STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR)

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU SUMATRA,JAWA DAN BALI (INDONESIA BAGIAN BARAT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia terletak pada daerah yang merupakan pertemuan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia terletak pada daerah yang merupakan pertemuan dua

ANALISIS DINAMIK BENDUNGAN SERMO DI JAWA TENGAH

PETA ZONASI TSUNAMI INDONESIA

PETA MIKROZONASI PENGARUH TSUNAMI KOTA PADANG

MODIFIKASI PETA TINGKAT KERENTANAN AKIBAT BENCANA GEMPA BUMI UNTUK WILAYAH INDONESIA. Yoseph Stevenly NRP :

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

Reinardi NRP : Theodore F. Najoan., Ir.,M.Eng

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

ANALISIS RESIKO GEMPA KOTA LARANTUKA DI FLORES DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIC SEISMIC HAZARD

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008)

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

BIDANG STUDI GEOTEKNIK PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

Oleh : DAMAR KURNIA Dosen Konsultasi : Tavio, ST., M.T., Ph.D Ir. Iman Wimbadi, M.S

Analisa Resiko Gempa Kasus : Proyek Pengeboran Minyak Di Tiaka Field. Helmy Darjanto, Ir, MT

RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN BERDASARKAN SNI UNTUK WILAYAH KOTA PALEMBANG

STUDI EVALUASI KINERJA STRUKTUR BAJA BERTINGKAT RENDAH DENGAN ANALISIS PUSHOVER ABSTRAK

ANALISIS PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN RUMUSAN ESTEVA DAN DONOVAN (Studi Kasus Pada Semenanjung Utara Pulau Sulawesi)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau yang secara geografis terletak antara 6º LU 11º LS dan 95º BT 140º BT

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB II STUDI PUSTAKA

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

LAMPIRAN A PETA KEMIRINGAN LERENG WADUK MANIKIN, NTT

EVALUASI GEMPA DAERAH SULAWESI UTARA DENGAN STATISTIKA EKSTRIM TIPE I

PENGEMBANGAN PROGRAM ANALISIS SEISMIC HAZARD DENGAN TEOREMA PROBABILITAS TOTAL TUGAS AKHIR

ANALISA RESIKO GEMPA DENGAN TEOREMA PROBABILITAS TOTAL UNTUK KOTA-KOTA DI INDONESIA YANG AKTIFITAS SEISMIKNYA TINGGI

ZONASI GEMPA INDONESIA BERDASARKAN FUNGSI FUNGSI ATENUASI TERBARU

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIAN...

ANALISA REKAMAN DATA DETEKTOR GEMPA TERHADAP INTEGRITAS GEDUNG REAKTOR KARTINI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari katalog gempa BMKG Bandung, tetapi dikarenakan data gempa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA TINGKAT RISIKO BENCANA GEMPABUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT SKRIPSI MELKI ADI KURNIAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

Soil Ln (PGA) = M ln (R e 0.617M ) h Zt (2.8) Dimana: R = jarak terdekat ke bidang patahan (km)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

DAFTAR ISI. i ii iii iv

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Keywords: circle method, intensity scale, P wave velocity

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia di selatan, dan lempeng Pasifik di timur laut.

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

ANALISIS SEISMIC MENGGUNAKAN PROGRAM SHAKE UNTUK TANAH LUNAK, SEDANG DAN KERAS

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

DEAGREGASI SEISMIC HAZARD KOTA SURAKARTA`

ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS TANAH PADA VARIABILITAS SPEKTRUM RESPON GEMPABUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015:

ANALISIS SEISMISITAS DAN PERIODE ULANG GEMPA BUMI WILAYAH SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN B-VALUE METODE LEAST SQUARE OLEH :

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Ground Motion Modeling Wilayah Sumatera Selatan Berdasarkan Analisis Bahaya Gempa Probabilistik

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

KEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN RESPONS SPEKTRA KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODA PROBABILITAS ABSTRAK

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

RESPONS DINAMIK JACKET STEEL PLATFORM AKIBAT GELOMBANG LAUT DENGAN RIWAYAT WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Gempa di Pulau Jawa Bagian Barat. lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia, dan

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. tembok bangunan maupun atap bangunan merupakan salah satu faktor yang dapat

Analisis Bahaya Kegempaan di Wilayah Malang Menggunakan Pendekatan Probabilistik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KEGEMPAAN DI NUSA TENGGARA TIMUR PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN MONITORING REGIONAL SEISMIC CENTER (RSC) KUPANG

ANALISIS RISIKO BENCANA GEMPABUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT

PEMANFAATAN DATA SEISMISITAS UNTUK MEMETAKAN TINGKAT RESIKO BENCANA GEMPABUMI DI KAWASAN EKS-KARESIDENAN BANYUMAS JAWA TENGAH

