BAB 4 4.1 INDIKASI PROGRAM Indikasi program merupakan penjabaran lebih lanjut kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perencanaan ke dalam program-program atau proyek-proyek pembangunan. Penyusunan indikasi program ini merupakan upaya mewujudkan kawasan perencanaan sesuai RDTR yang telah disusun, yaitu turunan dari konsep dan strategi pengembangan yang telah diterjemahkan ke dalam rencana struktur dan pola ruang kawasan perencanaan. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang kawasan perencanaan yang telah disusun, indikasi program pengembangan kawasan dapat dijabarkan dalam dua aspek pengembangan, yaitu: ARAHAN PEMANFAATAN RUANG IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA Pengembangan struktur ruang meliputi pengembangan pusat-pusat pelayanan serta pengembangan jaringan transportasi dan utilitas kota. Pengembangan pola ruang yang meliputi pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya termasuk pengembangan sarana perkotaan. Indikasi program pengembangan disusun berdasarkan prioritas pengembangan kawasan, sehingga program-program pembangunan yang disusun dapat ditentukan arahan indikasi waktu pelaksanaan dengan pelaksanaan terlebih dahulu pada program-program prioritas. Indikasi waktu pelaksanaan program dibagi menjadi beberapa bagian penting yaitu jangka pendek (tahapan pertama atau 5 tahun pertama) dan jangka panjang (tahapan kedua dan seterusnya). Walaupun indikasi program ini disusun hingga akhir tahun rencana dalam kerangka waktu jangka pendek dan jangka panjang, namun dalam perjalanannya sewaktu-waktu masih dapat dilakukan penyesuaian pelaksanaan program selama masih dalam koridor RDTR. 4-1
Berdasarkan pentapahan jangka pendek dan jangka panjang tersebut, waktu pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana pentahapan pelaksanaan pembangunan, yaitu tahapan waktu pelaksanaan I (2010-2014) yang dirinci per tahun, tahapan pelaksanaan II (2015-2019), tahapan pelaksanaan III (2020-2024) dan tahapan pelaksanaan IV (2025-2030). Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada skala prioritas pengembangan. Pengembangan kawasan perencanaan diprioritaskan sesuai dengan tingkat permasalahannya serta prioritas pembangunan, pada RDTR Ibukota Kecamatan Talang Kelapa dan Sekitarnya yang disusun sebagai berikut: Pembangunan yang diprioritaskan, yaitu pembangunan sektor yang dapat menjadi penggerak pertumbuhan dan perkembangan kawasan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Banyuasin secara keseluruhan. Sektor yang dapat menjadi salah satu prioritas utama pembangunan antara lain sektor-sektor yang memberi kontirbusi besar bagi PDRB kabupaten seperti sektor pertanian dan industri pengolahan dimana sektor-sektor tersebut menjadi katalisator perkembangan Banyuasin Pembangunan strategis, yaitu pembangunan sektor dan subsektor penting yang memberikan dampak secara struktural dalam jangka waktu yang relatif panjang. Sektor yang dimaksud antara lain: fasilitas, penertiban penggunaan tanah dan bangunan, pengadaan utilitas yang memadai, dan sebagainya. Pembangunan pada kawasan perencanaan dalam jangka pendek sebaiknya lebih diprioritaskan pada pengembangan struktur ruang yang sesuai dengan RDTR seperti pengembangan jaringan jalan baru dan peningkatan fungsi jalan sehingga merangsang pembentukan pusat-pusat lingkungan baru. Walaupun bersifat indikatif, keseluruhan program ini adalah manifestasi dari perencanaan tata ruang yang disusun, sehingga dalam tahap pemanfaatan ruang sebaiknya mengacu pada indikasi program tersebut, begitu juga halnya dengan tahapan pengawasan dan pengendalian yang akan dilakukan secara berkala. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk memudahkan pelaksanaannya, bidang-bidang program yang disusun dapat disesuaikan dengan bidang pembangunan. Uraian indikasi program pembangunan pada tabel di bagian berikutnya. 4.2 PEMBIYAAN PEMBANGUNAN Untuk pelaksanaan program pembangunan, diperlukan pembiayaan pembangunan dengan sumber-sumber dana yang dapat dimanfaatkan, diantaranya: Sumber dana Pemerintah pusat (APBN). Sumber dana pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ( provinsi). Sumber dana Pemerintah Banyuasin ( kabupaten). Sumber dana penanam modal/investor, baik dalam negeri maupun asing. Sumber dana swadaya masyarakat. 4-2
