BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. sarana cerita itu, penonton secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir.

BAB 1 PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang digemari oleh. dapat menarik banyak orang untuk menontonnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. film merupakan media massa yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempengaruhi kompleksitas sistem sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengambil sikap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

I. PENDAHULUAN. melalui tayangan cerita yang ditampilkan dalam film tersebut. Cerita yang ada

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. seluloid yang sangat mudah terbakar, bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT, yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat. sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sineas-sineas muda seperti Raditya Dika, Pandu. Birantoro (kru film Superman, Smallville), M Taufik Pradana (Sutradara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di bidang seni, film merupakan suatu fenomena yang muncul secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif di tanah air saat ini dapat dikatakan sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari setiap orang pada umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media, tanpa koran pagi, tanpa majalah politik yang mengungkap banyak berita baru panggung politik negara, tanpa komik, tanpa tabloid menarik atau tanpa televisi dan film dengan para bintang film terkenal dunia seperti Julia Robert, Tom Cruise, Angelina Jolie, Vin Diesel dan lain-lain. Media massa sama halnya dengan internet yang masa kini sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari dan sebagai kebutuhan manusia maupun sekelompok orang untuk mendapatkan informasi maupun gaya hidup masa kini. (Rivers,2008:25) Karakteristik terpenting dalam media massa adalah sifatnya yang satu arah. Ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang melibatkan khalayak secara langsung, namun itu hanya untuk keperluan terbatas. Kedua, selalu ada proses seleksi. Maksudnya setiap media memiliki hak untuk memilih khalayaknya. Begitu juga dengan khalayak, juga berhak untuk memilih dan menyeleksi media, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk menikmatinya. Khalayak dan penikmat media massa berhak untuk menentukan mana media yang mampu memberikan informasi menarik dan tidak menarik sesuai dengan selera penikmat media massa dan media massa juga berhak untuk menentukkan sasaran khalayak yang akan memasarkan produk media massa para pemilik perusahaan media massa. ketiga, media juga harus mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetisinya selalu berlangsung ketat. Media ditantang untuk mampu menyampaikan pesan secara massal dengan menggunakan satu media pemancar dan media ditantang untuk bersaing ketat dalam menyampaikan isi pesan media. Keempat, untuk meraih khalayak sebanyak mungkin, harus berusaha membidik sasaran tertentu. Sebagai contoh, editor koran selalu mengingatkan reporternya untuk mencari berita yang menarik minat orang-orang yang akan menyampaikannya kepada orang lain. Media massa harus mampu menyajikan

berita-berita menarik untuk menarik perhatian para khalayak sasaran. Kelima, komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka terhadap kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara media dan masyarakat. Media juga harus mengetahui kondisi lingkungan sosial dan memahami keadaan lingkungan sosial. Media juga berperan dalam menyampaikan anspirasi masyarakat kepada pemerintah untuk dapat menyampaikan pendapat maupun dukungan kepada pemerintah negara. (Rivers, 2008:19) Film adalah bagian dari media massa. Film dianggap sebagai media hiburan ketimbang media pembujuk. Namun yang jelas, film sebenarnya memiliki kekuatan bujukan atau persuasi yang besar. Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga menunjukkan bahwa sebenarnya film sangat berpengaruh. Film selain sebagai media hiburan, film juga mampu untuk mengangkat kisah cerita seseorang atau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi melalui cerita film yang dapat membuat khalayak tertarik untuk mengetahui cerita dalam film dan juga mengetahui batasan-batasan dalam membuat isi cerita film. Film juga memerlukan khayalak yang besar, karena pasar luar negeri merupakan sumber pendapatan utama, dan karena kontrol pemerintah selalu mengancam, para produser berusaha untuk tidak menyinggung perasaan siapa pun. Film yang baik adalah film yang mampu mengubah pandangan penonton maupun pesan-pesan moral dalam film sehingga penonton semakin terpacu untuk mendapatkan informasi yang positif dan berpengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari. Dari semua media yang dipakai oleh masyarakat, film adalah sarana yang tepat dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan pengaruh baru terhadap mereka karena film adalah media massa yang paling digemari oleh remaja, anak-anak hingga dewasa. Untuk mengenal lebih jauh, jenis-jenis film dapat dibedakan antara lain: Film drama, film romantis, film drama keluarga, film kolosal, film thriller, film fantasi, film komedi, film misteri dan film action/ film laga. Saat ini film yang paling digemari oleh para remaja dan anak-anak adalah film drama romantis baru di bioskop yang penggemarnya kebanyakan adalah remaja sekolah dan mahasiswa. Kebanyakan para produser selalu menampilkan pesan film dengan

