BAB 2 LANDASAN TEORI. Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Bab. 4. METODE PERBANDINGAN EKONOMI

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. menunjukan kesimpulan data pendahuluan (detail data dapat dilihat pada lampiran)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS: KEPUTUSAN INVESTASI MODAL (Capital Budgeting) HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Penilaian Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

Entrepreneurship and Innovation Management

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I PENDAHULUAN I-1

KATA PENGANTAR. penyusunan Group Field Project ini. Group Field Project ini disusun untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 BUSINESS PLAN. 5.1 Executive Summary

III. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

STUDI KELAYAKAN USAHA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan / laba mencapai sasaran. Perusahaan yang berhasil mendapatkan laba

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

BAB 2 LANDASAN TEORI

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diagram Aliran Tunai / Kas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi teknik Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis terhadap biaya-biaya dan manfaat usulan proyek teknik. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis penggunaan alternatif terhadap asset-aset fisik dan operasi suatu organisasi 2.1.1 Tujuan Perusahaan Perusahaan pada prinsipnya mempunyai tujuan primer yang sama, yaitu menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, manajemen dan karyawan, berkesinambungan, bertumbuh, dan menyediakan produk spesifik untuk menjawab kebutuhan tertentu masyarakat. Levy dan Sarnat (1900:p2) merinci tujuan perusahaan menjadi delapan macam, yaitu: 1. Memaksimalkan laba 2. Memaksimalkan penjualan 3. Mempertahankan eksistensi perusahaan 4. Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan 5. Mencapai pangsa pasar tertentu 6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan 7. Kedamaian internal atau adanya pertentangan diantara jajaran manajemen. 8. Memaksimalkan kesejahteraan manajemen 11

Tanpa mengurangi maksud dan tujuan perusahaan yang telah dikemukakan sebelumnya, ada dua yang umum menjadi tujuan perusahaan yaitu: memaksimalkan laba, dan memaksimalkan nilai perusahaan. Memaksimalkan laba umumnya terkait dengan tujuan jangka pendek perusahaan, yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang tersedia dan pengendalian biaya seefektif mungkin. Sehingga keadaan yang dihadapi pengambil keputusan tergolong kondisi yang pasti. Sementara itu tujuan memaksimalkan nilai perusahaan biasanya dikaitkan dengan tujuan jangka panjang, yaitu bagaimana memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan citra perusahaan serta mengangkat nilai saham di lantai bursa sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan. Menghasilkan laba adalah tujuan dasar semua perusahaan, bahkan kinerja manajemen selalu diukur dari kemampuannya memperbaiki kinerja perusahaan demi memperoleh laba. Laba usaha, selain berguna untuk sumber internal dari kegiatan pembentukan modal, juga merupakan sumber yang dipakai untuk mendapatkan deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan. 2.1.2 Investasi Investasi merupakan kebutuhan modal yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam pendirian perusahaan dimana modal yang dibutuhkan merupakan modal awal sebagai investasi perusahaan, investasi benda tidak bergerak, dan lain sebagainya. Istilah modal menyatakan kekayaan dalam bentuk uang atau barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan labih banyak kekayaan. Investasi perusahaan dapat bersumber dari modal sendiri atau pinjaman bank. Jumlah modal sendiri merupakan 12

biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk mendirikan perusahaan, jumlah modal tersebut dibagi-bagi menjadi lembaran saham yang dijual kepada investor yang berminat. Sedangkan modal pinjaman dari bank dilakukan jika yang dimiliki tidak mencukupi, sehingga perlu untuk melakukan pinjaman ke bank untuk mendirikan perusahaan tersebut. 2.1.3 Kerangka Memaparkan Ekonomi Teknik Yang pertama adalah menemukan dan menentukan alternatif, karena keputusan bersifat memilih salah satu dari beberapa pilihan. Maka penting untuk memaparkan manfaat dan definisi dari pilihan secara jelas dan terukur. Berikutnya yang tidak boleh diabaikan adalah memaparkan konsekuansikonsekuensi dari pilihan yang ditawarkan secara terbuka dan jelas. Kemampuan membandingkan disukai untuk menjelaskan konsekuensi-konsekuensi dan beberapa alternatif dengan menggunakan satuan uang sebagai satu-satunya satuan yang memenuhi syarat tujuan perusahaan dalam memaksimalkan laba perusahaan. Tunjukan hanya halhal yang mempunyai relevan dari alternatif yang diperbandingkan sehingga bahasannya tidak meluas ke hal-hal yang tidak terkait dan tidak penting. Sejauh keputusan-keputusan dapat dipisahkan berdasarkan kepentingannya lebih disukai untuk dibuat terpisah. Kriteria pengambilan keputusan penting digunakan sebagai tolak ukur bagaimana keputusan tersebut diambil, kriteria yang penting dalam membandingkan suatu proyek investasi adalah dengan mengukur dari aspek finansialnya. 13

2.1.4 Penetapan Waktu Baku Untuk penentuan waktu baku unpacking part dengan menggunakan metode sampling kerja yaitu: suatu teknik untuk mengadakan sejumlah pengamatan terhadap aktivitas pemasangan para installer/operator. Metode ini sama halnya dengan pengukuran waktu kerja secara langsung dengan menggunakan stop watch time study. Metode sampling kerja terbukti sangat efektif dan efisien karena untuk mengumpulkan informasi mengenai operatornya dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat dan biayanya tidak terlalu besar. Secara garis besarnya metode ini dapat digunakna untuk : 1. Mengukur ratio delay dari operator, atau fasilitas kerja lainnya. Misalnya menentukan prosentase dari waktu dimana operator benar-benar terlibat dalam aktivitas kerja, dan prosentase dimana sama sekali tidak ada aktivitas kerja yang dilakukan (menganggur atau idle). 2. Menetapkan performance level dari seseorang selama waktu kerjanya berdasarkan waktu-waktu dimana orang ini bekerja atau tidak bekerja. 3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses/operasi kerja seperti halnya yang bisa dilaksanakan oleh pengukuran kerja lainnya. Berikut persamaan yang digunakan untuk menentukan waktu normal : Waktu Normal = Total Waktu Pengamatan x Work Activity (%) x Rating Faktor Total Unit Produksi selama kegiatan sampling 14

2.2 Alat Analisis Pemulihan Investasi 2.2.1 Menetapkan Tingkat Pengembalian Minimum yang diinginkan (MARR) MARR lebih sering digunakan sebagai indikator dalam pengambilan keputusan manajemen dari berbagai pertimbangan. Atau lebih sering disebut tingkat tarif (hurdle tarif) berupa besaran interest/target laba yang diharapkan untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomis suatu organisasi. 2.2.2 Metode Nilai Sekarang (Present Worth Method) Metode nilai sekarang berdasarkan pada konsep keekivalenan nilai dari arus kas relatif terhadap beberapa dasar atau titik awal dalam waktu yang disebut sebagai sekarang. Artinya, seluruh kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada tingkat bunga yang umumnya MARR. PW dari alternatif investasi adalah suatu ukuran mengenai seberapa banyak uang yang mampu dibayarkan oleh suatu perusahaan atau pribadi untuk investasi tadi, melebihi biayanya. Untuk menghitung PW dapat digunakan rumus sebagai berikut: (P/F, i%, N) = 1/(1+i) N ; untuk mencari nilai hasil pemajemukan pembayaran tunggal sekarang bila diketahui nilai masa akan datang setelah habis usia proyeknya. (P/A, i%, N) = ((1+i) N 1) / (i(1+i) N ); untuk mencari nilai hasil pemajemukan pembayaran tunggal sekarang bila diketahui nilai arus kas tahunan selama usia proyeknya. 15

