Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

dokumen-dokumen yang mirip
LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB II. LANDASAN TEORI

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB III LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS KASUS

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Diesel. Mesin Diesel

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

ANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Konstruksi CVT. Parts name

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

BASIC ENGINE ALUN TRAINING CENTER. DATE : NOVEMBER 2010 ALUN TRAINING CENTER

PENGUJIAN KEBOCORAN SISTEM PENDINGIN GENSET BRV20 RSG-GAS DENGAN MENGGUNAKAN PRESSURE TEST PUMP

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

MAKALAH PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR ENGINE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Kerja Praktek


PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO REKALKULASI MESIN DIESEL MITSUBISHI 4 SILINDER TUGAS AKHIR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEKANISME MESIN DIESEL & BENSIN

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Air induction System. Jalur udara masuk

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

1. EMISI GAS BUANG EURO2

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA PENGUJIAN

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

PEMANFAATAN GAS BUANG HASIL PEMBAKARAN UNTUK INDUKSI PAKSA LANGKAH HISAP MOTOR DIESEL : SISTEM TURBOCHARGER

Transkripsi:

ABSIC ENGINE

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine Hesselmann, yang beroperasi dengan bahan bakar diesel (solar), namun membutuhkan sistem pengapian listrik.

VOLVO BASIC MECHANIC TRAINING I

VOLVO BASIC MECHANIC TRAINING I

VOLVO BASIC MECHANIC TRAINING I

Valve cover ( penutup katup) Valve cover merupakan suatu bidang yang digunakan untuk mencegah masuknya kotoran ke dalam engine dan mencegah oli pelumas menyembur keluar. Cylinder head ( kepala silinder ) Cylinder head merupakan kepala dari cylinder block. Kegunaannya adalah untuk memberikan penyekatan pada bagian atas ruang pembakaran. Beberapa desain engine tertentu memiliki satu cylinder head untuk tiap-tiap silinder. Model lain menggunakan satu cylinder head untuk semua silinder.

Cylinder head gasket ( gasket kepala silinder ) Walau bagaimanapun ratanya cylinder head, adalah sangat sulit menjaga kerapatan akibat tekanan yang tinggi yang terjadi selama pembakaran. Oleh karena itu dibutuhkan pemasangan cylinder head gasket yang terbuat dari baja diantara cylinder head dengan silinder.

Cylinder liner Untuk memperpanjang usia dari cylinder block dan untuk memudahkan pekerjaan rekondisi engine, cylinder liner didesain agar dapat diganti (replaceable). cylinder liner disebut juga sleeve

Piston Piston merupakan sisi bawah ruang bakar yang dapat bergerak. Cerukan dan titik di bagian atas piston didesain untuk menimbulkan pusaran udara dan untuk memudahkan pencampurannya dengan bahan bakar untuk mendapatkan pembakaran yang lebih baik. Untuk mencegah kebocoran komperesi, piston dilengkapi dengan piston ring. Dua buah ring paling atas (ring ompresi/compression ring) membentuk sekat antara ruang bakar dengan ruang engkol (crankcase). Piston ring bagian bawah berfungsi mengikis oli yang membasahi dinding silinder, untuk mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar dan ikut terbakar. v

Connecting rod Connecting rod meneruskan tenaga dari piston ke crankshaft ( poros engkol ) dan memungkinkan kedua ujungnya bergerak bebas. Bagian ujung atas dari connecting rod dipasangkan pada piston menggunakan wrist pin (pen pergelangan). Bagian ujung bawah dipasangkan pada crankshaft menggunakan bearing cap. Wrist pin dan rod bearing Untuk mengurangi gesekan dari journal dari connecting rod, crankshaft dan wrist pin, diapasngkan sliding bearing (bantalan geser) diantara bidang kontak. Sliding bearing ini dibaut dari bahan babbitt.

Crankshaft crankshaft menggabungkan tenaga dari semua piston. Crankshaft dibuat dari besi tempa ( forged steel ) dan memiliki web untuk tiap-tiap silinder. Web ini adalah tempat mengikatkan connecting rod. Web-web tersebut beserta counterweight harus benar-benar seimbang untuk menghindari getaran pada engine. Bidang untuk pengikatan antara crankshaft dengan cylinder block disebut main bearing cap (1). Makin besar tenaga yang dihasilkan engine, makin besar ukuran dari main bearing yang digunakan. Serupa dengan bagian atas dari connecting r4od, sliding bearing dengan pelumasan oli digunakan untuk mengurangi gesekan. Untuk mencegah crankshaft bergerak maju mundur secara aksial, terdapat dua buah thrust washer (2) pada setiap sisi main bearing.

Vibration damper dan flywheel Vibration damper (1) dipasangkan di bagian depan crankshaft. Gunanya adalah untuk meniadakan atau menetralkan osilasi ( goyangan ) yang terjadi pada crankshaft saat piston bergerak naik turun. Osilasi atau goyangan membuat crankshaft mendapat beban berat, sehingga tanpa damper, material crankshaft akan lelah dan patah. Pulley (2) berada di bagian depan dari vibration damper. Flywheel (3) terbuat dari besi tuang. Terpasang di bagian belakang crankshaft. Dengan bobotnya mampu memberikan efek penyeimbangan pada gerakan berputar crankshaft. Di sekeliling flywheel dipasangkan ring gear (4) untuk perkaitan dengan starter motor saat engine distart

Flywheel housing dan oil pan Flywheel housing (1) dipasang pada bagian belakang cylinder block. komponen ini membungkus flywheel dan clutch, torque converter atau sebagai penghubung transmission housing ke engine, atau tempat pemasangan pompa pada excavator. Oil pan (2) adalah bagian bawah dari engine yang biasanya dibuat dari plat lembaran atau aluminium tuang. Oil pan merupakan tempat penampungan oli pelumas engine.