Studi Analisis Parameter Gempa Bengkulu Berdasarkan Data Single-Station dan Multi-Station serta Pola Sebarannya

MENENTUKAN PELUANG DAN PERIODE ULANG GEMPA DENGAN MAGNITUDE TERTENTU BERDASARKAN MODEL GUTTENBERG - RITCHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

Time Histories Dari Ground Motion 1000 Tahun Periode Ulang Untuk Kota Surabaya

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

Transkripsi:

STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR) Nama : Desi Setiawan NRP : 0221009 Pembimbing : Theodore F. Najoan, Ir.,M.Eng FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Gempa bumi merupakan suatu bencana alam yang tidak dapat dihindari, tetapi kerusakan pada bangunan dapat dikurangi yaitu dengan membuat bangunan sipil tahan gempa. Untuk keperluan itu dibutuhkan besarnya percepatan gempa des3ain di lokasi yang akan dibangun yang telah dikoreksi terhadap pengaruh jenis tanah setempat. Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk membuat peta zona gempa Indonesia. Analisis mencakup wilayah Indonesia bagian timur yang terdiri dari pulau Nusa Tenggara-Timor Timur, Kalimantan-Sulawesi dan Maluku-Irian Jaya dengan memperhitungkan kejadian gempa baik yang diakibatkan oleh subduksi maupun patahan. Agar didapat hubungan frekuensi kejadian gempa dan besaran magnitude, digunakan analisa statistik dari GUTTENBERG RICHTER. Selanjutnya, untuk mencari besarnya percepatan gempa digunakan rumus dari FUKUSHIMA dan TANAKA. Program komputer yang digunakan dalam analisis ini adalah SEISRISK III. Dari output program komputer, diperoleh percepatan gempa permukaan untuk perioda ulang 10,20,50,100,200,500, 1000,5000 dan 10000 tahun yang diplotkan menjadi peta zona gempa Indonesia bagian timur, maka percepatan gempa untuk setiap koordinat harus dibagi dengan besarnya percepatan gempa kota Jakarta untuk selanjutnya dirata-ratakan. Berdasarkan peta zona tersebut, wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi 6 buah zona gempa yaitu Zona A (Z=0.10-0.30), Zona B (Z=0.30-0.60), Zona C (Z=0.60-0.90), Zona D (Z=0.90-1.20), Zona E (Z=1.20-1.50) dan Zona F (Z=1.50-2.0). Dimana Z adalah koefisien zona. Nilai percepatan gempa desain untuk kota-kota besar di pulau Nusa Tenggara-Timor Timur, Kalimantan-Sulawesi dan Maluku-Irian Jaya yang diperoleh dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Analisis tersebut menghasilkan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) yang rata-rata terletak di atas nilai-nilai PGA hasil penelitian terdahulu. iii

DAFTAR ISI Halaman SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR.. ABSTRAK. KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI. DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. DAFTAR GAMBAR i ii iii iv vii x xii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR LAMPIRAN. xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.. 1 1.2 Tujuan Penulisan.. 2 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 2 1.4 Sistematika Penulisan... 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Lapisan Bumi. 6 2.2 Filosofi Dasar Gempa Bumi 2.2.1 Pengertian Dan Definisi Gempa Bumi... 8 2.2.2 Klasifikasi Gempa Bumi. 9 2.2.3 Gelombang Gempa. 11 2.2.4 Istilah-Istilah Dan Parameter Gempa 12 iv

2.2.5 Pengukuran Dan Perekaman Gempa 17 2.3 Peta Zona Gempa Wilayah Indonesia 2.3.1 Pengertian Dasar 17 2.3.2 Prosedur Pembuatan Peta Zona Gempa Wilayah Indonesia. 18 2.4 Koreksi Pengaruh Jenis Tanah Setempat. 23 2.5 Penentuan Beban Gempa 2.5.1 Penentuan Beban Gempa Untuk Bangunan Pengairan Dan Bendungan Tahan Gempa. 26 2.5.2 Penentuan Beban Gempa Untuk Bangunan Tinggi Tahan Gempa 27 BAB 3 TINJAUAN TEKTONIK DAN KEGEMPAAN DI INDONESIA MELIPUTI PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA 3.1 Pendahuluan. 30 3.2 Sejarah Kejadian Gempa Akibat Sesar/Patahan Dan Subduksi.. 32 3.3 Tinjauan Tektonik Dan Kegempaan Di Pulau Nusa Tenggara- Timor Timur. 36 3.3.1 Zona Subduksi Nusa Tenggara-Timor Timur. 37 3.4 Tinjauan Tektonik Dan Kegempaan Di Pulau Kalimantan- Sulawesi.. 38 3.4.1 Zona Subduksi Kalimantan-Sulawesi... 41 3.4.2 Patahan Sulawesi.. 42 3.5 Tinjauan Tektonik Dan Kegempaan Di Pulau Maluku- v

