Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

KAJIAN YURIDIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MUNGKID NOMOR PERKARA 0019/Pdt.P/2012/PA. Mkd TENTANG ITSBAT NIKAH DALAM MENENTUKAN SAHNYA STATUS PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan makhluk-nya di dunia ini berpasang-pasangan agar mereka bisa

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA. MALANG NOMOR 0038/Pdt.P/2014/PA.Mlg

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. sahnya perkawinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap keluarga yang hidup di dunia ini selalu mendambakan agar keluarga itu

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah merupakan makhluk sosial yang

PENETAPAN Nomor: X/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam mengatur hubungan manusia dengan Sang. Penciptanya dan ada pula yang mengatur hubungan sesama manusia serta

PENDAFTARAN ITSBAT NIKAH DI KJRI CHICAGO

PENETAPAN Nomor : 117/Pdt.P/2010/PA.Sub.

P E N E T A P A N Nomor /Pdt.P/2015/PA Sgr.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kedudukan manusia sebagai makhluk yang terhormat maka diberikan

PENETAPAN Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr. DUDUK PERKARA

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat

PENETAPAN Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr. DUDUK PERKARA

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

P E N E T A P A N Nomor /Pdt.P/2015/PA Sgr.

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

P E N E T A P A N. Nomor : 7/Pdt.P/2013/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkawinan ini menjadi sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 1 Sedangkan menurut

SALINAN PENETAPAN Nomor : 06/Pdt.G/2012/PA.Ntn.

Bismillahirrahmanirrahim

PENETAPAN Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr.

KEDUDUKAN HUKUM ANAK LUAR KAWIN YANG DIAKUI. Oleh: Mulyadi, SH., MH. ( )

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 786/PDT.G/2010/PA.MLG PERIHAL KUMULASI PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DAN IS BAT NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzaariyat : 49, yang artinya :

bismillahirrahmanirrahim

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

PENETAPAN Nomor 34/Pdt.P/2015/PA.Lt اا نا DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1268/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA. A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1625/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

P E N E T A P A N NOMOR 01/Pdt.P/2013/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. antara suami, istri dan anak akan tetapi antara dua keluarga. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam setiap perjalanan hidupnya, sudah pasti memiliki

PENETAPAN. Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

bismillahirrahmanirrahim

P U T U S A N SALINAN. Nomor 1517/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

P U T U S A N. Nomor 0413/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan pernikahan merupakan unsur pokok dalam pembentukan keluarga

P E N E T A P A N. NOMOR 03/Pdt.P/2012/PA.Msa B ISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. penetapan itsbat nikah sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh:

SALINAN PENETAPAN Nomor : 36/Pdt.P/2011/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0181/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

TENTANG DUDUK PERKARA

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

PUTUSAN Nomor: 174/Pdt.G/2012/PA.Pkc.

P U T U S A N. Nomor : 24/Pdt.G/2011/PA.Ktb. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor : 0011/Pdt.P/2010/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Tangerang

bismillahirrahmanirrahim

P U T U S A N. Nomor 1415/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PERJANJIAN KAWIN YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA PERKAWINAN BERLANGSUNG

TENTANG DUDUK PERKARA

BAB IV. Agama yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil. 1. Menurut Hukum Islam, Pengertian Itsbat Nikah ini berasal dari bahasa

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

bismillahirrahmanirrahim

P U T U S A N. Nomor 0897/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana di nyatakan dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga.