Timing gear Untuk mendapatkan operasi kerja engine yang tepat, dibutuhkan sejumlah sistem seperti pendinginan, pelumasan, injeksi bahan bakar dan lain-lain. Semua gigi berbentuk helical untuk mengurangi keausan dan mengurangi kebisingan kerja. Timing-gear mendapatkan pelumasan dari sistem pelumasan engine. Untuk mencegah memerciknya oli, timing gear ditutup dengan cover yang disebut timing gear cover (10). Saat crankshaft gear(1) berputar, putaran tersebut diteruskan ke : Idler gear(2) lalu diteruskan ke camshaft gear(3). camshaft gear melalui camshaft menggerakkan mekanisme katup untuk membuka dan menutup valve-valve. compressor gear (4) yang digerakkan oleh camshaft gear, berfungsi memutar air compressor ( kompresor udara ). injection pump pump (5) coolant pump gear (6) yang digerakkan oleh idler gear (7), menyebabkan coolant pump berputar dan memompa coolant untuk bersirkulasi. Servo pump gear (8) (tidak digunakan pada alat berat tertentu). Idler gear(9) menggerakkan oil pump untuk memompakan oli ke semua kompoen bergerak dari engine.

JALUR TENAGA PADA ENGINE

Sistem pelumasan Umum Fungsi dari sistem pelumasan adalah untuk melumasi bagian yang bergerak pada engine (A) dengan oli untuk mengurangi gesekan dan keausan. Oli mengangkut karbon dan kotoran / endapan lain yang terbentuk pada dinding silinder setelah pembakaran. Oli juga meningkatkan penyekatan (sealing). Cylinder liner telah didesain sedemikian rupa sehingga selalu terdapat lapisan yang melekat pada dinding. Hal ini memudahkan piston ring untuk memberikan efek penyekatan pada ruang bakar. Oli juga berguna untuk menghantarkan panas dari bagian dalam engine (b) dan juga memberikan efek peredaman suara.

Oil strainer (1) Sebelum mencapai oil pump, oli harus melalui strainer terlebih dahulu yang terdapat di bagian bawah oil pan. Dari strainer, oli lewat saluran pemasukan menuju pompa. Oil pump (2) Oil pump berjenis gear pump, digerakkan oleh roda gigi idler pada timing gear. Pompa tersebut terdiri dari dua roda gigi yang berputar di dalam housing pompa yang tersekat rapat. Saat gigi-gigi berputar, oli disalurkan diantara gigi-gigi dan dinding housing pompa. Saat gigi-gigi berkaitan, keduanya membentuk sekat untuk mencegah oli kembali ke sisi yang bertekanan rendah. Oli dipompakan keluar menuju sistem pelumasan.

Oil filter (3) Semua oli dari pompa harus melewati filter-filter tersebut untuk dibersihkan sebelum memasuki engine kembali. Bila terjadi penyumbatan pada oil filter, oli yang belum disaring dapat menuju ke engine melalui by-pass valve. By-pass valve ini terletak pada bracket dari filter. Relief valve (1) Relief valve berguna untuk mencegah kenaikan tekanan oli yang berlebihan pada RPM engine tinggi. Oil cooler (2) Oil cooler membantu melepaskan panas dari bagian interior engine. Inti dari oil cooler pendinginan engine. Oli bersirkulasi di sekitar inti dan memindahkan panas ke coolant. Oil cooler menyerap 10 15% panas engine. dihubungkan ke sistem

Pendinginan piston Piston akan menjadi sangat panas saat engine bekerja, dimana pada engine tertentu membutuhkan pendinginan tambahan. Pendinginan piston diaktifkan saat tekanan oli sangat tinggi dimana piston-cooling valve pada engine block terbuka. Oli dipaksa keluar dari lubang di engine block melalui cooling jet, pada tiap-tiap piston. Oli disemprotkan pada bagian bawah piston.

SISTEM BAHAN BAKAR ( FUEL SYSTEM )

FUEL FEED PUMP

FUEL FILTER

FUEL INJECTION PUMP

GOVERNOR

SMOKE LIMITER

DELIVERY PIPES

INJEKTOR Injector dipasangkan dengan erat pada cylinder head. Komponen ini menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan tekanan yang tinggi hingga bahan bakar teratomisasi. Tekanan injeksi, pada engine Volvo, mencapai 3500 psi (246,07 kgf/cm 2 ). Tekanan tersebut ditingkatkan untuk mendapatkan engine dengan gas buang yang lebih bersih. Makin tinggi tekanan, makin baik pencampuran antara bahan bakar dan udara dan makin sempurna proses pembakaran. Spray nozzle harus menyerap sejumlah panas dari ruang bakar, untuk menghantarkan panas tersebut, injektor dipasangkan pada sleeve (selubung ) terbuat dari tembaga. Sebagian bahan bakar yang disuplai ke nozzle akan bocor dan melewati nozzle needle ( jarum nosel ) dan injector sleeve untuk mendinginkan serta melumasi nozzle tersebut. Kelebihan bahan bakar tersebut kemudian dikembalikan ke fuel tank melalui return line ( jalur pipa kembali )

POLA ALIRAN BAHAN BAKAR DIESEL

TURBOCHARGER