BAB I PENDAHULUAN. mencapai 237,6 juta jiwa (ILO). Pada dasarnya sumber daya manusia dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. harinya. Namun kini, karena adanya perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap orang memiliki kebutuhan dan tuntutan yang mendasar yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya di lingkungan industri. Faktor yang paling utama timbulnya kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

BAB II LANDASAN TEORI. Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (antara lain tenaga kerja perawat), sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

Alvin (2016) berdasarkan survey yang di lakukan oleh Canada life lebih

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. hendak dicapai, dalam mencapai tujuan itu, akan sangat dibutuhkan faktor- faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Hal ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Monopoli ( ), Persaingan Terbatas ( ) dan Persaingan Bebas (2008)

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran proses dan kegiatan suatu organisasi. Untuk menghadapi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan terbaik. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik,

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan dengan baik, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya secara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kegiatan manusia untuk memperoleh hiburan setelah lelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain (Undang-

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ketenagakerjaan, yakni pengangguran merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memberdayakan karyawan agar karyawan mampu melaksanakan pekerjaan dengan. utama untuk mendorong keberhasilan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Dewasa ini perusahaan-perusahan dipacu untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Penelitian

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementrian Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi, saat ini jumlah pekerja di indonesia mencapai 117,37 juta orang atau sekitar 88,34% dari total penduduk indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa (ILO). Pada dasarnya sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek yang menentukan keefektifan suatu organisasi atau perusahaan, juga merupakan faktor utama dalam melakukan suatu aktivitas produksi ataupun yang lain, baik berupa pikiran, jasmani dan rohani dalam ragka menghasilkan suatu barang atau jasa yang bernilai ekonomi dan dibutuhkn oleh masyarakat. Tanpa adanya sumber daya manusia maka semua aktivitas ataupun kegiatan perekonomian atau yang lainnya tidak akan bisa terlaksana. Dalam melaksanakan suatu kegiatan, seorang individu tidak akan bisa bekerja sendiri, akan tetapi agar terciptanya suatu tujuan membutuhkan sekelompok orang yang akan membentuk suatu organisasi. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya. Di dalam suatu perusahaan atau tempat kerja mempunyai sistem manajemen atau pengaturan yang berbeda, para manager membuat peraturan untuk mengatur dan mengurus semua 1

2 karyawan atau tenaga kerja yang biyasa disebut manajemen sumber daya manusia guna mendapatkan tujuan yang di inginkan. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daaya manusia, dimana tugas dari Manajemen sumber daya manusia adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja, yang puas akan pekerjaanya (Husein Umar,2002:3). Peran manajemen sumber daya manusia yaitu mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah kinerja karyawan, peranan manajemen sumber daya manusia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk pendayagunaan, pengembangann sumber daya manusia yang ada agar dapat dikelola secara efektif dan efisien, pada dasarnya manajemen adala upaya mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi sebagai proses untuk mencapainya. Teknik penjadualan dibuat untuk mencapai efektifitas dan efesiensi yang tinggi dari sumber daya yang akan digunakan.

3 Dalam setiap perusahaan mempunyai jam kerja masing-masing sesuai dengan ketetapan perusahaan yang bersangkutan. Dan setiap pekerja atau karyawan wajib mengikuti sesuai dengan peraturan perusahaan tersebut. Ketentuan mengenai waktu kerja terdapat dalam paragraf 4 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK). Banyak perusahaan beroperasi lebih dari 8 jam per hari untuk memenuhi kebutuhan pasar dan karena keterbatasan sumber daya atau fasilitas, konsekuensinya, perusahaan harus melakukan shift kerja. Pada prinsip dasarnya sebuah perusahaan menginginkan laba yang sebanyak-banyaknya, dengan biaya yang sedikit. Permintaan konsumen yang semakin meningkat menuntut perusahaan bekerja lebih dari biasanya, mengharuskan bekerja lebih keras lagi guna untuk mewujudkan keinginan konsumen. Perusahaan menggunkan alternatif tanpa menambah karyawan akan tetapi permintaan konsumen yang meningkat bisa terpenuhi, yaitu dengan memperkerjakan karyawan dengan sistemshift sehingga perusahaan tetap bisa beroperasi 24 jam non stop, tidak berbeda pula dengan petugas keamanan yang bekerja dengan sistim shift untuk menjaga perusahaan 24 jam. Shift kerja dapat diartikan juga sebagai suatu cara mengorganisir waktu kerja harian pada orang atau tim yang berbeda secara bertutut-turut untuk waktu kerja yang biasanya 8 jam, dan meliputi waktu keseluruhan 24 jam. (Agustin,2012:24). Shift kerja biasanya berkelompok terdiri minimal 2 orang atau lebih, mereka datang bergantian sesuai jadual shift yang telah ditentukan di awal. Kadang kala para karyawan juga diperintahkan untuk lembur.