Pelibatan pihak swasta dalam pembiayaan pembangunan dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama, khususnya dalam penyediaan sarana dan prasarana perkotaan. Bentuk-bentuk kerja sama antara pemerintah dengan swasta yang dapat dilakukan, antara lain: Kerjasama Patungan (Joint Venture) Joint Venture ini dilakukan dengan pembentukan suatu perusahaan oleh beberapa pihak, yang dioperasikan secara bersama dalam satu perusahaan. Kerjasama patungan ini dilakukan oleh pemerintah dengan pihak swasta, khususnya untuk pembangunan yang memiliki risiko lingkungan, jika dipegang oleh pihak swasta saja. Pada kerjasama ini pihak swasta biasanya bertanggung jawab pada pengoperasian dan pemerintah tetap menjadi pemegang saham terbesar. Kemitraan Pemerintah dan Kemitraan pemerintah-swasta dapat dibedakan dalam beberapa bentuk sesuai dengan kebutuhan penggunaannya, yaitu: Konsep BOT (Build, Operate and Transfer), pada bentuk ini pihak swasta bertugas menyediakan prasarana dengan cara membangun fasilitas baru (atau memperbaiki) dengan biaya sendiri dan dapat mengurusnya dalam jangka waktu tertentu. Setelah selesai jangka waktu tersebut maka prasarana dikembalikan kepada pihak pemerintah. Pada saat kerjasama berlangsung, swasta dapat mengoperasikan prasarana tersebut untuk memperoleh keuntungan. Konsep BOO (Build, Owned and Operate), pada bentuk ini tidak ada pengalihan pada akhir periode kerjasama. Di sini investor dapat memiliki fasilitas yang dibangunnya dalam jangka waktu lama untuk mendapatkan kembali biaya pembangunan dan memperoleh keuntungan. Konsep BRT (Build, Rent and Transfer), di sini pemerintah membangun dengan dana sendiri dan pihak swasta dapat menyewa dalam jangka waktu tertentu, yang kemudian pada akhir kontrak dikembalikan kepada pemerintah. Konsep ROT (Rehabilitate, Operate and Transfer), bentuk ini sama dengan BOT namun pada bentuk ini swasta tidak membangun tetapi memperbaiki fasilitas yang telah ada. Konsep "Contract Operations" Pada bentuk ini pemerintah membayar atau menyewa swasta untuk memberikan jasa manajemen atau jasa lainnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penjualan Asset (Asset Selling) Penjualan asset dapat berarti penjualan rencana, lahan, saham, atau suatu kegiatan khusus perusahaan pemerintah oleh pemerintah secara utuh maupun sebagian kepada swasta. Kerjasama Pemerintah- yang kompleks Kerjasama ini merupakan suatu bentuk kerja sama yang berbeda, yang meliputi: Peremajaan kota Pembangunan kawasan industri 4-3
Pembangunan kota baru Kegiatan penyediaan prasarana kota Kerjasama Komunitas-Lembaga Keuangan Pemerintah/ Kerjasama ini merupakan suatu bentuk kerja sama dimana komunitas sebagai pemilik aset lokal menggandeng lembaga keuangan dalam pengembangan suatu tempat untuk kepentingan tertentu. Bentuk kerjasama ini masih jarang dilakukan, dan sebaiknya didorong oleh pemerintah karena dapat menguntungkan komunitas sebagai stakeholder utama pembangunan kota. Dalam pelaksanaan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta sangat penting untuk diperhatikan mengenai aspek legal dan administrasinya. Hal ini perlu dirumuskan secara jelas, terutama yang menyangkut hak dan kewajiban serta sanksi, dan perlindungan hukumnya untuk masing-masing pihak. Perlunya pembangunan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai, karena dengan membangun atau melengkapi aksesibilitas dan sarana suatu kawasan maka kawasan tersebut akan semakin cepat berkembang. 4.3 PERAN SERTA MASYARAKAT Peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan sangat penting, terutama dalam mengakomodir berbagai permasalahan yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. mempunyai hak dan kewajiban dalam menentukan rencana pemabangunan yang akan dilaksanakan di wilayahnya. Adapun beberapa hak masyarakat dalam perencananaan, antara lain: Memberikan pendapat, saran, masukan, data/informasi, dan penentuan potensi dan masalah tata ruang. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang. Mendapat perlindungan dari kegiatan-kegiatan yang merugikan. Mengetahui secara terbuka setiap produk rencana tata ruang Banyuasin Selain mempunyai hak, masyarakat juga harus melaksanakan kewajibannya dalam perencanaan pembangunan, yaitu: Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang. Mendudukkan kepentingan kolektif/publik lebih tinggi dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Memberikan informasi, data, keterangan hanya yang benar, jelas, dan jujur dalam setiap tahapan proses persiapan, penyusunan, penetapan, dan pengajuan keberatan yang terkait dengan perencanaan tata ruang di wilayahnya. 4-4
Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan. 4-5
