PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK ABSTRACTT The maintenance for ion source of

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

FISIKA ATOM & RADIASI

RANCANG BANGUN SISTEM RF UNTUK SUMBER ION GENERATOR NEUTRON SAMES J-25

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

PEMBAHASAN. a. Pompa Vakum Rotary (The Rotary Vacuum Pump) Gambar 1.10 Skema susunan pompa vakum rotary

UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA

METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT) UNTUK PENENTUAN DISTRIBUSI LOGAM PADA CUPLIKAN AIR DI SUNGAI KALIGARANG

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

BAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI

Fisika EBTANAS Tahun 1993

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

PENGUJIAN SISTEM VAKUM MBE 350keV/10 ma PASCA PENGGANTIAN POMPA TURBOMOLEKUL

VALIDASI METODE AANC MENGGUNAKAN GENERATOR NEUTRON UNTUK PENERAPAN PROGRAM JAMINAN MUTU PENGUJIAN CUPLIKAN

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

BAB II RADIASI PENGION

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Copyright all right reserved

Fisika EBTANAS Tahun 1994

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

Sunardi. dkk. KERJA UNSUR

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

REAKSI INTI. HAMDANI, S.Pd

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

NUCLEAR CHEMISTRY & RADIOCHEMISTRY

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan. Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Rancang Bangun Detektor Geiger Mueller

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

C13 1 FISIKA SMA/MA IPA

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id / (0271)

ESTIMASI SEBARAN PELUANG PAPARAN RADIASI RESIDU PADA KOMPONEN SIKLOTRON PROTON 13 MeV

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTA-BATAN) Yogyakarta sebagai lembaga pemerintah non departemen memiliki tugas

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

MAKALAH APLIKASI NUKLIR DI INDUSTRI

Inti atom Radioaktivitas. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

UN SMA IPA Fisika 2015

PEMBUATAN PEMANDU BERKAS ION SPEKTROMETER MASSA. Pusat Penelitian Nuklir Vogyakarta ABSTRAK

UNJUK KERJA METODE AANC PADA ANALISIS UNSUR Fe, Al, Zr DAN Si DALAM CUPLIKAN ZrOCl 2 HASIL OLAH PASIR ZIRKON

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

PERALATAN GELOMBANG MIKRO

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 01 )

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Antiremed Kelas 12 Fisika

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

DEPOSISI LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT ALUMINA UNTUK BAHAN SENSOR GAS

MGMP FISIKA - SMA DKI

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

Analisis dan Penentuan Distribusi Fluks Neutron Thermal Arah Aksial dan Radial Teras Reaktor Kartini dengan Detektor Swadaya

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKSELERATOR PARTIKEL BERMUATAN. Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga Nuklir Nasional

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

Mata Pelajaran : FISIKA

IDENTIFIKASI ARUS BERKAS ELEKTRON PADA PRA KOMISIONING MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) LATEKS

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

KETIDAKPASTIAN HASIL UJI Fe, AL, Si DAN Zr DALAM PASIR ZIRKON DENGAN METODE AANC

SPEKTROMETRI MASSA. Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7.

5. KIMIA INTI. Kekosongan elektron diisi elektron pada kulit luar dengan memancarkan sinar-x.

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi. Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Transkripsi:

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi Yogyakarta, 26 Agustus Z008 PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN Agus Tri Purwanto, Suraji Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK PENINGKATAN FLUKS GENERATOR NEUTRON SAMES J-25 PTAPB-BATAN. Telah dilakukan peningkatan fluks generator neutron SAMES J-25 125 kev/ 2 ma, dengan cara mengganti target tritium dan penambahan gas deuterium. Sistem target generator neutron dibuka, dibersihkan dalam glow box untuk menghindari kontaminasi, kemudian dipasang tritium target yang baru pada sistem target generator neutron. Pengisian gas deuterium dilakukan dengan cara reservoir gas pada generator neutron divakumkan terlebih dahulu untuk menjaga kemumian gas hingga kevakuman 10-3 mbar kemudian gas deuterium diisikan dengan tekanan 2 bar. Setelah pemasangan tritium dan pengisian gas deuterium selesai, sistem generator neutron divakumkan hingga mencapai 1(J5 mbar. Dari pengukuran fluks neutron yang telah dilakukan, diperoleh peningkatan fluks neutron dari ± 1ct n/cm2.detik menjadi ± 1(/ n/cm2.detik. Kata kunc; : tritium, deuterium, fluks neutron, generetor neutron ABSTRACT THE INCREMENT OF NEUTRON FLUX FOR PTAPB-BATAN J-25 SAMES NEUTRON GENERATOR. The increment of neutron flux for 125 kev /2 ma J-25 SAMES neutron generator has been done. It was done with changed tritium target and added deuterium gas. The system of neutron generator target was opened, cleaned in glow box to avoided contamination. The new tritium target was set in neutron generator vacuum system. The impregnation of deuterium gas was done with vacuumed gas reservoir of neutron generator to kept its purity until 10-3 mbar and deuterium gas was filled 2 bar. After this process finished, neutron generator system was vacuumed until 10-5 mbar. From the measurement of neutron flux was obtained increment of neutron flux from ± 1ct n/cm2.second to ± 1cf n/cm2.second. Key words: tritium, deutrium, neutron flux, neutron generator PENDAHULUAN Dengan neutron berkembangnya tidak saja diperoleh ilmudaridan reaktor teknologi, nuklir namun dapat juga diperoleh dari peralatan akselerator partikel bermuatan, yaitu akselerator generator neutron. Akselator generator neutron merupakan suatu alat yang dapat memproduksi neutron cepat melalui reaksi fusi deu/ron (D) dengan tritium (T) atau reaksi JH(d,nl He. Energi neutron yang dibangkitkan dari akselerator generator neutron berenergi tunggal dengan En=14,5 MeV (I). Generator neutron berfungsi sebagai peralatan analisis yang handal dengan metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) dimana selama ini digunakan untuk pengukuran data nuklir, analisis unsur dan analisis pencemaran lingkungan baik dalam bent uk padat, cair, maupun gas. Untuk menjaga kinerja peralatan supaya dapat beroperasi secara optimum maka diperlukan perawatan secara rutin. Bagian-bagian yang perlu mendapatkan perawatan adalah : sumber ion, sistem pemercepat, sistem vakum, sistem optik, sistem target, dan sistem penunjang. Semua perangkat tersebut harus mendapat perhatian perawatan yang memadai agar masing-masing dapat memberikan kinerja yang optimal. 306 ISSN 1410-8178 Agus Tri Purwanto, dkk.

