganan Listrik Rp 1.453.321.064 Rp 1.379.370.497 Rp 73.950.567 5,36% 522112 belanja Langganan Telepon Rp 251.416.881 Rp 293.983.004 Rp (42.566.123) -14,48% 522113 Belanja Langganan Air Rp 539.639.418 Rp 424.770.249 Rp 114.869.169 27,04% Belanja Langganan Daya dan Jasa 522119 Lainnya Rp 199.952.968 Rp 199.694.000 Rp 258.968 100,00% 522131 Belanja Jasa Konsultan Rp 114.000.000 Rp 273.460.000 Rp (159.460.000) 100,00% 522141 Belanja Sewa Rp 12.826.415.000 Rp 9.759.217.000 Rp 3.067.198.000 31,43% 522151 Belanja Jasa Profesi Rp 4.376.685.000 Rp 10.685.659.000 Rp (6.308.974.000) -59,04% 522191 Belanja Jasa Lainnya Rp 809.892.500 Rp 388.465.000 Rp 421.427.500 100,00% 5231 Belanja Pemeliharaan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung 523111 dan Bangunan Belanja Biaya Pemeliharaan 523121 Peralatan dan Mesin Belanja Biaya Pemeliharaan 523129 Peralatan dan Mesin Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan 523133 Jaringan Rp 323.218.400 Rp 710.112.260 Rp (386.893.860) -54,48% Rp 3.317.190.557 Rp 2.246.485.325 Rp 1.070.705.232 47,66% Rp - Rp - Rp - 0,00% Rp 300.300.000 Rp - Rp 300.300.000 100,00% 523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya Rp - Rp 371.910.000 Rp (371.910.000) -100,00% 5241 Belanja Perjalanan DN 524111 Belanja Perjalanan Biasa Rp 8.246.160.164 Rp 46.180.000 Rp 8.199.980.164 100,00% Belanja Perjalanan Dinas Dalam 524113 Kota Belanja Perjalanan Dinas Paket 524114 Meeting Dalam Kota Belanja Perjalanan Dinas Paket 524119 Meeting Luar Kota 5242 Belanja Perjalanan LN Belanja Perjalanan Biasa - Luar 524211 Negeri Belanja Perjalanan Lainnya - Luar 524219 Negeri JUMLAH Rp 753.150.000 Rp 723.290.000 Rp 29.860.000 100,00% Rp 7.725.326.750 Rp 20.868.259.440 Rp (13.142.932.690) -62,98% Rp 8.046.836.650 Rp 39.155.609.496 Rp (31.108.772.846) -79,45% Rp 76.024.150 Rp 105.914.000 Rp (29.889.850) -28,22% Rp 1.890.473.127 Rp 1.620.044.790 Rp 270.428.337 16,69% Rp 71.074.106.231 Rp 124.247.647.573 Rp (53.173.541.342) -42,80% Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013. -34- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Dari tabel rincian realisasi belanja per akun, penurunan realisasi belanja barang signifikan terjadi pada akun pelaksanaan kegiatan seperti akun 521211 belanja bahan turun sebesar Rp5.097.256.939,00 (lima miliar sembilan puluh tujuh juta dua ratus lima puluh enam ribu sembilan ratus tiga puluh sembilan rupiah), akun 521213 belanja honor output kegiatan turun sebesar Rp2.077.083.500,00 (dua miliar tujuh puluh tujuh juta delapan puluh tiga ribu lima ratus rupiah), akun 522151 belanja jasa profesi turun sebesar Rp6.308.974.000,00 (enam miliar tiga ratus delapan juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu rupiah), akun 524114 belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota turun sebesar Rp13.142.932.690,00 (tiga belas miliar seratus empat puluh dua juta sembilan ratus tiga puluh dua ribu enam ratus sembilan puluh rupiah), dan akun 524119 belanja perjalanan dinas paket meeting luar kota turun sebesar Rp31.108.772.846,00 (tiga puluh satu miliar seratus delapan juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus empat puluh enam rupiah). Hal ini menjadi penyebab utama turunnya realisasi belanja barang, berupa pengurangan anggaran pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 dilingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) karena alokasi anggaran difokuskan pada penyelesaian pembangunan gedung Kemen PPPA (belanja modal). Sedangkan akun belanja barang yang naik signifikan realisasi belanjanya antara lain akun 522141 belanja sewa berupa sewa gedung kantor di Gedung Menera Merdeka sebesar Rp3.067.198.000,00 (tiga miliar enam puluh tujuh juta seratus sembilan puluh delapan ribu rupiah), akun 523121 belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin naik sebesar Rp1.070.705.232,00 (satu miliar tujuh puluh juta tujuh ratus lima ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) dan akun 524111 belanja perjalanan biasa naik sebesar Rp8.199.980.164,00 (delapan miliar seratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh ribu seratus enam puluh empat rupiah). Berikut juga disajikan komposisi anggaran dan realisasi belanja barang menurut satuan kerja pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014: -35- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA

Grafik 8 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Menurut Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 KPAI TKA 5.475.166.250 Realisasi Anggaran 5.629.085.000 4.410.730.898 4.537.740.000 PA PP PUG POL PUG EKO Menegpp 4.473.391.955 4.560.000.000 4.081.941.600 4.094.400.000 4.239.320.529 4.560.000.000 4.429.219.014 4.560.000.000 41.570.145.065 43.385.516.000 SULBAR PAP-BAR GORTL MALUT PAPUA NTT SULUT KALTENG SUMSEL RIAU SUMBAR NAD 0 0 208.866.600 Realisasi Anggaran 210.574.000 416.030.000 520.000.000 214.383.800 225.854.000 264.504.600 273.304.000 1.700.000.000 245.110.000 232.887.820 246.621.000 194.382.700 221.557.000 206.983.700 215.948.000 206.942.600 208.272.000 221.570.700 226.430.000 227.638.400 270.394.000 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan masing-masing satker, 31 Desember 2014 Realisasi belanja pada satker dekon hanya berupa realisasi belanja barang. Belanja barang pada satker dekon periode TA 2014 berupa pelaksanaan 1 (satu) paket kegiatan karena berkurangnya alokasi anggaran yang diberikan pada satker dekon sehubungan dengan revisi penghematan, subsidi BBM dan fokus alokasi anggaran untuk belanja modal pembangunan gedung. -36- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan atas pos-pos LRA