Untuk mendapatkan nilai variabel dari persamaan yang diketahui i% dan usia proyek adalah dengan menggunakan tabel bunga diskrit pada buku teks pembahasan ekonomi teknik. Hubungannya diberikan dalam persamaan diatas berdasarkan pada asumsi tingkat bunga konstan selama umur proyek Makin tinggi tingkat suku bunga dan semakin jauh suatu arus kas terjadi, maka akan semakin rendah nilai PW-nya. Sepanjang PW (yaitu arus kas masuk ekivalen sekarang dikurangi pengeluaran kas sekarang) lebih besar dari atau sama dengan nol, proyek ini secara ekonomis dapat diterima; sebaliknya tidak diterima. 2.2.3 Metode Nilai Masa Depan Karena tujuan utama dari semua metode nilai uang terhdap waktu adalah untuk memaksimalkan kekayaan masa depan dari pemilik perusahaan, informasi ekonomis yang diperoleh dari metode nilai masa depan (FW) sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal. Nilai masa depan berdasarkan perencanaan (periode studi) pada tingkat bunga yang umumnya MARR. Juga, FW proyek sama dengan PW-nya, sehingga FW=PW(F/P,i%,N). Jika FW 0 untuk suatu proyek, maka hal itu dapat dibenarkan secara ekonomis. 2.2.4 Metode Tingkat Pengembalian Internal (IRR) Metode IRR adalah metode tingkat pengembalian (rate of return) yang paling luas digunakan untuk menjalankan analisis ekonomi teknik. Metode ini sering kali disebut dengan beberapa nama lain, seperti metode investor, metode arus kas terdiskonto, dan 16

indeks kemampulabaan. IRR dinyatakan dalam % dan hasilnya selalu diperbandingkan dengan MARR untuk mengetahui indeks kemampulabaan suatu proyek. Mencari IRR adalah dengan menjumlahkan total PW atau FW antar arus kas masuk dengan investasi sama dengan 0, lalu menggunakan tabel bunga diskrit dengan cara cobacoba dan interpolasi untuk mendapatkan nilai i% dari IRR tersebut. 2.2.5 Metode Periode Pengembalian (Payback Period Method) Metode payback period, yang sering disebut metode pembayaran sederhana (simple payout method), terutama menunjukan likuiditas proyek dan bukan kemampulabaanya. Dalam sejarahnya, metode pengembalian telah digunakan sebagai ukuran tingkat risiko. Suatu proyek, karena likuiditas berhubungan dengan seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan. Periode pengembalian yang cepat merupakan suatu yang diinginkan. Secara sederhana, metode pengmbalian menghitung jumlah tahun yang diperlukan untuk arus kas masuk agar sama dengan arus kas keluar. 2.3 Perumusan Strategi Perumusan strategi digunakan penulis untuk menganalisa faktor-faktor non finansial yang mempengaruhi dasar pengambilan kebijakan terkait dengan proyek yang penulis usulkan. Manajemen strategis itu sendiri dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi. Dalam 17