Irian Jaya. 43 3.5.1 Zona Subduksi Maluku-Irian Jaya 44 3.5.2 Patahan Irian Jaya. 45 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Analisis Frekuensi Kejadian Gempa... 49 4.2 Penggunaan Fungsi Atenuasi.. 52 4.3 Penentuan Daerah Sumber Gempa Akibat Subduksi. 55 4.4 Perhitungan Data Patahan 57 4.5 Program Komputer 4.5.1 Data Masukan Program Komputer. 60 4.5.2 Data Keluaran Program Komputer. 61 4.6 Peta Zona Gempa Indonesia 61 4.7 Aplikasi Penggunaan Peta Zona Gempa Untuk Keperluan Rekayasa Sipil 4.7.1Bendungan.. 63 4.7.2 Bangunan Tinggi 65 4.8 Hasil Perbandingan Peta Zona Gempa Indonesia 69 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.. 80 5.2 Saran. 92 DAFTAR PUSTAKA.. 93 LAMPIRAN. A - H vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN Δ = Jarak episentrum a, a = Konstanta yang bergantung pada periode pengamatan a c = Percepatan gempa dasar a d = Percepatan gempa desain a d1 = Percepatan gempa desain menurut peraturan a d2 = Percepatan gempa desain berdasarkan peta zona yang dibuat a g = Percepatan gempa maksimum di permukaan tanah b BMG BT = Konstanta yang bergantung pada sifat tektonik suatu daerah = Badan Meteorologi dan Geofisika = Bujur Timur C = Koreksi daerah g = Percepatan gravitasi H i = Tebal lapisan tanah ke-i Length = Panjang segmen patahan LS = Lintang Selatan LU = Lintang Utara M = Magnitude/besaran gempa M = Magnitude lokal rata-rata m b = Magnitude gempa berdasarkan gelombang badan M L = Magnitude lokal MMI = Modified Mercalli Intensity M max = Magnitude maksimum yang dapat terjadi vii

M o = Batas magnitude terendah Ms N n(m) N(M) N 1 (M) R R A R N = Magnitude gempa berdasarkan gelombang permukaan = Masa guna bangunan = Frekuensi jumlah kejadian gempa > M = Frekuensi kumulatif jumlah kejadian gempa > M = Frekuensi kumulatif gempa tahunan = Jarak hiposentrum = Resiko tahunan untuk suatu intensitas gempa = Resiko gempa selama suatu masa guna bangunan Slip-rate = Tingkat pergerakan patahan SPT T = Standard Penetration Test = Periode ulang rata-rata T s = Periode predominan dari perlapisan tanah dengan regangan besar pada waktu terjadi gempa T p = Periode predominan dari perlapisan tanah dengan regangan kecil pada waktu terjadi gempa USGS v V s V si Z = United States Geological Surveys = Faktor koreksi pengaruh jenis tanah setempat = Kecepatan rambat gelombang geser = Kecepatan rambat gelombang geser pada lapisan tanah ke-i = Koefisien zona gempa viii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Flow Chart Urutan Pembuatan Studi Pengembangan Peta Zona Gempa Untuk Wilayah Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Irian Jaya (Indonesia Bagian Timur).. 5 Gambar 2.1 Penampang Lapisan-lapisan Bumi 8 Gambar 2.2 Jarak Episentrum, Hiposentrum, Fokus dan Titik Pengamatan 11 Gambar 2.3 Peta Wilayah Gempa Indonesia (Menurut SNI-1726). 29 Gambar 2.4 Kurva Spektrum Respons Inelastik Desain (Menurut SNI-1726). 29 Gambar 3.1 Peta Geoteknik Indonesia. 32 Gambar 3.2 Terjadinya Sesar/Patahan Akibat Perbenturan 3 Lempeng.. 33 Gambar 3.3 Peta Zona Subduksi dan Patahan di Indonesia. 36 Gambar 3.4 Gerakan Subduksi Pulau Nusa Tenggara dan Timor Timur. 37 Gambar 3.5 Daerah Sumber Gempa Akibat Subduksi Untuk Nusa Tenggara- Timor Timur.. 38 Gambar 3.6 Peta Geologi Pulau Kalimantan 39 Gambar 3.7 Penyebaran Tiga Lempeng Tektonik di Pulau Kalimantan.. 39 Gambar 3.8 Struktur Tektonik Pulau Sulawesi 41 Gambar 3.9 Daerah Sumber Gempa Akibat Subduksi Untuk Kalimantan- Sulawesi 43 Gambar 3.10 Struktur Tektonik Pulau Irian Jaya.. 44 Gambar 3.11 Daerah Sumber Gempa Akibat Subduksi Untuk Maluku- ix

