BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

BAB II DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Percobaan 1.3. Manfaat Percobaan

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PENGENALAN PABRIK INDUSTRI KAPUR D I S U S U N

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN D

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian pabrik metanol merupakan hal yang sangat menjanjikan dengan alasan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Jalan Raya. Sungai. Out. Universitas Sumatera Utara

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II DESKRIPSI PROSES

AMONIUM NITRAT (NH4NO3)

LAMPIRAN A. : ton/thn atau kg/jam. d. Trigliserida : 100% - ( % + 2%) = 97.83% Tabel A.1. Komposisi minyak jelantah

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Bentuk : cair.

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka

BAB 3 METODELOGI PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

II. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Polyethylene terephthalate dibuat melalui dua tahapan proses, yaitu proses esterifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. DESKRIPSI PROSES

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI PROSES Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime, atau hydrated lime (kapur yang di-airkan). Suspensi partikel halus kalsium hidroksida dalam air disebut juga milk of lime (Bahasa Inggris:milk = susu, lime=kapur). Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Kalsium hidrokida berupa bubuk putih. Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi keruh bila dilewatkan karbon dioksida, karena mengendapnya kalsium karbonat. (www.bionity.com, 2013). 2.1. Proses Secara Umum Pada dasarnya, pembuatan kalsium hidroksida atau sering disebut hydrated lime, slaked lime umumnya menggunakan proses slaking atau mereaksikan kalsium oksida dengan sejumlah air. Sebelum dilakukan proses slaking, bahan baku kalsium oksida ditambahakan liquid surfactant untuk membantu mereaksikan kalsium oksida dengan air. Liquid surfactant merupakan suatu jenis larutan campuran antara

14 alkohol dan air. Fungsi lain dari liquid surfactant ini adalah mempertahankan campuran hidrasi dibawah titik didih air (sehingga mencegah atau memperkecil tingkat hidrasi fasa gas, yang mana dapat menghambat pembangunan luas area permukaan. Didalam penambahannya, penggunaan alkohol dapat memperkecil tegangan permukaan dan membantu mencegah penggumpalan, yang mana dapat menaikkan luas permukaan produk. Sebelum dimasukkan di dalam hydrator (jenis reaktor menggunakan air sebagai bahan baku), slurry yang telah bercampur dengan liquid surfactant dipanaskan terlebih dahulu di preheater. Slurry yang keluar dari preheater mempunyai suhu keluaran sekitar 60-80 o C tergantung pada titik didih alkohol yang digunakan. Kemudian slurry dimasukkan kedalam hydrator dan secara bersamaan sejumlah air juga ditambahkan. Suhu pada hydrator dipertahankan kurang dari suhu titik didih air. Setelah keluar dari hydrator, campuran Ca(OH)2 dengan air dan alkohol dipisahkan untuk kemudian dikeringkan pada alat pengering dryer untuk menghilangkan sisa air dan alkohol. Kemudian Ca(OH)2 yang dihasilkan digiling untuk mengecilkan ukuran luas permukaan sesuai dengan ukuran pasar ( Paten no. 5,223,239, 1993). 2.2. Tinjauan Termodinamika Tinjauan secara termodinamika bertujuan untuk mengetahui apakah reaksi bersifat endotermis atau eksotermis. Penentuan panas reaksi yang berjalan secara eksotermis atau endotermis dapat dihitung dengan perhitungan panas pembentukan standar (ΔH f) pada P = 1 atm dan T = 298 K. Reaksi yang terjadi adalah : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)

15 Kalsium oksida Air Kalsium hidroksida Nilai ΔH f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Nilai ΔH f Masing-Masing Komponen Pada Suhu 298 K Komponen ΔH o f (J/mol)* ΔG o f (J/mol)* S o (J/mol.K)** Kalsium Oksida CaO -635090-604030 38.1 Air H2O -285830-237129 70 Kalsium Hidroksida Ca(OH)2-986090 -898490 83.4 sumber: * Smith s, 2001 ** Journal of Physical and Chemical Reference Data, M. V. Korobov Persamaan : T ΔH ft = ΔH f298 + C p dt 298 (smith, 2001) ΔH f 298 K = ΔH f produk - ΔH f reaktan = [(ΔH f Ca(OH)2) ] [(ΔH f CaO)+ (ΔH f H2O)] = (-986090) ((-635090 + (-285830)) = -65170 J/mol Sedangkan untuk persamaan ΔC o p dt adalah sebagai berikut. ΔC o p dt = ΔA (T-T0) + ΔB 2 (T2 -T0 2 ) + ΔC 3 (T3 -T0 3 ) + ΔD 4 (T4 -T0 4 ) (Smith s, 2001)