cara yang lebih mendidik seperti film 5 cm, film Habibie Ainun, dan film perahu kertas yang tidak hanya menampilkan kisah percintaan saja namun terdapat banyak pesan positif yang mampu membius penontonnya. (http://id.wikipedia.org) Pada tahun sebelumnya film di Indonesia kurang digemari oleh masyarakat kita dikarenakan banyaknya adegan horor yang mengusung aksi pornografi sehingga masyarakat kurang begitu tertarik untuk menonton film Indonesia ditambah lagi pada saat itu film Hollywood lebih banyak mendominasi di bioskop Indonesia sehingga film Indonesia kurang menarik perhatian pada waktu itu. Sekarang ini perfilman Indonesia kembali bangkit dengan munculnya karya-karya sutradara terbaik Indonesia yaitu Hanung Bramantyo yang mengusung film dari sebuah novel yang dibuat oleh Mantan Presiden RI yaitu Bapak B.J Habibie yang pernah merilis sebuah novel yang menceritakan kisah cinta romantis beliau dan ibu Ainun dan semua cerita itu ditayangkan dalam bentuk sebuah Film Drama Romantis yang berjudul Habibie Ainun yang pada awal peluncurannya banyak disukai oleh masyarakat. Dari banyaknya film Indonesia yang menarik dan salah satunya adalah film Habibie Ainun yang mengangkat semangat intelektual dan pesan moral dalam film yang mampu menarik perhatian penonton baik dari berbagai kalangan seperti pejabat, anak sekolah dan mahasiswa. Mahasiswa fisip adalah para intelektual muda yang akan menjadi penerus bangsa dan menjadi generasi yang akan membangun bangsa. Mahasiswa fisip selain dituntut untuk belajar dan tidak apatis juga memerlukan sarana hiburan untuk menghilangkan kejenuhan selama kuliah di kampus. Banyak cara untuk dapat memotivasi semangat belajar mahasiswa, antara lain dengan menonton berita, membaca koran dan menonton film mendidik di Bioskop. Mahasiswa yang kritis adalah mahasiswa yang berani menyampaikan pendapat maupun pandangan terhadap siapapun dan berani untuk mengubah pandangan orang lain. Sebagai Mahasiswa yang intelektual dan kritis, dengan cara belajar yang tidak hanya membaca buku di perpustakaan, mahasiswa juga perlu melihat dan mengetahui tokoh-tokoh politik di Indonesia yang memiliki segudang karya yang sangat layak untuk dibanggakan dan patut untuk dijadikan panutan. Salah satunya mahasiswa fisip juga perlu menonton film yang