4 Dalam setiap peraturan atau program yang telah ditentukan dan ditetapkan suatu perusahaan untuk para karyawannya mempunyai dampak tersendiri. Dampak positif yang akan memberikan efek yang baik bagi karyawan ataupun sebliknya dampak yang kurang baik bagi karyawa tersebut. Faktanya sistem shift kerja memberikan kemungkinan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan sumber daya ataupun produktivitas suatu perusahaan. Dampak positif misalnya seperti yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2006) pekerja shift berharap dengan bekerja dengan sistem shift, mereka akan memperoleh gaji yang lebih baik, lebih banyak waktu mengasuh anak di siang hari, mempunyai waktu lebih disiang hari untuk bersantai, lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, malam hari suasananya lebih tenang dan biasanya hanya sedikit supervisor di malam hari. Adnan (dalam Veny,2014:132) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pada sistem shift rotasi terdapat aspek positif dan aspek negatif. Aspek positifnya adalah memberikan lingkungan kerja yang sepi khusunya shift malam dan memberikan waktu libur yang banyak. Menurut nachreiner aspek positifnya adalah peningkatan keuangan dan lingkungan kerja yang sepi, memberikan banyak waktu luang pada siang hari, jumlah supervisor lebih sedikit, dan dapat dijadikan alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Pekerja yang memiliki kecenderungan extravert diduga menunjukkan sikap yang positif terhadap sistem kerja shift rotasi,mereka lebih toleran terhadap sistem kerja shift tersebut

5 Selain berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas perusahaan, ternyata sistem shift kerja ini juga membawa dampak yang kurang baik, terutama terhadap kesehatan karyawan baik secara fisik, sosial maupun psikologis. Seperti halnya yang dialami oleh bapak Muhamad Rifki Arianto (wawancara pada tanggal 12 agustus 2014). Beliau merupakan salah satu karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk pada bagian listrik, beliau termasuk pada karyawan shift. Dimana terdapat tiga shift di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk tersebut. Pada karyawan nonshif, mereka bekerja pada jam pada umumnya yaitu dari pagi sampai sore, sehingga waktu malam digunakan bersama keluarga dan waktu untuk beristirhat. Sedangkan jadual shift membuat waktu kerja bisa berubah-ubah. Beliau terkadang bekerja di waktu malam, yang seharusnya digunakan untuk istirahat. Jadual shift terkadang membuat pola tidur beliau terganggu, sering sakit, sering emosi. Waktu bersama keluarga dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar juga sedikit. Tidak berbeda dengan Kristin Nuryati dalam penelitiannya dengan judul Tingkat Stres Kerja Pada Karyawan SPBU Bagian Operator Ditinjau dari Shift Kerja Bahwa saat bekerja karyawan SPBU bagian operator yang bekerja secara shift karyawan akan mengalami perbedaan situasi dan kondisi yang berbeda disetiap shiftnya, dimana perbedaan tersebut yang menyebabkan adanya perbedaan tingkat stres kerja pada setiap shift kerjanya. Tidak jarang para pegawai atau karyawan yang mempunyai kendala dengan adanya atau

6 diterapkannya jadwal shift, diantaranya adalah penyesuaian atau kemampuan adaptasi tubuh, masalah kesehatan, kebiasaan tidur, stres kerja, pembagian waktu kepada keluarga, terutama bagi seorang perempuan yang menyesuaikan dengan pekerjaan rumah tangganya. Sering kali ketika terdapat gangguan atau bekerjaan yang memerlukan tenaga yang lebih, tak jarang para pekerja yang berbeda shift juga di minta bekerja yang tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan di awal. Seperti halnya di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, terdapat karyawan yang bekerja dengan jadwal shift. Shift yang ada di lingkungan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk yaitu shift satu, dua, dan shift tiga. Para karyawan yang bekerja dengan sistem shift atau bergiliran memiliki kebugaran atau keadaan fisik yang berbeda dibandingkan dengan karyawan yang non shift. Ketika seorang karyawan bekerja pada shift satu memilki raut wajah yang bersemangat dan segar, dan ketika shift tiga jika dilihat dari segi fisik, raut wajah, dan mata menunjukkan adanya kelelahan yang lebih di bandingkan dengan yang lainnya. Akan tetapi karyawan yang bekerja pada shift tiga, pekerjaannya tidak terlalu berat. Walaupun tidak ada pekerjaan yang berat, waktu yang tidak produktif seperti malam hari bisa mengakibatkan stres pada sebagaian orang tertentu. Berpegang pada latar belakang inilah maka penulis menganggap untuk masalah tersebut sebagai bahan peneliti dengan judul Pengaruh Shift Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan di Lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara shift kerja terhadap stress karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuannya adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara shift kerja terhadap stress karyawan di lingkungan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.? 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan: 1. Bagi Peneliti a. Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, pengalaman dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis khususnya dalam mengelola data manajemen sumber daya manusia. b. Sebagai bentuk pengaplikasian dari ilmu yang telah diperoleh selama masa kuliah.

8 2. Bagi Perguruan Tinggi a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, dan sebagai bahan masukan bagi perguruan tinggi dalam mengevaluasi materi yang diberikan. b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur dalam perkembangan penelitian selanjutnya. 2. Bagi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk menyusun kebijakan perusahaan yang bersangkutan. b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi kinerja dan dampak dari sistem shift kerja tersebut.