Irian Jaya.. 46 Gambar 3.12 Pembagian Segmen Patahan Irian Jaya... 47 Gambar 4.1 Grafik Hubungan Magnitude dan Log N1(Ms) Untuk Kotak 502..51 Gambar 4.2 Hubungan Jarak Episentrum Dan Jarak Hiposentrum Dengan Kedalaman Gempa 53 Gambar 4.3 Kurva Spektrum Respons Inelastik Desain Untuk Kota Kendari (Wilayah Gempa 4, Struktur Diatas Tanah Keras Dengan Koreksi = 2.332). 68 Gambar 4.4 Kurva Spektrum Respons Inelastik Desain Untuk Kota Kendari (Wilayah Gempa 4, Struktur Diatas Tanah Lunak Dengan Koreksi = 2.0993). 68 Gambar 4.5 Peta Zona Gempa Indonesia. 74 Gambar 4.6 Peta Zona Gempa Pulau Kalimantan.... 75 Gambar 4.7 Peta Zona Gempa Pulau Sulawesi..... 76 Gambar 4.8 Peta Zona Gempa Pulau Nusa Tenggara... 77 Gambar 4.9 Peta Zona Gempa Pulau Maluku....... 78 Gambar 4.10 Peta Zona Gempa Pulau Irian Jaya.... 79 x

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Skala Intensitas Modified Mercalli. 14 Tabel 2.2 Jenis Tembok.. 15 Tabel 2.3 Faktor Koreksi Pengaruh Jenis Tanah/Batuan Setempat 25 Tabel 2.4 Penggolongan Bangunan Pengairan Dan Bendungan. 26 Tabel 2.5 Patokan Beban Gempa Untuk Bangunan Pengairan Dan Bendungan.. 27 Tabel 2.6 Kriteria Jenis Tanah Dan Percepatan Gempa Rencana Untuk Masing-Masing Wilayah Gempa Di Indonesia.. 28 Tabel 3.1 Besarnya Slip-rate dan Panjang Masing-Masing Patahan Irian Jaya. 45 Tabel 4.1 Data Kejadian Gempa Per Kotak 1 bujur dan lintang... 49 Tabel 4.2 Analisis Data Gempa Perkotak 1 Bujur dan Lintang 50 Tabel 4.3 Fungsi Atenuasi Fukushima Dan Tanaka Untuk Data Masukan Program... 55 xi

Tabel 4.4 Parameter Patahan Aktif Yang Digunakan Untuk Analisis Resiko Gempa. 58 Tabel 4.5 Percepatan Gempa Dasar Kota Jakarta... 62 Tabel 4.6 Koefisien Zona Gempa 62 Tabel 4.7 Contoh Perhitungan Percepatan Gempa Dasar Maksimum Di Permukaan Tanah Dari Peta Zona Gempa Indonesia.. 64 Tabel 4.8 Contoh Perhitungan Besarnya Percepatan Gempa Desain Yang Telah Dikoreksi Terhadap Pengaruh Jenis Tanah Setempat Untuk Setiap Periode Ulang 64 Tabel 4.9 Contoh Perhitungan Besarnya Percepatan Gempa Desain Yang Telah Dikoreksi Terhadap Pengaruh Jenis Tanah Setempat Untuk Periode Ulang 200 Tahun. 66 Tabel 4.10 Perbandingan Percepatan Gempa Dasar (a c )... 70 Tabel 4.11 Perbandingan PGA Untuk Beberapa Kota Di Pulau Nusa Tenggara Dan Timor Timur 71 Tabel 4.12 Perbandingan PGA Untuk Beberapa Kota Di Pulau Kalimantan Dan Sulawesi 72 Tabel 4.13 Perbandingan PGA Untuk Beberapa Kota Di Pulau Maluku Dan Irian Jaya. 72 Tabel 5.1 Daerah Zona Gempa Per Kecamatan 76 xii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Peta Indonesia Dilengkapi Dengan Nomor Kotak 1 Bujur Dan Lintang A Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Data Gempa Indonesia. B Analisis Data Gempa Perkotak... C Tabel Parameter Kejadian Gempa Akibat Subduksi D Data Masukan Program Seisrisk III. E Data Keluaran Program Seisrisk III. F Tabel Keluaran Dari Program Seisrisk III Berupa Parameter Percepatan Gempa (g).. G Lampiran 8 Tabel Rasio Rata-rata Percepatan Gempa Untuk Setiap Koordinat. H xiii