mendidik seperti film Habibie Ainun. Yang bukan hanya menyajikan kisah percintaan namun juga mendorong semangat penonton dengan keberhasilan Habibie menciptakan sebuah pesawat terbang dan sekolah yang tinggi sampai keluar negeri. Film Habibie juga mendorong semangat belajar mahasiswa untuk terpacu menjadi seperti seorang Habibie, dengan mengandalkan kepintarannya sehingga mampu menjadi pemimpin bangsa yang menjadi panutan dan berdedikasi banyak kepada orang lain. Mahasiswa pada saat ini kebanyakan lebih menyukai film Indonesia yang berceritakan horor dan pornografi tanpa mengetahui isi pesan dalam film yang ditayangkan di bioskop. namun dengan munculnya film Habibie Ainun di bioskop pada tanggal 20 Desember 2012, banyak masyarakat dari berbagai kalangan tentang kesukaan masyarakat terhadap film Habibie Ainun. Masyarakat dari berbagai golongan seperti: presiden, gubernur DKI dan kalangan mahasiswa turut ikut menonton film Habibie Ainun dan mereka sangat kagum dengan akting dan isi cerita/pesan dalam film Habibie Ainun. Kalangan mahasiswa sangat terobsesi dengan kesuksesan seorang Habibie. Film Habibie Ainun yang pada saat pemutaran selama satu bulan mendapat respon luar biasa dari 4,5 juta penonton yang telah menonton film Habibie Ainun. Film Habibie juga mampu mengalahkan jumlah penonton dari film Hollywood lainnya seperti: Iron Man 3 dan Fast and furious 6 yang masingmasing hanya ditonton oleh 3 juta penonton di bioskop tanah air. Film Habibie Ainun yang mampu menarik penonton dengan kualitas akting Reza dan Bunga yang profesional dan pesan-pesan dalam cerita Habibie Ainun yang sangat bagus untuk dijadikan panutan bagi sebagian mahasiswa terutama mahasiswa fisip USU. peneliti pun melakukan wawancara kecil terhadap beberapa mahasiswa Fisip jurusan komunikasi, Politik, Kesejahteraan Sosial dan Antropologi. Dari 15 orang mahasiswa angkatan 2012 jurusan Komunikasi mengatakan suka dengan film Habibie Ainun terutama mahasiswi perempuan yang menyukai akting Reza sebagai Habibie, mahasiswa ilmu Politik juga memberikan pandangan bahwa film Habibie Ainun sangat layak dijadikan film yang cocok untuk dijadikan inspirator mahasiswa menjadi generasi muda yang kritis, kreatif dan berinovasi. Peneliti juga melanjutkan wawancara kecil terhadap mahasiswa kesejahteraan sosial, dari 5 orang mahasiswa kesejahteraan sosial mengatakan film Habibie Ainun sangat

bagus untuk ditonton dan menjadikan motivasi untuk menjadi seorang sukses dan mau bekerja keras seperti Habibie. Peneliti juga tidak lupa melakukan wawancara sedikit kepada mahasiswa Antropologi sebanyak 10 orang angkatan 2012 mengatakan film Habibie Ainun ada yang tidak sesuai dengan isi cerita dalam novel Habibie yang sebelumnya namun isi pesan film Habibie Ainun memiliki kesamaan dalam novel Habibie.(www.kapanlagi.com) Dari alasan diatas peneliti akhirnya tertarik menjadikan Mahasiswa FISIP USU sebagai responden, karena film ini digemari oleh para remaja dan mahasiswa yang ingin mendapatkan hiburan dan pesan-pesan positif dalam film ini. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Bagaimana pengaruh Film Habibie Ainun terhadap Sikap dan pengetahuan Mahasiswa Fisip USU angkatan 2012? 1.2 Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian dengan tujuan untuk dapat menghasilkan uraian penelitian yang sistematis dan analisa yang objektif, diperlukan pembatasan masalah. Maka penulis membuat batasan yang spesifik sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan Fokus penelitian pada Sikap Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU 2. Penelitian berlokasi di Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik USU 3. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU 4. Penelitian Berlangsung dari Mei-Selesai 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Sejauhmanakah Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa Fisip USU?

1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Film Habibie Ainun terhadap Sikap Mahasiswa di Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik USU Medan 2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dari Mahasiswa/i FISIP USU terhadap film Habibie Ainun 3 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dan makna dalam film Habibie Ainun. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis, penelitian ini dapat memberi pengaruh positif terhadap khasanah Keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi USU khususnya mengenai Sikap Mahasiswa Fisip USU 2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Sikap Mahasiswa Fisip USU 3. Secara Praktis, dapat mengetahui Sikap Mahasiswa khususnya Mahasiswa Fisip USU terhadap Film Habibie Ainun