PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK BIDAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE (ANC)

dokumen-dokumen yang mirip
Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA JASA PELAYANAN BPJS DENGAN TINGKAT KEPUASAN KERJA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOJOWARNO JOMBANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN HASIL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) I DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI (PPK) I

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA TINGKAT II DI AKDEMI KEBIDANAN PAMENANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

STIKES NGUDI WALUYO HUBUNGAN PENGETAHUAN ANC TERHADAP PRAKTEK ANC PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

HUBUNGAN SIKAP PETUGAS DAN FASILITAS KESEHATAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL PADA PELAYANAN ANC

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Layanan, Kepuasan Pasien, Customer Relationship Management. Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

SIKAP DAN KOMUNIKASI BIDAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI BPM. Abstract

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH SURAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PELAYANAN PERSALINAN DENGAN KEPUASAN IBU BERSALIN PENGGUNA JAMPERSAL DI RSUD RA. BASOENI GEDEG MOJOKERTO

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS 1 DAYEUHLUHUR TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

JURNAL PENGARUH KUALITAS CARING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

Fidyawati, et al, Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANC

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

Putri, et al, Hubungan antara Kualitas Pelayanan Poli KIA/KB dengan Derajat Kesehatan Ibu dan...

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Hubungan antara Kualitas Pelayanan Poli KIA/KB dengan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak di Dua Puskesmas di Kabupaten Jember

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Ratna Feti Wulandari dan Esti Sri Winarni Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

Transkripsi:

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK BIDAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE (ANC) Effect Of Midwife s Therapeutic Communication Of Prenatal Care Patient (ANC) Luluk Susiloningtyas Akademi Kebidanan Pamenang Kediri Pare kediri ABSTRAK Komunikasi yang jelek merupakan penyebab terbesar ketidakpuasan pasien terutama ibu hamil yang menyebabkan tidak maksimalnya kunjungan ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan. Pelaksanaan ANC yang tidak adekuat dapat menyebabkan terjadinya penyulit kehamilan yang tidak tertangani atau kurangnya persiapan persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien ANC. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPM Silaturrokhmah sejumlah 34 orang. Dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data digunakan korelasi Spearman s Rank. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi terapeutik bidan paling banyak dalam kategori baik sebanyak 21 responden (61,8%) dan kepuasan pasien paling banyak dalam kategori sangat puas sebanyak 23 responden (67,6%). Dari hasil penelitian koefisiensi korelasi r = 0,750 dengan (ρ) 0,000, pada α = 0,05, dengan demikian ρ < α maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh komunikasi terapeutik bidan dengan kepuasan pasien Antenatal Care dengan tingkat pengaruh yang kuat. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik bidan, maka akan semakin meningkat pula kepuasan pasien. Kesimpulan dari penelitian ini kepuasan pasien Antenatal Care dipengaruhi oleh komunikasi terapeutik bidan. Diharapkan bidan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan ANC yang diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pasien terutama ibu hamil. 1 Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Kepuasan, Antenatal Care ABSTRACT Bad communication is the greatest cause of dissatisfaction of patients, especially pregnant women who cause maximum visits of pregnant women to the health services. Inadequate implementation of the ANC can cause pregnancy complications are not handled or lack of preparation for labor. The purpose of this study is to determine the effect of midwife s therapeutic communication to satisfaction of ANC patient. The design in this study was an analytic cross-sectional correlational approach. The population in this study were all pregnant women were 34 people. By using the total sampling, sample size was 34 respondents. Collecting data using a questionnaire. For data analysis used Spearman's Rank. Based on this research, therapeutic communication midwife most in both categories were 21 respondents (61.8%) and patient satisfaction in the most highly satisfied category by 23 respondents (67.6%). From the research, the correlation coefficient r = 0.750 with (ρ) of 0.000, at α = 0.05, thus ρ <α then Ho is rejected and H1 is accepted. This means that there is an influence of therapeutic communication with the midwife Antenatal Care patient satisfaction with the level of impact. This means that the better the midwife therapeutic communication, it will also increase the patient's satisfaction. The conclusion of this study Antenatal Care patient satisfaction is affected by therapeutic communication of midwife. Expected midwife constantly improve the quality of ANC service that is expected to improve patient satisfaction, especially pregnant women. Keywords: Therapeutic Communication, Satisfaction, Antenatal Care