TENTANG DUDUK PERKARA

P U T U S A N. Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN. Dahlan Hasyim *

PENETAPAN Nomor 81/Pdt.P/2015/PA.Lt اا نا DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0133/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1984/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

Transkripsi:

Kajian Yuridis Pengesahan Perkawinan... KAJIAN YURIDIS PENGESAHAN PERKAWINAN DI PENGADILAN AGAMA JEMBER (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Jember Tentang Pengesahan Perkawinan di Bawah Tangan) Oleh: Imam Bukhori Dosen Tetap Yayasan STAIFAS Kencong Jember ABSTRAK Perkawinan dapat dikatakan sah apabila dilakukan menurut hukum Islam dan sesuai Undang - Undang Perkawinan maupun dalam Kompilasi Hukum Islam. Sistem Hukum Indonesia tidak mengenal istilah kawin bawah tangan, nikah sirri dan semacamnya serta tidak mengatur secara khusus dalam sebuah peraturan. Bagi mereka yang tidak mencatatkan perkawinan dianggap tidak sah di mata hukum dan juga tidak mendapat akta nikah sebagai bukti otentik sahnya suatu perkawinan. Namun dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 7 ayat (2) menyebutkan: dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah dapat diajukan itsbat nikahnya di Pengadilan Agama. Sedang ayat (3) menyebutkan itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama berkenaan dengan; a. Adanya perkawinan dalam penyelesaian perceraian, b. Hilangnya akta nikah, c. Adanya keraguan tentang sah tidaknya salah satu syarat perkawinan, dan d. Perkawinan terjadi sebelum berlakunya UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, e. Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut UU No.1 Tahun 1974. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan normatif empiris. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan normatif adalah sebagai usaha mendekatkan masalah yang diteliti dengan hukum yang normatif. Sedangkan pendekatan empiris adalah usaha mendekati masalah yang diteliti dengan hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Adapun sumber data dalam penelitian adalah purposive sampling dan tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: 1.Observasi, 2. Interview 3. Dokumentasi. Terkait penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Yaitu bekerjanya data dengan mendeskripsikan kenyataan sosial/empiris (dalam hal ini produk dari putusan pengadilan), dengan teori yang ada (undangundang yang relevan dengan kasus tersebut).hasil penelitian menunjukkan bahwa Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016 109

Imam Bukhori pertama: Pengadilan Agama Jember akan tetap mengabulkan permohonan pengesahan perkawinan walaupun pernikahan di bawah tangan, sepanjang perkawinan yang telah dilangsungkan memenuhi syariat Islam dan perkawinan tersebut tidak melanggar larangan perkawinan yang datur dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 10 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 39 sampai dengan Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam. Kedua: Majelis hakim Pengadilan Agama Jember tetap akan mengabulkan Permohonan Pengesahan Perkawinan di Bawah Tangan/itsbat nikah jika pernikahan para pemohon yang telah dilakukan sebelumnya telah memenuhi syarat dan rukun nikah meskipun pernikahannya tersebut dibawah tangan/nikah sirri, yang menjadi pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jember adalah kemaslahatan bagi Pemohon dan masa depan anak pemohon pengesahan pernikahan / istbat nikah. Key Word: Tinjauan Yuridis Pengesahan Perkawinan. PENDAHULUAN Pernikahan merupakan awal dari bentuk institusi kecil dalam keluarga. Pernikahan sangatlah penting bagi kehidupan manusia perseorangan maupun kelompok, dengan jalan pernikahan yang sah pergaulan antara laki-laki dan perempuan terjadi secara terhormat sesuai kedudukan manusia sebagai mahluk yang bersosial dan beradab. Dalam istilah bahasa Indonesia, perkawinan berasal dari kata "kawin" yang menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis; bersuami atau beristri; menikah adalah ikatan akad perkawinan yang dilakukan sesuai hukum agama. 1 Menurut Kompilasi Hukum Islam, pengertian perkawinan tercantum dalam pasal 2 yang berbunyi sebagai berikut:perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mithāqan ghalīzhān untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. 2 Perkawinan menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 3 Mengenai sahnya perkawinan dan pencatatan perkawinan terdapat pada Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang 537. 1 Kbbi, Kamus besar bahasa Indonesia, ( Jakarta: Penerbit Lentera, 2008), 102. 2 Kompilasi Hukum Islam, (Bandung: Fokus media, 2007), 7. 3 Subekti,Kitab Undang-undang Hukum Perdata, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2006), 110 Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016

