RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

dokumen-dokumen yang mirip
2. Keberadaan elemen fisik pembatas unit lingkungan (dapat berupa jaringan jalan, jalur kereta api dan jaringan sungai).

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

Ketentuan Pemanfaatan Ruang

LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA TAHUNAN DAN LIMA TAHUNAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

Sekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

BAB 5 RTRW KABUPATEN

LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2011 TANGGAL 10 JANUARI 2011

RENCANA INVESTASI 5.1. INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN LIMUSNUNGGAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas di BWP Malang Tenggara Waktu Pelaksanaan PJM-1 ( ) PJM-2 ( ) PJM-3 ( ) PJM-4 ( )

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB VIII

BAB II KETENTUAN UMUM

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PRABUMULIH TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PERKOTAAN IBUKOTA KECAMATAN AMPEK NAGARI TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

5.1 KEBIJAKSANAAN DASAR PENGEMBANGAN KOTA

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Indikator Konten Kuesioner

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN DI INDONESIA TAHUN

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2007

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

7. URUSAN PERUMAHAN. a. Program dan Kegiatan

L E M B A R A N D A E R A H

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

TABEL PROGRAM PEMANFAATAN RUANG Waktu Pelaksanaan I II III IV

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur, merata baik materil maupun spiritual. Negara yang

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK

Memorandum Program Sanitasi

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

TABEL 35 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN CIRACAS

BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kesiapan Kebijakan dalam Mendukung Terwujudnya Konsep Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Studio Perencanaan Kota 2014 EXECUTIVE SUMMARY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 10 TAHUN 2008

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

6.1. PRIORITAS PEMANFAATAN RUANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang.

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

Latar belakang: Landasan hukum Landasan filosofi Definisi Tata ruang Kerangka materi Asas dan Tujuan Ruang lingkup Isi Rencana Proses

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KABUPATEN FAKFAK

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURABAYA TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007

Transkripsi:

BAB 4 4.1 INDIKASI PROGRAM Indikasi program merupakan penjabaran lebih lanjut kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perencanaan ke dalam program-program atau proyek-proyek pembangunan. Penyusunan indikasi program ini merupakan upaya mewujudkan kawasan perencanaan sesuai RDTR yang telah disusun, yaitu turunan dari konsep dan strategi pengembangan yang telah diterjemahkan ke dalam rencana struktur dan pola ruang kawasan perencanaan. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang kawasan perencanaan yang telah disusun, indikasi program pengembangan kawasan dapat dijabarkan dalam dua aspek pengembangan, yaitu: ARAHAN PEMANFAATAN RUANG IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA Pengembangan struktur ruang meliputi pengembangan pusat-pusat pelayanan serta pengembangan jaringan transportasi dan utilitas kota. Pengembangan pola ruang yang meliputi pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya termasuk pengembangan sarana perkotaan. Indikasi program pengembangan disusun berdasarkan prioritas pengembangan kawasan, sehingga program-program pembangunan yang disusun dapat ditentukan arahan indikasi waktu pelaksanaan dengan pelaksanaan terlebih dahulu pada program-program prioritas. Indikasi waktu pelaksanaan program dibagi menjadi beberapa bagian penting yaitu jangka pendek (tahapan pertama atau 5 tahun pertama) dan jangka panjang (tahapan kedua dan seterusnya). Walaupun indikasi program ini disusun hingga akhir tahun rencana dalam kerangka waktu jangka pendek dan jangka panjang, namun dalam perjalanannya sewaktu-waktu masih dapat dilakukan penyesuaian pelaksanaan program selama masih dalam koridor RDTR. 4-1