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Peralatan generator neutron pada akhirakhir ini produksi neutronnya menurun ditandai dengan sensitivitasnya menurun sehingga tidak mampu mengaktivasi unsur-unsur mikro yang terdapat dalam cuplikan. Fluks neutron yang dihasilkan hanya ± 104 n/cm2.detik, dan untuk meningkatkannya kembali diperlukan langkahlangkah perawatan untuk mencari penyebab terjadinya penurunan tluks neutron. Setelah dilakukan pengamatan dari komponen utama yang ada, maka untuk meningkatkan tluks neutron difokuskan pada penggantian tritium target karena sudah terlampaui jumlah jam pakainya dan penambahan gas deuterium, dua kompenen ini sangat berpengaruh langsung dengan produksi neutron yang dihasilkan. Diharapkan peralatan generator neutron dapat menghasilkan tluks neutron yang cukup tinggi ± 108 n/cm2.detik. Dengan tluks neutron yang tinggi sensitivitas peralatan akan meningkat dan mampu mengaktivasi unsur-unsur mikro yang terdapat dalam cuplikan yang akan diamati. TEORI Sistem Generator Neutron Generator neutron adalah salah satu jenis akseleratol' partikel produksi neutron, yang digunakan untuk menghasilkan neutron cepat. Neutron cepat ini dihasilkan oleh reaksi inti yang terjadi antara deutron (D) dengan tritium (T). GambaI' skema generator neutron SAMES J-25 150 key / 2 ma disajikan pada GambaI' I. I GambaI' I. Skema generator neutron Sames Type J-25-150keY /2mA Keterangan gambar : 1. Sumbel' tegangan tinggi 2. Sumber tegangan pemfokus 3. Sumber tegangan ekstraktor 4. Sumbc~rtegangan RF 5. Sumb(~rtegangan magnet 6. Sumber ion tipe RF 7. Tabung akselerator 8. Landasan 9. Pegangan terisolasi 10. Sumber tegangan terisolasi 11. Pompa difusi 12. Pompa rotary 13. Lensa kuadrupol 14. Target Secara garis besar bagian-bagian pokok generator neutron adalah(2). I. Sumbel' Ion Sumber ion adalah bagian yang berfungsi untuk menghasilkan ion-ion deutron dari gas deuterium yang berada di dalam sumber ion. Sumbel' ion yang dipakai adalah tipe RF (radio frequency) yang mempunyai prinsip kerja sederhana. lonisasi gas deuterium oleh gelombang elektromagnet dari osilator frekuensi tinggi melalui kawat yang dililitkan pada tabung gelas berisi gas deuterium, menghasilkan ionion deutron. 2. Sumbel' Tegangan Tinggi Sumbel' tegangan tinggi berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi searah (DC). Sumbel' tegangan tinggi yang digunakan pada generator neutron adalah sumber tegangan tinggi jenis FeUci. 3. Sistem Lensa Pemfokus Lensa pemfokus berfungsi untuk memfokuskan berkas ion deutron yang keluar dari sumber ion. Berkas ion yang keluar dari sumber ion cenderung menyebar akibat gaya tolak-menolak antara ion-ion itu sendiri. Oleh sebab itu perlu difokuskan terlebih dahulu sebelum mencapai tabung pemercepat. 4. Tabung Pemercepat Tabung pemercepat berfungsi untuk mempercepat ion-ion deutron yang keluar dari sumber ion hingga mencapai energi di atas 100 key. Tabung pemercepat ini terdiri dari beberapa elektroda yang diberi tegangan tinggi dari sumber tegangan tinggi melalui pembagi tegangan (voltage divider), sehingga antar elektroda-elektroda tersebut terjadi gradien potensial yang memberikan percepatan pada ion-ion deutron. 5. Lensa Kuadrupol Lensa kuadrupol terletak di belakang tabung pemercepat. Lensa kuadrupol ini berfungsi untuk memfokuskan ion-ion yang keluar dari tabung pemercepat menuju target tritium. Lensa ini terdiri dari 2 elemen yang masing-masing berupa susunan 4 bucl1 elektroda secara kuadrupol. 6. Inti Target Inti target adalah bahan yang diharapkan dapat menghasilkan neutron dengan tluks yang tinggi pada saat berinteraksi dengan deutron. Inti target juga harus mempunyai umur paro yang panjang, kelimpahan neutron yang tinggi dan tidak menyerap neutron. Pada generator neutron Sames J-25 yang digunakan sebagai target adalah tritium yang dideposisikan pada tembaga sebagai target perantara. Target tritium yang Agus Tri Purwanto, dkk. ISSN 1410-8178 307

