KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

dokumen-dokumen yang mirip
59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG MUTU PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN


EKUITAS DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN (Studi Pada Ibu Pengguna Jampersal dan Non-Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Kota Surabaya)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

EQUITY PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDOKAN AYU KOTA SURABAYA

BAB 5 HASIL PENELITIAN. n % n % Total % %

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

166 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi yang di kandung (Saifuddin, 2009:284). (Hani, 2011:12). Berdasarkan pengalaman praktek di polindes Kradenan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan


Sugiarti dan Vera Talumepa

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE

Jurnal Kesehatan Kartika 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Transkripsi:

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN Winarni Dosen STIKES Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan Latar belakang ABSTRAK Tujuan penelitian Metode: Hasil: PENDAHULUAN Pelayanan dinilai memuaskan bila ia dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan dalam menilai suatu pelayanan, yaitu: ketepatan waktu, dapat dipercaya, kemampuan teknis, diharapkan, berkualitas dan harga yang sepadan (Triatmojo, 211:64). Terpenuhinya harapan pelanggan akan mutu pelayanan kesehatan yang memuaskan merupakan salah satu tantangan terbesar 69

dalam pemberian pelayanan kesehatan. Oleh karena itu bidan harus memberikan informasi yang akurat dan tepat terhadap pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Banyak pakar yang menyatakan bahwa hukum pertama kualitas adalah melakukan sesuatu secara benar sejak awal. Bila hal itu tercapai maka akan terwujud kepuasan pelanggan (Hendroyono, 211:27). Pengukuran kepuasan mutlak diperlukan, melalui pengukuran tersebut dapat diketahui sejauh mana mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu aspek yang penting dalam asuhan adalah dengan membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya. jika seorang ibu mempercayai bidan, maka kemungkinan besar ia akan kembali ke bidan yang sama untuk persalinan dan kelahiran bayinya (Pusdinakes, 23:39). Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Pasien yang mengalami kepuasan terhadap layanan kesehatan yang diselenggarakan cenderung mematuhi nasehat dan taat terhadap rencana pengobatan yang disepakati dan dalam melakukan pemeriksaan ANC kembali, tetapi jika pasien tidak merasa puas maka pasien tidak akan kembali melakukan pemeriksaan ANC. Keramahan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien untuk kembali ke fasilitas kesehatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan berikutnya. Pelanggan atau pasien memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan tempat pelayanan kesehatan dan menjadi pelanggan pesaing. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan sangat diperlukan agar segera diketahui penyebab pelanggan tidak puas. Mengukur tingkat kepuasan pelanggan tidak semudah mengukur berat badan atau tinggi badan, data yang diperoleh bersifat subyektif sesuai dengan jawaban para responden menurut pengalaman mereka dalam menggunakan suatu jenis produk atau jasa tertentu. Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu produk atau jasa. Pengukuran tingkat kepuasan erat hubungannya dengan mutu produk barang atau jasa (Supranto, 26:44). 7

Kesehatan dan kelangsungan hidup Ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kebidanan antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kebidanan utama yang diberikan kepada Ibu, anak, keluarga, dan masyarakat. Setiap Ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwanya oleh karena itu setiap Ibu hamil memerlukan asuhan masa kehamilan yang disebut dengan pelayanan Antenatal (Salmah, 29:26). Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dalam penelitian ini adalah Bagaiamanakah tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan (ANC) oleh bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Tahun 211? BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo, 21:37). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC di Wiilayah Puskesmas Ngoresan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama (Hidayat, 29:49). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 29:8). Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh jumlah ibu hamil di Wilayah Puskesmas Ngoresan sebanyak 238 ibu hamil. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 29:81). Karena jumlah populasi dibawah 1. maka penentuan besar sampel mengunakan seluruh populasi yang ada, berdasarkan katagori responden yang memenuhi kriteria inklusi sbb : Ibu hamil trimester III yang datang periksa ke Puskesmas Ngoresan, Berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, Bersedia untuk diteliti, Mampu berkomunikasi dengan baik. Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang 71

diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 28:32). Dalam penelitian ini data yang terhadap pelayanan ANC oleh bidan, yang dapat disajikan dalam distribusi frekuensi digunakan adalah data primer yaitu data atau proporsi. Analisa atau analisa yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian ata u yang bersangkutan memerlukannya. Pada penelitian data primer diperoleh dengan cara responden diberi kesempatan untuk mengisi lembar kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti yang berisi tentang kepuasan ibu hamil berdasarkan sarana prasarana, tenaga kesehatan dan standar pelayanan minimal ANC (7T). Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian (Sugiyono, 29:83). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah 28 pertanyaan. Disini responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan, tetapi sebelumnya peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu untuk mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner. Analisa data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data dengan diskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian berupa kelompok. Setelah data terkumpul, selanjutnya diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka- angka dan data kualitatif yang berbentuk kata kata atau simbol (Arikunto, 21:265). HASIL PENELITIAN Hasil penelitian di Wilayah Puskesmas Ngoresan dengan jumlah responden 77 didapatkan hasi sebagai berikut : 1. Karakteristik responden a. Umur responden Tabel 1: Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Ngoresan. Umur (tahun) < 2 21 35 >36 3 65 9 Prosentase 3,9 84,4 11,7 Total 77 1 menggunakan teknik diskriptif dengan uji analisa univariat digunakan untuk mengetahui bagaimanakah tingkat kepuasan ibu hamil Dari 77 responden paling banyak berumur antara 21 tahun sampai 72

dengan 35 tahun yaitu 65 (84,4%) responden, yang berumur kurang dari 2 tahun sebanyak 3 (3,9%) responden dan yang berumur lebih dari 36 tahun sebanyak 9 (11,7%) responden. b. Pendidikan responden Ta bel 2: Distribusi F rekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah Puskesmas Ngoresan. Pendidikan responden Dasar Menengah Tinggi 8 43 26 Prosentase 1,4 55,8 33,8 Total 77 1 Dari 77 responden menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan Menengah yaitu 43 (55,8%) responden, yang berpendidikan Tinggi 26 (33,8%) responden, dan Dasar yaitu 8 (1,4%) responden. c. Pekerjaan responden Ta bel 3: Distribusi F rekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden Di Wilayah Puskesmas Ngoresan. Pekerjaan \ Responden Buruh Dagang Swasta IRT 7 18 8 44 Prosentasi 9,1 23,4 1,4 57,1 Total 77 1 Dari 77 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebesar 44 (57,1%) responden, dagang sebesar 18 (23,4%) responden, swasta sebesar 8 (1,4%) responden dan buruh mempunyai jumlah yang paling sedikit yaitu sebesar 7 (9,1%) responden. 2. Tingkat kepuasan a. Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Ditinjau Dari Indikator Sarana Prasarana Tabel 4 : Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Berdasarkan Indikator Sarana Prasarana Diwilayah Puskesmas Ngoresan. Sarana Prasarana Kecewa/Tidak Puas Puas Sangat Puas 52 25 Prosentase 67,5 32,5 Total 77 1 Hasil penelitian ini pada tabel 7. menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa puas sebesar 52 (67,5%) responden, dan yang merasa sangat puas sebesar 25 (32,5%) 73

responden terhadap saran prasrana yang ada pada tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Puskesmas Ngoresan. b. Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Ditinjau Dari Indikator Tenaga Kesehatan Tabel 5 : Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Ditinjau Dari Indikator Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan. Tenaga Kesehatan Kecewa / Tidak Puas Puas Sangat Puas S 5 72 Prosentasi 6,5 93,5 Total 77 1 Data penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan merupan salah satu indikator dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC. Dan hasil dari penelitian ini pada tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar merasa sangat puas 72 (93,5%) responden, dan yang merasa puas sebesar 5(6,5%) responden. c. Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Ditinjau Dari Indikator Standar Pelayanan Minimal ANC (7T) Tabel 6: Distribusi Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Ditinjau Dari Indikator Standar Pelayanan Minimal ANC (7T) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan. Standar Pelayanan Minimal ANC (7T) Kecewa/Tidak Puas Puas Sangat Puas 36 41 Prosentasi 46,8 53,2 Total 77 1 Data penelitian menunjukkan bahwa Standar Pelayanan Minimal ANC (7T) merupan salah satu indikator untuk mengetahui dalam penelitian ini tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC. Hasil dari penelitian pada tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa sangat puas sebesar 41 (53,2%) responden, dan yang merasa puas sebesar 36 (46,8%) responden. PEMBAHASAN 1. Karakteristik responden Tabel 1: menunjukan bahwa dari 77 responden paling banyak berumur antara 21 tahun sampai dengan 35 tahun yaitu 65 (84,4%) responden, yang berumur kurang dari 2 tahun sebanyak 3 (3,9%) responden dan yang berumur lebih dari 74