2 PENDAHULUAN Menurut Santjaka (2008), bahwa komunikasi yang jelek merupakan penyebab terbesar ketidakpuasan pasien terutama ibu hamil, yang akan sangat mempengaruhi apakah ibu hamil tersebut akan memeriksakan kehamilan di tempat yang sama. Kondisi ini tentunya akan memberikan kepuasan pada ibu hamil. Namun pada kenyataannya cakupan pelaksanaan ANC masih belum bisa sesuai dengan target yang ditetapkan (Waluyojati, 2007). Pelaksanaan ANC yang tidak adekuat dapat menyebabkan terjadinya penyulit kehamilan yang tidak tertangani atau kurangnya persiapan persalinan yang dapat menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (Prawirohardjo, 2006). Pada tahun 2012 hasil pencapaian cakupan pelayanan kunjungan ke-1 (K1) Nasional sebesar 85,45% dari target 100% yang artinya masih dibawah target pencapaian. Sedangkan untuk cakupan kunjungan ke-4 (K4) Nasional sebesar 85,45% yang artinya juga masih dibawah target pencapaian yang sebesar 90%. Sedangkan pada tahun 2012 untuk Jawa Timur diketahui cakupan kunjungan ANC KI adalah 96,67% dari target 100% yang berarti masih dibawah target pencapaian. SedangkanK4 adalah 88,07% dari target 94% yang artinya masih di bawah target pencapaian. Di Kabupaten Kediri cakupan KI pada tahun 2012 adalah sebesar 94% dari target pencapaian sebesar 100% dan K4 sebesar 85,45% dari target pencapaian 95% 1 yang artinya keduanya masih dibawah target pencapaian (Dinkes Jatim, 2012) Menurut hasil studi awal di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri pada tanggal 10-11 Januari 2014, dengan menggunakan kuesioner diketahui bahwa 7 pasien kurang memahami proses komunikasi selama pemeriksaan kehamilan, sedangkan 3 pasien (30%) memahami proses komunikasi selama pemeriksaan kehamilan. Sedangkan untuk kuesioner kepuasan pasien diketahui bahwa 7 pasien (70%) menyatakan bahwa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan bidan, sedangkan 3 pasien (30 %) menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh bidan. Perawat atau bidan yang memiliki ketrampilan berkomunikasi terapeutik tidak saja akan mudah membina hubungan saling percaya dengan klien, tetapi juga dapat mencegah terjadinya masalah legal etik, selain itu dapat memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan kebidanan dan meningkatkan citra profesi dalam memberikan pelayanan (Priyatno 2009). Pelaksaanaan komunikasi terapeutik pada saat pelayanan ANC sangat penting, mengingat melalui komunikasi terapeutik dapat digali informasi dari ibu hamil secara maksimal. Hal ini akan sangat mendukung proses pemeriksaan dan penentuan diagnosa kebidanan dan pada akhirnya tindakan yang diberikan juga dapat sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Menurut Rasmanto (2009), ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya komunikasi terapeutik bidan pada pasien diantaranya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan bidan dalam komunikasi terapeutik, sikap bidan, tingkat pendidikan, pengalaman, lingkungan, jumlah tenaga yang kurang dan lain-lain. Perilaku tenaga kesehatan cenderung tidak mempertimbangkan proses-proses komunikasi, pertukaran informasi dan interaksi sosial dengan pasien, padahal hal itu saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Pasien menginginkan perawat yang melayaninya memiliki sikap baik, ramah, murah senyum, sabar, mampu berkomunikasi yang mudah dipahami dan menghargai pendapat pasiennya. Kurangnya kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan tersebut menyebabkan citra pelayanan kesehatan menjadi kurang bahkan pasien dapat bepindah ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi, langkah yang perlu diambil adalah dengan menjalin hubungan dan melakukan komunikasi terapeutik yang baik dengan pasien, sehingga pasien dan keluarganya

