ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO (IKALISTA UNDIP)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASIAN LAW STUDENTS ASSOCIATION (ALSA) NATIONAL CHAPTER INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMATIKA FMIPA UNY

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

IKAHIMATIKA Indonesia periode

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01/TT/DPM FE UNY/II/2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

PERATURAN UMUM PELAKSANAAN ORGANISASI ASIAN LAW STUDENTS ASSOCIATION LOCAL CHAPTER UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13.

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL PERTAMA VERSYS OWNER INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 002/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA BAB I LAMBANG. Pasal 1

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota adalah organisasi mahasiswa teknik kimia atau ikatan sejenis yang telah diangkat dan disahkan oleh Musyawarah Nasional BKKMTKI. 3. Calon anggota adalah organisasi mahasiswa teknik kimia atau ikatan sejenis yang telah memiliki legalitas dari perguruan tinggi dan direkomendasikan Pimpinan Daerah BKKMTKI yang selanjutnya akan disahkan pada Musyawarah Nasional BKKMTKI. PASAL 2 1. Permohonan sebagai anggota diajukan secara tertulis pada pengurus pusat BKKMTKI. 2. Pengesahan keanggotaan dilakukan dalam Musyawarah Nasional BKKMTKI yang wajib dihadiri oleh calon anggota. PASAL 3 Hak dan Kewajiban anggota: 1. Anggota mempunyai hak: a. menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan; b. menghadiri kegiatan-kegiatan BKKMTKI; serta

c. melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah Nasional serta Musyawarah Daerah. 2. Anggota mempunyai kewajiban: a. menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala ketentuan organisasi; dan b. menghadiri Munas BKKMTKI minimal satu kali dalam dua periode kepengurusan BKKMTKI. PASAL 4 Sanksi Anggota: 1. apabila anggota tidak mengindahkan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga serta segala ketentuan organisasi, maka anggota yang bersangkutan dikenakan peringatan satu, dua, dan tiga secara tertulis yang diberikan Pimpinan Pusat setelah menerima rekomendasi tertulis dari Pimpinan Daerah; 2. apabila anggota tidak mengindahkan peringatan tersebut maka anggota tidak diperkenankan mengikuti seluruh kegiatan BKKMTKI hingga Musyawarah Nasional berikutnya; 3. jika poin 2 tidak diindahkan, maka anggota dapat dicabut dari keanggotaannya; 4. apabila anggota tidak menghadiri Musyawarah Nasional BKKMTKI, maka akan diberikan surat peringatan tertulis dan wajib memberikan klarifikasi serta apabila anggota tidak menghadiri Musyawarah Nasional pada periode berikutnya, maka akan dicabut status keanggotannya; serta/atau 5. pencabutan dan peninjauan ulang mengenai status keanggotaan hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional atas rekomendasi tertulis dari Pimpinan Daerah.

PASAL 5 Anggota dapat kehilangan keanggotaannya apabila: 1. institusi anggota dibubarkan; 2. organisasinya dibekukan selama satu periode kepengurusan Pimpinan Pusat; 3. mengundurkan diri; dan/atau 4. dicabut keanggotaannya. BAB II TATA TERTIB ORGANISASI PASAL 6 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala keputusan pertemuan BKKMTKI wajib dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh semua anggota. BAB III PIMPINAN PUSAT PASAL 7 Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional dengan masa kerja dua tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan sampai dengan disahkannya Pimpinan Pusat yang baru. PASAL 8 Pimpinan Pusat terdiri dari Sekretaris Jenderal dan beberapa koordinator bidang yang disahkan dalam Musyawarah Nasional.