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR ditembak oleh ion-ion deutron berbentuk padatan. 7. Sistem vakum Sistem vakum pada generator neutron mutlak diperlukan, yaitu untuk mencegah atau paling tidak memperkecil terjadinya tumbukan antara ion-ion positif yang dihasilkan sumber ion dengan atom-atom gas sisa pada generator neutron. Jika terjadi tumbukan antara ion-ion deutron dengan atom-atom gas sisa, dapat terjadi ionisasi gas. Ion-ion negatifhasil ionisasi gas tersebut akan bergerak berlawanan arah dengan deutron. Pompa vakum terdiri dari sebuah pompa rotary dan pompa difusi atau pompa turbo molekul. Tingkat kehampaan yan dapat dicapai oleh pompa rotary mencapai 10' torr, dan pompa difusi atau pompa turbo molekul mencapai 10.6 torr. Kehampaan yang diperlukan pada generator neutron minimal 10.5 mbar. 8. Sistem Kendali Generator neutron diletakkan pada ruang khusus dengan ketebalan dinding sekitar 1 meter. Sistem kendali di luar ruang diperlukan untuk mengoperasikan generator neutron secara aman. Sistem kendali berupa panel yang berfungsi untuk memantau dan mengendalikan keija generator neutron sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan. Sistem kendali dilengkapi juga dengan monitor, sehingga operator dapat memonitor generator neutron dari ruang kendali selama operasi berlangsung. Cara Kerja Sistem Generator Neutron Gas deutrium dialirkan ke sumber ion untuk diionisasi dengan medan RF, ion-ion yang dibangkitkan didorong keluar dengan tenaga pendorong dari tengangan ekstraktor keluar menuju tabung akselerator untuk dipercepat dengan tegangan tinggi pemercepat 110 key. Dalam perjalanannya berkas ion cenderung menyebar yang akibatnya akan terjadi kehilangan berkas (beam loss), ini tidak diinginkan maka berkas ion tersebut difokuskan dengan lensa kuadrupol listrik. Kemudian berkas ion deuteron ditumbukkan pada target tritium, sehingga terjadi interaksi antara D dan T yang menghasilkan neutron cepat melalui reaksi T(d,nfHe atau 3H+2H-+4He+n. Neutron yang dihasilkan dari reaksi tersebut dimanfaatkan untuk iradiasi bahan atau cuplikan. Pengukuran Fluks Neutron Teknik pengukuran fluks neutron dilakukan dengan metode aktivasi, yaitu dengan mengaktivasi sampel standar. Inti atom unsur yang diaktivasi akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan sinar y. Sinar y yang dipancarkan kemudian dicacah dengan spektrometer gamma untuk diketahui cacahnya. Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu untuk pencacahan (~) adalah(3): C=J1e ka e-a1dt 1=0 d C = k ~()N (1- e -AIa)e -Atd (1- e -Ate) (1) Ie k = E Y dengan E = efisiensi pencacahan Y = prosentasi peluruhan gamma (gamma yield) Jumlah nuklida sasaran dapat dihitung dengan kesetaraan mol: N =--8 mna SA m = massa cuplikan NA = bilangan Avogadro SA= berat atom unsur cuplikan a = kelimpahan relatifisotop cuplikan Dengan demikian persamaan (1) menjadi : =--8-- -e e -e C mn A ~()EY (1 -Ala) -Aid (1 -Ate) BA A ~ = fluks neutron, () = tampang lintang reaksi }. = ketetapan peluruhan, td= waktu tunda to= waktu yang diperlukan untuk iradiasi te= waktu yang diperlukan untuk pencacahan Persamaan (2) tersebut sebagai dasar dan persamaan akhir analisis aktivasi. TATA KERJA Peralatan dan Bahan Tritium target, gas deuterium, regulator gas, sistem vakum, glow box, tool set. Langkah kerja : I. Mengganti tritium target a. Mengisolasi sistem vakum b. Melepas sanbungan sistem pendingin c. Melepas sambungan sistem pneumatik d. Melepas bagian-bagian pemegang tritium target e. Melepas tritium target f. Membersihkan.bagian-bagian pemegang tritium target g. Memasang tritium target baru h. Mengintalasi kembali pemegang tritium target i. Menguji vakum sistem generator neutron 2. Pengisian gas deuterium a. Melepas sambungan gas b. Melepas sumber daya paladium c. Memasang manometer gas (2) 308 ISSN 1410-8178 Agus Tri Purwanto, dkk.