tugas akhir ini penulis hanya membahas sampai pada perumusan strategi untuk melengkapi proposal proyek usulan selain analisa ekonomi teknik. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi, misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, melalui matriks EFE. Menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi (dengan matriks IFE), menganalisa dengan mengkaitkan EFE dan IFE pada sebuah diagram TOWS (threats oportunity and weakness strength) sehingga dapat dikemukakan strategi-strategi yang mempunyai keterkaitan seperti STRATEGI SO (yang menggunakan strength untuk memanfaatkan oportunity), SW (menggunakan kekuatan perusahaan untuk memperbaiki kelemahan internal), WT (menyadari kelemahan untuk menghindari ancaman) dan WO (memperbaiki kelemahan untuk mencegah hilangnya kesempatan). Analisa yang lainnya adalah dengan metode matriks SPACE (strategi position and action evaluation); yaitu dengan memanfaatkan peringkat/penilaian diri terhadap faktor faktor seperti FS (finance strength), IS (industrial strength), ES (environment stabillity) dan CA (competitiveness andvantages) dalam sebuah analisa kuadran SPACE sehingga ditemukan resultan yang mengarahkan keputusan untuk mengambil langkah-langkah strategis seperti, agresif, defensif, konservatif dan bersaing. Tergantung pada tipe organisasi, berbagai variabel dapat menyusun setiap dimensi yang digambarkan pada sumbu matriks SPACE. Faktorfaktor yang masuk dalam matriks EFE dan IFE harus dipertimbangkan ketika mengembangkan matriks SPACE. Variabel lain yang biasanya dimasukkan, antara lain, return on investment, leverage likuiditas (pengaruh likuiditas), modal kerja, dan arus kas tunai umumnya dianggap sebagai faktor penentu dari kekuatan keuangan sebuah 18

organisasi. Seperti matriks TOWS, matriks SPACE harus disesuaikan dengan organisasi tertentu yang sedang dipelajari dan didasarkan pada informasi nyata sebanyak mungkin. 2.4 Toyota Business Practice Dalam penyusunan penelitian ini, ada beberapa aturan-aturan yang sudah di bakukan oleh perusahaan Toyota secara global, salah satu Toyota bussines practice yang akan di analisis adalah mengenai MSP (Multi Source Part) Pricing. MSP adalah salah satu busines practice yang di anut oleh Toyota untuk memenuhi kebutuhan part dalam merakit sebuah mobil dimana part-part tersebut di kirim dari perusahaan perusahaan toyota di Asia. Metode ini di lakuakan karena beberapa perusahaan Toyota di Asia menjadi pusat produksi untuk membuat mobil-mobil yang akan di pasarkan di dalam negeri perakit mobil tersebut dan di pasarkan ke seluruh dunia, sehingga kualitasnya masih bisa di pantau oleh Mother Company yaitu TOYOTA MOTOR CORPORATION (TMC) Jepang. Dengan metode MSP ini, maka negara yang menjadi pusat perakitan mobil akan di supply dari perusahaan Toyota yang ada di negara asia, hal ini di lakuakn agar pengontrolan terhadap cost yang akan di keluarkan menjadi lebih baik dan efisien, serta menjadi alternatif jika supplier local tidak bisa memenuhi standar kualitas Toyota. Transaksi yang di lakukan dalam MSP ini adalah menggunakan mata uang asing yang akan di rubah ke mata uang local berdasarkan exchange rate yang berlaku di negara tersebut untuk kemudian di jadikan salah satu komponen perhitungan harga jual sebuah mobil. Adapun beberap point yang perlu untuk di ketahui adalah sebagai berikut : 19

2.4.1 Business Transaction Dalam konsep MSP ini mata uang yang di gunakan adalah mata uang dollar Amerika (USD). Adapun batasan batasan transaksi yang telah di bakukan adalah seperti gambaran berikut : Exporter Importer 2 3 4 5 6 1 7 Ex-Factory Price FOB Price C&F and CIF Price Door to Door Price Gambar 2.1 : Gambaran transaksi harga untuk MSP pricing Dari gambaran di atas, maka dapat di kelompokan beberapa transaksi harga sebagai berikut : 1. Ex-Factory Price Yaitu transaksi jual beli dengan patokan harga hanya mengcover cost yang di keluarkan di pabrik saja (no 1), tanpa tracsportation cost, dalam arti lain pembeli harus mengambil bargang nya sendiri di pabrik si penjual. Untuk transaksi seperti ini ongkos angkut akan di bebankan pada si pembeli (Importer) 20