PASAL 9 Pimpinan Pusat mempunyai tugas dan wewenang: 1. mengoordinasikan hasil putusan-putusan tingkat nasional dan rencana program kerja Pimpinan Pusat kepada seluruh Pimpinan Daerah; 2. mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari Pimpinan Daerah; 3. membentuk badan-badan atau panitia khusus apabila diperlukan; 4. membuat peraturan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan selama tidak bertentangan dengan hasil Musyawarah Nasional BKKMTKI; 5. menjatuhkan sanksi terhadap anggota yang tidak mengindahkan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan segala ketentuan peraturan organisasi; dan 6. apabila Pimpinan Pusat berhalangan hadir pada pertemuan BKKMTKI, maka wajib memberikan mandat secara tertulis kepada orang yang dipercayakan. PASAL 10 1. Pimpinan Pusat mempertanggungjawabkan kepengurusannya langsung di depan sidang Musyawarah Nasional BKKMTKI secara lisan dan tulisan. 2. Apabila Pimpinan Pusat tidak hadir dalam mempertanggungjawabkan kepengurusannya, maka Pimpinan Pusat wajib memberi mandat secara tertulis kepada orang yang dipercayakan. 3. Penilaian pertanggungjawaban Pimpinan Pusat dilakukan secara kolektif.

BAB IV PIMPINAN DAERAH PASAL 11 Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah serta diketahui oleh Pimpinan Pusat dengan masa kerja dua tahun sejak tanggal ditetapkan sampai dengan disahkannya Pimpinan Daerah baru. PASAL 12 Pimpinan Daerah terdiri dari Sekretaris Daerah dan beberapa koordinator bidang serta staf yang fungsinya disesuaikan dengan bidang Pimpinan Pusat. PASAL 13 Pimpinan Daerah mempunyai wewenang: 1. membantu Pimpinan Pusat dalam melaksanakan hasil putusan-putusan tingkat nasional BKKMTKI; 2. mengoordinasikan putusan-putusan di tingkat daerah; 3. membentuk badan-badan atau panitia khusus apabila diperlukan; 4. melakukan tindakan dan mengambil kebijakan apabila dianggap perlu atas persetujuan anggota dan diketahui oleh Pimpinan Pusat; 5. memberikan rekomendasi tertulis kepada Pimpinan Pusat; dan 6. apabila Pimpinan Daerah berhalangan hadir pada pertemuan BKKMTKI, maka wajib memberikan mandat secara tertulis kepada orang yang dipercayakan. PASAL 14 1. Pimpinan Daerah mempertanggungjawabkan kepengurusannya langsung di depan sidang Musyawarah Daerah BKKMTKI dengan diketahui Pimpinan Pusat secara lisan dan tulisan.

2. Apabila Pimpinan Daerah tidak hadir dalam mempertanggungjawabkan kepengurusannya, maka pimpinan wajib memberi mandat secara tertulis kepada orang yang dipercayakan. 3. Penilaian pertanggungjawaban Pimpinan Daerah dilakukan secara kolektif. BAB V DEWAN PENASIHAT PUSAT PASAL 15 Dewan Penasihat Pusat disingkat DPP adalah dewan yang beranggotakan alumni dan Pimpinan Pusat BKKMTKI yang telah didemisionerkan. PASAL 16 Dewan Penasihat Pusat dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional dengan masa kerja dua tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan sampai disahkannya Dewan Penasihat Pusat yang baru. PASAL 17 Dewan Penasihat Pusat memiliki wewenang membimbing dan mengarahkan Pimipinan Pusat dalam melaksanakan program kerja selama kepengurusannya. BAB VI DEWAN PENASIHAT DAERAH PASAL 18 Dewan Penasihat Daerah disingkat DPD adalah dewan yang beranggotakan alumni dan Pimpinan Daerah BKKMTKI yang didemisionerkan.

PASAL 19 Dewan Penasihat Daerah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah serta diketahui oleh Pimpinan Pusat dengan masa kerja dua tahun sejak tanggal ditetapkan sampai dengan disahkan Dewan Penasihat Daerah baru. PASAL 20 Dewan Penasihat Daerah memiliki wewenang membimbing dan mengarahkan Pimipinan Pusat dalam melaksanakan program kerja selama kepengurusannya. BAB VII KEGIATAN ORGANISASI PASAL 21 Kegiatan organisasi BKKMTKI berupa kegiatan di tingkat nasional dan tingkat daerah. PASAL 22 Kegiatan tingkat nasional dapat berupa musyawarah, kegiatan ilmiah, ataupun kegiatan nonilmiah. PASAL 23 Kegiatan tingkat daerah dapat berupa musyawarah, kegiatan ilmiah, ataupun kegiatan nonilmiah. BAB VIII MUSYAWARAH NASIONAL PASAL 24 Kegiatan Musyawarah Nasional berupa forum ilmiah dan persidangan.