3 mengerti tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan, dengan harapan dapat menimbulkan kepuasan pada pasien dan keluarganya yang dapat menimbulkan kepuasan pada pasien dan keluarganya yang dapat meningkatkan citra bidan maupun rumah sakit dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai pelayanan tempat pelayanan kesehatan. Berdasarkan kondisi tersebut menjelaskan bahwa penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi Terapeutik Bidan Terhadap Kepuasan Pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrohmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 METODE PENELITIAN Desain penelitian analitik, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di BPM Silarurrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5-26 Mei tahun 2014. Populasinya adalah seluruh ibu hamil yang diperiksa di BPM Silarurrokhmah sejumlah 34 orang. Teknik pengambilan menggunakan cara total sampling Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang periksa di BPM Silaturrokhmah HASIL PENELITIAN a. Komunikasi terapeutik bidan Tabel 1 Komunikasi Terapeutik Bidan No Komunikasi Terapeutik Frekuensi % 1 Baik 21 61,8 2 Cukup 13 38,2 3 Kurang 0 0 Jumlah 34 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa paling banyak responden menilai Komunikasi Terapeutik yang dilakukan oleh bidan baik yaitu 21 responden (61,8 %). b. Kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) Tabel 2 Kepuasan Pasien Antenatal Care (ANC) No Kategori Frekuensi % 1 Sangat 23 67,6 2 11 32,4 3 Tidak 0 0 Jumlah 34 100 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa paling banyak responden dalam Kepuasan Pasien Antenatal Care (ANC) tergolong sangat puas yaitu 23 orang (67,6%). c. Pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) Tabel 3 Tabulasi Silang Pengaruh Komunikasi Terapeutik Bidan Terhadap Kepuasan Pasien Antenatal Care (ANC) Kepuasan Pasien Komunikasi Terapeutik Bidan Tidak Sangat Total F % F % F % F % Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Cukup 0 0 10 29,4 3 8,8 13 38,2 Baik 0 0 1 2,9 20 58,8 21 61,8 Jumlah 0 0 11 32,4 23 67,6 34 100 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa paling banyak responden menyatakan komunikasi terapeutik bidan dalam kategori baik dan sangat puas yaitu 20 responden (58,8%) dan responden mendapatkan komunikasi terapeutik bidan dalam kategori cukup dan merasa puas yaitu 10 responden (29,4 %). Analisis Data Hasil analisis menggunakan metode spearman s rank diketahui nilai r = 0,750 dengan p value = 0,00 pada α = 0,05. Karena p value < α maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 dengan tingkat pengaruh kuat. Artinya semakin