36 tahun sebanyak 9 (11,7%) responden. Umur merupakan lama seseorang hidup di dunia yang dihitung dari jumlah ulang tahun mulai dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian. Umur dapat mempengaruh pola pikir manusia, semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan pengalaman seseorang akan lebih matang dalam berfikir, dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka pola pikir manusia semakin maju dan semakin kritis. Umur dapat digolongkan berdasarkan masa reproduksinya yaitu umur kurang dari 2 tahun, 21 tahun sampai dengan 35 tahun dan lebih dari 35 tahun. Umur kurang dari 2 tahun juga disebut sebagai masa reproduksi muda karena umur tersebut jika terjadi kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya penyakit pada alat reproduksinya. Umur 2 tahun sampai dengan 35 tahun disebut masa reproduksi sehat yaitu umur terbaik seseorang wanita untuk hamil dan melahirkan sedangkan umur lebih dari 35 tahun disebut sebagai masa reproduksi tua dimana pada umur tersebut jika terjadi kehamilan dan persalinan mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi kehamilan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan usia wanita hamil yang ada diwilayah Puskesmas Ngoresan sebagian besar adalah umur reproduksi sehat yaitu umur 2 tahun sampai dengan 35 tahun. Tabel 2: menunjukan bahwa 77 responden tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan Menengah yaitu 43 (55,8%) responden, yang berpendidikan Tinggi 26 (33,8%) responden, dan Dasar yaitu 8 (1,4%) responden. Pendidikan adalah hasil dari proses mendidik sehingga dapat menjadi orang berguna. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuannya juga semakin luas (Notoatmodjo, 27:34). Pendidikan merupakan landasan bagi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, kemajuan dan kemakmuran. Karena dengan pendidikan seseorang dapat berkomunikasi secara efektif serta dapat menangkap dan menyampaikan informasi yang perlukan. 75

Tingkat pendidikan menunjukkan korelasi yang positif dengan penggunaan pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik dalam berfikir sehingga mempeengaruhi pemahaman dan penerimaan informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Dari hasil penelitian ini didapatkan responden yang berpendidikan menengah ke atas lebih mudah dalam menerima informasi dan lebih tanggap dalam memberikan pendapatnya tentang kepuasan yang didapatkan dari pelayanan yang sudah diberikan dibanding dengan yang berpendidikan menengah ke bawah. Mahalnya biaya pendidikan di tingkat menengah dan perguruan tinggi menjadi faktor penghambat pada masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi kurang sehingga banyak yang tidak melanjutkan ke pendidikan menengah apalagi perguruan tinggi. Kemudian adanya budaya setempat yang menganggap bahwa kaum perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena mereka adalah calon ibu rumah tangga menyebabkan banyak orang tua tidak melanjutkan sekolah anak perempuannya. Tabel 3: menunjukan bahwa dari 77 responden sebagian besar responden sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebesar 44 (57,1%) responden, dagang sebesar 18 (23,4%) responden, swasta sebesar 8 (1,4%) responden dan buruh mempunyai jumlah yang paling sedikit yaitu sebesar 7 (9,1%) responden. Pekerjaan adalah profesi sehari hari yang dilakukan oleh responden sampai pada saat dilakukan penelitian. Berdasarkan jenis pekerjaan maka dapat di ketahui penghasilan yang didapatkan responden, sehingga dari pendapatan tersebut akan mempengaruhi responden untuk memilih tempat pelayanan kesehatan. Bagi yang berpenghasilan menengah ke atas akan memilih tempat pelayanan kesehatan yang kualitas dan pelayanannya bagus, sedangkan bagi yang berpenghasilan menengah ke bawah maka akan memilih tempat pelayamnan kesehatan yang harga atau biayanya lebih murah meskipun pelayanan yang diterimanya tidak sesuai dengan yang diharapakan. 2. Tingkat kepuasan 76