PASAL 25 1. Musyawarah Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari jumlah anggota BKKMTKI, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Pusat BKKMTKI. 2. Apabila ketentuan di butir satu tidak terpenuhi maka Musyawarah Nasional BKKMTKI ditunda selama 2x15 menit, dan setelah itu Musyawarah Nasional BKKMTKI dapat dilaksanakan dan dianggap sah. 3. Sahnya putusan Musyawarah Nasional, jika disetujui oleh sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota yang hadir. PASAL 26 TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH NASIONAL Musyawarah Nasional mempunyai tugas: 1. menentukan pokok-pokok kegiatan BKKMTKI; 2. memilih dan menetapkan Pimpinan Pusat BKKMTKI; dan 3. memilih dan menetapkan tempat penyelenggaraan Musyawarah Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional berikutnya. Musyawarah Nasional mempunyai wewenang: 1. membentuk putusan-putusan yang wajib dijunjung tinggi dan dilaksanakan oleh setiap anggota BKKMTKI; 2. meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Pusat BKKMTKI; 3. membahas dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan aturanaturan dasar BKKMTKI; 4. mengesahkan dan/ atau mencabut status keanggotaan BKKMTKI; 5. membuat rekomendasi-rekomendasi yang bersifat eksternal organisasi; serta 6. menetapkan dan mengesahkan pembagian daerah.

PASAL 27 MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA 1. Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah musyawarah yang diadakan dan diusulkan oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari jumlah anggota BKKMTKI. 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri oleh1/2n+1 dari jumlah anggota BKKMTKI. 3. Putusan Musyawarah Nasional Luar Biasa sah apabila disetujui oleh dua per tiga dari jumlah anggota yang hadir. PASAL 28 TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai tugas: 1. memilih dan menetapkan Pimpinan Pusat Sementara BKKMTKI; serta 2. memilih dan menetapkan tempat penyelenggaraan Musyawarah Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional berikutnya apabila tempat penyelenggara Musyawarah Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional sebelumnya mengundurkan diri. Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai wewenang mengangkat dan memberhentikan Pimpinan Pusat BKKMTKI. BAB IX MUSYAWARAH DAERAH PASAL 29 Kegiatan Musyawarah Daerah berupa forum ilmiah dan persidangan.

PASAL 30 1. Sahnya Musyawarah Daerah, jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari jumlah anggota BKKMTKI (di daerah tersebut) dan Pimpinan Daerahnya, serta minimal satu wakil Pimpinan Pusat. 2. Apabila ketentuan di butir satu tidak terpenuhi maka Musyawarah Daerah BKKMTKI ditunda selama 2x15 menit, dan setelah itu Musyawarah Daerah BKKMTKI dapat dilaksanakan dan dianggap sah. 3. Sahnya putusan Musyawarah Daerah, jika disetujui oleh dua per tiga dari jumlah anggota yang hadir. PASAL 31 TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH DAERAH Musyawarah Daerah mempunyai tugas: 1. memilih dan menetapkan Pimpinan Daerah BKKMKTI (di daerah tersebut); serta 2. memilih dan menetapkan tempat penyelenggaraan Musyawarah Daerah dan Rapat Koordinasi Daerah berikutnya. Musyawarah Daerah mempunyai wewenang: 1. membuat putusan-putusan yang wajib dijunjung tinggi dan dilaksanakan oleh setiap anggota BKKMTKI (di daerah tersebut); 2. meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Daerah BKKMTKI (di daerah tersebut); dan 3. memberikan rekomendasi kepada calon anggota BKKMTKI (di daerah tersebut).

PASAL 32 MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA 1. Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah musyawarah yang diadakan apabila diperlukan dan diusulkan oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari anggota BKKMTKI daerah tersebut. 2. Musyawarah Daerah Luar Biasa dianggap sah bila dihadiri oleh 1/2n+1 dari jumlah anggota BKKMTKI di daerah tersebut. 3. Putusan Musyawarah Daerah Luar Biasa dianggap sah apabila disetujui oleh dua per tiga dari jumlah anggota yang hadir. PASAL 33 TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai tugas: 1. memilih dan menetapkan Pimpinan Daerah Sementara BKKMTKI (di daerah tersebut); serta 2. memilih dan menetapkan tempat penyelenggaraan Musyawarah Daerah dan Rapat Koordinasi Daerah sebelumnya mengundurkan diri. Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai wewenang mengangkat dan memberhentikan Pimpinan Daerah BKKMTKI di daerah tersebut.