Kajian Yuridis Pengesahan Perkawinan... Perkawinan,yang berbunyi: Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. 4 Bagi yang beragama Islam, yang tidak dapat membuktikan terjadinya perkawinan dengan akta nikah, dapat mengajukan permohonan itsbat nikah ( penetapan/pengesahan nikah ) kepada Pengadilan Agama sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun Itsbat nikah ini hanya dimungkinkan bila berkenaan dengan: a. dalam rangka penyelesaian perceraian; b.hilangnya akta nikah; c. adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan; d. perkawinan terjadi sebelum berlakunya UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan; e. perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-undang No. 1/1974, 5 artinya bila ada salah satu dari kelima alasan di atas yang dapat dipergunakan, dapat mengajukan permohonan istbat nikah ke Pengadilan Agama. Sebaliknya, akan sulit bila tidak memenuhi salah satu alasan yang ditetapkan. Sedangkan pengajuan itsbat nikah dengan alasan lain artinya bukan dalam rangka perceraian, hanya dimungkinkan, jika sebelumnya sudah memiliki Akta Nikah dari pejabat berwenang. Berdasarkan uraian di atas dan ketentuan-ketentuan yang ada, maka penulis berkeinginan mengkaji permasalahan tersebut dalam Tesis dengan judul Tinjauan Yuridis Pengesahan Perkawinan di Pengadilan Agama Jember (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Jember Tentang Pengesahan Perkawinan Di Bawah Tangan Tahun 2012), yang mana pernikahannya tidak dicatatkan dan dilakukan sesudah Undang-undang Perkawinan No1 Tahun 1974 dan kemudian diistbatkan ke Pengadilan Agama Jember. Fokus Penelitian Adapun Focus penelitian yang akan diteliti berkaitan dengan judul tentang Tinjauan Yuridis Pengesahan Perkawinan di Pengadilan Agama Jember (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Jember Tentang Pengesahan Perkawinan Di Bawah Tangan Tahun 2012)sebagai berikut: 1. Bagaimana Proses Putusan Pengesahan Perkawinan di Bawah Tangan di Pengadilan Agama Jember Tahun 2012? 2. Bagaimana Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Jember Terhadap Pengesahan Perkawinan di BawahTangan di Pengadilan Agama Jember? 4 Maramis, DinamikaPerkawinanMasaKini, (Yogyakarta:Sinar Toga, 2009), 65. 5 Kompilasi Hukum Islam, 31. Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016 111

Imam Bukhori Definisi Istilah Guna memahami permasalahan yang terdapat penelitin ini, dan untuk mempermudah pembahasan serta menghindari timbulnya kesalahan dalam memahami isi penelitian ini, maka perlu diberikan penegasan arti kata demi kata sekaligus secara keseluruhan dari judul tersebut. 1. Tinjauan Yuridis a. Tinjauan Kata tinjauanmempunyaibanyakarti, pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan data, pengolahan, analisa yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan. 6 b. Yuridis Pengertianyuridisadalah sesuatu yang sudah terjamin kebenarannya dan terbukti secara hukum yang berlaku. 7 1. Pengesahan Perkawinan a. Pengesahan Pengesahanmempunyaipengertianpenetapan yang dilakukan menurut hukum yang berlaku. 8 Dan dalam bahasa arab disebut dengan istbat yang berarti pengesahan atau penetapan. 9 b. Perkawinan Pengertian perkawinan yaitu akad nikah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. 10 2. Pengadilan Agama Pengadilan agama mempunyai pengertian lembaga hukum tempat penyelasaian perkara hukum bagi orang yang beragama Islam. 11 Jadi, yang dimaksud dengan tinjauan yuridis pengesahan perkawinan adalah tinjauan secara hukum dalam menetapkan sebuah perkawinan yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 6 Arti Kata. Definisi tinjauan, (Online), (http://m.artikata.com/arti-381954- tinjauan.html, Diakses 11 oktober 2013) 7 Kamus Bahasa Indonesia Online, Pengertian Yuridis, (Online), (http://kamusbahasa indonesia.org/yuridis, Diakses 11 oktober 2013) 8 KBBI Ofline 9 NU Blog, Tata Cara Pengesahan Pernikan dalam Islam, (Online), (http://m.nu.or.id/ apublic-m-dinamic-detail.html Diakses 11 Oktober 2013). 10 Kamus Bahasa Indonesia Online, Pengertian Perkawinan, (Online), (http://kamus bahasaindonesia.org/perkawinan, Diakses 11 oktober 2013). 11 Wikipedia, Pengadilan Agama, (Online), (id.m.wikipedia.org/wiki/pengadilan_ agama, Diakses 11 Oktober 2013) 112 Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016