Berdasarkan pentapahan jangka pendek dan jangka panjang tersebut, waktu pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana pentahapan pelaksanaan pembangunan, yaitu tahapan waktu pelaksanaan I (2010-2014) yang dirinci per tahun, tahapan pelaksanaan II (2015-2019), tahapan pelaksanaan III (2020-2024) dan tahapan pelaksanaan IV (2025-2030). Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada skala prioritas pengembangan. Pengembangan kawasan perencanaan diprioritaskan sesuai dengan tingkat permasalahannya serta prioritas pembangunan, pada RDTR Ibukota Kecamatan Talang Kelapa dan Sekitarnya yang disusun sebagai berikut: Pembangunan yang diprioritaskan, yaitu pembangunan sektor yang dapat menjadi penggerak pertumbuhan dan perkembangan kawasan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Banyuasin secara keseluruhan. Sektor yang dapat menjadi salah satu prioritas utama pembangunan antara lain sektor-sektor yang memberi kontirbusi besar bagi PDRB kabupaten seperti sektor pertanian dan industri pengolahan dimana sektor-sektor tersebut menjadi katalisator perkembangan Banyuasin Pembangunan strategis, yaitu pembangunan sektor dan subsektor penting yang memberikan dampak secara struktural dalam jangka waktu yang relatif panjang. Sektor yang dimaksud antara lain: fasilitas, penertiban penggunaan tanah dan bangunan, pengadaan utilitas yang memadai, dan sebagainya. Pembangunan pada kawasan perencanaan dalam jangka pendek sebaiknya lebih diprioritaskan pada pengembangan struktur ruang yang sesuai dengan RDTR seperti pengembangan jaringan jalan baru dan peningkatan fungsi jalan sehingga merangsang pembentukan pusat-pusat lingkungan baru. Walaupun bersifat indikatif, keseluruhan program ini adalah manifestasi dari perencanaan tata ruang yang disusun, sehingga dalam tahap pemanfaatan ruang sebaiknya mengacu pada indikasi program tersebut, begitu juga halnya dengan tahapan pengawasan dan pengendalian yang akan dilakukan secara berkala. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk memudahkan pelaksanaannya, bidang-bidang program yang disusun dapat disesuaikan dengan bidang pembangunan. Uraian indikasi program pembangunan pada tabel di bagian berikutnya. 4.2 PEMBIYAAN PEMBANGUNAN Untuk pelaksanaan program pembangunan, diperlukan pembiayaan pembangunan dengan sumber-sumber dana yang dapat dimanfaatkan, diantaranya: Sumber dana Pemerintah pusat (APBN). Sumber dana pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ( provinsi). Sumber dana Pemerintah Banyuasin ( kabupaten). Sumber dana penanam modal/investor, baik dalam negeri maupun asing. Sumber dana swadaya masyarakat. 4-2

Pelibatan pihak swasta dalam pembiayaan pembangunan dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama, khususnya dalam penyediaan sarana dan prasarana perkotaan. Bentuk-bentuk kerja sama antara pemerintah dengan swasta yang dapat dilakukan, antara lain: Kerjasama Patungan (Joint Venture) Joint Venture ini dilakukan dengan pembentukan suatu perusahaan oleh beberapa pihak, yang dioperasikan secara bersama dalam satu perusahaan. Kerjasama patungan ini dilakukan oleh pemerintah dengan pihak swasta, khususnya untuk pembangunan yang memiliki risiko lingkungan, jika dipegang oleh pihak swasta saja. Pada kerjasama ini pihak swasta biasanya bertanggung jawab pada pengoperasian dan pemerintah tetap menjadi pemegang saham terbesar. Kemitraan Pemerintah dan Kemitraan pemerintah-swasta dapat dibedakan dalam beberapa bentuk sesuai dengan kebutuhan penggunaannya, yaitu: Konsep BOT (Build, Operate and Transfer), pada bentuk ini pihak swasta bertugas menyediakan prasarana dengan cara membangun fasilitas baru (atau memperbaiki) dengan biaya sendiri dan dapat mengurusnya dalam jangka waktu tertentu. Setelah selesai jangka waktu tersebut maka prasarana dikembalikan kepada pihak pemerintah. Pada saat kerjasama berlangsung, swasta dapat mengoperasikan prasarana tersebut untuk memperoleh keuntungan. Konsep BOO (Build, Owned and Operate), pada bentuk ini tidak ada pengalihan pada akhir periode kerjasama. Di sini investor dapat memiliki fasilitas yang dibangunnya dalam jangka waktu lama untuk mendapatkan kembali biaya pembangunan dan memperoleh keuntungan. Konsep BRT (Build, Rent and Transfer), di sini pemerintah membangun dengan dana sendiri dan pihak swasta dapat menyewa dalam jangka waktu tertentu, yang kemudian pada akhir kontrak dikembalikan kepada pemerintah. Konsep ROT (Rehabilitate, Operate and Transfer), bentuk ini sama dengan BOT namun pada bentuk ini swasta tidak membangun tetapi memperbaiki fasilitas yang telah ada. Konsep "Contract Operations" Pada bentuk ini pemerintah membayar atau menyewa swasta untuk memberikan jasa manajemen atau jasa lainnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penjualan Asset (Asset Selling) Penjualan asset dapat berarti penjualan rencana, lahan, saham, atau suatu kegiatan khusus perusahaan pemerintah oleh pemerintah secara utuh maupun sebagian kepada swasta. Kerjasama Pemerintah- yang kompleks Kerjasama ini merupakan suatu bentuk kerja sama yang berbeda, yang meliputi: Peremajaan kota Pembangunan kawasan industri 4-3