BAB X RAPAT KOORDINASI PASAL 34 Rapat koordinasi terdiri dari Rapat Koordinasi Nasional dan Rapat Koordinasi Daerah. 1. Rapat Koordinasi Nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah, dan anggota BKKMTKI dan pelaksanaannya diatur sendiri serta ditetapkan pada saat Musyawarah Nasional. 2. Rapat Koordinasi Daerah diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan yang dihadiri oleh Pimpinan Daerah, minimal satu Pimpinan Pusat dan anggota BKKMTKI (daerah tersebut), yang pelaksanaannya diatur sendiri dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah. BAB XI PERGANTIAN PENGURUS PASAL 35 1. Apabila Pimpinan Pusat/Pimpinan Daerah mengundurkan diri dari jabatannya, maka pengurus pusat/pengurus daerah akan mengangkat pejabat sementara sampai Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah berikutnya. 2. Pengangkatan Pimpinan Pusat/Pimpinan Daerah sementara dilakukan dalam sidang pleno Pimpinan Pusat atau Pimpinan Daerah yang diinformasikan kepada seluruh anggota BKKMTKI. 3. Apabila Pimpinan Pusat/ Pimpinan Daerah sudah tidak dapat menjalankan fungsinya, maka anggota dapat mengusulkan dilakukannya Munaslub/Musdalub.

BAB XII PUTUSAN MUSYAWARAH PASAL 36 Putusan musyawarah terdiri dari: a. keputusan musyawarah: bersifat mengikat ke dalam musyawarah; dan b. ketetapan musyawarah: bersifat mengikat ke dalam dan keluar musyawarah. BAB XIII PERMUSYAWARATAN PASAL 37 1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila poin 1 tidak tercapai, maka dilakukan lobi. 3. Apabila poin 2 tidak tercapai, maka dilakukan pengambilan keputusan dengan pemungutan suara dari delegasi yang dikelompokkan menurut institusi yang mewakilinya. 4. Hasil keputusan pada poin 3 dinyatakan sah apabila disetujui dari setengah jumlah hak suara ditambah satu. 5. Apabila putusan pada poin 4 tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara ulang dan apabila tidak tercapai juga maka sidang diskors oleh pimpinan sidang selanjutnya dilakukan pemilihan ulang.

BAB XIV PERBENDAHARAAN PASAL 38 Perbendaharaan BKKMTKI didapat dari: 1. iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Musyawarah Nasional; 2. sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat; dan/atau 3. usaha-usaha lain yang dianggap sah menurut peraturan perundangan yang berlaku. BAB XV LAMBANG DAN BENDERA PASAL 39 1. Lambang BKKMTKI berbentuk empat persegi panjang yang di dalamnya terdapat reaktor dengan landasan bertuliskan BKKMTKI (terbingkai dalam lingkaran dan tulisan BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA) dengan warna lambang hitam-putih-hijau-oranye. 2. Bendera BKKMTKI berwarna dasar putih yang di tengah-tengahnya tergambar lambang BKKMTKI. 3. Penjelasan lebih lanjut tentang lambang dan bendera serta penggunaannya akan diatur kemudian dalam Petunjuk Pelaksanaan Organisasi.

BAB XVI PEMBAGIAN DAERAH PASAL 40 1. Dalam melakukan koordinasinya BKKMTKI terbagi manjadi 6 daerah, yang meliputi: a. daerah 1 pulau Sumatera b. daerah 2 Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. c. daerah 3 Jawa Tengah dan DI Yogyakarta d. daerah 4 Jawa Timur e. daerah 5 Sulawesi f. daerah 6 Kalimantan 2. Pembagian koordinasi berdasarkan jumlah anggota dan letak geografis institusi tersebut. BAB XVII PENUTUP PASAL 41 Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional dan disetujui oleh sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota BKKMTKI yang hadir.