Sarana prasarana merupakan salah satu indikator dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC. Dan hasil dari penelitian ini pada tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa puas sebesar 52 (67,5%) responden, dan yang merasa sangat puas sebesar 25 (32,5%) responden terhadap saran prasrana yang ada pada tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Puskesmas Ngoresan. Hal itu di sebabkan karena kepusan mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Kelengkapan fasilitas tempat pelayanan kesehatan turut menentukan penilain kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, ruang tunggu yang nyaman, tersediannya kamar mandi (wc), penerangan ruangan, kenyamanan ruangan, kebersihan ruangan, kelengkapan peralatan medis, tata letak pelanggan juga berkaitan dengan sarana ruangan dan lain lain. Meskipun hal ini prasarana atau tepat tempat yaitu tempat pelayanan kesehatan yang strategis. Untuk tepat waktu yaitu berkaitan dengan lama tidaknya waktu tunggu, sedangkan untuk jumlah berkaitan dengan sarana dan prasarana apakah sudah memadai apa belum. Apabila semuanya telah terpenuhi maka akan memberikan kepuasan pelanggan (Wijono, 2:114). Akses menuju tempat pelayanan kesehatan (lokasi) yang mudah dijangkau mempengaruhi kepuasan klien dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan. Umumnya semakin dekat tempat pelayanan kesehatan dan mudah dijangkau, tidak vital menentukan penilain kepuasan klien, namun tempat pelayanan kesehatan perlu memberikan perhatian pada fasilitas tempat pelayanan kesehatan dalam menarik konsumen. Berbagai kegiatan dan prasarana pelayanan kesehatan yang mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan, merupakan determinan utama dari kepuasan pasien. Tenaga kesehatan merupan salah satu indikator dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC. Dan hasil dari penelitian ini pada tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar merasa sangat 77

puas 72 (93,5%) responden, dan yang Berat Badan, Ukur Tekanan Darah, Ukur merasa puas sebesar 5(6,5%) responden. Tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat harus mempunyai (kemampuan), (sikap), (penampilan), (perhatian), (tindakan) dan (tanggung jawab) (Gultom, 211:2). Enam hal tersebut harus dimiliki oleh tenaga kesehatan agar pasien atau pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan. Karena kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting bagi pemberi pelayanan kesehatan, agar pelanggan atau pasien tidak beralih ke tenaga kesehatan yang lain. Standar Pelayanan Minimal ANC (7T) merupan salah satu indikator untuk mengetahui dalam penelitian ini tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC. Hasil dari penelitian pada tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa sangat puas sebesar 41 (53,2%) responden, dan yang merasa puas sebesar 36 (46,8%) responden. Standar pelayanan minimal ANC dalam penelitian ini 7T yaitu Timbang Tinggi Fudus Uteri (TFU), Imunisasi TT (Tetanus Toxoid), Pemberian Tablet Fe, Tes Terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual) dan Temu Wicara dalam mempersiapkan rujukan. Dari standar pelayanan minimal ANC tersebut tidak semua dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan atau pelayanan terhadap pasien sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan atau pasien. SIMPULAN Dari hasil penelitian tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan (ANC) oleh bidan di wilayah Puskesmas Ngoresan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:mayoritas responden adalah berusia 2 tahun sampai dengan 35 tahun. Pendidikan responden sebagian besar adalah berpendidikan menengah sedangkan pekerjaan responden sebagian besar adalah sebagai ibu rumah tangga.tingkat kepuasan ibu hamil ditinjau dari indikator sarana prasarana mayoritas merasa puas.tingkat kepuasan ibu hamil ditinjau dari indikator tenaga kesehatan mayoritas merasa sangat puas. Tingkat kepuasan ibu hamil ditinjau dari indikator 78

standar pelayanan minimal ANC (7T) sebagian besar responden merasa sangat puas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto S.. Jakarta: Rineka Cipta; 21. Gul tom.. 211. Tersedia dalam http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/19918/5/chapter%2i.pdf Hendroyono A. ; 211. Tersedia dalam: http://www. lrckesehatan.net/upload/mutu%2pelayanan.pdf Hidayat AAA. 27.. Jakarta: Salemba Medika; Notoatmodjo S.. Jakarta: Rineka Cipta; 27. Notoatmodjo S.. Jakarta: Rineka Cipta; 21. Nursalam.. Jakarta: Salemba Medika; 28. Pusdiknakes.. Pusdiknakes; 23. Salmah dkk. Jakarta: EGC; 26. Sugiyono.. Bandung: Alfabeta; 29. Supranto. Rineka Cipta; 26. Jakarta: Triatmodjo Y. n; 211. Tersedia dalam http://triatmojo.wordpress. com/26/9/24/mengukur-kepuasan-pelanggan/ Wijono.. Surabaya: Airlangga Universitas Press; 2. 79