4 baik komunikasi terapeutik bidan maka kepuasan pasien akan semakin meningkat. Pembahasan 1. Komunikasi terapeutik bidan Komunikasi terapeutik yang dilaksanakan oleh bidan saat pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 diketahui bahwa paling banyak responden menilai komunikasi terapeutik bidan baik yaitu 21 responden (61,8 %). Menurut Amin (2009), struktur dalam komunikasi terdiri atas 4 tahap yaitu tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja, dan tahap terminasi. Pada setiap tahap terdapat tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan. Untuk mendukung tercapainya komunikasi terapeutik, menurut Liliwerni (2007), ada tiga hal yang mendasar, yaitu ikhlas (genuiness), emphati (emphaty) dan hangat (warmth). Tiga hal tersebut bertujuan membangun rasa saling percaya antara bidan dengan pasien. Sehingga pasien lebih mudah mengekspresikan perasaan dan mengkomunikasikan kondisinya secara tepat. Tahapan-tahapan dalam komunikasi terapeutik yang diberikan oleh bidan adalah dengan cara bersikap ramah, mengerti akan kondisi pasien, dan memberikan kebutuhan sesuai dengan harapan, maka pasien akan menilai komunikasi bidan sudah baik. Komunikasi terapeutik bidan yang baik, didukung pula dengan faktor-faktor lain yaitu keikhlasan, empati dan hangat. Kemampuan bidan yang baik dalam membina hubungan dengan pasien memberikan rasa saling percaya dan keterbukaan mengenai kondisi pasien saat itu. Di dukung dengan paling banyak responden yang berusia antara 20 35 tahun, dimana tingkat kematangan dalam berpikir baik, sehingga akan semakin mudah pula kemampuannya dalam menerima maupun menyaring informasi baru. Kondisi ini sangat membantu bidan dalam memantau kondisi kehamilan pasien, sehingga setiap permasalahan kehamilan dapat di atasi dengan segera dan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil penelitian, bidan selalu memperhatikan setiap keluhan ibu dan mengingatkan ibu kapan harus kembali untuk memeriksakan kehamilan. Hal ini ditunjukkan dengan skor kuesioner komunikasi terapeutik dalam tahap Orientasi dan Terminasi yang paling tinggi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatan komunikasi terapeutik antara lain, tahap perkenalan yang baik antara bidan dengan pasien, suasana tempat pelayanan yang nyaman, selalu menjaga privasi pasien dan berkolaborasi dengan dokter spesialis kandungan apabila ditemukan kegawatdaruratan kondisi kehamilan ibu. 2. Kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) Kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 diketahui bahwa paling banyak responden dalam Kepuasan Pasien Antenatal Care (ANC) tergolong sangat puas yaitu 23 responden (67,6%). Menurut Sari (2008), 5 faktor dimensi mutu yang pengaruhnya erat dengan kepuasan pasien yaitu keterandalan (reability), ketanggapan (responsivness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung (tangibles). Dalam pelayanan yang bidan berikan kepada pasien sangat memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan kepuasan pasiennya. Misalnya saja kecekatan dan ketepatan bidan dalam memberikan pelayanan. Tentu saja bidan yang bersikap ramah dan selalu memberikan rasa aman kepada pasien juga memberikan rasa kepuasan tersendiri kepada pasien. Ditunjang dengan peralatan yang bersih dan lingkungan yang nyaman dan rapi, bidan dapat melakukan tindakan dengan semaksimal mungkin. Sehingga pasien akan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan penelitian pasien sangat puas dengan kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan

5 kebidanan, keramahan bidan, dan sikap bidan selama pemeriksaan. Hal ini ditunjukkan dengan skor kepuasan pasien yang tinggi dalam dimensi Reability dan Assurance. Pertimbangan lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan pasien antara lain dari peralatan kebidanan yang digunakan, kebersihan, dekorasi tempat pelayanan, kelengkapan fasilitas, dan kesesuain antara input dan output pemberi jasa pelayanan. 3. Pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) Hasil analisis menunjukkan bahwa, dari 34 reponden paling banyak menyatakan komunikasi terapeutik bidan dalam kategori baik yaitu 21 responden (61,8%) dan merasa sangat puas yaitu 23 responden (67,6%). Hasil analisis metode spearman s rank diketahui nilai r = 0,750 dengan p value = 0.00 dan pada α = 0.05. Karena p value < α maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 dengan tingkat pengaruh kuat. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik yang diberikan oleh bidan, maka akan semakin meningkat pula kepuasan pasien. Melalui komunikasi terapeutik akan terjalin hubungan interpersonal antara pasien dan bidan. Kondisi ini menyebabkan dari sisi empati dianggap memiliki kelebihan, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini berdampak pada meningkatnya kepercayaan pasien kepada bidan, dan jika didukung oleh pelayanan yang baik akan memunculkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan (Sari, 2008). Melalui komunikasi terapeutik bidan dapat memahami kondisi kehamilan ibu dengan baik. Kondisi ini memberikan dampak bahwa setiap permasalahan dapat diatasi secara dini sehingga muncul kepuasan pada pasien. Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada saat pelayanan ANC sangat penting mengingat melalui komunikasi terapeutik dapat digali informasi dari ibu hamil secara maksimal. Hal ini akan sangat mendukung proses pemeriksaan dan penentuan diagnosa kebidanan. Kondisi ini tentunya akan memberikan kepuasan pada ibu hamil. Dengan kata lain, jika pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terutama bidan itu baik, maka tingkat kepuasan pasien terutama ibu hamil akan meningkat. Selain itu, pelaksanaan komunikasi terapeutik harus didukung pula oleh kondisi sarana dan prasarana yang baik. Kondisi tempat pelayanan kesehatan yang baik misalnya kondisi kebersihannya akan memberikan dampak pada keberhasilan komunikasi terapeutik. Hal ini mendorong penyedia jasa pelayanan antenatal care untuk menjaga kenyamanan lingkungan tempat pelayanannya sebaik mungkin guna mendukung proses komunikasi terapeutik. Faktor yang dapat meningkatkan kepuasan pasien antara lain letak tempat pelayanan kesehatan, lingkungannya, kelengkapan fasilitas dan kepedulian tempat pelayanan kesehatan terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut Liliwerni (2007), faktor lain yang mendukung komunikasi terapeutik adalah dengan komunikasi yang terbuka, jujur, dan menerima klien apa adanya. Bidan akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya. Dengan demikian, pasien akan lebih terbuka mengenai keadaan dirinya sehingga bidan dapat menentukan diagnosa kebidanan dengan tepat yang dapat dapat menimbulkan kepuasan pasien. KESIMPULAN 1. Komunikasi terapeutik bidan di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 diketahui bahwa paling banyak responden menilai Komunikasi Terapeutik yang dilakukan bidan baik yaitu sebanyak 21 responden (61,8%). 2. Kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014 diketahui bahwa paling banyak responden dalam Kepuasan Pasien

6 Antenatal Care (ANC) tergolong sangat puas yaitu 23 responden (67,6%). 3. Hasil analisis menunjukkan dari 34 responden, paling banyak responden menyatakan bahwa komunikasi terapeutik dalam kategori baik yaitu 21 responden (61,8%) dan merasa sangat puas yaitu 23 responden (67,6%). Hasil analisis menggunakan metode spearman s rank nilai (r) = 0,750 dengan uji signifikan (p) = 0,00, (α) = 0,05, dengan demikian p < α maka hipotesa kerja (H1) diterima dan hipotesa (H0) ditolak artinya ada pengaruh komunikasi terapeutik bidan terhadap kepuasan pasien Antenatal Care (ANC) di BPM Silaturrokhmah Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2014, dengan tingkat pengaruh kuat. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik yang diberikan oleh bidan, maka akan semakin meningkat pula kepuasan pasien. DAFTAR PUSTAKA Amin, N. 2009. Komunikasi dalam Proses Keperawatan. Jakarta: Diva Press Estiwedani, D. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika Notoadmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rinneka Cipta Pohan, I. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP SP Priyatno, A. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika Purba, A. 2006. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: BPFE Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suryani, R. 2006. Prinsip-prinsip Praktek Kebidanan. Jakarta: Dunia Cerdas Syaifudin, A. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP Waluyojati, C. 2007. Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Jurnal Medika Wiyata Husein, U. 2006. Metode Penelitian untuk Skripsi. Jakarta: Rajawali Pers Liliwerni, A. 2007. Komunikasi Terapeutik antara Perawat dan Pasien. Bandung: Universitas Padjajaran.