2. FOB (Free on Board) price. Yaitu transaksi jual beli dengan patokan harga hanya mengcover cost sampai pelabuhan saja (no 1,2 dan 3). Dalam transaksi ini ongkos angkut dari pabrik sampai pelabuhan / transportation cost sudah termasuk ke dalam harga jual part. Sementara untuk ongkos angkut dari pelabuhan eksporer sampai ke pabrik importer akan di tanggung oleh importer. 3. C & F (Cost and Freight) price Untuk C&F transaksi ini harga jual sudah mengcover semua cost sampai pelabuhan pembeli / importer (no 1,2,3,4 dan 5) sementara ongkos angkut dari pelabuhan sampai ke pabrik importer akan di tanggung oleh importer. 4. CIF (Cost Insurence and Freight) price Untuk transaction CIF ini sama halnya dengan transaksi di level C&F (no 1,2,3,4 dan 5, perbedaannya adalah pada CIF transaction ini biaya asuransi sudah termasuk ke dalam harga jual part, sementara pada C&F biaya asuransi akan di tanggung oleh importer, demikian pula dengan ongkos angkut dari pelabuhan sampai ke pabrik akan di tanggung oleh importer. 5. Door to Door Price Untuk transaksi door to door price semua ongkos dari mulai pabrik eksporer sampai ke pabrik importer akan di masukan ke dalam harga jual part, sementara untuk insurence tergantung kesepakatan 2 belah pihak. 21

Untuk price structure dari MSP pricing ini menggunakan metode cost plus, sebagai berikut : Price = Part Cost + Packing Cost + Inland transportation Cost + Margin + Royalty Harga beli MSP pada umumya adalah di level FOB price. Dengan metode cost plus ini maka dapat di simpulkan jika ada perubahan cost maka harga jual akan berubah pula. Dari component price untuk MSP pricing tersebut, penelitan di fokuskan pada packing costnya saja, dimana jika ada penurunan packing cost maka otomatis harga part pun akan menjadi turun karena menggunakan konsep cost plus. Adapun metode penghitungan packing cost import adalah dengan menggunakan distribusi normal berdasarkan part cost dan usage/jumlah part yang di gunakan dalam perakitan sebuah mobil, hal ini di karenakan total packing di hitung berdasarkan packing cost per lot, di mana 1 lot sama dengan 10 unit mobil. Dampak dari penurunan cost import part packing ini akan berpengaruh terhadap harga jual mobil yang menganut konsep CAL down, konsep ini berbeda dengan cost plus, karena harga sudah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan survey pasar yang telah di lakukan oleh Marketing, sehingga jika ada pergerakan cost harga jual belum tentu berubah, untuk lebih jelasnya mengenai CAL down ini, berikut adalah gambaran mengenai konsep cal down untuk menghitung harga jual satu unit mobil. 22

Kondisi CAL Sebelum Kondisi CAL Kondisi CAL ada pergerakan cost setelah cost naik setelah cost turun Margin Harga Jual Margin Margin Local Cost Local Cost Local Cost Import Cost Import Cost Import Cost Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Gambar 2.2 : Gambaran komponen penyusun perhitungan harga jual mobil - Kondisis 1 : Pada kondisi ini belum terjadi pergerakan cost, shingga semua dianggap normal - Kondisis 2 : Pada kondisi ini terlihat bahwa local cost naik, bisa saja local cost naik karena harga BBM naik, atau ada kenaikan harga material dan lain-lain. Dampak: Pada kondisi ke dua ini, kita bisa melihat bahwa harga jual mobil tidak ada perubahan, akan tetapi yang berubah adalah margin yang akan di peroleh dari per unit mobilnya menjadi berkurang 23

- Kondisis 3 : Pada kondisi ini terlihat bahwa import cost turun, hal ini di akibatkan karena ada cost reduction di import packing cost. Dampak:Pada kondisi ke tiga ini, kita bisa melihat bahwa harga jual mobil juga tidak ada perubahan, akan tetapi yang berubah adalah margin yang akan diperoleh dari per unit mobilnya menjadi bertambah. 24