16 Dimana masing masing konstanta A, B, C dan D pada masing-masing komponen adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Konstanta A B C D Setiap Komponen Komponen A B C D CaO 6.104 0.000443-104700 H2O 8.712 0.00125-1.8E-07 - Ca(OH)2 9.597 5.435 - - Sumber : Smith s, 2001 Kondisi : To = 298 K T = 333.15 K t = T/To = 1.110 Sehingga diperoleh nilai ΔC o p dt = 224.045 T ΔCpo dt To R T = 181380.876 Maka, T ΔH ft = ΔH f298 + C p dt 298 ΔH ft ΔH ft = -65170 + 181380.876 J/mol = -64945.955 J/mol = -64.945 kj/mol Dapat dilihat bahwa nilai ΔH ft bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis atau reaksi menghasilkan panas. Sedangkan untuk energi Gibs dari reaktan dan produk dapat dilihat juga pada Tabel 2.1. Untuk menghitung nilai energi Gibs pada suhu reaksi, dapat menggunakan persamaan dibawah ini.

17 o H f o T To ( H f o G o ) + R Cpo G 333.15K= T To R dt RT T Cpo To R dt T (Smith s, 2001) ΔG o 298 K ΔG o 298 K ΔG o 298 K = Σ(ΔG o f) produk - Σ(ΔG o f) reaktan = (-898490)-[( -604030)+( -237129)] J/mol = -57331 J/mol Maka, o G 333.15K= -65170 [(1.20185)( -65170 (-57331)] + 224.045-181380.876 J/mol o G 333.15K= -236906 J/mol= -236.906 kj/mol Berdasarkan data yang telah diketahui dan dihitung diperoleh nilai ΔG o 333.15 K sebesar -236.906 kj/mol. Ini menunjukkan bahwa bahwa reaksi yang terjadi di dalam reaktor dapat berlangsung secara spontan, karena diinginkan nilai G o < 0. Dalam parameter perancangan pabrik kimia berupa parameter termodinamika bahwa nilai G o < 0 dapat terpenuhi. 2.3. Pemilihan Proses Berdasarkan Jenis Liquid Surfactant. Secara produksi, jenis liquid surfactant yang sering digunakan pada produksi kalsium hidrokisida adalah jenis alkohol metanol dan etanol. Tabel 2.3. Jenis Liquid Surfactant NO Jenis Liquid Surfactant Rumus Molekul Berat Molekul 1. Metanol *) CH3OH 32 kg/kmol

18 2. Etanol **) C2H5OH 46 kg/kmol Sumber : *) http://www.sciencelab.com, 2013 **) www.nafaa.org, 2001 2.4. Kelayakan Ekonomi Dari reaksi hidrasi dengan air, didapatkan mol masing-masing reaktan dan produk yang dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Komponen Reaktan & Produk Komponen Mol (kg/kmol) Berat Molekul (kg/kmol) Kalsium Hidroksida 1 74.1 Kalsium oksida 1 56.08 Air 1,2 18 Reaksi : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(s) A B C Komp Awal Reaksi Sisa A NAo - NAo.X NA = NAo- NAo.X B NBo N Ao. X NB = NBo N Ao. X C NCo N Ao. X NC = NCo N Ao. X Total NTo 0 NT = NTo

19 Basis : 1 kg Ca(OH)2 terbentuk = 1 kg 74.1kg/kmol Dik : X = 0.95 (Patent Number:5,223,239) = 0.0135 kmol Nc = 0.0135 kmol pada 1 kg Ca(OH)2 Nc = NCo N Ao. X 0.0135 kmol = 0 N Ao.0. 95 NAo = 0.0142 kmol NAo = 0.0142 kmol x 56.08 kg/kmol = 0.7963 kg CaO NBo = N Ao.X.(1.2 ) Nbo = 0.0142 x 0.95 x 1.2 NBo = 0.0162 kmol NBo = 0.0162 kmol x 18 kg/kmol NBo = 0.2916 kg H2O Harga penjualan produk utama : Ca(OH)2 = 1 kg x $ 1.55 = $ 1.55 Total = $ 1.55 Biaya pembelian bahan baku : CaO = 0.7963 kg x $ 0.08 = $ 0.0637 H2O = - Total = $ 0.0637 Profit Keuntungan = harga penjualan biaya pembelian bahan baku = $ 1.75 - $ 0.0637 = $ 1.6863

20 Selain profif keuntungan secara umum dari reaksi hidrasi dengan air, akan dihitung juga ekonomi potensial jika menggunakan liquid surfactant metanol dan etanol. 2.4.1. Menggunakan etanol sebagai liquid surfactant. Tabel 2.5. Data Bahan Baku dan Produk Menggunakan Etanol Material Rumus Berat Molekul Harga Harga Molekul (kg/kmol)* ($/kg)** ($/kmol) Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 74.1 1.55 114.85 Kalsium oksida CaO 56.08 0.08 4.487 Air H2O 18 - - Etanol C2H5OH 46.07 2.1 96.747 Sumber : *) http://www.sciencelab.com, 2013 **) Icis.com Reaksi : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(s) Kalsium oksida Air Kalsium Hidroksida Persamaan untuk mendapatkan ekonomi potensial dari proses ini adalah sebagai berikut: EP = (total harga produk) (total harga bahan baku) EP = (harga Ca(OH)2-(harga CaO + harga C2H5OH) EP = (114.85) - ( 4.487+96.747) $/kmol EP = 13.621 $/kmol