Pembangunan kota baru Kegiatan penyediaan prasarana kota Kerjasama Komunitas-Lembaga Keuangan Pemerintah/ Kerjasama ini merupakan suatu bentuk kerja sama dimana komunitas sebagai pemilik aset lokal menggandeng lembaga keuangan dalam pengembangan suatu tempat untuk kepentingan tertentu. Bentuk kerjasama ini masih jarang dilakukan, dan sebaiknya didorong oleh pemerintah karena dapat menguntungkan komunitas sebagai stakeholder utama pembangunan kota. Dalam pelaksanaan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta sangat penting untuk diperhatikan mengenai aspek legal dan administrasinya. Hal ini perlu dirumuskan secara jelas, terutama yang menyangkut hak dan kewajiban serta sanksi, dan perlindungan hukumnya untuk masing-masing pihak. Perlunya pembangunan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai, karena dengan membangun atau melengkapi aksesibilitas dan sarana suatu kawasan maka kawasan tersebut akan semakin cepat berkembang. 4.3 PERAN SERTA MASYARAKAT Peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan sangat penting, terutama dalam mengakomodir berbagai permasalahan yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. mempunyai hak dan kewajiban dalam menentukan rencana pemabangunan yang akan dilaksanakan di wilayahnya. Adapun beberapa hak masyarakat dalam perencananaan, antara lain: Memberikan pendapat, saran, masukan, data/informasi, dan penentuan potensi dan masalah tata ruang. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang. Mendapat perlindungan dari kegiatan-kegiatan yang merugikan. Mengetahui secara terbuka setiap produk rencana tata ruang Banyuasin Selain mempunyai hak, masyarakat juga harus melaksanakan kewajibannya dalam perencanaan pembangunan, yaitu: Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang. Mendudukkan kepentingan kolektif/publik lebih tinggi dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Memberikan informasi, data, keterangan hanya yang benar, jelas, dan jujur dalam setiap tahapan proses persiapan, penyusunan, penetapan, dan pengajuan keberatan yang terkait dengan perencanaan tata ruang di wilayahnya. 4-4

Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan. 4-5

Tabel 4. 1 Indiksasi Program Pembangunan No Indikasi Program Lokasi A. Pengembangan Struktur Ruang I. Pembangunan dan penataan pusat-pusat kawasan 1. Pengembangan pusat sekunder Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa Pusat koleksi dan distribusi hasil pertanian 2. Pengembangan pusat lingkungan Pengembangan RTH lingkungan Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa skala lingkungan Pengembangan fasilitas umum dan sosial skala lingkungan Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I Pada Blok E Seluruh pusat lingkungan Seluruh pusat lingkungan Seluruh pusat lingkungan Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan dan swasta dan swasta,, Penanggung Jawab Bappeda dan perdagangan Bappeda dan perdagangan Pertamanan, Perdagangan, Bappeda, II. Pengembangan Jaringan Jalan 1 Jaringan Jalan Tol/Bebas Hambatan 2 Jaringan Jalan Arteri Primer Ruas jalan tol Betung Palembang- Indralaya 4-6