Kajian Yuridis Pengesahan Perkawinan... HASIL TEMUAN Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Proses Putusan Pengesahan Perkawinan di Bawah Tangan di Pengadilan Agama Jember Tahun 2012 Pengadilan Agama Jember akan tetap mengabulkan permohonan pengesahan perkawinan walaupun pernikahan di bawah tangan, sepanjang perkawinan yang telah dilangsungkan memenuhi syariat Islam dan perkawinan tersebut tidak melanggar larangan perkawinan yang datur dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 10 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 39 sampai dengan Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam. 2. PertimbanganHakimPengadilan Agama Jember Terhadap Pengesahan Perkawinan di Bawah Tangan di Pengadilan Agama Jember Majelis hakim Pengadilan Agama Jember tetap akan mengabulkan PermohonanPengesahan Perkawinan di Bawah Tangan / itsbat nikah jika pernikahan para pemohon yang telah dilakukan sebelumnya telah memenuhi syarat dan rukun nikah meskipun pernikahannya tersebut di bawah tangan / nikah sirri. Ternyata yang menjadi pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jember adalah kemaslahatan bagi Pemohon dan masa depan anak Pemohon pengesahan Pernikahan / istbat nikah di bawah tangan. 3. Saran. Adapun Saran yang dapat dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Kepada hakim Pengadilan Agama Jember Agar lebih selektif lagidalamhalmengabulkanpermohonanitsbatnikah. b. Kepada Pihak-pihak yang terkait untuk lebih luas mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pencatatan Perkawinan. c. Kepada alim ulama atau pemuka agama untuk tidak menikahkan tanpa melalui prosedur pencatatan Perkawinan. DAFTAR PUSTAKA. 1996. Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1989 tentangperadilan AgamaPengadilan Agama. Bandung: Fokus Media.. 1999. Pedoman Pegawai Pencatat Nikah (BPN). Bandung: Rosda Karya.. Himpunan Undang-Undang. 2008. CitraMediaWacana.. UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.. 2007. Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Fokus media. Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016 113

Imam Bukhori. UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Jakarta: Citra Media Wacana Abdurrahman.1999. Penjelasan Atas Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Akademi Presindo. Arti Kata. Definisi tinjauan, (Online), (http://m.artikata.com/arti-381954- tinjauan.html, Diakses 11 oktober 2013) Kamus Bahasa Indonesia Online, Pengertian Perkawinan, (Online), (http://kamusbahasaindonesia.org/perkawinan, Diakses 11 oktober 2013) Kamus Bahasa Indonesia Online, Pengertian Yuridis, (Online), (http://kamusbahasaindonesia.org/yuridis, Diakses 11 oktober 2013) KBBI Ofline Kbbi, 2008.Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Lentera. Maramis.2009. DinamikaPerkawinanMasaKini. Yogyakarta: Sinar Toga. Subekti,2006. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita. NU Blog, Tata Cara Pengesahan Pernikan dalam Islam, (Online), (http://m.nu.or.id/apublic-m-dinamic-detail.html Diakses 11 Oktober 2013). 114 Falasifa, Vol. 7 Nomor 1 Maret 2016