21 2.4.2. Menggunakan metanol sebagai liquid surfactant. Tabel 2.6. Data Bahan Baku & Produk Menggunakan Metanol Material Rumus Molekul Berat Molekul (kg/kmol)* Harga ($/kg)** Harga ($/kmol) Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 74.1 1.55 114.85 Kalsium oksida CaO 56.08 0.08 4.487 Air H2O 18 - - Metanol CH3OH 32 0.96 30.72 Sumber : *) http://www.sciencelab.com, 2013 **) Icis.com Reaksi : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(s) Kalsium oksida Air Kalsium Hidroksida Persamaan untuk mendapatkan ekonomi potensial dari proses ini adalah sebagai berikut: EP = (total harga produk) (total harga bahan baku) EP = (harga Ca(OH)2)-(harga CaO + harga CH3OH) EP = (114.85) - ( 4.487+30.72) $/kmol EP = 79.26 $/kmol Tabel 2.7. Perbandingan Proses Berdasarkan Jenis Liquid Surfactant NO. Kondisi Etanol Metanol 1. Harga ($/kg)* 2.1 1.7

22 2. Harga ($/kmol) 96.747 57,6 3. Ekonomi Potensial ($/kmol) 13.621 79.26 4. Tekanan operasi (atm)** 1 1 5. Suhu keluaran Preheater pada slurry 75 60 ( o C)** Sumber : *) Icis.com **)Paten no. 5,223,239, 1993 Sehingga liquid surfactant yang digunakan untuk memproduksi kalsium hidroksida adalah metanol. Pertimbangannya adalah : Dari segi harga, dapat dilihat pada Tabel 2.7 bahwa harga metanol lebih murah dari pada etanol. Sehingga biaya produksi lebih kecil. Dari ekonomi potensial, dapat dilihat Tabel 2.7 bahwa metanol mempunyai Ekonomi Potensial yang lebih tinggi dari etanol sehingga lebih menguntungkan. Dari kondisi operasi pada saat di preheater, suhu keluaran menggunakan metanol lebih rendah dari pada menggunakan etanol. Semakin rendah suhu keluaran pada saat di preheater, maka panas yang dibutuhkan dalam hal ini menggunakan steam semakin kecil, sehingga mengurangi biaya produksi. 2.5. Uraian Proses Menggunakan Liquid Surfactant Metanol-Air 2.5.1. Tahap persiapan bahan baku Persiapan bahan baku kalsium oksida (CaO).

23 Bahan baku quicklime atau sering disebut dengan kalsium oksida diperoleh dari PT. Tjiwi Kimia Sidoarjo Jawa Timur. CaO disimpan didalam tangki penyimpanan silo. Ukuran butiran CaO yang disarankan untuk memproduksi Kalsium Hidroksida adalah kurang dari 100 mesh. Proses pencampuran (mixing) Kemudian bahan baku CaO diumpan kedalam mixer bersama dengan metanol. Selama proses pencampuran, dilakukan pemanasan hingga suhu proses 60 0 C. 2.5.2. Proses Hidrasi. Slurry keluaran dari mixing tank dimasukkan kedalam hydrator. Secara perlahan juga, sejumlah air ditambahkan kedalam hydrator dimana Rasio perbandingan jumlah metanol : air yang digunakan adalah 3 : 1. Kondisi didalam hydrator adalah tekanan 1 atm, dan suhu keluaran hydrator 60 o C. Waktu tinggal didalam hydrator berkisar 14 menit. Keluaran hydrator, berupa slurry yang kemudian akan dipisahkan antara padatan dan cairannya untuk kemudiaan dikeringkan. 2.5.3. Tahap pengeringan dan penggilingan Produk keluaran separator (centrifuge) berupa slurry yang kemudian dikeringkan utnuk mendapatkan Ca(OH)2 kering/padat. Dikeringkan menggunakan dryer dengan suhu 80 o C. Dengan lama pengeringan 4 menit. Kemudian keluaran dari dryer produk Ca(OH)2 masuk ke dalam mesin pengggilingan untuk menghaluskan partikel-partikel yang menggumpal

24 sehingga ukuran partikel Ca(OH)2 padat yang dihasilkan berkisar 300-325 mesh. 2.5.4. Tahap packaging Kemudian produk siap dikemas dan dipack di gudang penyimpanan.