Tabel 4. 1 Indiksasi Program Pembangunan No Indikasi Program Lokasi A. Pengembangan Struktur Ruang I. Pembangunan dan penataan pusat-pusat kawasan 1. Pengembangan pusat sekunder Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa Pusat koleksi dan distribusi hasil pertanian 2. Pengembangan pusat lingkungan Pengembangan RTH lingkungan Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa skala lingkungan Pengembangan fasilitas umum dan sosial skala lingkungan Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I Pada Blok E Seluruh pusat lingkungan Seluruh pusat lingkungan Seluruh pusat lingkungan Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan dan swasta dan swasta,, Penanggung Jawab Bappeda dan perdagangan Bappeda dan perdagangan Pertamanan, Perdagangan, Bappeda, II. Pengembangan Jaringan Jalan 1 Jaringan Jalan Tol/Bebas Hambatan 2 Jaringan Jalan Arteri Primer Ruas jalan tol Betung Palembang- Indralaya 4-6
No Indikasi Program Lokasi Pemeliharaan fungsi jalan arteri primer Pengembangan Baru Jalan Lingkar (ring road) Kota Palembang 3 Jaringan Jalan Kolektor Pembangunan Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lintas Timur Sumatera Jalan Ring Road Kota Palembang Jalan yang menghubungkan Jalan lingkar Barat (ring road) Kota Palembang ke arah Air Batu Jalan yang menghubungkan Kelurahan Air Batu dari bagian utara ke bagian selatan Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan APBN, Prov., Prov., Penanggung Jawab Dept. PU, PU dan PU dan Jalan yang menghubungkan Prov., Kelurahan Sukamara Peningkatan Fungsi Jalan Kolektor Sekunder dengan Desa Talang Buluh Jalan yang menghubungkan Kelurahan Sukajadi Prov., dari bagian Utara dengan Desa Sukamara di bagian Selatan 4 Jaringan Jalan Lokal Pengembangan jaringan jalan baru Jalan yang PU PU dan PU dan 4-7
No Indikasi Program Lokasi Pemeliharaan Jalan menghubungkan Jalan lingkar Barat (ring road) Kota Palembang ke arah Air Batu Pengembanganpengembangan jalan baru di kawasan perumahan Desa Talang Buluh Jalan di dalam kawasan Kelurahan Sukajadi Jalan di dalam kawasan Desa Air Batu Jalan di dalam kawasan Kelurahan Sukajadi Jalan di dalam kawasan Desa Air Batu Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab dan PU dan PU dan PU dan PU dan PU dan III. 1 2 Pengembangan Fasilitas Pergerakan Pembangunan halte pada koridor-koridor utama jalan arteri Mengembangkan jalur-jalur sirkulasi berorientasi pedestrian pada kawasan pusat sekunder dan lingkungan Sepanjang Lintas Sumatera Jalan Timur Tersebar di seluruh kawasan PU dan PU dan 4-8
No Indikasi Program Lokasi Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab IV Pengembangan Jaringan Utilitas 1 Pengembangan Jaringan Air Bersih Penambahan jumlah sambungan air bersih Seluruh kawasan PDAM Pemeliharaan pipa distribusi air bersih Seluruh kawasan PDAM 2 Pengelolaan Jaringan Air Limbah Sosialisasi sistem penanganan limbanh kakus/tinja dengan menggunakan tangki septic tank komunal Pengadaan alat angkut limbah - 3 Pengelolaan Persampahan Pengembangan TPA Talang Buluh Pembangunan TPS Terpadu Pengadaan sarana pengangkutan sampah Pengelolaan sampah sistem komposting Seluruh kawasan Desa Talang Buluh Seluruh kawasan Seluruh kawasan Seluruh kawasan Prov., Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan, kecamatan 4 Pengembangan Jaringan Drainase Pengembangan jaringan drainase pada ruas arteri, kolektor, dan lokal 5 Pengembangan Jaringan Listrik Penataan dan Pengembangan Jaringan Listrik yang telah ada Seluruh kawasan PU Seluruh kawasan PT. PLN 4-9
No Indikasi Program Lokasi Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab Pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran baik Seluruh kawasan PT. PLN terbuka maupun kabel bawah tanah 6 Pengembangan jaringan telekomunikasi Seluruh kawasan B I Pengembangan Pola Ruang Pengembangan Kawasan Lindung 1 Penataan Sempadan Sungai Kelurahan Air Batu Sukajadi dan Tanah MAS 2 Penataan Ruang Terbuka Hijau Seluruh kawasan 3 Penataan Kawasan Sempadan Rel KA II Pengembangan Kawasan Budidaya Kelurahan Air Batu (Blok A) 1 Penataan Kawasan Perumahan Seluruh kawasan 2 Pembangunan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan sesuai skala pelayanan lingkungan 3 Penataan kawasan pusat komersial Seluruh kawasan Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I,,, BPN, PU Pertamanan, PU Pertamanan, PT KAI BPN, PU Bappeda, Pendidikan, Kesehatan, PU, Perindag 4-10
No Indikasi Program Lokasi 4 Pengembangan koridor komersial 5 Pengembangan kegiatan industri Blok J Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan,, 6 Pengembangan kawasan militer Blok D Militer Militer 7 Pengembangan RTH Budidaya Seluruh kawasan 8 Penataan Kawasan TPA Talang Buluh Desa Talang Buluh Sumber : Hasil Rencana, 2010, Provinsi, Penanggung Jawab PU, Perindag Perindag Pertamanan, Kebersihan 4-11
4-12