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR d. Memvakumkan reservoir gas e. Pengisian gas ke dalam reservoir gas f. Mengintalasi kembali ke sistem sumber ion 3. Mengukur fluks neutron a. Mengaktivasi sampel standart b. Meneaeah e. Menghitung tluks neutron HASIL DAN PEMBAHASAN Mengganti tritium target Dalam pelaksanaan penggantian tritium target agar sistem vakum tidak terganggu seeara total dan pompa vakum tetap dapat beroperasi maka katup isolasi antara target dan sistem vakum ditutup. Sistem target dibuka dan dibersihkan bagian-bagian yang kotor dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan pemanas tujuannya agar gasgas yang terdapat dalam komponen sestem target dapat menguap, sehingga tidak terjadi out-gassing pada sistem vakum pada level vakum tinggi. Target tritium yang baru disiapkan untuk dipasang pada sistem target dan dikerjakan dalam glow-box untuk menghindari kontaminasi Iingkungan. Sistem target disajikan pada Gambar 2. 2. 3. 4. 5. 6. I. Gambar 3. Proses pengisian gas deuterium Uji coba vakum Setelah proses penggantian target tritium dan pengisian gas deuterium selesai, dieek apakah sambungan-sambungan atau baut-baut pengikat telah terpasang dengan baik. Kemudian sistem vakum dijalankan untuk memvakumkan sistem secara keseluruhan dengan menggunakan pompa rotari untuk tingkat kevakuman rendah dan pompa difusi untuk tingkat kevakuman tinggi. Dari percobaan yang dilakukan untuk pompa rotari disajikan pada Tabel I, dan pompa difusi pada Tabel 2. Tabel I. Tingkat kevakuman vs pemompaan pompa rotari No. Waktu 20 30 40 50 60 10pemvakuman menit 4Kevakuman 86 52 x to'l lo,j 10'2 IO'J (mbar) waktu Gambar 2. Sistem target generator neutron Sames 2. 3. 4. 5. 6. I. Type J-25-150 key / 2 ma Tabel 2. Tingkat kevakuman vs pemompaan pompa difusi No. Waktu 120 150 180 30 90 60pemvakuman menit 4Kevakuman 23 I x IO'J 10'~ 10'> IO'~ 10'5 (mbar) waktu Pengisisan gas deuterium Gas deuterium merupakan masukan pada sumber ion untuk diionisasi" dimana keeukupan gas pada reservoir sangat menentukan hasil ionisasi yang sedang berlangsung. Kekurangan gas ditandai dengan nyala sinar yang tidak terang pada tabung ionisasi, dan berdampak pada arus ion deutron yang keeil, sehingga reaksi D - T tidak optimal. Dalam pelaksanaan pengisian gas terlebih dahulu melepas saluran gas masuk ke sumber ion kemudian dipasang ke saluran pompa vakum untuk memvakumkan gas reservoir, setelah tereapai kevakuman 10-3 torr saluran ditutup. Regulator gas dibuka untuk memasukkan gas. Proses pengisian gas deuterium disajikan pada Gambar 3. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem vakum generator neutron telah terpasang dengan baik dan tidak bocor. Waktu yang dibutuhkan untuk vakum rendah dikatakan baik jika dalam waktu kurang dan I jam pompa rotary mampu meneapai orde 10'3 mbar, sedangkan untuk vakum tinggi pompa difusi mampu meneapai tingkat kevakuman orde 10'5 mbar atau lebih dalam waktu 2-3 jam setelah keadaan vakum rendah tercapai (orde ± 10-3 mbar). Agus Tri Purwanto, dkk. ISSN 1410-8178 309

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi Pengukuran fluks neutron Setelah tercapai tingkat kevakuman yang dipersyaratkan maka generator neutron dapat dioperasikan yaitu pada orde JO-5 mbar, untuk dilakukan pengukuran fluks neutronnya. Metode yang dilakukan adalah metode pengukuran tak langsung yaitu dengan cara mengaktivasi sampel standar alumuniun selama 30 men it, kemudian sampel dicacah selama 2 menit dengan peralatan spektrometer gamma. Dengan menggunakan persamaan 2, maka tluks neutron generator neutron dapat dihitung. Hasil pengukuran tluks neutron disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran tluks neutron No. Cacah 9990 9795 9875(detik) Fluks 3,008 neutron x 108 (neutron/cm2 J08 detik) neutron dalam kondisi baik dan layak digunakan untuk keperluan analisis aktivasi neutron cepat. DAFT AR PUST AKA I. SUNARDI, ST, 2007. Petunjuk Praktikum Generator Neutron, Yogyakarta: PTAPB BATAN. 2. DJOKO S.P, 1994. Petunjuk Praktikum Aktivasi Neutron Cepat, Yogyakarta : Bidang Fisika Nuklir dan Atom Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta. 3. DARSONO, 1998. Generator Neutron dan Aplikasinya. Diklat Pengenalan dan Aplikasi Akselerator, Pusdiklat-Batan, Yogyakarta. TANYA JAWAB Dari hasil pengukuran fluks neutron yang diperoleh menunjukkan bahwa fluks generator neutron mengalami peningkatan dari semula orde 104 neutron/cm2 detik menjadi 108 Neutron/cm2 detik. Data ini menunjukkan bahwa sensitivitas peralatan meningkat, sehingga akan mampu mengaktivasi kandungan unsur dalam cuplikan yang relatif sedikit. KESIMPULAN Sukarsono ~ Bagaimana teknik pemasangan tritium, mengingat tritium merupakan pemancar 13? Agus T.P ~ Pemasangan target tritium dilakukan selain dengan pakaian kerja (masker, sarung tangan, jas lab, dll) juga dilakukan dengan secepat mungkin dilakukan bersama dengan petugas proteksi radiasi. Dari data pengukuran tluks neutron yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa generator 310 ISSN 1410-8178 Agus Tri PUlwanto, dkk.