No Indikasi Program Lokasi Pemeliharaan fungsi jalan arteri primer Pengembangan Baru Jalan Lingkar (ring road) Kota Palembang 3 Jaringan Jalan Kolektor Pembangunan Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lintas Timur Sumatera Jalan Ring Road Kota Palembang Jalan yang menghubungkan Jalan lingkar Barat (ring road) Kota Palembang ke arah Air Batu Jalan yang menghubungkan Kelurahan Air Batu dari bagian utara ke bagian selatan Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan APBN, Prov., Prov., Penanggung Jawab Dept. PU, PU dan PU dan Jalan yang menghubungkan Prov., Kelurahan Sukamara Peningkatan Fungsi Jalan Kolektor Sekunder dengan Desa Talang Buluh Jalan yang menghubungkan Kelurahan Sukajadi Prov., dari bagian Utara dengan Desa Sukamara di bagian Selatan 4 Jaringan Jalan Lokal Pengembangan jaringan jalan baru Jalan yang PU PU dan PU dan 4-7

No Indikasi Program Lokasi Pemeliharaan Jalan menghubungkan Jalan lingkar Barat (ring road) Kota Palembang ke arah Air Batu Pengembanganpengembangan jalan baru di kawasan perumahan Desa Talang Buluh Jalan di dalam kawasan Kelurahan Sukajadi Jalan di dalam kawasan Desa Air Batu Jalan di dalam kawasan Kelurahan Sukajadi Jalan di dalam kawasan Desa Air Batu Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab dan PU dan PU dan PU dan PU dan PU dan III. 1 2 Pengembangan Fasilitas Pergerakan Pembangunan halte pada koridor-koridor utama jalan arteri Mengembangkan jalur-jalur sirkulasi berorientasi pedestrian pada kawasan pusat sekunder dan lingkungan Sepanjang Lintas Sumatera Jalan Timur Tersebar di seluruh kawasan PU dan PU dan 4-8

No Indikasi Program Lokasi Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab IV Pengembangan Jaringan Utilitas 1 Pengembangan Jaringan Air Bersih Penambahan jumlah sambungan air bersih Seluruh kawasan PDAM Pemeliharaan pipa distribusi air bersih Seluruh kawasan PDAM 2 Pengelolaan Jaringan Air Limbah Sosialisasi sistem penanganan limbanh kakus/tinja dengan menggunakan tangki septic tank komunal Pengadaan alat angkut limbah - 3 Pengelolaan Persampahan Pengembangan TPA Talang Buluh Pembangunan TPS Terpadu Pengadaan sarana pengangkutan sampah Pengelolaan sampah sistem komposting Seluruh kawasan Desa Talang Buluh Seluruh kawasan Seluruh kawasan Seluruh kawasan Prov., Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan Kebersihan, kecamatan 4 Pengembangan Jaringan Drainase Pengembangan jaringan drainase pada ruas arteri, kolektor, dan lokal 5 Pengembangan Jaringan Listrik Penataan dan Pengembangan Jaringan Listrik yang telah ada Seluruh kawasan PU Seluruh kawasan PT. PLN 4-9

No Indikasi Program Lokasi Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab Pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran baik Seluruh kawasan PT. PLN terbuka maupun kabel bawah tanah 6 Pengembangan jaringan telekomunikasi Seluruh kawasan B I Pengembangan Pola Ruang Pengembangan Kawasan Lindung 1 Penataan Sempadan Sungai Kelurahan Air Batu Sukajadi dan Tanah MAS 2 Penataan Ruang Terbuka Hijau Seluruh kawasan 3 Penataan Kawasan Sempadan Rel KA II Pengembangan Kawasan Budidaya Kelurahan Air Batu (Blok A) 1 Penataan Kawasan Perumahan Seluruh kawasan 2 Pembangunan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan sesuai skala pelayanan lingkungan 3 Penataan kawasan pusat komersial Seluruh kawasan Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I,,, BPN, PU Pertamanan, PU Pertamanan, PT KAI BPN, PU Bappeda, Pendidikan, Kesehatan, PU, Perindag 4-10

No Indikasi Program Lokasi 4 Pengembangan koridor komersial 5 Pengembangan kegiatan industri Blok J Pada Blok B, C, D, E, F, G dan I Tahap Realisasi I II III IV 2010 2011 2012 2013 2014 2015-2020 - 2025-2019 2024 2029 Sumber Pembiayaan,, 6 Pengembangan kawasan militer Blok D Militer Militer 7 Pengembangan RTH Budidaya Seluruh kawasan 8 Penataan Kawasan TPA Talang Buluh Desa Talang Buluh Sumber : Hasil Rencana, 2010, Provinsi, Penanggung Jawab PU, Perindag Perindag Pertamanan, Kebersihan 4-11

4-12